Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 7: 17
7:17. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Kita belajar tentang aktivitas Tuhan di takhta sorgayaitu:

  1. Ayat 15b-16: membentangkan kemah-Nya; sama dengan mengembangkan sayap-Nya atas hidup kita; naungan sayap Tuhan atas kehidupan kita mulai sekarang sampai naungan kekal di takhta sorga (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Juni 2018sampai Ibadah Doa Surabaya, 06 Juli 2018).

  2. Ayat 17: Tuhan tampil sebagai Gembala yang baik untuk menggembalakan dan menuntun kita ke mata air kehidupan/sungai air kehidupan, itulah takhta kerajaan sorga yang kekal selamanya; tempat penggembalaan terakhir (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 08 Juli 2018).
    Wahyu 22: 1
    22:1. Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luardari takhta Allahdan takhta Anak Domba itu.

    Sungai air kehidupan mengalir dari takhta Allah, berarti mata air kehidupan ada di takhta Allah.

    Jadi firman penggembalaan yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala sanggup menuntun kita sampai ke mata air kehidupan; takhta sorga.

AD. 2
Tuhan menggembalakan dan menuntun kita ke takhta Allah di mana tidak ada setetespun air mata--'Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka'.

Wahyu 21: 4
21:4.Dan Ia akan menghapus segala air matadari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

Tidak ada air mata lagi sama dengan tidak ada lagi maut; tidak ada lagi perkabungan; kita hidup kekal selamanya. Ini pentingnya penggembalaan yaitu mulai di bumi sampai di sorga; tadi naungan sayap Tuhan juga mulai di bumi sampai di takhta sorga.

Praktiktidak ada maut lagi mulai sekarang adalah saling mengasihi; kita mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita.
1 Yohanes 3: 11-14
3:11.Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
3:12.bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.
3:13.Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu.
3:14.Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.

1 Yohanes 4: 12
4:12.Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurnadi dalam kita.

Kita saling mengasihi, sampai memiliki kasih sempurna.
Inilah tempat di mana tidak ada air mata, perkabungan, maut, dan ratap tangis lagi.
Mulai dari rumah tangga kita saling mengasihi sampai mengasihi orang yang memusuhi kita--kita sudah memiliki kasih yang sempurna.

Buktikita sudah memiliki kasih sempurna: kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman; tidak takut menghadapi hari penghakiman saat Yesus datang kembali--apalagi hanya masalah jasmani, tidak akan ada kekuatiran/ketakutan--; tidak takut menghadapi api penghukuman saat Yesus datang kembali.
1 Yohanes 4: 17
4:17.Dalam hal inilah kasih Allah sempurnadi dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

Jangan bertengkar mulai dari rumah tangga! Kalau bertengkar--tidak mengasihi--, paling sedikit air mata sudah datang, susah payah datang, sampai maut juga datang. Apakah kita puas kalau keluarga kita masuk neraka? Jangan begitu! Kita saling mengasihi bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita. Jadi tidak ada alasan untuk membenci--kasih sempurna.
Buktinya: kita tidak takut menghadapi hari penghakiman pada saat Yesus datang kembali.

Ada tiga macam api penghukuman:
Matius 3: 8-12
3:8.Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
3:9.Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!
3:10.Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
3:11.Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
3:12.Alat penampi sudah di tangan-Nya Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam apiyang tidak terpadamkan."

  1. Api penghukuman yang pertama: (ayat 8-10) api penghukuman bagi kehidupan yang tidak menghasilkan buah pertobatan--kehidupan yang tidak mau bertobat sekalipun sudah diingatkan firman atau lewat seseorang, sampai satu waktu tidak bisa bertobat seperti setan.

    Setan tidak bisa bertobat karena tidak punya tubuh. Kalau dia punya tubuh daging, dia sudah bertobat karena dia tahu bagaimana neraka.
    Karena itu jangan sampai kita menantang maut!

    "Saya hanya mendengar seorang menulis di status: Kalau aku buka mata lalu aku di neraka, itu tanggung jawabku. Ngeri sekali. Saya merinding, main-main dia."

