Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah bahagia dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita sekalian.

Tema: Matius 25: 6
25: 6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

Satu-satunya kabaryang dibutuhkan pada akhir zaman menjelang kedatangan Yesus kedua kali adalah KABAR MEMPELAI--firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; peningkatan dari kabar baik.

Kita sudah menerima kabar baik: percaya Yesus, bertobat, selamat, diberkati, sudah baik, tetapi harus dilanjutkan pada kabar mempelai untuk mempersiapkan gereja TUHAN menjadi sempurna seperti Yesus; menjadi mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan. Tidak ada suara lain!

Matius 24: 30-31
24: 30 Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
24: 31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup
sangkakala yang dahsyat bunyinyadan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.

Kabar mempelai sama dengan sangkakala yang dahsyat bunyinya. Kedatangan Yesus dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria sorga--Dia kepala dan kita tubuh/isteri--, ditandai dengan peniupan sangkakala yang dahsyat bunyinya untuk mengumpulkan gereja TUHAN yang sempurna seperti Yesus--mempelai wanita--dari seluruh dunia untuk siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan permai.

Jadi, firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua sama dengan sangkakala yang dahsyat bunyinya, yang ditiup berulang-ulang.
Mulai sekarang kita harus menerima kabar mempelai--bunyi sangkakala yang diulang-ulang; firman penggembalaan dalam kabar mempelai--untuk menyucikan dan mengubahkan kita sedikit demi sedikit sampai bunyi sangkakala yang terakhir saat Yesus datang kembali kedua kali, kita akan menjadi sempurna seperti Yesus; menjadi mempelai wanita sorga yang siap menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan permai. Ini disebut dengan masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba--nikah rohani antara Yesus dan sidang jemaat..

Wahyu 19: 9
19: 9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Sesudah itu, Wahyu 20, kita masuk dalam kerajaan Seribu Tahun damai--Firdaus yang akan datang. Sesudah itu, Wahyu 21, kita masuk Yerusalem baru--kerajaan sorga yang kekal; kota mempelai yang kekal.

Inilah arti tema kita. Bunyi sangkakala menyucikan dan mengubahkan kitasedikit demi sedikit sampai masuk Yerusalem baru.
Memang dulu manusia diciptakan sama mulia dengan TUHAN dan ditempatkan di Firdaus, dan nanti kita akan kembali.

Pintu masuk ke dunia adalah nikah jasmani, tetapi pintu keluar dari dunia--pintu masuk ke Firdaus--adalah nikah rohani.

Jadi, nikah yang jasmani harus dijaga kebenaran, kesucian, dan kesatuannya, sampai mencapai nikah yang sempurna, sehingga bisa masuk Firdaus sampai Yerusalem baru.

Imamat 25: 8-10
25: 8 Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun.
25: 9 Lalu engkau harus memperdengarkan
bunyi sangkakaladi mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.
25: 10 Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi
tahun Yobelbagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.

Sangkakala juga ditiup pada tahun Yobel. Tanah yang sudah dijual bisa kembali. Tahun Yobel sama dengan tahun kebebasan atau tahun penebusan atau tahun pembebasan. Digambarkan oleh Rut--janda bangsa kafir--yang ditebus sampai bisa menjadi mempelai wanita Boas.

Tahun Yobel adalah TUHAN mengembalikan apa-apa yang hilang dari kehidupan kita. Dulu, kalau tidak bisa menebus tana/rumah yang dijual, maka pada tahun Yobel, bebas--bisa diambil lagi; apa yang hilang kembali lagi.
Tadi pagi kita mendengar, anak bungsu yang hilang kembali lagi.

Jadi, sangkakala yang dahsyat bunyinya, yang diulang-ulang mengandung kuasa kematian Yesusuntuk mengembalikan apa yang hilang dari kehidupan kita.

Apa yang sudah hilang dari kehidupan manusia?Tadi pagi sudah kita pelajari: kehilangan pakaian kemuliaan dan gambar/teladan Allah Tritunggal,sehingga menjadi seperti setan tritunggal.
Diwakili oleh Kain--muka seperti antikris--, Hofni dan Pinehas--wajahnya seperti anjing, babi; nabi palsu--, dan Petrus--wajahnya seperti iblis. Hamba TUHAN, tapi mukanya muram--wajahnya tidak seperti TUHAN.

Malam ini, apa yang sudah hilang dari manusia?
Kejadian 3: 17
3: 17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimudan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklahtanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:

'perkataan isterimu'= hati-hati, jangan mendengarkan perkataan orang, tetapi perkataan TUHAN!

YANG HILANG ADALAH BERKAT TUHAN.
Berkat TUHAN berubah menjadi kutukan. Suara siapa saja, kalau bertentangan dengan firman TUHAN, jangan didengar!Kalau didengar, bukan dapat berkat, tetapi justru kehilangan berkat dan berubah menjadi kutuk!

"Bukan berarti kita paling benar, tetapi hati-hati dalam mendengar suara manusia termasuk suara pendeta. Kalau tidak cocok dengan firman, jangan! Karena, itu yang membuat kita kehilangan berkat dan masuk dalam suasana kutuk. Kita sudah diberkati di penggembalaan, lalu datang ke persekutuan/fellowship untuk mendengar suara lain, justru berkat diambil dan pulang membawa kutukan. Rugi besar! Kita sudah bayar ongkos, menggunakan waktu, tapi kemudian berkat dicabut dan jadi kutukan."

