Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Penataran imam-imam dan calon imam-imam

Wahyu 1 : 1- 3,
1. Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes.
2 Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.
3. Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

Titik berat kita adalah ayat yang ketiga, dalam rangka penataran calon imam dan imam-imam mulai hari ini (Minggu, Senin dan Rabu). Wahyu 1 : 3 ini bagaikan posisi Maria yang duduk dibawah kaki YESUS untuk mendengarkan perkataan YESUS.

Sementara Marta sibuk, tetapi Maria duduk dibawah Kaki YESUS. Inilah permulaan tahbisan/pelayanan yang benar= Lukas 10 : 39, 42
39. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
42. tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Ayat 39= “terus mendengarkan perkataan-Nya” = perkataan YESUS = perkataan nubuat = Firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.

Ayat 42 = “Maria telah memilih bagian yang terbaik” = tahbisan yang benar.
yang tidak akan diambil dari padanya” = yang kekal.

Mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar (Firman nubuat) adalah permulaan dari tahbisan/pelayanan yang benar (‘yang terbaik’) dan kekal selamanya (‘tidak akan diambil’). Disini banyak kekeliruan kita, seperti Marta mau begini begitu tetapi tanpa Firman sehingga tidak ada artinya. Semoga kita mengerti.

Waktu Harun dan anak-anaknya mau ditahbiskan, ada korban-korban yang harus dibawa. Jika dikaitkan dengan mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran, maka salah satu korban yang dibawa adalah korban roti. Korban binatang itu untuk pendamaian dsbnya, tetapi juga ada korban makanan/roti. Jadi ini berkaitan dengan Firman.

Keluaran 29 : 1, 2,
1."Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
2. roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu

Tadi ‘berbahagia orang yang membaca, mendengar, menuruti Firman nubuat’ ini seperti Maria yang duduk terlebih dahulu dibawah Kaki TUHAN untuk mendengar dan dengar-dengaran kepada Firman. Setelah itu baru dapat bekerja. Itulah permulaan tahbisan yang benar, yang terbaik dan kekal untuk selamanya. Ini dibuktikan di Keluaran 29 : 2. Salah satu korban tahbisan (untuk pengangkatan imam/pelayanan TUHAN) adalah korban makanan.

Korban makanan terdiri dari 3 macam:

  1. Roti tidak beragi yang diolah dengan minyak.
  2. Roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak.
  3. Roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak.

Sekarang kita akan membahas:
Roti tidak beragi yang diolah dengan minyak.
Roti adalah firman Allah. Minyak adalah Roh Kudus. Ini sekarang dalam arti rohani. Kalau dulu memang membawa roti yang tidak beragi dll untuk menjadi imam. Sekarang tidak perlu membawa roti, membawa lembu/binatang, sebab ini sudah digenapkan oleh Korban Kristus. Jadi bila digabung yaitu Firman ALLAH dalam urapan Roh Kudus = Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua (urim dan tumim) = Firman pengajaran.

Kemudian, tidak beragi (tidak dicampur ragi) adalah murni/benar. Jadi roti tidak beragi yang diolah dengan minyak = Firman pengajaran yang benar.

Jadi tahbisan yang benar/pelayanan yang benar harus didasarkan pada Firman
pengajaran yang benar/murni = harus ada persekutuan dengan Firman pengajaran yang benar. Inilah yang nomor satu. Ini yang banyak tidak diterangkan, sehingga asal melayani. Jika tidak ada makanan yang benar = tidak ada Komando yang benar, bagaimana mau melayani? Jadi inilah yang terlebih dahulu.

1 Timotius 1 : 3, Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain

Ayat 3 = “jangan mengajarkan ajaran lain” = ini berarti hanya ada satu pengajaran yang benar.

Dalam sidang jemaat hanya ada satu Firman pengajaran yang benar, tidak boleh ada dua dll.

Apa yang dimaksud dengan pengajaran yang benar?

