RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Raya Surabaya, 19 Februari 2012 (Minggu Sore)
Matius
26: 69-75 =
PETRUS
MENYANGKAL TUHAN.
=
3
kali Petrus menyangkal Yesus:
ay. 69-70= Petrus menyangkal Yesus sebagai
orang Galilea= menyangkal panggilan dan... Ibadah Natal Kaum Muda Remaja Malang, 15 Desember 2018 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas
12: 54-56; perikop: menilai zaman 12:54.
Yesus berkata pula... Ibadah Doa Surabaya, 11 Januari 2019 (Jumat Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Juni 2018 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus.... Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 21 Juni 2016 (Selasa Malam)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran
12:37-42
12:37 Kemudian berangkatlah orang Israel... Ibadah Raya Surabaya, 27 April 2014 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang-Nya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman Tuhan, biarlah damai... Ibadah Doa Surabaya, 27 Mei 2009 (Rabu Sore)
Pembicara: Sdr. Budi Tampubolon (Pengerja)
Matius 24: 31
= sangkakala yang dasyat bunyinya untuk menampilkan gereja Tuhan/sidang... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 April 2011 (Senin Sore)
Matius
26: 14-16 26:14.
Kemudian pergilah
seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot,
kepada
imam-imam kepala. 26:15.
Ia berkata: "Apa... Ibadah Natal Persekutuan di Kartika Graha Malang, 25 Desember 2016 (Minggu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Dua macam kegiatan di takhta Sorga: Kegiatan... Ibadah Doa Surabaya, 22 Maret 2017 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Doa Malang, 09 Februari 2016 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 3:20
3:20 Lihat, Aku berdiri di... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 23 Juni 2018 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 12 Dalam
susunan Tabernakel, Lukas 12 terkena pada... Ibadah Raya Surabaya, 28 April 2019 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Doa Malang, 20 Juli 2017 (Kamis Sore)
Bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa Session
III.
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 April 2011 (Senin Sore)
Matius
26: 14-16 26:14.
Kemudian pergilah
seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot,
kepada
imam-imam kepala. 26:15.
Ia berkata: "Apa...
TRANSKRIP LENGKAP
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 17 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 15 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Raya Surabaya, 02 April 2017 (Minggu Siang)
Bersamaan dengan
Penataran Calon Imam Dan Imam-Imam I
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dan bahagia dari TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah
kita sekalian.
Kita kembali pada kitab Wahyu 6: 1-2 (diterangkan
mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Maret 2017);
kita masih titik beratkan di ayat 2 (diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 19 Maret 2017). Wahyu
6: 1-2 6:1
Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh
meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu
berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!" 6:2.
Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda
putih
dan orang
yang menungganginya
memegang sebuah panah
dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai
pemenang untuk merebut kemenangan.
Masih
tentang kuda putih. Dalam arti negatif, kuda menunjuk pada daging
dengan segala kekuatannya yang diandalkan, yaitu kepandaian, kekayaan
dan lain-lain--ini tidak memberi harapan dan sia-sia--; dan daging
dengan segala hawa nafsunya yang membuat kita berbuat dosa sampai
binasa selamanya. Dalam arti positif, kuda menunjuk pada kuasa Roh
Kudus (2 Raja-raja 2: 11); Elia naik ke sorga dengan kereta berapi
dan kuda berapi.
Kemudian ada penunggang kuda, itulah TUHAN
Yesus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga (kitab Habakuk
dan Wahyu 19).
Penunggang kuda membawa busur dan anak panah.
Busur menunjuk alkitab. Anak panah menunjuk ayat-ayat dalam alkitab.
Anak panah yang dipanahkan menunjuk pada pembukaan rahasia firman
Allah, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.
Itu adalah firman pengajaran benar yang lebih tajam dari pedang
bermata dua/cahaya injil tentang kemuliaan Kristus/kabar
mepelai.
Jadi, kuda
putih
adalah kegerakan Roh Kudus hujan akhir; kegerakan pembangunan tubuh
Kristus yang sempurna yaitu kegerakan dalam kabar mempelai--pedang
firman/anak panah--yang dipimpin oleh TUHAN Yesus sebagai Raja dan
Mempelai Pria Sorga, untuk mempersiapkan gereja TUHAN di akhir zaman
menjadi tubuh Kristus yang sempurna seperti Dia--mempelai wanita
sorga--, yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di
awan-awan yang permai. Masuk Firdaus yang akan datang--kerajaan 1000
tahun damai--, sesudah itu masuk Yerusalem baru, kerajaan sorga yang
kekal.
