Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera dan kasih karunia TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 6, perikop: keenam meterai pertama dibuka. Ini adalah penghukuman dari Allah Roh Kudus--penghukuman meterai atas dunia ini; sampai meterai ketujuh di Wahyu 8. Nanti juga ada penghukuman dengan tujuh sangkakala dan tujuh bokor/tujuh malapetaka.

Wahyu 6: 1-2
6:1. Maka aku melihat Anak Domba itumembuka yang pertamadari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"
6:2. Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.


Di sini, METERAI PERTAMAdibuka dengan dua saksi:

  1. Anak Domba yang telah tersembelih.
  2. Makhluk pertama yang seperti singa.

Dua saksi supaya perkara itu sah. Meterai dibuka, menunjuk penghukuman oleh Allah Roh Kudus.
Apa yang dihukum? Yang dihukum adalah dosa.
Jadi, nanti akan terjadi penghukuman atas dosaoleh Allah Roh Kudus (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Maret 2017).

Wahyu 6 : 2
6:2. Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putihdan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.

'seekor kuda putih'= menunjuk kepada suatu kegerakan.

Pada kesempatan ini, kita melihat tentang kuda dahulu.

Ada dua pengertian tentang kuda:

  1. Pengertian kuda secara jasmani: daging dengan segala kemampuan dan hawa nafsunya.

    Yesaya 31 : 1, 3
    31:1. Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN.
    31:3. Sebab orang Mesir adalah manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama.


    'kuda-kuda'= kemampuan dan kekayaan yang dari dunia (Mesir).
    'tidak mencari TUHAN'= mengabaikan TUHAN.

    Jangan berharap pada kuda! Akhirnya binasa selamanya.

    Kuda menunjuk pada daging dengan segala kemampuannya--ini yang diandalkan di dunia--; yaitu kekayaan, kepandaian, kekuatan, kedudukan yang diandalkan oleh manusia di dunia ini, sehingga tidak mengandalkan/tidak mengutamakan TUHAN--mengabaikan TUHAN. Padahal kuda-kuda di dunia ini lemah, tidak bisa diharapkan untuk menghadapi dosa/setan, sehingga semua menjadi sia-sia dan binasa.

    Yeremia 5 : 8-9
    5:8. Mereka adalah kuda-kuda jantan yang gemuk dan gasang, masing-masing meringkik menginginkan isteri sesamanya.
    5:9. Masakan Aku tidak menghukum mereka karena semuanya ini?, demikianlah firman TUHAN. Masakan Aku tidak membalas dendam-Ku kepada bangsa yang seperti ini?


    'meringkik'= hawa nafsu daging.

    Kuda juga menunjuk kepada hawa nafsu dagingyang memuncak kepada:

    • Dosa makan minum: merokok, mabuk, narkoba.
    • Dosa kawin mengawinkan: dosa percabulan dengan berbagai ragamnya, nikah yang salah (perselingkuhan, kawin cerai, kawin mengawinkan).

    'menginginkan isteri sesamanya'= nikah yang salah seperti Herodes yang mengambil Herodias, isteri Filipus saudaranya.

    Akibatnya akan dihukum dan dibinasakan oleh TUHAN selamanya.

    Inilah pembukaan meterai yang pertama, yaitu penghukuman atas dosa. Sebenarnya, dunia akan dihukum dengan tiga kali tujuh penghukuman; masing-masing tujuh kali penghukuman dari Allah Roh Kudus, Allah Anak dan Allah Bapa, sampai kiamat dan api neraka. Sekarang ini, yang dihukum paling utama adalah penghukuman atas dosa. Itulah kuda--hawa nafsu daging dan kemampuan daging--yang membuat kita berdosa dan mengabaikan TUHAN. Hawa nafsu daging mengarah pada dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan, akibatnya akan dihukum dan dibinasakan selamanya oleh TUHAN.

    Tetapi kita bersyukur, masih ada pengertian kuda yang kedua, yaitu pengertian kuda secara rohani. Kuda ditunggangi oleh TUHAN dalam kegerakan yang besar. Ini akan diterangkan besok.

