Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 7:15b-16
7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
7:16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.

Aktifitas Tuhan di takhta Sorga yaitu membentangkan kemah = mengembangkan sayap = memberikan naungan sayap Tuhan kepada kita.

Siapa sebenarnya yang berhak menerima naungan sayap Tuhan?
Yesaya 54:2-3
54:2 Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu!
54:3 Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.

Sebenarnya yang mendapat kesempatan mengalami pembentangan kemah/ naungan sayap Tuhan adalah bangsa Israel asli, umat pilihan Tuhan keturunan Abraham - Ishak - Yakub secara jasmani. Ini adalah inti dari gereja Tuhan.

Tetapi karena sebagian Israel menolak Yesus = menolak naungan Tuhan, maka terbuka kesempatan dan kemurahan Tuhan bagi bangsa Kafir (kita semua) untuk mengalami pembentangan kemah/ naungan sayap Tuhan. Inilah kelengkapan gereja Tuhan.

Contoh bangsa Kafir yang mengalami naungan sayap Tuhan adalah Rut.
Rut 1:4
1:4 Keduanya mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya.

Rut 3:9,12
3:9 Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami."
3:12 Maka sekarang, memang aku seorang kaum yang wajib menebus, tetapi walaupun demikian masih ada lagi seorang penebus, yang lebih dekat dari padaku.

Rut 4:5-8
4:5 Tetapi kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya."
4:6 Lalu berkatalah penebus itu: "Jika demikian, aku ini tidak dapat menebusnya, sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya."
4:7 Beginilah kebiasaan dahulu di Israel dalam hal menebus dan menukar: setiap kali orang hendak menguatkan sesuatu perkara, maka yang seorang menanggalkan kasutnya sebelahdan memberikannya kepada yang lain. Demikianlah caranya orang mensahkan perkara di Israel.
4:8 Lalu penebus itu berkata kepada Boas: "Engkau saja yang membelinya." Dan ditanggalkannyalah kasutnya.

Rut (bangsa Kafir) membutuhkan naungan sayap Tuhan,sama dengan membutuhkan penebusan. Sebenarnya ada dua penebus, orang pertama ini lebih dahulu dari Boas. Boas adalah gambaran Tuhan Yesus. Yang lebih dahulu datang dari Tuhan Yesus adalah hukum Taurat. Tetapi hukum Taurat tidak bisa menebus Rut (bangsa Kafir), karena hukum Taurat hanya untuk bangsa Israel asli. Oleh sebab itu orang pertama ini menanggalkan kasutnya sebelah, tanda menyerah (tidak bisa menebus, melindungi, memelihara). Baru penebus kedua adalah Boas, yaitu Tuhan Yesus.

Matius 3:8-11
3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
3:9 Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!
3:10 Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya.Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

Yesus tidak bisa ditanggalkan kasutnya, bahkan oleh Yohanes Pembaptis (orang paling besar di bumi). Bahkan tali kasutnya pun tidak bisa dilepaskan.

Yohanes 1:27
1:27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak."

Ini menunjuk pada kesungguhan dan pergumulan Yesus untuk menebus kita, untuk menjadikan batu menjadi anak Abraham. Yesus menebus bangsa Kafir sampai rela mati di kayu salib.

Ada 3 macam naungan sayap penebusan bagi bangsa kafir:
  1. Naungan sayap penebusan dari kekafiran.
    Rut 2:11-12
    2:11 Boas menjawab: "Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal.
    2:12 TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung."

    Efesus 2:11-12
    2:11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging,yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
    2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapandan tanpa Allahdi dalam dunia.

    Yaitu penebusan dari 5 tanpa:
    • Tanpa sunat = tanpa penyucian, hanya hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa.
    • Tanpa Kristus (yang diurapi) = tanpa urapan Roh Kudus, hanya mengikuti daging dengan segala hawa nafsu, keinginan dan tabiat daging. Terutama tabiat kuatir. Akibat kuatir adalah tidak setia dalam ibadah pelayanan, tidak benar, tidak taat dengar-dengaran, selalu mencari jalan sendiri di luar firman (jalan buntu sampai binasa).
    • Tanpa janji = tanpa Sorga, hanya untuk ke neraka.
    • Tanpa pengharapan = gampang bangga dengan sesuatu di dunia, mengandalkan sesuatu di dunia, gampang kecewa, gampang putus asa.
    • Tanpa Allah = tanpa kasih, hanya emosi, iri hati, dendam dll.
      Tanpa kasih semua akan sia-sia dan binasa, tanpa hidup kekal.

