Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian. Apapun keadaan kita sekarang ini, Tuhan selalu menolong. 

Wahyu 6: 7-8
6:7. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: "Mari!"
6:8. Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor
kuda hijau kuningdan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan mautmengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparandan sampar, dan dengan binatang-binatang buasyang di bumi.

Ini adalah pembukaan METERAI YANG KEEMPAT; penghukuman yang keempat dari Allah Roh Kudus atas dunia, yaitu terjadi kegerakan kuda hijau kuning/kuda kelabu, yang mengakibatkan MAUT DAN KERAJAAN MAUTmenguasai seperempat bagian dari bumi untuk membunuh penduduk bumi dengan pedang, kelaparan, sampar dan binatang buas (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 16 Juli 2017).
Nanti di kitab Wahyu 9, pada penghukuman dengan sangkakala, sepertiga penduduk bumi akan dibunuh. Benar-benar ngeri!

Ada tiga macam maut/kematian:

  1. Maut/kematian tubuh= lewat usia lanjut, penyakit dan sebagainya.
    Memang tubuh kita dari tanah, jadi akan kembali pada tanah, tetapi yang harus dipertanggungjawabkan adalah roh kembali kepada Tuhan. Ini bedanya manusia dengan binatang.

    Orang Saduki berpendapat tidak ada roh dan malaikat--manusia hanya seperti binatang, mati, habis perkara--, tetapi kita tidak. Tubuh dari tanah kembali ke tanah, tetapi roh kembali kepada Tuhan. Ini yang harus dipertanggungjawabkan.

  2. Maut/kematian rohani; tubuhnya sehat tetapi rohaninya mati.
    Efesus 2: 1-2
    2:1. Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
    2:2. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena
    kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

    Kematian rohani terjadi karena berbuat dosa atau hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan; enjoydalam dosa sampai puncaknya dosa; tidak mau bertobat lagi. Ini sama dengan durhaka pada Tuhan/melawan Tuhan karena mentaati setan, penguasa kerajaan angkasa.

    Kalau semacam itu, akan membawa pada neraka.

  3. Maut/kematian yang kedua; kematian kekal di neraka.
    Wahyu 20: 14
    20:14. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.

    Manusia pada umumnya atau hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang mati rohaninya--hidup dan enjoydalam dosa sampai puncaknya dosa--akan mengalami kematian yang kedua/kematian kekal di neraka; lautan api dan belerang selamanya.

Inilah tiga macam kematian. Maut rohani yang harus kita jaga selama kita hidup dalam tubuh jasmani. Jangan sampai mengalami kematian rohani--berbuat dosa sampai puncaknya dosa--, yang akan membawa pada kematian yang kedua.
Tetapi kalau selama hidup kita hidup dalam kebenaran dan kesucian, kalaupun mati, kita akan dibangkitkan dan kita bersama Tuhan--roh kembali pada Tuhan--; satu waktu akan dibangkitkan untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali, dalam kebahagiaan kekal.

Maut sedang bergentayangan (dalam kitab Yesaya), mengejar dari anak kecil sampai pada siapapun--menguasai darat, laut dan udara--, yang penting adalah kita berada di tempat yang aman.
1 Korintus 15: 25-26
15:25. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah
maut.

Tempat yang aman dari maut adalah kita harus selalu BERADA DI BAWAH KAKI TUHAN; di bawah kaki Tuhan ada kuasa untuk mengalahkan maut.

Praktik berada di bawah kaki Tuhan:

  1. Yohanes 12: 3
    12:3. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesusdan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.

    Praktik pertama  selalu berada di bawah kaki Tuhan: seperti Maria mengurapi kaki--tubuh--Yesus untuk persiapan penguburan Yesus.

    Sekarang artinya: kita harus aktif/setia berkobar-kobar dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurnasesuai dengan jabatan pelayanan dan karunia yang Tuhan percayakan kepada kita sampai garis akhir--sampai meninggal atau sampai Tuhan datang. Tadi, tubuh Yesus diminyaki dengan minyak yang mahal harganya, artinya kita harus membayar harganya (sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 16 Juli 2017).

    Tingkatan pembangunan tubuh Kristus:

    • Mulai dari dalam nikah: sebagai suami, isteri dan anak.
      Suami mencari nafkah secara jasmani, tetapi secara rohani: mengasihi isteri.
      Isteri bisa apa saja, tetapi secara rohani: tunduk pada suami.
      Anak-anak bisa sekolah, kuliah, membantu orang tua dan lain-lain, tetapi secara rohani: taat dengar-dengaran pada orang tua.

    • Penggembalaan.
    • Antar pengggembalaan.
    • Sampai tubuh yang sempurna.

  2. Malam ini kita belajar praktik yang kedua; kita masih belajar dari Maria--Maria ini spesialis berada di bawah kaki Tuhan dan bebas dari maut.
    Lukas 10: 39, 40,42

    10:39. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhandan terus mendengarkan perkataan-Nya,
    10:40. sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
    10:42. tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

    Ayat 40= Marta mencela Maria karena terus mendengar firman, tetapi di ayat 42, Tuhan membela dia.

    Praktik keduaselalu berada di bawah kaki Tuhan: seperti Maria duduk dekat kaki Tuhan untuk terus mendengarkan perkataan-Nya.
    Artinya:

    • Yang pertama: mendengar dan taat dengar-dengaran pada perkataan Yesus.
      Perkataan Yesus sama dengan firman yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.
      Kalau sudah ditambah dengan sesuatu, itu bukan lagi perkataan Yesus, tetapi pendapat manusia.

      "Karena itu, seringkali ada yang bertanya: Kok tidak ada konsultasi? Ada, tetapi guru saya selalu katakan: kalau kita konsultasi, bahaya, firman Allah bisa bukan perkataan Yesus lagi, tetapi Widjaja; perasaan ikut main. Firman begini, tetapi ditambah dengan perasaan. Tetapi dalam pemberitaan firman seperti ini saya tidak tahu keadaan saudara. Biarlah ayat menerangkan ayat dalam alkitab, itulah perkataan Yesus/firman pengajaran yang benar. Tidak boleh ditambah dan dikurangi. Seperti rumus matematika itu sudah pasti, kalau rumusnya ditambah-tambah atau dikurang-kurangi, jadi salah, tidak lulus. Ayat juga, kalau ditambah pengetahuan, tidak akan lulus, kelihatan bagus, tetapi itu sudah logika, bukan lagi perkataan Yesus. Ini yang harus kita waspadai!"