  2. 2 Raja-raja 2 : 11
    2:11. Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapimemisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.

    Pengertian kuda secara rohani: 'kuda berapi'= kuasa Roh Kudus.
    Ini memang bertentangan. Yang pertama, kuda yang hebat tetapi tidak ada apinya. Itulah kemampuan daging--kepandaian dan lain-lain--sampai mengabaikan/meniadakan TUHAN. Tidak mau lagi beribadah melayani TUHAN, tidak percaya pada TUHAN lagi. Itu dosa dan akan dihukum dan dibinasakan oleh TUHAN.
    Yang kedua, hawa nafsu daging; makin berdosa lagi. Ini juga dihukum dan dibinasakan.

    Tetapi bersyukur, masih ada pengertian kuda yang kedua--yang rohani--itulah kuasa Roh Kudus.

    Zakharia 14 : 20
    14:20. Pada waktu itu akan tertulis pada kerencingan-kerencingan kuda: "Kudus bagi TUHAN!" dan kuali-kuali di rumah TUHAN akan seperti bokor-bokor penyiraman di depan mezbah.

    Mezbah adalah tempat untuk pengampunan dosa--membakar dosa--supaya kudus.

    'Kudus bagi TUHAN'= salah satu bentuk menghukum dosa adalah hidup dalam kesucian.
    Kalau ada Roh Kudus, kita bisa hidup dalam kebenarandan kesucian; berarti dosa yang dihukum--dosa tidak bisa mempengaruhi kita--sehingga kita tidak dihukum di dunia, di neraka kita juga tidak dihukum.

Kita tinggal pilih. Mau mengandalkan kuda jasmani, yaitu kemampuan daging dan hawa nafsu daging yang membuat kita berbuat dosa sampai dihukum dan dibinasakan; atau mengandalkan kuda berapi dari sorga, itulah kuasa Roh Kudus. Kita justru menghukum dosa. Roh Kudus menghukum dosa, sehingga kita hidup dalam kebenaran dan kesucian, dan kita tidak dihukum, baik di dunia maupun di neraka. Kita hidup kekal selamanya.

Biarlah kita memilih yang kedua, yaitu hidup dalam urapan Roh Kudus. Kita memang manusia daging, yang ada hanya api hawa nafsu. Bagaimana kita bisa dikuasai Roh Kudus? Ada prosesnya.

Proses menerima urapan Roh Kudus:

  1. Proses yang pertama menerima urapan Roh Kudus: kita harus masuk baptisan air yang benar.
    Jangan tetap mempertahankan kuda daging! Tetapi sekarang kita harus menjadi kuda berapi. Memang manusia daging, tetapi diurapi Roh Kudus.

    Kisah Rasul 2 : 36-38
    2:36. Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi TUHAN dan Kristus."
    2:37. Ketika mereka mendengar hal itu
    hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
    2:38. Jawab Petrus kepada mereka: "
    Bertobatlahdan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristusuntuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

    Langkah-langkah masuk baptisan air yang benar, sampai baptisan Roh Kudus:

    • Langkah pertama: 'harus tahu dengan pasti'= iman/percayakepada Yesus yang disalib sebagai satu-satunya Juruselamat. Tidak ada juruselamat yang lain, hanya Yesus satu-satunya.

    • Langkah kedua: bertobat= berhenti berbuat dosa, kembali pada TUHAN--mati terhadap dosa.
    • Langkah ketiga: baptisan air.

    Roma 6 : 4
    6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

    Jadi, baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, sehingga bangkit/keluar dari dalam air bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru--hidup sorgawi--, sama dengan mengalami baptisan Roh Kudus--mengalami kepenuhan dan urapan Roh Kudus.
    Dari kuda daging, menjadi kuda rohani.

    Ini seperti yang terjadi pada bangsa Israel. Ketika bangsa Israel keluar dari Mesir--gambaran keluar dari dosa-dosa--, mereka menghadapi laut Kolsom. Harus masuk di laut, ini menunjuk baptisan air. Saat itu angin timur bertiup, laut terbelah lalu bangsa Israel berjalan di tempat yang kering. Sementara itu, Firaun dan kuda-kudanya tenggelam di dalam laut Kolsom.
    Itulah baptisan air, kuda-kuda yang lama/kuda-kuda dunia harus ditenggelamkan di air, baru kita berjalan di tanah yang kering--hidup baru/hidup dalam urapan Roh Kudus.