  • Tertulis di dalam alkitab. YESUS saat melawan setan selalu berkata ‘ada tertulis’. Sebab itu di gereja harus membaca alkitab. Saat di rumah kita seringkali tidak membaca alkitab, di gereja juga tidak mau membaca alkitab lagi, jadi mau dimana kita membaca alkitab? Ini yang seringkali saya menjadi heran. Coba kalau mahasiswa/pelajar disekolah tidak mau membaca buku, bayangkan apa yang mau dipelajari? Ini sama dengan saat kita di gereja. Kalau membaca Firman satu sampai dua ayat senang, tiga sampai lima ayat = ‘terlalu banyak’. Terus kalau kita tidak membaca Firman, mau apa? ‘ada tertulis’ itu berarti dibaca. Tadi ‘berbahagia orang yang membaca’. Jadi semakin banyak kita membaca alkitab, semakin berbahagia. Jika tertulis di dalam alkitab itu berarti sudah mempunyai kemenangan atas pencobaan. Karena ‘ada tertulis’ maka setan kalah. Kalau didalam pemberitaan Firman tidak pernah membaca alkitab, hanya bercerita, lawakan maka tidak akan ada kemenangannya.


  • Diilhamkan/diwahyukan oleh TUHAN = dikatakan oleh YESUS = dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain. Itulah yang penting. Jangan Firman ini diterangkan dengan lawakan dll.


  • Tanda Firman pengajaran yang benar yaitu dipraktekkan. Jika tidak dipratekkan, nanti akan menjadi palsu. Tidak mempraktekkan Firman pengajaran yang benar = memalsukan Firman. Praktek berbeda itu berarti palsu. Firman bilang A tapi prakteknya B, sehingga menjadi sesat.


  • Pengajaran yang benar ini berani untuk menyatakan nikah yang benar, untuk menuju perjamuan kawin Anak Domba. Sekarang nikah banyak yang hancur, tapi hamba TUHAN banyak yang menutup-nutupi. Jika demikian itu bukan pengajaran yang benar. Semoga kita dapat mengerti.


  • Kemudian yang terakhir itulah, tidak ada pamrih. 2 Kotintus 2 : 17, Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

    Tidak ada pamrih = tidak mencari keuntungan secara jasmani, seperti uang dll. Menyampaikan Firman untuk mendapatkan uang, kedudukan, tidak! Ini sekarang lagi ramai diberitakan = ‘kalau kesana berapa yang kita dapat?’ Biarlah kita bersyukur kepada TUHAN oleh kekuatan Firman pengajaran dan teladan dari guru-guru dan gembala kami, yang menyampaikan Firman dengan cuma-cuma’, bahkan kemana-mana untuk ongkos membayar sendiri (hotel bayar sendiri). Ini supaya Firman itu betul-betul murni dan tanpa pamrih.

Tapi jangan berpikir bahwa semua yang kita kerjakan akan hilang, tidak! Kalau ibadah disertai dengan rasa puas, maka seperti kata rasul Paulus = ‘upahku memberitakan Firman’. Jadi saat Firman diberitakan, maka itu sudah merupakan upah kita dan kita merasa puas.

Jika kita tidak mencari keuntungan yang jasmani, tetapi kita beribadah melayani TUHAN dan kita merasa puas dengan perkara-perkara rohani, maka kita mendapatkan keuntungan besar dari TUHAN (lebih dari jutaan) yaitu dua sayap burung nazar yang besar. Jangan ada pamrih dalam melayani TUHAN = main musik, berapa? Kalau dapat yang jasmani, maka kita tidak akan mendapatkan dua sayap burung nazar yang besar.

Wahyu 12 : 14, Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Dua sayap burung nazar ini lebih dari uang dll.

Kegunaan dua sayap burung nasar yaitu:

  • Untuk menyingkirkan kita kepadang gurun jauh dari mata antikrist, sehingga kita dipelihara dan dilindungi oleh TUHAN secara langsung selama tiga setengah tahun. Antikrist tidak dapat menjamah sehingga kita tidak akan masuk dalam aniaya antikrist. Nanti dunia ini semuanya dikuasai oleh antikrist, termasuk deposito juga dikuasai. Sehingga tidak ada yang bisa diandalkan. Kalau sekarang kita beribadah, bermain musik, menyanyi, berkhotbah hanya untuk mencari pamrih (perkara di dunia), kita bisa mendapatkan dan mungkin banyak, tetapi kita kehilangan dua sayap burung nazar. Waktu zaman antikrist, kita akan masuk aniaya antikrist dan mengalami siksaan yang besar sampai pemancungan kepala.


  • Dan jika YESUS datang kedua kali, maka dua sayap burung nazar yang besar akan mengangkat kita diawan-awan yang permai, kita bertemu dengan YESUS untuk selama-lamanya.