"Oleh
karena itu, jika kita memberitakan kabar mempelai, bagaikan naik kuda
putih, kita tidak perlu takut sebab yang memimpin adalah TUHAN Yesus
sendiri. Bukan dipimpin oleh manusia, manusia hanya dipakai
TUHAN."
'Lalu
ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan'=
kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah kegerakan
kemenangan.
2
Raja-raja 13 : 14-17 13:14.
Ketika Elisa menderita sakit yang menyebabkan kematiannya, datanglah
Yoas, raja Israel, kepadanya dan menangis oleh karena dia, katanya:
"Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!"
13:15. Berkatalah Elisa kepadanya: "Ambillah
busur dan anak-anak panah!"
Lalu diambillah busur dan anak-anak panah. 13:16. Berkatalah ia
kepada raja Israel: "Tariklah busurmu!" Lalu ia menarik
busurnya, tetapi Elisa menaruh tangannya di atas tangan raja, 13:17.
serta berkata: "Bukalah jendela yang di sebelah timur!" Dan
ketika dibukanya, berkatalah Elisa: "Panahlah!" Lalu
dipanahnya. Kemudian berkatalah Elisa: "Itulah anak
panah kemenangan
dari pada TUHAN, anak panah kemenangan terhadap Aram. Engkau akan
mengalahkan Aram di Afek sampai habis lenyap."
'anak
panah kemenangan'=
kegerakan Roh Kudus hujan akhir--kegerakan kabar mempelai--adalah
kegerakan
kemenangan yang terus menerus,
sampai puncaknya kemenangan terakhir yaitu duduk bersanding dengan
Yesus di takhta sorga selamanya.
Bukan kalah tetapi menang
terus. Mari, kita dalam kegerakan hujan akhir jangan sampai ada yang
kalah, tetapi kita harus terus menang! Jangan seperti Yudas Iskariot
yang kalah di tengah jalan, tidak ada artinya pengikutan kepada TUHAN
selama ini! Biarlah kita terus menang sampai kemenangan terakhir,
duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga selamanya.
Janji
untuk duduk di takhta sorga adalah kepada jemaat Laodikia. Laodikia
adalah jemaat yang paling terpuruk, hanya seperti muntah--suam-suam
kuku--, najis, kotor, tidak berguna dan binasa, tetapi kalau
mendengar firman TUHAN, masih bisa menang. Jadi, kemenangan itu
mutlak bagi kita semua. Semua/siapapun bisa menang bersama TUHAN,
tinggal kita mau atau tidak. Tidak ada alasan: 'Saya
terlalu lemah,'
'Saya
terlalu najis, tidak ada harapan.'
Asalkan kita tetap mendengar kabar mempelai, pasti satu waktu kita
bisa menang dan duduk bersanding dengan TUHAN di takhta
sorga.
Syarat
untuk menang:
- Mazmur
118 : 15
118:15.
Suara sorak-sorai dan kemenangan di
kemah orang-orang benar:
"Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan,
Syarat
yang pertama untuk menang: 'orang-orang
benar'=
harus
menjadi orang benar. "Bukan
orang pandai atau bodoh, orang kaya atau miskin, tua atau muda.
Bukan itu. Jadi, jangan bangga kalau pandai! Jangan pesimis jika
kurang pandai! Jangan sombong jika kaya! Jangan putus asa jika
miskin! Itu tidak menentukan kemenangan. Yang menentukan adalah
harus menjadi orang benar."
Di
dalam Tabernakel, kebenaran menunjuk pada HALAMAN
TABERNAKEL.
Dulu Musa naik ke gunung Sinai dan TUHAN perlihatkan kerajaan sorga
kepada Musa, kemudian TUHAN perintahkan Musa membuat kerajaan sorga
di bumi; itulah Tabernakel supaya kita yang hidup di bumi seperti di
sorga. Karena nanti tujuan kita duduk bersanding dengan TUHAN di
takhta sorga, maka hidup kita sekarang harus mulai diatur supaya
sama dengan sorga. Kalau tidak sama dengan sorga, berarti sama
dengan neraka. Kalau sama dengan neraka, berarti nanti akan berada
di neraka. Tetapi kalau sama dengan sorga, berarti akan berada di
sorga.
Tabernakel terdiri dari tiga ruangan:
- Halaman.
