RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Natal Persekutuan di Square Ballroom Surabaya, 23 Desember 2016 (Jumat Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih... Ibadah Doa Surabaya, 27 Juli 2016 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Raya Malang, 29 Mei 2011 (Minggu Pagi)
Matius
26:14-16 26:14.
Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama
Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. 26:15... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Maret 2018 (Jumat Sore)
Bersamaan
dengan penataran imam dan calon imam III
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam,... Ibadah Doa Surabaya, 19 November 2014 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab, 03 September 2009 (Kamis Sore)
Matius 24:32-35
NUBUAT TENTANG POHON ARA/ISRAEL
Disini pohon ara rantingnya mulai melembut dan bertunas, serta berbuah.
Ini dikaitkan... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 03 Desember 2019 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 10:1-3 10:1. Dan
aku melihat seorang... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 Oktober 2017 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus.
Wahyu 6:9-11
6:9 Dan ketika Anak... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 06 Februari 2018 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangNya Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu
6:12
6:12 Maka
aku melihat, ketika Anak... Ibadah Doa Surabaya, 01 April 2009 (Rabu Sore)
Matius 24: 31 = terjadi sangkakala yang dasyat bunyinya untuk menampilkan gereja Tuhan dalam kemuliaan dan... Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 03 Agustus 2017 (Kamis Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran 25:24 25:24 Haruslah engkau menyalutnya dengan... Ibadah Raya Surabaya, 17 November 2019 (Minggu Siang)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman
TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih... Ibadah Raya Malang, 17 Januari 2016 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 3:14-22 tentang sidang jemaat di... Ibadah Doa Surabaya, 08 Juli 2009 (Rabu Sore)
Matius 24: 32-35 = NUBUAT TENTANG POHON ARA/ISRAEL. Pohon ara ini ditampilkan dari jaman ke jaman:
jaman... Ibadah Raya Surabaya, 03 Maret 2013 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Raya Surabaya, 08 Juli 2018 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di
tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu
7: 17 7:17.
Sebab
Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan
mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan.
Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Kita
belajar tentang aktifitas
Tuhan di takhta sorga
yaitu:
- Ayat
15b-16: membentangkan
kemah-Nya;
sama dengan mengembangkan sayap-Nya atas hidup kita; naungan sayap
Tuhan atas kehidupan kita (diterangkan mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Juni 2018
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 06 Juli 2018).
-
Ayat 17: Tuhan tampil
sebagai Gembala yang baik untuk menggembalakan dan menuntun
kita ke mata air kehidupan, itulah takhta kerajaan sorga
yang kekal selamanya.
AD.
2 Kita
melihat dalam sistem penggembalaan, untuk
mencapai takhta sorga tangan Gembala yang baik/firman penggembalaan
menuntun kita lebih dulu menuju tiga tempat:
-
Mazmur
23: 1-2
23:1.
Mazmur
Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. 23:2.
Ia
membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia
membimbing aku ke air yang tenang;
Yang
pertama: firman penggembalaan menuntun kita ke
air yang tenang;
kita mengalami urapan
Roh Kudus,
sehingga kita mengalami damai sejahtera--air yang tenang menunjuk
pada urapan Roh Kudus.
Damai
sejahtera
artinya:
-
Pengertian
pertama damai sejahtera: tidak
ada ketakutan, kekuatiran dan sebagainya karena kita bergantung
pada kemurahan dan kebajikan Tuhan, Gembala yang baik;
setiap langkah kita hanyalah kemurahan dan kebajikan Tuhan.
Mazmur
23: 6 23:6.
Kebajikan
dan kemurahan
belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam
rumah TUHAN sepanjang masa.
Kita
tidak bergantung pada dunia yang sedang bergoncang. Kalau
bergantung pada dunia, saat dunia goncang kita akan ketakutan. Di
dalam penggembalaan inilah kita bergantung pada kemurahan dan
kebajikan Tuhan yang tidak pernah berubah dari dulu, sekarang,
sampai selamanya; setiap
denyut nadi kita ditentukan oleh kemurahan dan kebajikan
Tuhan.
Sementara
itu dunia dalam keadaan goncang; penuh ketakutan; ketakutan ini
yang menjadi pembunuh utama. Sebab itu kita butuh damai sejahtera;
butuh digembalakan. Lukas
21: 25-26 21:25.
"Dan
akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang,
dan di bumi bangsa-bangsa
akan takut
dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. 21:26.
Orang
akan mati
ketakutan
karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini,
sebab kuasa-kuasa
langit akan goncang.
