Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Pembicara: Pdm. Youpri Ardiantoro

Puji TUHAN, salam sejahtera, selamat sore, selamat beribadah di dalam kasih sayangnya TUHAN kita, Yesus Kristus. Kiranya bahagia, sukacita, dan damai sejahtera dari TUHAN kita, Yesus Kristus, senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Malam ini kita belajar dalam Markus 10: 36-45
10:36. Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?"
10:37. Lalu kata mereka: "
Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."
10:38. Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum
cawanyang harus Kuminum dan dibaptisdengan baptisan yang harus Kuterima?"
10:39. Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.
10:40. Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan."
10:41. Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes.
10:42. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
10:43. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi
pelayanmu,
10:44. dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi
hambauntuk semuanya.
10:45. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Ini adalah permohonan dari Yakobus dan Yohanes, supaya satu kali waktu boleh duduk di takhta TUHAN. Ini juga merupakan pertanyaan Yesus untuk kehidupan kita: Bagaimana satu kali waktu kelak--saat TUHAN Yesus datang kembali--, kita bisa duduk di takhta TUHAN? Yaitu

  1. dimulai dari baptisan(ayat 38). Baptisan air ini merupakan dasar. Kalau dasarnya salah, tidak akan bisa sampai ke takhta sorga.

    Ayat 38: 'cawan'= syarat dari baptisan.
    'meminum cawan'= bertobat; mengaku dosa dan berhenti berbuat dosa; kalau Yesus meminum cawan untuk menanggung dosa-dosa kita.

  2. Setelah masuk baptisan air yang benar, TUHAN tunjukkan tentang pelayanan.

    Syarat supaya pelayanan kita sampai ke takhta sorga adalah kita harus memiliki sifat seorang pelayan (ayat 43) dan memiliki hati seperti hamba (ayat 44).
    Dua hal ini harus kita miliki, supaya pelayanan kita sampai ke takhta sorga.

    Jadi, pelayanan kita tidak cukup hanya di dunia ini saja, tetapi sampai bertemu dengan Yesus di awan-awan yang permai, masuk kerajaan 1000 Tahun Damai, dan masuk kerajaan sorga yang kekal untuk selamanya--di situ kita tetap melayani TUHAN untuk selama-lamanya.

Pada malam hari ini kita pelajari ayat 45.
Contoh atau teladan pelayanan adalah Yesus sendiri.
Bagaimana Yesus melayani?Yesus melayani sampai menyerahkan nyawa-Nya; mati di kayu salib. Ini yang harus diteladani, yaitu kita juga harus melayani sampai menyerahkan nyawa.

Apa itu nyawa?
Matius 16: 26
16:26. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

Nyawa merupakan sesuatu yang paling berharga--lebih dari apapun di dunia ini. Seluruh dunia inipun, jika dibandingkan dengan nyawa, masih besar harganya nyawa.
Jadi, Yesus menyerahkan nyawa-Nya, artinya ia berkorban sampai menyerahkan sesuatu yang paling berharga.

Untuk apa Yesus memberikan nyawa-Nya?

  1. untuk menjadi tebusan; untuk menebus dosa-dosa manusia (Markus 10: 45).
    Setidaknya ada 2 macam dosa yang ditebus oleh TUHAN:

    • dosa warisan.
      1 Petrus 1: 18-19
      1:18. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmuitu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
      1:19. melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

      Dosa warisan ini diwariskan oleh nenek moyang. Nenek moyang kita adalah Adam dan Hawa (menurut alkitab).
      Dosa Adam dan Hawa adalah menambah dan mengurangi firman.

      • Kejadian 2: 16
        2:16. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,

        Kejadian 3: 2
        3:2. Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,

        = Hawa mengurangi kata 'bebas'.

      • Kejadian 2: 17
        2:17. tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

        Kejadian 3: 3
        3:3. tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun rababuah itu, nanti kamu mati."

        = Hawa menambah kata 'raba'.

      Kalau firman sudah ditambah dan dikurangi, akibatnya menjadi tidak taat--apa yang diperintahkan tidak dilakukan; apa yang dilarang oleh TUHAN, malah dilakukan.

