Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.

Wahyu 6: 7-8
6:7. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempatberkata: "Mari!"
6:8. Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor
kuda hijau kuningdan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan mautmengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparandan sampar, dan dengan binatang-binatang buasyang di bumi.

Ini adalah pembukaan METERAI yang KEEMPAT; penghukuman yang keempat dari Allah Roh Kudus atas dunia, yaitu terjadi kegerakan kuda hijau kuning/kuda kelabu, yang mengakibatkan MAUT DAN KERAJAAN MAUTmenguasai seperempat bagian dari bumi untuk membunuh penduduk bumi dengan pedang, kelaparan, sampar dan binatang buas (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 16 Juli 2017).

Ada tiga macam maut/kematian:

  1. Maut/kematian secara tubuh/jasmani; debu kembali pada debu, tetapi roh kembali kepada Tuhan.
  2. Maut/kematian rohani= hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan; enjoydalam dosa; tidak mau dan tidak bisa bertobat lagi.
    Maut rohani termasuk juga menerima ajaran-ajaran palsu; ini juga mematikan. Upah dosa adalah maut--mematikan rohani--, dan ajaran-ajaran palsu juga mematikan.

    2 Petrus 2: 1
    2:1.Sebagaimana nabi-nabi palsudahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkanpengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

    'Memasukkan'= menginfiltrasi; ini yang seringkali tidak disadari, bilang: tidak apa-apa, sama saja,  padahal  ajaran palsu sudah masuk. Kita harus hati-hati!

  3. Maut/kematian yang kedua; kematian di lautan api dan belerang; neraka selamanya.

Kita mempelajari: mati tubuh berkaitan dengan mati rohani dan kematian yang kedua di neraka.
1 Korintus 15: 51-52
15:51.Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
15:52.dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkandalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

Suatu rahasia, tidak semua orang kristen tahu, bahkan banyak hamba Tuhan yang tidak tahu, yaitu kita tidak akan mati semuanya--tentang maut tubuh. Artinya: ada orang kristen--hamba/pelayan Tuhan--yang meninggal dunia, tetapi juga ada yang hidup sampai Tuhan datang kembali kedua kali.

Mati atau hidup merupakan urusan Tuhan; kemurahan Tuhan sehingga tidak penting bagi kita; bukan urusan kita. Kita memang harus menjaga makanan yang baik, semua yang baik, tetapi mati atau hidup adalah urusan Tuhan, bukan urusan kita. Jangan urus itu!

Urusan kitaadalah selama hidup kita harus mendengar suara sangkakala/nafiri yang dahysat bunyinya, yang ditiup oleh malaikat.

Matius 24: 31
24:31.Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nyadengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinyadan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.

Sangkakala yang ditiup oleh malaikat artinya firman pengajaran yang benar dan keras, yang disampaikan secara berulang-ulang oleh seorang gembala--malaikat menunjuk pada gembala. Ini yang disebut dengan firman penggembalaan.

Jadi, urusan kita adalah mendengar firman penggembalaan selama hidup kita. Kalau selama hidup kita mendengar dan dengar-dengaran pada suara sangkakala/firman penggembalaan yang diulang-ulang, kita akan mengalami penyucian dan pembaharuansedikit demi sedikit sampai satu waktu kita menjadi sama mulia/sempurna dengan Yesus saat Ia datang kembali kedua kali di awan-awan yang permai.

Mati atau hidup urusannya Tuhan. Mungkin orang bilang: tidak ada harapan,tetapi kalau Tuhan bilang: hidup, dia akan hidup. Sebaliknya: sehat dia ya,baik, tetapi tidak sakit apa-apa tahu-tahu meninggal. Itu namanya urusan Tuhan; kemurahan Tuhan, jadi tidak penting bagi kita. Yang penting selama masih diberi panjang umur, kita mendengar dan dengar-dengaran pada firman penggembalaan, supaya kita mengalami penyucian dan pembaharuan sampai sempurna, sama mulia dengan Yesus saat Dia datang kembali kedua kali.