    Kalau kuda Firaun tidak ditenggelamkan, kita akan terus dikejar dan kita yang mati. Tinggal pilih, kalau tidak mau menguburkan kuda daging dalam baptisan air, maka kita yang dikuburkan dalam lautan api belerang. Tetapi kalau kuda Firaun yang dikuburkan, kita selamat.

    Keluaran 14 : 28-30
    14:28. Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkudadari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka.
    14:29. Tetapi
    orang Israel berjalan di tempat keringdari tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
    14:30. Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut.


    'kereta dan orang berkuda'= kuda yang tidak ada apinya.
    Sekalipun hebat, Firaun kaya, pandai, luar biasa, mati semuanya; tidak ada artinya. Harus dikubur dalam baptisan air. Jangan mengandalkan sesuatu lagi, tetapi kita hanya mengandalkan TUHAN! Jangan mengikuti hawa nafsu daging sehingga berbuat dosa!Selesaikan! Mari berjalan di tanah yang kering, ikuti Roh Kudus.

    Kereta dan kuda firaun harus ditenggelamkan di laut, sehingga bangsa Israel bisa berjalan di tanah yang kering. Kemampuan daging dan hawa nafsu daging sudah HARUSdikuburkan/ditenggelamkan dalam baptisan air, sehingga kita keluar dari baptisan air mendapatkan hidup baru--hidup dalam urapan Roh Kudus--, sama dengan berjalan di tanah kering.

    Roma 6 : 18
    6:18. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

    Berjalan di tanah kering artinya hidup dalam kebenarandan menjadi hamba kebenaran/senjata kebenaran--imam-imam dan raja-raja--, yaitu hamba TUHAN dan pelayan TUHAN yang beribadah melayani TUHAN dengan setia dan benar.
    Hasilnya, ada jaminan keselamatan--kita tidak dihukum--dan jaminan 'air itu sebagai tembok bagi mereka' artinya perlindungan dan pemeliharaan TUHANmulai hidup sekarang di dunia yang sulit, sampai hidup kekal selamanya; kota yang dipagari dengan tembok-tembok yang besar lagi tinggi, itulah Yerusalem baru.

    Mari, baptisan air itu penting. Mau pilih kuda apa, dimulai dari baptisan air. Kehidupan kita mau pilih yang mana? Mau seperti Firaun yang hanya mengandalkan kepandaian, kekayaan, kehebatan, hawa nafsu; habis. Tetapi mari, ikuti Yesus. Yesus juga dibaptis, juga keluar dari kuburan air; ikuti, supaya kita mengalami hidup baru--hidup sorgawi--, itulah hidup dalam urapan Roh Kudus, yaitu hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran.

    "Saya selalu mengatakan: kalau tadinya hidup lama, berbuat dosa lalu berhenti, hidup baru/hidup dalam kebenaran; lalu tidak ada pelayanan. Dulu kita melayani setan, lalu sekarang tidak ada pelayanan, maka kita dipanggil lagi oleh setan. Lebih hebat lagi. Kalau dulu merokok, sekarang bukan hanya merokok, tapi ditambah narkoba. Ditambah dengan yang lebih menarik. Sesudah kita hidup benar, harus menjadi senjata kebenaran supaya betul-betul terlepas dari setan."

    Inilah proses yang pertama untuk mendapatkan urapan Roh Kudus--menjadi kuda berapi, bukan kudanya Firaun.

  2. Imamat 21 : 12
    21:12. Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

    Sesudah menjadi imam, jangan menjadi kuda lagi! Kalau tidak menjadi imam, bahaya, sebab akan ditarik menjadi kuda. Sedangkan yang sudah menjadi imam pun, sudah menjadi hamba TUHAN/pelayan TUHAN, masih bisa menjadi kuda lagi. Ini bahaya. Oleh sebab itu, mari pertahankan kesucian dan urapan.