      Sampai pada nikahpun, juga merupakan nikah yang tidak taat.
      Kejadian 3: 6
      3:6. Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannyadan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

      Tidak taat dalam nikah di sini ditunjukkan oleh Hawa yang memutuskan sendiri, sekalipun di situ juga ada Adam. Kalau ada ular datang dan mengajak bicara, seharusnya Hawa mempersilahkan Adam yang bicara dengan ular.
      Begitu memetik buah terlarang dan memakannya, ia juga memberikan kepada suaminya yang bersama dengan dia. Ini salah dalam hal nikah, yaitu wanita mau menjadi kepala dalam nikah rumah tangga.

      Inilah dosa warisan yang diwariskan oleh Adam dan Hawa. Kalau kita tidak mengalami penebusan, maka dosa ini akan terus berkembang sampai di zaman akhir, sampai menjelang kedatangan TUHAN kedua kali, dan sampai TUHAN datang kembali.

      Wahyu 22: 18-21
      22:18. Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkansesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
      22:19. Dan jikalau seorang
      mengurangkansesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
      22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
      22:21. Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

      "Ya, Aku datang segera!"= kalau tidak mengalami penebusan, maka dosa-dosa ini tetap dilakukan sampai dengan TUHAN Yesus datang kembali kedua kali (dosa menambah dan mengurangi firman; tidak taat sampai tidak taat dalam nikah).

      Kalau ini semua terjadi, berarti belum mengalami penebusan oleh darah Yesus.

      Dosa warisan juga bisa berupa sifat atau tabiat. Sekalipun orang tua dari kakek-nenek kita sifatnya tidak baik, kita tidak perlu mewarisinya, sebab kita sudah ditebus oleh darah Yesus.
      Jika kita mewarisi, berarti belum ditebus oleh darah Yesus.
      Contoh: dulu orang tua dari kakek-nenek kita adalah pembunuh, mungkin sekarang kita tidak berani membunuh, tetapi dengan membenci dan sebagainya. Itu berarti belum ditebus.

      Jadi, jangan pernah menyalahkan: 'Sifat kita begini, ini karena dari orang tua, nenek moyangku.' Sebab kita sudah ditebus oleh darah Yesus--Yesus rela menyerahkan nyawa untuk menebus kita daria dosa warisan.

    • Dosa kita sendiri; lewat perkataan dan perbuatan kita.

      Yesus sudah rela menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita.
      Kita juga harus meneladan Yesus, yaitu sampai menyerahkan nyawa--menyerahkan sesuatu yang paling berharga--supaya kita mengalami penebusan/pengampunan dosa.

      1 Yohanes 1: 9
      1:9. Jika kita mengaku dosakita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan

      Kita mendapatkan pengampunan dosa lewat 2 hal, yaitu:

      • Lewat menyadari dosa-dosa, menyesali, dan minta ampun kepada TUHAN dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Ini bukti kalau kita sudah mengalami pengampunan oleh darah Yesus, yaitu kalau kita tidak berbuat dosa lagi, sekalipun ada kesempatan, keuntungan, paksaan dan lain-lain.

        Yesus sudah menyerahkan nyawa-Nya. Kita pun harus menyerahkan sesuatu yang paling berharga--mungkin harga diri kita. Contoh: dengan mengaku dosa, mungkin harga diri kita seperti diinjak-injak.

      • Lewat pengampunan. Kalau orang lain bersalah pada kita, maka kita mengampuni dan melupakan.
        Matius 6: 14

        6:14. Karena jikalau kamu mengampunikesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.

        Mengapa kita harus mengampuni dan melupakan kesalahan orang lain? Kalau kita tidak mengampuni dan melupakan, maka dosa-dosa kita juga tidak diampuni; sama dengan kita belum mengalami penebusan.

        Malam hari ini, kita harus berjuang, berkorban apapun juga, supaya bisa mengampuni orang yang bersalah kepada kita.
        Apa yang harus dikorbankan? Mungkin mengorbankan perasaan atau hati yang sangat sakit--sakit hati.

      Jadi, meneladani pelayanan Yesus sampai menyerahkan nyawa adalah melayani sampai mengorbankan segala sesuatu yang berharga untuk menyelesaikan dosa-dosa--lewat mengaku dan mengampuni.

      Dikaitkan dengan pelayanan, mengapa harus menyelesaikan dosa lebih dulu?
      Matius 7: 21-23
      7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
      7:22. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
      7:23. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu!
      Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

      Ayat 22= pelayanan yang hebat.
      Sekalipun pelayanannya hebat, tetapi tidak melakukan kehendak Bapa.

