Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 6:12-17
6:12 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitambagaikan karung rambut dan bulan menjadi merahseluruhnya bagaikan darah.
6:13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhanke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
6:14 Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
6:15 Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
6:17 Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?

Pembukaan meterai yang keenam yaitu hukuman Allah Roh Kudus yang keenam atas dunia.
Sebenarnya ada 7 x 3 hukuman.
  • 7x hukuman meterai (Roh Kudus).
  • 7x hukuman sangkakala (Anak Allah).
  • 7x hukuman cawan malapetaka (Allah Bapa).
Sesudah itu disusul kiamat, sesudah itu disusul neraka. Itulah penghukuman Tuhan atas dunia.

Kita masih berada pada hukuman Allah Roh Kudus yang keenam/ pembukaan meterai keenam yaitu terjadi gempa bumi yang dahsyat secara jasmani terutama gempa bumi secara rohani yang mengakibatkan :
  1. [Wahyu 6 : 12-13] Kegelapan : matahari hitam, bulan merah, bintang-bintang berguguran. Juga dosa-dosa sampai puncaknya dosa.
  2. [Wahyu 6 : 14] Kegoncangan-kegoncangan rohani dan jasmani.
  3. [Wahyu 6 : 15-16] Ketakutan atau stress, ini merupakan pembunuh utama manusia di dunia baik secara jasmani sampai mati rohani.

ad. 2. Kegoncangan.
Wahyu 6:14
6:14 Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.

Gempa bumi rohani adalah pengaruh dunia dengan segala kesibukan, kesukaan, kesusahan, juga kebencian, kejahatan, kenajisan dunia, dll yang mengakibatkan kegoncangan rohani, yaitu:
  • Hamba Tuhan, pelayan Tuhan, anak Tuhan bergeser dari iman, dari pengajaran yang benar sehingga banyak yang kecewa dan putus asa menghadapi pencobaan, mencari jalan lain di luar firman. Sehingga manusia berbuat dosa, tidak mengalami kelepasan dari dosa, tetap hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa. Hidupnya tanpa sinar bulan= tanpa penebusan, tetap dalam dosa.

  • Hamba Tuhan, pelayan Tuhan, anak Tuhan bergeser dari pengharapan, dari ibadah pelayanan yang benar, yaitu tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan, berada dalam ibadah pelayanan yang palsu (ibadah pelayanan tanpa firman) = tanpa sinar bintang/ tanpa karunia-karunia Roh Kudus.

  • Hamba Tuhan, pelayan Tuhan, anak Tuhan bergeser dari kasih Allah= tanpa penyembahan yang benar, tidak taat dengar-dengaran kepada Tuhan, ibadah pelayanannya tidak sesuai firman/ palsu, tidak mengasihi sesama sampai kebencian tanpa alasan = tanpa matahari.

Jadi, banyak hamba Tuhan, anak Tuhan, pelayan Tuhan yang mengalami kegoncangan rohani. Sehingga bergeser dari iman, pengharapan dan kasih, tidak memiliki lagi sinar matahari, bulan dan bintang.

Praktek bergeser dari iman:
  1. Tidak bisa menjadi terang dunia, tidak bisa menjadi Mempelai Wanita sorga/ tidak bisa menjadi tubuh Kristus yang sempurna.
    Wahyu 12:1
    12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

    Matius 5:14-15
    5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
    5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.

    Pelita diletakkan di bawah gantang, artinya hidup dalam kegelapan dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba).
    Pelita juga diletakkan di bawah tempat tidur, yaitu kehancuran nikah dan buah nikah (dosa kawin-mengawinkan, dosa percabulan dengan berbagai ragamnya, penyimpangan-penyimpangan, kawin-campur, kawin-mengawinkan).
    Sampai masuk kegelapan paling gelap, sehingga ketinggalan saat Tuhan datang, masuk api penghukuman di neraka.

  2. Tidak bisa menjadi garam dunia = menjadi garam tawar, tidak ada gunanya, hanya diinjak-injak.
    Matius 5:13-14
    5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
    5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

    Markus 9:49-50
    9:49 Karena setiap orang akan digarami dengan api.
    9:50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."

    Garam dunia itu garam yang asin, artinya selalu digarami oleh api Roh Kudus = selalu hidup dalam urapan Roh Kudus.

    Fungsi garam asin/ garam dunia :
    • Memberi rasa enak = menjadi berkat bagi orang lain.
    • Mencegah kebusukan = hidup benar, hidup suci, sampai sempurna seperti Yesus.

Waspada, di akhir zaman banyak hamba Tuhan, pelayan Tuhan, anak Tuhan yang mengalami kegoncangan rohani sehingga bergeser dari iman, pengharapan, dan kasih sehingga menjadi garam yang tawar tanpa api Roh Kudus. Artinya tidak puas, tidak bahagia, sehingga mencari kepuasan-kepuasan semu di dunia yang menjerat untuk masuk lumpur dosa. Bahkan kepuasan semu masuk di gereja.

Markus 9:49
9:49 Karena setiap orang akan digarami dengan api.