Dunia
akhir zaman akan mengalami kegoncangan di darat, laut, dan udara,
yang menimbulkan
ketakutan
di dunia, terutama bagi kehidupan yang tidak
tergembala hari-hari ini.
Segala bidang akan tergoncang karena antikris semakin berkuasa.
Semakin antikris berkuasa, dunia akan semakin goncang, sampai kalau
ia benar-benar berkuasa, semuanya akan goncang.
Ketakutan/stres
adalah pembunuh utama manusia termasuk hamba/pelayan Tuhan yang
tidak ada damai/tidak tergembala--'Orang
akan mati
ketakutan'--,
yaitu:
- Mati
secara jasmani.
Kalau stres, akan timbul penyakit-penyakit yang
tidak bisa diduga.
"Saya
sudah bersaksi, baru soal batu ginjal. Kemarin ketemu lagi,
orangnya sudah tidak bisa apa-apa lagi karena terus dipikirkan,
dan akhirnya menyerang bagian yang lain. Dia seorang yang
pekerjaannya hebat, tetapi sekarang tidak bisa bekerja karena
stres/ketakutan. Kalau stres, hormonnya jadi bekerja tidak
baik."
Kalau
hormonnya sudah bekerja tidak baik, nanti akan menimbulkan
penyakit yang aneh-aneh sampai meninggal dunia.
- Mati
secara rohani= rohaninya kering; tidak bisa berdoa, tidak lagi
menikmati ibadah; tidak mau mendengar firman.
Inilah kematian
rohani yang akan membawa pada kematian kedua, kebinasaan di neraka
selama-lamanya.
Ini
pentingnya penggembalaan, sampai di takhtapun tetap ada
penggembalaan. Di sini pentingnya gembala--Tuhan sampai bertanya
kepada Petrus: Adakah
engkau mengasihi Aku? Gembalakanlah
domba-Ku.--beri
makan domba-domba-Ku.
Gembala
tidak bisa main-main. Tugas utama gembala adalah memberi makan
domba-domba, supaya firman penggembalaan--dua tangan Gembala
Agung--menuntun kita ke air yang tenang; kita mengalami urapan Roh
kudus. Tidak ada ketakutan lagi.
Jadi, damai
sejahtera sangat dibutuhkan
untuk menghadapi kegoncangan dunia akhir zaman sehingga kita tetap
tenang, semua
menjadi enak dan ringan,
karena semua yang berat sudah ditanggung oleh Yesus di kayu salib.
-
Pengertian
kedua damai sejahtera: dosa
sudah diselesaikan.
Tujuan kita mendengar firman adalah untuk menyelesaikan
dosa-dosa.
Tadi, setiap denyut nadi kita adalah kemurahan dan
kebajikan Tuhan. Sekarang, setiap
langkah hidup bukan untuk menambah dosa, tetapi menyelesaikan
dosa.
Selama
kita mempertahankan dosa, tidak akan ada damai sejahtera, dan akan
jatuh pada ketakutan/stres. Kita akan letih lesu dan berbeban
berat.
Matius
5: 23-25 5:23.
Sebab
itu, jika engkau mempersembahkan
persembahanmu di atas mezbah
dan engkau teringat akan sesuatu
yang ada dalam hati saudaramu
terhadap engkau, 5:24.
tinggalkanlah
persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah
berdamai dahulu dengan saudaramu,
lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. 5:25.
Segeralah
berdamai dengan lawanmu
selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya
lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu
menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke
dalam penjara.
'mempersembahkan
persembahanmu di atas mezbah'=
hamba/pelayan Tuhan yang sudah melayani Tuhan. Harus menyelesaikan
dosa. Bagaimana kita bisa melayani Tuhan sementara kita melayani
dosa? Kesalahan sekarang adalah mau merokok dibiarkan melayani,
yang penting pintar. Salah! Yang benar adalah selesaikan dulu
dosanya, baru menjadi hamba/pelayan Tuhan. Kalau disuruh
melayani supaya bertobat, juga salah besar. Bertobat
dulu baru melayani--'lalu
kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu'.
Firman
penggembalaan yang kita dengar merupakan tuntunan tangan Tuhan ke
air yang tenang. Tidak ada lagi ketakutan--damai, hidup enak dan
ringan--, dan tidak ada lagi dosa--menyelesaikan dosa. Begitu tidak
sengaja berbuat dosa, cepat selesaikan.
Proses
memperoleh damai sejahtera adalah SEGERA
berdamai.