      Jadi, duduk dekat kaki Yesus untuk terus mendengar perkataan-Nya artinya mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.

      Pengajaran yang benar itu bukan di sini saja, tetapi dalam alkitab; yang tidak ditambah dan dikurangi. Sudah terbukti. Hawa menambah kata 'raba' saja.
      Banyak kali kita menambah kata 'raba' untuk meraba emosi, bukan iman/hati. Itu sudah kehilangan jamahan tangan Tuhan. Itu bedanya. Mungkin Kelihatan lebih indah/bagus, tetapi tidak ada jamahan tangan Tuhan.
      Hawa juga mengurangi kata 'bebas', artinya: kebebasan dikurangi. Memang secara logika kemampuan manusia sekian dalam mendengar. Bagus, tertata, tetapi lain di dalam Tuhan. Paulus berkhotbah sampai fajar menyingsing, yang jatuh hanya satu. Firman lain dari logika; bebas itu ada kekuatan Roh Kudus di dalamnya.

      Mari kembali pada perkataan Yesus, yaitu firman yang dibukakan rahasianya; ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab. Kalau sudah ditambah dan dikurangi sedikit saja, itu sudah kehilangan nilai rohani dan kuasanya; jamahan Tuhan dan kuasa pembebasan sudah tidak ada. Firmannya bagus, tetapi tetap terikat dosa. Mau beribadah saja sudah sulit sekali karena dosa yang tidak disadari adalah tidak setia dalam beribadah. Sulit, tidak bebas dia. Dengar firmannya tidak bebas, jadi sulit untuk bebas dari dosa dan daging.

      Yang penting kita sesuai firman, sekalipun dicela seperti Maria dicela oleh Marta.

    • Yohanes 10: 27
      10:27. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Kudan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

      Pengertian kedua duduk dekat kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya: seperti domba-domba mendengarkan suara Gembala/firman penggembalaan; firman pengajaran yang benar, yang diulang-ulang, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan dengan setia, berkesinambungan dan diulang-ulang untuk menjadi makanan--bisa bertumbuh--dan tuntunan bagi domba--arahnya jelas ke tempat penggembalaan yang terakhir, Yerusalem baru.

      Ini sama dengan tergembala dengan benar dan baik.
      Bagaimana tergembala dengan benar dan baik? Firman penggembalaan/tongkat gembala menuntun kita untuk masuk kandang penggembalaan--ruangan suci--sehingga kita menjadi domba-domba yang dihitung oleh Tuhan, bukan domba-domba liar. Kalau hilang, akan dicari oleh Tuhan.

      "Inilah tugas gembala. Banyak kami gembala yang salah, gembala beranak domba; bangga karena dombanya banyak. Hanya itu, tetapi tidak ada di kandang semua, terus mau di mana? Tugas gembala bukan beranak domba. Beranak domba itu tugasnya domba. Karena domba dibawa masuk ke dalam kandang dulu, dikasih makan sampai dewasa, domba kawin dan beranak. Artinya: domba bersaksi untuk membawa domba.
      Tugas gembala bukan beranak domba, tetapi membawa domba ke dalam kandang, ini yang sulit. Kita terlalu bangga: Oh minggu ribuan. Ibadah doa tinggal berapa? Ini keampuhan firman penggembalaan.
      Karena itu saya selalu bilang: orang yang hebat khotbahnya belum tentu bisa menjadi gembala, begitu juga sebaliknya. Semua ini karunia dari Tuhan.
      "

      Yehezkiel 20: 37
      20:37. Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Kudan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitungkamu.

      'tongkat gembala-Ku'= firman penggembalaan.
      Kita masuk kandang supaya dihitung.
      Dihitung artinya ada yang bertanggung jawab; kalau ada yang hilang bukan dibiarkan begitu saja; sehelai rambutpun dihitung.

      Kalau berada dalam kandang penggembalaan, tidak usah takut. Ayat mengatakan: sehelai rambutmupun dihitung; tidak dibiarkan jatuh oleh Tuhan.  Begitu kekuatan firman penggembalaan untuk membawa kita ke kandang, dan begitu keampuhan kandang penggembalaan.

      Sudah terbukti di Gosyen. Waktu Israel masih di Mesir dan tinggal di Gosyen, Mesir dihukum waktu Israel mau keluar dari Mesir, tetapi Gosyen aman. Dulu sudah terjadi, nanti kita mau keluar dari dunia bersama Yesus, dunia akan dihukum dengan tiga kali tujuh penghukuman Allah Tritunggal sampai kiamat dan neraka, tetapi di kandang penggembalaan, aman; di bawah kaki Tuhan, aman.

      "Membawa masuk ke kandang, itu adalah tugas seorang gembala. Ini yang berat. Kami terlalu bangga dengan ibadah minggu. Coba hitung pada ibadah pendalaman alkitab tinggal berapa, ibadah doa tinggal berapa? Satu waktu saya diundang sebuah gereja tetapi waktu itu di retreat kaum muda. Begitu lihat parkir gerejanya, bisa main futsal dan lain-lain, bisa beberapa lapangan dan masih mau beli lagi. Begitu masuk gerejanya, luar biasa besar. Saya dipaksa berkhotbah hari minggu. Tetapi om Pong bilang: Kamu bukan kuda, tetapi gembala, kalau hari minggu kamu di kandang. Jadi saya sampaikan ke orangnya: Janganlah kalau hari minggu, hari lain saja. Kemudian saya tanya: 'Kalau minggu penuh?': 'Penuh.': 'Kalau doa di mana?': 'Bukan di gereja, tetapi di balik situ.' Saya dalam hati: Yang lain ke mana? Ini tanggung jawab gembala. Bukan berapa banyak dombamu, tetapi berapa yang di kandang; yang dihitung--diperhatikan sampai dimiliki oleh Tuhan. Ini tugas kami gembala. Karena itu orang bilang saya berhasil di Malang, saya bilang: tidak. Lebih berhasil di Gending. Di sana jemaat ada sepuluh, tetapi yang datang ibadah pendalaman alkitab dan doa sepuluh, jadi seratus persen; berhasil. Di Malang dan sini masih 70%. Masih kurang ini; masih berjuang. Harus sampai dihitung, baru gembala puas karena sudah bisa mengantarkan benar-benar jadi milik Tuhan, bukan hanya dipelihara. Dihitung itu artinya sampai dimiliki oleh Tuhan selamanya. Doakan untuk penggembalaan. Tuhan tolong."

