Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Dari siaran tunda Ibadah Persekutuan di Medan I

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.

Tema: Wahyu 19: 9
19:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Perjamuan kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang datang kembali kedua kali dalam kemuliaan dan kesempurnaan sebagai Kepala; Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga/Suami dengan gereja Tuhan yang sempurna; tubuh Kristus yang sempurna/isteri/mempelai wanita sorga di awan-awan yang permai. Sesudah itu kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Wahyu 20)--Firdaus yang akan datang--, dan kerajaan sorga yang kekal/Yerusalem baru (Wahyu 21-22).

Di dalam pengajaran Tabernakel, perjamuan kawin Anak Domba ditunjukkan dengan alat tabut perjanjian. Musa dibawa oleh Tuhan naik ke gunung Sinai untuk melihat kerajaan sorga yang kekal, lalu Tuhan memerintahkan Musa untuk membuat kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel/Kemah Suci (Keluaran 25-40), supaya di bumi sama dengan di sorga.
Salah satu alat yang terpenting dalam Tabernakel adalah tabut perjanjian; yang menunjukkan tentang perjamuan kawin Anak Domba.

Tabut perjanjian terdiri dari dua bagian:

  1. Keluaran 25: 17-19
    25:17. Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya.
    25:18. Dan haruslah kaubuat
    dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu.
    25:19. Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu di atas kedua ujungnya.

    Yang pertama: tutup pendamaiandengan dua kerub yang terbuat dari emas murni. Emas murni menunjuk pada zat ilahi.
    Artinya:

    1. Kerub I= Allah Bapa= Tuhan.
    2. Tutup dengan tujuh percikan darah= Anak Allah= Yesus.
    3. Kerub II= Allah Roh Kudus= Kristus.

    Jadi, tutup pendamaian adalah Tuhan Yesus Kristusdalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga--kita ingat kalau darah dipercikkan, akan terjadi kemuliaan/shekinah glory.

    Bagaimanaproses Yesus bisa menjadi Mempelai Pria Sorga? Yesus adalah manusia darah daging; Dia lahir sebagai manusia darah daging yang tidak berdosa/manusia ilahi--emas murni--, tetapi harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Tetapi karena Ia manusia ilahi, Ia bangkit; tidak seterusnya Ia mati.

    Roma 8: 11a
    8:11a. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesusdari antara orang mati,

    Roh Kudus membangkitkan Yesus dalam tubuh kemuliaan, kemudian Dia naik ke sorga, dan duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa sebagai Imam Besar, Raja segala raja, dan Mempelai Pria Sorga.

  2. Keluaran 25: 10-11
    25:10. "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
    25:11. Haruslah engkau
    menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luarengkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.

    Yang kedua: peti/tabutnya.

    Tabutnya terbuat dari kayu penaga--rapuh--yang disalut dengan emas murni dari luar dan dari dalam, sehingga tidak kelihatan lagi kayunya. Ini menunjuk pada gereja Tuhanyang sempurna seperti Yesus/mempelai wanita sorga/tubuh Kristus yang sempurna.

Kayumenunjuk pada manusia daging yang rapuh. Sekuat apapun kayu, akan hancur. Itulah kita manusia daging, yang sehebat apapun, akan hancur dan rapuh.
Kayu penagaberwarna hitam; menunjuk pada dosa-dosa.
Kayu penaga ini mengandung getahdi dalamnya--tidak kelihatan dari luar, tetapi kalau disayat getahnya keluar--; menunjuk pada tabiat dosa yang seringkali tidak kelihatan, tetapi kalau ada sesuatu yang terjadi, baru kelihatan.
Tabiat dosa ini terutama tabiat emosi.

Jadi kayu penaga adalah manusia daging yang berdosa sampai bertabiat dosa.
Kalau Yesus, Ia adalah emas murni--tidak berdosa. Emas murni adalah zat ilahi, salah satunya adalah kuasa Roh Kudus--tadi kayu penaga disalut dengan emas murni, berarti kayu penaga disalut dengan kuasa Roh Kudus.