Jangan menunda-nunda waktu! Kalau menunda-nunda waktu, akan
diserobot oleh setan, dan dosa dianggap biasa.
Istilah
'segera
berdamai!'
artinya:
- Yang
pertama:
- Ayat
25: 'Segeralah
berdamai dengan lawanmu'=
kita berdamai lebih dulu dengan lawan kita, yang bisa menyerahkan
kita kepada hakim dan hakim itu akan menghukum kita. Siapa
'lawan' kita? Tuhan--lawannya orang berdosa adalah Tuhan. Artinya
kita harus berdamai dulu dengan Tuhan.
- Ayat
23-24: 'teringat
akan sesuatu
yang ada dalam hati saudaramu
terhadap engkau'=
berdamai
dengan sesama.
Jadi
proses
menerima damai sejahtera
adalah mengaku
dosa kepada Tuhan dan sesama oleh dorongan firman penggembalaan
yang diulang-ulang. Akhan
didorong oleh orang lain: ada saksinya, ia mengaku dosa tetapi
tidak dapat pengampunan. Tidak perlu kita dipaksa untuk mengaku.
Saat firman menusuk hati dan menunjukkan dosa-dosa kita--dorongan
firman--, itulah saat yang tepat untuk mengaku dosa kepada Tuhan
dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
Itulah
pengertian pertama dari istilah 'segera
berdamai!'.
- Yang
kedua: 'segera
berdamai!'
juga berarti mengampuni
dosa orang lain
yang sudah mengaku kepada kita dan melupakannya.
Ada yang
berbuat dosa bisa mengaku, tetapi kalau orang lain yang berbuat
dosa kepada dia, dia tidak mau mengampuni--'Tetapi
jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan
mengampuni kesalahanmu'.
Jika
kita 'segara
berdamai'--saling
mengaku dan mengampuni--, darah Yesus akan membasuh dosa-dosa kita;
menyelesaikan dosa kita, dan kita menerima urapan Roh Kudus
sehingga kita mengalami
damai sejahtera. Kalau
ada dosa, tidak akan ada damai--tidak ada urapan Roh Kudus;
kering.
Istilah 'segera'--cepat--berarti
ada sayap.
Hati-hati! Antikris juga punya sayap, yaitu sayap burung ranggung,
yang cepat untuk membinasakan.
Kita yang 'segera
berdamai'
akan memiliki SAYAP
URAPAN ROH KUDUS,
untuk menandingi sayap antikris yang begitu cepat datang untuk
menganiaya dan membinasakan kita. Segera berdamai hari-hari
ini!
Inilah
gunanya kita tergembala, ada firman penggembalaan yang disampaikan
dengan berulang-ulang; kita
diberi kesempatan untuk segera berdamai,
menyelesaikan dosa-dosa, supaya kita memiliki sayap urapan Roh
Kudus.
Firman penggembalaan atau dua tangan Gembala yang baik
menuntun kita pada tiga tempat. Yang pertama dituntun ke air yang
tenang--air yang tenang menunjuk pada hati damai sejahtera.
Selesaikan dosa! Menghadapi ketakutan, dosa-dosa, selesaikan semua,
dan kita akan menerima sayap urapan Roh Kudus.
-
Mazmur
23: 3
23:3.
Ia
menyegarkan jiwaku. Ia menuntun
aku di jalan yang benar
oleh karena nama-Nya.
Yang
kedua: firman penggembalaan menuntun kita di
jalan yang benar. Artinya:
kita hidup sesuai dengan kebenaran
firman Allah/alkitab.
Karena
itu dari tadi kita membaca ayat-ayat di dalam alkitab, karena yang
benar adalah alkitab, bukan pendeta atau manusia. Kebenaran di luar
alkitab adalah kebenaran sendiri.
Proses
hidup di jalan yang benar--hidup
dalam kebenaran Tuhan--:
-
Yakobus
1: 19-22
1:19.
Hai
saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang
hendaklah cepat
untuk mendengar,
tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk
marah; 1:20.
sebab
amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. 1:21.
Sebab
itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu
banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam
di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. 1:22.
Tetapi
hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar
saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
'cepat
untuk mendengar'=
istilah 'cepat' menunjuk pada sayap.
Kita harus cepat untuk mendengar firman karena kita berlomba
dengan sayap antikris--antikris mau menguasai bumi ini, menyiksa
dengan siksaan yang dahsyat, memenggal, dan membinasakan.