1 Korintus 15: 52
15:52.dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkandalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

Jika kita diizinkan meninggal dunia, suara sangkakala yang terakhir akan membangkitkan kita dalam tubuh yang sempurna, sama mulia seperti Yesus; tiga macam maut dikalahkan. Jika kita diizinkan hidup sampai Tuhan datang kembali, bunyi sangkakala yang terakhir akan mengubahkan kita dengan sekejap mata dalam tubuh kemuliaan seperti Yesus. Dan keduanya menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna dan mulia; mempelai wanita dari empat penjuru bumi yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai dan Yerusalem baru selamanya; tidak ada lagi lautan api dan belerang; bebas dari tiga macam maut.

Kita memang berhadapan dengan maut dan kerajaan maut; maut bergentayangan (kitab Yeremia). Mati atau hidup urusan Tuhan, tetapi selama hidup itu urusan kita, yaitu harus mendengar bunyi sangkakala, mengalami penyucian dan pembaharuan sedikit demi sedikit sampai satu waktu menjadi sama mulia dengan Tuhan.

Apa yang harus disucikan dan dibaharui?
Matius 24: 32
24:32.Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembutdan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.

Ayat 31 tadi tentang bunyi sangkakala.
'musim bertunas'= musim berbuah.
Mengalami keubahan hidup sama dengan melembutseperti pohon ara, supaya dapat berbuah.

Apa yang harus melembut?Terutama hati.
Yeremia 17: 1
17:1."Dosa Yehuda telah tertulis dengan pena besi, yang matanya dari intan, terukir pada loh hatimereka dan pada tanduk-tanduk mezbahmereka

Loh hati yang keras sampai memakai pena besi.
Jadi yang harus diubahkan adalah hati yang keras, yaitu hati yang menyimpan atau mempertahankan dosa-dosa sampai puncaknya dosa; tidak mau mengaku dosa malah menyalahkan orang lain dan Tuhan--kalau dia kena firman, dia bilang: firmannya terlalu keras.Ini sudah bahaya, sudah seperti ayat ini yaitu hatinya sudah keras, tidak mau mengaku dosa, malah menyalahkan orang lain dan Tuhan/pengajaran yang benar. Sangat keras!

Akibatnya:

  1. 'dosa terukir pada loh hati', artinya: dosa menjadi permanen; tidak bisa diubah lagi.
  2. 'dosa terukir pada tanduk-tanduk mezbah'. Dulu, kalau orang berbuat dosa dengan tidak sengaja, lalu dia lari ke mezbah korban bakaran dan memegang tanduk mezbahnya, dia akan diampuni dan selamat. Sekarang, kalau dosanya diukir pada tanduk mezbah, berarti tidak ada pengampunan lagi; kering rohani dan mati rohani--tubuhnya hidup tetapi rohaninya mati--, dan akan menuju kematian yang keduadi lautan api dan belerang selamanya.

Hati keras ini yang harus diubahkan oleh bunyi sangkakala yang keras--terus diulang-ulang--sampai menjadi hati yang lembut.

Hati lembut= rendah hati dan lemah lembut.

Rendah hatiartinya: kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dengan sejujur-jujurnya. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.

Lemah lembutartinya:

  • Kemampuan untuk menerima firman Allah sekeras apapun--menerima pribadi Tuhan.
    Yakobus 1: 21
    s1:21.Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.


  • Kemampuan untuk menerima sesama dalam kelemahan dan kekurangan karena dari firman dia tahu dia juga banyak kekurangan dan kelemahan; mengampuni dosa sesama dan melupakannya. Kalau sudah bisa menerima Tuhan, dia akan bisa menerima sesama.

Rendah hati dulu, kemudian lemah lembut.
Jika hati lembut--bisa mengaku dosa dan mengampuni dosa orang lain--, darah Yesus akan menghapus segala dosa; menyelesaikan segala dosa kita di kayu salib; Yesus meminum anggur asam bercampur empedu di kayu salib dengan berteriak: Sudah selesai! Semua dosa selesai. Dan Dia akan mencurahkan Roh Kudus--anggur baru--kepada kita, sehingga kita menjadi manusia baru/Bait Allah; kita menjadi tempatnya Roh Kudus.