    Bagaimana lepas dari tabiat kekafiran?
    Yohanes 19:31-34
    19:31 Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
    19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
    19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
    19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

    Ketentuan pada hari Sabat adalah tidak boleh ada mayat yang digantung, harus sudah dikubur. Jika sudah disalib tapi belum mati, maka harus dipatahkan kakinya supaya cepat mati. Waktu penyaliban Yesus dengan dua penjahat, saat prajurit datang, penjahat 1 dan 2 belum mati, sehingga dipatahkan kakinya. Tetapi ketika sampai kepada Yesus, mereka melihat Yesus sudah mati, sehingga tidak dipatahkan kakinya.

    Jadi bisa disimpulkan, sebenarnya Yesus sudah mati di kayu salib dengan 4 luka utama (2 di kaki, 2 di tangan). Ini adalah luka inti untuk menebus bangsa Israel. Ini merupakan kasih Tuhan untuk menebus bangsa Israel umat pilihan-Nya.
    Tetapi luka ke-5 pada lambung Yesus yang ditombak adalah luka yang terbesar dan terdalam yang mengeluarkan darah dan air. Ini merupakan kemurahan Tuhan untuk menebus bangsa Kafir. Seandainya lambung Yesus tidak ditombak, maka tidak ada penebusan bagi bangsa kafir.

    Jadi, 5 luka Yesus yang utama adalah untuk menebus bangsa Kafir dari 5 sifat kekafiran (5 tanpa).

    Matius 3:8
    3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.

    Bukti bangsa Kafir mengalami penebusan adalah harus memiliki tanda darah dan air.
    Tanda darah sama dengan pertobatan. Bertobat yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Kita mati terhadap dosa.
    Tanda air adalah baptisan air. Baptisan air yang benar yaitu orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat (mati terhadap dosa) harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, sehingga bangkit dari dalam kuburan air/ keluar dari kuburan air untuk mendapat hidup baru/ hidup Sorgawi, sehingga langit terbuka dan Roh Kudus turun.

    Matius 3:9,11
    3:9 Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!
    3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudusdan dengan api.

    Hidup baru adalah hidup dalam kebenaran, sama dengan hidup dari iman. Inilah keturunan Abraham secara rohani.

    Galatia 3:7
    3:7 Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham.

    Kita selamat dan diberkati oleh Tuhan. Kita berhak mendapatkan berkat-berkat Tuhan. Dan bangsa Kafir bisa menjadi satu dengan bangsa Israel, sampai menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Kita menjadi mempelai wanita Sorga yang siap menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai.

    Efesus 2:13-16
    2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
    2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
    2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
    2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh,dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

  2. Naungan sayap penebusan pada tengah malam/ naungan sayap penebusan dari antikris yang berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
    Rut 3:8-9
    3:8 Pada waktu tengah malam dengan terkejut terjagalah orang itu, lalu meraba-raba ke sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan berbaring di sebelah kakinya.
    3:9 Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmumelindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami."

    Wahyu 12:14
    12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

    Kepada Rut (bangsa Kafir/ gereja Tuhan), dikaruniakan dua sayap burung nasar yang besar, yang akan menyingkirkan kita ke padang gurun yang jauh dari mata antikris yang berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. Kita dilindungi dan dipelihara secara langsung oleh Tuhan lewat firman Allah dan Perjamuan Suci.

    Rut 3:1-3
    3:1 Lalu Naomi, mertuanya itu, berkata kepadanya: "Anakku, apakah tidak ada baiknya jika aku mencari tempat perlindungan bagimu supaya engkau berbahagia?
    3:2 Maka sekarang, bukankah Boas, yang pengerja-pengerjanya perempuan telah kautemani itu, adalah sanak kita? Dia pada malam ini menampi jelai di tempat pengirikan;
    3:3 maka mandilahdan beruraplah, pakailah pakaian bagusmudan pergilah ke tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu, sebelum ia selesai makan dan minum.

    Syarat untuk bisa mengalami naungan sayap burung nasar:
    • Mandi = penyucian, menunjuk Meja Roti Sajian (ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci). Kita dimandikan, disucikan oleh Firman dan Perjamuan Suci. Kita diberi makan, bertumbuh rohani.
      Rut 3:10
      3:10 Lalu katanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku! Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya.

      Kita mengalami penyucian dari keinginan jahat/ keinginan akan uang (kikir dan serakah) dan keinginan najis (dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan). Kalau hati suci, maka seluruh hidup suci.

    • Berurap minyak menunjuk Pelita Emas (ketekunan dalam Ibadah Raya). Kita hidup dalam urapan Roh Kudus.
      Buktinya adalah kesetiaan, pelita tetap menyala. Seperti Rut tetap setia.
      Rut 2:7
      2:7 Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketika pun ia tidak berhenti."

      Pelita juga menunjuk kesaksian, yaitu kesaksian lewat perbuatan yang benar dan baik, perkataan yang benar dan baik, yang menjadi berkat bagi orang lain, sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.