Jadi melayani TUHAN itu dasarnya seperti Maria yaitu ‘duduk dibawah Kaki TUHAN’ = berbahagia orang yang membaca, mendengar, dan menuruti Firman. Jadi harus ada persekutuan atau dasar pengajaran yang benar. Semoga kita dapat mengerti.

Roti bundar tidak beragi yang diolah dengan minyak.
Dulu memang sungguh-sungguh membawa roti, tapi sekarang dalam arti yang rohani.

Bundar adalah tidak ada ujung dan tidak ada pangkal (seperti cincin bundar). Itu menunjuk kasih = kekal. Jika ada ujung dan ada pangkalnya itu berarti berakhir, tetapi jika tidak ada ujung dan tidak ada pangkal berarti kekal selama-lamanya.

Kapan Firman menjadi kasih dan Firman menjadi kekal?
Yohanes 14 : 15
14:15. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

Jawabannya adalah jika kita melakukan pengajaran yang benar (mempraktekkan), maka kita mengalami kasih ALLAH yang besar. Sehingga kita bisa mengasihi TUHAN dan mengasihi sesama, itulah bundar.

Yohanes 8 : 51
8:51. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."

Tidak mengalami maut = hidup kekal.

Jadi tahbisan yang benar adalah melakukan/mempraktekkan firman pengajaran yang benar = mengasihi TUHAN dan mengasihi sesama = mengalami hidup kekal selama-lamanya. Kasih itu kekal. Jika tahbisan kita memiliki kasih, maka pelayanan kita juga akan kekal.

Matius 7 : 21-23
21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
22. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Ay 21 = “yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga” = mempraktekkan Firman pengajaran yang benar. Itulah hamba TUHAN.

Ay 22 = inilah pelayanan yang hebat, tetapi keliru seperti pelayananan Marta = yang sibuk kesini kesana. Ini mujizat luar biasa? tetapi apa jawaban TUHAN?
Ay 23 = “Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" = karena tidak sesuai dengan Firman pengajaran = tidak sesuai dengan alkitab.

Tadi kelihatannya Maria hanya duduk dan Marta sibuk, kalau manusia melihat = pelayanan Marta itu hebat. Tetapi bagi TUHAN = duduk dahulu untuk mendengarkan Firman, itulah yang terbaik dan kekal. Semoga kita mengerti.

Jadi tahbisan yang benar adalah tahbisan dalam kasih = tahbisan Mempelai.

Keberhasilan pelayanan kita, bukanlah gereja besar, gereja kecil, banyak jemaat = bukan itu! Juga bukan bentuk pelayanan dan hebatnya pelayanan. Tetapi ukuran keberhasilan pelayanan adalah melakukan Firman pengajaran yang benar = taat dengar-dengaran. Sehingga pintu surga terbuka bagi kita (keberhasilan tertinggi = puncak keberhasilan) dan pintu-pintu di dunia juga akan terbuka bagi kita (keberhasilan di dunia). Jadi pelayanan tidak bisa dipisahkan dari Firman pengajaran. Ada Firman pengajaran yang benar maka harus dipraktekkan. Itulah tahbisan yang benar. Semoga kita dapat mengerti.

Jadi bisa disimpulkan, pelayanan/tahbisan yang benar adalah memiliki hati yang taat dengar-dengaran. Itulah hati seorang hamba. Saya sudah seringkali mengatakan, kalau tidak taat maka akan sulit untuk dipakai. Contohnya adalah ambilkan air untuk minum tapi diambilkan nasi yang mahal dan enak. Ini tidak taat dan menurut pikirannya sendiri = air minum aqua, berapa harga satu gelas? murah sekali, ini saya berikan nasi istimewa. Tapi yang dibutuhkan adalah minum. Semoga kita dapat mengerti.

Roti tipis tidak beragi yang diolesi minyak.
Tipis artinya rendah hati. Ini merupakan karakter. Jadi tahbisan yang benar dikaitkan dengan Firman pengajaran yang benar yang sudah mendarah daging, sehingga menjadi karakter/tabiat dalam kehidupan kita. Kalau Firman dipraktekkan maka akan mendarah daging. Dipraktekkan itu seperti dimakan. Kalau kita makan roti/nasi maka akan mendarah daging dan bertambah besar, begitu juga jika Firman dipraktekkan. Karakter seorang hamba TUHAN itu dimulai dari tipis (tidak ada ketebalan) = rendah hati.