      Dalam Tabernakel, kandang penggembalaan menunjuk pada ruangan suci, ada tiga macam alat, sekarang ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:

      1. Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh kudus di dalam karunia-karunia-Nya; domba diberi minum, supaya tidak segar; di padang gurun tidak dehidrasi. Di ibadah raya ada kesaksian, bisa menguatkan kita dan kita jadi segar.
        Kalau dikaitkan dengan tubuh, tekun dalam ibadah raya, supaya ginjalnya tidak rusak. Perlu urapan. Ginjal ini untuk menyaring, yang racun dibuang. Seringkali penyaring sudah rusak--berkata: sama saja.

      2. Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus; domba diberi makan, supaya rohaninya bertumbuh ke arah kesempurnaan dan kuat--tidak tersandung dan terjatuh.

      3. Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya; domba bernafas dengan kasih Allah sampai kekal, sebab kasih itu kekal.
        Karena itu doa penyembahan ini penting.

      Inilah kandang penggembalaan.

    Kalau digabungkan: Maria duduk dekat kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya, artinya tergembala pada firman pengajaran yang benar/pribadi Yesus--seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar. Itu adalah tempat paling aman dari maut.
    Ranting melekat pada pokok anggur yang benar--tergembala sungguh-sungguh--tidak akan kering dan mati rohani, tetapi akan bertunas dan berbuah sampai buah kesempurnaan/mempelai wanita sorga; tidak ditelan maut.

    Inilah tempat paling aman.
    Hari minggu: kita aktif dalam pembangunan tubuh Krsitus.
    Sekarang: berada dalam penggembalaan; tergembala pada firman pengajaran yang benar.

    Dalam injil Matius, lima ribu laki-laki dudukdi rumput yang hijau. Kita harus sampai duduk, artinya kita harus mantapuntuk tergembala pada firman pengajaran yang benar; tidak bisa jatuh. Kalau berdiri atau jongkok masih bisa jatuh.

    Di kitab Mazmur 23, raja Daud berkata: dibaringkannyaaku di atas rumput yang hijau, artinya kita harus menikmati  penggembalaan di dalam firman pengajaran yang benar; biar ada binatang buas kita tenang saja.

    Mantap ditambah menikmatipenggembalaan sama dengan menjadikan tempat penggembalaan dalam pengajaran yang benar sebagai tempat paling menyenangkan  dalam hidup kita. Yang penting makanannya harus benar. Itu yang terutama. Kalau tidak benar, kita benar-benar diracun. Karena itu setan banyak bekerja di penggembalaan dan fellowship, kalau dikasih racun, berapa banyak yang mati; pulang sudah keracunan. Hati-hati dengan makanan di dalam penggembalaan!

    Tempat paling menyenangkan sama dengan aman dan damai sejahtera; seperti berada di kota Nain.

    Nain artinya padang rumput (penggembalaan), tetapi juga berarti tempat menyenangkan. Di kota Nain terjadi dua arus: Yesus masuk ke kota Nain dan arus janda dengan anak tunggalnya yang mati keluar dari Nain, tetapi keduanya bertemu di pintu gerbang Nain. 
    Untungnya masih sampai pintu gerbang sehingga kembali lagi ke Nain. Kalau keluar dari pintu gerbang Nain, akan menuju kuburan.

    Waspada!  Kalau kita bosan; tidak tekun, bahkan meninggalkan penggembalaan yang benar, itu sama dengan keluar dari kota Nain dan menuju kuburan. Bahaya!

    Menuju kuburan, artinya:

    • Yang pertama: ibu janda ini menangis terus; artinya kuburan adalah tempat tangisan; mulai letih lesu dan berbeban berat. Keluar dari penggembalaan akan membuat kita mulai letih lesu dan berbeban berat.
      Kalau bosan/malas dalam kandang penggembalaan, bahaya! Itu sudah keluar dari ruangan suci. Ruangan suci memiliki empat lapis tudung. Kalau keluar, kita mulai kena panas, mulai ada air mata; letih lesu, penderitaan, berbeban berat, susah payah. Semua ini mulai datang karena tudung sudah tidak ada lagi.

      Kemudian, yang berat adalah terlantar(Matius 9: 36). Artinya: tidak ada yang tanggung jawab, terutama untuk keselamatan jiwanya. Ini penggembalaan yang tidak sehat.

      "Karena itu saya sering minta tolong, kalau ada saudara yang tidak datang dan saudara tidak bisa mengunjungi, laporkan. Saya tentu tidak bisa seratus persen, jadi saling membantu. Bisa didoakan, itu yang namanya tidak terlantar; ada yang bertanggung jawab, terutama untuk keselamatan jiwanya. Itulah penggembalaan, yang terutama adalah keselamatan jiwa. Sakit jadi sembuh, bisa, sampai meninggal, bisa, tetapi yang penting aman, yaitu keselamatan jiwa. Itu nomor satu yang kita perjuangkan dalam penggembalaan. Kalau umur, itu di tangan Tuhan, tetapi yang penting untuk dijaga adalah keselamatan jiwa. Harus dijaga sampai kesempurnaan."

      "Di dalam penggembalaan, ada beban, domba merasa apa, gembala harus merasa ada beban, bukan tidak peduli. Harus ada beban, terutama untuk keselamatan jiwa."

      Di luar penggembalaan akan terlantar.

    • Yang kedua: kuburan menunjuk pada tempat perpanjangan tangan maut. Jadi, kalau keluar dari penggembalaan, ia akan pergi ke tempat-tempat perpanjangan tangan maut yang membawa pada kebinasaan; lepas dari tangan Gembala dan berada di tangan maut.
      Perpanjangan tangan maut artinya segala sesuatu yang mematikan kerohanian kita; jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, hidup dan enjoydalam dosa sampai puncaknya dosa sehingga binasa selamanya di neraka; kematian yang kedua di neraka.