"Makanya panitia penyelenggara di manapun tanggung jawab, pembicara tanggung jawab. Ini mendatangkan berkat atau kutuk! Kalau beda dengan suara TUHAN, pasti kehilangan berkat. Siapapun dan sehebat apapun dia. TUHAN tolong kita. Mungkin kita sungkan, tetapi kalau suaranya beda dengan TUHAN, jangan! Justru kutukan yang kita alami. Tidak ada alasan! TUHAN tolong kita semua."

Galatia 3: 13-14
3: 13 Kristus telah menebus kita dari kutukhukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
3: 14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

Bagaimana cara menghadapi kutukan?Lewat kematian Yesus. Inilah kuasa kematian TUHAN. Yesus rela mati di kayu salib untuk mengangkat kita bangsa kafir menjadi keturunan Abraham secara rohani--bintang-bintang. Keturunan Abraham adalah bintang-bintang. Luar biasa!

Bangsa kafir yang hina dan tidak berharga apa-apa, tetapi Yesus rela mati:

  1. Yang pertama: untuk mengangkat kita menjadi keturunan Abraham---menjadi bintang-bintang, sama dengan menjadi imam-imam dan raja-raja yang hidup suci dan diurapi.

    Di kitab Kisah Rasul, saat Paulus berkhotbah, mereka tercengang karena orang kafir menerima Roh Kudus. Ini terjadi karena Yesus sudah menanggung kutukan dosa.

    Bintang-bintang= imam-imam dan raja-raja; hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang hidup suci--bukan pandai, kaya, miskin--dan dalam urapan Roh Kudus.

  2. Yang kedua: untuk mengubah kutuk menjadi berkat.

Jadi, seorang imam/hamba TUHAN adalah seorang yang diberkati oleh TUHAN secara jasmani dan rohani. Jangan takut!

"Saya sebagai gembala selalu berdoa supaya 100% menjadi imam. Jadi, sesuai perkembangan firman, setiap berapa bulan, ada baptisan dan penataran imam, supaya benar-benar semua menjadi imam dan raja--memiliki jabatan pelayanan, memiliki tempat dalam tubuh Kristus. Ini doaku. Mari, pulang ke gereja masing-masing, berdoa, supaya jangan ada di dalam suasana kutukan terus, tetapi kutuk sudah ditanggung oleh TUHAN, untuk mengangkat kita menjadi keturunan Abraham--imam-imam dan raja, hamba Tuhan yang suci dan diurapi. Ini orang yang diberkati oleh TUHAN.
'Dulu saya bodoh, 10 tahun saya lari. Seharusnya lulus SMA, sudah ada panggilan TUHAN untuk menyerahkan hidup kepada TUHAN, tetapi saya mengeraskan hati. Untung masih dipanggil lagi. Kalau tidak, mungkin berhasil mendapat gelar, tapi tidak tahu saya ada di mana'. Tetapi kalau memenuhi panggilan TUHAN untuk menjadi imam dan raja, pasti kita hidup dalam berkat TUHAN."

Hati-hati, sudah jadi hamba/pelayan TUHAN, seharusnya diberkati TUHAN, tetapi ada yang sudah jadi imam-imam, malah berkatnya menjadi kutuk; kehilangan berkat!
Ini awasan bagi kita!

Maleakhi 2: 1-2
2: 1 Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam!
2: 2
Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutukke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.

Waspada!Seorang imam bisa kehilangan berkat dan diganti dengan kutuk, sebab tidak menghormati nama TUHAN--menghina nama TUHAN.
Seringkali kalau kepada manusia kita hormat, tetapi kita menghormati manusia, lalu menghina TUHAN. Itu kesalahan!

Praktik menghina nama TUHAN:
Maleakhi 1: 6-7
1: 6 Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
1: 7
Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja TUHAN boleh dihinakan!"

Seringkali kita tidak sadar kalau tidak hormat pada TUHAN.
.
Praktik menghina nama TUHAN: membawa roti cemar ke mezbah TUHAN.
Kalau dulu memang ada meja roti sajian, sekarang artinya secara rohaniadalah:

  1. Beribadah dan melayani, tetapi dengan kehidupan cemar.
    Dia hanya merasamelayani TUHAN, padahal bukan.

    Yesaya 59: 1-3
    59: 1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
    59: 2 tetapi
    yang merupakan pemisahantara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
    59: 3 Sebab tanganmu cemaroleh darah dan jarimuoleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.

    Beribadah melayani dengan kehidupan cemar, artinya:

    • Melayani tapi tetap melakukan perbuatan-perbuatan dosa sampai puncaknya dosa--dosa makan-minum: merokok, mabuk, narkoba, dan dosa kawin-mengawinkan. Dia bukan melayani TUHAN, tetapi ia jauh dari TUHAN--terpisah dari TUHAN.

      Hanya ada dua kemungkinan: kalau terpisah dari TUHAN, berarti dekat dengan setan; melayani setan. Kalau terpisah dari setan, berarti dekat dengan TUHAN; melayani TUHAN.

      Menghina nama TUHAN= menghormati setan. Sungkan dengan setan atau manusia sampai menghina nama TUHAN--tidak sungkan sama TUHAN.

    • Perkataan-perkataan dosa: perkataan sia-sia, mulai dari dusta, gosip, fitnah--yang benar jadi salah, yang salah jadi benar--, sampai satu waktu menghujat. Kalau sudah tidak ada yang difitnah lagi, ia akan menghujat TUHAN--pengajaran yang benar dia salahkan dan mendukung yang salah. Bukan menghujat pendetanya.

      Kalau ada seorang hamba TUHAN menyampaikan pengajaran yang benar, lalu disalahkan pengajarannya, itu bukan menghujat pendetanya, tetapi menghujat TUHAN.