Kalau hati keras, akan jadi tempatnya dosa; dosa-dosa akan menjadi permanen dan membawa pada kebinasaan.
Tetapi hati lembut--Bait Allah--akan menjadi tempatnya Roh Kudus; permanen juga dalam hidup kita.

Mari, malam ini, sekali lagi, umur ada di tangan Tuhan, mati atau hidup urusan Tuhan; kita memang menghadapi tiga macam maut, bahkan raja Daud mengatakan: satu langkah jaraknya --satu denyut jantung jaraknya--aku dengan maut.Itu urusan Tuhan. Tetapi tidak usah takut! Yang penting selama hidup kita mendengar dan dengar-dengaran pada suara sangkakala yang dahsyat bunyinya--firman penggembalaan; firman pengajaran yang diulang-ulang oleh seorang gembala--untuk mengalami penyucian dan pembaharuan dari hati yang keras (tempatnya dosa) menjadi hati yang lembut (rendah hati dan lemah lembut); kita menjadi Bait Suci/tempatnya Roh Kudus; kita menerima anggur baru; yang asam dan pahit sudah diminum Yesus di kayu salib, dan sekarang Dia akan mencurahkan anggur baru/kuasa Roh Kudus.

Tanpa Roh Kudus kita tidak bisa apa-apa, tetapi hanya menjadi sarang penyamun, bukan lagi rumah doa, sehebat apapun kita di dunia; benar-benar hanya berbuat dosa sampai kebinasaan; hanya ditelan dan dikuasai maut sampai binasa.
Tetapi Bait Allah/tempatnya Roh Kudus--rumah doa--benar-benar dikuasai Roh Kudus; maut tidak bisa menembusi.

Kegunaan Roh Kudus:

  1. Roma 12: 11
    12:11. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

    Kegunaan Roh Kudus yang pertama: Roh Kudus membuat kita setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan  sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang kembali. 

    Kalau daging, layu; awalnya semangat tetapi lama-lama loyo. Tetapi Roh Kudus tambah semangat terus. Meninggal dunia atau hidup sampai Tuhan datang, urusan Dia, tetapi urusan kita adalah setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir. Sewaktu-waktu kita meninggal dunia atau Tuhan datang kembali, kita siap.

  2. Roma 8: 26-28
    8:26. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kitakepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
    8:27. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
    8:28. Kita tahu sekarang, bahwa
    Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikanbagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

    'Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan'= dalam doa, Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia; semua jadi baik.
    Beribadah melayani artinya kita menjadi Bait Allah, tetapi kita juga berdoa menyembah Tuhan seperti malam hari ini; ini adalah puncak ibadah pelayanan.

    Kegunaan Roh Kudus yang kedua: Roh Kudus menolong kita untuk bisa berdoa menyembah Tuhandengan hancur hati, artinya:

    1. Menyembah Tuhan dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan= menyembah Tuhan dengan berbahasa Roh, asal jangan dibuat-buat dan jangan palsu.

      "Waktu ibadah persekutuan di Jakarta, ada satu orang baru, seorang hamba Tuhan, tetapi dia masih ikut di satu gereja sebagai pengerja, belum berdiri sendiri. Dia bertanya pada saya: 'Om, bagaimana itu tentang orang yang sedikit-sedikit berbahasa Roh?': 'Terserah dia, asalkan tidak kering.': 'Kalau di sini kok tidak, om? Biasa-biasa saja, tetapi saya bisa merasakan.': 'Itu yang penting, jangan seperti botol minyak wangi, minyaknya sudah habis, tetapi kita paksa; memang harum--bahasa Rohnya dipaksa, tetapi kering.' Bahasa Roh itu wajar saja. Kalau memang luapan, silahkan, tidak dilarang, tetapi kalau tidak, jangan dibuat-buat, apalagi diberi aba-aba: Mari menyanyi, satu kali bahasa Indonesia, dua kali bahasa Roh. Ada yang seperti itu, adik saya laporan. Bagaimana itu? Jangan begitu! Wajar saja, kalau Roh Kudus bekerja dari perut ke mulut, silahkan; kita akan merasakan, dan orang lain bisa merasakan. Kalau hanya hafalan, suasananya akan kering.
      Jangan sampai kering! Saya tadi mengajar Lempin-El: Nomor satu, doakan saya jangan kering. Kalau kering, sudah tidak ada artinya; kering rohani, mati rohani, dan hanya tinggal menunggu neraka. Jangan sampai kering! Mohon pada Tuhan malam ini! Semua buka hati, biar kita menjadi tempatnya Roh Kudus, dan tinggalkan dosa! Harus memilih! Saya terangkan soal memilih, anak kecil datang pada saya: 'Om, kenapa dulu Tuhan ciptakan malaikat Lucifer, kok tidak dilarang berbuat dosa?': 'Itulah keadilan Tuhan, bebas.' Kita bukan robot. Kalau manusia, bebas, hanya memilih: kalau berbuat ini akibatnya ini.
      Kita juga memilih malam ini: hati keras--tetap dalam dosa--sampai dosa diukir dan tidak diampuni, habis kita, atau melembut--akui dosa, dosa pergi dan Roh Kudus dicurahkan."