- Ruangan
suci.
- Ruangan
maha suci.
Jadi, kita harus menjadi
orang benar, sama dengan masuk
halaman Tabernakel.
Roma
3 : 10-18 3:10.
seperti ada tertulis: "Tidak
ada yang benar, seorangpun tidak.
3:11. Tidak
ada seorangpun yang berakal budi,
tidak ada seorangpun yang mencari Allah. 3:12. Semua orang telah
menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat
baik, seorangpun tidak. 3:13. Kerongkongan
mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir
mereka mengandung bisa. 3:14. Mulut mereka penuh dengan sumpah
serapah, 3:15. kaki
mereka cepat untuk menumpahkan darah.
3:16. Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan
mereka, 3:17. dan jalan damai tidak mereka kenal; 3:18. rasa
takut kepada Allah tidak ada
pada orang itu."
'Tidak
ada seorangpun yang berakal budi'=
ujung rambut tidak benar; tidak mencari TUHAN. 'Kerongkongan'=
mulut tidak benar. 'kaki
mereka cepat untuk menumpahkan darah'=
telapak kaki tidak benar. 'rasa
takut kepada Allah tidak ada'=
sampai kedalaman hati; perasaan terdalam--ginjal--juga tidak
benar.
Tadi, harus menjadi orang benar supaya menang bersama
TUHAN dan bisa duduk bersanding dengan TUHAN di takhta sorga. Tetapi
kenyataan yang ada, tidak ada seorangpun yang benar di dunia; sejak
Adam dan Hawa berbuat dosa dan dibuang ke dunia, maka semua manusia
di dunia telah berbuat dosa, sehingga dari ujung ramut, telapak
kaki, bahkan sampai kepada hati dan pikiran tidak ada yang
benar. Segala sesuatu yang ada di dunia--kekayaan, kepandaian,
kedudukan--tidak ada yang bisa menyelamatkan orang berdosa, malah
seringkali kebalikannya; sebelum kaya bisa rendah hati, tetapi
begitu kaya menjadi sombong. Sebelum pandai rendah hati, begitu
pandai menjadi sombong. Segala sesuatu di dunia lebih banyak ke arah
negatifnya daripada ke arah positifnya. Bahkan tidak ada seorang
manusia pun yang bisa menyelamatkan manusia dari dosa, termasuk
rasul, nabi, rohaniawan; tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri,
apalagi menyelamatkan manusia berdosa.
Roma
3 : 23-24 3:23.
Karena semua
orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
3:24. dan oleh kasih karunia telah
dibenarkan
dengan cuma-cuma karena penebusan
dalam Kristus Yesus.
Oleh
sebab itu, jalan keluarnya harus dari sorga. Yesus harus datang ke
dunia sebagai satu-satunya manusia tidak berdosa, tetapi harus mati
di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa--membenarkan
manusia berdosa--sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran; menjadi
orang benar.
Jadi, untuk menang kita harus menjadi orang
benar. Oleh kurban Kristus, kita menjadi orang benar.
Proses
untuk menjadi orang benar:
- Harus
percaya/iman
kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat, lewat mendengar
firman Kristus--firman
yang diurapi Roh Kudus--sehingga kita bisa sungguh-sungguh
mendengar firman.
Saat-saat mendengar firman adalah saat yang
menentukan kita menjadi orang benar atau tidak. Kalau seperti
Herodes yang marah saat mendengar firman, akibatnya tidak pernah
menjadi orang benar; atau sebaliknya kita mengantuk, sms, bergurau
saat mendengar firman, akibatnya juga sama seperti Herodes, tidak
akan pernah menjadi orang benar. Sekalipun sudah ada di gereja
selama puluhan tahun, tidak akan pernah menjadi orang benar.
Kalau
sungguh-sungguh mendengar firman sampai menjadi iman, sama dengan
masuk
pintu gerbang.
Kalau mendengar firman sungguh-sungguh, pasti bisa bertobat.
- Bertobat
(mezbah korban bakaran)=
salib Kristus.
Dulu binatang korban dibakar pada mezbah korban
bakaran. Tetapi sekarang tidak perlu lagi, sebab Yesus sudah mati
di kayu salib.
Bertobat artinya berhenti berbuat dosa,
kembali pada TUHAN; dosa-dosa dibakar oleh api kurban Kristus
sehingga tidak berkuasa lagi--tidak diulangi lagi--dan kita
mendapat pengampunan dosa.