  2. Beribadah melayani dengan nikah yang cemar.
    Hati-hati! Pribadi cemar, tetapi nikah juga cemar karena kalau kita baca alkitab, ada banyak rahasia, tetapi dua rahasia yang agung/besar adalah rahasia ibadah dan mempelai/nikah. Dua ini tidak bisa dipisah.

    Nikah yang cemar, yaitu:

    • Mulai dari permulaan nikahcemar, yaitu

      1. Tidak sesuai dengan firman pengajaran yang benar, kawin campur, kawin cerai, tetapi khotbah di mana-mana.

        "Hamba-hamba TUHAN dikhotbahi oleh orang kawin-cerai (makan roti cemar), susah, pulang jadi roti cemar semua. Berkat ditarik, menjadi kutuk. Rugi! Sungguh-sungguh! Mungkin hamba TUHANnya tidak kawin cerai, tetapi merestui orang yang kawin cerai, sama. Nikahnya cemar juga."

        "Karena itu memberkati nikah tidak main-main. Kalau penataran nikah dan saya tanya masih suci, saya yang berterima kasih, karena tidak berat. Kalau sudah tidak suci, berat, tetapi harus dilayani juga kalau sesuai dengan alkitab. Namanya pengangkatan nikah. Tapi kalau tidak sesuai alkitab, tidak bisa dinikahkan. Kalau dinikahkan, itu namanya mempermanenkan dosa, mencemarkan nikah dan nikah kita. Hati-hati!"

        "Merasa beribadah melayani TUHAN, padahal tidak, tetapi ia menghina TUHAN. Mungkin keras, tapi inilah sangkakala yang dahsyat bunyinya.
        Kalau sudah terlanjur salah, ada jalan keluar dalam bunyi sangkakala, tinggal mau atau tidak.
        "

      2. Tidak direstui orang tua. Itu tidak benar juga. Laki-laki meninggalkan ayah dan ibunya, artinya memohon restu pada orang tua, harus sepengetahuan orang tua.

      3. Tidak disahkan oleh pemerintah. Surat-surat harus jelas.

        "Satu waktu ada seorang hamba TUHAN menelpon: "Puji TUHAN, pak. Ada orang yang tidak menikah tetapi kumpul bersama, dia bertobat, mau dibaptis dan mau dinikahkan.": "Puji TUHAN. Kapan menikahnya?": "Besok pagi.": "Oh ya." Pertama saya bilang: 'Puji TUHAN.' Lama-lama: "Suratnya bagaimana?": "Belum, nanti menyusul.": "Kamu salah! Kamu mau mengangkat nikah dengan kesalahan. Nikah yang salah mau diangkat dengan kesalahan = salah kuadrat. Kamu menenggelamkan dia. Bereskan dulu surat-suratnya, baru kamu nikahkan.""

        "Memang sekarang gereja dulu, baru catatan sipil. Harus begini, kalau mau pelayanan kita tidak cemar. TUHAN tolong. Isteri saya yang paling rewel kalau soal nikah. Dia selalu ingatkan untuk periksa KTPnya apakah dia sudah menikah atau belum. Tetapi kalau orang itu memalsu KTP, dia tanggung jawab di hadapan TUHAN. Kalau saya percaya pada pemerintah."

      4. Diberkati oleh TUHAN. Hati-hati kaum muda! Kalau sudah jatuh, tidak diberkati, tetapi hanya diangkat.

      Ini harus bergumul, bagaimana kita mengabarkan kabar mempelai, sedangkan kita sendiri belum mendapatkan berkat. Kejatuhan-kejatuhan pada permulaan nikah harus diselesaikan. TUHAN tolong kita semua.

    • Dalam perjalanan nikahjuga hati-hati dengan:

      1. Pertengkaran. Bagaimana kita mau menjadi hamba/pelayan TUHAN, sebagai seorang yang berdiri di antara TUHAN dan sidang jemaat untuk ikut pelayanan pendamaian, jika suka bertengkar? Justru membuat jemaat bertengkar.

      2. Perselingkuhandan lain-lain, hati-hati! TUHAN tolong kita semua.

      Jaga selalu kebenaran--sesuai alkitab--, kesucian dan kesatuan nikah sampai perjamuan kawin Anak Domba--nikah yang sempurna.

    Tuntaskan yang cemar malam ini! TUHAN sanggup mengembalikan apa yang hilang.

    "Siapa tahu malam ini lewat bunyi sangkakala, nikah yang sudah kering bertahun-tahun bisa diberkati oleh TUHAN. Tidak ada yang mustahil, asal mau ditusuk oleh firman dan kita mengaku sungguh-sungguh. Mungkin ada hamba TUHAN yang salah karena kawin cerai diberkati dan didoakan, mohon ampun pada TUHAN dan telepon orang itu: 'Saya salah.' Semoga TUHAN menolong kita semua, supaya jangan dikatakan: 'Kamu membawa roti cemar, kamu menghina nama TUHAN.'"

  3. Beribadah melayani tanpa tahbisan yang benar.
    Hanya merasa saja melayani TUHAN, padahal tidak, ia melayani setan dan diri sendiri.

    Praktiknya:

    • Lukas 16: 13-14
      16: 13 Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
      16: 14 Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkanDia.

      Sudah jelas, semuanya tidak boleh dua. TUHAN hanya satu; kepala hanya satu; pengajaran hanya satu. Jangan dua! Kalau dua, nanti membenci. Yang payah, yang dibenci dan ditinggalkan adalah yang benar. Itu sudah rumus alkitab (seperti Hawa dan Salomo). Itu yang bahaya.

      'mencemoohkan Dia'= kalau ada dua, pasti mencemooh yang benar. Orang Farisi--ilmu agamanya--hebat, tetapi karena hatinya mendua--ada keinginan akan uang--, pasti mencemooh Yesus.