      Itulah keadaan di luar penggembalaan, yang ada hanya kematian rohani; dia berada di tempat-tempat yang merupakan perpanjangan tangan maut sampai hidup dan enjoydalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu makan minum dan kawin mengawinkan.

      Contoh tempat perpanjangan tangan maut: diskotik, gedung bioskop, pikiran, pergaulan yang tidak baik dan lain-lain. Belajar bersama, baik, tetapi jangan ada perpanjangan tangan maut di sana. Jangan sampai membawa kita jatuh dalam dosa: mungkin lewat perkataan yang porno. Kalau tidak tergembala, kita tidak peka, dan diseret oleh tangan maut. Kalau tergembala, kita ada hati nurani yang baik, kita tidak mau berbuat itu; kalau tidak tergembala, kita akan setuju saja; dicengkeram oleh maut. Termasuk ibadah dan fellowship juga bisa menjadi perpanjangan tangan maut, kalau tidak menampilkan pengajaran yang benar, tetapi hanya menampilkan perkara jasmani, apalagi ajaran yang tidak benar. Itulah maut; ini yang modern. 

      "Termasuk gereja kita harus diperiksa dengan firman, apa yang disampaikan diperiksa dengan alkitab. Sudah memakai ayatpun masih harus hati-hati karena masih bisa diputarbalikan, bukan ayat menerangkan ayat (tidak dibukakan).

      Seperti dalam 1 Korintus 7: 8-9
      7:8. Tetapi kepada orang-orang yang tidak kawin dan kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan seperti aku.
      7:9. Tetapi kalau mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin dari pada hangus karena hawa nafsu.

      Janda yang mana yang boleh menikah lagi? Harus ayat menerangkan ayat, kalau hanya pakai ayat ini, itu yang namanya diputar balik.
      Di sini disebutkan janda yang sudah bercerai boleh menikah lagi. Itu namanya diputarbalik. Kalau dibukakan ayatnya, dicari ayatnya, yaitu selama pasangannya masih hidup berarti masih ada ikatan. Kalau bercerai dan menikah lagi dengan yang lain, itu berzinah. Ini ada ayatnya.

      Jadi ibadah, fellowship  besar, tetapi tidak menamplkan pengajaran yang benar; hanya menampilkan perkara jasmani, dan mematikan yang rohani; apalagi menampilkan ajaran palsu. Seperti di perjanijian lama, nabi-nabi berkumpul ada makanan liar--sulur-suluran--di sana. Itu sudah nabi-nabi, apalagi hanya orang biasa. Bahaya besar! Hati-hati!

      Kita harus duduk dan berbaring, kalau tidak pasti mengarah pada kuburan/perpanjangan tangan maut.

    • Yang ketiga: keluar dari Nain artinya menjadi sama seperti Yudas Iskariotyang mencuri milik Tuhan dan menjual Yesus.
      Karena itu tadi ditulis: Maria terus...,artinya tekun sampai hidup kekal. Yudas mencuri milik Tuhan karena tidak tergembala, bahkan ia menjual Yesus; liar, ada keinginan-keinginan yang tidak terbendung, terutama keinginan jahat dan najis.

      Kalau tidak tergembala, tidak ada yang membendung.
      Kalau berada di kandang, ada yang membendung daging ini. Hati-hati! 
      Markus 14: 10-11
      14:10. Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepaladengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.
      14:11. Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

      Yudas sembunyi-sembunyi untuk bersekutu. Ini yang bahaya. Kalau benar tidak perlu sembunyi tetapi terang. Yudas sudah tahu ini tidak benar, tetapi ia sembunyi-sembunyi untuk bersekutu dengan imam-imam dan ahli Taurat yang menentang ajaran Yesus/firman pengajaran yang benar, untuk mendapatakan uang; kalau kita sekarang untuk mendapatkan uang, kedudukan, jodoh dan lain-lain. Kita harus hati-hati.

      Jelas Yudas menentang pengajaran yang benar, dan akhirnya satu waktu ia terang-terangan menangkap Yesus.
      Hati-hati! Tuhan tolong kita.

      Yudas mulai bersekutu dengan imam-imam, mungkin awalnya ingin tahu. Hati-hati, keinginan itu juga termasuk ingin tahu. Hawa ingin tahu. Bayangkan berapa jenis buah hanya dibandingkan satu, dan ingin yang satu itu. Itu adalah keinginan yang tidak dibendung.

      Yudas sembunyi-sembunyi sehingga ia tidak tergembala; mulai liar. Bahaya, ini sudah kejatuhan. Kalau dilanjutkan, akan enjoy. Bahaya sekali.

      Bukan berarti di sini yang benar, yang lain tidak. Bukan! Tetapi yang benar di dalam alkitab. Dicek dengan alkitab, bukan dengan siapapun.

      Akibatnya: Yudas Iskariot diterkam muat; ia menggantung kecapi--kehilangan jabatan pelayanan--lalu menggantung diri, sehingga perutnya pecah dan isi perutnya terburai--kehilangan keselamatan; berarti masuk kematian keduauntuk selamanya.

    Maut bergentayangan, tetapi tempat paling aman adalah seperti Maria yang duduk di kaki Yesus; terus mendengarkan perkataan-Nya, bukan perkataan orang; tergembala pada firman pengajaran yang benar. Tekun hari-hari ini, sampai dihitung oleh Tuhan.
    Dihitung artinya dipelihara, diperhatikan, sampai menjadi milik Tuhan selamanya, tidak bisa diganggu gugat.

    Biar kita kecil--hanya sehelai rambut--, tidak punya ijazah, gaji tidak banyak, tetapi kalau tergembala, kita akan dihitung oleh Tuhan. Tetapi kalau sudah bosan dan lain-lain, bahaya! Mari mantap dan nikmati penggembalaan sungguh-sungguh! Kalau tidak, nasibnya akan seperti Yudas Iskariot.

    Bagaimanakita bisa mantap dan menikmati penggembalaan dalam pengajaran yang benar?
    1 Petrus 3: 20-21
    3:20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
    3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
    baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

    Kita bisa mantap dan menikmati penggembalaan kalau kita masuk dalam baptisan air yang benar. Ini adalah dasar/pintu gerbangnya; mau pilih kuburan atau penggembalaan.