Jadi prosesmanusia daging--kayu penaga--menjadi mempelai wanita sorga yaitu harus disalut dengan emas murni dari luar dan dari dalam; artinya harus disucikan dan diubahkan oleh kuasa Roh Kudussedikit demi sedikit sampai sempurna seperti Yesus--tidak kelihatan lagi kayu/daging/dosanya. Tadi, kuasa Roh Kudus sama dengan kuasa kebangkitan Yesus. Manusia berdosa itu mati rohani (Efesus 2: 1), sebab itu harus mengalami kuasa Roh Kudus/kuasa kebangkitan Yesus.

Begitulah proses manusia daging bisa menjadi sempurna.

Tutup pendamaian--Yesus--harus diletakkan di atas tabut perjanjian; yang ada bingkainya--bingkai dari emas--sehingga tidak bisa bergeser sedikitpun; tidak bisa terpisah selamanya. ini menunjuk pada perjamuan kawin Anak Domba di awan-awan yang permai, kemudian masuk kerajaan Seribu Tahun Damai, dan Yerusalem baru/kerajaan sorga yang kekal, kita duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga selamanya; tidak terpisah.

Wahyu 3: 21
3:21. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Pada peristiwa Uza, ia mau mencoba menjamah waktu peti perjanjian dimuat dengan lembu lalu lembunya tergelincir sehingga petinya ikut tergelincir. Waktu Uza mau memegang tabut, ia mati. Artinya: tidak boleh campur tangan manusia; menjadi mempelai benar-benar pekerjaan Tuhan.

Inilah tabut perjanjian. Yesus manusia tidak berdosa, tetapi Ia harus mati, bangkit dan dipermuliakan menjadi Mempelai Pria Sorga. Kita manusia berdosa--jahat dan najis--, tetapi rela disalut dengan emas murni--mau disucikan dan diubahkan dengan kuasa Roh Kudus/kuasa kebangkitan Yesus sampai satu waktu jadi sempurna seperti Dia, sehingga terjadi pertemuan tutup dengan tabut di awan-awan yang permai sampai kita mempelai wanita sorga duduk bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga di takhta sorga selamanya--KEPEMILIKAN MEMPELAI; kita menjadi milik Yesus selamanya, dan Yesus menjadi milik kita selamanya.

Tetapi sayang, ada yang tidak percaya pada kuasa kebangkitan Yesus. Inilah ajaran palsu. Begitu indahnya rencana Tuhan bagi kita yang berdosa dan bertabiat dosa, tetapi mau dibentuk (disucikan dan diubahkan dengan kuasa Roh Kudus). Sayang, ada yang tidak percaya pada kuasa kebangkitan Yesus.
Matius 22: 23-33=> pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan.

Matius 22: 23
22:23. Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:

Orang Saduki berpendapat bahwa tidak ada kebangkitan orang mati. Ini merupakan ajaran Saduki--ajaran sesat--yang menolak kuasa kebangkitan Yesus; menolak untuk menjadi mempelai wanita sorga--PENOLAKAN MEMPELAI.
Artinya: sesudah hidup di dunia (meninggal dunia), habis perkara, tidak ada kelanjutannya lagi--seperti ayam goreng.

Ajaran ini berbahaya karena akan memicu orang berbuat dosa.
1 Korintus 15: 32
15:32. Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".

'Jika orang mati tidak dibangkitkan'= tidak ada penyucian dan pembaharuan--ajaran orang Saduki.

Mulai dari zaman Yesus sampai sekarang ini ajaran Saduki terus ada sehingga memicu manusia daging berbuat dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan dengan berbagai ragamnya; penyimpangan: laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, dan nikah yang salah: kawin campur, kawin cerai). Seperti pada zaman Nuh, terjadi kawin campur, anak-anak Allah melihat anak-anak manusia karena sesuai dengan selera daging, bukan dalam pandangan rohani.

"Saya kaget, seorang hamba Tuhan, Doktor agama (mohon maaf), ketika ditanya seorang jemaat: 'Isteri tidak ikut, Pak?': 'Oh lagi sakit, lagipula itu isteri kedua.': 'Kok bisa pak?': Saya tidak cocok dengan isteri pertama, jadi saya pecat saja dan cari yang lain.' Kalau tidak cocok lagi, nanti isteri ketiga dan seterusnya. Ini sudah ajaran orang Saduki. Beliau seorang Doktor. Benar-benar ngeri. Saya berani mengatakan karena ada saksinya. Ini sangat berbahaya. Apalagi kita yang tidak punya gelar, hati-hati. Tuhan tolong kita semua."

