RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Doa Malang, 23 September 2014 (Selasa Sore)
Pembicara: Pdm. Gideon Pakpahan
Wahyu 1:17-18 1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama... Ibadah Doa Malang, 20 September 2011 (Selasa Sore)
bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa Session III
Matius 26:26-29
Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 18 Juni 2009 (Kamis Sore)
Pembicara: PDT. ADRI YANI TUJU (Gending)
Wahyu 3:14-22 Ada
7 sidang jemaat yang menerima... Ibadah Doa Puasa Session II Malang, 21 Juli 2015 (Selasa Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Imamat 24:5-6 24:5 "Engkau harus mengambil tepung yang terbaik... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 11 April 2013 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 28:16-20 tentang perintah untuk memberitakan injil,
sama... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 Agustus 2016 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 9:57-62 tentang "Hal mengikut Yesus". Lukas... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 Agustus 2010 (Sabtu Sore)
Markus 14:66-72, menghadapi penderitaan dan kesulitan di akhir zaman, banyak anak Tuhan menyangkal... Ibadah Doa Malang, 19 Januari 2010 (Selasa Sore)
Matius 24:45-47 Berjaga-jaga dikaitkan dengan kedatangan Yesus kedua kali yang tidak terduga waktunya, yakni... Ibadah Doa Surabaya, 31 Agustus 2018 (Jumat Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 29 Agustus 2011 (Senin Sore)
Matius
26: 30-31 26:30.
Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan
murid-murid-Nya ke
Bukit Zaitun. 26:31.
Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam... Ibadah Doa Malang, 20 Agustus 2013 (Selasa Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 28:20b
28:20 .... Dan ketahuilah, Aku... Ibadah Raya Surabaya, 28 Desember 2014 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Kaum Muda Malang, 02 Mei 2009 (Sabtu Sore)
Markus 13:3-6 adalah nubuat pertama tentang penyesatan. Markus 13:7-8 adalah nubuat tentang... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 26 Juli 2019 (Jumat Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 20 Maret 2010 (Sabtu Sore)
Markus 14:13-16 Paskah = suatu kelepasan. Makan paskah dilakukan di tempat yang besar, lengkap,...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Juni 2018 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di
tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu
7: 13-15 7:13.
Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah
mereka yang memakai jubah putih
itu dan dari manakah mereka datang?" 7:14. Maka kataku
kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata
kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang
yang keluar dari kesusahan yang besar;
dan mereka telah mencuci
jubah mereka
dan membuatnya putih di
dalam darah Anak Domba. 7:15.
Karena
itu mereka berdiri
di hadapan takhta Allah
dan melayani
Dia siang malam
di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan
membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
Ini
adalah kumpulan orang banyak yang tak terhitung jumlahnya, yang
memakai jubah putih, sehingga bisa berdiri di hadapan takhta Allah
untuk melayani Dia siang malam. Siapa
yang berdiri di hadapan takhta Allah untuk melayani Dia siang malam,
dan memakai jubah putih?
Orang-orang yang keluar
dari kesusahan yang besar,
yaitu kehidupan yang mengalami percikan darah; sengsara daging
bersama Yesus--sama dengan mencuci jubah di dalam darah Anak
Domba--(diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 20 Mei 2018).
Praktik
mengalami percikan darah:
-
Mengalami kelepasan
dari dosa-dosa--hidup benar--, sampai satu waktu tidak bisa
berbuat dosa lagi seperti Yesus--benar seperti Yesus benar; suci
seperti Yesus suci.
- Dengan
adanya percikan darah, terjadi shekinah
glory/Roh
kemuliaan.
Yang kedua: mengalami Roh kemuliaan yang mengubahkan
kita
dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yaitu:
- Setia
berkobar-kobar
sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang
kembali.
- Taat
dengar-dengaran
sampai daging tidak bersuara lagi.
Hidup
benar seperti Yesus, suci seperti Yesus, ditambah setia dan taat,
barulah kita bisa berdiri di hadapan takhta Allah untuk melayani Dia
siang malam Ayat 15b: 'Dan
Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan
kemah-Nya
di atas mereka.'=
kalau kita sudah benar seperti Yesus benar, suci seperti Yesus suci,
setia dan taat, lalu apa
yang dilakukan oleh Yesus?
Dia akan membentangkan
kemah-Nya di atas kita. Membentang
kemah sama dengan memberikan TUDUNG
kepada kita semua, itulah perlindungan
dan pemeliharaan Tuhan
yang kekal selamanya.
Ada
empat lapis tudung pada Kemah Suci:
-
Keluaran
26: 1
26:1.
