Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Matius 26:30
26:30 Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun.

Semua nyanyian/pujian harus mengarah kepada doa penyembahan.
Doa penyembahan= proses perobekan/penyaliban/pemerasan daging seperti buah zaitun matang yang dijemur dan diperas untuk manghasilkan minyak zaitun.

Imamat 24:1-2
24:1. TUHAN berfirman kepada Musa:
24:2 "Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang tulen untuk lampu, supaya lampu dapat dipasang dan tetap menyala.

Minyak zaitun dipergunakan sebagai minyak lampu/pelita supaya dapat tetap menyala.
Pengertian rohani: kita harus banyak menyembah Tuhan untuk mendapat minyak urapan Roh Kudus sehingga pelita kita tetap menyala.

Pelita padam = hidup dalam kegelapan, sampai ketinggalan saat Yesus datang kedua kali, yang ada hanya kegelapan yang paling gelap (kebinasaan selamanya).

Praktek dan kegunaan pelita yang tetap menyala:
  1. Matius 5:15
    5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.

    Pelita tetap menyala dalam rumah tangga.
    Semiskin-miskinnya suatu rumah tangga, pasti masih mempunyai pelita.

    Prakteknya:
    • Suami (dalam urapan Roh Kudus, pelita menyala): mengasihi istri seperti diri sendiridan tidak boleh berkata/berlaku kasar kepadanya.

      Suami dalam urapan Roh Kudus juga menjadi kepala (bertanggung jawab) atas rumah tangga, serta menjadi pengambil keputusan dalam segala sesuatu berdasarkan Firman Allah.

    • Istri (dalam urapan Roh Kudus, pelita menyala): tunduk kepada suami dalam segala sesuatu, dan menjadi tubuh/tulang rusuk yang melindungi/menutupi segala kelemahan suami dan anak-anak lewat doa penyembahan.

    • Anak(dalam urapan Roh Kudus, pelita menyala): taat dengar-dengaran pada orang tua, serta menjadi anggota tubuh yang meringankan beban orang tua.

    Kegunaannyaadalah untuk menghadapi kegelapan gantang dan tempat tidur.

    Gantang(tempat makanan) menunjuk persoalan ekonomi, juga menunjuk pada dosa makan-minum.

    Tempat tidurmenunjuk dosa seks dengan berbagai ragamnya, mengakibatkan terjadinya pertengkaran, kekerasan, perselingkuhan, sampai perceraian dalam rumah tangga.
    Bercerai = nikah itu mati secara rohani. Kalau kemudian kawin lagi dengan yang lainnya = nikah itu busuk dan berulat.

    Waspada! Kalau suami, istri, anak tidak memiliki praktek yang benar, pasti hidup dan masa depannya gelap, sampai dikuasai kegelapan gantang dan tempat tidur.

    Suami, istri, anak-anak, semuanya bertanggung jawab dalam menentukan ada atau tidaknya pelita yang menyala dalam rumah tangga.

  2. Lukas 12:35-36
    12:35 "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
    12:36 Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.

    Pelita tetap menyala dalam ibadah dan pelayanan.
    Waspada, sebab banyak terjadi kemunafikan!
    Pelita harus menyala di dalam rumah tangga dulu, baru kemudian dalam ibadah dan pelayanan.

    Syarat/prakteknya:
    • Pinggangmu tetap berikat = hidup dalam kebenaran (Firman Pengajaran benar).
      Efesus 6:14

      6:14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,


      Tanda Firman Pengajaran yang benar adalah tertulis di Alkitab dan dibukakan rahasianya (ayat menerangkan ayat).

      Ibadah-pelayanan kita harus sesuai dengan Firman Pengajaran benar, dan taat dengar-dengaran pada Firman Pengajaran benar.
      Kalau tidak taat, pelayanan kita pasti tidak berkenan kepada Tuhan dan kita diusir! (Matius 7:21-23)

    • Bersuasana pesta nikah = ibadah dan pelayanan kita harus didorong oleh kasih Allah.
      Nikah = hubungan kasih Allah.

