Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Dari rekaman ibadah doa di Medan

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.

Yakobus 5: 16-18
5:16. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
5:17. Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
5:18. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.

Doa Elia sama dengan doa yang berkenan kepada Tuhan; doa yang dijawab oleh Tuhan.
Syaratnya:

  1. Ayat 16= 'doa orang yang benar'. Kenyataan yang ada, semua manusia sudah berbuat dosa; kehilangan kemuliaan Tuhan, telanjang, dan hidup tidak benar, sehingga manusia jauh dari Tuhan/terpisah dari Tuhan.
    Roma 3: 23
    3:23. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

    Jika dikaitkan dengan penyembahan, ini sama dengan mezbah yang runtuh--kering rohaninya.

    Roma 3: 24-25
    3:24. dan oleh kasih karunia telah dibenarkandengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
    3:25. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.

    Tetapi bersyukur, manusia berdosa telah dibenarkan karena penebusan oleh Yesus atau dibenarkan lewat pendamaian oleh darah Yesus.
    Yesus satu-satunya manusia yang tidak berdosa, tetapi harus mati di kayu salib, sehingga darah-Nya bisa menebus orang berdosa; mendamaikan manusia berdosa.

    Proses penebusan/pendamaian oleh darah Yesus: saling mengaku dan mengampuni. Tidak ada jalan lainnya. Kalau bersalah kita mengaku dosa kepada Tuhan (vertikal) dan sesama (horisontal), jika diampuni jangan berbuat dosa. Kalau kita benar, kita mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.

    Hasilnya: darah Yesus membasuh segala dosa kita sehingga kita dibenarkan dan hidup dalam kebenaran. Kalau sudah hidup benar kita akan merasakan damai sejahtera.

    Tadi doa yang dijawab Tuhan adalah doa orang benar. Tetapi semua manusia sudah berbuat dosa, terpisah dari Tuhan--mezbah yang runtuh. Oleh karena itu lewat penebusan kita bisa menaikkan doa orang yang benar. Ini sama dengan memperbaiki mezbah yang runtuh.

    1 Raja-raja 18: 30
    18:30. Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: "Datanglah dekat kepadaku!" Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu.

    Saling mengaku dan mengampuni sehingga kita bisa dibenarkan, dan hidup dalam kebenaran dan damai sejahtera, sama dengan memperbaiki mezbah yang sudah runtuh. Inilah doa orang yang benar, yang berkenan kepada Tuhan.

    Waspada!Ada yang namanya kebenaran diri sendiri; bukan kebenaran dari Tuhan.
    Kebenaran diri sendiri artinya: menutupi ketelanjangan dengan daun pohon ara--seperti Adam dan Hawa di taman Eden setelah berbuat dosa mereka menutupi ketelanjangannya dengan daun pohon ara--; menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain bahkan Tuhan/firman pengajaran yang benar. Ini sama dengan mezbah semakin runtuh.

    Tadi, kalau berbuat dosa, rohaninya kering, tidak bisa berdoa--mezbah runtuh. Sekarang sudah berbuat dosa tetapi tidak mau mengaku, sehingga mezbahnya semakin runtuh--mati rohani; dia sudah tidak mau berdoa, sampai membawa pada kematian kedua di neraka selamanya.

    Kita semua sudah berbuat dosa, mari saling mengaku dan mengampuni. Biarlah kita pilih doa orang yang benar. Malam ini masih ada kurban Kristus, mari datang untuk saling mengaku dan mengampuni. Kita bisa hidup dalam kebenaran, dan mezbah yang runtuh sudah diperbaiki--doa orang yang benar, yang berkenan kepada Tuhan.

  2. Yakobus 5: 16-17
    5:16. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
    5:17. Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah
    bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.

    Syarat kedua: doa dinaikkan dengan keyakinan dan kesungguhan:

    • Dengan keyakinan, artinya: kita mendengar firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus, sampai mengerti, dan percaya firman pengajaran yang benar, sehingga menjadi iman di dalam hati.
      Kalau tidak mau dengar firman, tidak akan ada keyakinan.