Yang sudah melayani, kita harus taat kepada Firman pengajaran yang benar. Yang belum melayani, mari menerima Firman pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran. Itulah pelayan TUHAN dengan tahbisan yang benar (harus memiliki hati yang taat dengar-dengaran = hati seorang hamba).

Filipi 2 : 3, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

Rendah hati adalah:

  • Kemampuan untuk mengaku dosa kepada TUHAN dan sesama (vertikal dan horisontal membentuk kayu salib), jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Mengaku dosa kepada TUHAN mungkin masih lebih mudah = mungkin tadi pagi berbuat dosa dan sudah mengaku kepada TUHAN malam ini berbuat dosa lagi dan mengaku lagi. Tetapi kita juga harus mengaku dosa kepada sesama.


  • Kemampuan untuk mengakui bahwa orang yang lain lebih utama dari kita. Itulah rendah hati atau tipis. Jika kita merasa lebih dari yang lain, itu berarti tebal atau ada ketinggian.

Jika ada dosa maka kita harus rendah hati. Seringkali saya mengatakan kalau tidak mengaku dosa tetapi melayani = ini seperti menggendong gula. Dosa adalah beban. Contohnya seperti saya berkhotbah dengan menggendong gula = mungkin pertama gagah, tapi lama-lama jemaat semuanya tidak dapat mengerti. Jika kita menyanyi/main musik dengan menggendong gula/ada dosa, maka tidak bisa dinikmati.

Jika pelayan TUHAN sudah rendah hati/tipis/tidak ada ketebalan, maka tidak mungkin jatuh. Jika saudara duduk dikursi (ada ketebalan jika diukur dari lantai ke kursi), ini masih bisa jatuh = ada orang duduk dikursi dan terjatuh. Tetapi kalau duduk dilantai/tipis (lebih rendah dari yang lain = yang lain lebih utama) maka tidak akan mungkin jatuh = tidak ada orang duduk dilantai dan jatuh, tidak ada! Orang yang mau mengaku dosa, bukan menyalahkan orang lain, bukan menunjuk-nunjuk kesalahan orang, bukan menghakimi orang. Itu adalah orang yang duduk dilantai. Semoga kita dapat mengerti.

Jadi tahbisan yang benar harus memiliki kerendahan hati. Itulah hati seorang hamba. Semoga kita dapat mengerti.

Tadi sudah diterangkan tahbisan yang benar harus memiliki hati yang taat dengar-dengaran. Jadi kita harus taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, seperti YESUS taat sampai mati di kayu salib. Padahal YESUS tidak berdosa, tetapi Dia harus mati untuk menuruti kehendak Bapa.

Rendah hati ini tidak bisa dipisahkan dari lemah lembut. Jika kita rendah hati, maka kita pasti lemah lembut.

Lemah lembut adalah:

  • Kemampuan untuk bisa menerima Firman pengajaran sekeras/setajam apapun. Itulah ukuran lemah lembut. Jika seorang imam/pelayan TUHAN tidak dapat menerima Firman, itu berarti dia keras dan tidak bisa melayani TUHAN. Ukuran lemah lembut bukan dari suaranya yang lemah lembut.


  • Kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya. Jika kita bisa menerima Firman/TUHAN, maka kita juga dapat mengampuni orang lain. Seorang pelayan TUHAN/hamba TUHAN jangan mengingat-ingat dosa orang lain. Jika mengingat kesalahan orang lain, nanti akan melayani dengan dendam, iri, akibatnya tidak akan bisa melayani.

Demikian juga kalau tidak lemah lembut/tidak mengampuni dosa orang lain/ingat dosa orang lain, ini akan sama juga. Contohnya adalah main musik dengan dendam/pahit hati, berkhotbah dengan pahit hati, akibatnya akan kacau semuanya.

Jadi sekarang ini, pelayanan yang dikaitkan dengan Firman pengajaran yang benar dan ini berbicara tentang hati yaitu:

  • hati yang taat dengar-dengaran,
  • rendah hati dan
  • lemah lembut.