Proses
pertama hidup dalam kebenaran Tuhan: cepat
untuk mendengar
firman Allah yang benar,
karena ada yang tidak benar seperti suara ular.
Firman Allah
yang benar adalah ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam
alkitab. Jangan diterangkan dengan ilustrasi, pendapat manusia
apalagi dengan ilmu-ilmu lain, nanti justru akan menyimpang.
Jangan!
Firman disampaikan dalam dua bentuk:
- Firman
penginjilan/susu untuk jiwa-jiwa baru/orang yang belum percaya
Yesus, supaya percaya Yesus, bertobat, baptis air dan Roh Kudus.
- Firman
pengajaran yang benar/makanan keras.
Firman
penginjilan penting, tetapi harus ditingkatkan pada firman
pengajaran yang mampu menumbuhkan kerohanian--menyucikan dan
mengubahkan. Penginjilan ada, buktinya ada baptisan air di
sini--untuk jiwa baru. Tetapi yang sudah lama harus mendengar
firman pengajaran.
"Tidak
mudah untuk seseorang masuk baptisan air. Saya mendengar: ada
isterinya yang tidak mau dibaptis, ada yang suaminya tidak mau
dibaptis. Baru-baru ini di Medan, suaminya bersaksi: 'Isteri saya
sudah bertahun-tahun tidak mau dibaptis.' Dia mau ke gereja tetapi
tidak mau masuk baptisan air. Itu sudah merupakan kesalahan yaitu
menikah tanpa satu baptisan; salah sendiri, dan ia harus menanggung
akibatnya. Tetapi untung Tuhan berkemurahan, isterinya bisa
mendengar firman dua tiga kali, dan langsung minta
dibaptis."
Ibrani
5: 11-14 5:11.
Tentang
hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk
dijelaskan, karena kamu telah lamban
dalam hal mendengarkan. 5:12.
Sebab
sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi
pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari
penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu,
bukan makanan
keras. 5:13.
Sebab
barangsiapa masih memerlukan susu
ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak
kecil. 5:14.
Tetapi
makanan
keras adalah untuk orang-orang dewasa,
yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan
yang baik dari pada yang jahat.
'lamban
dalam hal mendengarkan'=
lamban mendengar berarti lamban makannya. Kita makan makanan rohani
lewat mendengar firman; kalau makan nasi lewat mulut. Akibatnya:
menjadi sama seperti anak kecil, artinya:
- Mudah
diombang-ambingkan oleh ajaran palsu.
"Anak
kecil mudah diombang-ambingkan. Ditawari permen, sudah senang,
tetapi di dalamnya ada narkoba--waktu dulu saya masih menjadi guru
di Petra; tahun 1980-an. Polisi datang dan kami guru-guru diberi
penataran."
Bahaya,
anak kecil berkata: Bagus...bagus...,
padahal ia sudah disesatkan.
- Tidak
boleh menjadi mempelai, sehingga ketinggalan saat Yesus datang
kembali sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.
Bahaya
kalau hanya minum susu terus; rohaninya tingkat anak kecil, yang
mudah diombang-ambingkan ajaran palsu dan tidak bisa dewasa rohani;
tidak bisa menjadi mempelai wanita Tuhan. Karena itu harus ada
makanan keras.
Mari, kita sekarang cepat untuk mendengar
firman pengajaran yang benar artinya kita
mendengar firman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh
sampai mengerti--firman
ditulis di dahi.
Yakobus
1: 19 1:19.
Hai
saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang
hendaklah cepat
untuk mendengar,
tetapi lambat
untuk berkata-kata,
dan juga lambat
untuk marah;
Bukti
mengerti firman pengajaran yang benar--tanda dewasa rohani--adalah
- Lambat
untuk berkata-kata,
artinya tidak bersungut, bergosip, dan menghakimi orang lain,
tetapi banyak berdiam diri/mengoreksi diri lewat ketajaman pedang
firman. Kalau ada salah, cepat berdamai.
- Lambat
untuk marah--bukan
berarti tidak boleh marah. Kalau harus marah yang tujuannya untuk
mendidik, harus marah dengan kasih untuk mengangkat, bukan marah
dengan emosi yang meledak-ledak apalagi dengan kebencian.
Marah
dengan kasih bukan maksudnya harus halus suaranya. Biarpun dengan
keras, tetapi tujuannya untuk menolong, di dalam hati menjerit:
Kenapa
kau begitu? Binasa kau kalau begitu.