      Kalau yang menjadi motor penggerak dalam ibadah-pelayanan kita adalah kasih Allah, maka kita tidak akan pernah bersungut-sungut, tetapi selalu mengucap syukur kepada Tuhan.

      Seperti kasih Allah adalah kekal, maka pelayanan kita menjadi kekal, sampai garis akhir di dunia (sampai kedatangan Yesus kedua kali), bahkan sampai selama-lamanya di dalam Sorga.

    • Pelita tetap menyala = melayani dalam urapan Roh Kudus.
      Urapan Roh Kudus memberikan karunia-karunia Roh Kuduskepada kita, yakni kemampuan ajaib dari Roh Kudus untuk kita bisa melayani Tuhan sesuai jabatan pelayanan.

      Kemampuan ajaib dari Roh Kudus melebihi kemampuan daging, dan pelayanan pasti akan semakin meningkat (semakin tua semakin meningkat).
      Sebaliknya, pelayanan yang berdasarkan kemampuan daging pasti semakin tua semakin merosot.

      Roh Kudus mendorong kita untuk semakin setia dan berkobar-kobar dalam ibadah-pelayanan.

      Contoh pertama adalah Saulus.
      Tanpa ikat pinggang kebenaran, tidak mungkin bisa setia dan berkobar-kobar, yang ada hanya emosi yang justru memecah-belah pembangunan tubuh Kristus.

      Contoh kedua adalah Si bungsu.
      Si bungsu tidak setia dan tidak berkobar dalam ibadah dan pelayanan di ladang Bapa. Akibatnya, cepat atau lambat PASTI sampai di ladang babi!
      Jangan mendukung sesama yang tidak setia dalam ibadah dan pelayanan! Kelak pasti menyesal seumur hidup.

      Syukurlah, di tengah ladang babi si bungsu masih ingat akan makanan di rumah Bapa(Firman Penggembalaan, Firman Pengajaran benar).

      Lukas 15:17-19

      15:17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
      15:18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
      15:19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.

      Firman Penggembalaan membuat kita bisa menyadari dosa-dosa(bisa mengaku dosa dan tinggalkan dosa), bahkan juga bisa mengingat/sadar akan tanggung jawab kita di rumah Bapa (bisa kembali dalam ibadah dan pelayanan yang benar).

      Biarlah Firman Penggembalaan senantiasa dibukakan untuk bisa menyadarkan kita, membawa kita untuk selalu kembali berada di rumah Bapa (setia dan berkobar-kobar dalam ibadah dan pelayanan), sampai kita tidak pernah keluar lagi selama-lamanya dalam Sorga yang kekal.

    Terlebih dahulu, perbaiki ikat pinggang!
    Kalau ada ikat pinggang kebenaran, kita pasti melayani dengan kasih dan urapan Roh Kudus.
    Tanpa Firman, pasti tidak ada kasih Allah dan urapan Roh Kudus.

    Kegunaannya:
    II Raja-raja 4:10
    4:10 Baiklah kita membuat sebuah kamar atas yang kecil yang berdinding batu, dan baiklah kita menaruh di sana baginya sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi dan sebuah kandil, maka apabila ia datang kepada kita, ia boleh masuk ke sana."

    Perempuan Sunem melayani Nabi Elisa dengan menyediakan kamar, meja, kursi, termasuk sebuah kandil (pelita yang menyala).