      Praktik tahbisan cemar yang pertama: menjadi hamba uang= beribadah melayani hanya untuk mencari uang--keuntungan jasmani--, kedudukan, jodoh dan lain-lain. Hanya itu saja. Tidak lihat firman.

      Akibatnya: mencemooh Yesus--pengajaran yang benar. Pengajaran dianggap sama saja.
      Kaum muda, hati-hati.

      "Dulu mungkin dengar pengajaran seperti saya saat tahun 1981, saya sampai menempuh jarak 4 jam, bisnya masih susah dari desa, tetapi saya datang untuk mendengar firman. Masih kecil/remaja. Saya senang karena saya sudah keliling ikut hamba TUHAN, mendengar pendeta khotbah, tetapi sekali mendengar firman pengajaran, lain, sekalipun ayatnya sama."

      Tetapi kaum muda, gara-gara jodoh, sudah berkata: 'Apa itu pengajaran? Tidak apa-apa.' Hati-hati!

    • Galatia 1: 8-10
      1: 8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
      1: 9 Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan
      sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbedadengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.
      1: 10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau
      mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

      Jangankan manusia, malaikatpun dikatakan: Terkutuk!, kalau memberitakan yang beda. Ini ketegasan seorang hamba TUHAN. Seringkali kita baru menghadapi manusia yang kedudukannya lebih tinggi sedikit sudah berkata:"Iya, sama saja."

      'sekali lagi'= diulang.

      "Lempin-El, kalau ada ajaran yang lain, buka catatan!"

      Sadrakh, Mesakh dan Abednego kalau mau menjadi hamba manusia--hamba raja, bukan manusia biasa--, bisa saja, tetapi binasa selamanya. Tetapi karena mau jadi hamba TUHAN, mereka dilempar ke dalam api, disiksa, tetapi di balik api, ada kemuliaan selama-lamanya. Kemuliaan di dunia ada waktunya, sampai kemuliaan kekal. Kalau mereka menyembah raja, kemuliaan dunia ada--diangkat--, tetapi binasa selamanya.

      Jangan gentar menjadi hamba TUHAN! Baru diancam sedikit sudah takut. Rasul Paulus tidak takut sekalipun itu malaikat, kalau malaikat memberitakan yang lain.

      Praktik tahbisan cemar yang kedua: menjadi hamba manusia--beribadah melayani tetapi hanya melihat manusia--, untuk menyenangkan manusia, bukan TUHAN, sehingga ia mendukung ajaran yang salah dan mau bersekutu dengan ajaran yang salah. Hanya supaya hidupnya enak, tidak disiksa. Enak sebentar, tetapi tidak enak selamanya.

      Kalau ikut TUHAN, tidak enak sebentar--hanya mati (salib) tiga hari--, tetapi enak selamanya. Tetap kuat demi pengajaran yang benar!Tidak enak, dicemooh di mana-mana, dianggap tidak hormat, biar saja, yang penting kita hormat secara manusia, tetapi kalau soal pengajaran kita kembalikan.

    Hamba uang ditambah hamba manusia sama dengan kembali menjadi hamba dosa.
    Dulu kita dipanggil oleh TUHAN. Yesus sudah mati terkutuk untuk mengangkat kita menjadi imam dan raja. Tetapi sayang, karena pengaruh uang dan manusia, kita bukan lagi menjadi hamba TUHAN, tetapi menjadi hamba uang dan hamba manusia--kembali menjadi hamba dosa dan terkutuk.

    Sebenarnya Yesus yang tergantung di kayu salib. Tetapi kalau kita menjadi hamba uang dan hamba manusia (hamba dosa), kita bagaikan tergantung--hidupnya terkatung-katung; antara langit dan bumi; tidak ada pijakan, tidak bisa ke atas dan tidak bisa ke bawah; terkutuk.

    Kalau di tengah-tengah, bisa ke mana-mana dengan gampang, tinggal ditiup angin bisa. Tetapi kalau ada pijakan, jangan main-main! Didorongpun tidak mau. Banyak hamba TUHAN yang nasibnya terkatung-katung; setengah mati karena tidak punya pijakan yang benar. Kita sungguh-sungguh!

Akibatnya:
Maleakhi 2: 2-3
2: 2 Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.
2: 3 Sesungguhnya, Aku akan
mematahkan lenganmudan akan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu.

  1. Berkat menjadi kutuk.
  2. Lengan dipatahkan. Kalau lengan dipatahkan, berarti tidak bisa bekerja--pensiun dini. Padahal hamba TUHAN tidak ada istilah pensiun. Kalau pensiun, apapun alasannya, itu sebenarnya karena lengannya sudah patah. Dia bukan hamba TUHAN, tetapi hamba uang dan hamba manusia yang akan kembali pada hamba dosa.

    Mari, saling mendoakan. Satu-satunya pekerjaan yang tidak ada pensiunnya adalah hamba TUHAN. Lain dengan dunia.

    Hamba TUHAN melayani sampai garis akhir--sampai meninggal atau sampai TUHAN datang kembali. Harun dan anak-anaknya ditahbiskan untuk selama-lamanya.
    Sungguh-sungguh!

    Lengah patah= tidak bisa utuh/sempurna; ada cacat secara rohani. Mau bagaimanapun tidak bisa sempurna. Mengapa demikian? Karena berlawanan dengan Yesus. Sekalipun Yesus mati terkutuk, tapi tidak adasatu tulangpun yang dipatahkan. Berarti Dia bekerja sampai mati di kayu salib, sampai sempurna. Kalau lengah patah, berarti melawan kurban Kristus.