Kalau dosa yang sudah diampuni
lalu diulangi lagi, maka:
- Pengampunan
batal.
- Dosanya
akan berkembang bahkan memuncak pada puncaknya dosa--dosa makan
minum dan dosa kawin mengawinkan.
- Penghukuman
tetap berlaku.
- Baptisan
air
(kolam pembasuhan)= orang yang sudah bertobat--mati terhadap
dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, sehingga keluar
dari air bersama Yesus untuk mendapat hidup baru, yaitu mengalami
kelepasan
dari dosa--membenci
dosa sampai membenci dusta. Ini orang
yang takut akan TUHAN.
Amsal
8 : 13 8:13.
Takut akan TUHAN ialah membenci
kejahatan; aku benci kepada kesombongan,
kecongkakan,
tingkah laku yang jahat, dan mulut
penuh tipu muslihat.
'kesombongan,
kecongkakan'=
tidak mengandalkan TUHAN lagi, tetapi mengandalkan sesuatu di
dunia. Tidak mengutamakan TUHAN lagi, tetapi mengutamakan sesuatu
di dunia. Mungkin sesuatu itu bisa kepandaian; lebih baik ambil
kuliah dari pada beribadah. Silakan, tetapi jangan sampai
mengganggu/mengorbankan ibadah! Kalau mengutamakan sesuatu di
dunia sampai tidak bisa mengutamakan TUHAN/mengutamakan ibadah, itu
berarti sudah masuk ke dalam kesombongan/kecongkakan.
Hati-hati! Biarlah kita tetap ingat baptisan air, tetap merendahkan
diri dan mengutamakan/mengandalkan TUHAN; mengutamakan ibadah
pelayanan lebih dari segala perkara di dunia.
- Baptisan
Roh Kudus
(pintu kemah)= kepenuhan Roh Kudus; urapan Roh Kudus yang membuat
kita hidup baru yaitu hidup dalam kebenaran.
Roh Kudus adalah
roh kebenaran.
Baptisan Roh Kudus menghasilkan hidup baru;
hidup sorga--langit terbuka--yaitu hidup
dalam kebenaran.
Dari
pihak TUHAN sudah dilakukan. Dia sudah turun dari sorga ke dunia,
untuk mati di kayu salib, menyelamatkan manusia berdosa; membenarkan
supaya kita menang. Dari pihak kita, mari kita membuka pintu
sorga lewat percaya, bertobat, baptis air dan baptis Roh Kudus.
Saat-saat mendengar firman adalah permulaan membuka pintu
sorga.
"Jadi,
jangan main-main saat mendengarkan firman! Dimanapun saudara
mendengar siaran ini, kita harus sungguh-sungguh. Sebab ini
permulaan membuka pintu sorga. Harus adil. TUHAN sudah membuka pintu
sorga dan Dia turun ke dunia; kita sekarang juga membuka pintu sorga
untuk naik ke sorga."
Roma
6 : 13 6:13.
Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa
untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu
kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang
sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah
untuk menjadi senjata-senjata
kebenaran.
Sesudah
dilepaskan dari dosa-dosa dan hidup benar, harus dilanjutkan menjadi
senjata kebenaran.
Dulu, ketika hidup dalam dosa, berarti menjadi senjatanya setan.
Tetapi setelah kita percaya Yesus, bertobat, baptis air dan Roh
Kudus, kita hidup benar dan menjadi senjata kebenaran. Senjata
kebenaran sama dengan diangkat
menjadi imam-imam dan raja-raja.
"Yang
belum melayani, mari, ada pengangkatan. Lewat mendengar firman saja.
Percaya, bertobat, harus baptis air dan baptis Roh Kudus sampai
hidup benar, baru bisa menjadi senjata kebenaran. Imam dan raja
adalah orang benar. Yang sudah menjadi imam dan raja, mari perbaiki;
bagaimana cara mendengar firmannya, bertobatnya, sampai bagaimana
hidup benarnya. Seluruh aspek kehidupan harus benar, tidak boleh ada
yang tidak benar. Berusaha hidup benar mulai dari yang kecil-kecil,
baru bisa menjadi senjata kebenaran."
Amsal
11 : 4, 8 11:4.
Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran
melepaskan orang dari maut.
11:8. Orang
benar diselamatkan dari kesukaran,
lalu orang fasik menggantikannya.