Yesus juga marah untuk menolong dan mengangkat--marah dengan
kasih. Ia menggunakan cambuk, dan membalikkan meja-meja penukar
uang dan bangku-bangku pedagang merpati untuk menyucikan Bait
Allah.
-
Proses
kedua hidup dalam kebenaran Tuhan: cepat
untuk percaya pada firman.
Karena itu firman diulang-ulang sampai kita percaya pada firman
sehingga menjadi iman di dalam hati--firman ditulis dalam
hati--yang menyelamatkan kita semua.
Yakobus
1: 21 1:21.
Sebab
itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu
banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman
yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Kalau
kita percaya pada firman, firman akan tertanam dan berakar di dalam
hati--menjadi iman--, dan berbuah pertobatan dan keselamatan lewat
mengaku dosa.
Senajis dan sejahat apapun kita siang ini,
kalau masih bisa mendengar firman pengajaran yang benar, mengerti,
dan percaya, kita akan diselamatkan. Mengapa bisa begitu? Karena
dengan hati orang percaya, dan dengan mulut orang mengaku--mengaku
dosa dan tidak berbuat dosa lagi--, sehingga ia
diselamatkan.
Sebaliknya, sesuci dan sehebat apapun kita
termasuk hamba Tuhan, kalau tidak mau mendengar dan menerima pedang
firman, kita pasti akan jatuh dalam dosa, bahkan rebah dan tidak
bangkit-bangkit lagi, sampai satu waktu tidak bisa bertobat.
Karena itu kita tidak bisa menghakimi orang lain: Dia
suci, dia najis.. Belum
tentu. Salah satu penjahat di sebelah Yesus bisa diselamatkan
karena mau mengaku dosa--ia berkata: Kita
memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang
setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat
sesuatu yang salah,
sedangkan Yudas Iskariot--rasul--tidak selamat karena ia tidak mau
mendengar firman--Tuhan berkata: Dia
yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan
ini, dialah yang akan menyerahkan Aku,
seharusnya dia mengaku dan beres semua, tetapi dia menjawab: Bukan
aku, ya Rabi?
Saat-saat
mendengar firman adalah saat yang menentukan kita selamat atau
tidak.
-
Proses
ketiga hidup dalam kebenaran Tuhan: cepat
untuk mempraktikkan firman--iman
disertai dengan perbuatan iman.
Yakobus
1: 22 1:22.
Tetapi
hendaklah kamu menjadi
pelaku firman
dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu
menipu diri sendiri.
Kita
harus cepat melakukan firman apapun resikonya sampai daging tidak
bersuara lagi. Kalau tidak cepat, akan diserobot oleh setan, dan
dia tidak akan pernah melakukan firman. Harus cepat karena sayap
antikris begitu kuat. Harus diimbangi dengan cepat untuk mendengar
firman, cepat untuk mengerti--jangan pura-pura tidak mengerti--,
cepat untuk percaya, dan cepat untuk mempraktikkan firman.
Abraham taat untuk mempersembahkan anaknya, karena dia percaya
pada Tuhan dan Tuhan yang bertanggung jawab. Ini yang namanya cepat
untuk melakukan firman. Kita hanya sebatas melakukan firman, dan
mujizat akan terjadi; tangan
Tuhan bekerja di tengah kita.
Begitu
Abraham mau menyembelih anaknya, Tuhan berseru: Berhenti!,
dan Ia tampil sebagai Jehovah
Jireh.
Dari tidak ada domba menjadi ada domba; dari tidak ada menjadi
ada.
Petrus dan kawan-kawan semalam-malaman menangkap ikan
dengan kepandaian dan pengalamannya, tetapi gagal. Siang hari Yesus
datang dan berkata: Tebarkanlah
jalamu!
Yang penting taat, jangan pakai logika; lakukan
saja, Tuhan yang bertanggung jawab.
Kalau
kita melakukan firman apapun resikonya, Tuhan yang menanggung
resikonya.
Mungkin kita dikeluarkan dari perusahaan karena melakukan firman,
tidak apa-apa, karena Tuhan yang menanggung resikonya, dan Dia
mengadakan mujizat dari tidak ada menjadi ada--Petrus taat dan ia
menangkap banyak ikan.
Begitu juga dalam nikah rumah tangga,
taat saja apapun resikonya, dan air akan menjadi anggur. Untuk
taat pada firman memang banyak suara daging dan suara asing. Tetap
taat, dan air akan menjadi anggur--dari tidak ada anggur menjadi
ada anggur--; nikah akan berbahagia.