    Jangan main-main! Karena setan tidak bisa bertobat, maka ia mengajak kita supaya tidak bertobat. Kita harus sungguh-sungguh!

    Kalau sudah tidak mau bertobat, berarti ia sudah hidup dan enjoydalam dosa sampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan), dan tidak merasa bersalah lagi, malah menyalahkan orang lain dan Tuhan. Benar-benar tidak ada buah pertobatan, dan akan menghadapi api penghukuman.

    Sebenarnya, Tuhan memberi jalan keluar bagi kita; Ia baik.
    2 Petrus 3: 9-10
    3:9.Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
    3:10.Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

    Tuhan menggunakan panjang sabar-Nya untuk menghadapi orang berdosa. Kalau Tuhan tidak panjang sabar, saya nomor satu sudah di neraka; kehidupan masa lalu sudah mati dan binasa. Jangan dibalik: Saya berbuat dosa, buktinya saya tidak apa-apa.Salah! Kalau belum dihukum, berarti masih ada panjang sabar Tuhan. Jangan malah menantang: Pendeta bohong, saya mencuri malah enak, yang terus ibadah malah susah hidupnya.Jangan begitu!

    Panjang sabar Tuhan untuk menghadapi orang berdosa adalah:

    • Yesus belum datang kembali.
    • Kita masih diberi panjang umur.

    Tujuan utamakita hidup di dunia adalah kita harus bertobat; berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan--mati terhadap dosa-dosa--mulai dari tidak ada dusta dan kebencian, dan dilanjutkan dengan baptisan yang benar.

    Dusta ini yang membuat kita tidak bisa bertobat--setan adalah bapa pendusta.
    Yeremia 9: 5
    9:5.Yang seorang menipuyang lain, dan tidak seorangpun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.

    Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu hidup dalam kebenaran.

    Dua kesalahan yang sering terjadi:

    • Sudah bertobat tetapi tidak masuk baptisan air, sehingga bertambah busuk--orang mati tidak dikubur.
    • Orang belum bertobat--belum mati--tetapi disuruh untuk dikuburkan, supaya menjadi anggota gereja. Ini kesalahan pendeta:

      1. Orang belum mati tetapi sudah dikubur, itu yang nanti akan menendang-nendang.
      2. Baptisan air bukan untuk menjadi anggota gereja, tetapi anggota tubuh Kristus.
        Jadi jangan sakit hati kalau sudah membaptis orang,    lalu orang itu pindah ke gereja lain. Terserah dia, di mana hatinya tergembala dan bisa makan firman penggembalaan.

    Jadi, sesudah mati kita harus dikuburkan, supaya bangkit dalam hidup baru yaitu hidup dalam kebenaran.
    Itulah tujuan hidup kita di dunia, setelah itu baru ditambah kuliah, bekerja dan lain-lain.

    Begitu kita hidup benar, kita sudah beralih pada langit dan bumi yang baru; Yerusalem baru, di mana hanya terdapat kebenaran, dan bebas dari api penghukuman Tuhan. Pertahankan hidup benar sampai benar seperti Yesus benar.
    2 Petrus 3: 13
    3:13.Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.

    Benar seperti Yesus benar= tidak dapat berbuat dosa lagi.
    Kalau tidak bertobat, pasti kena api penghukuman Tuhan.

    Inilah api penghukuman yang pertama yaitu api penghukuman bagi kehidupan yang tidak mau sampai tidak bisa bertobat--tidak menghasilkan buah pertobatan.
    Mari, selama Yesus belum datang dan kita masih diberi panjang umur, gunakan untuk bertobat dan hidup benar. Yang belum masuk baptisan, mari masuk baptisan; yang sudah baptisan, mari hidup benar, jangan mengulur-ulur waktu lagi. Kita terus hidup benar sampai benar seperti Yesus benar, kita sudah beralih pada langit dan bumi yang baru.