    Proses yang kedua menerima urapan Roh Kudus: seorang imam/pelayan TUHAN/hamba TUHAN harus selalu berada di ruangan suci.

    Dulu, Musa melihat kerajaan sorga di atas gunung Sinai, TUHAN perlihatkan semua tentang kerajaan sorga, lalu TUHAN perintahkan Musa untuk membuat sorga di bumi. Itulah Kemah Suci, Tabernakel (Keluaran 25)--kerajaan sorga di bumi.

    Tabernakel terdiri dari tiga ruangan:

    • Halaman: keselamatan--percaya, bertobat, baptisan.
    • Ruangan suci: kesucian.
    • Ruangan maha suci: kesempurnaan.

    Kita sudah diselamatkan. Yang belum, mari segera masuk baptisan air. Yang sudah, mari dilanjutkan menjadi imam. Yang sudah menjadi imam, diberkati TUHAN, dilindungi oleh TUHAN; mari lanjutkan berada di ruangan suci, untuk mencapai ruangan maha suci/kesempurnaan. Jangan justru kembali lagi!

    Ruangan suci= kandang penggembalaan; ada tiga macam alatmenunjuk kepada ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok(kandang penggembalaan):



    • Pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya; termasuk kebaktian persekutuan= persekutuan dengan Allah Roh Kudus dengan karunia-karunia-Nya (domba diberi minum).
      Kebaktian umum penting, kita diberi minum supaya tidak dehidrasi di padang gurun dunia; kita tetap segar.

    • Meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci= persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan perjamuan suci (domba diberi makan).
      Pada meja roti sajian, terdapat dua belas ketul roti yang dibagi menjadi dua susun; masing-masing enam ketul roti--menunjuk enam puluh enam kitab dalam alkitab/firman pengajaran benar. Roti sama dengan tubuh Kristus, dan anggur adalah darah Yesus--perjamuan suci.

      Domba-domba harus makan supaya kita kuat. Kalau rohani tidak diberi makan, akibatnya menjadi lemah, pingsan, suam-suam sampai mati rohani--sampai berbuat dosa. Itu tanda orang lapar rohani.

    • Mezbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan= persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya (domba bernafas/ada udara).
      Semua tanpa kasih, bagaikan tanpa udara, sia-sia, tidak kekal dan binasa. Datang beribadah tanpa kasih, sia-sia. Berkhotbah, main musik tanpa kasih, sia-sia; seperti tidak bernafas.
      Mari, lakukan dengan kasih supaya tidak sia-sia, sebab kasih itu kekal.

    Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal; seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar. Tubuh, jiwa dan roh kita disucikan dan kita diurapi. Kalau tidak suci, urapan hilang.
    Semakin disucikan, kita semakin diurapidan hidup kita makin tenang. Tidak liar lagi. Kita hidup dalam ketenangan dan damai sejahtera. Semua enak dan ringan, hanya mengucap syukur.

    Daging sudah tenang, tidak diikuti oleh hawa nafsu sebab sudah ditaruh di kandang. Mungkin awalnya mau memberontak, tetapi tidak bisa keluar dari kandang. Kita menginginkan sesuatu tetapi tidak kesampaian, masih ditolong, diingatkan dan disucikan; itulah gunanya kandang. Kalau tidak ada kandangnya, akan terlepas.

    Kalau keluar dari kandang, kita bukan lagi menjadi domba, tetapi menjadi kuda.

    Keluaran 32 : 25
    32:25. Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang--sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka--

    Tadi, di dalam kandang kita disucikan dan diurapi. Kita hidup tenang, damai sejahtera, tidak liar dan kita setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN. Urapan membuat kita setia dan berkobar-kobar. Itu bedanya. Kita menjadi apa saja di dunia ini--pegawai negeri, guru, direktur--, awalnya memuncak tetapi lama-lama akan habis, karena menggunakan kekuatan daging. Tetapi di dalam TUHAN, semakin disucikan, semakin bertambah usia kita, tidak ada masalah. Kalau semakin disucikan, semakin diurapi, semakin setia berkobar-kobar.

