Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Lukas 23:43.
Tema kebaktian persekutuan tubuh Kristus kali ini adalah KEMBALI KE FIRDAUS.

Tuhan menciptakan manusia, Adam dan Hawa, sama mulia dengan Tuhan, dan memberikan pakaian kemuliaan, sehingga Adam dan Hawa ditempatkan di Firdaus. Tetapi sayang, Adam dan Hawa berbuat dosa, sehingga kehilangan pakaian kemuliaan dan telanjang, malu dan takut, sehingga diusir dari taman Eden / Firdaus.

Setelah Adam dan Hawa diusir ke dunia, maka dosa itu menjalar ke seluruh dunia. Semua manusia di dunia telah berbuat dosa sehingga kehilangan kemuliaan, telanjang (Roma 3:23), dan tidak bisa kembali ke Firdaus, bahkan akan binasa di neraka untuk selama-lamanya. Jadi bumi ini menentukan, kita masuk ke Surga atau neraka. 

Untuk mengembalikan manusia ke Surga, maka Tuhan harus turun ke dunia, mati disalib dan memberikan jejakNya pada manusia.

Jangan ikuti jejak Hawa yang membawa pada neraka.

Jadi, kembali ke Firdaus lewat teladan jejaknya Tuhan Yesus.

1 Petrus 2: 21
3 macam jejak Tuhan Yesus:

  1. jejak kematian.
  2. jejak kebangkitan.
  3. jejak kemuliaan.

Tidak mungkin mulia kalau tidak mati. Itu sebabnya, jejak ini harus urut.

AD. 1. JEJAK KEMATIAN
1 Petrus 2: 23-24
Jejak kematian adalah mati terhadap dosa! Artinya bertobat. Sekalipun miskin, tapi mencuri, itu belum bertobat.

Praktiknya:

  1. tidak berbuat dosa.

  2. tidak berdusta.
    Kalau berdusta, itu enggan bertobat, sampai tidak bisa bertobat seperti setan.

    Yeremia 9: 5-6

    Hati-hati, sebab dosa dusta ini banyak menimpa hamba-hamba Tuhan. Jangan berikan setan menguasai hidup kita.

  3. ay. 23= tidak membalas walau dicaci maki, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, bahkan bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Ini sama seperti orang yang mati, yang tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.

Bilur-bilur Tuhan ini untuk menyembuhkan sakit jasmani dan sakit rohani. Kalau Tuhan ijinkan kita sakit, itu supaya kita koreksi diri dan bertobat. Itu obat nomor satu. Kalau rohani kita sehat, maka tandanya ada damai sejahtera.

Sehat ini juga termasuk sehat nikahnya. Sebab itu kita harus bertobat!
Inilah jejak kematian untuk mencapai Firdaus.

AD. 2 JEJAK KEBANGKITAN
1 Petrus 2: 24
Jejak kebangkitan adalah hidup untuk kebenaran. Kalau tidak benar, JANGAN LAKUKAN! Apapun jabatan kita, kalau tidak benar, itu belum bangkit!

Dengan hidup benar, kita sedang menuju ke Firdaus.

Praktik hidup untuk kebenaran:

  1. Kolose 3: 1-2= memikirkan dan mencari perkara Surga lebih dari perkara dunia; mengutamakan perkara Surga; menyulungkan perkara Surga dan ibadah pelayanan lebih dari perkara bumi. Itulah saat kita berada dalam jejak kebangkitan.

    Esau, menukar hak kesulungan dengan sepiring makanan. Akibatnya, ia kehilangan hak sulung, hidupnya dalam cucuran airmata yang tidak pernah berhenti.
    Tuhan akan bela ibadah pelayanan lebih dari apapun.
    Dulu, Mesir dihukum dengan 10 tulah, supaya Israel bisa ibadah. Tapi diakhir jaman, Tuhan yang rela mati disalib supaya kita bangsa kafir bisa beribadah.

    Tuhan tidak lihat keadaan kita. Yang penting kita menyulungkan ibadah pelayanan kepada Tuhan.