Hasil
menjadi orang benar:
- Menang
atau lepas atas maut/kebinasaan/dosa.
- Menang
atau lepas atas kesukaran/kesulitan di padang gurun dunia; kita
dipelihara dan diberkati oleh TUHAN. Orang benar tidak pernah
ditinggalkan. Kita diberkati sampai ke anak cucu dan menjadi berkat
bagi orang lain.
"Imam-imam
harus menjadi berkat bagi orang lain, sebab kita sudah diberkati.
Dalam Keluaran 29 (pasal tahbisan), sebelum ditahbiskan: 'penuhilah
tangan Harun dan anak-anaknya.' Kita menjadi pelayan TUHAN dan
hamba TUHAN bukan mencari-cari berkat atau meminta-minta, tetapi
sudah diberkati oleh TUHAN dan menjadi berkat bagi orang lain."
Inilah
syarat yang pertama untuk menang bersama TUHAN sampai duduk di
takhta sorga bersama TUHAN; yaitu harus menjadi orang benar. Kita
mau menjadi orang pandai, orang kaya, berkedudukan tinggi, silakan;
tetapi harus ditambah: harus menjadi orang benar. Benar dahulu baru
berguna. Kalau tidak benar, sekalipun hebat tidak ada gunanya, akan
hancur ditelan maut.
- Mazmur
20 : 7
20:7.
Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang
yang diurapi-Nya
dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang
gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.
Syarat
yang kedua untuk menang: harus
menjadi orang yang selalu diurapi Roh Kudus. Jangan
kering rohani! Kalau kering, berarti kalah. Kalau menjadi hamba
TUHAN, pelayan TUHAN yang kering rohani, akan seperti pohon ara
tidak berbuah yang dikutuk; kering sampai ke akar-akarnya, tidak
bisa diharapkan lagi.
Bagaimana caranya supaya selalu diurapi
Roh Kudus?: Imamat
21 : 12 21:12.
Janganlah
ia keluar dari tempat kudus,
supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena
minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan,
ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Harus
selalu berada di RUANGAN
SUCI,
sekarang menunjuk kandang
penggembalaan.
Dulu di ruangan suci ada tiga macam alat, sekarang menunjuk pada
ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Ini terus diulangi, supaya
kita mantap; mulai dari seorang gembala harus mantap dalam ketekunan
tiga macam ibadah pokok, baru domba-domba juga bisa ikut tekun dalam
tiga macam ibadah pokok:
- Pelita
emas: ketekunan dalam kebaktian umum= persekutuan dengan Allah Roh
Kudus di dalam urapan dan karunia-karunia-Nya= domba-domba
diberi minum
supaya selalu segar; tidak dehidrasi.
- Meja
roti sajian: ketekunan dalam kebaktian pendalaman alkitab dan
perjamuan suci= persekutuan dengan Allah Anak di dalam firman
pengajaran dan kurban Kristus= domba-domba
diberi makan
supaya kuat dan sehat rohani kita; tidak sakit--tidak berbuat
dosa--dan tidak loyo atau tidak terjatuh--tidak setia--dan supaya
bertumbuh rohani ke arah kedewasaan rohani.
Tidak setia berarti
sudah jatuh.
- Mezbah
dupa emas: ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan= persekutuan
dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya= domba-domba
bernafas
untuk kehidupan.
Kalau tidak ada kasih Allah, semua sia-sia,
tidak berguna dan binasa; seperti orang tidak bernafas. Kasih Allah
yang membuat semua berguna bahkan bisa hidup kekal selamanya.
Sekalipun kita kecil dan tak berdaya, tetapi kalau ada kasih, itu
akan membuat kita berguna sampai hidup kekal selamanya.
Hasil
berada di kandang penggembalaan:
- Hasil
yang pertama: dalam kandang penggembalaan kita mengalami
penyucian secara terus-menerus
dari dosa-dosa yang melanda imam-imam/pelayan TUHAN/hamba TUHAN
yaitu:
- Kain:
dosa iri hati, kebencian tanpa alasan, dendam.
Dulu Kain
membunuh Habel secara fisik, tetapi sekarang membunuh lewat
perkataan yaitu dusta, gosip, fitnah dan lain-lain.
- Imam
Eli:
tidak tegas dalam firman pengajaran benar, terutama terhadap
keluarga.
Ketika Israel menyembah berhala, Musa berkata: 'siapa
memihak TUHAN, hendaklah menyandang pedang dan membunuh
keluarganya.'