    "Tadi malam dalam ibadah kaum muda: Jangan tunggu baptisan atau bertobat seperti penjahat di sebelah Yesus! Jangan tunda-tunda sampai tidak ada kesempatan untuk baptisan! Untungnya dia berjuang untuk bertobat, sehingga dia diselamatkan sekalipun tidak ada kesempatan dibaptis. Tetapi ini bahaya, karena penjahat satunya justru menghujat Tuhan. Ini jalur khusus; jalur bahaya. Lebih baik sekarang, kalau disuruh bertobat, kita bertobat; disuruh baptisan, kita baptisan."

  2. Matius 3: 12
    3:12.Alat penampi sudah di tangan-Nya Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam apiyang tidak terpadamkan."

    (terjemahan lama)
    3:12. Nyirunya ada di dalam tangan-Nya; maka Ia akan membersihkan segenap tempat pengiriknya, lalu Ia mengumpulkan gandumnya masuk ke dalam lumbung, tetapi
    sekamnyaakan habis dibakar-Nya dengan api yang tiada dapat dipadamkan."

    Api penghukuman yang kedua: api penghukuman bagi jerami dan sekamsecara rohani:

    • Jerami.
      Maleakhi 3: 18 - 4:1
      3:18.Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadahkepada-Nya.
      4:1. Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang
      gegabahdan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jeramidan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

      'antara orang yang beribadah kepada Allah'= setelah hidup benar, mari menjadi senjata kebenaran.
      'gegabah'= kehidupan yang tidak benar; tidak mau beribadah.

      Inilah tujuan-tujuan utama Tuhan memberi kita panjang umur, yaitu bertobat, setelah itu, mari beribadah melayani Tuhan, kalau tidak, akan menjadi seperti jerami.

      Jerami= hamba/pelayan Tuhan yang tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan; tidak mau sampai satu waktu tidak bisa beribadah melayani Tuhan--meninggalkan jabatan pelayanan. Kalau merosot, akan terus merosot sampai ke api, kalau maju, akan terus maju sampai sempurna. Tidak ada netral di tengah-tengah.

      Kita bekerja dan sekolah yang keras sesuai dengan kebutuhan kita, tetapi jangan lupa ibadah pelayanan harus diutamakan. Sudah menjadi orang benar, kalau tidak lanjut menjadi senjata kebenaran--beribadah melayani Tuhan--, percuma, hidupnya hanya menjadi seperti jerami, tidak ada gunanya di hadapan Tuhan dan sesama, dan hanya menunggu untuk masuk api penghukuman yang tak terpadamkan.

      Perhatikan nasihat firman sungguh-sungguh! Perhatikan ibadah sungguh-sungguh!
      Jerami yang tak berguna--hamba yang jahat dan malas--sama dengan ludah--seperti jemaat Laodikia; menjijikkan sampai menajiskan, tidak ada gunanya. Serius! Tuhan tolong kita.

      Ibrani 10: 25-27
      10:25.Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadahkita, seperti dibiasakanoleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
      10:26.Sebab jika kita sengajaberbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
      10:27.Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

      Menjelang kedatangan Tuhan, ada dua dosa yang menonjol:

      1. Puncaknya dosayaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan, dan seringkali diketahui orang lain--terbuka.
      2. Dosa tidak setia dalam ibadah pelayanan. Ini yang seringkali tidak disadari, bahkan diabaikan.
        Dua tingkatan dosa tidak beribadah:

        1. Dosa kebiasaan= tidak merasa bersalah saat tidak bisa beribadah melayani Tuhan; tidak ada penyesalan atau pemberitahuan. Padahal di sekolah yang ketat, kalau sehari tidak masuk, sudah ditelepon rumahnya, dicari.

        2. Dosa sengaja= memang sengaja tidak mau beribadah sampai meninggalkan ibadah pelayanan--tidak bisa beribadah melayani--, dan harus dihukum dengan api penghukuman.

      Nasihat tertinggi di akhir zamanadalah nasihat untuk mengajak beribadah melayani Tuhan. Tidak mau menerima nasihat yang benar berarti sombong. Tidak beribadah sudah dosa, diajak ibadah malah marah, benar-benar akan menerima api penghukuman. Jangan main-main! Tuhan tolong kita semua. Justru berterima kasih kalau kita diingatkan untuk beribadah.