    Jadi, ukurannya bukan umur, tetapi dari kesucian dan urapan. Kita bisa tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayan kepada TUHAN, sampai garis akhir dari TUHAN. Jangan pensiun!
    Garis akhir= sampai meninggal dunia, atau sampai TUHAN Yesus datang kembali yang kedua kali.

    Kalau kita tidak tekun dalam kandang penggembalaan, akibatnya kesucian merosot, urapan merosot, kesetiaan merosot, daging mulai meningkat; kita kembali menjadi kuda liar lagi. Bangsa Israel makan minum dan bersukaria ketika menyembah anak lembu emas.
    Kita mulai mengandalkan kemampuan daging--menyembah berhala--dan mengikuti hawa nafsu daging, jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa sampai binasa selamanya.

    Mulai dari baptisan air, pertahankan penggembalaan, kita tetap dipakai TUHAN sampai garis akhir.

  3. Lukas 7 : 36-38
    7:36. Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.
    7:37. Di kota itu ada seorang
    perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.
    7:38. Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu
    membasahi kaki-Nya itu dengan air matanyadan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.

    Proses yang ketiga menerima urapan Roh Kudus: 'minyak wangi'= urapan Roh Kudus.
    Sama seperti perempuan Samaria--bangsa kafir--yang meminta air hidup dari TUHAN. Di sinilah cirinya bangsa kafir, banyak jatuh dalam dosa kehancuran nikah dan buah nikah. Perempuan Samaria lima kali kawin cerai, ini perempuan hebat, mohon maaf.

    "Perempuan Samaria sampai lima kali kawin cerai, tetapi masih ada laki-laki yang mau, kalau tidak hebat, tidak akan mau. Tadi khotbah di Malang, raja Daud yang hebat jatuh dengan Batsyeba, Petrus yang hebat bisa tenggelam. Begitulah kita jika tanpa Roh Kudus, tidak ada artinya. Hati-hati! Maka dari itu, yang selalu saya jaga, yang paling saya takutkan adalah jangan sampai menjadi hamba TUHAN/pelayan TUHAN tetapi kering rohani. Makin hebat, makin hancur. Mohon didoakan dengan sungguh-sungguh."

    Perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa, sama dengan (maaf) pelacur; sudah busuk. Ini sama dengan dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Hati-hati! Dosa makan minum dan kawin mengawinkan dimulai dengan tidak setiadan tidak taat. Orang yang tidak setia dan tidak taat, nantinya tidak puas; pasti ke arah dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan.

    Semua bisa mendapatkan urapan Roh Kudus, bahkan orang yang busuk/tercemar oleh dosa juga bisa.
    Bagaimana langkahnya?:

    • Langkah pertama: 'ketika perempuan itu mendengar'= harus berada di bawah kaki Yesus untuk mendengar firman pengajaran benar, firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang menunjuk dosa-dosa yang tersembunyi. Kalau tidak menunjuk dosa, tidak bisa. Kita berbuat dosa malah merasa hebat.

      Hanya firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang sanggup untuk memotong/menghukum/menyucikan dosa-dosa kita.

    • Langkah kedua: 'membasahi kaki Yesus dengan air matanya'= kalau pedang firman sudah menusuk hati kita yang keras, yang menyembunyikan dosa, maka kita bisa hancur hati, artinya menyadari dosa, menyesali dosa, dan mengaku dosa kepada TUHAN dan sesama. Mengaku dosa artinya mengaku tidak layak. Kalau mengaku hebat, nanti menyalahkan orang lain.

    • Langkah ketiga: menyeka kaki Yesus dengan rambutnya.
      Rambut artinya:

      1. kelicinan dosa(rambut yang licin)--dusta, kemunafikan. Orang berdusta tidak bisa dipegang.
      2. bagi seorang wanita, rambut adalah kebanggaan.
        Rambut ditaruh di kaki artinya melepaskan segala kebanggaan, sampai bisa mengaku tidak berdaya apa-apa, tidak berharga apa-apa.

