Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Ibrani 4: 12
Firman Allah, itu adalah makanan rohani.
Hidup kita dari buli-buli tanah liat yang gampang hancur dan binasa. Praktiknya adalah gampang putus asa dan gampang jatuh dalam dosa sehingga binasa untuk selama-lamanya.

Kalau bejana tanah liat yang tak berharga ini diisi dengan hal-hal dari dunia, maka akan dihargai di dunia. Tapi di Alkitab, ini hanya senilai dengan buli-buli pualam yang juga pecah. Oleh sebab itu, bejana tanah liat ini harus diisi dengan Firman Allah yang kekal supaya tahan banting menghadapi apapun juga, bahkan hidup kekal selama-lamanya.
Inilah buli-buli emas yang tidak pecah.

2 macam makanan rohani sudah kita pelajari, yaitu susu dan makanan keras.
Dulu Alkitab dibuka dengan nikah jasmani yang hancur seperti buli-buli tanah liat. Tapi Tuhan akan memperbaiki nikah sampai nanti terjadi pertemuan di udara, terjadi nikah yang rohani.

Makanan menimbulkan pertumbuhan dan juga menimbulkan kegerakan.
Tadi pagi sudah kita bahas, 2 macam makanan rohani menghasilkan 2 macam kegerakan rohani, yaitu kegerakan Roh Kudus hujan awal dan kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

Kegerakan Roh Kudus hujan akhir inilah yang kita tunggu untuk memilih orang-orang yang sudah selamat untuk disucikan dan disempurnakan, jadi sama mulia dengan Tuhan. Dan arahnya dari Timur (Papua-menurut peta penginjilan Ev. Billy Graham) ke Barat, sampai ke Yerusalem dan Yerusalem baru.

Kegerakan penginjilan sudah banyak. Tapi kegerakan pengajaran masih kurang. Mungkin masih seperti embun. Tapi suatu waktu akan meningkat ke hujan rintik sampai hujan lebat.

Kegerakan Roh Kudus hujan awal, itu seperti menabur.Jadi memang terlihat cepat tumbuh. Sedangkan kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah menuai.

Jadi, kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna (mempelai wanita Tuhan).

Praktik pembangunan tubuh Kristus adalah PERSEKUTUAN.Dan ini mulai dari nikah. Kalau nikah sudah jadi satu, meningkat pada gereja masing-masing, kemudian antar penggembalaan. Dan puncaknya sampai pada persekutuan antara kafir dengan Israel.

Istilah persekutuan, sama artinya dengan MAKAN BERSAMA.
Jadi yang diutamakan adalah makanan rohani.
Dan persekutuan itu seperti persekutuan carang dengan carang. Dalam persekutuan, harus cari dulu POKOKNYA.

Pokok dari persekutuan adalah Firman pengajaran yang benar,bukan sembarangan. Kalau pokoknya benar, maka tidak akan kering.

2 hal yang harus diwaspadai dalam persekutuan:
  1. Kalau tidak ada Firman pengajaran yang benar, maka persekutuan itu tidak ada pokok dan carang itu akan kering. Kalau sudah kering, akan dibakar.
  2. 2 Raja-raja 4: 38-41= ada ajaran yang tidak dikenal (ajaran asing). Artinya ajaran lain dari yang sudah kita terima. Ini sama dengan labu liar. Dan ada maut di dalamnya.

    Ajaran lain ini juga berarti ajaran yang tidak ada dalam Alkitab.

Sebab itu, jangan sembarang dalam persekutuan. Tidak ada kebahagiaan di dunia ini yang lebih bahagia dari nikah yang bahagia. Masih didunia, tapi seperti hidup di Surga Dan tidak ada penderitaan yang lebih didunia daripada nikah yang gagal. Hidup di dunia sudah merasa seperti hidup di neraka.

2 Raja-raja 4: 42
= ada pemecahan roti.
Dalam persekutuan perlu ada tepung (firman pengajaran yang benar) untuk mengalahkan maut.

Dan kalau carang itu melekat pada Pokok yang benar, maka cepat atau lambat akan berbuah manis dan ada pemeliharaan sampai kita bisa mengucap syukur (berkelimpahan).
Kalau ada yang sudah tawar, dengan tepung, apa yang sudah tawar bisa menjadi manis.