"Kemah
Suci itu haruslah kaubuat dari sepuluh
tenda
dari lenan halus yang dipintal benangnya dan dari kain ungu tua,
kain ungu muda dan kain kirmizi; dengan ada kerubnya, buatan ahli
tenun, haruslah kaubuat semuanya itu.
Tudung
pertama: tudung
Tabernakel--berada
di paling bawah.
Kalau mau menerima tudung di sorga, mulai
sekarang kita harus menerima tudung di dunia. Tudung Tabernakel
terdiri dari empat warna utama:
- Ungu
tua= biru laut.
- Ungu
muda= ungu.
- Kirmizi=
merah.
- Lenan
halus= putih.
Warna
ini sama dengan warna dari pintu gerbang. Keluaran
27: 16 27:16.
tetapi
untuk pintu
gerbang
pelataran itu tirai dua puluh hasta dari kain ungu tua dan kain ungu
muda, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal
benangnya--tenunan yang berwarna-warna--dengan empat tiangnya dan
empat alas tiang itu.
Pintu
gerbang artinya percaya/iman. Dulu Musa naik ke gunung Sinai lalu
Tuhan memperlihatkan kerajaan sorga kepadanya, kemudian Dia
perintahkan Musa untuk membuat kerajaan sorga di bumi, itulah
Tabernakel.
Jadi tudung Tabernakel sama dengan TUDUNG
IMAN DAN PERBUATAN IMAN--dituliskan
dalam surat YAKOBUS. Roma
10: 17 10:17.
Jadi,
iman
timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman
Kristus.
Iman
yang benar berasal dari firman Kristus; firman yang diurapi Roh
Kudus. Kita mendengar firman dengan sungguh-sungguh sampai mengerti,
percaya firman--firman menjadi iman di dalam hati--, dan kita
praktikkan, itulah perbuatan iman. Inilah tudung iman dan perbuatan
iman.
Jadi saat-saat
mendengarkan firman adalah saat yang paling menentukan, apakah kita
bisa mengalami tudung pemeliharaan dan perlindungan Tuhan atau
tidak.
Hal ini bergantung dua hal:
- Pemberitaan
firman Allah benar atau tidak.
Kalau tidak benar, tidak akan ada
tudung. Gembala harus memberitakan firman pengajaran yang
benar.
- Sikap
kita.
Kalau kita sungguh-sungguh menikmati dan menghargai firman
sampai menjadi iman bahkan mempraktikkannya, kita akan mengalami
tudung pemeliharaan dan perlindungan.
Keluaran
26: 3 26:3.
Lima
dari tenda itu haruslah dirangkap menjadi satu, dan yang lima
lagi juga harus dirangkap menjadi satu.
Tudung
Tabernakel terdiri dari sepuluh tenda, yang dibagi menjadi dua
bagian:
- Lima
tenda menutupi ruangan suci--menunjuk pada iman.
- Lima
tenda menutupi ruangan maha suci--menunjuk pada perbuatan iman.
Jadi
iman dan perbuatan iman tidak bisa dipisahkan.
Siapa
yang lebih dulu menjadi teladan? Tudung paling bawah, yang paling
kelihatan dalam sidang jemaat adalah gembala. Kalau sidang jemaat
bisa tidak kelihatan, tetapi gembala selalu kelihatan. Jadi,
tudung iman dan perbuatan iman menunjuk pada seorang gembala
dalam sidang jemaat yang meneladani Yesus Gembala Agung,
sehingga bisa
menjadi teladan--terutama
teladan iman--bagi
sidang jemaat.
Ibrani
13: 7-9 13:7.
Ingatlah
akan pemimpin-pemimpin
kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah
akhir hidup mereka dan contohlah
iman mereka. 13:8.
Yesus
Kristus tetap sama,
baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. 13:9.
Janganlah
kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing.
Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih
karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah
kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam
itu.
'pemimpin'=
gembala. 'akhir
hidup'=
sampai meninggal dunia atau Tuhan datang. Ayat 8: 'Yesus
Kristus tetap sama'=
apanya yang sama? Di ayat 9 dijelaskan tentang
pengajaran/makanan--'Janganlah
kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing'.
Jadi Yesus tetap sama artinya firman-Nya
tetap sama,
tidak berubah.
Gembala menjadi teladan iman bagi sidang
jemaat, artinya:
- Gembala
harus menyediakan
makanan yang benar/firman pengajaran yang benar,
sesuai dengan alkitab, tidak boleh ditambah dan dikurangi; tidak
boleh diubah-ubah.
- Praktik
hidup sehari-hari dalam
kebenaran:
hidup sehari-hari, nikah, pelayanan, dan dalam segala hal harus
benar.