    Kalau kita melayani sampai garis akhir, berarti tidak ada satu tulangpun yang dipatahkan. Jangan karena unag dan manusia, kita menjadi bertentangan dengan TUHAN!Kalau bertentangan, berarti tulang dipatahkan dan tidak akan pernah sampai garis akhir.

    "Saya berysukur mendapat contoh dari gembala saya. Dulu di daerah, ibu gembala melayani sampai meninggal baru-baru ini. Saya mendapat contoh dari dulu saya kecil, beliau melayani. Dulu ada gembala juga dari gereja GpdI sampai meninggal. Dua gembala yang terakhir: Pdt In Juwono dan Pdt Pong sampai garis akhir. Saya berterimakasih. Ini contoh, satu tulangpun tidak dipatahkan. Dia melayani sampai garis akhir."

    Semoga kita diberi panjang umur semua sampai TUHAN Yesus datang kembali. Bukan memaksa, tetapi berdoa.

  3. 'Wajahnya dilumuri kotoran'= dipermalukan hidupnya, tidak ada kemuliaan. Seperti Yudas Iskariot, dulu rasul, bendahara, tetapi ia mati dengan perut pecah dan isi perutnya terburai. Tidak ada keindahan sedikitpun. Keindahannya sebagai rasul, bendahara--kepercayaan TUHAN--habis, hancur semua.
    Mari, sungguh-sungguh!

    Dipermalukan dan tidak bisa sama mulia dengan Yesus. Tadi cacat cela, tidak bisa sempurna. Ini tidak bisa sama mulia, tidak bisa sempurna seperti Yesus. Seperti firman tadi pagi: muka muram, muka buruk, sampai muka setan.

Kita bangsa kafir yang tadinya seperti ini, tapi Yesus sudah menanggung kutukan kita. Sebenarnya manusia diciptakan untuk diberkati. Kita dipanggil menikah untuk diberkati. Tetapi seringkali kita salah sehingga kehilangan berkat.

Malam ini, telusuri kembali. Lewat bunyi sangkakala, apa yang hilang bisa kembali. Banyak kesalahan yang menghambat berkat TUHAN yang harus diselesaikan malam ini. Jangan beranjak pulang, sebelum semua selesai. Pulang sebagai hamba/pelayan TUHAN yang sungguh-sungguh. Bukan lagi melayani uang dan manusia, tetapi benar-benar melayani TUHAN. Tidak ada hal yang tersembunyi di mata TUHAN.Karena itu jangan sembunyikan sesuatu yang cemar, TUHAN tahu baik dalam pribadi, nikah, dan pelayanan.

Bagaimana jalan keluarnya supaya kita tidak cemar?
Maleakhi 3: 1-4
3: 1 Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
3: 2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab
Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
3: 3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
3: 4 Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.


'duduk'= menggunakan waktu yang lama dan sungguh-sungguh, cermat.

"Apalagi kalau ingat saat masih duduk di bangku Lempin-El, seperti di sorga. Tinggal nyanyi, dengar firman dan makan.
Ada satu jemaat ikut jadi pendengar. Dia bekerja, lalu ikut mendengar. Lalu dia katakan: "Enak sekali, om. Saya jual air, susah mau makan. Di sini enak sekali, tepuk tangan, dengar firman, makan". Cuma-cuma.
"

Ini maksudnya kalau pelayanan menyenangkan TUHAN, maka ada suasana Firdaus.

"Yang pernah di Lempin-El, ingat-ingat kembali! Jangan lupakan! Jam 4 pagi bangun. Setelah berdoa, kami mengepel, melayani TUHAN, tidak ada capek, benar-benar indah. Dengar pengajaran, kami menangis. Betul-betul indah. Itu persembahan yang berkenan kepada TUHAN. Kenapa sekarang kita ragu? Ingat kembali tahun yang sudah-sudah! Jangan tukar dengan uang, kedudukan, manusia siapapun, dan lain-lain! Kembali sungguh-sungguh pada pelayanan yang berkenan kepada TUHAN!"

Cara supaya kita tidak cemar adalah harus mengalami penyucian oleh api tukang pemurni logam dan sabun tukang penatu--penyucian dobel.

Kalau memurnikan logam dengan api, tidak mungkin sekali, tetapi diulang-ulang. Itulah firman penggembalaan. Sabun juga tidak mungkin maju terus, tetapi maju-mundur--diulang-ulang. Kalau mau maju terus, akan sobek. Karena itu Yudas sobek perutnya. Dia mau maju terus dan mendengar ahli taurat padahal bertentangan dengan Yesus.
Kalau sama, masih fellowship. Kami hamba TUHAN sudah tahu kalau bertentangan, tetapi mau dengar, itu namanya mau maju terus, padahal sobek. Pelan-pelan saja, maju-mundur, akan bersih. Jangan bosan-bosan! TUHAN tolong kita semua. Inilah penggembalaan--sangkakala yang ditiup berulang-ulang.

Jadi, hamba/pelayan TUHAN harustergembala dengan benar, supaya dapat kesempatan penyucian secara intensif dalam penggembalaan sampai bisa mempersembahkan persembahan yang tidak benar--berkenan pada TUHAN.
Jangan beredar-edar seperti Yudas!

PENYUCIAN OLEH API TUKANG PEMURNI LOGAM
Yeremia 23: 29
23: 29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

Api adalah api firman pengajaran yang benar dan diulang-ulang untuk menyucikan hati dan pikiran--batin--yang cemar. Kalau logam, ini adalah karat. Karat itu di dalam, seringkali tidak kelihatan dari luar. Ini juga.

Markus 7: 21-22
7:21.sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan(1), pencurian(2), pembunuhan(3),
7:22.perzinahan(4), keserakahan(5), kejahatan(6), kelicikan(7), hawa nafsu(8), iri hati(9), hujat(10), kesombongan(11), kebebalan(12).

