Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa Sesi III

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Keluaran 5: 1-24 menunjuk pada kebenaran firman Tuhan.
Jadi, kebenaran dalam dunia hanya ada di dalam firman Tuhan; di luar firman Tuhan tidak ada kebenaran.

Cirifirman pengajaran yang benar:

  • Tertulis dalam alkitab--saat dicobai, Yesus mengatakan: Ada tertulis...--. Ini mengandung kuasa untuk mengalahkan setan--mengalahkan pencobaan-pencobaan.

  • Yohanes 15: 3
    15:3.Kamu memang sudah bersihkarena firman yang telah Kukatakankepadamu.

    Yang kedua: firman yang dikatakan oleh Yesus; firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab. Ini mengandung kuasa penyucian.

Keluaran 5: 1
5:1.Kemudian Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Biarkanlah umat-Ku pergi untuk mengadakan perayaan bagi-Ku di padang gurun."

Kebenaran firman Allah merupakan tiga macam tuntutan/kebutuhan pokokdari bangsa Israel--sekarang kita semua.

Malam ini kita mempelajari yang pertama: 'Biarkanlah umat-Ku pergi untuk mengadakan perayaan bagi-Ku di padang gurun'. Artinya: kebutuhan pokok kita adalah mengalami pesta--hari raya di padang gurun.
Ini merupakan kebenaran firman, yaitu kita membutuhkan pesta di padang gurun.

Musa dan Harun adalah hamba Tuhan yang menerima dan memberitakan firman Allah yang benar, sehingga bisa membawa sidang jemaat dalam suasana pesta sorga, yang mengarah pada pesta kawin Anak Domba di awan-awan yang permai.

Doakan kami hamba Tuhan, supaya menerima dan memberitakan firman pengajaran yang benar. Kalau ada kebenaran firman, akan ada suasana pesta dalam sidang jemaat.
Sebaliknya, kalau pesta di luar kebenaran firman Allah, itu adalah pesta daging., yang akan berakhir dengan pesta pembantaian oleh pedang penghukuman--pedang firman menjadi pedang penghukuman.

Ada tiga macam pesta utamabagi bangsa Israel--sekarang bagi kita semua--:

  1. Pesta Paskah (Imamat 23: 4-14).
    Cirinya: murni--membuang ragi dosa dan ajaran palsu.

  2. Pesta hulu hasil (Imamat 23: 15-32)= pesta buah bungaran/buah sulung--hari kelima puluh--= pesta Pentakosta.
    Cirinya: karunia sulung Roh--kita menyulungkan ibadah pelayanan kepada Tuhan.

  3. Pesta Pondok Daun.

Malam ini kita mempelajari pesta yang ketiga: pesta Pondok Daun.
Imamat 23: 33-38, 40-42

23:33. TUHAN berfirman kepada Musa:
23:34. "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada
hari raya Pondok Daunbagi TUHAN tujuh hari lamanya.
23:35. Pada hari yang pertama haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
23:36. Tujuh hari lamanya kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN, dan pada hari yang kedelapan kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN. Itulah hari raya perkumpulan, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
23:37. Itulah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, yang harus kamu maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN, yaitu korban bakaran dan korban sajian, korban sembelihan dan korban-korban curahan, setiap hari sebanyak yang ditetapkan untuk hari itu,
23:38. belum termasuk hari-hari Sabat TUHAN dan belum termasuk persembahan-persembahan atau segala korban nazarmu atau segala korban sukarelamu, yang kamu hendak persembahkan kepada TUHAN.
23:40. Pada hari yang pertama kamu harus mengambil buah-buah dari pohon-pohon yang elok, pelepah-pelepah pohon-pohon korma, ranting-ranting dari pohon-pohon yang rimbun dan dari pohon-pohon gandarusa dan kamu harus bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, tujuh hari lamanya.
23:41. Kamu harus merayakannya sebagai perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya dalam setahun; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. Dalam bulan yang ketujuh kamu harus merayakannya.
23:42.
Di dalam pondok-pondok daun kamu harus tinggal tujuh hari lamanya, setiap orang asli di Israel haruslah tinggal di dalam pondok-pondok daun,

Pesta pondok daun merupakan puncak dari pestaatau pesta terbesar; sekarang menunjuk pada perjamuan kawin Anak Domba.

Cirinya: tinggal di dalam pondok daun sekalipun punya rumah. Sekarang artinya:

  • Kita harus merendahkan diri di hadapan Tuhan, dan mengakui bahwa sehebat apapun manusia, kita hanya seperti daun yang cepat layu, kering, dan hancur.