      Rut 3:11
      3:11 Oleh sebab itu, anakku, janganlah takut; segala yang kaukatakan itu akan kulakukan kepadamu; sebab setiap orang dalam kota kami tahu, bahwa engkau seorang perempuan baik-baik.

    • Memakai pakaian bagus menunjuk Mezbah Dupa Emas (ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan).
      Doa penyembahan sama dengan pembaharuan, proses keubahan hidup dari manusia lama menjadi manusia baru seperti Yesus. Kita melepas pakaian lama dan ganti pakaian baru.

      Rut 3:18
      3:18 Lalu kata mertuanya itu: "Duduk sajalah menanti, anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga.

      Kita mengalami pembaharuan menjadi banyak duduk di bawah kaki Tuhan/ berdiam diri, yaitu mengoreksi diri lewat mendengar firman. Jika ditemukan kesalahan, kita harus mengaku. Jika tidak salah, diam saja. Kita sabar menunggu waktu Tuhan. Tuhan menyelesaikan semua tepat pada waktuNya.

    Jadi, dalam kandang penggembalaan (ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok), tubuh, jiwa, roh kita melekat kepada Allah Tritunggal seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar. Maka "Bapa-Kulah pengusahanya" artinya kita akan mengalami naungan Tuhan, pemeliharaan Tuhan secara ajaib di tengah kesulitan-kesulitan. Dan ada buah anggur manis, yaitu kebahagiaan Sorga yang kita alami.

  3. Naungan sayap penebusan Mempelai.
    Yesaya 54:5-8
    54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
    54:6 Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati TUHAN memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu.
    54:7 Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali.
    54:8 Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadiAku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu.

    Ini adalah naungan penebusan kasih setia abadi yang kekal selama-lamanya. Kasih setia Tuhan yang ajaib tidak berubah dulu, sekarang, selama-lamanya. Tuhan mau menebus kita dengan kasih setia yang ajaib untuk menjadikan kita tubuh Kristus sempurna, Mempelai wanita yang sempurna yang siap menyambut kedatanganNya kedua kali di awan yang permai. Kita bisa masuk Firdaus/ Kerajaan 1000 tahun damai, masuk Yerusalem Baru, sampai Tuhan menaungi kita di takhtaNya selama-lamanya.

    Sikap kita adalah belajar dari Musa.
    Keluaran 3:5-6
    3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."
    3:6 Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.

    Musa menanggalkan 2 kasut, artinya mau mengalami penebusan/ penyucian lahir dan batin (luar dan dalam), sehingga bisa tampil seperti bayi yang baru lahir (tidak berbuat dosa, tidak mengandalkan segala sesuatu di dunia), tetapi hanya menangis kepada Tuhan, hanya mengandalkan kasih setia Tuhan yang abadi, yang ajaib. Kita bisa menunjukkan kelemahan-kelemahan kepada Tuhan, secara rohani dan jasmani, sampai Dia berbelas kasih. Dia akan mengulurkan tangan kasih setia yang ajaib dan abadi kepada kita.

    Seumur hidup Musa ditandai dengan harus menjadi bayi, sehingga betul-betul berada di dalam tangan Tuhan.
    • Keluaran 2:6
      2:6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanyadan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."

      Bayi Musa yang menangis, menarik tangan belas kasih Tuhan menolong Musa. Seharusnya Musa mati di sungai Nil di tangan Putri Firaun, artinya masalah yang mustahil, tidak ada masa depan, kesusahan, kesedihan. Tetapi Musa menangis sehingga tangan belas kasih Tuhan sanggup melindungi, memelihara Musa di tengah kemustahilan. Musa bisa hidup, malah menjadi anak raja, yaitu ada masa depan yang berhasil dan indah. Semua masalah diselesaikan.

    • Keluaran 3:5
      3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

      Dalam perjalanan hidup Musa, Musa mengalami penyucian sampai menjadi seperti bayi (menanggalkan kasut). Musa hidup benar dan suci, sehingga dipakai Tuhan untuk mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir. Sekarang artinya kita bisa dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus.

    • Matius 17:2-3
      17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
      17:3 Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.

      Akhir hidup Musa, sebenarnya Musa sudah divonis tidak boleh masuk tanah Kanaan. Ini karena Musa tidak menjadi bayi. Waktu disuruh berseru kepada gunung batu, Musa tidak taat dan mengandalkan emosi/ kepandaian lagi. Musa gagal total, bahkan menuju kebinasaan selamanya. Tetapi di dalam doa penyembahan, Musa masih mendapat kesempatan menjadi bayi lagi, menangis kepada Tuhan hanya memohon tangan belas kasih setia Tuhan, sehingga bisa menginjakkan kaki di Kanaan.