      Kalau ada firman di dalam hati, barulah kita bisa berdoa, dan doa kita berkenan kepada Tuhan. Kalau diisi dengan keinginan atau hawa nafsu, tidak akan dijawab oleh Tuhan supaya kita jangan hancur.

      Yohanes 15: 7
      15:7. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalahapa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

      Karena itu dalam ibadah doa penyembahan kita mendengar firman lebih dulu. Apa yang mau ditaruh di hati? Kalau hawa nafsu/keinginan, hancurlah kita kalau doa kita dijawab. Tetapi kalau dengan iman; sesuai dengan kehendak Tuhan, doa kita akan dijawab.

      Jadi doa dengan iman/keyakinan/firman pengajaran di dalam hati akan dijawab oleh Tuhan.
      Dengar firman sampai menjadi iman di dalam hati dulu, baru berdoa!

      Kalau sudah benar tetapi doa belum dijawab, itu adalah ujian iman.
      Roma 4: 19-21
      4:19.
      Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
      4:20. Tetapi
      terhadap janji Allah ia tidak bimbangkarena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannyadan ia memuliakan Allah,
      4:21. dengan
      penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.

      Abraham menerima janji Tuhan (firman) bahwa ia akan menerima anak, tetapi sampai umur seratus tahun, isterinya mandul dan mati haid belum dapat anak. Tetapi ia tetap yakin Tuhan sanggup menggenapi janji-Nya. Tuhan tidak pernah menipu kita.

      Jaga keyakinan! Dalam berdoa, keyakinan harus dijaga. Kalau doa belum dijawab padahal firman sudah kita taruh di dalam hati, itu artinya kita masih mengalami ujian iman. Yang harus kita lakukan adalah:

      1. Kita harus tetap yakin pada satu firman pengajaran yang benar/pribadi Tuhan. Jangan bimbang atau diombang-ambingkan oleh ajaran lain. Pengajaran lain itu adalah ajaran palsu, dan yang berjanji pribadi lain, itulah setan. Kalau pengajaran benar, Yesus yang berjanji.

      2. Kita harus tetap yakin pada janji Tuhan/kuasa Tuhan untuk menggenapi janji-Nya.
        Jangan bimbang!

      Yakin pada pribadi Tuhan dan kuasa-Nya untuk menggenapi janji-Nya sekalipun mata melihat hal yang mustahil--sudah berumur seratus tahun, isteri mandul dan mati haid. Kalau bisa, berarti iman kita sudah sempurnaseperti Abraham.

      Inilah maksud Tuhan jika kita sudah percaya lalu berdoa tetapi belum dijawab. Diuji dulu supaya iman kita meningkat; tetap yakin pada pribadi dan kuasa-Nya.
      Kalau bimbang, bahaya, orang bimbang itu tidak tenang, seperti gelombang laut. Hati-hati! Jangan bimbang terhadap pengajaran yang benar, dan jangan bimbang terhadap kuasa Tuhan!
      Kalau bimbang, hidup akan mulai tidak tenang, sudah tidak bisa berdoa, tidak akan mendapatkan apa-apa, malah tenggelam.

      Tadi, doa orang benar, hati-hati dengan kebenaran sendiri yang membuat mezbahnya benar-benar runtuh dan hancur.
      Sekarang, hati-hati dengan kebimbangan!

    • Dengan kesungguhan, artinya: doa dinaikkan dengan ketekunan.
      1 Raja-raja 18: 42-44
      18:42. Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya.
      18:43. Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata Elia: "Pergilah sekali lagi." Demikianlah
      sampai tujuh kali.
      18:44. Pada
      ketujuh kalinyaberkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." Lalu kata Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan."