      "Kalau mau main-main dengan api neraka, ambil korek api, lalu bakar tangannya sendiri. Kalau kuat, boleh bilang: Tidak apa-apa ke neraka. Tidak akan kuat. Baru korek api sudah tidak kuat, bagaimana kalau di api neraka. Sungguh-sungguh jangan main-main!"

      Menjelang kedatangan Yesus kita harus lebih setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhansampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali.

      Matius 25: 21
      25:21.Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

      Semakin setia berkobar, kita akan semakin dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir (perkara besar)--mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna--, dan kebahagiaan sorga akan lebih bertambah sampai kebahagiaan di sorga. Di dalam nikah melayani dengan setia dan baik, kita bahagia, kemudian setia dan baik dalam penggembalaan, lebih bahagia lagi, antar penggembalaan, lebih bahagia, sampai puncak kebahagiaan yaitu saat Israel dan kafir menjadi satu tubuh untuk naik di awan-awan yang permai--perjamuan kawin Anak Domba--, bahkan kebahagiaan kekal di sorga. Percayalah, itu adalah kebahagiaan yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun di dunia.

      Kalau tidak setia, api akan semakin besar sampai menuju api neraka.

    • Sekam.
      Sekam adalah kulit padi--sekam diisi dulu baru jadi gabah, kalau tidak diisi, sekam akan dibuang dan dibakar.
      Sekam artinya: hamba/pelayan Tuhan yang hanya puas dengan perkara luar/jasmani; mengejar perkara jasmani, tetapi tidak mau diisi dengan perkara rohani terutama biji gandum, itulah firman pengajaran yang benar.

      Dua kali pengisian gandum:

      1. Firman penginjilan. Kalau daun padi masih belum terlalu kuning tetapi sudah berbuah, coba petik, akan keluar susu. Coba giling, tidak akan jadi beras.
        Kalau hanya puas sampai percaya, bertobat, baptisan air, dan baptisan Roh Kudus, coba tumbuk, tidak akan jadi beras. Harus diisi dengan yang kedua.

      2. Firman pengajaran yang benar ditambah dengan perjamuan suci, sehingga menjadi biji gandum yang matang--kehidupan yang dewasa rohani/sempurna.

      Jadi kalau Tuhan memberikan kulit--kesehatan, berkat kekayaan dan sebagainya--tujuannya adalah untuk diisi dengan firman pengajaran dan perjamuan suci--ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Ingat baik-baik! Kalau tidak, malah lupa ibadah. Dulu tidak punya mobil datang ibadah, setelah punya mobil, malah tidak beribadah--tidak mau diisi.

      Kita masuk dalam ketekunan dalam pendalaman alkitab dan perjamuan suci, sehingga kita disucikan secara terus menerus--mengalami pertumbuhan rohani--sampai dewasa rohani; menjadi gandum yang matang/mempelai wanita yang sempurna, yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali, dan kita masuk lumbung kerajaan sorga.

      Berkat Tuhan yang pertama adalah kesehatan, setelah itu baru berkat mobil, sepeda, motor dan lain-lain. Kalau sudah sehat, enak, biarpun tidak ada motor, bisa jalan.

      "Tadi saya cerita juga di Malang. Yang penting sehat. Saya diberi pinjaman motor, baru berangkat mengajar sekolah minggu--saya tidak punya uang sama sekali. Berangkat enak, segar. Waktu pulang ternyata bensinnya habis, jadi saya harus menuntun motornya. Itulah orang sehat, bisa melayani. Kesehatan itu yang nomor satu. Jangan mengeluh!
      Ada juga orang tua, keluarganya menyampaikan sudah tidak bisa lagi ibadah dengan alasan kalau pagi terlambat gara-gara wanita yang membantu menyisirnya lama. Saya bilang: 'Saya kirim pengerja perempuan, tidak apa-apa, perlu apa, saya kirim.' Dia masuk lagi ibadah, tidak lama meninggal. Coba saya diam waktu itu, betapa menyesalnya saya. Dia sekian tahun melayani sebagai zangkoor. Saya tahu sendiri, saat ke rumahnya, dia latihan sendiri dengan sungguh-sungguh biarpun sudah lanjut usia, lalu mau berhenti di saat-saat akhir, alangkah sayangnya. Kalau untuk menyanyi zangkoor memang beliau sudah tidak bisa lagi. Berhenti melayani dengan tidak bisa melayani, beda. Yang disebut berhenti adalah bisa menyanyi/berkhotbah tetapi tidak mau.Tetapi kalau tubuhnya sudah tidak memungkinkan, itu berarti tidak bisa melayani--urusan Tuhan.
      "