Matius 11 : 28, 29,
28. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu
29. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Darimana kita mendapatkan hati yang rendah hati dan lemah lembut? kita belajar kepada YESUS dikayu salib. Tadi taat juga belajar kepada YESUS di kayu salib (YESUS taat sampai mati). Rendah hati dan lemah lembut juga belajar kepada YESUS di kayu salib, sebab YESUS di kayu salib rendah hati dan lemah lembut.

YESUS sangat rendah hati yaitu mengakui segala dosa-dosa kita (dosa manusia di dunia). Dia tidak berdosa tapi mengakui dosa-dosa kita (ditanggung di kayu salib). YESUS rendah hatinya luar biasa = puncak rendah hati. Jadi sangat sombong, kalau orang tidak mengaku dosa tetapi menyalahkan orang lain. Ini kebalikan dengan YESUA Yang mau mengakui semua dosa manusia. Seringkali dosa kita sendiri, kita tidak mau mengakui, bahkan menyalahkan orang lain, ini terlalu sombong = puncak kesombongan seperti setan. Setan itu sudah berbuat dosa tapi pekerjaannya terus mendakwa = dia tidak pernah minta ampun, dari dulu sampai sekarang tidak pernah! kita harus berhati-hati.

Bagaimana YESUS lemah lembut? YESUS mengampuni dosa = ‘Bapa ampunilah mereka semua’. Mereka sudah mencambuk YESUS, menyalibkan, meludahi, bersikap tidak adil kepada YESUS = Yesus Barabas yang dipilih dan YESUS Kristus yang disalibkan, semua sudah dilakukan terhadap YESUS. Jadi dari sini kita belajar yaitu dari kayu salib.

Rendah hati, lemah lembut dan taat = mengulurkan tangan kepada TUHAN dan
TUHAN mengulurkan tangan kuasa-Nya kepada kita. Kita hidup di dalam Tangan TUHAN. Jangan takut, sebab hamba TUHAN hidup didalam Tangan TUHAN. Jadi kita hanya berusaha dan yang menentukan adalah Tangan TUHAN.

Mari, bagi yang sudah gagal/merosot hari ini, apa saja! saya juga diperiksa soal pelayanan. Jika merosot, mari kembali kepada pengajaran yang benar sebagai pokoknya, ada persekutuan dengan pengajaran yang benar, mari dipraktekkan (jangan ragu), sampai menghasilkan hati yang rendah hati, lemah lembut dan taat dengar-dengaran.

Itu sebabnya biarlah sekarang ini kita semua mau dipakai oleh TUHAN, baik yang belum melayani dan yang sudah melayani. Mari pelayanan itu diperbaiki terlebih dahulu dan dasarnya adalah hati. Pelayanan harus terlebih dahulu dikaitkan dengan pengajaran/harus ada korban makanan. Pengajaran itu sebagai Kepala/Komando. Kalau Kepalanya/pengajarannya benar, maka semuanya benar. Jika kepalanya ada gangguan (gangguan otak), maka semuanya tidak akan benar (mungkin keseimbangannya tidak benar). Jadi nomor satu adalah pengajarannya benar = untuk ini harus kita doakan.

Jadi, kesimpulan dari tahbisan yang benar adalah kita harus memiliki hati yang rendah hati, lemah lembut dan taat dengar-dengaran. Ini kita belajar dari YESUS di kayu salib artinya dibutuhkan pengorbanan. Untuk bisa memiliki hati yang taat, hati yang rendah hati, lemah lembut dibutuhkan pengorbanan-pengorbanan, bahkan sampai berkorban nyawa seperti YESUS. Ini merupakan pelajaran yang belum pernah selesai, kita harus terus belajar.

Contohnya untuk taat adalah Abraham yang harus berkorban perasaan = Abraham sembelih anakmu Ishak. Selama 25 tahun menunggu, setelah lahir (kira-kira usia 13-14 tahun), disuruh untuk menyembelih. Untuk rendah hati/mengaku dosa = kalau mengaku dosa kepada TUHAN, kita tidak malu-malu untuk minta ampun sekalipun setelah minta ampun, kita masih berbuat dosa lagi.

Kalau minta ampun dari rendah ke tinggi, ini masih memungkinkan tetapi berat juga. Kalau minta ampun dari tinggi ke rendah, seperti gembala harus mengaku kepada pengerja. Jika hati tidak “digarap” maka akan terasa tinggi dan keras sekali, oleh karena itu permulaanya adalah pengajaran yang benar. Itulah yang “menggarap” hati. Jika kita tidak mengaku dosa maka tidak ada damai.