Itulah seorang gembala yang bisa dilihat, supaya jemaat
bisa meneladan pada gembala.
- Pada
saat menghadapi masalah/pencobaan sekalipun mustahil tetap
percaya dan berharap Tuhan,
bukan yang lain.
Ibrani
13: 17 13:17.
Taatilah
pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka
berjaga-jaga atas jiwamu,
sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan
jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan
keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan
bagimu.
Praktik
domba-domba yang meneladan pada gembala yang meneladan Yesus: taat
dengar-dengaran pada suara gembala
(firman penggembalaan yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala
untuk disampaikan kepada sidang jemaat),
dan lari dari suara asing--bukan hanya tidak mau mendengar. Suara
asing= ajaran-ajaran palsu yang tidak sesuai dengan alkitab/firman
penggembalaan, gosip dan lain-lain.
Hasilnya:
domba-domba akan merasakan kekuatan doa penyahutan dari seorang
gembala--'mereka
berjaga-jaga
atas jiwamu'--;
mengalami tudung perlindungan dan pemeliharaan secara jasmani dan
rohani yaitu mantap
dalam keselamatan dan kebenaran.
Jadi,
baik gembala maupun domba-domba harus
tergembala
dengan benar dan baik supaya bisa mengalami tudung
Tabernakel--tudung perlindungan dan pemeliharaan. Gembala manusia
meneladan Yesus Gembala Agung, domba-domba meneladan gembala
manusia, terutama teladan iman. Di situ ada jaminan dari Tuhan
secara jasmani dan rohani.
-
Keluaran
26: 7
26:7.
Juga
haruslah engkau membuat tenda-tenda
dari bulu kambing
menjadi atap
kemah
yang menudungi Kemah Suci, sebelas tenda harus kaubuat.
Tudung
kedua: tudung
bulu kambing.
Bulu=
rambut= menunjuk pada kesucian. Bilangan
6: 5 6:5.
Selama
waktu nazarnya sebagai orang nazir janganlah
pisau cukur lalu di kepalanya;
sampai genap waktunya ia mengkhususkan dirinya bagi TUHAN, haruslah
ia tetap
kudus
dan membiarkan rambutnya tumbuh panjang.
Bulu
juga menunjuk pada urapan Roh Kudus--Esau berwarna merah--tanda
darah; bertobat, hidup benar--dan berbulu--urapan Roh Kudus. Yohanes
Pembaptis juga memakai jubah bulu unta. Bulu ini untuk stabilisator
suhu.
Kalau digabung, bulu adalah kesucian dalam Roh
Kudus. Keluaran
26; 9 26:9.
Lima
dari tenda itu haruslah kausambung dengan tersendiri, dan enam
dari tenda itu dengan tersendiri, dan tenda yang keenam haruslah
kaulipat dua, di sebelah depan kemah itu.
Tudung
bulu kambing terdiri dari sebelas tenda yang dibagi menjadi dua
bagian:
- Enam
tenda menutupi ruangan suci--menunjuk pada kesucian dalam Roh
Kudus.
- Lima
tenda menutupi ruangan maha suci--menunjuk pada perbuatan
kesucian.
Kesucian
dan perbuatan kesucian sama dengan pengharapan. Jadi tudung bulu
kambing menunjuk pada TUDUNG
KESUCIAN DAN PERBUATAN KESUCIAN.
Perbuatan kasih sama dengan pengharapan
di dalam Roh Kudus.
Ini ditulis dalam surat 1-2
PETRUS.
Fungsi
dari bulu kambing--Roh Kudus--adalah stabilisator, yaitu:
- Menahan
panas terik matahari di siang hari, supaya kita tidak
terbakar--kalau siang padang gurun panas sekali.
Artinya: kita
tidak
kecewa dan putus asa saat menghadapi pencobaan apapun.
Inilah urapan Roh Kudus. Sinar matahari di padang gurun menunjuk
pada pencobaan-pencobaan yang menyakiti kita.
Jadi memiliki
Roh Kudus bukan hanya berbahasa roh--itu salah satu tanda--, tetapi
tanda selanjutnya harus lebih nyata. Kalau sering kecewa,
bersungut, putus asa dalam pencobaan, apalagi sampai meninggalkan
Tuhan berarti tidak ada Roh Kudus, sekalipun ia terus berbahasa roh;
sudah kering semua. Seperti botol minyak wangi, sekalipun minyak
wanginya sudah tidak ada, botolnya masih ada harumnya sedikit. Ini
banyak terjadi.