    Jangan menjadi jerami dan sekam!
    Jangan jadi orang keras hati yang tidak mau bertobat! Mari, kita saling mengasihi supaya kita mendapat kasih sempurna, dan kita tidak takut akan api penghukuman.

    Saling mengasihi artinya: bertobat, hidup benar, kemudian beribadah melayani Tuhan. Jangan hanya menjadi sekam--mencari perkara luar--tetapi utamakan pengisian gandum--penyucian hidup dengan firman dan perjamuan suci. Kita disucikan sampai dewasa/sempurna.

  3. Matius 3: 11
    3:11.Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

    Api penghukuman yang ketiga: api penghukuman terhadap dosa sampai puncaknya dosa= api Roh Kudus.

    Kalau kita masih kesulitan dengan dosa dan puncaknya dosa dari ujung rambut sampai ujung kaki, minta Roh Kudus pada kesempatan ini.
    Yang dihukum adalah dosanya, bukan orang berdosa--kalau tadi orang tidak bertobat yang dihukum.
    Jadi kita butuh satu baptisan lagi; setelah baptisan air masih ada baptisan Roh Kudus. Kita mohon supaya Roh Kudus dicurahkan di tengah-tengah kita.

    Roma 8: 13
    8:13.Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

    Roh Kudus mematikan perbuatan dosa dan puncaknya dosa, sehingga kita bisa hidup benar dan suci, sampai sempurna. Kita bebas dari penghukuman api neraka.
    Kalau daging, tidak mampu; daging hanya berbuat dosa; tempat berdiamnya dosa--perbuatan dan tabiat dosa--, terutama di mulut.
    Lebih baik dosanya yang dihukum oleh Roh Kudus dari pada orang berdosanya dihukum dengan api neraka.

    Pada kesempatan ini berdoa supaya Roh Kudus menolong kita untuk menghukum dan membakar dosa-dosa, sehingga kita bisa hidup benar, suci, sampai sempurna.

    Kalau sudah hidup benar dan suci, Roh Kudus akan membuat kita setia berkobar. Semakin suci--urapan meningkat--, kesetiaan akan semakin meningkat, sekalipun usia bertambah. Percayalah!
    Roma 12: 11
    12:11.Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyaladan layanilah Tuhan.

    Suci dan setia berkobar-kobar sama dengan menjadi biji mata Tuhan sendiri--mata Tuhan bagaikan nyala api; pelayan Tuhan yang suci dan setia berkobar adalah pelayan Tuhan bagaikan nyala api.

    Roma 8: 26-28
    8:26.Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
    8:27.Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
    8:28.Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

    Kalau sudah menjadi biji mata Tuhan, kita benar-benar akan dipelihara, dilindungi, dan dibela oleh Tuhan. Jangan takut! Satu butir pasirpun tidak boleh menyakiti kita. Semua dosa sampai dosa tidak setia dihukum, dan kita menjadi suci dan setia berkobar--biji mata Tuhan.

    Inilah urutannya: bertobat, kita harus menggunakan waktu sungguh-sungguh untuk bertobat dan melayani Tuhan--jangan jadi jerami dan sekam--, kemudian menjadi biji mata Tuhan--suci dan setia berkobar-kobar.

    Biji mata kecil; tidak berdaya, tetapi Roh Kudus menolong kita untuk bisa menyembah Tuhandengan keluhan tak terucapkan--hancur hati. Inilah puncak ibadah pelayanan.

    Kita menghadapi banyak tantangan dan rintangan di lautan dunia, kita perlu berdoa menyembah Tuhan dengan hancur hati karena kita kecil dan tak berdaya, tidak mampu. Kita hanya berserah dan berseru kepada Tuhan--hancur hati--; kita hanya mengakui segala kelemahan dan kekurangan kita secara jasmani dan rohani. Serahkan kepada Tuhan!