Kawin mengawinkan ini sama seperti perempuan Samaria yang lima kali kawin cerai dan berikutnya seks bebas. Ke sinilah kecenderungan bangsa kafir; yang menerima ajaran ini justru bangsa kafir.

Dosa makan minun dan kawin mengawinkan akan mengarah pada perempuan Babel/gereja palsu; mempelai wanita setan yang akan dibinasakan, tandingan dari mempelai wanita sorga/gereja Tuhan yang benar, yang kepalanya adalah Yesus.

Wahyu 17: 4-5
17:4. Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmiziyang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
17:5. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar,
ibu dari wanita-wanita pelacurdan dari kekejian bumi."

Dua ciri gereja palsu:

  1. Ayat 4= gereja yang hanya mengutamakan perkara jasmani--'kain ungu, kirmizi, permata, emas, mutiara'--, itulah kemakmuran dan hiburan jasmani, sehingga tidak mengutamakan dan mengalami penyucian dan pembaharuan; menolak kuasa kebangkitan Yesus; tidak mau disalut dengan emas murni/zat ilahi.

  2. Tidak setia. Pelacur (permisi) itu tidak setia. Kalau kami seorang gembala tidak setia dalam ibadah pelayanan, berarti mengarahkan sidang jemaat pada gereja palsu/perempuan Babel.

Inilah ajaran Saduki yang membuat tidak mau disucikan dan diubahkan--tetap mempertahankan dosa--, dan juga tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan. Sekarang banyak hamba Tuhan yang pensiun dini.

"Memang saat-saat pensiun itu penting bagi profesi di dunia. Tetapi di dalam kerajaan sorga tidak ada kata pensiun; tetap melayani sampai selamanya. Kesetiaan ini yang diuji hari-hari ini. Kita harus hati-hati dengan ajaran Saduki."

Ibrani 9: 27
9:27. Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,

Ini ajaran yang benar. Manusia ditetapkan untuk mati satu kali saja, setelah itu dihakimi/dihukum. Inilah firman pengajaran yang benar, yaitu menunjukkan dua hal:

  1. Tidak selamanya manusia hidup di dunia, tetapi ada garis akhirnya yaitu meninggal dunia atau hidup sampai Tuhan datang kembali kedua kali. Sekalipun hidup sampai Tuhan datang, ia harus keluar dari dunia ini saat Yesus datang. Kalau ia baik, ia akan terangkat, kalau tidak baik, ia binasa bersama dunia.

    Ini merupakan rahasia. Hamba Tuhanpun sering tidak mengerti.
    1 Korintus 15: 51
    15:51. Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu
    rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,

    'kita tidak akan mati semuanya'= ada yang mati, ada yang hidup sampai Tuhan datang kembali. Itu otoritas dari Tuhan, kita hanya bisa memohon pada Tuhan untuk diberikan panjang umur.


  2. Sesudah hidup di dunia(sesudah meninggal atau sesudah Tuhan datang kembali), masih ada kelanjutannya yaitu setiap manusia harus menghadapi penghakimanuntuk mempertanggungjawabkan apa yang dialami selama hidup di dunia.

    Ada lima halyang harus dipertanggungjawabkan/dihakimi:

    • Roma 2: 16
      2:16. Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hatimanusia, oleh Kristus Yesus.

      Yang pertama: menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi di dalam hati--belum dikatakan atau diperbuat, tetapi masih dalam bentuk keinginan jahat, najis, atau prasangka buruk.

    • 2 Korintus 5: 10
      5:10. Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannyadalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.

      Yang kedua: semua perbuatandosa dan puncaknya dosa yang memilukan hati Tuhan dan merugikan sesama. Tidak bisa kita katakan: sudah lupa. Harus dipertanggungjawabkan!

    • Matius 12: 36
      12:36. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-siayang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.

      Yang ketiga: perkataansia-sia: dusta, gosip, fitnah sampai hujat.