      Satu kali berdoa, melihat, tidak ada apa-apa. Demikian seterusnya, sampai ketujuh kalinya baru muncul awan sebesar telapak tangan. Inilah ketekunan/kesungguhan.
      Jadi, kalau kita baru berdoa puasa satu kali, lalu belum terjadi apa-apa, jangan berhenti. Terus tekuni sampai tujuh kali--angka 7 menunjuk pada kesempurnaan, artinya sampai ketekunan itu sempurna.

      Kalau doa belum dijawab Tuhan, itu adalah ujian ketekunan. Tadi ujian iman--keyakinan. Sekarang ketekunan.
      Jangan kendor! Jangan loyo! Jangan berhenti berdoa sampai ketekunan yang sempurna. Tuhan yang menilai.

      Kalau keyakinan kita sudah sempurna, Tuhan akan berikan. Kalau ketekunan kita sudah sempurna, Tuhan akan menjawab doa kita.

      Hasilnya: dari tidak ada apa-apa menjadi ada, yaitu awan sebesar telapak tangan. Maunya hujan karena sudah tiga setengah tahun tidak turun hujan, kalau hanya ada awan sebesar telapak tangan, apa artinya? Sama seperti mau memberi makan lima ribu orang, tetapi hanya ada lima roti dan dua ikan, murid Tuhanpun berkata: Apa artinya, Tuhan?

      Seringkali kita begitu, Tuhan sudah memberikan tanda, tetapi kita berkata: Ah, tidak ada artinya ini.Hati-hati kita sering meremehkan Tuhan. Jangan begitu!

      Tuhan memberikan tanda awan sebesar telapak tangan, artinya: sekalipun Tuhan memberikan tanda yang kecil dan tidak berarti bagi manusia, tetapi Ia sedang menggenapi janji-Nyayaitu hujan lebat; Ia sedang menggenapi janji-Nya yang besar dengan tangan anugerah-Nya yang besar.

      Awan sebesar telapak tangan, itu yang penting. Biar kecil, tetapi ada tanda bahwa tangan Tuhan menjamah kita. Sesuatu yang besar/luar biasa akan terjadi. Jangan remehkan! Mau bersaksi juga begitu, menunggu sampai yang besar-besar, kalau yang kecil-kecil tidak disaksikan, itu berarti tidak mengakui pertolongan Tuhan.
      Kalau yang kecil-kecil kita saksikan, akan naik jadi lebih besar, terus begitu. Kalau kecil lalu tidak bersaksi, akan turun .

      Awan sebesar telapak tangan juga begitu. Ada tangan anugerah Tuhan yang besar, yang sanggup menggenapi janji-Nya yang besar kepada kita.

    Yakin, tekun, sampai Tuhan memberikan tanda tangan anugerah-Nya yang besar! Sekalipun tanda kecil, tetapi tangan Tuhan yang melakukannya. Pasti Dia menggenapi janji-Nya yang besar atas hidup kita.

  3. 1 Raja-raja 18: 36-39
    18:36. Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.
    18:37. Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."
    18:38. Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.
    18:39. Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: "
    TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"

    Syarat ketiga: doa dinaikkan dengan menyeru nama Tuhan.

    Elia berdoa: Tuhan, buktikan yang aku lakukan ini sesuai dengan firman-Mu. Dan apipun menyambar. Ini menunjuk pada firman dan Roh Kudus.
    Jadi kekuatan firman dalam urapan Roh Kudus sanggup menyucikan kita sampai kedalaman hati kita.

    Hati disucikan dari kejahatan, kenajisan, dan kepahitan, sehingga dari hati yang suci, mulut kita bisa menyeru nama Tuhan; kita bisa berserah, mengulurkan tangan kepada Tuhan. Harus ada dasar hati yang suci!

Inilah doa yang dijawab oleh Tuhan. Mulai dari doa orang yang benar dulu. Kita berdamai, hidup dalam kebenaran, dan jangan ada kebenaran sendiri.
Kemudian, menaikkan doa dengan keyakinan (iman) dan ketekunan. Sekalipun tandanya kecil, kalau itu dari Tuhan, di baliknya ada tangan anugerah Tuhan yang besar, yang sanggup memenuhi janji-Nya yang besar atas hidup kita.
Dan terakhir, menyeru nama Tuhan dari kedalaman hati yang suci.