Buah anggur yang manis, itu akan terus meningkat sampai pada kebahagiaan pesta nikah Anak Domba Allah.

SEBAB ITU, PERHATIKANLAH POKOKNYA!

Dalam persekutuan, HARUS ada arahnya. Dan yang mengarahkan adalah firman pengajaran yang benar. Persekutuan yang tertinggi adalah pesta nikah Anak Domba.

Dulu manusia diciptakan 1 bahasanya. Tapi karena mau ke Surga dengan cara sendiri, maka bahasa manusia jadi banyak. Dan nanti akhir jaman, kita masuk ke Surga lewat penyembahan. Ini menara yang benar. Dan kita kembali lagi pada 1 suara "Haleluya".

Matius 8: 18-19
= bicara tentang pembangungan tubuh Kristus ('aku mau ikut kemana saja Engkau pergi').
Ikut kemana saja Tuhan pergi, itu adalah pengikutan tubuh pada Kepala.
Kalau pengikutan kita hanya seperti anak dan bapa, guru dan murid atau gembala dan domba, itu masih kurang, karena masih bisa terpisah atau terhilang.

Kalau pengikutan Kepala dan tubuh, tidak mungkin berpisah.
Pengikutan kita pada Tuhan seperti orang yang menyebrangi dunia ini (bertolak ke seberang) untuk menuju ke pelabuhan damai sejahtera sampai ke kerajaan Surga yang kekal.

Istilah bertolak ke seberang, itu perlu pengorbanan waktu, tenaga, uang, pikiran dan perasaan.
Hanya 1 yang tidak boleh dikorbankan, yaitu Firman pengajaran yang benar.Kalau ini dikorbankan, itu sama dengan menyalibkan Tuhan untuk kedua kali!

Waktu Israel mau masuk Kanaan, dari 12 pengintai, 10 pengintai menakut-nakuti umat Israel. Inilah racunnya!

JANGAN KORBANKAN FIRMAN PENGAJARAN YANG BENAR!!
Kita harus tegas dalam pengajaran hari-hari ini.

Selain perlu pengorbanan, bertolak ke seberang juga menghadapi tantangan.Tidak mudah untuk masuk dalam persekutuan!

Matius 8: 23-26
Halangan terbesar yang dihadapi adalah angin dan gelombang.

Angin= angin pengajaran palsu.
Gelombang= gelombang masalah, pencobaan di segala bidang, dan gelombang dosa yang memuncak pada dosa makan minum kawin mengawinkan.

Hati-hati! Angin dan gelombang ini menghantam siapa saja. Ini ditiupkan oleh setan dan nabi palsu dengan kuasa maut untuk menenggelamkan perahu kehidupan kita (menggugurkan iman), supaya kita tidak sampai pada pelabuhan damai sejahtera.

Kenapa Tuhan biarkan kalau ada angin dan gelombang?
Karena ini adalah ujian iman bagi kita supaya kita timbul seperti emas, memiliki iman yang murni dan sempurna.

1 Petrus 1: 6-7
Jangan putus asa saat menghadapi ujian! Saat ujian, itu artinya kita sudah dipercaya oleh Tuhan untuk meningkat dalam iman.
Kalau ngomel, hidup itu sudah tenggelam.

Datangnya ombak itu sekonyong-konyong (Matius 8: 24), tidak bisa diduga waktunya.

Untuk menghadapi keadaan demikian, kita harus siap sedia dan memperhatikan 3 hal:

  1. Yesus HARUS SELALU ada dalam perahu kehidupan kita.
    Tenggelam atau tidaknya kapal, bergantung pada ada tidaknya Yesus dalam perahu kehidupan kita.

    Yesus selalu ada, artinya tekun dan setia dalam ibadah pelayanan. Jangan sampai waktu kita tidak tekun dan setia, ombak itu datang dan pasti mengakibatkan kehancuran.

    Wahyu 17: 14
    Orang setia itu menang atas musuh, termasuk menang atas angin dan gelombang.