      Kalau berdusta, ia tidak bisa dijamah oleh manusia dan Tuhan, tetapi hanya bisa dijamah oleh setan untuk membinasakan.

      Fitnah= salah jadi benar, benar jadi salah.
      Hujat= membenarkan ajaran yang salah bahkan mendukung, dan menyalahkan ajaran yang benar bahkan menuduh. Ini harus dipertanggungjawabkan pada hari penghakiman.

    • Matius 7: 1
      7:1. "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.

      Yakobus 5: 9
      5:9. Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungutdan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiridi ambang pintu.

      Yang keempat: menghakimiorang lain, termasuk bersungut-sungut.

      Mulai dari dalam hati--untuk diri kita sendiri--, hati-hati karena itu semua harus dipertanggungjawabkan, kemudian apa yang kita katakan atau perbuat, dan juga menghakimi orang lain.

    • Matius 25: 33, 41-42, 45
      25:33. dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
      25:41. Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
      25:42. Sebab ketika Aku lapar,
      kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
      25:45. Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
      segala sesuatu yang tidakkamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidakmelakukannya juga untuk Aku.

      Yang kelima: egois--tabiat dosa/getah.

      Tabiat dosa adalah tidak mau memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan; tidak memperhatikan sesama yang membutuhkan, tidak memperhatikan pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Apapun yang tidak kita lakukan sekalipun sudah digerakkan firman, dalam pembangunan tubuh Kristus mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, berarti kita egois. Ini yang akan dipertanggungjawabkan.

      Apa yang belum dilakukan, yang sudah dilakukan dan dikatakan terhadap orang lain, sampai yang tidak dilakukan sekalipun sudah digerakkan, semuanya akan dihakimi.

    Di mana tempat penghakiman? Takhta putih. Ada takhta sorga, tetapi sebelum itu ada takhta putih. Setelah semua berakhir; ada yang meninggal dunia atau hidup sampai Tuhan datang, semua manusia akan masuk ke takhta putih untuk mempertanggungjawabkan lima hal tadi.
    Wahyu 20: 11-15
    20:11. Lalu aku melihat suatu takhta putihyang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
    20:12. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka
    semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitabitu.
    20:13. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
    20:14. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
    20:15. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

    Ada tiga macam kitab di takhta putih:

    • Ayat 12: 'semua kitab'= alkitabdengan enam puluh enam kitab. Ini adalah ukuran untuk menghakimi.
      Yohanes 12: 48
      12:48. Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.

      Jadi ukuran menghakimi bukan dengan perkataan si A atau B, tetapi alkitab/firman Allah.
      Oleh sebab itu biarlah kita cocokkan semua aspek hidup kita dengan alkitab, jangan dengan katanya orang. Katanya orang/pendeta, kelihatannya benar, tahu-tahu buka alkitab, beda. Mari cocokkan semua dengan alkitab!

      Secara jasmani: pekerjaan, sekolah dan lain-lain sesuai dengan alkitab.
      Secara rohani: ibadah pelayanan kepada Tuhan, kebenaran dan kesucian sesuai dengan alkitab.

      Kalau katanya orang bahkan pendeta: karena demi kebaikan, tidak apa-apa dusta sedikit.Yesus sebagai contoh, Dia bertanya di taman Getsemani: Siapa yang kamu cari?: Yesus, orang Nazaret: Akulah Dia!Tidak usah takut! Harus sesuai dengan alkitab.

      Nikah rumah tangga jangan ikuti katanya orang: Kasihan dia diceraikan, dia masih muda, boleh kawin lagi.Salah! Harus sesuai dengan alkitab karena nanti ukuran menghakimi adalah alkitab. Mulai sekarang cocokkan hidup dengan alkitab!

    • 'kitab-kitab'= kitab secara pribadiyang memuat lima hal di atas: yang disembunyikan di hati, perkataan, perbuatan, penghakiman pada orang lain, dan tidak melakukan sesuatu untuk pembangunan tubuh Kristus sekalipun sudah digerakkan oleh Tuhan.
      Lengkap ditulis dengan tempat, hari, dan jamnya. Tidak bisa mengelak lagi.

