Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 6:1-2
6:1 Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"
6:2 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.


Pembukaan meterai pertama adalah hukuman Allah Roh Kudus yang pertama atas dunia, yaitu penghukuman atas dosa.
Pembukaan meterai pertama ditandai dengan kegerakan kuda putih, yaitu kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan dalam cahaya anak panah atau firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan/ menghukum dosa, sampai kita menjadi sempurna seperti Dia dan menjadi mempelai wanita Sorga, sampai duduk bersanding dengan Yesus di takhta Sorga selamanya.

2 Raja-raja 13:14-17
13:14 Ketika Elisa menderita sakit yang menyebabkan kematiannya, datanglah Yoas, raja Israel, kepadanya dan menangis oleh karena dia, katanya: "Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!"
13:15 Berkatalah Elisa kepadanya: "Ambillah busur dan anak-anak panah!" Lalu diambillah busur dan anak-anak panah.
13:16 Berkatalah ia kepada raja Israel: "Tariklah busurmu!" Lalu ia menarik busurnya, tetapi Elisa menaruh tangannya di atas tangan raja,
13:17 serta berkata: "Bukalah jendela yang di sebelah timur!" Dan ketika dibukanya, berkatalah Elisa: "Panahlah!" Lalu dipanahnya. Kemudian berkatalah Elisa: "Itulah anak panah kemenangan dari pada TUHAN, anak panah kemenangan terhadap Aram. Engkau akan mengalahkan Aram di Afek sampai habis lenyap."

Kegerakan Roh Kudus hujan akhir sama dengan kegerakan Kabar Mempelai, adalah kegerakan kemenangan sampai kemenangan terakhir adalah duduk bersanding dengan Yesus di takhta Sorga selamanya. Ini dijanjikan kepada sidang jemaat Laodikia yang hanya seperti muntah, najis, dan tidak berguna. Sekarang artinya siapa pun kita, apa pun keadaan kita, tetapi jika kita mau menerima, mendengar dan dengar-dengaran pada Kabar Mempelai, maka kita bisa disucikan dan ditolong oleh Tuhan, mengalami kemenangan sampai kemenangan terakhir duduk di takhta Sorga selamanya.

Syarat untuk menang sampai duduk bersanding di takhta Sorga:
  1. Harus menjadi orang benar.
    Mazmur 118:15
    118:15 Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan,

    Di dalam Tabernakel ada 3 ruangan, yaitu Halaman, Ruangan Suci, dan Ruangan Maha Suci.
    Menjadi orang benar sama dengan masuk Halaman Tabernakel.

    Roma 3:10-18
    3:10 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.
    3:11 Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
    3:12 Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
    3:13 Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa.
    3:14 Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,
    3:15 kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.
    3:16 Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,
    3:17 dan jalan damai tidak mereka kenal;
    3:18 rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."


    Kenyataan yang ada adalah:
    • Tidak ada orang benar. Semua orang sudah berbuat dosa dari ujung rambut sampai kaki, bahkan perasaan juga berdosa, tidak takut untuk berbuat dosa.
    • Segala sesuatu di dunia (kekayaan, kepandaian, kedudukan) tidak bisa menyelamatkan manusia berdosa. Bahkan rohaniawan (rasul, penginjil, gembala) tidak bisa menyelamatkan manusia berdosa.

    Roma 3:23-24
    3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
    3:24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.

    Jalan keluar satu-satunya adalah keselamatan harus dari Sorga. Yesus dari Sorga harus datang ke dunia. Yesus lahir sebagai satu-satunya manusia tidak berdosa, dan harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran.

    Proses untuk menerima keselamatan dari korban Kristus:
    1. Masuk Pintu Gerbang = percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat.

    2. Mezbah Korban Bakaran = bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan, mati terhadap dosa.
      Bertobat dimulai dengan tidak ada lagi dusta dan benci.

    3. Kolam Pembasuhan = baptisan air.
      Baptisan air yang benar adalah kehidupan yang sudah mati terhadap dosa harus dikubur dalam air bersama Yesus, untuk keluar dari air bersama Yesus dan mendapatkan hidup baru, hidup Sorgawi.

      Amsal 8:13
      8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

      Hidup baru dimulai dengan takut akan Tuhan. Kita membenci dosa sampai membenci dusta. Sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran.

    4. Pintu Kemah = baptisan Roh Kudus, kepenuhan Roh Kudus.
      Jika kita hidup dalam kebenaran, maka kita akan diurapi bahkan dipenuhi dengan Roh Kudus. Tuhan memberikan karunia-karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan. Ini sama dengan diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja, menjadi hamba Tuhan dan pelayan Tuhan.

      Roma 6:13
      6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

      Kita menjadi senjata kebenaran, yaitu kehidupan yang beribadah dan melayani Tuhan dengan setia dan benar.