    • Langkah keempat: 'mencium kaki Yesus'= kita mengalami pendamaian; sama dengan mengalami pengampunan dosa oleh darah Yesus dan jangan berbuat dosa lagi!
      Tinggalkan dosa dan hidup benar. Siang ini, saat kita mendengar firman, ikuti prosesnya sampai hancur hati, mengakui semuanya, sampai kita meninggalkan dosa, kita langsung mengalami minyak urapan Roh Kudus.

      Dulu di perjanjian lama, memang minyak urapan dibuat dari minyak zaitun ditambah rempah-rempah. Kalau memalsukan minyak urapan, akan mati. Sekarang, sejak Yesus mati di kayu salib, sumber urapan Roh Kudus adalah pribadi Yesus sendiri.

    Yohanes 16 : 7
    16:7. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

    Sumber urapan Roh Kudus/pembaptis Roh Kudus adalah dari Yesus sendiri. Para hamba TUHAN, hanya membantu prosesnya; bukan mengajarkan. Kalau mengajarkan bahasa roh, itu bisa dipalsukan.

    'pergi'= Yesus mati di kayu salib, bangkit dan naik ke sorga untuk mencurahkan Roh Kudus. Sejak peristiwa loteng Yerusalem, tidak disebutkan lagi ada minyak urapan.

Kegunaan minyak urapan Roh Kudus: membuat semua yang busuk, menjadi harum--mujizat rohani terjadi, yaitu keubahan hidup dari manusia daging yang busuk/berdosa menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Dimulai dari hidup benardan hidup suci. Itu berbau harum di hadapan TUHAN. Sekalipun miskin atau kaya, pandai atau bodoh, kalau hidup sucidan hidup benar, itu berbau harum di hadapan TUHAN. TUHAN melihat kesucian dan kebenaran, itu berharga di hadapan TUHAN.
Taat sampai daging tidak bersuara juga berbau harum di hadapan TUHAN. Yesus taat sampai mati di kayu salib, menjadi korban berbau harum di hadapan TUHAN. Kita juga harus taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.

2 Korintus 2 : 14
2:14. Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.

Kalau kita sudah berbau harum, kita dipakai oleh TUHAN menjadi saksi--membawa bau harum; menyebarkan keharuman Kristus--, yaitu:

  • Bersaksi tentang kabar baik/firman penginjilan, untuk membawa orang-orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan.
  • Bersaksi tentang kabar mempelai/firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, untuk membawa orang-orang yang sudah selamat untuk disucikan sampai sempurna seperti Yesus.

Zakharia 4 : 6-7a
4:6. Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
4:7. Siapakah engkau,
gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata.

Ini mujizat jasmani, juga pasti terjadi. Perjalanan kesaksian/perjalanan berbau harum, itu adalah perjalanan kemenangan. Gunung yang tinggi, diratakan oleh Roh Kudus. Ada pembukaan jalan bagi semua masalah, dan ada masa depan yang berhasil dan indah.
Tadi baptisan air, laut dibelah; sekarang perjalanan kesaksian lebih dahsyat lagi, gunung diratakan.
Masalah apa saja, hadapi dengan berbau harum. Jika Yesus datang kedua kali, Roh Kudus sanggup mengubahkan kita sampai sempurna seperti Dia. Langit betul-betul terbuka dan kita masuk ke kerajaan sorga yang kekal--Yerusalem baru--, kuda berapi akan naik ke takhta sorga, kita bersama TUHAN selamanya.