      'tidak melakukan kehendak Bapa'= berdosa; tidak mau mengaku dan mengampuni; melayani TUHAN tetapi masih mempertahankan dosa.

      Ayat 23= kalau sudah melayani, tetapi tidak mau menyelesaikan dosa, maka semuanya akan sia-sia--sekalipun yang dilakukan hebat--, tetapi bagi TUHAN, sama dengan pembuat kejahatan ("Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!")

      Kalau selama ini masih ada kesalahan, bukan berarti kita harus tinggalkan pelayanan, tetapi dosanya yang harus ditinggalkan. Kalau harus mengaku, akui; kalau harus mengampuni, ampuni! Saling mengaku dan mengampuni adalah cara termudah dan tercepat untuk penyelesaian dosa-dosa. Tinggal kita mau atau tidak.

      Yesaya 59: 1-2
      59:1. Sesungguhnya, tangan TUHANtidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nyatidak kurang tajam untuk mendengar;
      59:2. tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.


      Kalau ada dosa, kita terpisah dengan TUHAN, sehingga tangan TUHAN tidak bisa mencapai kita dan telinga TUHAN tidak bisa mendengar kita. Kalau ada dosa, hubungan kita dengan TUHAN akan semakin jauh.

      Tetapi, kalau pelayanan kita tidak menyimpan dosa--dosa diselesaikan--, hasilnya:

      • tangan TUHAN diulurkan untuk menolongkehidupan kita apapun masalah yang kita hadapi. Kalau ada tangan TUHAN, semuanya bisa dilakukan.

        Dulu dunia dan manusia tidak ada, tetapi karena ada tangan TUHAN, maka semuanya bisa diciptakan.
        Kalau tangan TUHAN bisa menciptakan manusia, maka Dia juga sanggup menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manusia.

      • Telinga TUHAN mendengar kita= doa kita dijawab oleh TUHAN. Sekian lama kita sudah berdoa, tetapi belum dijawab, karena masih ada dosa yang kita simpan. Tetapi kalau dosa sudah diselesaikan, maka doa kita akan dijawab oleh TUHAN.
        Sekalipun kita di bumi dan TUHAN berada di sorga. Dia bisa mendengarkan doa kita, kalau tidak ada dosa.

  2. Yohanes 10: 11
    10:11. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya

    Yang kedua: Yesus menyerahkan nyawa-Nya untuk domba-domba-Nya. Artinya:

    • supaya kita tetap menjadi domba-dombanya TUHAN(khusus kita bangsa kafir).
      Kita bangsa kafir bukan langsung berasal dari domba-domba TUHAN--kita sebenarnya hanya anjing dan babi di hadapan TUHAN. Dombanya TUHAN adalah bangsa Israel secara jasmani.

      Bagaimana tanda domba-domba-Nya TUHAN
      Matius 15: 24-28
      15:24. Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
      15:25. Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
      15:26. Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
      15:27. Kata perempuan itu: "Benar Tuhan,
      namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
      15:28. Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

      Ayat 24= Yesus diutus memang hanya untuk domba yang hilang dari bangsa Israel. Perempuan bangsa kafir sudah berteriak-teriak, tetap tidak didengar, sebab Yesus tidak diutus untuk bangsa kafir.

      Ayat 26-27= bangsa kafir hanya seharga anjing.

      Supaya bangsa kafir tetap menjadi domba-dombanya TUHAN, maka bangsa kafir harus makan remah-remah roti.
      Artinya: harus bisa mendengarkan firman pengajaran yang benar; firman yang dibukakan rahasianya-- tertulis dalam alkitab, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab--, sampai mengerti, sampai menjadi iman, bahkan taat dengar-dengaran apapun resikonya (Yohanes 10: 3-4). Itulah domba-dombanya TUHAN.

      Yesus sudah rela berkoban--mati di kayu salib--, supaya kita tetap menjadi dombanya TUHAN (tadinya anjing, tetapi bisa menjadi domba). Malam hari ini, kita harus rela berkoban apapun juga supaya kita tetap menjadi dombanya TUHAN; kita harus rela berkorban apapun juga supaya bisa mendengar firman pengajaran yang benar dan mempraktikkannya.