Buktikan kalau kita dalam urapan Roh kudus
yaitu tidak kecewa dan putus asa saat menghadapi pencobaan, dan
tidak bangga saat diberkati. Bangga sama dengan kecewa; sama-sama
tanpa urapan Roh Kudus.
- Menghangatkan
kita di malam hari yang sangat dingin di padang gurun.
Artinya:
menghangatkan
kerohanian kita,
supaya tidak dingin rohani. Kita tetap setia berkobar dalam ibadah
pelayanan kepada Tuhan, sesuai dengan jabatan pelayanan
masing-masing. Mulai dari seorang gembala harus setia
berkobar--harus terlihat terus oleh sidang jemaat.
- Melindungi
kita
dari kehancuran di padang gurun--kalau siang panas, malam dingin,
lama-lama hancur; batu-batu hancur semua, sampai menjadi padang
pasir. Banyak kehancuran di padang gurun yaitu kehancuran nikah dan
buah nikah, ekonomi, pelayanan, masa depan dan sebagainya.
Kita
perlu tudung. Praktik
memiliki tudung bulu kambing adalah jujur
dan taat dengar-dengaran.
Roma
8: 15 8:15.
Sebab
kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut
lagi, tetapi kamu telah menerima
Roh
yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya
Abba, ya Bapa!"
Mulai
dari jujur soal Tuhan/pengajaran. Kalau benar mari kita praktikkan
dan dukung, kalau tidak benar, kita lari. Kalau soal Tuhan saja
tidak jujur, tidak mungkin bisa jujur soal yang lain. Selama
jujur dan taat, kita tidak akan pernah hancur.
Tetapi begitu tidak jujur--pasti tidak taat--, kehancuran mulai
datang, kalau dibiarkan akan sampai pada kebinasaan.
Dunia
ini mengarah pada kehancuran. Apa yang menahan? Bukan teknologi atau
kepandaian, tetapi hanya kejujuran dan ketaatan dalam Roh Kudus.
Dalam rumah tangga harus jujur, kalau tidak, hancur.
-
Keluaran
26: 14a
26:14a.
Juga
haruslah engkau membuat untuk kemah itu tudung
dari kulit domba jantan yang diwarnai merah,
Tudung
ketiga: tudung
kulit domba jantan yang diwarnai merah.
Domba
jantan menunjuk pada Yesus sebagai Anak Domba Allah. Yang dibawa
adalah kulitnya, berarti domba harus disembelih dan dikuliti. Yesus
harus disembelih dan dikuliti di atas kayu salib--suatu pengorbanan.
Sesudah itu dicelup warna merah--diwarnai merah. Merah menunjuk pada
darah Yesus; gambaran dari kasih. Dia rela menumpahkan darah di atas
kayu salib sampai titik darah penghabisan. Inilah tanda kasih.
Jadi
tudung kulit domba jantan yang diwarnai merah adalah TUDUNG
KASIH DAN PENGORBANAN DARI YESUS SEBAGAI ANAK ALLAH.
Tudung
pertama dan kedua ada ukuran dan jumlahnya, tetapi tudung ketiga
tidak
ada ukuran.
Artinya:
kasih
dan pengorbanan dari Yesus tidak terbatas
oleh apapun bagi setiap orang yang percaya
kepada-Nya--ditulis dalam Injil YOHANES
dan surat 1-3
YOHANES.
Yohanes
3: 16 3:16.
Karena
begitu
besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya
yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
'begitu
besar'=
kasih Allah tidak ada batasannya, untuk menyelamatkan manusia
berdosa. Manusia berdosa jangan sampai dihukum; Yesus yang sudah
disembelih dan dikuliti di kayu salib, sudah cukup bagi kita
semua.
Praktik
memiliki tudung kasih: kita bisa saling
mengasihi. 1
Yohanes 4: 10-11 4:10.
Inilah
kasih
itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah
mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian
bagi dosa-dosa kita. 4:11.
Saudara-saudaraku
yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah
kita juga saling mengasihi.
Saling
mengasihi artinya:
- Kita
mengasihi sesama seperti diri sendiri--kalau kita ingin orang lain
berbuat, berkata, dan berpikir yang baik pada kita, kita berbuat,
berkata, dan berpikir yang baik lebih dulu pada sesama. Mulai dari nikah
rumah tangga--sesama yang terdekat. Kalau dengan sesama yang
terdekat saja gagal, tidak mungkin bisa mengasihi sesama yang lain.
Suami ingin isteri berbuat baik, suami berbuat baik dulu, jangan
menuntut isteri berbuat baik dulu, selamanya tidak akan bisa.