    II Raja-raja 4:14-17, 20-21, 35
    4:14 Kemudian berkatalah Elisa: "Apakah yang dapat kuperbuat baginya?" Jawab Gehazi: "Ah, ia tidak mempunyai anak, dan suaminya sudah tua."
    4:15 Lalu berkatalah Elisa: "Panggillah dia!" Dan sesudah dipanggilnya, berdirilah perempuan itu di pintu.
    4:16 Berkatalah Elisa: "Pada waktu seperti ini juga, tahun depan, engkau ini akan menggendong seorang anak laki-laki." Tetapi jawab perempuan itu: "Janganlah tuanku, ya abdi Allah, janganlah berdusta kepada hambamu ini!"
    4:17 Mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan seorang anak laki-laki pada waktu seperti itu juga, pada tahun berikutnya, seperti yang dikatakan Elisa kepadanya.
    4:20 Diangkatnyalah dia, dibawanya pulang kepada ibunya. Duduklah dia di pangkuan ibunya sampai tengah hari, tetapi sesudah itu matilah dia.
    4:21 Lalu naiklah perempuan itu, dibaringkannyalah dia di atas tempat tidur abdi Allah itu, ditutupnyalah pintu dan pergi, sehingga anak itu saja di dalam kamar.
    4:35 Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.

    Pelita yang menyala berguna untuk menghadapi kemustahilan.

    Ada kuasa Tuhan untuk menghapus segala kemustahilan: dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mati menjadi hidup kembali.

  3. Matius 25:1-3
    25:1. "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
    25:2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
    25:3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,

    Pelita menyala untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja atas segala raja dan Mempelai Pria Sorga.

    Kedatangan Yesus kedua kali tidak ada kena-mengena lagi dengan dosa.
    Sekarang, selagi korban Kristus masih berlaku, semua dosa apapun masih bisa dan harus diperdamaikan!

    Jangan tinggal dalam dosa!
    Jangan mendukung sesama dalam dosa!
    Penyesalan hanya ada di belakang, dan sudah tidak ada gunanya lagi.

    Syarat:
    • Harus ada minyak persediaan untuk pelita.
      Awalnya, lima gadis bodoh sok pandai dan bahkan mungkin justru menghina lima gadis bijaksana yang membawa buli-buli berisi minyak persediaan. Namun, akhirnya mereka menyesal dan ketinggalan saat mempelai pria datang.

      Kita bisa mendapatkan minyak persediaan dalam kandang penggembalaan [Imamat 21:12], yakni lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok + doa puasa + doa semalam suntuk.

      Jangan tunggu ada masalah, baru kita berpuasa dan berdoa! Keadaan seperti ini sama dengan tidak ada minyak persediaan.

    • Sumbu harus rela dibakar, putih menjadi hitam.
      Artinya rela berkorban = rela mengalami percikan darah, sengsara tanpa dosa. Wujudnya adalah difitnah, tidak salah namun disalahkan, ketidakadilan, dsb.

      Mengapa Tuhan izinkan ada percikan darah?
      Supaya terjadi keubahan hidup (kemuliaan)dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yakni mulai dari JUJUR.

      Jujur = kalau "ya" katakan "ya" dan kalau "tidak" katakan "tidak", selebihnya berasal dari si jahat (kegelapan).

      Kalau ada terang/kejujuran, jujur dalam mengaku dosa, maka Tuhan ada di sana.
      Jangan main-main!
      Kalau kita tidak mengampuni sesama yang sudah mengaku dosa dengan kejujuran, Tuhan juga tidak akan mengampuni dosa kita.

    Koreksi diri! Apakah pelita kita sudah siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali?

    Kegunaan:
    Kalau ada mujizat rohani (keubahan hidup), maka mujizat jasmani pasti juga akan terjadi.

    Amsal 15:8
    15:8. Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

    Korban (pemberian) orang fasik tidak dikenan Tuhan, apalagi doanya (permintaan).
    Namun, doa orang jujur dikenan Tuhan dan mujizat akan terjadi.

    Langkah-langkah orang jujur adalah langkah-langkah muijizat.