    • 'sebuah kitab lain'= kitab kehidupanyaitu kitab yang memuat nama-nama orang yang sudah menyelesaikan lima hal di atas selama hidup di dunia--sebelum meninggal dunia atau sebelum Tuhan datang.
      Wahyu 20: 15
      20:15. Dan setiap orang yang tidakditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan apiitu.

      Inilah kehidupan manusia berdosa tetapi mau disalut emas murni; mau menghakimi diri sendiri; mau menerima kuasa kebangkitan Yesus sehingga ia disucikan dan diubahkan sampai tidak ada dusta.

      Wahyu 21: 27
      21:27. Tetapi tidak akan masuk ke dalamnyasesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupanAnak Domba itu.

      Tidak ada dusta berarti tidak ada kekejian/kejahatan dan kenajisan sehingga namanya tertulis dalam kitab kehidupan dan ia bisa masuk Yerusalem baru.

    Wahyu 20: 15
    20:15. Dan setiap orang yang tidakditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

    Kehidupan yang belum menyelesaikan lima perkara di atas--tidak mau disalut dengan emas murni; tidak mau menghakimi diri sendiri; menolak kuasa kebangkitan Yesus sehingga tidak disucikan dan diubahkan tetapi tetap berbuat dosa sampai puncaknya dosa--, maka namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan, ia harus dilemparkan ke neraka, lautan api dan belerang.

    Jadi ada dua pihak: kalau selama hidup sudah menyelesaikan lima perkara di atas--mau disalut emas; mau menghakimi diri sendiri sehingga disucikan dan diubahkan--, maka namanya tertulis di kitab kehidupan dan masuk Yerusalem baru. Tetapi kalau selama hidupnya tidak mau disalut, maka namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan sehingga ia harus dilempar ke dalam lautan api dan belerang; binasa untuk selamanya.

    KALAU TAKHTA PUTIH SUDAH DIGELAR, TIDAK ADA LAGI KESEMPATAN UNTUK MENYELESAIKAN LIMA PERKARA DI ATAS. Oleh sebab itu selesaikan mulai sekarang!
    1 Petrus 4: 17
    4:17. Karena sekarangtelah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allahsendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?

    Penghakiman harus dimulai dari sekarang; penghakiman sama dengan penyalutan dengan emas. Kalau kita disalut--menghakimi diri sendiri--, kita tidak usah menghadapi takhta putih. Sebaliknya, kalau sekarang tidak mau menghakimi diri sendiri, nanti akan dihakimi di takhta putih.

    Rumah Allah= setiap pribadi kita yang harus dihakimi sekarang ini. Yang di luar Yesus benar-benar masuk takhta putih dan binasa selamanya.
    Sekarang bagaimana dengan pribadi kita? Selama hidup di dunia, masih mendapat panjang umur, mulai sekarang kita harus menggunakan setiap langkah hidup kita/detak jantung kita untuk masuk penghakiman rumah Allah, jangan penghakiman orang lain. Kita menghakimi diri sendiri, membereskan lima perkara dosa di atas; kita mengalami penyucian dan pembaharuan oleh kuasa kebangkitan Yesus sampai kita sempurna seperti Dia, tidak bercacat cela. Kita layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai, masuk perjamuan kawin Anak Domba, sampai masuk Yerusalem baru. Nama kita tertulis dalam kitab kehidupan. Mulai sekarang ini! Ini yang harus kita lakukan hari-hari ini.

    Inilah penyalutan dengan emas murni. Kita memang manusia berdosa, tetapi Tuhan upayakan lewat menyalut dengan emas murni. Bagi kita sekarang yaitu MENGHAKIMI DIRI SENDIRI. Apapun dosa kita, serahkan, biar kita dibangkitkan, disucikan dan diubahkan oleh kuasa kebangkitan Yesus, sampai sempurna seperti Dia. Dosa-dosa membuat kita mati rohani.

    Wahyu 1: 15
    1:15. Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembagamembara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.