Hasilnya:

  1. 1 Raja-raja 18: 45
    18:45. Maka dalam sekejap matalangit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel.

    Ini sama dengan: Yakobus 5: 18
    5:18. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujandan bumipun mengeluarkan buahnya.

    Hasil pertama: tangan anugerah Tuhan yang besar sanggup memberikan hujan lebat sehingga bumi menghasilkan buah-buah.
    Artinya: tangan kemurahan Tuhan yang besar sanggup mengubahkan kita--berbuah sama dengan berubah--dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

    Ini adalah mujizat rohani terbesar yaitu taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara--seperti Yesus taat sampai mati di kayu salib.

    Mujizat rohani yang terbesar akan diikuti dengan mujizat secara jasmani. Tuhan terus melakukan mujizat bagi kita.
    Yakobus 5: 16
    5:16. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

    Kita mengalami kuasa kesembuhan, kuasa untuk menghapus segala kemustahilan--tidak turun hujan menjadi turun hujan. Semua masalah yang mustahil selesai. Tangan Tuhan memberikan masa depan yang berhasil dan indah. Ini adalah suasana taman Eden.
    Kalau taat, semua akan selesai; kalau tidak taat, akan menambah masalah dan gagal total.

    Berkaitan dengan buah, kita ingat buah di taman Eden, Adam dan Hawa tidak taat--memakan buah yang dilarang Tuhan--sehingga mereka kehilangan buah-buah di taman Eden. Sebaliknya, kalau kita taat, kita bisa kembali ke suasana taman Eden.

  2. Yakobus 5: 17
    5:17. Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.

    Hujan tidak turun selama tiga setengah tahun menunjuk pada zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
    Hujan tidak turun selama tiga setengah tahun, tetapi Elia terpelihara.

    Hasil kedua: tangan anugerah Tuhan yang besar sanggup memeliharakehidupan kita yang kecil dan tak berdaya di tengah kesulitan dunia yang besar, sampai masa antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. Kita tetap dipelihara, kita disingkirkan ke padang gurun dengan kekuatan dua sayap burung nasar yang besar. Kita dipelihara lewat firman pengajaran dan perjamuan suci; di situlah kita menantikan kedatangan Tuhan.

  3. Hasil ketiga: pada saat kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, kita akan diubahkan menjadi sempurnaseperti Dia; menghasilkan sembilan buah roh. Kita kembali pada gambar Allah Tritunggal:

    1. Kasih, sukacita, damai sejahtera= gambar Allah Bapa.
    2. Kesabaran, kemurahan, kebaikan= gambar Anak Allah.
    3. Kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri= gambar Allah Roh Kudus.

    Tadi manusia sudah kehilangan gambar Allah Tritunggal, tetapi lewat doa kita kembali pada gambar Allah Tritunggal untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita kembali ke Firdaus, dan masuk Yerusalem baru selamanya.

Doa yang berkenan kepada Tuhan adalah doa orang yang benar. Kita memang orang berdosa karena itu mari saling mengaku dan mengampuni supaya darah Yesus membasuh semuanya. Kita hidup benar dan damai sejahtera--memperbaiki mezbah yang runtuh.

Kemudian menaikkan doa dengan keyakinan dan ketekunan. Kalau doa belum dijawab, itu adalah ujian iman dan ujian ketekunan. Teruskan, jangan berhenti!
Dan terakhir, sampai bisa menyeru nama Yesus; berserah dan berseru pada Yesus.

Malam ini kita berserah dan berseru sama-sama, apapun yang kita hadapi. Elia manusia biasa, sama seperti kita. Berarti doa kita juga bisa dijawab Tuhan.
Belajar dari Elia dan Abraham, kita hanya bergantung pada tangan anugerah Tuhan yang besar, yang mampu melakukan apa saja bagi kita, asalkan kita berserah dan berseru kepada-Nya. Jangan ragu sedikitpun! Jangan batasi kuasa Tuhan! Yakin dan tekun!