Hasilnya jika rendah hati dan lemah lembut:

  1. Matius 11 : 28-30,
    28. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
    29. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
    30. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

    kita akan mengalami damai sejahtera, ketenangan, kelegaan di dalam TUHAN, sehingga:


    • Semua menjadi enak dan ringan. Kalau hati sudah mengalami damai sejahtera, maka hidup kita menjadi enak dan ringan, melayani enak dan ringan. Jadi, yang penting adalah hati damai.

      Jika ada pengajaran yang benar dan dipraktekkan, maka hati sudah menjadi hati hamba (rendah hati dan lemah lembut). Itu sudah enak dan ringan, pelayanan juga menjadi enak ringan, rumah tangga enak ringan. Bagi saudara yang masih bekerja didunia, juga menjadi enak ringan, sekolah enak ringan, semua menjadi enak dan ringan. Jika kita melayani enak dan ringan, menikah enak dan ringan, maka kita tidak akan pernah ditinggalkan.


    • Kalau hati damai, maka ada kuasa TUHAN untuk menghancurkan setan dibawah kaki kita (ada kemenangan atas setan). Semoga kita dapat mengerti.

      Roma 16 : 20, Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu

      Menghancurkan setan dibawah kaki kita artinya kita tetap hidup benar dan hidup suci, tidak jatuh dalam dosa-dosa, sampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan). Damai itu benar dan suci. Kita harus menjaga hati damai, rendah hati dan lemah lembut. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Filipi 2 : 8 11,
    8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
    9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
    10. supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
    11. dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

    Jika kita taat dengar-dengaran, maka kita akan mengalami kuasa TUHAN untuk:


    • Kuasa kemenangan atas setan tritunggal (ay 10), kemenangan atas pencobaan-pencobaan, semua masalah diselesaikan oleh TUHAN, sampai masalah yang mustahil. Ada jalan keluar dari segala masalah= pintu terbuka.


    • Kuasa pengangkatan = Dia ditinggikan (ayat 9). Kuasa pengangkatan artinya kita diangkat dari kegagalan-kegagalan, sehingga semua menjadi berhasil dan indah pada waktunya.


    Diangkat artinya:


    • kita dipakai oleh TUHAN dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir = kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Kita bisa dipakai dalam hal apa saja, untuk itu kita belajar mulai dari yang kecil.


    • kita diubahkan. Ini merupakan mujizat terbesar. Kalau manusia daging itu meloncat, maka akan jatuh dan tidak bisa terangkat. Istilah diangkat = kita diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS. Ini ringan. Tambah diubahkan maka kita akan bertambah naik. Keubahan hidup dimulai dari lidah.

      Filipi 2 : 11, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

      Lidah diubahkan sehingga lidah bisa mengaku YESUS, artinya


      1. Lidah untuk mengaku dosa. Jangan memfitnah orang, jangan menjelekkan orang, jangan menghakimi orang.
      2. Tidak berdusta (berkata benar/jujur).
      3. Lidah untuk bersaksi.
      4. Lidah untuk menyembah TUHAN. Dari lidah kita bisa diturunkan atau diangkat. Contohnya adalah Korah bersungut-sungut sehingga diturunkan, sebab itu kita harus berhati-hati terhadap lidah kita!
      5. Sampai satu waktu jika YESUS datang kembali kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna sama mulia dengan Dia, lidah tidak salah dalam perkataan yaitu hanya berseru “Haleluya”, tidak ada saling menyakiti, tidak ada saling curiga. Kalau kita sedang berbicara itu bisa berbeda-beda bahasanya, yang satu bahasa Jawa, yang satu bahasa Cina, sehingga bisa menimbulkan saling curiga = ‘bicara apa orang ini’? Jika lidah sudah diubahkan, jangankan satu gereja, tetapi dari empat penjuru bumi hanya berseru “Haleluya” untuk menyambut kedatangan TUHAN YESUS yang kedua kali diawan-awan yang permai. Semoga kita dapat mengerti.