'pembunuhan'= kebencian.
'bebal'= tidak bisa dinasihati, baik lewat firman dan tegoran. Kaum muda, hati-hati!
Penyucian api pemurni logam untuk menyucikan hati dan pikiran yang cemar; ada karat dosa; yang berisi dua belas keinginan jahat, najis, dan pahit.
Jika disucikan oleh api firman pengajaran yang diulang-ulang, maka akan berisi dua belas rotiyang disusun menjadi dua susun, masing-masing 6 buah--66.

Imamat 24: 5-6
24: 5 "Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti bundardari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa;
24: 6 engkau harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas murni itu, di hadapan TUHAN.

'66'= 66 buku dari alkitab, itulah firman pengajaran yang benar.
Jadi, kalau hati dan pikiran disucikan dari dua belas karat dosa--keinginan jahat, najis dan pahit--, hati dan pikiran akan diisi dengan dua belas roti--firman yang memuaskan dan mengenyangkan hati kita, sehingga kita tidak mencari kepuasan di dunia dalam dosa, pergaulan, harta di dunia dan lain-lain.
Kita tidak jatuh dalam dosa.

"Kaum muda, selain diisi ilmu, jangan lupa diisi firman. Kalau S1 tidak puas, mau S2. S2 tidak puas, mau S3. S3 tidak puas, mau apa lagi? Tetapi kalau diisi firman, sudah puas, tidak jatuh dalam pergaulan dan dosa-dosa. Kalau diisi firman, ada damai sejahtera, semua menjadi enak, ringan dan bahagia--seperti tidur di tengah gelombang. Ini bedanya."

Kita semua, kebahagiaan itu di dalam firman. Bahaya kalau kita bahagia dalam ibadah karena senang pada musiknya, tetapi mengantuk saat firman.

"Kalau tidak percaya, nanti pulang gereja lewat di alun-alun, apalagi ada musik dangdut, tidak sengaja kita goyang-goyang, enak juga. Di gereja enak, jangan-jangan di alun-alun lebih enak."

Belum tentu kalau hanya enak waktu menyanyi itu kebahagiaan dari sorga. Tetapi kalau bahagia saat makan firman, itulah kepuasan dan kebahagiaan dari sorga.

PENYUCIAN OLEH SABUN TUKANG PENATU

Sabun tukang penatu untuk menyucikan pakaian, bagian luar.
Artinya:

  1. Ibrani 13: 4
    13: 4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinandan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

    Yang pertama: penyucian nikah--tempat tidur.

    Harus dijaga kesucian tempat tidur! Kaum muda, mulai awal sampai akhir nikah, jaga kesucian nikah! Kami yang sudah menikah juga jaga, jangan ada orang ketiga--PIL, WIL--, kecuali Yesus.

    Dan jaga kedudukan nikah. Itu juga kesucian nikah.

    Kejadian 3: 17
    3: 17.Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimudan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:

    Seharusnya isteri yang mendengar suami, tetapi di sini suami yang mendengar isteri.
    Jadi, kepalanya adalah isteri. Kedudukan nikah harus disucikan, supaya peristiwa Taman Eden tidak terjadi lagi.

    1 Korintus 11: 2-3
    11: 2 Aku harus memuji kamu, sebab dalam segala sesuatu kamu tetap mengingat akan aku dan teguh berpegang pada ajaran yang kuteruskan kepadamu.
    11: 3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu
    Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.

    Kedudukan nikah yang benar: Kristus adalah kepala dari laki-laki dan laki-laki kepala dari perempuan.
    Kalau susunan nikah benar--laki-laki sebagai kepada dari istri--, maka Yesus menjadi kepala dalam rumah tangga. Ada pelita yang tetap menyala--pelita di atas kaki dian. Yesus sebagai kepala yang bertanggung jawab atas nikah.
    Ada pelita di atas kaki dian = nikah menjadi terang sampai menjadi terang dunia.

    Sebaliknya, kalau isteri--wanita--menjadi kepala--ini terjadi dalam ibadah juga--, maka Yesus tidak bisa menjadi kepala. Hawa mau mengajar Adam, sehingga ular yang menjadi kepala dan betul-betul nikah itu dihancurkan!

    Mari, tempatkan Yesus sebagai kepala!

  2. Ibrani 13: 5, 2-3
    13: 5 Janganlah kamu menjadi hamba uangdan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
    13: 2 Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.
    13: 3 Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah orang-orang hukuman. Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini.

    Yang kedua: penyucian tahbisan.
    Dulu pakaian imam besar ada tiga lapis.

    Penyucian tahbisan adalah penyucian dari keinginan akan uangyang membuat kikir dan serakah.
    Kikir= tidak bisa memberi.
    Serakah= merampas milik orang lain, terutama milik TUHAN, yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.

    Pakaian pelayanan harus disucikan! Nomor satu, saya.
    Buktikalau tahbisan kita sudah disucikan--bukan lagi hamba uang dan manusia--adalah (ayat 2-3) bisa mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus milik TUHAN dan bisa memberi kepada sesama yang membutuhkan. Baru setelah itu kita bisa mempersembahkan seluruh hidup kita kepada TUHAN menjadi persembahan yang berkenan kepada TUHAN.

    Kalau uang saja sudah kikir dan mencuri, bagaimana bisa menyerahkan hidup kita? Kalau sudah sampai lebih bahagia memberi dari pada menerima, kita bisa mempersembahkan seluruh hidup kita kepada TUHAN.