Seringkali soal keluarga, kita tidak tegas dalam firman pengajaran
benar. Soal keluarga, kita harus tetap menjaga hubungan yang baik,
tetapi soal pengajaran, ibadah pelayanan dan penyembahan kita
harus memihak TUHAN, bukan memihak keluarga.
Imam Eli
tidak tegas karena takut/kuatir; akibatnya terjadi ikabot--kering
rohani, tidak ada kemuliaan TUHAN.
- Hofni
dan Pinehas:
perselingkuhan, dosa kenajisan; termasuk dosa makan minum dan dosa
kawin mengawinkan.
Kalau tidak tegas dalam firman pengajaran
benar, akan menghasilkan Hofni dan Pinehas. Ini akan meraja-lela
dalam gereja TUHAN, antar sesama pelayan TUHAN jika tidak ada
pedang. Malah serigala dan burung yang menguasai gereja.
- Yudas
Iskariot:
dosa kejahatan; cinta akan uang yang membuat menjadi kikir dan
serakah.
Kikir= tidak bisa memberi untuk sesama yang
membutuhkan (waktu, tenaga, pikiran, uang). Serakah= malah
mencuri.
Ini dosa yang melekat dalam rumah TUHAN, terutama
mencuri milik TUHAN yaitu perpuluhan dan persembahan khusus.
Perlu
penggembalaan untuk menyucikan dosa-dosa ini, sebab ini adalah dosa
yang melekat.
Kita mau melekat kepada siapa? Mau melekat pada pokok anggur
benar--tergembala--atau melekat pada dosa? Tinggal pilih. Di
kandang penggembalaan, seperti ranting melekat pada pokok anggur
yang benar sehingga dibersihkan. Tetapi kalau tidak mau tergembala,
akan melekat pada dosa-dosa tadi.
Kita dilepaskan dari
dosa-dosa yang melekat. Semakin kita disucikan, semakin diurapi
sehingga tidak pernah kering dan selalu menang. Begitu kesucian
merosot, urapan merosot, berarti kita sudah kalah. Salah satu
bentuk kalah adalah tidak setia.
- Roma
12 : 11
12:11.
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu
menyala-nyala dan layanilah TUHAN.
Hasil
yang kedua: minyak urapan selalu di kepala artinya urapan Roh
Kudus membuat kita selalu setia dan berkobar-kobar
dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN; sesuai dengan jabatan
pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita.
Ibrani
1 : 7 1:7.
Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat
malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya
menjadi nyala api."
Imam-imam
yang suci, setia dan berkobar-kobar= pelayan bagaikan nyala
api.
Wahyu
1 : 14 1:14.
Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan
mata-Nya
bagaikan nyala api.
Mata
TUHAN= nyala api.
Jadi, hamba TUHAN yang suci, setia dan
berkobar-kobar sama dengan biji
mata TUHAN sendiri;
ini kehidupan yang dikhususkan
oleh TUHAN.
Mazmur
17 : 8 17:8.
Peliharalah
aku seperti biji mata,
sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu
Dikhususkan
artinya dipelihara
dan dilindungi secara langsung oleh TUHAN
di tengah padang gurun yang sulit, sampai zaman antikris berkuasa
di bumi selama 3,5 tahun. TUHAN menganugerahkan dua sayap burung
nasar yang besar kepada kita untuk menyingkirkan kita ke padang
gurun selama 3,5 tahun, jauh dari mata antikris.
Mulai
sekarang kita harus bergantung pada dua sayap burung nasar yang
besar--uluran tangan TUHAN. Sekarang kita boleh punya gaji,
deposito dan lain-lain, tetapi satu waktu akan terhenti. Paling
maksimal adalah saat antikris berkuasa; saat itu gaji dan deposito
sudah tidak bisa lagi, kita hanya bergantung pada dua sayap burung
nasar yang besar.
Dua sayap burung nasar yang besar adalah
kesucian
dan urapan--firman
dan Roh Kudus. Semakin
kita disucikan, semakin kita diurapi, semakin besar sayap yang kita
miliki. Berarti semakin besar/nyata perlindungan dan pemeliharaan
TUHAN yang kita alami
di
tengah dunia semakin yang sulit, jahat dan najis; hidup kita
semakin enak dan ringan sebab sayapnya makin besar. Semoga ini
menjadi pengalaman hidup kita.