Kalau
digabung: kalau kita cepat untuk mendengar firman sampai cepat untuk
melakukan firman, kita akan memiliki SAYAP
FIRMAN PENGAJARAN YANG BENAR.
Tadi
lewat berdamai kita memiliki sayap Roh Kudus. Sekarang lewat
mendengar sampai dengar-dengaran pada firman, kita menerima sayap
firman pengajaran yang benar. Inilah yang disebut dengan KEDUA
SAYAP DARI BURUNG NASAR YANG BESAR
untuk menandingi sayap antikris. Begitu antikris mau menangkap kita,
kedua sayap dari burung nasar yang besar sudah menyingkirkan
kita.
Kepandaian, kekayaan, dan kehebatan apapun tidak bisa
mengalahkan antikris. Harus ada sayap firman pengajaran dan Roh
Kudus. Jangan ragu untuk praktik firman! Yang menyuruh yang
menanggung resikonya.
Hari-hari ini jaga hati damai, jangan
ada ketakutan dan dosa. Kalau ada dosa atau kepahitan, cepat
selesaikan.
Kesimpulan:
kehidupan yang dituntun oleh Gembala yang baik adalah hidup di air
yang tenang--damai sejahtera oleh sayap Roh Kudus--, dan hidup dalam
kebenaran firman Allah--sayap firman pengajaran yang benar--; sama
dengan memiliki kedua sayap dari burung nasar yang besar.
Wahyu
12: 14 12:14.
Kepada
perempuan itu diberikan kedua
sayap dari burung nasar yang besar,
supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia
dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa
dan setengah masa.
(terjemahan lama) 12:14. Maka
dikaruniakanlah kepada perempuan itu kedua sayap burung nasar yang
besar itu, supaya ia dapat terbang ke padang belantara kepada
tempatnya, yaitu tempat ia dipeliharakan di dalam satu masa dan dua
masa dan setengah masa lamanya, jauh
daripada mata ular itu.
Kegunaan
dari kedua sayap burung nasar yang besar: menyingkirkan kita ke
padang belantara, jauh dari mata antikris. Ini adalah masa
penyingkiran. Dulu bangsa Israel empat puluh tahun di padang
belantara, kita nanti tiga setengah tahun.
Kita dipelihara
langsung oleh Tuhan lewat firman Allah dan perjamuan suci--dulu
bangsa Israel dipelihara dengan manna dan daging. Ibadah
pendalaman alkitab dan perjamuan suci adalah latihan menyingkir ke
padang belantara, untuk menumbuhkan sayap; firman pengajaran dan
perjamuan suci merupakan makanan dobel, supaya sayap cepat tumbuh
dan kita terbang ke padang gurun saat antikris berkuasa di
bumi.
Ibadah pendalaman alkitab, penting. Yang baru mengikuti
ibadah raya saja, tambah. Ibadah raya sama dengan minum. Kalau minum
terus tetapi tidak makan, akan sakit. Harus makan! Tuhan tolong kita
semua.
Inilah firman penggembalaan. Yang pertama menuntun
kita ke air yang tenang, supaya hidup kita menjadi tenang; damai;
tidak ada ketakutan dan dosa--cepat untuk menyelesaikan dosa. Kita
akan menerima sayap urapan Roh Kudus/sayap damai sejahtera. Yang
kedua: firman penggembalaan menuntun kita di jalan yang
benar--firman pengajaran yang benar. Kita akan menerima sayap
firman.
Sayap firman dan sayap Roh Kudus akan menjadi kedua
sayap dari burung nasar yang besar. Antikris datang, kita sudah
disingkirkan ke padang gurun.
-
Wahyu
7: 17
7:17.
Sebab
Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan
mereka dan akan menuntun
mereka ke mata air kehidupan.
Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Yang
ketiga: firman penggembalaan menuntun kita ke
mata air kehidupan;
takhta sorga/Yerusalem baru; tempat
penggembalaan terakhir.
Karena
itu penggembalaan penting, karena tujuan kita adalah tempat
penggembalaan terakhir--di takhta sorga Tuhan masih menggembalakan.
Kalau penggembalaan tidak penting, Tuhan tidak akan bertanya sampai
tiga kali kepada Petrus: Apakah
engkau mengasihi aku? Gembalakanlah domba-domba-Ku. Karena
itu gembala di dunia harus tanggung jawab, tidak bisa main-main.
Doakan saya!