    Jadi, orang benar adalah orang yang hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran.
    Hasilnya:
    1. Orang benar menang atas maut/ dosa.
      Amsal 11:4
      11:4 Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

    2. Orang benar menang atas kesukaran atau krisis.
      Amsal 11:8
      11:8 Orang benar diselamatkan dari kesukaran, lalu orang fasik menggantikannya.

      Orang benar dipelihara dan diberkati sampai ke anak cucu, dan menjadi berkat bagi orang lain.

    3. Orang benar bisa menantikan langit baru dan bumi baru, yaitu Yerusalem Baru.
      2 Petrus 3:12-13
      3:12 yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
      3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.


  2. Kita harus menjadi orang yang diurapi oleh Tuhan.
    Mazmur 20:7
    20:7 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.

    Imamat 21:12
    21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

    Syaratnya adalah harus berada di tempat kudus atau Ruangan Suci, yaitu kandang penggembalaan. Di dalamnya terdapat 3 macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
    1. Pelita Emas = ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya. Kita bagaikan domba yang diberi minum.
    2. Meja Roti Sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran dan korban Kristus. Kita bagaikan domba yang diberi makan.
    3. Mezbah Dupa Emas = ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya. Kita bagaikan domba yang bernafas dalam kasih Allah. Tanpa kasih Allah, semuanya akan sia-sia. Dengan kasih Allah, maka kehidupan kita akan menjadi berguna dan kekal.

    Dalam kandang penggembalaan, hasilnya:
    1. Kita mengalami pertumbuhan sampai kedewasaan rohani.

    2. Kehidupan kita sedang dibendung. Daging dengan segala hawa nafsunya sedang dibatasi supaya tidak liar.
      Keluaran 32:25
      32:25 Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang--sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka--

      Jika liar, maka akan menjadi seperti kuda terlepas dari kandang, yaitu menyembah lembu emas atau antikris sehingga menjadi kehidupan yang terikat akan uang, kikir dan serakah.

      Dalam penggembalaan, kehidupan kita dibendung sehingga tidak terikat akan uang, bisa mengembalikan milik Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus) dan milik sesama yang membutuhkan.

      Markus 5:3-5
      5:3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai,
      5:4 karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.
      5:5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.

      Daging yang liar juga tampil seperti orang gila atau tidak waras. Prakteknya adalah:
      • Suka berada di kuburan, yaitu tempat perpanjangan tangan maut yang membuat kering rohani (bioskop, diskotik, dll). Juga ada kuburan modern, yaitu gereja yang tidak menampilkan firman pengajaran yang benar, hanya kemakmuran dan hiburan jasmani.
      • Suka berteriak, yaitu perkataan yang menyakitkan orang lain, dusta, fitnah, gosip.
      • Suka memukul diri dengan batu, yaitu suami yang tidak mengasihi istri seperti diri sendiri, istri yang tidak tunduk pada suami, anak yang tidak taat pada orang tua.

      Markus 5:15
      5:15 Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka.

      Lewat penggembalaan, kita akan menang atas daging yang liar, sehingga:
      • Bisa duduk, yaitu mantap dalam kandang penggembalaan, taat dengar-dengaran pada firman.
      • Berpakaian, yaitu bisa hidup benar dan suci.
      • Tenang, damai sejahtera, semua enak dan ringan. Juga kenyang, yaitu terpelihara oleh Tuhan.
      • Mendapat hak penuh untuk masuk Kerajaan Sorga.
        2 Petrus 1:10-11
        1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
        1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.


  3. Harus bergumul sampai menang, sampai fajar menyingsing.
    Kejadian 32:24,28,31
    32:24 Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.
    32:28 Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
    32:31 Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal pahanya.


    Bergumul sama dengan sengsara daging bersama Yesus, percikan darah. Dalam Tabernakel, menunjuk pada Ruangan Maha Suci.

    Yakub bergumul seorang diri, ditandai dengan hancur hati dan cucuran air mata. Yakub merasa tidak layak dan tidak mampu, hanya berharap kepada kasih dan anugerah Tuhan yang besar, hanya memandang wajah Yesus yang bersinar bagaikan matahari terbit, hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan. Yakub bergumul seorang diri, artinya ada waktu-waktu kita harus bergumul seorang diri.

    Yang dipergumulkan Yakub adalah menghadapi Esau, yaitu menghadapi kegelapan di dunia sampai kegelapan antikris. Sekaligus kita menghadapi kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Bentuknya sekarang adalah pergumulan menghadapi ketakutan, kekuatiran, kemustahilan, keselamatan keluarga, sampai pergumulan untuk mendapatkan nama baru.

    Maka Tuhan juga akan mengulurkan tangan kasih anugerahNya kepada kita. Hasilnya:
    1. Menghapus ketakutan menjadi kuat dan teguh hati.
      Yohanes 16:33
      16:33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."