Oleh sebab itu kita harus selalu berusaha untuk digarami dengan api Roh Kudus, selalu hidup dalam urapan Roh Kudus, mempertahankan kedudukan garam dunia, mempertahankan kedudukan sebagai warga Sorga.

Ada 3 macam api :
  1. Api penghukuman bagi pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik.
    Matius 3:10
    3:10 Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.

    Tidak menghasilkan buah yang baik artinya tidak menghasilkan buah pertobatan, tidak mau bertobat, tetap mempertahankan dosa sampai puncaknya dosa, sehingga dimasukkan dalam api penghukuman. Ini berkebalikan dengan kerinduan Tuhan.

    2 Petrus 3:9
    3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

    Panjang sabar Tuhan adalah :
    • Dia belum datang kembali kedua kali.
    • Kita masih diberi panjang umur, belum meninggal dunia.
    • Hamba Tuhan, pelayan Tuhan, anak Tuhan yang berdosa belum dihukum, belum kena api.
    Maksud Tuhan adalah supaya kita bisa bertobat, berhenti berbuat dosa, kembali kepada Tuhan. Supaya kita tidak dihukum, tidak binasa. Jadi, tujuan utama hidup kita di dunia adalah bertobat.

    Yeremia 9:5
    9:5 Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorang pun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.

    Permulaan bertobat adalah tidak berdusta. Orang berdusta = malas untuk bertobat = tidak mau bertobat. Sampai suatu waktu tidak bisa bertobat seperti setan, sama dengan garam tawar yang tidak bisa diasinkan lagi, hanya dibinasakan dalam api penghukuman selama-lamanya.
    Permulaan bertobat adalah jujur/ terang-terangan soal Tuhan (pengajaran yang benar/ Alkitab), maka kita bisa jujur dalam mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama oleh dorongan firman. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kita bertobat dan hidup benar.

    2 Petrus 3:10,13
    3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
    3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.

    Jika kita hidup benar, maka kita akan masuk langit dan bumi baru, yaitu Yerusalem Baru di mana terdapat kebenaran. Kita tidak masuk api hukuman dari langit bersama dunia/ kiamat.

  2. Api neraka bagi jerami dan sekam.
    Matius 3:12

    3:12 Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

    Anak tuhan, pelayan Tuhan, hamba Tuhan yang berkualitas gandum akan masuk lumbung. Tetapi ada yang berkualitas jerami/ sekam.

    Maleakhi 3:18
    3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

    Malekahi 4:1
    4:1 Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

    Jerami adalah hamba Tuhan/ pelayan Tuhan/ anak Tuhan yang tidak setia dalam ibadah pelayanan, bahkan tinggalkan ibadah pelayanan, sampai tidak mau beribadah melayani Tuhan. Suatu waktu akan tidak bisa beribadah melayani Tuhan seperti setan. Hidupnya menjadi tidak berguna dan sia-sia, hanya menunggu penghukuman api neraka selamanya.

    Sekam itu kulit, bagian luar. Artinya hamba Tuhan/ pelayan Tuhan/ anak Tuhan yang hanya puas dengan berkat-berkat jasmani, tetapi tidak mau diisi dengan firman pengajaran yang benar, tidak mau diisi dengan perjamuan suci/ korban Kristus.
    Kita diisi oleh firman pengajaran dan Perjamuan Suci terutama lewat kebaktian Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Jika Tuhan memberi kulit kepada kita (berkat-berkat jasmani), maksudnya untuk diisi dengan firman pengajaran dan korban Kristus. Sehingga kita disucikan, diubahkan sampai sempurna seperti Yesus, sama dengan gandum yang matang yang siap dipanen untuk masuk lumbung kerajaan sorga.

  3. Api Roh Kudusmengurapi kita sehingga kita bisa menjadi garam yang asin.
    Matius 3:11
    3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

    Markus 9:50
    9:50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."

    Proses mendapat urapan Roh Kudus adalah kita berdamai satu dengan yang lain lewat salib Kristus/ korban pendamaian.

    Yohanes 19:31-34
    19:31 Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
    19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
    19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
    19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

    Sebenarnya Yesus sudah mati dengan 4 luka utama (2 di tangan, 2 di kaki) untuk menebus bangsa Israel, untuk memperdamaikan bangsa Israel. Tapi bersyukur ada luka ke-5 yang terdalam yang mengeluarkan darah dan air, untuk menebus dan memperdamaikan bangsa kafir yang berdosa lewat darah dan air.

    Tanda darah artinya bertobat. Kita berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan.
    Tanda air artinya baptisan air.

    Roma 6:2,4
    6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
    6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

    Babtisan yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk bangkit dari air bersama Yesus. Maka langit terbuka dan kita mendapat hidup baru, hidup Sorgawi.

    Matius 3:16
    3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbukadan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

    Hidup baru yaitu kita mengalami baptisan Roh Kudus = hidup dalam urapan Roh Kudus, hidup dalam kesucian Roh Kudus.

    Tanpa Roh Kudus maka garam akan menjadi tawar, artinya perkataan tawar/ sia-sia seperti anjing menjilat muntah, perbuatannya seperti babi berkubang dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Kehidupan semacam ini harus masuk aniaya antikris sampai binasa selamanya.