- Bahkan
mengasihi orang yang memusuhi kita--membalas kejahatan dengan
kebaikan.
Dari
sinilah baru ada tudung.
Mulai
dari tudung iman.
Saat-saat mendengarkan firman adalah saat yang paling menentukan.
Kalau
tudung ini tidak ada, tudung di atasnya juga tidak ada--gereja
Tuhan dan setiap pribadi terbuka--sehingga setan datang, angin bisa
masuk, semua bisa masuk, dan hancurlah kita.
Karena itu kita
harus sungguh-sungguh saat mendengarkan firman.
Doakan saya sebagai gembala untuk bisa memberitakan firman dengan
sungguh-sungguh, sebab ini adalah saat-saat yang paling menentukan.
Tanpa firman tidak akan ada kesucian. Harus dengar firman,
ada iman dan kebenaran, baru ada Roh Kudus dan kesucian. Tidak bisa
kita bilang: Yang
penting Roh Kudus, firman tidak penting.
Dari mana? 'Pada
mulanya adalah firman'.
Firman
diberitakan, ada urapan Roh
Kudus,
kalau dipraktikkan baru ada kasih.
Ini
semua berurutan, mulai dari iman, pengharapan--Roh Kudus--, dan
kasih.
Perhatikan baik-baik kaum muda, mendengarkan firman
jangan main handphone. Sangat ngeri, saat itu sangat terbuka, dan
setan akan menghantam. Jangan sampai terpengaruh. Berhenti
sungguh-sungguh! Jangan bergurau, kita tidak sadar sudah merosot,
tudung terbuka, semua masuk untuk menghantam hidup kita.
Serius!
Jadi,
kalau ada tudung iman, akan ada tudung kesucian dan tudung kasih.
Kita bisa saling mengasihi sampai mengasihi musuh, termasuk
mengasihi Tuhan lebih dari semua. Tidak ada lagi iri hati,
benci. Kalau
ada iri hati dan benci, tudung juga terbuka.
Kalau
tidak ada tudung kasih Allah, tudung di bawahnya juga tidak ada.
Empat tudung ini berkaitan semua; satu tidak ada, semua tidak ada.
Karena itu nomor satu: gembala harus sungguh-sungguh melayani. Kalau
gembala tidak setia, tidak akan ada tudung. Tuhan tolong kita semua.
-
Keluaran
26: 14b
26:14b.
dan
tudung
dari kulit lumba-lumba
di atasnya lagi.
Tudung
keempat: tudung
kulit lumba-lumba.
Ini namanya TUDUNG
PENGHUKUMAN--ditulis
dalam surat Yudas.
Tudung
ini dibuat dari kulit sejenis anjing laut yang lentur, ulet, tahan
terhadap pengaruh cuaca. Tudung ini diletakkan paling atas sehingga
hujan dan panas langsung menimpanya.
Jadi tudung kulit
lumba-lumba melindungi
kita dari penghukuman Tuhan atas dunia. Tudung
ini adalah tudung
Allah Bapa.
Contoh:
pada zaman Nuh, dunia dihukum dengan air bah, tapi Allah Bapa
melindungi Nuh sekeluarga dengan bahtera Nuh sehingga tidak binasa
oleh air bah; pada zaman Lot, Lot diselamatkan dari api dan belerang
sehingga tidak binasa.
Tudung ini juga tidak
memiliki ukuran--tidak
terbatas. Artinya:
hukuman
Allah tidak terbatas
bagi orang yang menolak
kasih Allah di dalam kurban Kristus. Tadi pada tudung ketiga, kasih
Allah tidak terbatas bagi siapapun.
Nanti
di takhta kita akan mengalami tudung ini. Mulai sekarang sudah harus
mengalami, sampai nanti di takhta selamanya:
- Mulai
dari tudung iman.
Dengar firman sungguh-sungguh sampai praktik--iman
dan perbuatan iman.
- Tudung
bulu kambing--Roh Kudus.
Jangan kecewa dan bangga menghadapi apapun
di dunia, dan jangan rusak oleh dunia. Jangan dingin, tetapi tetap
setia dan berkobar, sampai jujur dan taat.
- Tudung
kulit domba jantan yang diwarnai merah--kasih.
Kita saling
mengasihi, jangan ada iri, benci, dendam dan lain-lain. Harus saling
mengasihi sampai mengasihi orang yang memusuhi kita. Ini bukti punya
tudung kulit domba jantan yang diwarnai merah.
- Tudung
kulit lumba-lumba--penghukuman.
Kalau memiliki tiga tudung
pertama, kita sudah pasti dilindungi dari penghukuman Allah: api
dari langit, kiamat, sampai neraka.