    Di sini, kaki Yesus mengkilap bagaikan tembaga membara. Tembaga menunjuk pada penghakiman/penghukuman--dalam Ulangan 28, Tuhan berkata: Kalau kamu mendengar dan menuruti perintah-Ku, kamu akan diberkati. Kalau tidak taat, langit akan menjadi tembaga.
    Sekarang masih ada kesempatan untuk memperbaiki, jangan nanti di takhta putih, sebab sudah tidak ada kesempatan.
    Sekarang, Yesus mau menghakimi rumah-Nya--setiap kehidupan kita; pribadi kita--, menyalut kita dengan emas murni, menyucikan dan mengubahkan kita lewat dua hal:

    • Yang pertama: 'suara-Nya bagaikan desau air bah'= firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Ada firman penginjilan supaya kita percaya Yesus, bertobat, baptisan air. Tetapi selanjutnya ada firman pengajaran; firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua (Ibrani 4: 12).

      2 Timotius 4: 1-2
      4:1. Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
      4:2. Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya,
      nyatakanlah apa yang salah, tegorlahdan nasihatilahdengan segala kesabaran dan pengajaran.

      Ayat 1 = Yesus menghakimi sekarang. Jangan tunggu di takhta putih! Kalau sudah berada d takhta putih, tidak ada kesempatan untuk memperbaiki, tinggal dihukum (masuk neraka). Sekarang Yesus datang di rumah-Nya, malam ini ada di tengah kita untuk menghakimi kita, mau menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna --kayu yang hitam disalut dengan emas murni--lewat firman pengajaran yang benar.

      Prosesnya:

      1. 'nyatakanlah apa yang salah'= Menyatakan dosa. Firman pengajaran yang benar; yang lebih tajam dari pedang bermata dua menyatakan dosa-dosa yang tersembunyi di dalam sidang jemaat. Jadi bukan dengan firman yang membuat tertawa, lawakan, dongeng. Penghakiman dalam rumah Allah harus dengan firman yang tajam, keras, yang menunjuk dosa-dosa yang tersembunyi.

        Yang tadinya kita tidak sadar, dengan pemberitaan firman kita bisa tahu.
        Kalau ada firman kita bisa sadar, menyesal dan mengaku dosapada Tuhan dan sesama (salib). Mengaku dosa bukan hanya satu pihak, tetapi kepada Tuhan dan sesama. Jika kita menyakiti atau merugikan sesama, harus mengaku dosa kepada sesama. Kita mengalami pengampunan dosa oleh darah-Nya sehingga kita tidak dihukum.

        Yesus yang tidak berdosa sudah dihukum di kayu salib supaya manusia yang berdosa--yang sudah mengaku dosa--bisa diampuni--tidak dihukum dan dibinasakan.

      2. 'tegorlah'= menegor. Mengapa harus ada tegoran? Seringkali sudah mengaku dosa dan diampuni, kita mengulangi dosa sehingga pengampunan batal dan hukuman tetap jalan. Karena itu ada tegoran; firman pengajaran yang benar menegor kita dengan keras supaya kita berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan; mati terhadap dosa; bertobat.

        Jangan mengulangi dosa lagi. Kita hidup benar dan suci.
        Kalau sudah hidup benar dan suci; dosa ditinggalkan, firman tidak akan terus menegor. Tetapi kalau kita terus mengulangi dosa, maka firman menegor lebih keras lagi. Hanya ada dua kemungkinan:

        1. Ada yang tidak kuat, karena firman terlalu keras--hatinya bertambah keras. Ia akan pergi dan tinggalkan firman pengajaran yang benar--mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Yesus (Yohanes 6: 'perkataan ini keras'); ia mengikuti hawa nafsu untuk mempertahankan dosa; ia mengikut ajaran palsu yang setuju dengan dosa; menyetujui kawin cerai dan sebagainya.

        2. Ada juga yang hancur hati saat ditegor firman; bisa sadar dan mengaku dosa, sehingga diampuni--hidup benar dan suci. Jangan pertahankan keras hati!

        Inilah dua kemungkinan. Bisa hancur hati atau tinggalkan Tuhan---hatinya semakin keras. Lebih baik malam ini kalau ditegor kita selesaikan dosa, lalu hidup benar dan suci.