Bukti
dituntun ke Yerusalem baru, bukan neraka: kita mengalami
pembaharuan
oleh kekuatan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua--tajam
yang pertama untuk memotong dosa, dan tajam yang kedua untuk
membaharui; misalnya tangan yang suka mencuri dipotong, lalu
dibaharui menjadi bisa memberi. Kalau hanya dipotong saja, akan
cacat, karena itu ada tajam yang kedua untuk membaharui.
Kita
harus mengalami penyucian dan pembaharuan oleh firman pengajaran
yang lebih tajam dari pedang bermata dua dari manusia daging menjadi
manusia rohani seperti Yesus, sampai sempurna seperti Dia, dan kita
boleh masuk Yerusalem baru. Yesus mati, bangkit dalam tubuh
kemuliaan, baru bisa masuk kerajaan sorga. Kita juga, mati dan
bangkit bagi kita sekarang adalah mengalami penyucian--mati dari
hidup lama--dan pembaharuan--bangkit dalam hidup baru.
Kita
tidak perlu disalib seperti Yesus. Kita berdoa, supaya tidak perlu
mati seperti Yesus. Memang ada juga penginjil-penginjil yang mati
syahid, tetapi lebih baik kita mengalami mati bangkit oleh pedang
firman--matikan dosa (hidup lama) dan bangkit untuk hidup
baru.
Mari kita mendengar firman yang bisa menyucikan dan
mengubahkan--dari mulut Yesus keluar sebilah pedang tajam. Wahyu
21: 11 21:11.
Kota
itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata
yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih
seperti kristal.
Kita
dibaharui mulai dari 'jernih
seperti kristal',
artinya:
- Jujur--kristal
itu transparan--; ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, benar
katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar.
kita jujur
mengaku dosa, keadaan dan kekurangan kita apa adanya.
Kalau
berdusta, sama dengan setan--manusia lama--sekalipun ia hamba Tuhan
atau sudah lama ikut Tuhan. Sebaliknya, biarpun jiwa baru, kalau
sudah jujur, ia sudah menuju Yerusalem baru.
Penjahat di
sebelah Yesus, hanya tinggal sedikit waktu, ia bisa jujur mengaku:
Kita
memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang
setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat
sesuatu yang salah.
Dan dia bisa masuk Firdaus, selanjutnya ke Yerusalem baru. Selama
berdusta, tidak akan ada harapan.
- Percaya;
iman yang tulus ikhlas--jernih seperti kristal--; tidak ada
keraguan sedikitpun.
Inilah
manusia baru yang menuju Yerusalem baru. Jujur
dan percaya
sama dengan bayi yang baru lahir, yang hanya menangis. Kita hanya
berserah dan berseru kepada Tuhan; mengulurkan tangan kepada Dia,
dan Dia akan mengulurkan tangan-Nya untuk memeluk kita, artinya: Dia
memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk kita semua; Dia
selalu ingat kita.
Yesaya
49: 15-16 49:15.
Dapatkah
seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi
anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku
tidak akan melupakan engkau. 49:16.
Lihat,
Aku
telah melukiskan
engkau di telapak tangan-Ku;
tembok-tembokmu
tetap di ruang mata-Ku.
Kasih
ibu sekarang sudah bergeser, tetapi kasih setia Yesus tidak pernah
berubah dari dulu, sekarang, sampai selamanya.
'Aku
telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku'=
diukir di telapak tangan Yesus; tidak bisa dihapus. Dia benar-benar
selalu mengingat kita, tidak pernah melupakan kita; Dia
memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi kita.
Hasilnya:
- Tangan
kasih setia Tuhan sanggup memelihara
kita yang kecil tak berdaya di tengah kesulitan dunia yang semakin
besar, sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah
tahun.
Tugas kita hanya sampai berusaha--sekolah dan kerja yang
keras--, tetapi tangan kita terbatas. Tangan kasih setia Tuhan yang
ajaib, yang menentukan semuanya.
Karena itu kita tidak bisa
sombong. Biar
Dia yang memelihara dengan cara-Nya sendiri,
biar
Dia bekerja dengan cara-Nya sendiri,
kita hanya mengikuti saja, dan Dia
bekerja menurut waktu-Nya sendiri--tidak
terlalu cepat dan tidak terlalu lambat; tepat waktu.
Kita
hanya bayi yang menangis, mengaku tidak bisa apa-apa. Bukan berarti
tidak belajar saat menghadapi ujian. Tetap belajar, tetapi hanya
berusaha, selanjutnya Tuhan yang menolong.