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 10 Mei 2023 (Rabu Sore)
    ... Allah. . Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih. . Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Maret 2017 (Senin Sore)
    ... kamu dikuburkan dalam baptisan dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. Baptisan ini juga DUA SAKSI. TUHAN itu adil. Penghukuman ada DUA SAKSI--sah--dan baptisan juga ada dua saksi--sah. Tinggal pilih mana. Kalau pilih baptisan yang benar--bahtera Nuh-- kita ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 Februari 2011 (Minggu Pagi)
    ... pikiran jahat pembunuhan perzinahan percabulan pencurian sumpah palsu dan hujat . Menghujat mulai dari kepada sesama memfitnah menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah sampai kepada Tuhan menghujat Firman Pengajaran benar . Kalau bejana tanah liat sudah diisi dengan benih setan maka kehidupan manusia itu sempurna dalam kejahatan dan kenajisan jadi ...
  • Ibadah Doa Malam Session II Malang, 16 April 2014 (Rabu Dini Hari)
    ... pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi. Hisop rumput lumut. Ini menunjuk pada manusia. Petrus - Sebab Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput rumput menjadi kering dan bunga gugur tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya. Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu. Di antara segala jenis ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 26 November 2022 (Sabtu Sore)
    ... semua ada di bawah kuasa dosa . seperti ada tertulis Tidak ada yang benar seorangpun tidak. . Tidak ada seorangpun yang berakal budi tidak ada seorangpun yang mencari Allah. . Semua orang telah menyeleweng mereka semua tidak berguna tidak ada yang berbuat baik seorangpun tidak. . Kerongkongan mereka seperti kubur ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 12 Desember 2015 (Sabtu Sore)
    ... raja Mempelai Pria Surga. Untuk bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali kita juga harus mengalami keubahan hidup lewat doa penyembahan seperti pohon ara yang melembut sehingga bertunas dan berbuah. Matius Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas kamu tahu bahwa musim panas sudah dekat. Ada buah ...
  • Ibadah Persekutuan Kartika Malang III, 01 Juli 2009 (Rabu Sore)
    ... adalah mati terhadap dosa Artinya bertobat. Sekalipun miskin tapi mencuri itu belum bertobat. Praktiknya tidak berbuat dosa. tidak berdusta. Kalau berdusta itu enggan bertobat sampai tidak bisa bertobat seperti setan. Yeremia - Hati-hati sebab dosa dusta ini banyak menimpa hamba-hamba Tuhan. Jangan berikan setan menguasai hidup kita. ay. tidak membalas walau dicaci maki tidak membalas ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 07 November 2010 (Minggu Sore)
    ... benar seperti carang melekat pada Pokok Anggur yang benar. gembala dan domba-domba HARUS berada di kandang penggembalaan. Kandang penggembalaan ruangan suci dengan macam alat pelita emas https www. gptkk. org tabernakel pelita emas. html ketekunan dalam ibadah raya meja roti sajian https www. gptkk. org tabernakel meja roti sajian. html ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan ...
  • Ibadah Doa Malang, 07 November 2023 (Selasa Sore)
    ... yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil ia tidak akan masuk ke dalamnya. Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka. Menjadi bayi rohani kehidupan yang memiliki hati nurani yang baik ...
  • Ibadah Kunjungan Soroako II, 22 Februari 2012 (Rabu Pagi)
    ... kemahnya waktu hari panas terik. Lalu kata mereka kepadanya Di manakah Sara isterimu Jawabnya Di sana di dalam kemah. Jalan keluarnya adalah Abraham dan istrinya harus berada di kemah. Kemah ini menunjuk tempat penggembalaan. Suami-istri harus satu kemah yaitu satu penggembalaan satu pengajaran satu pelayanan. Kegiatan dalam penggembalaan adalah kegiatan menyediakan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.