Ada dua kuda, jangan lagi memakai kuda yang lama. Sudah harus ditenggelamkan semuanya. Biarlah kita menggunakan kuda yang baru, dalam urapan Roh Kudus; kuda berapi. Seperti nabi Elia naik kuda berapi ke sorga, kita juga akan naik kuda berapi ke takhta sorga.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 30 April 2016 (Sabtu Sore)
    ... yaitu mau mengikuti proses besar menjadi kecil. Artinya kita menjadi anak kecil merendahkan diri serendah-rendahnya. Hasilnya adalah ditinggikan setinggi-tingginya sampai di tahta Tuhan. Proses besar menjadi kecil kita harus belajar pada Yesus di kayu salib sudah diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja Malang April . Tempat mengalami proses besar menjadi kecil kita ...
  • Ibadah Persekutuan Malang IV, 02 Agustus 2012 (Kamis Pagi)
    ... kandang penggembalaan kemudian diikuti jemaat sehingga kita semua terhitung oleh Tuhan. Selain itu pagi ini kita belajar bahwa bukti keberhasilan pemberitaan Kabar Mempelai adalah menggairahkan kita dan jemaat untuk menjadi imam-imam dan raja-raja yang turut dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna untuk kita dimiliki oleh Tuhan selamanya menjadi biji mata ...
  • Ibadah Raya Malang, 15 April 2018 (Minggu Pagi)
    ... seorang Anak laki-laki yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya. Salah satu tabiat ular adalah menyeret dengan ekornya. Ekor ular adalah ajaran palsu yang menyeret hamba Tuhan pelayan Tuhan anak Tuhan supaya tidak mendengar dan tidak taat ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 April 2015 (Kamis Sore)
    ... teguh lima kelebihan dan firman pengajaran yang benar yang dikaruniakan Tuhan maka kita akan menang bersama Tuhan sehingga bisa melakukan pekerjaan Tuhan sampai kesudahannya yaitu sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Yesus kedua kali. Menang juga artinya bisa menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan sampai selamanya. Janji Tuhan kepada sidang jemaat ...
  • Ibadah Doa Malang, 31 Oktober 2023 (Selasa Sore)
    ... duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu. Aku ingin supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Dalam waktu yang singkat ini kita harus memusatkan perhatian pada perkara Tuhan perkara yang tidak ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Juli 2011 (Senin Sore)
    ... 'daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman ' perjamuan suci adalah makanan dan minuman sejati yang memberikan kepuasan sejati kepada kita Tuhan katakan 'benar-benar' . Tuhan memberikan makanan dan minuman sejati kepada kita karena manusia cenderung tidak pernah puas dalam hal makan dan minum sehingga jatuh dalam dosa makan ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 Februari 2022 (Minggu Pagi)
    ... atau bimbang terhadap kuasa Yesus saat menghadapi pencobaaan. Ini artinya hatinya kosong dari kasih Allah tanpa kasih Allah. Kalau dibiarkan akan kecewa putus asa bahkan menyangkal Tuhan. 'Tuhan apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami dan bukan kepada dunia ' mengapa Tuhan tidak menyatakan diri-Nya kepada dunia Karena dunia penuh kebencian ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 20 Agustus 2009 (Kamis Sore)
    ... kita. Korintus salib adalah tempat untuk kita mengaku dosa dan tempat kita mendapat pengampunan dosa. Menolak salib tetap hidup dalam dosa dan akan binasa. Filipi - praktek menjadi seteru salib Kristus Hidup seperti binatang kesudahannya adalah kebinasaan baik cara hidupnya pergaulannya tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah. Hanya mengutamakan perkara-perkara ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Desember 2017 (Sabtu Sore)
    ... menyalahkan setan. Kalau sudah menyalahkan setan berarti sudah tidak bisa bertobat seperti setan--'sebenarnya saya mau berbuat baik tapi setan mendorong saya berbuat ini. 'Jadi pekerjaan menghakimi orang lain adalah pekerjaan yang paling mengasyikkan enak bagi daging tapi sangat merugikan kerohanian kita karena membuat kita kering rohani--tidak puas tetapi selalu bersungut-sungut tidak ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 23 Februari 2015 (Senin Sore)
    ... sendiri sekalipun ada--yaitu kepandaian kekayaan kedudukan dan lain-lain. Untuk dunia kita bisa menggunakan itu semua tetapi untuk Kerajaan Sorga tidak bisa. Kalau untuk Kerajaan Sorga harus pandai kaya dan lain-lain berarti Tuhan tidak adil. Oleh sebab itu Rasul Paulus mengatakan 'Dia yang menguatkan aku' artinya kita tidak menggunakan kemampuan sendiri. Kita mengakui ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.