      Kita tidak kecewa dan tidak putus asa menghadapi apa pun kita. Kita tetap setia dan berkobar-kobar dalam beribadah melayani Tuhan. Kita tetap percaya dan berharap Tuhan, tetap menyembah Tuhan.

    2. Tuhan akan beserta kita. Dia akan memelihara dan melindungi kita di tengah kesulitan dunia, sampai di jaman antikris, sampai hidup kekal selamanya. Tangan Tuhan menyelesaikan semua masalah yang mustahil, semua menjadi berhasil dan indah. Tangan Tuhan menyelamatkan semua keluarga kita.
      1 Tawarikh 28:20
      28:20 Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.

    3. Kita mendapat nama baru, dari Yakub yang artinya penipu, menjadi Israel yang artinya pemenang. Kita menjadi kehidupan yang jujur.
      Jika Tuhan datang kedua kali, kita disempurnakan menjadi mempelai wanita Sorga yang siap menyambut kedatanganNya kedua kali, sampai duduk di tahta Sorga selamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 14 Desember 2010 (Selasa Sore)
    ... dasar pemisahannya adalah hikmat Sorgawi. Pengkhotbah Hati orang berhikmat menuju ke kanan tetapi hati orang bodoh ke kiri. Bagaimana kita mendapatkan hikmat Sorgawi Takut akan Tuhan. Kelemahlembutan. ad. . Mendapatkan hikmat Sorgawi lewat kelemahlembutan. Yakobus . Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh ...
  • Ibadah Raya Malang, 30 April 2017 (Minggu Pagi)
    ... raja di bumi. Rasul Yohanes menangis dengan amat sedih di Pulau Patmos karena tidak ada seorang pun yang bisa membuka gulungan kitab dan ketujuh materainya. Ini berarti tidak ada pembukaan firman Allah dan berarti semua pintu tertutup di dunia masalah dan tangisan tidak akan berhenti sampai pintu Sorga tertutup dan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Surabaya, 28 Maret 2015 (Sabtu Sore)
    ... dari buku sehingga tidak memenuhi Surga dan tidak menyempurnakan kita. Syarat roti makanan rohani firman pengajaran yang benar Tertulis dalam Alkitab. Merupakan wahyu ilham dari Tuhan bukan hasil pikiran manusia yaitu firman yang dibukakan rahasianya ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab. Tersusun rapi yaitu firman Allah disampaikan secara teratur ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 Oktober 2021 (Minggu Pagi)
    ... bertobat. Penindasan ditimbuni penindasan tipu ditimbuni tipu Mereka enggan mengenal TUHAN. Mereka membiasakan lidahnya untuk berkata dusta dusta menjadi dosa kebiasaan dosa otomatis sehingga dusta akan selalu ditutup dengan dusta yang lain. Kehidupan semacam ini enggan tidak mau untuk bertobat sekalipun ada kesempatan sampai suatu waktu tidak bisa bertobat tidak bisa ...
  • Ibadah Raya Malang, 02 Desember 2012 (Minggu Pagi)
    ... bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu untuk membungkamkan musuh dan pendendam. Kalau ada dua praktik ini maka ada tangan belas kasihan Tuhan memeluk kehidupan kita untuk memelihara dan menolong kehidupan kita secara ajaib. Tangan Tuhan terus menyucikan kehidupan kita sampai sama sempurna dengan Dia dan bersama ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 Juli 2019 (JUmat Sore)
    ... orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus dan mencuri milik sesama. Jangan ada keserakahan apalagi dalam keluarga--saudara kandung sedarah daging. Kalau dalam keluarga kita mencuri atau tidak adil atau menipu warisan itu sama dengan makan darah dagingnya sendiri. Terlalu jahat dan buas seperti binatang buas. Jangan Kalau kita dalam ...
  • Ibadah Persekutuan Ambon II, 16 November 2011 (Rabu Pagi)
    ... ungu muda kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya--tenunan yang berwarna-warna--dengan empat tiangnya dan empat alas tiang itu. Mazmur - . Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran aku hendak masuk ke dalamnya hendak mengucap syukur kepada TUHAN. . Inilah pintu gerbang TUHAN orang-orang benar akan masuk ke dalamnya. . Aku ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 September 2010 (Minggu Sore)
    ... contoh dari kehidupan Lot. Kejadian - . Ketika ia berlambat-lambat maka tangannya tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu sebab TUHAN hendak mengasihani dia lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana. . Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar berkatalah ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 11 September 2024 (Rabu Sore)
    ... kumaksudkan yaitu waktu telah singkat Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri . dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli . pendeknya ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 24 Juni 2018 (Minggu Siang)
    ... Sidon dan diamlah di sana. Ketahuilah Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan. . Sesudah itu ia bersiap lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu katanya Cobalah ambil bagiku ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.