TUHAN memberkati kita semua.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 14 Februari 2012 (Selasa Sore)
    ... Ia harus dihukum mati Contoh saksi yang benar adalah Tuhan Yesus sendiri. Yesus bersaksi bahwa Dia adalah Mesias Anak Allah yang hidup sekalipun menghadapi siksaan dan kematian. Kita juga harus bersaksi bahwa Yesus adalah Mesias Anak Allah yang hidup apapun resiko yang kita hadapi. Mesias Kristus Yang Diurapi. Ada jabatan yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 19 Februari 2012 (Minggu Pagi)
    ... seperti menyambut seorang malaikat Allah malahan sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri. Betapa bahagianya kamu pada waktu itu Dan sekarang di manakah bahagiamu itu Karena aku dapat bersaksi tentang kamu bahwa jika mungkin kamu telah mencungkil matamu dan memberikannya kepadaku. Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu Hai ...
  • Ibadah Doa Malam Session II Malang, 02 Agustus 2017 (Rabu Dini Hari)
    ... pengantara antara Allah dan manusia yaitu manusia Kristus Yesus Di atas . hasta ada roti artinya persekutuan kita dengan Yesus sebagai Roti Kehidupan. Kita mendengar sampai melakukan firman pengajaran yang benar sehingga firman mendarah-daging dalam hidup kita. Kita mengalami pertumbuhan rohani. Tabiat Yesus menjadi tabiat kita. Pikiran Yesus menjadi pikiran ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab, 03 September 2009 (Kamis Sore)
    ... perkara dunia yang akan berlalu sebab jika demikian akan ikut lenyap bersama dunia. Perhatian kita yang terutama haruslah memperhatikan perkara Tuhan perkara rohani yang tidak akan berlalu perkara yang kekal yaitu Perkataan Tuhan sendiri ayat menerangkan ayat -- firman pengajaran yang benar. Mazmur kemurahan Tuhan. Petrus Kerajaan Sorga. ad. . Perhatian utama ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 29 Oktober 2014 (Rabu Sore)
    ... kita alami dan Tuhan mengijinkan itu sebab Tuhan sendiri sudah mengalami malah penderitaan-Nya lebih besar. Ini keadilan Tuhan. Di ayat lain dikatakan 'penderitaan ringan yang kau alami sekarang ini'. Artinya kalau kita diijinkan mengalami sengsara itu masih sangat ringan jika dibandingkan dengan penderitaan Yesus di kayu salib. saat diijinkan sengsara bersama ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 18 Oktober 2014 (Sabtu Sore)
    ... bercahaya. Dalam Lukas terdapat cerita bagaikan lampu yang bercahaya pada pelita emas Perempuan-perempuan yang melayani Yesus Lukas - . Perumpamaan tentang seorang penabur Lukas - . Perumpamaan tentang pelita Lukas - . Yesus dan sanak saudara-Nya Lukas - . Angin ribut diredakan Lukas - . Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa Lukas - . Yesus ...
  • Ibadah Doa Malang, 27 November 2018 (Selasa Sore)
    ... Penyembahan yang palsu kepada setan antikris. Syarat penyembahan yang benar Didorong oleh kebenaran dan roh. Kebenaran adalah firman pengajaran yang benar. Roh adalah Roh Kudus. Jadi penyembahan yang benar didorong oleh firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus yaitu firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Sebaliknya penyembahan palsu ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 28 Agustus 2013 (Rabu Sore)
    ... dalam Kristus Yesus yang walaupun dalam rupa Allah tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati bahkan sampai mati ...
  • Ibadah Raya Malang, 11 Desember 2016 (Minggu Pagi)
    ... benar mendarah daging dalam hidup kita. Mengalami penyucian tabiat daging sehingga tabiat Yesus yang mendarah daging dalam hidup kita. Salah satu tabiat Yesus adalah diam dan tenang di tengah badai. Kita juga harus diam dan tenang di tengah badai lautan dunia. Diam artinya berdiam diri mengoreksi diri lewat ketajaman pedang ...
  • Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 07 April 2020 (Selasa Pagi)
    ... permai. Mengapa kita harus berpuasa Karena kita sedang menghadapi penyakit ayan yang melanda dunia termasuk gereja Tuhan. Penyakit ayan hanya bisa diusir dengan berdoa dan berpuasa. Matius . Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa. Perikop Yesus menyembuhkan anak muda yang sakit ayan. Pengertian penyakit ayan gila babi Kerusakan moral ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.