    Kita mengulurkan tangan, dan Dia akan mengulurkan tangan Roh Kudus untuk:

    • Mendatangkan kebaikan.
      Percayalah, apa yang Tuhan izinkan terjadi hanyalah untuk mendatangkan kebaikan. Ia menjadikan semua baik, berhasil, dan indah dalam hidup kita, semua enak dan ringan dalam hidup kita.

      Tuhan memang mengizinkan kita menghadapi badai, supaya kita sadar bahwa kita hanya biji mata yang kecil--kapal di tengah lautan, terlalu kecil--, tidak mampu. Kita banyak mengangkat tangan, bukan bergosip.

    • Mengadakan mujizat pembaharuan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus:

      1. Mulai dari lidah. Lidah dibaharui menjadi jujur apa adanya.
      2. Percaya dan taatkepada Tuhan.

      Dan mujizat jasmani juga akan terjadi.
      Jangan putus asa dan kecewa!

      Musa menghadapi Laut Kolsom, ia jujur mengaku tidak mampu, ditambah percaya dan taat kepada Tuhan, sehingga Laut Kolsom terbelah--masalah yang mustahil selesai. Percayalah!

      Perempuan Kanaan, anaknya dirasuk setan. Tuhan berkata: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing," dan ia menjawab: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Ia jujur bahwa lidahnya seperti anjing yang banyak menjilat muntah, tetapi sekarang menjilat roti--jujur dan percaya--; hanya bergantung pada Tuhan, sehingga anaknya sembuh. Masalah nikah dan buah nikah bisa Tuhan selesaikan. Tidak usah dipikir terlalu dalam, tetapi serahkan kepada Tuhan!

      Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menghadapi api yang dipanaskan tujuh kali, tetap jujur dan percaya--mereka tidak mau menyembah patung tetapi tetap menyembah Tuhan sekalipun Tuhan tidak menolong. Akhirnya mereka keluar dari api; Tuhan beserta--tiga orang yang dilempar ke dalam api tetapi ada empat orang yang berjalan-jalan dengan bebas. Itu yang dipegang. Yang penting adalah Tuhan beserta, dan semua akan beres.

    Sampai kalau Tuhan datang kembali kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, tidak salah dalam perkataan, untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, kita dituntun ke takhta sorga di mana tidak ada setetespun air mata. Kita bahagia berada di sana bersama dengan keluarga kita.

    Bergumul juga untuk keluarga kita masing-masing; doakan semua, supaya semua berada di takhta sorga, bahagia bersama Tuhan selamanya, tidak ada setetespun air mata.

Biar tangan Roh Kudus menolong kita semua. Kita tidak mampu apa-apa, serahkan semua. Biar tangan Roh Kudus yang menolong. Kita berserah dan berseru saja kepada Tuhan. Yang penting Dia beserta, itu sudah cukup.
Yang menutup pintu bahtera Nuh adalah tangan Tuhan--Tuhan beserta--, itu yang membedakan dari perahu yang lain.

Jujur akui badai hidup apa yang menerpa kita! Yang sudah berhasil jangan sombong, karena angin gelombang bisa datang sekonyong-konyong dan menghabiskan semua. Yang dalam gelombang jangan putus asa, tetapi berseru dengan hancur hati.
Tidak ada yang tahu keadaan kita, kesempatan untuk berseru dan berserah kepada Tuhan. Kalau ada yang memperhatikan kita, baik, tetapi masih bisa mengecewakan. Hanya Yesus yang tidak pernah mengecewakan; di tengah badaipun Dia tidak mengecewakan kita.