      Harus ada perjuangan dan pengorbanan--waktu, tenaga, keuangan dan sebagainya. Banyak yang harus dikorbankan dan semuanya harus kita bayar, supaya kita bisa meneladani Yesus, sampai satu waktu kita bisa duduk di takhta TUHAN selama-lamanya.

    • Kita harus meneladan Yesus; mengorbankan segala sesuatu, supaya kita bisa tergembaladengan baik.

      Tempat penggembalaan: kandang penggembalaan--ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:

      • pelita emas: ketekunan dalam ibadah persekutuan (zaman rasul-rasul hujan awal); ketekunan dalam ibadah raya (zaman sekarang),

      • meja roti sajian: ketekunan dalam pengajaran dan pemecahan roti (zaman rasul-rasul hujan awal); ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci (zaman sekarang),

      • mezbah dupa emas: ketekunan dalam doa (zaman rasul-rasul hujan awal); ketekunan dalam ibadah doa penyembahan (zaman sekarang).

      Yesus rela mati, supaya kita bisa tergembala--bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Kita meneladan Yesus sama dengan kita harus berkorban segala sesuatu untuk bisa tekun dalam 3 macam ibadah pokok. Terutama pelayan-pelayan TUHAN harus bertekun dalam 3 macam ibadah pokok.
      Apa yang dikorbankan? Rasa capek dan sebagainya. Contoh: pulang dari kerja, masih harus ibadah. Ini supaya kehidupan kita meneladan Yesus; pelayanan kita sampai di kerajaan sorga (capeknya sedikit, tetapi bahagianya bisa kita nikmati sampai selamanya).

      "Saya katakan pada sidang jemaat yang kami gembalakan di Ngunut dan di Nganjuk: 'saya sudah bertekad, apapun akan saya lakukan, kalau tidak bisa datang, saya jemput' Kalau benar-benar tidak bisa, ya sudah, terserah TUHAN. Tetapi selama masih bisa, harus berusaha, sebab Yesus sudah rela berkoban apapun juga untuk kita. Beberapa waktu lalu ada jemaat yang sakit jantung--menurut dia--dan tidak beribadah dulu. Lalu saya terangkan tentang firman ini, kemudian dia mau kembali beribadah dan minta dijemput untuk ibadah (dia senang, bisa beribadah lagi). Ternyata, jantungnya bengkak. Setelah saya jemput satu kali, dia periksa lagi dan ternyata jantungnya tidak apa-apa. Memang seperti itu kalau mau tergembala dengan baik. Ditakut-takuti oleh setan."

      Kalau tergembala dengan baik, hasilnya:
      Mazmur 23: 1-6
      23:1. Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
      23:2.
      Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
      23:3. Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
      23:4. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
      23:5. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
      23:6.
      Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.


      • Hasil pertama: 'takkan kekurangan aku; Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau' = kita ada dalam pemeliharaan TUHAN, baik secara rohani--bisa mengerti firman; bisa percaya sampai praktik firman; kalau hamba TUHAN diberi pembukaan rahasia firman--dan secara jasmani.

        TUHAN tidak pernah menipu kita, kalau yang rohani TUHAN sudah pelihara, maka yang jasmani juga dipelihara oleh TUHAN. 'rumput' juga menunjuk pada makanan jasmani untuk domba-domba; kita tidak akan kekurangan.

      • 'Ia membimbing aku ke air yang tenang'= mengalami ketenangan. Ini yang penting hari-hari ini. Sekalipun sudah ada semuanya, tetapi kalau sudah tidak tenang, maka semua menjadi tidak enak.

        Ketenangan juga sama dengan angin dan gelombang diselesaikan oleh TUHAN--semua masalah sebesar apapun diselesaikan oleh TUHAN.

        Waktu Petrus dan kawan-kawan berlayar dan ditimbus angin-gelombang, TUHAN hanya berkata: 'Diam, tenanglah!' Kalau sudah tenang, kita bisa menyembah TUHAN.

      • ayat 6 'Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku' = ada kemurahan dan kebajikan TUHAN. Ini adalah kunci Daud.
        Daud dulu merupakan kehidupan yang kecil--dipercayakan 2-3 ekor domba--, tetapi karena ada kemurahan dan kebajikan TUHAN, maka TUHAN percayakan kerajaan Israel kepada Daud.