Kesimpulan:
jika kita memiliki tiga tudung--tudung iman, tudung
pengharapan/kesucian, dan tudung kasih; ini yang penting, gereja
Tuhan harus punya dan harus mengejar iman, pengharapan, dan kasih,
kalau tidak, gereja Tuhan akan kosong--, hasilnya:
-
Kita
akan mendapatkan tudung penghukuman--tudung keempat--, artinya
mendapat
perlindungan dari penghukuman Tuhan
yang akan datang yaitu tiga kali tujuh penghukuman dari Allah
Tritunggal, kiamat, dan neraka.
Nanti dunia akan musnah semuanya,
dulu hanya manusia dan hewannya yang mati, tetapi nanti dunianya
juga hancur dan musnah.
2
Petrus 3: 10 3:10.
Tetapi
hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan
lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus
dalam nyala api, dan bumi
dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
Kita
harus punya iman--Yakobus--, pengharapan--Petrus--, dan
kasih--Yohanes--!
Bukti
dilindungi dari penghukuman Tuhan adalah kita merasakan damai
sejahtera, enak dan ringan. Damai
sejahtera= tidak merasakan apa-apa lagi yang daging rasakan: iri,
benci, kenajisan, kekuatiran, ketakutan, kejahatan dan sebagainya,
tidak ada peperangan dan permusuhan. Semoga malam ini kita
merasakan, ada apapun kita tetap damai sejahtera.
Orang
memusuhi, memfitnah atau menggosipkan kita, silakan. Rumusnya satu,
kalau mendengar gosip, periksa diri, kalau tidak benar, diam saja.
Itu namanya damai, semua sudah ditanggung Tuhan; segala letih lesu,
beban berat ditanggung Tuhan, dan kita menjadi enak dan ringan. Itu
bukti kita memiliki tiga tudung: iman, pengharapan, dan kasih dengan
praktiknya masing-masing. Kalau kita bereaksi, berarti kita tidak
ada tudung juga. Bahaya, saat hukuman Allah datang, kita juga akan
ikut di dalamnya.
-
Matius
17: 1-2
17:1.
Enam
hari kemudian Yesus membawa Petrus,
Yakobus
dan Yohanes
saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung
yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja. 17:2.
Lalu
Yesus
berubah rupa
di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan
pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Yakobus=
tudung Tabernakel--iman. Petrus= tudung bulu
kambing--pengharapan. Yohanes= tudung kulit domba jantan yang
diwarnai merah--kasih.
Hasil kedua: kita bisa
menyembah Tuhan;
memandang wajah-Nya dan berkata-kata dengan Dia.
Kalau
kita punya iman, pengharapan, dan kasih, kita akan diajak naik ke
gunung penyembahan--rohani semakin meningkat. Kita bisa menyembah
Tuhan; memandang wajah-Nya dan berkata-kata dengan Dia.
Jangan
banyak curhat kepada orang lain, tetapi kepada Tuhan. Ada kesulitan
apa, naik gunung. Sudah tidak bisa berpikir, naik gunung
penyembahan. Jauhi dunia, jangan berharap pada dunia! Kita hanya
memandang
wajah Yesus, berkata-kata dengan Dia (berserah dan berseru kepada
Dia), dan mengulurkan tangan kepada-Nya.
Itu saja yang kita lakukan hari-hari ini, maka kita
akan mengalami kuasa dari Tuhan.
Tangan
kuasa Tuhan bekerja, yaitu:
-
Kuasa
pembaharuan hidup--mujizat
terbesar--dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti
Yesus.
Sungguh-sungguh! Jangan menjadi manusia daging tetapi
manusia rohani seperti Yesus!
Tadi wajah Yesus berubah.
Wajah menunjuk pada hati--hati marah wajahnya merah; hati takut
wajahnya pucat. Hati diubahkan menjadi hati
yang lembut
seperti Yesus; memancarkan kasih Tuhan. Jangan keras hati!
Yakobus
3: 11-12
3:11.
Adakah
sumber memancarkan air
tawar
dan air
pahit
dari mata air yang sama? 3:12. Saudara-saudaraku, adakah pohon
ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat
menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air
asin
tidak dapat mengeluarkan air tawar.
Hati
keras adalah:
- Hati
yang tawar,
artinya: kecewa, putus asa. Tidak boleh ada lagi.
Hati yang lembut
artinya tetap
percaya dan berharap Tuhan;
kuat teguh hati.
- Air
pahit,
artinya: kepahitan hati: iri, benci. Tidak boleh ada lagi.
Hati
yang lembut artinya saling
mengasihi sampai mengasihi musuh.