    Pelajaran bagi kita adalah mulai awal hidup, perjalanan hidup, sampai akhir hidup, kita harus tetap menjadi bayi. Apa pun kegagalan kita, kebusukan kita, jika kita mau naik ke gunung penyembahan, mau menjadi bayi, maka Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita. Tuhan akan mengulurkan tangan kasih setia-Nya untuk mengangkat dan memulihkan kita, mengadakan mujizat bagi kita, menghapus kemustahilan sampai membuat semua berhasil indah pada waktuNya. Sampai jika Yesus datang kedua kali, kita bisa sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatanganNya di awan-awan yang permai. Kita berdiri di hadapan takhta, mengalami naungan/ pelukan tangan Tuhan bersama keluarga kita selama-lamanya.

    Rut 3:18
    3:18 Lalu kata mertuanya itu: "Duduk sajalah menanti, anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga."

    Biar kita "duduk saja", yaitu sabar menunggu waktu Tuhan. Biarlah tangan kasihNya yang bekerja menurut caraNya sendiri, menurut waktuNya sendiri. Semua akan menjadi berhasil dan indah pada waktuNya, sampai sempurna.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 30 Juli 2023 (Minggu Pagi)
    ... Jika Aku ini tuan di manakah takut yang kepada-Ku itu firman TUHAN semesta alam kepada kamu hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu Tugas seorang imam adalah menghormati mengagungkan nama Tuhan. Caranya Takut akan Tuhan. Amsal Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan aku ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 Desember 2018 (Minggu Siang)
    ... . Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus dan banyak orang mati karena air itu sebab sudah menjadi pahit. Ini adalah peniupan SANGKAKALA KETIGA--penghukuman yang ketiga dari Anak Allah atas dunia-- jatuhlah dari langit sebuah bintang besar menyala-nyala seperti obor yang bernama Apsintus--KEPAHITAN-- diterangkan mulai dari ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 28 Mei 2011 (Sabtu Sore)
    ... Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna seperti aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini yaitu iman pengharapan dan kasih dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. Iman pengharapan dan kasih membawa kita pada kemuliaan saat Yesus datang kedua kali bertemu dengan ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 September 2012 (Minggu Pagi)
    ... apa yang sama dengan kematian-Nya kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Syarat mengalami kebangkitan pertama adalah kita harus mengalami pengalaman kematian dan kebangkitan pengalaman salib bersama Yesus mulai dari sekarang. Korintus - Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia kita tidak akan mati semuanya tetapi kita semuanya ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 04 Maret 2009 (Rabu Sore)
    ... Surga yang kekal. Wahyu hal yang harus diperhatikan supaya nama tertulis dalam kitab kehidupan Wahyu harus mengenakan pakaian putih. Artinya adalah pelayan-pelayan Tuhan imam-imam dan raja-raja yang hidup dalam kesucian lahir dan batin. Dengan apa kita mengalami kesucian lahir dan batin Maleakhi - yaitu dengan api pemurni logam dan sabun tukang penatu. Api pemurni ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 05 Desember 2010 (Minggu Sore)
    ... Surgawi yaitu takut akan Tuhan dan lemah lembut. MALAM INI KITA PELAJARI POSISI KIRI posisi kambing karena tidak memiliki hikmat Surgawi bodoh sehingga harus masuk dalam api yang kekal . Amsal . Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan. Salah satu praktik kambing yang bodoh adalah mencemoohkan korban tebusan. Pada ...
  • Ibadah Doa Malang, 16 April 2024 (Selasa Sore)
    ... seorang raja yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu tetapi orang-orang itu tidak mau datang. Masuk pintu gerbang Yerusalem baru sama dengan menerima undangan pesta kawin Anak Domba. Tuhan mengutus hamba-hamba Tuhan untuk mengundang orang-orang lewat pemberitaan firman Allah ...
  • Ibadah Paskah Kaum Muda Malang, 07 April 2018 (Sabtu Sore)
    ... sampai pada percabulan. Om dulu guru SMA. Kalau ada anak yang tertangkap merokok dia sudah tidak bisa naik kelas beberapa minggu tidak boleh ikut ulangan buat apa sekolah. Saya dekat dengan anak-anak saya tanya 'Kenapa kamu begitu ' 'tTdak kuat pak' 'Apa yang tidak kuat ' 'Keinginannya. ' Masa pacaran tunangan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 23 November 2018 (Jumat Sore)
    ... di tempat yang banyak airnya. . Lalu ia berkata kepadaku Semua air yang telah kaulihat di mana wanita pelacur itu duduk adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa. 'tempat yang banyak airnya' laut. 'bangsa-bangsa' bangsa kafir yang dikuasai oleh perempuan Babel dosa Babel . Gunung besar yang menyala-nyala oleh api dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 November 2015 (Kamis Sore)
    ... iman yang sempurna untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Bagaimana caranya supaya kita bisa membeli emas yang telah dimurnikan dalam api Petrus - Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan dan kepada kebajikan pengetahuan dan kepada pengetahuan penguasaan diri ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.