        Kunci Daud sanggup membuka segala pintu-pintu di dunia, termasuk pintu yang sudah mustahil, masa depan yang mustahil, kesehatan yang sudah mustahil dan lain-lain.

        "Dulu saya pernah mendengarkan firman: Sebesar apapun gemboknya, kalau ada kuncinya, mudah untuk membuka. Tetapi sekalipun gemboknya kecil, kalau tidak ada kuncinya, susah.
        Artinya: kalau kehidupan kita tergembala, maka tidak ada satupun masalah yang tidak akan terselesaikan, sebab kita punya kunci jawabannya.
        "

        Malam hari ini berjuang! Apapun yang harus kita korbankan, supaya kita bisa tergembala dengan baik; bertekun dalam 3 macam ibadah pokok--mulai dari mendengar firman pengajaran yang benar, sampai berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar. Dan hasil-hasil ini bisa kita nikmati. Sampai yang terakhir, kunci Daud bisa membuka pintu sorga--seperti yang dimiliki jemaat Filadelfia.

    Inilah kegunaan dari Yesus mati--menyerahkan nyawa-Nya--, yaitu untuk menebus kita. Kita juga harus rela mengorbankan segala sesuatu untuk mengalami penebusan atau penyelesaian dosa-dosa.

    Kemudian, Yesus menyerahkan nyawa untuk domba-domba-Nya. Bagi kita, kita harus meneladan Yesus--rela menyerahkan apapun juga untuk bisa tetap menjadi domba.

    Tetapi awasan:

    • Dalam penggembalaan yang benar, masih ada kambing.
      Yehezkiel 34: 18-19
      34:18. Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik? Mesti pulakah kamu injak-injak padang rumput yang lain-lain dengan kakimu? Belum cukup bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal itu kamu keruhkan dengan kakimu?
      34:19. Apakah domba-domba-Ku seharusnya memakan rumput yang sudah diinjak-injak kakimu dan meminum air yang sudah dikeruhkan kakimu?

      Sekalipun sudah mendengar firman pengajaran benar, dan berada dalam penggembalaan yang benar, tetapi masih ada kambing. Jangan sampai menimpa hidup kita!

      Kambing adalah kehidupan yang egois. Dia mau makan, tetapi setelah makan, rumput yang lain diinjak-injak, sehingga yang lain tidak bisa makan.
      Artinya: kehidupan itu mau mendengar firman pengajaran yang benar--tergembala dengan baik, tetapi tidak mau mempraktikkannya; ia malah praktik yang berbeda.

    • Awasan yang kedua: sudah berada dalam penggembalaan dan sudah mendengar yang benar, tetapi tetap bertahan pada anjing--serigala berbulu domba. Ini yang paling berbahaya. Ia sebenarnya bukan tergembala, tetapi menyusup.

      Kita tidak boleh menghakimi siapapun, tetapi ini awasan bagi ktia semua.

      Tanda kalau kehidupan itu masih anjing:

      • Yang dijilat adalah muntah.
        Muntah= sesuatu yang kotor. Seringkali perkataannya kotor, sia-sia, memaki orang, mengutuki orang dan lain-lain.
        Sekalipun dalam penggembalaan, kalau kata-katanya seperti ini, ia masih anjing--serigala berbulu domba.

      • Menjilat borok (ingat kisah Lazarus)
        Borok ini sebenarnya luka-luka lama, tetapi dijilat terus.
        Artinya: kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan orang lain di masa lalu diungkit terus--dibicarakan terus. Ini anjing!

        Akibatnya: luka itu tidak pernah sembuh-sembuh.

      • Menjilat darah--darah Nabot; darah orang benar yang bertahan pada kebun anggur; kehidupan yang bertahan pada satu firman pengajaran yang benar.

        Artinya: membicarakan orang benar lewat gosip, dusta, fitnah dan lain-lain.

    Malam ini, lebih baik kita gunakan mulut-lidah kita untuk bisa makan firman. Setelah makan firman, kita taat dengar-dengaran. Semuanya harus dikorbankan, supaya kita bisa makan firman sampai taat dengar-dengaran.

  3. Ibrani 10: 14
    10:14. Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakanuntuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

    Yang ketiga: Yesus menyerahkan nyawa-Nya supaya kita sempurna.

    Kita harus meneladan pribadi Yesus, yaitu kita harus rela mengorbakan segala sesuatu, supaya kita mencapai kesempurnaan.