  • Harus mengalami pembongkaran/pembaharuan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus--pada hari ketujuh pondok daun harus dibongkar.

2 Korintus 5: 1-4

5:1. Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
5:2. Selama kita di dalam kemah ini,
kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini,
5:3. sebab dengan demikian kita berpakaian dan tidak kedapatan telanjang.
5:4. Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu
tanpamenanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup.

Kita harus mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani, supaya kita bisa berpindah dari dunia ini ke tempat yang sesungguhnya, yaitu Yerusalem baru--lewat perjamuan kawin Anak Domba.

Tetapi sayang, banyak yang tidak berhasil karena mau mengenakan baju baru tanpamenanggalkan yang lama--tetap mempertahankan manusia darah daging. Tidak bisa, malah tersiksa, bahkan hamba/pelayan Tuhan beribadah melayani Tuhan dengan setia tetapi tetap mempertahankan manusia darah daging karena tidak mengutamakan bahkan menolak firman pengajaran yang benar--hanya mengutamakan yang jasmani.

Akibatnya:

  1. 'kita mengeluh'= jiwanya tertekan, artinya: letih lesu, berbeban berat, susah payah, air mata.
  2. Kalau pandangan kita hanya tertuju pada perkara jasmani: kekayaan, kedudukan, jodoh dan lain-lain, ingat pada orang kaya yang sibuk membangun lumbung jasmani, bukan membongkar hidupnya, dan akhirnya ia binasa.
    Lukas 12: 15-21
    12:15. Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
    12:16. Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
    12:17. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
    12:18. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan
    merombak lumbung-lumbungkudan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
    12:19. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah,
    makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
    12:20. Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
    12:21. Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau
    ia tidak kaya di hadapan Allah."

    Akibat kedua: menjadi manusia egois; mengorbankan yang rohani untuk dapat yang jasmani--sibuk merombak lumbung sama dengan menjadi manusia egois. Ini banyak terjadi, sementara kita harus mengalami perombakan dari tubuh daging menjadi tubuh rohani.

    Praktik egois:

    1. Hanya mencari perkara jasmani dalam ibadah pelayanan. Dia tidak mempedulikan yang rohani; ibadah pelayanan dinilai dengan perkara jasmani: keuangan, kedudukan dan lain-lain.
      Kalau hamba Tuhan egois, ia akan mengorbankan keselamatan sidang jemaat. Kita harus hati-hati!

    2. 'tidak kaya di hadapan Allah'= kikir dan serakah--keinginan jahat.
      Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan.
      Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.

    3. 'makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!'= keinginan najis. Kalau ada keinginan jahat pasti ada keinginan najis.

  3. Lukas 12: 39-40
    12:39. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
    12:40. Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan."

    Akibat ketiga: rumahnya akan dibongkar paksa oleh setan, artinya ketinggalan saat Yesus datang kembali; binasa selamanya.

Inilah pelajaran dari pesta Pondok Daun, yaitu harus merendahkan diri di hadapan Tuhan dan mau dibongkar oleh tuhan lewat pekerjaan firman pengajaran yang benar.
Kalau tidak mau, akibatnya: masuk dalam suasana kutukan--letih lesu, beban berat, susah payah--, menjadi orang egois--mengorbankan yang rohani untuk perkara jasmani, kikir dan serakah, termasuk najis--, dan rumahnya akan dibongkar paksa oleh pencuri (hancur dan binasa bersama dunia).

Di manakita bisa mengalami pesta Pondok Daun--bisa merendahkan diri serendah-rendahnya dan mengalami pembaharuan hidup--? Di dalam doa penyembahan.
Doa penyembahan artinya kita merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan sehingga bisa memandang wajah-Nya yang bersinar bagaikan matahari terik.

Hasilnya: kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus--waktu Yesus menyembah tiba-tiba wajah-Nya berubah.
Apa yang harus diubahkan? Tidak boleh ada dusta.

Efesus 4: 22-25
4:22. yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
4:23. supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24. dan mengenakan
manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25. Karena itu
buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

Tidak ada dusta adalah bukti kita sudah menanggalkan manusia lama.
Tidak ada dusta= jujur; benar-benar tidak mempertahankan manusia lama.
Ayat 25: 'sesama anggota'= kalau tidak jujur, berarti belum berada dalam satu tubuh Kristus. Suami berdusta pada isteri atau sebaliknya, berdusta pada sesama dalam nikah atau penggembalaan, berarti belum satu tubuh Kristus, tetapi masih terpecah belah, sekalipun ia berkata: Kami rukun.