    Oleh sebab itu kita butuh Roh Kudus lewat memandang dan meratapi lambung Yesus yang tertikam. Kita merendahkan diri, mengaku tidak layak, tidak mampu, tidak berharga apa-apa.

    Kegunaan api Roh Kudus:
    • Roma 15:16
      15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

      Api Roh Kudus membakar anjing dan babi, artinya menyucikan dan mengubahkan bangsa Kafir sehingga menjadi garam asin yang berbau harum, enak dan ringan, menjadi berkat bagi orang lain, hidup berkenan kepada Tuhan.

    • Roma 12:11
      12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

      Roh Kudus membuat kita setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir, sampai meninggal sampai Tuhan datang.

    • 2 Raja-raja 6:14-17
      6:14 Maka dikirimnyalah ke sana kuda serta kereta dan tentara yang besar. Sampailah mereka pada waktu malam, lalu mengepung kota itu.
      6:15 Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: "Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?"
      6:16 Jawabnya: "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka."
      6:17 Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.

      Roh Kudus bagaikan api yang berkobar-kobar memagari kehidupan kita, melindungi, dan memelihara kehidupan kita secara ajaib di tengah kesulitan dunia, di tengah ketidakberdayaan kita. Roh Kudus memberi kemenangan, semua masalah yang mustahil selesai pada waktunya.

    • 2 Raja-Raja 2:11
      2:11 Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.

      Roh Kudus mampu menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Yesus. Kita tidak lagi salah dalam perkataan, hanya berseru "Haleluya" dari 4 penjuru bumi. Kita menjadi garam dunia yang berhak masuk Kerajaan Sorga yang kekal.



Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Juni 2011 (Kamis Sore)
    ... kepada Kristus. Tetapi aku takut kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya. Sebab kamu sabar saja jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan atau memberikan kepada kamu roh yang lain ...
  • Ibadah Raya Malang, 19 November 2017 (Minggu Pagi)
    ... pembesar-pembesar serta perwira-perwira dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia yang duduk di atas takhta dan terhadap ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Desember 2019 (Rabu Sore)
    ... Tuhan dipacu untuk menjadi pandai hebat. Hatinya yang harus dipacu supaya menjadi tempatnya Roh Kudus karena Roh Kudus memiliki karunia yang melebihi apapun. Waspada Ada tiga macam roh yang lain--ini yang harus dibersihkan-- Matius . Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 Desember 2018 (Kamis Sore)
    ... tidur waktu malam dan mereka yang mabuk mabuk waktu malam. Kegoncangan terjadi sekonyong-konyong di saat semua aman tenteram damai baik lancar berhasil. Oleh karena itu kita harus selalu berjaga dan sadar tidak lengah yaitu selalu hidup dalam terang. Lengah tidak berjaga-jaga artinya tidur dan mabuk rohani yaitu hidup dalam kegelapan. ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 18 Januari 2014 (Sabtu Sore)
    ... - Hati diasuh oleh Tuhan. Lukas - Perjalanan hidup diasuh oleh Tuhan. ad. . Roh diasuh oleh Tuhan. Lukas - Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan ...
  • Ibadah Doa Puasa Session II Malang, 14 Maret 2017 (Selasa Siang)
    ... membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir. Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada Abraham Ishak dan Yakub dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu Akulah TUHAN. Keluaran - terjemahan lama Sebab itu katakanlah kepada bani Israel Akulah Tuhan maka Aku kelak ...
  • Ibadah Raya Malang, 08 Maret 2015 (Minggu Pagi)
    ... emas dan tabut perjanjian yang seluruhnya disalut dengan emas di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian Dalam Perjanjian Baru istilahnya adalah buli-buli emas berisi manna. Pengertian rohaninya adalah Iman yang sempurna permanen bagaikan emas murni. Dimulai ...
  • Ibadah Doa Malang, 01 Juli 2014 (Selasa Sore)
    ... yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan hati sampai mulut kita menyucikan seluruh kehidupan kita sampai sempurna seperti Yesus menjadi mempelai wanita Surga. Proses penyucian seluruh kehidupan kita Penyucian hati dari keinginan jahat dan keinginan najis. Matius - Kamu telah mendengar firman Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu Setiap ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 Oktober 2021 (Selasa Sore)
    ... di neraka selamanya. Sekarang kita bicara tentang penghakiman. Dalam Wahyu - ada tiga macam penghakiman diterangkan pada Ibadah Raya Malang Oktober Ayat - malaikat pertama memberitakan penghakiman yang akan datang karena menolak Injil yang kekal diterangkan pada Ibadah Raya Malang Oktober . Ayat malaikat kedua memberitakan penghukuman atas Babel gereja palsu. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 Oktober 2018 (Minggu Siang)
    ... berkenan kepada-Nya dengan hormat dan takut. Praktik pertama kehidupan yang tidak tergoncangkan 'marilah kita mengucap syukur' mengucap syukur tidak kecewa putus asa dan meninggalkan Tuhan apapun yang sedang terjadi. Praktik kedua kehidupan yang tidak tergoncangkan 'beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya' beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.