  2. Matius 8: 26= jangan takut atau bimbang.

    Wahyu 21: 8
    = orang takut dan bimbang tidak bisa masuk dalam kerajaan Surga bahkan masuk dalam lautan api dan belerang (gelombang terbesar).

    Siapa yang sering bimbang? Yaitu hamba Tuhan. Contohnya Petrus yang sempat bimbang dan hampir tenggelam.

    Matius 14: 30-31
    Kalau hamba Tuhan bimbang, domba-dombanya juga pasti ikut bimbang.
    Angin pengajaran palsu itu jahat. Petrus yang sudah bisa jalan diatas airpun bisa bimbang.

    Markus 9: 22-24
    Kalau domba bimbang, maka banyak yang mengalami sakit ayan (masalah yang tidak pernah selesai). Disini bapak yang mengalami kebimbangan.

    Yohanes 11: 39-40
    = ibu juga mengalami kebimbangan.
    Dan kalau bimbang, hanya akan melihat kebusukan.

    Kalau kita percaya, kita akan melihat kemuliaan Allah.

  3. Sumber pertolongan kita HANYA Pribadi Yesus.

Matius 8: 24
Proses Tuhan menolong yaitu tidur (= mati dikayu salib). Waktu Lazarus mati, Yesus bilang bahwa Lazarus sedang tidur.
Ini yang harus Tuhan bayar untuk menolong kita.

Ibrani 2: 14-18
Yesus mati dikayu salib untuk:

  • Mengalahkan iblis yang merupakan sumbernya maut, sumber angin dan gelombang.
  • Ay. 18= mengulurkan Tangan yang berlubang paku kepada kita untuk DAPAT menolong kita.

Kalau Yesus tidak mati, ada jarak antara manusia dengan Tuhan.

Dari pihak kita, kita juga harus tidur. Artinya diam dan tenang.

Markus 4: 39
Yesaya 30: 15
'Diam'= berdiam diri, memeriksa diri.Kalau ditemukan dosa, kita mengaku pada Tuhan dan sesama dan kalau diampuni, jangan berbuat lagi.
Kalau sudah diam, PASTI tidak tenggelam dan PASTI selamat.
Dalam pencobaan, jangan saling menyalahkan.

'Tenang'= menguasai diri supaya tidak berharap orang lain.Tapi berharap HANYA pada Tuhansupaya kita bisa berdoa, mengulurkan tangan kepada Tuhan.

1 Petrus 4: 7
Mengulurkan tangan pada Tuhan, itu sebagai tanda kita tidak berdaya.
Petrus diijinkan tenggelam, karena ia sulit mengulurkan tangan pada Tuhan. Tapi kalau ia tenggelam, otomatis akan mengulurkan tangan ke atas.

Kalau kita diijinkan tenggelam, bukan Tuhan jahat, tapi supaya kita mengulurkan tangan dan berseru supaya Tuhan tolong kita.
Kalau Petrus memilih 11 murid yang lain, ia akan tenggelam.

Kalau kita mengulurkan tangan, Tuhan juga akan mengulurkan Tangan dengan kuasa kebangkitan, kemuliaan dan pengangkatan secara jasmani dan rohani.

Kuasa kebangkitan untuk menolong penyakit ayan (Markus 9: 26-27).
Kuasa kemuliaan untuk menolong yang busuk (Yohanes 11: 40, 44).
Kuasa pengangkatan untuk menolong yang tenggelam seperti Petrus, sampai nanti diangkat ke awan-awan yang permai. Kita masuk di pelabuhan damai sejahtera (kerajaan Sorga).

Tuhan memberkati.


Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 15 Mei 2012 (Selasa Sore)
    ... Tutupan pendamaian terdiri dari Kerub pertama menunjuk Allah Bapa. Kerub kedua menunjuk Allah Roh Kudus. Tutupan dengan percikan darah menunjuk Anak Allah Yesus . Muka kerub-kerub masing-masing menghadap kepada tutup pendamaian dengan percikan darah artinya Allah Bapa dan Allah Roh Kudus menjadi saksi bahwa Yesus benar-benar mengalami sengsara sampai mati di kayu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 01 Oktober 2012 (Senin Sore)
    ... menjadi dosa kita sehingga kita juga berdosa dan upah dosa adalah maut. Sebab itu rasul Paulus menasihatkan pada Timotius yang muda supaya tidak terbawa pada dosa orang lain. Timotius . Janganlah engkau terburu-buru menumpangkan tangan atas seseorang dan janganlah terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain. Jagalah kemurnian dirimu. macam praktik dimana ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 Maret 2017 (Minggu Siang)
    ... bangsa yang seperti ini 'meringkik' hawa nafsu daging. Kuda juga menunjuk kepada hawa nafsu daging yang memuncak kepada Dosa makan minum merokok mabuk narkoba. Dosa kawin mengawinkan dosa percabulan dengan berbagai ragamnya nikah yang salah perselingkuhan kawin cerai kawin mengawinkan . 'menginginkan isteri sesamanya' nikah yang salah seperti Herodes yang mengambil ...
  • Ibadah Raya Malang, 05 Juni 2016 (Minggu Pagi)
    ... kita Yang Mahakuasa telah menjadi raja. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai dan memuliakan Dia Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba dan pengantin-Nya telah siap sedia. Yesus adalah Kepala Suami Mempelai Pria Sorga. Kita adalah tubuh istri mempelai wanita Sorga. Hubungan Kepala dengan tubuh tidak bisa dipisahkan selamanya. Pengertian rohani jubah Tuhan adalah ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 18 April 2011 (Senin Sore)
    ... Tuhan. Yesus adalah lembu yang baik hamba Tuhan yang taat dengar-dengaran -- sudah dipelajari pada ibadah sebelumnya . Lembu yang suka menanduk adalah gambaran dari antikris dan penyesat nabi palsu dijelaskan pada Ibadah Raya Surabaya April . Tesalonika - . Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami ...
  • Ibadah Raya Malang, 31 Juli 2016 (Minggu Pagi)
    ... Seluruh hidup kita harus diisi dengan firman pengajaran yang benar supaya bisa terangkat ke takhta Sorga saat kedatangan Yesus kedua kali. Segala sesuatu di dunia ini kekayaan kepandaian dll tidak bisa membawa kita ke takhta Sorga hanya firman pengajaran yang benar yang bisa membawa kita ke takhta Sorga. Jika menolak ...
  • Ibadah Raya Malang, 30 Agustus 2020 (Minggu Pagi)
    ... kuasa Allah Tritunggal diterangkan pada Ibadah Doa Malang Agustus . Pagi ini takut akan Tuhan dikaitkan dengan hikmat sorgawi. Amsal a a. Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN. Jika pelayan Tuhan takut akan Tuhan ia pasti menerima hikmat sorgawi yang lebih dari pada hikmat duniawi. Hikmat sorgawi membawa kita pada posisi yang benar yaitu ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 16 Maret 2018 (Jumat Sore)
    ... Tuhan pelayan Tuhan--seorang imam dengan jabatan rasul. Kita juga imam gembala pemain musik dan lain-lain. Sekarang artinya menggigit tangan para imam. Hati-hati Mengapa tangan imam yang digigit dipagut oleh ular beludak Keluaran . Kauikatkanlah ikat pinggang kepada mereka kepada Harun dan anak-anaknya dan kaulilitkanlah destar itu kepada kepala mereka maka ...
  • Ibadah Natal Persekutuan Malang, 25 Desember 2021 (Sabtu Sore)
    ... percikan darah sehingga harus dikilang seperti anggur dalam murka Allah dan mengalir darah setinggi kekang kuda. ad. . Wahyu - . Dan aku melihat sesungguhnya ada suatu awan putih dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 09 Agustus 2023 (Rabu Sore)
    ... haruslah patam itu tetap ada pada dahinya sehingga TUHAN berkenan akan mereka. . Juga haruslah engkau membuat patam dari emas murni dan pada patam itu kauukirkanlah diukirkan seperti meterai Kudus bagi TUHAN. Patam dari emas bertuliskan Kudus bagi TUHAN. Dahi menunjuk pada pikiran dan angan-angan. Artinya pikiran dan angan-angan hati harus disucikan. Kalau tidak ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.