Praktik jujur:

  1. Ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar. itu saja. Tidak boleh memihak siapa-siapa tetapi hanya memihak Tuhan--kalau jujur berarti kita memihak Tuhan.

  2. Jujur dalam pengajaran yang benar sampai mempraktikkannya, sehingga kita bisa menjadi teladan dalam hal berbuat baik, bahkan membalas kejahatan dengan kebaikan.
    Titus 2: 7
    2:7. dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkaujujurdan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

    Belajar hari-hari ini, supaya kita jangan menjadi batu sandungan tetapi teladan.
    Kalau berdusta, sekalipun ia hebat, ia sudah tidak ada harapan lagi--seperti Yudas Iskariot. Tetapi kalau jujur, sekalipun terpuruk seperti penjahat, ia bisa terangkat.

  3. Ibrani 13: 4
    13:4. Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinandan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

    Yang ketiga: jujur dalam keuangan: mengembalikan milik Tuhan, dan jujur soal tempat tidur--jaga kesucian nikah. Kaum muda, perhatikan, masa pacaran dan tunangan, jangan sampai mencemarkan tempat tidur. Yang sudah menikah juga tetap terus menjaga kesucian nikah.

  4. Ibrani 13: 5
    13:5. Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

    Yang keempat: jujur soal keuangan, yaitu mengembalikan milik Tuhan dan sesama yang membutuhkan--memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan--, termasuk juga milik orang lain--mungkin kerjasama dalam perusahaan dan lain-lain tetap jujur.

    Ini yang dimaksud dengan membongkar pondok daun--dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
    Antara suami dan isteri harus jujur soal keuangan, begitu juga anak dengan orang tua. Sesudah mengembalikan milik Tuhan dan sesama yang membutuhkan, sisanya adalah kepercayaan Tuhan untuk bisa menikmati berkat Tuhan. Tetapi antara suami-isteri, anak-orang tua harus jujur semuanya.

  5. Sampai jujur dalam mengaku segala kekurangan; jujur bahwa kita hanyalah manusia pondok daun; manusia tanah liat yang banyak kekurangan dan kelemahan secara rohani--dosa-dosa--, tidak layak, tidak bisa berbuat apa-apa, tidak berharga apa-apa--kelemahan jasmani.

    Pesta Pondok Daun adalah sampai kita mengakui bahwa kita banyak kekurangan dan kelemahan.
    Oleh sebab itu Tuhan mengejar Ayub karena ia merasa sombong dan benar sendiri.

    Ayub mengalami ujian habis-habisan sampai ia jujur mengaku bahwa ia hanya tanah liat.
    Ayub 42: 5-6
    42:5. Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
    42:6. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal
    aku duduk dalam debu dan abu."

    Sekali lagi, merayakan Pondok Daun tidak boleh ada dusta tetapi kejujuran sampai jujur mengaku bahwa kita hanya manusia daun yang mudah layu, kering, hancur, dan binasa; hanya debu tanah liat yang tidak layak, tidak mampu, dan tidak berharga apa-apa di hadapan Tuhan.
    Ayub mengalami ujian habis-habisan sampai ia mengaku bahwa ia hanya tanah liat. Tetapi kita tidak usah seperti Ayub.

    Biarlah lewat pemberitaan firman sudah cukup bagi kita untuk bisa jujur mengaku bahwa kita hanya tanah liat yang tidak layak, tidak mampu, dan tidak berharga apa-apa, tetapi hanya bergantung pada belas kasih Tuhan--yang tidak layak menjadi layak; tidak mampu menjadi mampu; tidak berharga menjadi berharga.

    Belas kasih Tuhan berasal dari kurban-Nya di kayu salib.
    Apa yang tidak layak, tidak mampu, dan tidak berharga dari kita sudah diambil oleh Dia di kayu salib sehingga oleh belas kasih-Nya kita bisa dilayakkan, dimampukan, dan berharga di hadapan-Nya--kita berada di dalam tangan belas kasih Tuhan Sang Pencipta.

    Yesaya 64: 8
    64:8. Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liatdan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.

    Kalau sudah mengaku bahwa kita hanya tanah liat, hasilnya:

    1. Kita dibentuk menjadi bejana kemuliaan, artinya: kita dipakai untuk memuliakan Tuhan; dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Jangan jadi bejana kemurkaan! Biar tangan belas kasih Tuhan yang menyelesaikan semuanya bagi kita.