    "Saya minta ampun, tadi buka harga tanah gereja, bukan bermaksud untuk meminta atau minta belas kasih. Bukan sombong, tetapi TUHAN sudah berkati saya. Saya diberkati TUHAN secara pribadi, saya tidak beli rumah sendiri, tetapi beli rumah untuk asrama putra dan putri. Tetapi rumah dikirim lewat seseorang. Saya tidak beli mobil, tapi mobil dikirim. Saya beli asrama. Asrama ini yang akan kami jual untuk membayar. Kalau tidak cukup, rumah saya djual. Tidak ada masalah. Dulu saya datang di sini, setrika saja tidak punya. Anak saya satu. Tidak ada masalah. Jangan berbelas kasihan! Saya sudah bertekad dengan isteri: 'Biar kami yang tanggung'. Nanti waktu menbangun, semoga jemaat bergotong royong. Tahun depan jangan-jangan sudah peresmian asrama Lempin-El. Bukan sombong. Dulu saya tidak berpikir beli mobil, malah beli asrama. Tapi mobil TUHAN kirimkan.TUHAN tidak pernah menipu kita."

    "Kalau kami hamba TUHAN sepenuh mau korban, masih berpikir-pikir, bagaimana kita mau menyerahkan seluruh hidup kepada TUHAN? Mari, mulai dari yang jasmani. Bukan saya sombong saya sudah bisa, saya juga belajar. Kita semua belajar sampai mempersembahkan persembahan yang berkenan pada TUHAN--seluruh hidup kita; korban yang memuliakan TUHAN."

Kalau kita mau disucikan--pakaian nikah dan tahbisan--, TUHAN langsung jawab.
Ibrani 13: 5
13: 5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

Berapa yang kita korbankan bagi TUHAN sampai kita ragu? Dia yang jadi kepala, sudah mengorbankan semua. Dia meninggalkan sorga untuk kita. Mau berapa korbannya? Bandingkan dengan sorga yang ditinggalkan Yesus, bahkan nyawa-Nya dikorbankan. Tidak setara dengan kurban Kristus.

Jangan hitung-hitung!Yudas terlalu perhitungan, sampai dia tidak dihitung. Orang lain yang korban, dia yang hitung. Apalagi kalau dia yang korban. Ini terlalu perhitungan.

"Kaum muda, jangan-jangan cuti dua hari, yang dari Surabaya, besok ulangan, malam ini pulang, TUHAN tolong. Saya sebagai gembala trenyuh. Dua hari sudah tidak masuk, tetapi izin semua. Kalau tidak tergerak, jangan! Tetapi ingat, TUHAN katakan: Aku sekali-kali tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau."

Jika hamba/pelayan TUHAN bisa membawa persembahan yang benar kepada TUHAN dan mengangungkan TUHAN, akan terjadi Imanuel. Yesus sebagai Imam besar, Gembala Agung dan Mempelai Pria sorga akan selalu menyertai kita.
Artinya: Dia selalu memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk kita sampai Dia berteriak di kayu salib: "Sudah selesai!"

Jangan ragu! Yang penting sungguh-sungguh melayani TUHAN: 'Saya bukan hamba uang, bukan hamba manusia, saya hamba TUHAN yang hanya bertugas untuk memuliakan TUHAN.' Sudah cukup! TUHAN beserta kita. Dia siap selalu mengulurkan tangan anugerah-Nya yang besar kepada kita. Mau apa saja: "Sudah selesai!"

Dari pihak kita:

  1. Yang pertama: kita hanya mengulurkan tangan, percaya dan berharap sepenuhkepada Dia Seorang diri yang sudah berteriak: "Sudah selesai!" Yakini bahwa Dia bisa menyelesaikan!

  2. Yang kedua; kita tinggal menunggu waktu TUHAN. Penggembalaan itu tinggal menunggu waktu TUHAN.

    "Misalnya kita punya seekor anjing, ditaruh di kandang dan dikunci. Siapa yang kasih makan? Dia hanya menunggu, tidak bisa apa-apa. Tidak mungkin makan besi/kayu--kalau kandangnya terbuat dari besi/kayu. Hanya percaya tuannya pasti datang. Kalau anjing menggonggong, tetapi kita menyembah: 'Tuanku pasti datang membawa minum/makan.'"

Itulah kita. Hanya mengulurkan tangan; percaya dan berharap pada Yesus yang seorang diri bergumul di kayu salib. Kemudian tinggal tunggu waktu TUHAN. Yang penting, persembahkan hidup, kita mau disucikan dengan api pemurni logan dan sabun. Itu urusan kita! Tergembala dengan benar dan baik, urusan kita tinggal mengulurkan tangan dan percaya, Dia bisa melakukan semua. Kita hanya berharap Dia. Kalau sudah waktunya, dia akan mengulurkan tangan.

Hasilnya:

  1. Ibrani 2: 17-18
    2: 17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosaseluruh bangsa.
    2: 18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat
    menolong mereka yang dicobai.

    Ibrani 4: 16
    4: 16.Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

    Hasil pertama: TUHAN mengulurkan tangan anugerah yang besar untuk mendamaikan dosa; sama dengan mengangkat dari kejatuhan. Siapa yang tidak pernah jatuh dalam dosa--mungkin pikiran, mata, mulut, perbuatan--? Raja Daud hebat, tetapi ia bisa jatuh. Kalau malam ini kita mau disucikan, ada uluran tangan yang berlubang paku yang menperdamaikan; mengangkat kita dari kejatuhan-kejatuhan dosa; tangan TUHAN memulihkan untuk hidup benar.

    Kalau dosa diselesaikan--di dunia tidak ada kekuatan yang mampu menyelesaikan dosa--, maka Dia bisa menolong kita tepat pada waktunya; menyelesaikan semua masalah yang mustahil tepat pada waktunya.