- 'tembok-tembokmu
tetap di ruang mata-Ku'=
- Tangan
kasih setia Tuhan yang ajaib selalu melindungi
kita dari dunia
yang penuh dengan:
- Celaka
marabahaya, yang datang sekonyong-konyong--hanya satu langkah
jaraknya kita dengan maut.
- Dosa-dosa
dan puncaknya dosa yang membinasakan. Daud hanya berjalan-jalan
di atas sotoh, dan ia jatuh dengan Batsyeba bahkan membunuh suami
Batsyeba--mati rohani--padahal Daud orang baik.
Biarkan
Dia bekerja dengan cara-Nya sendiri untuk melindungi kita semua.
Serahkan semua kepada Tuhan!
- Tangan
kasih setia Tuhan yang ajaib melindungi
kita dari ajaran-ajaran palsu.
- Tangan
kasih setia Tuhan yang ajaib melindungi
kita dari penghukuman Tuhan--tiga
kali tujuh penghukuman--, dan
dari antikris--nanti
kedua sayap dari burung nasar yang besar akan menyingkirkan kita
ke padang belantara.
- Tangan
kasih setia Tuhan yang ajaib melakukan
apa yang bayi tidak bisa lakukan.
Kepada
siapa kita minta tolong? Karena itu jujur dan percaya! Kita hanya
seperti bayi yang menangis kepada Tuhan.
Tuhan mampu
menyelesaikan masalah yang mustahil. Lazarus sudah mati empat
hari--bangkai--, lalu Tuhan berkata: Angkat
batu itu!--jujur.
Marta tidak mau, tetapi Tuhan berkata: Bukankah
sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan
melihat kemuliaan Allah?
Dan Lazarus dibangkitkan. Sudah jadi bangkai apapun, bisa
dibangkitkan.
Secara jasmani: pekerjaan, masa depan sudah
habis, secara rohani: kesucian sudah habis, bisa Tuhan tolong.
Bangkai jasmani Tuhan selesaikan, artinya: Dia menyelesaikan
masalah-masalah, memberikan masa depan yang berhasil dan indah
tepat pada waktunya.
Bangkai rohani Tuhan tolong, artinya
kehidupan yang sudah jatuh, hancur, bisa diperbaiki lagi untuk
hidup benar dan suci di dalam Tuhan.
- Tangan
kasih setia Tuhan memandikan kita, artinya: menyucikan
kita sampai sempurna
(Efesus 5).
Bayi itu penuh kotoran dan tidak bisa berbuat
apa-apa. Ada dosa yang mengikat kita, atau lainnya, ada tangan
kasih setia Tuhan yang ajaib, yang sanggup menyucikan dan
mengubahkan kita sampai sempurna seperti Dia.
Kita layak
untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali--kita melintasi tembok
Yerusalem baru--; kita bersama dengan Dia, berdiri di hadapan
takhta untuk melayani Dia siang malam selamanya--tempat
penggembalaan terakhir di mana tidak ada air mata lagi.
Hanya
Tuhan yang mengingat--memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi
kita. Serahkan semua kepada Tuhan! Kalau suami, isteri, anak,
orang tua tidak memperhatikan, kesempatan bagi kita untuk mendapatkan
perhatian yang besar dari Tuhan. Kalau ada yang memperhatikan,
puji Tuhan, tetapi jangan lengah, karena satu saat semua akan
mengecewakan. Bersandarlah pada Yesus!
Mari, kepada siapa kita
bersandar dan berharap? Hanya kepada Tuhan. Dia tidak akan pernah
mengecewakan, sekalipun mata masih melihat yang hancur, sulit, dan
mustahil. Jujur dan percaya, digembalakan sungguh-sungguh. Dia
tahu kehidupan yang paling berat, menghadapi yang paling mustahil,
dan yang paling kotor.
Ada kejatuhan, apa yang sudah tidak bisa
dipikir, tidak bisa dijangkau lagi, tidak bisa dibersihkan, serahkan
kepada Dia! Kaum muda, serahkan masa depan dan lain-lain kepada
Dia!
Yang sudah berhasil, yang sudah baik, jangan sombong,
karena gelombang bisa datang sekonyong-konyong dan menyapu bersih
semuanya. Tetap dalam pelukan tangan Tuhan! Bayi hanya menangis
kepada Tuhan; tetap percaya dan berharap hanya kepada Tuhan.
Yakinlah, Dia tidak akan pernah meninggalkan kita. Tangan kasih setia
yang ajaib akan melakukan keajaiban-keajaiban di tengah-tengah
kita.
Tuhan memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|