    2. Tangan belas kasih Tuhan mengandung kuasa penciptaan--yang tidak ada menjadi ada untuk memelihara hidup kita secara ajaib. Kalau sudah menjadi bejana kemuliaan, semua menjadi tanggung jawabnya Tuhan--kita mengalami kuasa penciptaan. Yang mustahil menjadi tidak mustahil; semua masalah yang mustahil diselesaikan oleh Tuhan.

    3. Pada penciptaan langit dan bumi Tuhan menciptakan semua baik.
      Artinya: tangan belas kasih Tuhan sanggup menciptakan semua baik, berhasil, dan indah pada waktunya.

    4. Dan kalau Yesus datang kembali kedua kali kita diciptakan menjadi manusia baru yang sama mulia dengan Yesus--dimulai dari tidak berdusta. Kalau berdusta, pasti bercela, tidak bisa sempurna.
      Wahyu 14: 5
      14:5. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

      Dari tidak berdusta menjadi tidak bercela; tidak salah dalam perkataan--sempurna seperti Yesus.
      Kita layak untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.

Inilah pesta Pondok Daun, sekarang dalam bentuk doa penyembahan. Kita mengakui bahwa kita hanya daun yang cepat layu--gampang kecewa dan bangga-, sampai hancur dan binasa. Tetapi kita bertekad untuk mengalami pembongkaran--pondok daun harus dibongkar, tidak selamanya.
Saat-saat pembongkaran jangan mempertahankan baju lama--manusia lama--, supaya jangan jadi egois.

Mari, serahkan diri kepada Tuhan, kita merendahkan diri dan kita mengalami pembaharuan--kita mengalami pesta di dalam doa penyembahan.
Pandang Tuhan, Dia akan menyinari dan mengubahkan kita mulai dari tidak berdusta, sampai satu waktu tidak bercela.

Biar kita hanya daun/tanah liat, tetapi kalau berada dalam tangan Tuhan, semua akan menjadi baik, indah, sampai sempurna seperti Dia.

Yang gagal, hancur, dan buruk sudah ditanggung oleh Yesus di kayu salib. Sebagai contoh: penjahat. Kalau ia berani sebagai tanah liat: Ia tidak bersalah, tetapi kita yang bersalah,ia mengalami perombakan dari Tuhan. Ayub mengalami perombakan dari Tuhan, kita semua juga.

Mengapa terjadi hal yang buruk dan kehancuran--letih lesu dan beban berat--? Karena kita mempertahankan yang lama, mungkin dusta atau apa saja. Serahkan kepada Dia hidup lama kita yang merupakan sumber kehancuran, keburukan, letih lesu, dan beban berat.

Jangan tunggu habis-habisan seperti Ayub dan penjahat di sebelah Yesus, baru mau dibongkar. Terlalu riskan bagi kita. Biar malam ini, cukup lewat firman kita mau dibongkar. Tuhan akan menolong kita menjadikan semua baik, berhasil, dan indah. Dia tidak menipu kita.
Kaum muda tidak usah terlalu sulit hidup ini, yang penting mau dibongkar. Bapak/ibu dalam kesulitan, yang penting mau dibongkar oleh Tuhan, dan yang lain bisa menjadi baik bahkan sempurna pada waktunya.

Cukup Dia seorang diri yang hancur-hancuran di kayu salib. Kita tidak perlu lagi. Kita jadi baik dan sempurna. Mulailah dari tidak berdusta tetapi jujur mengakui kesalahan dan kekurangan kita. Jangan berkeras pada pakaian lama. Isteri berkeras pada suami, suami pada isteri, anak pada orang tua, orang tua pada anak, kakak pada adik, gembala pada sidang jemaat atau sebaliknya, percuma, hanya menjadi tidak baik. Mari, sekarang kita hancur hati di hadapan Tuhan, kita mengakui semua. Cukup Dia yang hancur-hancuran, tetapi kita mengalami yang baik, indah, berhasil, sampai sempurna seperti Dia.
Yakinlah, semua yang gagal, hancur, dan tidak baik sudah ditanggung Dia di kayu salib. Dia akan memberikan yang terbaik bagi kita.