Jadi,
imam yang suci, setia dan berkobar-kobar sama dengan menang atas
antikris/binatang buas--daging dengan segala keinginan dan hawa
nafsunya. Kita tidak dijajah.
Kalau hidup ini semakin berat,
kita tidak bisa terbang ke padang gurun. Kalau hidup ini semakin
berat, periksa! Dimana tempat saya, apakah ada urapan atau kering?
Kalau kering, mari kembali ke kandang. Biar kita lebih disucikan,
lebih diurapi, lebih setia berkobar-kobar, sayap lebih bertumbuh.
Mungkin kita tidak kaya, tetapi hidup ini enak dan ringan.
-
Kejadian 32 : 24,
28
32:24.
Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat
dengan dia sampai
fajar menyingsing.
32:28. Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan
lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul
melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
Syarat
yang ketiga untuk menang: harus
bergumul sampai menang, sampai fajar menyingsing--kedatangan
Yesus kedua kali di awan-awan permai. Bergumul= sengsara daging
bersama Yesus/mengalami percikan darah= RUANGAN
MAHA SUCI.
Bentuknya bisa lewat doa puasa, doa semalam suntuk; ini sakit bagi
daging. Dulu imam besar Harun satu tahun sekali membawa dupa dan
darah yang dipercikkan di ruangan maha suci, sehingga terjadi
shekinah
glory.
Kita semua harus mengalami percikan darah.
"Mungkin
bapak/ibu berkata: 'Lho, saya sudah berusaha benar, sudah hidup
suci, hidup benar, sudah setia dan berkobar-kobar. Tetapi kenapa
banyak pergumulan?' Jangan salah! Itu berarti kita sudah naik kepada
suasana ruangan maha suci. Dekat dengan kesempurnaan."
Hosea
12 : 4-7 12:4.
Di dalam kandungan ia menipu saudaranya, dan dalam kegagahannya ia
bergumul dengan Allah.
12:5. Ia bergumul dengan Malaikat dan menang; ia menangis dan
memohon belas kasihan kepada-Nya. Di Betel ia bertemu dengan Dia,
dan di sanalah Dia berfirman kepadanya: 12:6. --yakni TUHAN,
Allah semesta alam, TUHAN nama-Nya-- 12:7. "Engkau ini
harus berbalik kepada Allahmu, peliharalah kasih setia dan hukum,
dan nantikanlah
Allahmu senantiasa."
Ada
dua macam pergumulan Yakub:
- Yang
pertama: bergumul
untuk bertemu Esau, kakaknya.
Yakub takut dibunuh Esau, karena Esau dendam terhadap Yakub.
Ini
disebut masa pra
aniaya antikris.
Sebelum kedatangan Yesus kedua kali, antikris datang lebih dulu.
Sebelum antikris datang, ada masa pra aniaya antikris. Ini harus
kita hadapi, seperti Yakub bertemu dengan Esau. Tetapi tepat saat
antikris berkuasa di bumi, kita langsung disingkirkan. Masa pra
aniaya ini harus dihadapi, juga disebut masa
Getsemani--pemerasan
daging sampai menghasilkan titik-titik darah.
"Mungkin
nanti kita beribadah tidak akan semudah ini. Mungkin harus lapor
dahulu, saya tidak tahu apa bentuknya. Mau bekerja, kalau KTP nya
orang Kristen, mungkin harus ada syaratnya dan lain-lain. Bisa saja
terjadi."
- Yang
kedua: bergumul
untuk bisa menantikan kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan
permai.
Ini
yang harus selalu kita pergumulkan.
"Seperti
Opa Totaijs. Setiap pagi membuka jendela, dia berkata: 'Ingatlah
akan aku, kalau Engkau datang kedua kali.' Seperti penjahat yang
disalib di sebelah Yesus: 'Ingatlah akan aku, jika Engkau datang
kembali sebagai Raja.'"
Mazmur
27 : 14 27:14.
Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah
dan teguhkanlah hatimu!
Ya, nantikanlah TUHAN!
Apa
yang dibutuhkan untuk menanti kedatangan TUHAN? Harus kuat
dan teguh hati
dalam pergumulan. Artinya:
- Tetap
pegang teguh pengajaran benar dan taat dengar-dengaran.
- Tetap
hidup benar dan suci apapun resikonya.
- Tetap
setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
- Tetap
menyembah TUHAN--Yakub menyembah dengan cucuran air mata, seperti
bayi hanya menangis kepada TUHAN. Dalam pergumulan, kita tidak
bisa apa-apa lagi.