Mengapa Tuhan izinkan badai dan lain-lain? Supaya kita berseru dan berserah kepada-Nya. Banyak kali kita mengandalkan kehebatan kita. Mari saat ini kita berserah, biar tangan Roh Kudus yang menolong kita.
Kaum muda, serahkan hidup kepada Tuhan! Dia tidak menipu kita.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 24 Oktober 2010 (Minggu Pagi)
    ... kepada Tuhan . Yesus mati di kayu salib untuk menyelamatkan domba-domba Israel. Tetapi sayang sebagian Israel menolak Yesus sehingga terbuka kesempatan dan kemurahan Tuhan bagi bangsa Kafir untuk diselamatkan. Roma - . Sebab saudara-saudara supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini Sebagian dari Israel telah menjadi ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 12 Mei 2012 (Sabtu Sore)
    ... saksi Tuhan jika tangan Tuhan menyertai kita. Syarat untuk disertai Tuhan untuk bisa menjadi saksi Tuhan Kita harus seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar. Artinya adalah hidup dalam kebenaran dan berpegang teguh pada pengajaran yang benar. Yesaya - Sesungguhnya tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan dan pendengaran-Nya ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 28 April 2020 (Selasa Sore)
    ... yang diberikan mereka adalah kesia-siaan. Oleh sebab itu bangsa itu berkeliaran seperti kawanan domba dan menderita sengsara sebab tidak ada gembala. Kekeringan juga terjadi pada zaman Zakharia. Ayat nasihat. Ayat tegoran. Keadaan bangsa Israel saat itu adalah tetap menyembah berhala yaitu terafim. Praktik menyembah terafim Berbuat dosa tetap mempertahankan dosa enjoy dalam dosa yaitu dosa ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 Juni 2023 (Minggu Pagi)
    ... kita harus memusatkan perhatian kepada perkara Tuhan pribadi Tuhan. Artinya segala perkara jasmani di dunia kekayaan studi pekerjaan nikah rumah tangga dll jangan sampai mengganggu perhatian kita kepada pribadi Tuhan sehingga kita tidak mengalami kekuatiran. Lukas - Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang dan di bumi ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 06 September 2017 (Rabu Sore)
    ... pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas . tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu janganlah kaumakan buahnya sebab pada hari engkau memakannya pastilah engkau mati. Adam dan Hawa sudah tahu kalau makan buah yang dilarang Tuhan mereka akan mati. Tetapi karena mereka mendengar suara ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 10 April 2019 (Rabu Sore)
    ... kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas' mahkota ada kaitan dengan takhta kepala menunjuk pada pikiran. Artinya dosa bertakhta di pikiran sama dengan menguasai pikiran manusia termasuk hamba pelayan Tuhan. Yang kedua 'muka mereka sama seperti muka manusia' muka menunjuk pada hati. Kalau hati takut wajahnya pucat hati marah wajahnya ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Januari 2010 (Senin Sore)
    ... makan Firman pengajaran yang benar baik atau tidak baik waktunya. Hosea Pada saat pembagian makanan Tuhan ada disitu. 'membungkuk' menghormati saat-saat pembagian makanan Firman. Kalau gembala atau sidang jemaat sering tidak setia maka saat Tuhan datang kembali hidup itu akan ketinggalan Artinya hidup itu akan masuk dalam hukuman kekal. Sebab ...
  • Ibadah Doa Malang, 08 April 2014 (Selasa Sore)
    ... kita hanya tertuju kepada Yesus sebagai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan tahta Allah Bapa. nbsp Prakteknya Kita melihat Yesus sebagai Imam Besar yang melayani ibadah dalam kemah sejati sehingga kita bisa meneladan Yesus untuk menjadi imam-imam dan raja-raja pelayan Tuhan. Ibrani - Inti segala yang kita bicarakan itu ialah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 17 September 2015 (Kamis Sore)
    ... imam dan raja Sebab penghuni kerajaan tahun damai Firdaus yang akan datang adalam imam dan raja. Wahyu Berbahagia dan kuduslah ia yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus dan mereka akan memerintah sebagai raja ...
  • Ibadah Doa Malang, 16 Agustus 2016 (Selasa Sore)
    ... yang percaya Matius - . Matius Jawab Yesus Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Tetapi Yesus menjawab Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing. Sebenarnya Yesus diutus untuk bangsa Israel umat pilihan Tuhan. Kegerakan Roh Kudus hujan awal dan hujan akhir hanya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.