    Yang jatuh dalam dosa, jangan putus asa! Masih ada kesempatan malam ini.
    Setiap bunyi sangkakala, apa yang hilang mau dikembalikan oleh TUHAN. Sudah hancur lebur, masih bisa dipulihkan dan segala masalah selesai.

  2. Pengkhotbah 3: 11
    3: 11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

    Hasil kedua: tangan anugerah TUHAN yang besar sanggup membuat semua indah pada waktunya; yang gagal menjadi berhasil dan indah pada waktunya.

    Kapan waktunya? Kalau kita sudah mempersembahkan persembahan yang berkenan kepada TUHAN.

    Pembangunan gereja atau apa saja, waktunya TUHAN adalah saat kita bisa mengangkat tangan dan Dia juga mengulurkan tangan pada kita. Semua berhasil dan indah.

  3. 1 Petrus 5: 6, 4
    5: 6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
    5: 4.Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

    Hasil ketiga: tangan anugerah TUHAN yang besar mampu mengangkat kita pada waktunya; memakai kita dalam kegerakan hujan akhir--pembangunan tubuh Kristus--; menyucikan dan mengubahkan kita terus menerus sampai sempurna seperti Yesus, dan jika Dia datang kedua kali, kita diangkat di awan-awan, menerima mahkota mempelai; mahkota kehidupan. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba sampai masuk Yerusalem baru selamanya.

Mari, tunggu waktu TUHAN! Perbaiki apa yang cemar! Yang cemar, buang malam ini juga! Jangan tunggu waktu lagi! Perbuatan cemar, tahbisan cemar, nikah cemar, mau disabun malam ini, mau dilas malam ini. Memang sakit, tetapi lepaskan semua, sampai kita mempersembahkan persembahan yang berkenan pada TUHAN!

Dia sedang bergumul untuk kita dan memperhatikan kita. Kita tinggal menunggu waktu TUHAN. Jangan putus asa atau bangga! TUHAN tolong kita semua.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 21 Februari 2012 (Selasa Sore)
    ... bersaksi tentang Kristus Raja atas segala raja apapun resikonya. Prakteknya Kita harus menjadi raja-raja secara rohani. Tanda bahwa kita adalah raja-raja secara rohani Wahyu Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 17 Februari 2016 (Rabu Sore)
    ... dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan haruslah mereka membasuh tangan dan kaki dengan air supaya mereka jangan mati. Demikian juga apabila mereka datang ke mezbah itu untuk menyelenggarakan kebaktian dan untuk membakar korban api-apian bagi TUHAN Jadi syarat untuk melayani TUHAN dengan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 08 Juli 2015 (Rabu Sore)
    ... jemaat yang kosong gelap gulita dan tidak berbentuk tidak bisa ditempati oleh pribadi TUHAN tidak bisa menjadi rumah doa tetapi menjadi sarang penyamun. Rumah doa adalah tempat hadirat TUHAN kita terdorong untuk banyak beribadah menyembah TUHAN mendengar firman TUHAN sehingga kita diberkati. Kalau sarang penyamun adalah tempat hadirat setan sehingga ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 30 Juni 2010 (Rabu Sore)
    ... menuntut untuk menampi kamu seperti gandum . tetapi Aku telah berdoa untuk engkau supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau jikalau engkau sudah insaf kuatkanlah saudara-saudaramu. Penampian dari setan ini lewat dosa sampai puncaknya dosa. Sebab itu kita harus berhati-hati terhadap dosa sekecil apapun. pencobaan-pencobaan. ajaran-ajaran sesat. Tujuan penampian ini adalah ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 12 Juni 2021 (Sabtu Sore)
    ... tidak gagal total di dalam dunia dan binasa selamanya. Kejadian . Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar berkatalah seorang Larilah selamatkanlah nyawamu janganlah menoleh ke belakang dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan larilah ke pegunungan supaya engkau jangan mati lenyap. Sesudah Lot sekeluarga keluar dari ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Juli 2013 (Senin Sore)
    ... berbuat dosa dan kembali pada Tuhan mezbah korban bakaran baptisan air kolam pembasuhan . Efesus . satu Tuhan satu iman satu baptisan Dalam tubuh Kristus hanya ada baptisan yang benar. Baptisan yang benar adalah baptisan yang sesuai dengan Firman dan sama seperti Yesus dibaptis. Matius . Sesudah dibaptis Yesus segera keluar dari air ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Mei 2010 (Kamis Sore)
    ... bijaksana Mendengar dan melakukan firman yang merupakan perkataan Yesus taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Matius - Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya ia sama dengan orang yang bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir lalu angin melanda rumah itu tetapi rumah ...
  • Ibadah Raya Malang, 03 Desember 2023 (Minggu Pagi)
    ... kita dari dosa kita oleh darah-Nya dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan menjadi imam-imam bagi Allah Bapa-Nya bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Papan adalah manusia yang sudah ditebus oleh darah Yesus sehingga Terlepas dari dosa-dosa sampai puncak dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan . Kita bisa hidup ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 17 Januari 2016 (Minggu Sore)
    ... berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN--mati terhadap dosa baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Roma . Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Pelaksanaan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 03 Maret 2016 (Kamis Sore)
    ... Tuhan yang suam-suam kuku sama dengan keadaan bumi sebelum diciptakan sehingga tidak bisa ditempati oleh Tuhan melainkan hanya ditempati oleh serigala dan burung roh jahat dan roh najis . Sehingga hanya dibangun menjadi wanita Babel mempelai wanita setan yang akan dibinasakan. Wahyu Dan ia berseru dengan suara yang kuat katanya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.