  2. Matius 6: 31-33= hidup dalam pelayanan yang benar.
    Sudah menyulungkan ibadah, itu masih kurang. Masih harus hidup dalam pelayanan yang benar, sesuai dengan Firman. Diluar Firman, yang ada hanyalah kebenaran diri sendiri.

    Yang membuat tidak menyulungkan ibadah adalah kekuatiran akan hidup sekarang dan hidup masa depan. Ini yang menghalangi ibadah pelayanan.

Kalau kita menyulungkan ibadah pelayanan dan hidup dalam kebenaran, maka hasilnya tidak ada lagi kekuatiran, tapi yang ada adalah penyerahan sepenuh, percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan. Hasil kedua adalah semua yang kita butuhkan, ditambahkan oleh Tuhan.

Saat segala sesuatu baik, jangan bergantung pada itu. Karena Tuhan bisa ijinkan semua itu habis, supaya kita berharap pada Tuhan.

Roma 8: 32
Ditambahkan oleh Tuhanartinya: salib Yesus sanggup memenuhi segala kebutuhan kita untuk hidup sekarang sampai hidup yang akan datang, bahkan sampai pada hidup kekal.

Sebab itu, jangan gampang meninggalkan ibadah pelayanan. Jangan seenaknya tinggalkan ibadah pelayanan. Sebisa mungkin, jangan sampai terhalang dalam ibadah pelayanan.

Mempertahankan yang tidak benar, itu sama dengan antikris yang tidak mati dan tidak bangkit. Tapi kalau kita mempertahankan yang benar, maka Tuhan yang akan beserta kita.

AD. 3. JEJAK KEMULIAAN
1 Petrus 2: 25
Jejak kemuliaan adalah jejak dalam penggembalaan. Artinya, kita harus tergembala. Kalau tidak tergembala, tidak akan pernah sampai pada kemuliaan.

Amsal 12: 26
Kalau kita sudah hidup benar, maka kita bisa hidup tergembala, sebab orang benar akan mendapati tempat penggembalaannya. Tapi kalau hidup itu sudah tidak benar, maka tidak akan bisa tergembala.
Menentukan tempat penggembalaan jangan berdasarkan pikiran dan pandangan manusia.

Kalau tidak mantap dalam penggembalaan, maka hidup itu tidak ada tempat untuk berpegang pada Pokok yang benar, sehingga hidup itu tidak akan pernah berbuah.
Gembala yang benar, pasti tergembala, tidak pergi sana sini. Kalau hidup benar, maka Tuhan pasti akan menuntun kita pada penggembalaan yang benar.

Tugas pokok gembala yang benar adalah memberi makan domba-domba. Kalau gembala tidak memberi makan domba-domba, maka gembala yang akan makan domba-domba. Dan kalau gembala makan domba-domba, itu lebih sadis dari binatang buas.

Tugas gembala juga membawa domba-domba pada persekutuan yang benar.
Tugas gembala juga bukan beranak domba, tapi membawa domba-domba masuk ke kandang.

Domba yang benar adalah berada/tekun di kandangdan makan firman penggembalaan.

Segala kebutuhan domba tersedia kalau domba makan firman penggembalaan. Tapi kalau domba tidak mau makan firman penggembalaan, domba itu akan dimakan binatang buas dan berakhir pada kebinasaan.

Kenapa dalam penggembalaan ini ada jejak kemuliaan?
Kidung Agung 2: 16
Arah penggembalaan membawa sidang jemaat pada bunga bakung, itulah kemuliaan mempelai (Kidung Agung 2: 1-2), dimana Yesuspun juga bunga bakung. Dan inilah perjalanan kita untuk bisa kembali ke Firdaus.

Sebab itu, kita harus sungguh-sungguh mengarah pada bunga bakung (kemuliaan mempelai). Dan itu hanya bisa kita dapatkan lewat penggembalaan.
Tapi posisi kita disini adalah seperti bunga bakung diantara duri-duri. Artinya, posisi hidup kita yang mulai mengarah pada kemuliaan, berada di lembah-lembah yang berduri. Memang disanalah tempat kita. JANGAN KAGET!