- Air
asin,
artinya: kejahatan dan kenajisan. Kejahatan= cinta akan uang yang
membuat kikir dan serakah.
Kikir= tidak bisa memberi. Serakah=
mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan
dan persembahan khusus. Mulai dari gembala, banyak hamba Tuhan
yang menjadi pencuri seperti Yudas Iskariot. Kita harus
mengembalikan milik Tuhan
Kenajisan= dosa makan minum
(merokok, mabuk, dan narkoba), dan kawin-mengawinkan
(percabulan). Hati lembut artinya hati
yang suci.
- Kalau
ada pembaharuan hidup, mujizat-mujizat jasmani juga akan terjadi,
yaitu kuasa
pertolongan Tuhan:
-
Penyakit
ayan disembuhkan.
Matius
17: 14-16 17:14.
Ketika
Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu,
datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, 17:15.
katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit
ayan
dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering
ke dalam air. 17:16. Aku sudah membawanya kepada
murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya."
Di
sini Yesus turun gunung dan tetap mengajak Petrus, Yakobus, dan
Yohanes. Kita yang memiliki iman, pengharapan, dan kasih, akan
menghancurkan penyakit ayan bersama Yesus.
Penyakit
yang mustahil disembuhkan
oleh Tuhan; masalah yang mustahil diselesaikan
oleh Tuhan. Penyakit ayan juga menunjuk pada kerusakan
moral--hidupnya seperti anjing dan babi. Tuhan juga akan menolong,
mengampuni, menyucikan, dan mengubahkan
malam ini.
Mungkin pikiran kita najis, mari datang pada
Tuhan. Penyakit jasmani dan rohani akan disembuhkan.
-
Orang
matipun bisa dibangkitkan. Masalah
mustahil menjadi tidak mustahil.
Markus
5: 35-37, 41-42 5:35.
Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala
rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu
sudah mati,
apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" 5:36.
Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata
kepada kepala rumah ibadat: "Jangan
takut, percaya saja!" 5:37.
Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali
Petrus,
Yakobus
dan Yohanes,
saudara Yakobus. 5:41. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu,
kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak,
Aku berkata kepadamu, bangunlah!" 5:42.
Seketika itu juga anak
itu bangkit
berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua
orang yang hadir sangat takjub.
'Petrus,
Yakobus dan Yohanes'=
pengharapan, iman, dan kasih.
Banyak
naik gunung hari-hari ini! Dengan adanya tudung iman, pengharapan,
dan kasih, kita bisa menerima tudung penghukuman, kita dilindungi
dan dipelihara Tuhan dari celaka marabahaya, hukuman Tuhan di akhir
zaman, sampai neraka. Kita mengalami damai sejahtera, semua enak
dan ringan.
Kalau sudah enak dan ringan kita bisa naik ke
gunung untuk menyembah Tuhan. Kita hanya memandang Dia,
berkata-kata dengan Dia, dan mengulurkan tangan kepada Dia. Tuhan
juga akan mengulurkan tangan kuasa-Nya kepada kita: kuasa
pembaharuan dari hati keras menjadi hati yang lembut, kuasa
pertolongan--mujizat jasmani juga terjadi, sampai yang matipun
dibangkitkan, artinya mustahil menjadi tidak mustahil.
-
Kuasa
pengangkatan.
1
Korintus 13: 12-13 13:12.
Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang
samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat
muka dengan muka.
Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku
akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. 13:13.
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman,
pengharapan dan kasih,
dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
'melihat
muka dengan muka'=
saat Yesus datang kembali kedua kali. Siapa yang bisa terangkat?
Kehidupan yang memiliki iman, pengharapan, dan kasih (ayat
13).
Kuasa pengangkatan kita alami mulai sekarang sampai
nanti di awan-awan. Artinya:
- Diangkat
dari kejatuhan termasuk kegagalan--lembah-lembah.
Raja Daud pernah jatuh dengan Batsyeba, Petrus pernah tenggelam di
lautan. Semua dipulihkan.
Daud
yang hebat bisa jatuh. Bukan berarti setuju dengan orang yang
jatuh, tetapi kalau sudah terlanjur jatuh dalam dosa sampai
puncaknya dosa, mari angkat tangan kepada Tuhan--naik gunung dan
berseru--, supaya Tuhan mengangkat kita. Kita akan dipulihkan
untuk hidup
benar dan suci.
- Kegagalan
menjadi berhasil dan indah pada waktunya.
- Kemerosotan
bidang apapun diangkat dan dipulihkan kembali.