    "Dipikir kalau keluar dari penggembalaan itu enak. Bukan! Yang didapat adalah kuburan; mulai letih lesu dan berbeban berat; kalau kami hamba Tuhan, akan kering, pelayanan juga kering. Ini yang saya takutkan. Kalau pelayanan kering, ranting akan mulai berguguran; jemaat pasti berguguran. Pasti! Kalau kami mempertahankan dosa, keluar dari fellowship yang benar bahaya, akan kering. Itu yang saya takutkan."

    Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah bertobat harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit dari dalam air (keluar dari dalam air) bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru atau hidup sorgawi--langit terbuka--yaitu hati nurani yang baik. Ini pintu gerbangnya untuk bisa memilih Nain atau kuburan. Bukan otak, kekayaan, kemiskinan, kepandaian, kebodohan, tua, muda dan lain-lain, tetapi hati nurani yang baik.

    Untungnya janda dan anaknya yang mati bertemu Yesus tepat di pintu gerbang.
    Malam ini , Yesus juga ada di pintu gerbang untuk membawa kita kembali ke Nain. Memilih Nain, itulah hati nurani yang baik. Karena itu baptisan air merupakan dasar dari semuanya. Mau apa saja, imam-imam pergi dulu ke kolam basuhan (masuk pintu gerbang). Tidak boleh langsung membakar korban, tetapi harus ke kolam basuhan dahulu. Setelah itu baru membakar korban, lalu menyelenggarakan ibadah.

    Hati nurani yang baik menentukan nasib kitake kuburan--kematian kekal; neraka--atau Nain--tempat paling menyenangkan. Tempat paling menyenangkan adalah Yerusalem baru--kandang penggembalaan terakhir.

    Hati nurani baik ini yang harus kita mohonkan. Jika hati nurani baik, kita bisa membedakan mana yang benar dan tidak benar. Hati nurani yang baik mengetahui ada sesuatu yang tidak beres. Begitu kita mau menyembunyikan sesuatu, hati sudah dag dig dug. Tetapi kalau hati nurani mati, bebas saja, malah berbantah-bantah.

    "Misalnya ke bioskop: Kenapa tidak boleh? Kan hanya menonton film. Saya gembala, sering dapat pengakuan, jadi saya tahu apa yang terjadi di dalam gedung bioskop. Tergantung hati nurani, mau ke neraka atau Yerusalem baru."

    Hati nurani yang baik juga bisa membedakan sesuatu yang benar dan tidak.  Mulai dari pengajaran yang benar dan tidak benar. Bisa membedakan dengan jelas/tegas. Itu menentukan kita ke Nain atau kuburan. Semoga semua Tuhan tolong, biarpun sekarang kelihatan sakit bagi daging. Contohnya Nuh membuat bahtera dan masuk ke dalamnya. Tidak ada hujan, tidak ada angin malah membuat bahtera, pasti dicela--seperti Maria yang duduk dekat kaki Yesus dicela Marta; seperti Esau dan Yakub. Esau tinggalkan penggembalaan--berburu daging--, lama-lama kembali ke kacang merah; si bungsu tinggalkan penggembalaan (rumah bapanya), akhirnya di kandang babi si bungsu ingat makanan di rumah bapa. Percayalah, alkitab sudah menuliskan bahwa semuanya akan kembali kepada penggembalaan.

    Sesudah itu Nuh disuruh mengumpulkan binatang dan masuk bahtera, tetapi hujan belum turun. Setelah masuk bahtera, hujan baru turun. Nuh berkumpul dengan binatang, tidak enak. Ini sama dengan masuk kandang penggembalaan. Tetapi bergantung pada hati nurani yang baik. Semua akan jadi menyenangkan kalau hati nurani baik. Biarpun firmannya keras/lama, akan menyenangkan.

    Kalau makan tergantung lambungnya. Kalau lambungnya baik, bisa makan sambal, ketan, enak semuanya.
    Begitu juga hati, kalau baik, nikmat dalam penggembalaan. Dalam nikah--bahtera juga menunjuk nikah--, kalau hati nurani baik, nikah akan jadi menyenangkan. Kalau tidak baik, teriak-teriak terus. Kalau ada yang tidak beres, selesaikan. Kalau ada yang tidak benar, jangan. Kalau benar, pegang. Semua akan nikmat. Kalau campur-campur--benar dan tidak benar--, tidak akan nikmat, dikejar maut terus, tidak tenang. Tuhan tolong kita semua.

    Wahyu 1: 16, 20
    1:16. Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
    1:20. Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu:
    ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaatdan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

    Jika seorang gembala mantap dan menikmati penggembalaan dalam pengajaran yang benar, dia mempunyai kedudukan sebagai malaikat dan bintang dalam sidang jemaat. Nasibnya domba ditentukan gembalanya. Kalau gembala jadi bintang dan malaikat, jemaat akan bahagia, senang.

    Apa itu malaikat? Gembala = malaikat sidang jemaat.
    Mazmur 78: 23-25
    78:23. Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
    78:24. menurunkan kepada mereka hujan
    mannauntuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
    78:25. setiap orang telah makan
    roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

    Dulu Israel dipelihara dengan manna, sekarang bagi kita adalah roti malaikat.
    Manna = roti malaikat; gandum dari langit= firman penggembalaan. Roti = firman. Malaikat = gembala.
    Gembala menjadi malaikatdalam sidang jemaat artinya: gembala yang setia dan tanggung jawab memberi makan sidang jemaat dengan firman penggembalaan tepat pada waktunya.

    "Doakan kami gembala-gembala supaya ada pembukaan firman. Firman itu dari langit, tidak bisa dipelajari di dunia. Saya selama 25 tahun menggembalakan. Kalau belajar dari dunia, sudah habis, tetapi harus belajar dari langit--gandum dari langit; pembukaan rahasia firman--, untuk disampaikan kepada sidang jemaat. Jadi, ibadah adalah tempat paling aman dari maut."