      Buktinya: setia berkobar-kobar.
      Kalau orang sudah tidak setia berkobar dengan beragam alasan, itu sebenarnya dia sudah kering.

      "Bukan saya sombong bahwa saya tidak kering dan yang lain kering, tetapi saya yang takut kering. Itu yang saya minta supaya Lempin-El mendoakan untuk saya di manapun nanti mereka diutus, tidak usah doa macam-macam. Kalau sudah kering, tidak ada artinya mau gereja besar atau kecil."

      Mari tetap setia, dan bisa berdoa dari dasar hati, bukan dibuat-buat atau tiru-tiru. Serahkan semua pada Tuhan dengan hancur hati atau berbahasa Roh! Kita akan merasakan urapan, dan sebelah kita juga merasakan urapan.

    2. Merasa tidak layak, tidak mampu, tidak berharga; hanya tanah liat, sehingga kita bisa menyeru dan menyerah sepenuh pada Tuhan; mengulurkan tangan pada Tuhan. Dan Tuhan akan turut bekerja--kalau kita berdoa dengan hancur hati dan bisa berbahasa Roh; mengaku tidak layak, dan hanya menyerah pada Tuhan--Dia juga mengulurkan tangan kepada kita untuk mendatangkan kebaikan. Percayalah! Mungkin semua berkata: Kok begini? Kok begitu?Semua mendatangkan kebaikan.

      Tuhan menciptakan langit dan bumi, jadi baik. Kalau tidak mendatangkan kebaikan, Dia tidak perlu menciptakan langit dan bumi, tetapi Dia menciptakan semua dengan baik. Percayalah, apapun yang Dia lakukan untuk kita, semuanya mendatangkan kebaikan, sekalipun orang berkata: Kok begini kamu?

      Mendatangkan kebaikan, artinya: yang hancur jadi baik; gagal jadi berhasil dan indah; mustahil jadi tidak mustahil.
      Tuhan akan tunjukkan kuasa-Nya kepada kita. Dan kita--bejana tanah liat--dibentuk menjadi bejana kemuliaan Tuhan; kita dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus untuk memuliakan nama Tuhan di manapun kita berada. Jaga ini!

      Dan jika Yesus datang kembali kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna, sama mulia seperti Dia--kita menjadi mempelai wanita Tuhan--; kalau meninggal dunia akan dibangkitkan dalam kemuliaan, dan kalau tetap hidup akan diubahkan dalam kemuliaan, untuk menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang permai dengan sorak sorai: Haleluya. Kita bersama Dia selamanya, tidak ada maut lagi. Kita masuk Yerusalem baru, tidak ada setetespun air mata, kita bahagia selamanya.

Mari, melembut sampai jadi tempatnya Roh Kudus! Singkirkan dosa-dosa, biar kita menjadi tempatnya Roh Kudus.
Mohon Roh Kudus dicurahkan di tengah-tengah kita; kita menjadi Bait Allah/rumah doa/tempatnya Roh Kudus.
Mari berjuang untuk menjadi rumah doa/tempatnya Roh Kudus! Itu urusan kita sekarang. Terima firman yang keras! Melembut dan menjadi tempatnya Roh Kudus! Selanjutnya, Tuhan akan menjadikan semua baik.