Berada di lembah, artinya tidak menonjol. Jangan sekali-kali menonjolkan diri!
Mungkin kita menghadapi lembah ini. Tapi jangan takut, sebab Tuhan sudah lebih dahulu turun ke lembah maut, sehingga Ia mampu mengulurkan Tangan kemurahan dan kebajikan pada kita.

3 lembah yang kita hadapi:

  • Mazmur 23: 4= lembah kekelaman/lembah maut.
    Maut disini bisa maut jasmani dan maut secara rohani (dosa sampai pada puncaknya dosa). Dan Daud mengatakan hanya satu langkah saja jaraknya kita dengan maut. Itu sebabnya, Tuhan sudah tahu maut yang mengancam. Dan Ia turun ke lembah maut untuk mengulurkan TanganNya guna mengangkat hidup kita supaya kita bisa hidup benar dan suci, ada dalam perlindunganNya.

  • Yosua 7: 24-25= lembah Akhor/lembah kesukaran.
    Kesukaran ini dalam bidang apa saja. Dan ini terjadi karena Akhan mencuri milik Tuhan yang seharusnya dipersembahkan dalam perpuluhan dalam rumah perbendaharaan (Yosua 6: 24). Dalam kesukaran, kalau mengambil milik Tuhan, justru akan membawa hidup itu dalam lembah kesukaran, tidak pernah tertolong! Dan ini merupakan kegagalan dalam pelayanan= gagal nikahnya.

    Disini yang mencuri adalah Akhan, tapi istri dan anaknya juga ikut. Jangan main-main dengan perpuluhan. Itu menentukan hidup kita menuju ke Firdaus atau neraka.

    Tapi kalau kita mengembalikan perpuluhan, maka Tuhan akan mengangkat kita dari lembah kesukaran menuju pintu yang penuh pengharapan.

    Hosea 2: 14
    Pintu pengharapan, itulah jalan keluar dari segala masalah dan kesukaran dan ada masa depan yang indah bagi kita.

  • Yehezkiel 37: 2, 10= lembah tulang kering.
    Secara jasmani, mungkin kita menghadapi kekeringan, tanpa masa depan, tidak bisa bangkit dan tidak bisa hidup, tidak ada harapan lagi.
    Secara rohani, tidak ada kepuasan/kebahagiaan, nikah kering dan menghadapi kemustahilan.

    ay. 10= Tangan Kemurahan Tuhan mampu membangkitkan tulang kering menjadi tentara besar.

    Mazmur 68: 12
    Walaupun hidup kita kering, tapi Tuhan mau memakai kita menjadi tentara yang besar! Itulah kehidupan yang membawa kabar mempelai, untuk kegerakan hujan akhir yang sempurna, mulia seperti Tuhan, kembali pada ciptaan semula.

    Roma 10: 15
    Yudas paling kotor, sampai binasa selamanya karena uang. Padahal menjadi tentara besar, itu tapak kakinya saja sudah indah.

Jadi, Tangan kemurahan Tuhan mampu mengangkat kita dari lembah untuk memberi kita hidup yang indah dan mulia di dunia ini tepat pada waktunya, bahkan sampai ke awan-awan yang permai saat Yesus datang kembali, masuk dalam kemuliaan yang rohani.

Kidung Agung 6: 10
Mungkin hidup kita masih kering, masih sukar dan masih ada maut. Tapi kalau kita sungguh-sungguh, ada Tangan kemurahan dan kebajikan yang bertanggung jawab atas hidup kita sampai menjadikan kita mempelai wanita Tuhan untuk selama-lamanya dan kita kembali ke Firdaus untuk masuk ke kerajaan Surga selama-lamanya.

Tuhan memberkati.


Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Paskah Kaum Muda Remaja, 17 April 2010 (Sabtu Sore)
    ... hidup di dunia tetapi tidak mewarisi kerajaan Sorga. I Korintus Saudara-saudara inilah yang hendak kukatakan kepadamu yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa. Jadi jika kita hidup sukses di dunia tetapi tidak mengalami pembaharuan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Juli 2011 (Senin Sore)
    ... 'daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman ' perjamuan suci adalah makanan dan minuman sejati yang memberikan kepuasan sejati kepada kita Tuhan katakan 'benar-benar' . Tuhan memberikan makanan dan minuman sejati kepada kita karena manusia cenderung tidak pernah puas dalam hal makan dan minum sehingga jatuh dalam dosa makan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 11 Februari 2023 (Sabtu Sore)
    ... baru yang lama sudah berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang. 'kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia' pandangan jasmani. 'kami tidak lagi menilai-Nya demikian' memiliki pandangan rohani. Bukti memiliki pandangan rohani kita menjadi ciptaan baru. Artinya mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Tanda ciptaan baru Korintus . --sebab hidup kami ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Juli 2015 (Kamis Sore)
    ... menghasilkan manusia darah daging yang tidak layak untuk masuk kerajaan Surga. Oleh sebab itu kita harus mengalami kelahiran baru untuk menjadi anak kecil bayi secara rohani sama dengan Anak Allah yang berhak untuk masuk kerajaan Surga. Yohanes - Yesus menjawab kata-Nya Aku berkata kepadamu sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 Maret 2009 (Minggu Sore)
    ... adalah Firman penggembalaan atau Firman pengajaran yang kuat yang dipercayakan Tuhan pada masing-masing gembala malaikat gembala memegang sangkakala untuk disampaikan pada sidang jemaat secara terus menerus dan diulang-ulang untuk jadi makanan bagi sidang jemaat dan sekaligus untuk menyucikan dan menyempurnakan mempelai wanita. Karena itu supaya tidak tertinggal kita harus memperhatikan Firman ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 26 April 2019 (Jumat Sore)
    ... menempatkan Yesus sebagai Kepala atas kehidupan kita. Hanya ada dua kepala kalau bukan Yesus yang jadi kepala maka Abadon yang akan jadi kepala. Praktik menempatkan Yesus sebagai Kepala adalah doa penyembahan--hubungan paling erat Kepala dan tubuh adalah leher leher menunjuk pada doa penyembahan. Doa penyembahan adalah proses perobekan penyaliban daging dengan segala hawa ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 Juli 2022 (Sabtu Sore)
    ... sukacita dan hiburan daging. Mencari keuntungan jasmani sehingga mengorbankan perkara rohani terutama firman pengajaran yang benar. Ini yang harus disucikan dengan tegas bahkan cenderung kasar. Banyak kali kita tidak tahan. Kalau Bait Allah jadi pasar akan memilukan hati Tuhan bukan memuliakan Tuhan sehingga menarik hukuman Tuhan. Praktik pedagang--pelayan Tuhan yang dikuasai roh ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Yesus Malang, 09 Mei 2024 (Kamis Sore)
    ... kepada sidang jemaat dengan setia terus menerus berkesinambungan dan diulang-ulang sehingga menjadi Makanan rohani untuk mendewasakan menyempurnakan kerohanian sidang jemaat. Gembala yang tergembala adalah yang memberi makan sidang jemaat. Sidang jemaat yang tergembala adalah yang bisa makan menikmati firman penggembalaan. Komando untuk menuntun domba-domba dalam dua hal Menuntun masuk ke ...
  • Ibadah Raya Malang, 12 Agustus 2012 (Minggu Pagi)
    ... rumah Tuhan untuk mengalami terang firman Roh Kudus dan kasih Allah supaya kita bisa tampil sebagai terang yang meningkat sampai terang dunia. Kita hidup dalam terang kebenaran terang kesucian sampai terang kesaksian. Matius - Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi ...
  • Ibadah Doa Malang, 05 Juli 2018 (Kamis Sore)
    ... mengalami penyaliban daging pengalaman kematian atau percikan darah sengsara tanpa dosa bersama Yesus. Hamba Tuhan pelayan Tuhan yang mengalami pengalaman kematian bersama Yesus akan mengalami pengalaman kebangkitan dan pengalaman kemuliaan bersama Yesus. Kita akan berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang dan malam selamanya. Sikap terhadap salib yaitu Memandang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.