    Gembala menjadi bintangdalam sidang jemaat artinya gembala menjadi teladan imanbagi sidang jemaat--bintang itu terang.
    Ibrani 13: 7-9
    13:7. Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
    13:8.
    Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
    13:9 Janganlah kamu disesatkanoleh berbagai-bagai ajaran asing.

    Ayat 7 = 'Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu' = ini seorang gembala.
    Ayat 9 = ada kaitan dengan pengajaran.

    Teladan imanmulai dari:

    • Tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar; tidak diombang-ambingkan ajaran lain--sering diterangkan Yesus Kristus tetap sama dalam kasih-Nya, kuasa-Nya. Tetapi di sini Yesus Kristus tetap sama dalam pengajaran-Nya (dikaitkan dengan ajaran asing pada ayat 9). Pengajaran-Nya tetap dari dulu, sekarang, sampai selamanya.

    • Gembala harus tetap hidup dalam kebenaranapapun yang harus dihadapi.
    • Dalam pencobaaan tetap percaya dan berharap Tuhan. Inilah teladan bagi jemaat.
    • Tetap setia berkobardalam ibadah pelayanaan kepada Tuhan sampai garis akhir.

    "Paling enak sistem mencontoh ini. Saya sangat bersyukur dengan adanya Lempin-El, hanya mencontoh saja. Saya bukan keturunan Kristen, bukan keturunan hamba Tuhan, mau menjadi hamba Tuhan bagaimana? Tinggal mencontoh saja hamba Tuhan yang dipakai Tuhan (mencotoh saja dari guru-guru dan gembala saya), sudah beres, tidak usah pusing. Mereka sudah berjuang, saya katakan: Pdt In Juwono membangun dasarnya, Pdt Pong membangun bangunannya, mungkin sudah sampai atapnya, sekarang giliranku kan enak tinggal sedikit. Pdt In Juwono dulu harus 'berperang' untuk mempertahankan tanah di Johor. Kami yang enak, kenapa harus gali lagi? Bodoh sekali. Ikuti saja, contoh saja. Karena itu sistem penggembalaan adalah sistem keteladanan, bukan kepemimpinan. Kalau kepemimpinan, tidak ada kekuatannya. Pdt In Juwono selalu bilang: apa yang kamu khotbahkan, yang sederhana, tetapi kamu alami, itu cap. Saya diajarkan di Lempin-El, hamba Tuhan tidak boleh hutang. Melanjutkan bangunan di Malang, dengan adanya keuangan waktu itu dihitung-hitung bisa 10-20 tahun baru selesai. Ditawari untuk mencicil, tetapi saya tidak mau. Semua sudah protes. Pdt Pong biasanya kirim, tetapi setelah saya di sana, tidak mengirim. Sekarang diberi hutang tidak mau. Saya tetap, dulu pengalaman tidak makan, tidak minum, tidak mau hutang, tetapi Tuhan kirim. Sekarang saya buktikan firman pengajaran yang benar. Akhirnya selesai. Orang tidak kenal datang menyumbang. Juga orang tidak kenal, datang pada om Pong dan memberi untuk di Malang. Semuanya bilang: kalau berhutang, ini kemurahan. Tidak! Kalau untuk Tuhan, saya tidak mau. Itu ajaran Lempin-El (saya mencontoh dari guru, gembala saya, dan dari Tuhan Yesus). Justru Yesus yang membayar hutang-hutang kita, jangan Yesus disuruh berhutang. Sebab ini rumah Tuhan. Sampai sekarang tidak ada yang berani ganggu gugat. Hamba Tuhan sepenuh tidak boleh hutang untuk membangun rumah Tuhan. Tidak ada yang berani ganggu gugat (saya sampaikan di manapun, sampai di luar negeri), karena ini pengalaman, biar cuma sederhana, tetapi ada cap darah Yesus. Saya hanya mencontoh saja dan Tuhan yang tolong semuanya."

    Kalau gembala jadi bintang dan malaikat, ia berada di dalam tangan kanan Yesus Gembala Agung; tidak bisa jatuh.
    Sidang jemaatjuga berada dalam tangan kanan Tuhan; tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan yang lebih kuat dari maut. Raja Daud selalu katakan: 'Tuhan adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku...hanya kemurahan kebajikan Tuhan mengikuti aku seumur hidupku.'
    Tangan kanan Tuhan sama dengan tangan kemurahan kebajikan Tuhan yang lebih kuat dari maut.

    Yohanes 10: 27-28
    10:27. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
    10:28. dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan
    seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

    Kalau domba mau dengar-dengaran; mau mencontoh teladan iman; mau tergembala dengan sungguh-sungguh, maka domba-domba juga berada di dalam tangan kanan Gembala Agung; tangan kemurahan kebaikan Tuhan yang tidak bisa dikalahkan oleh siapapun--tidak bisa direbut--, bahkan mautpun tidak bisa mengalahkan. Tidak dikalahkan oleh maut bukan berarti tidak bisa meninggal dunia. Bisa meninggal, tetapi setelah Tuhan datang ia akan dibangkitkan--maut tidak bisa menahan dia--; tetap dalam tangan kanan Tuhan.

    Hasilnya:

    • Mazmur 107: 1-3
      107:1. Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
      107:2. Biarlah itu dikatakan orang-orang yang
      ditebusTUHAN, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan,
      107:3. yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan dari selatan.

      (terjemahan lama)
      107:1. Pujilah akan Tuhan, karena
      baiklahIa, dan kemurahan-Nyakekal selama-lamanya.

      'baiklah Ia' = kebajikan.
      Kasih setia = kemurahan.
      'dari timur dan dari barat, dari utara dan dari selatan' = salib.

      Hasil pertama: dalam tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan ada kuasa penebusan dan pengangkatan.

      Penebusan= melepaskan kita dari dosa-dosa sampai puncaknya dosa--'dari kuasa yang menyesakkan'. Istilah menyesakkan, artinya: letih lesu, berada di lembah air mata, kegagalan, kejatuhan, penderitaan, lembah maut (sampai binasa selamanya). Seperti yang dialami Daud, yang jatuh dengan Batsyeba, sudah sesak dia--tidak bahagia, penuh air mata. Apalagi seorang raja yang jatuh, semakin tinggi kedudukan, semakin hancur. Dia sudah bunuh suaminya dan ambil isterinya.