    Sampai suatu waktu kelak, mujizat terakhir dan terbesar: kita diubah menjadi sama mulia dengan Yesus dan kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 14 Juli 2010 (Rabu Sore)
    ... kedatangan Tuhan kedua kali akan terjadi PERPISAHAN SELAMA-LAMANYA antara gadis bijaksana dan gadis yang bodoh. Gadis bodoh lengah tidak berjaga-jaga sehingga pelitanya hampir padam bahkan padam TIDAK MENGENAL Tuhan dan tidak dikenal Tuhan. Akibatnya gadis bodoh akan menghadapi pintu yang tertutup ay. tidak bisa masuk dalam kerajaan Surga tertinggal saat ...
  • Ibadah Doa Malang, 04 Oktober 2022 (Selasa Sore)
    ... banyak airnya. . Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya. 'raja-raja di bumi telah berbuat cabul' menunjuk pada Babel pada masa nabi Daniel yang dikuasai oleh tiga orang raja dengan sifat tabiatnya Raja Nebukadnezar. Daniel - . Lalu berdirilah Daniel yang namanya ...
  • Ibadah Tutup Buka Tahun Malang, 31 Desember 2022 (Sabtu Malam)
    ... Tuhan sama dengan mati rohani yaitu hanya berbuat dosa bahkan enjoy di dalam dosa sampai puncaknya dosa. Hati-hati Jangan sampai kita enjoy dalam setiap ketidakbenaran. Kalau dibiarkan akan masuk kematian kedua ditenggelamkan dalam lautan api dan belerang sampai binasa selamanya. Hati-hati Dosa sandungan bisa terjadi mulai dari dalam rumah tangga. Pada saat natal ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 17 Juli 2010 (Sabtu Sore)
    ... menolak firman yang tajam berarti rohaninya sedang tidur. Markus Dan Ia membawa Petrus Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar Setelah itu Ia datang kembali dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus Simon sedang tidurkah engkau Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam Yesus mengajak orang untuk ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 07 Juli 2017 (Jumat Sore)
    ... tentang pentahbisan Harun dan anak-anaknya. 'jangan rusakkan minyak dan anggur darah ' jangan rusakkan tahbisan ibadah pelayanan kepada Tuhan Ibadah pelayanan ini harus dijaga. Bagaimana menjaga tahbisan yang benar Di dalam Keluaran ada tiga bagian dasar dari tahbisan yang benar Bagian dasar yang pertama korban binatang--darahnya diambil dan dipercikkan pada pakaian imam-imam ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session II, 27 November 2013 (Rabu Dini Hari)
    ... adalah tentang Musa dalam penggembalaan dan diutus Tuhan. Putih menunjuk sifat Yesus sebagai Anak Allah dalam kesucian dan kemuliaan. Keluaran - tentang Musa bangsa Israel adalah anak sulung Allah. Keluaran Maka engkau harus berkata kepada Firaun Beginilah firman TUHAN Israel ialah anak-Ku anak-Ku yang sulung nbsp Jadi masuk pintu gerbang adalah menerima ...
  • Ibadah Raya Malang, 28 Maret 2021 (Minggu Pagi)
    ... kristus palsu antikris mempelai pria yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan binatang buas dan penampilan gereja palsu mempelai wanita palsu perempuan sundal perempuan Babel. Wahyu Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 29 September 2010 (Rabu Sore)
    ... permulaan. Sekalipun banyak pelayanan tapi kalau tidak berbuah hidup itu tidak berkenan pada Tuhan. Cara supaya kita bisa berbuah mengalami keubahan hidup dimulai dari sikap yang baik sikap yang positif dalam mendengar Firman sampai mengerti percaya dan praktik Firman. Markus . Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar ...
  • Ibadah Natal Malang, 25 Desember 2010 (Sabtu Sore)
    ... Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya Enyahlah dari hadapan-Ku hai kamu orang-orang terkutuk enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. . Sebab ketika Aku lapar kamu tidak memberi Aku makan ketika Aku haus kamu tidak memberi Aku minum . ketika ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session I, 10 September 2009 (Kamis Malam)
    ... tidak mampu menghadapi tekanan pencobaan dan lari hingga telanjang. kelompok murid. Ini doa dalam ruangan suci doa yang aktif doa ucapan syukur kepada Tuhan. Disini ada doa berjaga-jaga jam. Kegunaan berdoa jam ini adalah ay. supaya jangan jatuh dalam pencobaan atau saat pencobaan datang kita tidak jatuh dalam pencobaan. supaya kita dapat ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.