Mungkin terus
merosot: penghasilan, pelayanan, nikah, mau apa lagi? Naik gunung,
berseru kepada Tuhan, supaya kita mengalami kuasa pengangkatan.
Pekerjaan, penghasilan, pelayanan meningkat semua.
- Sampai
kalau Tuhan datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna
seperti Dia. Tidak salah dalam perkataan; kita hanya berseru:
Haleluya.
Kita diangkat di awan-awan yang permai, dan memandang
Dia muka dengan muka.
Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba--nikah yang sempurna--(Wahyu
19: 9), kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang)
(Wahyu 20), dan Yerusalem baru. Kita
berdiri di hadapan takhta Allah untuk melayani Dia,
dan kita
mendapatkan tudung yang sesungguhnya dalam kerajaan sorga.
Mulai
dari sekarang, bukan nanti. Mau mengalami tudung di hadapan takhta
Allah, mulai sekarang harus sudah mengalami:
-
Tudung
iman: dengar firman sungguh-sungguh sampai percaya dan praktik
firman--iman dan perbuatan iman. Kita bisa tergembala dengan baik.
Ada teladan gembala dan Yesus yang kita ikuti yaitu pengajarannya
benar.
Iman sama dengan kebenaran. Kita hidup benar sampai tidak
berbuat dosa; benar seperti Yesus benar, suci seperti Yesus suci.
-
Tudung
kesucian/pengharapan: jujur dan taat.
-
Tudung
kasih: saling mengasihi; tidak ada permusuhan lagi.
Orang memusuhi
kita, silakan. Keluarga memusuhi, kita jangan ikut memusuhi tetapi
hubungan keluarga harus tetap baik.
Ada
iman, pengharapan, dan kasih, baru ada tudung penghukuman--tudung
keempat. Kita aman dan damai. Naik ke gunung, ulurkan tangan, berseru
dan berserah kepada Tuhan, dan Dia akan mengulurkan tangan
kuasa-Nya. Mujizat rohani, yaitu pembaharuan terjadi. Hati
ini yang menentukan. Kalau hati keras, tidak akan bisa, malah
hancur dan dikutuk Tuhan. Tetapi kalau hati sudah melembut, tangan
Tuhan akan bekerja terus. Ada kuasa pertolongan untuk menghapus
kemustahilan, kuasa pengangkatan dan pemulihan, sampai kita diangkat
di awan-awan yang permai dan berdiri di hadapan takhta Allah.
Beban
apapun malam ini, datang kepada Tuhan, jangan berharap pada yang
lain. Kita memandang Dia, berkata-kata dengan Dia, dan mengulurkan
tangan kepada Dia. Kita hanya berserah sepenuh kepada Dia. Yang
mustahil dan lain-lain, tetap percayalah kepada-Nya.
Mungkin
tidak ada yang tahu, bahkan tidak mau tahu, jangan putus asa atau
marah! Kesempatan, kita hanya datang kepada Tuhan. Cukup Dia seorang
diri. Asal ada iman, pengharapan, dan kasih, Yesus seorang diri mampu
melakukan apa saja. Pertolongan Tuhan bukan hanya di dunia saja,
tetapi sampai kita di awan-awan yang permai. Kita memandang Dia muka
dengan muka; tidak ada setetespun air mata, bahkan sampai di hadapan
takhta kita mengalami naungan Tuhan selama-lamanya. Tentu sangat
indah kalau bersama keluarga kita. Jangan ada yang ketinggalan.
Doakan semua sekalipun sudah menyakiti kita!
Kaum muda, apa
yang dipikir, yang tidak bisa dipikir lagi, yang mustahil, Tuhan
tolong. Bicara kepada Tuhan! Pandang Dia, percaya kepada Dia! Tidak
usah malu, gengsi sekalipun mungkin ada kejatuhan, kegagalan,
kemustahilan, kebusukan, kemerosotan. Yang sudah berhasil jangan
sombong, tetapi tetap menyembah: Semua karena Engkau, bukan
aku. Jangan ragu, kecewa, putus asa, dan bangga, tetapi
berseru dah berserah kepada Tuhan.
Nomor satu adalah hati
yaitu hati damai sejahtera dan hati yang lembut. Tuhan
mampu melakukan apa saja. Perjamuan suci adalah jaminan; Dia
menyerahkan nyawa-Nya dan berteriak: Sudah selesai! Tidak ada
yang tidak bisa diselesaikan oleh Tuhan. Dia bisa menyelesaikan dosa
yang merupakan beban terberat manusia, sampai kita sempurna, apalagi
masalah yang lain, tentu Dia mampu menyelesaikannya bagi kita semua
tepat pada waktunya.
Tuhan memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|