Menyadari sebagai tanah liat, banyak kekurangan dan kelemahan, tidak berdaya, tidak layak, kita sangat butuh Roh Kudus. Jangan kering rohani dan mati rohani!
Urusan kita adalah menerima firman/bunyi sangkakala sampai menjadi tempatnya Roh Kudus, selanjutnya urusan Tuhan; semua jadi baik, tidak ada yang mustahil, semua berhasil, semua dipakai Tuhan sampai sempurna. Kaum muda, jangan ragu! Serahkan semua pada Dia! Yang tidak baik, hancur, gagal, mustahil, serahkan kepada Tuhan!

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 13 Juli 2011 (Rabu Sore)
    ... juga sering ke dalam air. 'api' hawa nafsu daging. 'air' kesukaan dunia. Jadi kehidupan yang dipermainkan oleh api hawa nafsu daging dan kesukaan daging sama dengan orang yang sakit ayan rohani penyakit gila babi . Lukas - . Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot mereka makan dan minum mereka membeli dan menjual ...
  • Ibadah Doa Malang, 27 Maret 2018 (Selasa Sore)
    ... meterai Allah pada dahi. Wahyu Dan aku melihat sesungguhnya Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Meterai Allah adalah meterai nama Yesus. Memiliki meterai nama Yesus di dahi artinya kita menjadi milik ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 April 2011 (Senin Sore)
    ... benua . Jadi kalau kita bisa masuk dalam persekutuan yang benar berdasarkan pengajaran benar mulai dari dalam nikah itu adalah KEMURAHAN TUHAN sebab banyak orang yang tidak benar cacat rohani . macam cacat rohani yang disebutkan disini buta sudah dibahas pada Ibadah Raya Surabaya Maret timpang sudah dibahas pada Ibadah Pendalaman ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 05 Agustus 2018 (Minggu Siang)
    ... kita saling mengasihi sampai mengasihi orang yang memusuhi kita--kita sudah memiliki kasih yang sempurna. Bukti kita sudah memiliki kasih sempurna kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman tidak takut menghadapi hari penghakiman saat Yesus datang kembali--apalagi hanya masalah jasmani tidak akan ada kekuatiran ketakutan-- tidak takut menghadapi api penghukuman saat Yesus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Mei 2010 (Senin Sore)
    ... gereja Tuhan sehingga gereja Tuhan hidup dalam suasana kebangunan rohani. Petrus - Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi jika ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 Desember 2023 (Rabu Sore)
    ... mengalami maut sampai selama-lamanya. Suasana tanpa maut sama dengan suasana taat dengar-dengaran. Kalau tidak taat akan mengalami maut. Matius . Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku Tuhan Tuhan akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Oleh sebab itu Tuhan memberi ujian ketaatan dari zaman ke ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Malang, 21 Mei 2020 (Kamis Pagi)
    ... mereka dan menghina-Nya di muka umum. 'mengecap firman yang baik' gereja Tuhan hamba Tuhan pelayan Tuhan di akhir zaman yang sudah pernah menerima firman pengajaran yang benar dan urapan Roh Kudus tetapi bisa murtad lagi. Ini sama dengan menyalibkan Yesus kedua kali tidak bertobat. Suasana Sodom dan Mesir sama dengan menolak ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 28 Juli 2012 (Sabtu Sore)
    ... ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus Anak itu dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah katanya Sekarang Tuhan biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan firman-Mu Pertemuan Yesus dengan Hana membentuk ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 10 April 2011 (Minggu Sore)
    ... Yesus itu. . Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. . --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya lalu ia jatuh tertelungkup dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. . Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem sehingga tanah itu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 Maret 2009 (Kamis Sore)
    ... hal yang membuat Yohanes Pembaptis bisa tahan berjalan di padang gurun yaitu Makanannya belalang dan madu hutan. Belalang rasa pahit madu hutan rasa manis. Jadi ini menunjuk pada perjalanan hidup yang pahit dan manis. Wahyu - . Rasa pahit dan manis ini berkaitan dengan gulungan kitab di tangan malaikat yang menunjuk pada firman ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.