      Untung Daud tergembala, sehingga masih ada pembelaan. Kalau pohon ara di pinggir jalan tidak berbuah, langsung mati. Kalau ada di kebun anggur, lain. Tiga tahun pohon ara di kebun anggur tidak berbuah, disuruh tebang, tetapi ada penjaganya--ada doa syafaat Yesus Imam Besar dan doa penyahutan seeorang gembala manusia. Yesus mengulurkan tangan untuk mengangkat kita, sedangkan gembala manusia menjunjung kita.

      Daud mengalami pengangkatan dari Tuhan. Prosesnya: mengaku oleh dorongan firman. Nabi Natan memberi perumpamaan kepada Daud lalu berkata kepadanya: kaulah itu Daud. Lalu Daud mengaku. Kalau Herodes ditegor malah marah: penjarakan, bunuh.

      Kalau kita ditegor firman--oleh dorongan pedang firman--kita harus mengaku dosa pada Tuhan dan sesama sejujur-jujurnya. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Tangan kemurahan kebajikan Tuhan akan mengangkat kita dari lembah-lembah--seperti secercah sinar yang masuk di lembah--, dipulihkan kembali sehingga semua jadi damai sejahtera, semua enak dan ringan, semua berhasil dan indah. Raja Daud berhasil dan indah.

      Malam ini mungkin ada di lembah-lembah, kembali pada pengembalaan!Minta hati nurani yang baik, kembali pada penggembalaan, ulurkan tangan, biar tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan mengangkat kita. Kita pulang dengan damai sejahtera; tidak ada tuduhan dosa-dosa--dosa pikiran, perkataan, perbuatan, stop--, tidak lagi sesak karena dosa, karena semua sudah ditanggung Yesus di kayu salib.

      Tetapi kalau mengembara, akan habis.
      Mazmur 107: 4-5
      107:4. Ada orang-orang yang mengembaradi padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan;
      107:5. mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu di dalam diri mereka.

      'jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan' = tidak menemukan jalan ke kota Yerusalem baru.

      Kalau mengembara tidak ada pertolongan. Tetapi dalam penggembalaan, masih ada doa syafaat Yesus Imam Besar dan masih ada kepercayaan Tuhan kepada gembala manusia untuk menaikkan doa penyahutan.

      "Saya diundang pesta, senang, tetapi kalau ada jemaat sakit, saya langsung pergi, ingat selalu. Tiap bangun saya ingat orang yang sakit, apalagi yang parah. Itulah tugas gembala. Doakan saya supaya saya tetap hidup benar dan suci, agar doanya naik di hadirat Tuhan. Itu yang harus dijaga."

    • Mazmur 136: 1-5
      136:1. Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
      136:2. Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
      136:3. Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
      136:4. Kepada
      Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
      136:5. Kepada
      Dia yang menjadikan langitdengan kebijaksanaan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

      Hasil kedua:

      1. Ayat 4 (secara rohani): Dia seorang diri di kayu salib cukup untuk melakukan keajaiban besar; menyelesaikan semuanya; sudah selesai keajaiban besar. Artinya: Dia menyelesaikan dosa dan mengubahkan kita.
        Kalau dosa tidak selesai salahnya sendiri.

      2. Ayat 5 (secara jasmani): mujizat jasmani juga terjadi; tidak ada jadi ada--tidak ada langit bumi menjadi ada langit bumi. Nanti pada ayat selanjutnya, Laut Kolsom terbelah. Itu Seorang Diri saja Dia, tidak usah yang lainnya.

        Yesus seorang diri di kayu salib sanggup mengulurkan tangan kemurahan dan kebajikan-Nya untuk melakukan keajaiban-keajaiban besar. Kalau kita merasa ditinggal seorang sendiri--tidak ada yang memperhatikan, tidak ada yang menolong--itu sudah pas--seorang diri bertemu dengan Seorang Diri--, kita mendapatkan kesempatan untuk mengangkat tangan pada Dia dan kita akan merasakan kuasa uluran tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan, dan keajaiban besar akan kita alami.

        Jangan marah kalau kita ditinggal seorang diri!
        Banyak kita salah: 'Dia tidak ingat, dulu saya tolong dia.' Jangan! Rugi! Kita hanya berharap Tuhan saja. Mungkin dia seorang kaya, sebesar apa pertolongan dia kepada kita? Kalau Tuhan, Dia sanggup melakukan keajaiban besar yang tidak bisa dibatasi oleh apapun juga. Tuhan tolong kita. 

        Seorang Diri dengan seorang diri, maka akan terjadi keajaiban besar.

        Tadi, keajaiban besar secara rohani: pembaharuan hidup. Selesaikan dosa-dosa, kita hidup baru yaitu tidak boleh ada dusta (dalam kitab Efesus) = jujur--terang-terangan--, kita jadi rumah doa. Maka keajaiban jasmani juga terjadi; tidak ada yang mustahil, tidak ada menjadi ada untuk memelihara, mustahil jadi tidak mustahil untuk menolong kita.

      3. Dan yang terbaik Tuhan berikan.
        Lukas 10: 42

        10:42. tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

        Tuhan selalu memberikan yang terbaik sampai tidak bisa diambil; sampai kekal selama-lamanya. Jika Yesus datang kembali kedua kali kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia -- terjadi mujizat terakhir--, untuk masuk kehidupan kekal (bukan kematian kedua), yaitu Yerusalem baru--tempat penggembalaan yang terakhir.

        Kita terangkat di awan-awan yang permai untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba. Sesudah itu masuk Fidaus; kerajaan Seribu Tahun Damai, sampai penggembalaan yang terakhir, itulah Yerusalem baru. Di sana tidak ada lagi air mata.

Ini yang terbaik, yaitu duduk di bawah kaki Tuhan--kita tergembala pada firman pengajaran yang benar.
Kalau gembala menjadi malaikat dan bintang, ia berada di dalam tangan kanan Tuhan. Kalau domba sungguh-sungguh tergembala, ia juga berada di dalam tangan kemurahan Tuhan.