    Tanda kesempurnaan:

    • Yakobus 3: 2
      3:2. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

      Yang pertama: tidak salah dalam perkataan.

      Malam ini kita masih banyak kesalahan dalam berkata-kata. Supaya kita tidak salah dalam berkata-kata, dimulai dengan berkata yang benar; ya katakan: Ya, tidak katakan: Tidak.

      Kita terus berkata benar, sampai satu waktu tidak salah dalam perkataan. Inilah kesempurnaan!

      Semua harus kita korbankan--termasuk ketakutan, kekuatiran kita-- untuk bisa berkata yang benar, apapun resikonya (dikucilkan, diancam dan sebagainya).

      "Saya pernah mengalami. Karena berkata benar, saya tidak diakui sebagai keluarga. Tetapi saya tetap akui sebagai keluarga. Akhirnya kembali."

    • Yohanes 17: 23
      17:23. Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

      Ayat 11, 21-23= tentang kesatuan.

      Yang kedua: kita menjadi sempurna kalau kita menjadi satu kesatuan--satu tubuh Kristus yang sempurna.

      Dimulai dari satu firman pengajraan yang benar. Tanpa firman pengajaran yang benar, tidak mungkin mencapai kesatuan yang lainnya. Kalau satu firman pengajaran benar, ada harapan untuk mencapai kesatuan yang lainnya:

      • Mulai kesatuan dalam nikah. Sebab itu, doakan keluarga kita (suami, isteri, anak, orang tua dan sebagainya) yang belum dalam satu firman pengajaran yang benar, supaya kita bisa mencapai kesatuan dalam nikah, sehingga saat Yesus datang kembali kita masuk nikah yang rohani--nikah yang sempurna--, dan diangkat oleh TUHAN di awan-awan yang permai.

        Berdoa, sebab masih banyak pergumulan-pergumulan kita.

        "Dalam keluarga saya, masih banyak yang dipergumulkan, supaya dalam satu firman pengajaran. Kami ada empat bersaudara, hanya saya dan isteri yang dalam satu firman pengajaran, yang lainnya belum. Ini yang harus didoakan. Demikian juga bapak, ibu, saudara."

        Kalau nikah satu dalam firman pengajaran yang benar, pasti menjadi nikah yang satu. Kalau tidak, tidak akan bisa menjadi satu.

      • Begitu juga dalam penggembalaan dan antar penggembalaan, kalau sudah satu firman pengajaran yang benar, maka penggembalaan dan antar penggembalaan akan menjadi satu.

      Semua harus kita korbankan untuk bisa berpegang pada satu firman pengajaran yang benar. Sekalipun di rumah hanya satu yang berpegang kepada firman pengajaran yang benar, jangan dilepaskan! Kalau tetap bertahan, yang lain pasti akan ikut. Tinggal tunggu waktu dari TUHAN!

      "Dulu yang mengenal firman pengajaran hanya saya dalam keluarga saya. Waktu itu, saya benar-benar dimarahi dan dilarang dengar firman. Saya hanya bertahan. Sudah sekolah, diberi pilihan-pilihan. Saya tetap bertahan. Tetapi tidak lama kemudian, orang tua dan adik-adik mulai dimenangkan. Tetapi setelah mengerti pengajaran yang benar, harus berjuang dan bergumul kembali."

      Yang penting kita sendiri yang harus teguh dalam firman pengajaran yang benar.

    • Matius 5: 43-48
      5:43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
      5:44. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
      5:45. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
      5:46. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
      5:47. Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?
      5:48. Karena itu
      haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

      Yang ketiga: kita menjadi sempurna kalau bisa mengasihi sampai mengasihi orang yang memusuhi kita; mengasihi orang yang membenci kita.

      Dimulai dengan mengasihi orang yang mengasihi kita--tingkat pertama. Kalau kita balas dengan kebencian, sudah jauh dari kesempurnaan dan tidak mungkin sempurna.

      Kalau sudah mengasihi musuh, hidup itu sudah tidak ada menyimpan kebencian dan kedengkian, tetapi hanya ada kasih. Ini kasih yang sempurna. Seringkali, tempat di mana kasih menjadi dingin ada di dalam nikah rumah tangga--anak benci orang tua, menantu benci mertua, antara saudara saling membenci dan sebagainya--sehingga tidak ada kasih.