Perjamuan suci adalah uluran tangan belas kasih Sang Penjunan yang mampu melakukan apa saja bagi kita; lebih mudah dari membalik telapak tangan. Sungguh-sungguh itulah pekerjaan tangan belas kasih-Nya. Biar kita yakin semuanya, Dia tidak menipu kita. Dia menolong kita secara jasmani, rohani, dan dalam rumah tangga. Biar Dia memegang kita semua sampai di awan-awan permai--pembongkaran total--, dan kita berpindah ke Yerusalem baru selamanya. Ingat keluarga kita sekalipun menyakiti kita, supaya jangan ada yang ketinggalan tetapi bersama-sama di awan-awan yang permai.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 04 Februari 2015 (Rabu Sore)
    ... kepadamu. Kita sudah mempelajari kepada sidang jemaat Sardis Yesus tampil dalam hal yaitu 'yang memiliki ketujuh bintang' dan 'yang memiliki ketujuh Roh Allah' sudah diterangkan mulai Ibadah Doa Surabaya Januari sampai Ibadah Raya Surabaya Januari . Tuhan Yesus yang memiliki ketujuh bintang dan ketujuh Roh Allah menyampaikan Firman kepada sidang jemaat ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 April 2023 (Minggu Pagi)
    ... kepada murid-murid-Nya lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa dua belas bakul penuh. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki tidak termasuk perempuan dan anak-anak. roti ikan untuk orang. Roti firman Allah. luka Yesus di kayu salib. Ikan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 24 Agustus 2019 (Sabtu Sore)
    ... Juruselamat. Iman adalah rem untuk tidak berbuat dosa bukan hanya pengakuan di mulut. Bertobat berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan mati terhadap dosa terutama dari delapan dosa yang menenggelamkan kita ke lautan api dan belerang. Wahyu . Tetapi orang-orang penakut orang-orang yang tidak percaya orang-orang keji orang-orang pembunuh orang-orang sundal tukang-tukang ...
  • Ibadah Doa Malang, 09 Mei 2019 (Kamis Sore)
    ... akan baik juga hubungan dengan sesama juga akan baik. Sesama mulai dari suami istri kakak adik saudara anak orangtua. Doa penyembahan adalah proses perobekan penyaliban daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya sehingga tidak ada tempat bagi roh jahat dan roh najis sehingga Roh Kudus dicurahkan dalam hati dan hidup ...
  • Ibadah Raya Malang, 28 Oktober 2018 (Minggu Pagi)
    ... ketenangan damai sejahtera yang semakin meningkat sampai sunyi senyap setengah jam di Sorga kekal selamanya. Wahyu Kehidupan yang menolak bunyi sangkakala firman penggembalaan sehingga tanpa kasih Allah akan mengalami kegoncangan-kegoncangan yang semakin meningkat dan tujuh hukuman sangkakala sampai hancur dan binasa selamanya di neraka. Jadi sikap kita terhadap bunyi sangkakala ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 Agustus 2014 (Sabtu Sore)
    ... Rombongan Yesus bersama murid-murid dan orang banyak. Arah perjalanan rombongan ini adalah dari luar kota masuk ke kota Nain. Nain artinya tempat yang menyenangkan. Dalam arti rohani rombongan pertama ini menunjuk pada ibadah pelayanan yang dipimpin oleh Yesus sebagai Imam Besar dan Kepala atau ibadah yang dipimpin oleh firman pengajaran yang ...
  • Ibadah Doa Malam Session I Malang, 28 Agustus 2012 (Selasa Malam)
    ... kita mengalami masalah pencobaan bukan untuk menghancurkan kita tetapi untuk meningkatkan rohani kita supaya bisa menyembah Tuhan tersungkur di bawah kaki Tuhan. Wahyu Ketika aku melihat Dia tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku lalu berkata Jangan takut Aku adalah Yang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 21 Agustus 2011 (Minggu Sore)
    ... Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi Penghibur itu tidak akan datang kepadamu tetapi jikalau Aku pergi Aku akan mengutus Dia kepadamu. 'jika Aku pergi' Yesus mati bangkit dan naik ke Surga. Yesus harus pergi untuk mencurahkan Roh Kudus anggur baru kebahagiaan Surga . Yesus mau mencurahkan anggur baru kebahagiaan Surga sebab dunia ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 Mei 2016 (Minggu Sore)
    ... tidak mampu ke Yerusalem di Timur Tengah tidak dapat Roh Kudus. Bukan seperti itu. Sekarang dalam arti rohani--dulu secara jasmani sekarang penggenapannya kepada kita--yaitu Yerusalem disebut Kota Damai. Jadi syarat pertama untuk menerima nyala api Roh Kudus adalah hati kita harus mengalami damai sejahtera kalau marah-marah tidak bisa menerima Roh Kudus. Supaya bisa ...
  • Ibadah Raya Malang, 07 Juli 2013 (Minggu Pagi)
    ... tidak akan meninggalkan engkau. Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku Kita harus menjaga kesetiaan dan kesucian dalam nikah mulai dari permulaan nikah masa pacaran perjalanan nikah sampai akhir nikah di Pesta Nikah Anak Domba Allah. ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.