Mungkin hari ini seperti Daud: dalam lembah kesulitan, banyak keluhan-keluhan, mari malam ini dengan hati nurani yang baik kita menghampiri Tuhan dan menyerahkan hidup pada Tuhan. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Kalau kita seperti ditinggal seorang diri--tidak bisa ditolong lagi--, Dia juga Seorang Diri di kayu salib. Perjamuan suci malam ini merupakan uluran tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan; ada keajaiban besar di perjamuan suci. Tuhan tolong kita semua.

Jujur(tidak ada dusta) dan percayasepenuh pada Tuhan, itulah rumah doa.
Banyak lembah yang kita hadapi, kita tidak seorang diri, ada Dia Seorang Diri bersama kita. Sekalipun kita merasa seorang diri, ada Yesus Seorang Diri yang mau memeluk dan mengangkat kita; melakukan apapun dan menolong kita.

Jangan putus asa, kecewa atau bangga dengan sesuatu, tetapi serahkan semua kepada Tuhan; hanya dalam tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan. Tuhan tahu keberatan kita di lembah-lembah. Kita mohon tangan kemurahan dan kebajikan-Nya; tangan yang berlubang paku. Lembah apapun yang kita hadapi, kita bagaikan seorang diri, tidak ada yang bisa menolong, tetapi ada Yesus malam ini.

Hati nurani yang baik sadar ada yang tidak beres, tahu yang benar, jujur dan percaya. Itu benar-benar rumah doa. Kita tidak bergantung pada yang lain, tetapi hanya pada tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan yang tidak pernah berubah dulu, sekarang sampai selamanya.
Di lembah apapun kita, sampai di lembah mautpun, kemurahan dan kebajikan Tuhan mampu menjangkau kita. Kita pulang dengan damai sejahtera, semua enak dan ringan, semua berhasil dan indah.

Tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan mampu melakukan apa saja, sesuai dengan kehendak-Nya, sampai menyempurnakan kita. Bukan hanya sampai di dunia, tetapi tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan membawa kita sampai ke awan-awan yang permai dan tempat penggembalaan terakhir, Yerusalem baru. Alangkah indahnya kalau bersama keluarga kita masing-masing. Doakan semuanya! Kita semua bisa berkumpul di sana, tidak ada satupun yang ketinggalan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 06 Agustus 2023 (Minggu Pagi)
    ... Karakter yang baik taat dan setia. Potensi kemampuan kemampuan ajaib dari Roh Kudus. Tahbisan Keluaran ibadah pelayanan yang benar tidak bisa dipisahkan dengan pakaian yang benar Keluaran . Keluaran - Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya datang kepadamu dari tengah-tengah orang Israel untuk memegang jabatan imam bagi-Ku Harun dan anak-anak ...
  • Ibadah Doa Malang, 11 Januari 2018 (Kamis Sore)
    ... mengakibatkan Kegelapan Wahyu - . Kegoncangan Wahyu . Ketakutan Wahyu - . ad. . Kegoncangan. Gempa bumi yang dahsyat secara rohani yaitu pengaruh dunia yang mengakibatkan kegoncangan-kegoncangan. Yohanes - Sebab semua yang ada di dalam dunia yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup bukanlah berasal dari Bapa melainkan dari dunia. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 07 Februari 2016 (Minggu Sore)
    ... ia merasa lebih tinggi dari imam. Ini yang sekarang sering terjadi. Bukan jabatan gembala tetapi memaksakan diri menjadi gembala sehingga tidak bisa memberi makan sidang jemaat--tidak bisa menunaikan tugas sebagai seorang gembala. Itu kesombongan bukan takhta TUHAN tetapi takhta manusia TUHAN tidak ada di sana. Melayani tetapi tidak sesuai dengan ketentuan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 November 2015 (Kamis Sore)
    ... engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi hai yang mengalahkan bangsa-bangsa Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu Aku hendak naik ke langit aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan hendak menyamai Yang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 14 Juni 2017 (Rabu Sore)
    ... sorga diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Juni . AD. Arti rohani dari anggur Darah Yesus. Kepuasan atau kebahagiaan sorga. Ini penting supaya kita tidak mencari kepuasan di dunia ini yang harus kita simpan hari-hari ini. DARI MANA kita mendapatkan anggur yang manis kebahagiaan sorga Yesus harus meminum anggur ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 05 Maret 2009 (Kamis Sore)
    ... benar adalah berdasarkan Alkitab bukan buku-buku yang lain. Kalau sangkakala ditiup kegunaannya adalah Pada perjalanan Israel sampai ke tapal batas Kanaan yaitu untuk memanggil untuk mengumpulkan memanggil untuk memberangkatkan untuk mengatur dalam peperangan untuk hari raya untuk bulan baru awal bulan untuk mempersembahkan korban. Di sini ada kegunaan. Angka adalah angka ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 27 Juni 2009 (Sabtu Sore)
    ... harus memantapkan dan meningkatkan keselamatan sampai mencapai kesempurnaan masuk Yerusalem Baru. Proses untuk mencapai pegunungan Yerusalem Baru Mendaki Gunung Joljuta menghargai korban Kristus. Praktik menghargai korban Kristus adalah merendahkan diri untuk mengaku dosa-dosa kita kepada Tuhan dan sesama karena dorongan firman dan urapan Roh Kudus. Meninggikan diri tidak mau mengaku dosa ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 15 Mei 2019 (Rabu Sore)
    ... TUHAN . Hauslah bangsa itu akan air di sana bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir untuk membunuh kami anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan . Lalu berseru-serulah Musa kepada TUHAN katanya Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini Sebentar lagi ...
  • Ibadah Doa Malang, 21 Februari 2012 (Selasa Sore)
    ... bersaksi tentang Kristus Raja atas segala raja apapun resikonya. Prakteknya Kita harus menjadi raja-raja secara rohani. Tanda bahwa kita adalah raja-raja secara rohani Wahyu Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian ...
  • Ibadah Persekutuan Malaka II, 04 Mei 2023 (Kamis Pagi)
    ... mengatakan istri tidak perhatian. Atau istri yang salah tetapi menyalahkan suami karena tidak mengasihi istri. Maka nikah rumah tangga itu akan hancur. Kemudian menyalahkan Tuhan menyalahkan firman terlalu keras sehingga tidak bisa menerima dll. Sampai menyalahkan setan tidak mau bertobat sampai tidak bisa bertobat seperti setan binasa selama-lamanya. Oleh sebab ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.