      Kalau sampai terjadi seperti ini, tidak akan pernah mencapai keempurnaan.
      Apapun harus kita korbankan--sampai yang paling berharga--, untuk bisa mengasihi mulai dari dalam nikah rumah tangga. Setelah itu dalam penggembalaan dan antar penggembalaan.

    Kita memang belum sempurna, sebab itu rasul Paulus berusaha mengejarnya.
    Filipi 3: 12
    3:12. Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.

    Istilah mengejar ini berarti berusaha sungguh-sungguh dan apapun dikorbankan. Kesempurnaan harus dikejar. Segala kemampuan diri harus kita kerahkan, supaya bisa mencapai kesempurnaan.

    Kisah Rasul 20: 24
    20:24. Tetapi aku tidak menghiraukan nyawakusedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

    Supaya bisa mencapai kesempurnaan--garis akhir--, nyawapun tidak dihiraukan, apalagi kalau hanya gengsi, harga diri, sakit atau lelah.

    Ibrani 11: 39-40
    11:39. Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik.
    11:40. Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.

    = pahlawan-pahlawan iman yang sudah memerikan kesaksian yang baik. Tetapi tanpa kita, mereka tidak bisa mencapai kesempurnaan.
    Artinya: sekalipun sudah memiliki kesaksian yang baik, mereka yang sudah mati, tidak bisa sempurna tanpa kita. Begitu juga yang hidup, tidak bisa sempurna sendiri, sebab kesempurnaannya adalah kesatuan antara yang hidup dan yang mati.

    1 Tesalonika 4: 15-17
    4:15. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.
    4:16. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka
    yang mati dalam Kristusakan lebih dahulu bangkit;
    4:17. sesudah itu,
    kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-samadengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
    Yang mati dibangkitkan lebih dulu; yang hidup diubahkan, sehingga dua-duanya menjadi satu. Itulah kesempurnaan.

    Kalau kita ada tanda-tanda ksempurnaan--perkataan mulai benar, mulai satu pengajaran benar, dan mulai bisa mengasihi, sampai mengasihi musuh--, maka ada hasilnya.

    1 Yohanes 4: 18
    4:18. Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

    Hasilnyaadalah tidak ada lagi ketakutan.
    Semakin kasih kita ditingkatkan, semakin tidak ada ketakutan, yaitu:

    • tidak takut menghadapi penghakiman.
      1 Yohanes 4: 17
      4:17. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

      Sekalipun nanti TUHAN yang menghakimi, tetapi kalau kehidupan kita ada tanda-tanda kesempurnaan, kita tidak akan takut, sebab tidak mungkin dihukum.

      Kalau masih belum ada tanda kesempurnaan--perkataan banyak yang salah, tidak bisa mengasihi, justru ada kebencian--, pasti takut menghadapi penghakiman TUHAN.

    • Tidak takut menghadapi kegoncangan dunia di darat, laut, dan udara.
      Lukas 21: 26
      21:26. Orang akan mati ketakutankarena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.

      Karena kegoncangan ini, banyak manusia yang ketakutan--termasuk anak TUHAN, hamba TUHAN--, bahkan sampai mati ketakutan. Ini yang nanti menjadi pembunuh nomor satu.

      Kegoncangan ini akan segera terjadi. Mari kita siapkan tanda-tanda kesempurnaan ini.

    • Tidak takut menghadapi penderitaan daging karena Yesus; penderitaan daging tanpa dosa; penderitaan daging karena kebenaran.
      1 Petrus 3: 14
      3:14. Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar.

      Contoh: Petrus takut saat menghadapi penderitaan bersama TUHAN. Begitu Yesus akan disalibkan, Petrus berkata: 'TUHAN, jangan sekali-kali terjadi.' Maksudnya adalah Petrus takut, kalau Yesus disalibkan, ia juga disalibkan.

      Mengapa tidak takut?
      1 Petrus 4: 14
      4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

      Kita tidak takut karena dalam penderitaan daging bersama Yesus, di situ ada Roh kemuliaan:

      • yang memberikan kekuatan,
      • yang memberikan penghiburan,
      • yang mengubahkan kehidupan kita dari manusia jasmani menjadi manusia rohani.