Kalau kita kuat dan
teguh hati, TUHAN
akan selalu menyertai kita.
Yosua
1 : 5-6 1:5.
Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur
hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku
akan menyertai engkau;
Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan
engkau. 1:6. Kuatkan
dan teguhkanlah hatimu,
sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang
Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk
diberikan kepada mereka.
Dalam
Keluaran 32, bangsa Israel menyembah berhala. Lalu dalam Keluaran
33, TUHAN berkata: 'Aku
akan mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu.'
TUHAN tidak mau menyertai bangsa Israel lagi, tetapi digantikan
oleh malaikat. Kalau TUHAN menyertai, TUHAN bisa membinasakan orang
Israel sebab mereka keras hati. Tetapi Musa berkata: 'Jika
Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami
berangkat dari sini.'
Lebih baik di padang gurun tetapi bersama TUHAN, daripada di tanah
Kanaan yang berlimpah susu dan madu tetapi tanpa TUHAN. Kanaan
adalah gambaran sorga; sorga pun tanpa Yesus tidak ada
artinya.
Ini yang penting, penyertaan TUHAN. Kita menyembah
TUHAN; hubungan kepala dengan tubuh--TUHAN menyertai kita sekalian.
TUHAN menggendong kita dengan tangan anugerah-Nya yang besar.
Penyertaan
TUHAN jangan ditukar dengan apapun!
Ditukar dengan sorga pun, jika tanpa TUHAN tidak ada artinya.
Apalagi hanya ditukar dengan jodoh, anak, harta, ijazah. Jangan!
Sebab tanpa penyertaan TUHAN, kita habis binasa selamanya. Biarlah
kita tetap disertai dan digendong oleh TUHAN.
Justru
saat kita ditinggal sendiri, di situlah penyertaan TUHAN terasa
makin nyata.
Pelukan dan gendongan tangan anugerah TUHAN yang besar makin erat
dalam kehidupan kita. Contoh: Yusuf.
Kejadian
39 : 21 39:21.
Tetapi TUHAN
menyertai Yusuf
dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf
kesayangan bagi kepala penjara itu.
Yusuf
di liang tutupan, dia dijual oleh kakak-kakaknya, ditinggalkan
seorang diri, tidak ada yang bisa menolong; justru saat itulah dia
merasakan penyertaan TUHAN yang makin nyata dalam hidupnya. Kita
hanya menyembah Dia, kita seperti bayi menangis. Dia akan memeluk
kita dengan tangan kasih setia yang besar, tangan anugerah TUHAN
yang besar semakin erat, makin kita rasakan.
"Kaum
muda, bapak/ibu; kalau kita merasa tidak ada yang menolong, jangan
marah! Yusuf di liang tutupan, justru dia merasa penyertaan TUHAN
yang semakin nyata dalam hidupnya. Kita hanya bayi yang menangis,
menyembah TUHAN."
Hasilnya:
- Tangan
anugerah TUHAN yang besar sanggup memberkati
kita
dalam keadaan yang mustahil--di tengah suasana penjara--, dan
menjadi
berkat bagi orang lain.
Yusuf
bisa menolong orang lain; menolong juru minuman dan lain-lain.
- Tangan
anugerah TUHAN yang besar sanggup untuk menyelesaikan
masalah yang mustahil--Yusuf
keluar dari penjara.
- Tangan
anugerah TUHAN yang besar sanggup untuk memberikan
masa depan yang berhasil dan indah--Yusuf
diangkat menjadi mangkubumi.
- Tangan
anugerah TUHAN yang besar sanggup untuk memandikan kita;
menyucikan
dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Dia.
Tadi,
Yakub bergumul sampai mendapat nama baru--lahir baru menjadi
manusia rohani seperti Yesus. Yakub (penipu) menjadi Israel
(pemenang).
Jika
Yesus datang kedua kali, kita bersama dengan Dia. Kita terangkat ke
awan-awan permai, keluar dari dunia; menang atas dunia dengan
segala ikatan dan pengaruhnya. Kita terangkat sampai duduk di
takhta bersama dengan Dia selamanya.
Mari, kuat teguh hati.
Serahkan semua kepada TUHAN. Hidup benar, tergembala sungguh-sungguh,
hidup suci, ada dua sayap burung nasar dan kita harus bergumul. TUHAN
juga bergumul menggendong kita.
TUHAN memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|