      • Roh kemuliaan juga memuliakan kita, saat TUHAN Yesus datang kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita diangkat dalam kemuliaan untuk bertemu dengan Yesus di awan-awan yang permai.

Yesus sudah rela menyerahkan nyawa-Nya, supaya kita bisa mengalami penebusan, tergembala dengan baik, dan sempurna. Malam hari ini juga kita harus mengorbankan segala sesuatu untuk bisa menyelesaikan dosa-dosa, tergembala, berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, dan bisa mengasihi--sampai mengasihi musuh.

Perjamuan suci adalah bukti bahwa Yesus sudah menyerahkan nyawa-Nya bagi kita semuanya.

TUHAN Yesus memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 21 April 2009 (Selasa Sore)
    ... dari dunia untuk bertemu Yesus di awan-awan. Imamat - . Pada tahun Yobel sangkakala ditiup dan terjadi pembebasan semua harta benda yang dijual harus kembali pada pemiliknya tanpa syarat. Pada tahun Yobel Tuhan menggembalikan apa-apa yang sudah hilang dari umat Tuhan. Sekarang artinya firman penggembalaan sanggup mengembalikan apa yang sudah hilang dari kita. Roma ...
  • Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus Medan IV, 24 April 2013 (Rabu Sore)
    ... dan setia. Dipanggil sama dengan diselamatkan. Dipilih sama dengan disucikan untuk dipakai oleh Tuhan menjadi imam-imam dan raja-raja. Setia. Jadi syarat untuk menang bersama Yesus adalah kita harus menjadi imam-imam pelayan Tuhan atau hamba Tuhan yang setia sampai garis akhir yaitu sampai meninggal dunia atau sampai Yesus datang kembali kedua kali. Korintus - ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 21 April 2010 (Rabu Sore)
    ... Kudus dan kita dipakai dalam pelayanan khusus yaitu pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Tanpa puasa kita tidak mampu mengemban pelayanan khusus. Jangan meolak pemakaian Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir Disini Yohanes Markus menyertai sebagai pembantu. Artinya dalam pembangunan tubuh Kristus kita masing-masing bekerja melayani sesuai dengan jabatan ...
  • Ibadah Persekutuan Ciawi II, 25 Juni 2009 (Kamis Pagi)
    ... AD. - . MAUT PERKABUNGAN RATAP TANGIS DUKACITA TIDAK AKAN ADA LAGI. Ada macam maut kematian termasuk perkabungan ratap tangis dan dukacita Maut secara tubuh akan menimbulkan perkabungan ratap tangis dan dukacita. Maut secara rohani karena Efesus Yesaya - dosa. Mati rohani karena dosa terpisah dari Tuhan dan pasti akan kering rohani. Yang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 18 November 2018 (Minggu Siang)
    ... ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku Mari ke sini aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar yang duduk di tempat yang banyak airnya. . Lalu ia berkata kepadaku Semua air yang telah kaulihat di mana wanita pelacur itu duduk adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa. 'pelacur besar' ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 Oktober 2012 (Minggu Pagi)
    ... akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan. Yusuf Arimatea meminta mayat Yesus dan mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih. Lenan halus yang putih bersih menunjuk perbuatan-perbuatan yang benar dan suci juga perbuatan-perbuatan baik. Keduanya berasal dari hati yang suci dan baik. Kejadian - Ketika dilihat TUHAN bahwa kejahatan manusia besar di ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Oktober 2014 (Senin Sore)
    ... tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Oleh sebab itu sekarang ini kita harus memelihara kasih Allah dalam kehidupan kita supaya kita tidak ditimpa hujan es ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 10 Desember 2012 (Senin Sore)
    ... uang mereka menjadi saksi palsu. Matius - . Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati . dan berkata kepada mereka Ada tertulis Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 Maret 2012 (Senin Sore)
    ... ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. . Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia katanya Tuhan kiranya Allah menjauhkan hal itu Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau. . Maka Yesus berpaling dan berkata ...
  • Ibadah Raya Malang, 24 September 2017 (Minggu Pagi)
    ... Bukti terpisah dari Tuhan adalah mulai bosan dan tidak setia dalam ibadah pelayanan bosan dalam membaca dan mendengar firman. Secara jasmani akan mulai ada masalah yang tidak selesai air mata kesusahan. Maut kematian kedua yaitu lautan api dan belerang neraka selamanya. Wahyu Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.