      3. 'menasihati'= kalau sudah berhenti berbuat dosa, hidup benar dan suci, firman tidak menegor lagi, tetapi firman pengajaran yang keras menasihati kita, artinya:

        1. Tuntunan tangan Tuhansupaya kita tetap hidup benar dan suci. Kita tidak tersandung dan jatuh oleh dosa-dosa, tetapi tetap hidup benar dan suci.
        2. Nasihat juga tuntunan tangan Tuhan untuk memberi jalan keluardari segala masalah. Masalah apapun bisa diselesaikan oleh kekuatan firman Tuhan. Kalau dosa--masalah terbesar, beban terberat--bisa diselesaikan firman, maka semua masalah bisa diselesaikan oleh firman.

      Inilah, suara-Nya untuk menghakimi rumah-Nya; untuk menyalut kita dengan emas; menyucikan dan mengubahkan kita.

    • Yang kedua: 'kaki-Nya mengkilat bagaikan tembaga membara di dalam perapian' (Wahyu 1:15)= menyucikan dan mengubahkan kita lewat nyala api siksaan.
      Ini cara Tuhan menghakimi kita sekarang, tidak usah tunggu di takhta putih.
      Selesaikan malam ini!

      Dia datang dengan firman yang keras dan nyala api siksaan.

      Tadi, dosa-dosa sudah disucikan oleh firman, sehingga kita bisa hidup benar dan suci. Sekarang dengan nyala api siksaan.
      1 Petrus 4: 12-14
      4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
      4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
      4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab
      Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

      Tuhan menghakimi dosa-dosa kita; menyalut kita dengan emas murni; menyucikan dan mengubahkan kita dengan nyala api siksaan/percikan darah/ujian/salib/sengsara daging bersama Yesus.
      Ayub mengalami ujian habis-habisan. Daud juga mengalami ujian: Ujilah aku, Tuhan.Kita harus menerima pedang firman, tetapi juga menerima salib pada malam ini.

      Untuk apa sengsara daging?Supaya kita menerima Roh kemuliaan. Kalau Yesus tidak disalibkan, Dia tidak akan bangkit dalam tubuh kemuliaan.

      Mungkin kita lapar karena melayani Tuhan. Kita pulang kerja, seharusnya beristirahat, tetapi kita beribadah (beribadah melayani kepada Tuhan). Ini bentuk-bentuk salib. Ada nasi tetapi kita berpuasa, tidak salah tetapi disalahkan, difitnah tetapi kita diam. Dari situlah ada Roh kemuliaan yang mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani (manusia mulia) seperti Yesus--KAYU DISALUT EMAS MURNI.

      Pembaharuan dimulai dari:

      1. Ayat 14: ''Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus'= berbahagia di tengah penderitaan; selalu mengucap syukur pada Tuhan. Kalau bersungut-sungut, berarti manusia daging.
        Tuhan ajarkan: berbahagia orang lapar, berbahagia orang miskin dan sebagainya.Kalau berpuasa kita berbahagia, inilah manusia mulia.

        Kalau di dunia (manusia daging): berbahagialah kalau kamu dipuji, diberi penghargaan atau hadiah.Kalau dinista, dicaci-maki, difitnah kita berbahagia, inilah manusia mulia.

      2. Tidak berdusta, sampai tidak salah dalam perkataan. Kita sempurna seperti Yesus.
        Yakobus 3: 2
        3:2. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

        'Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal' = tadi ada lima hal: perbuatan, perkataan, hati, menghakimi, dan apa yang tidak diperbuat. Banyak sekali dosa-dosa, raja Daud mengatakan: Lebih dari banyaknya rambut,tetapi sudah dikategorikan menjadi lima hal.

    Inilah cara Tuhan menghakimi rumah-Nya; menyalut kita dengan emas murni; menyucikan mengubahkan kita yaitu dengan:

    • Suara-Nya= lewat pedang firman, dosa ditunjuk, kita akui dosa, berhenti berbuat dosa (bertobat), kita hidup benar dan suci.
    • Kemudian, kaki-Nya bagaikan tembaga membara di dalam perapian= lewat salib/ujian/percikan darah. Kita harus memikul salib supaya ada Roh kemuliaan. Kita diubahkan menjadi sempurna seperti Tuhan. Mulai dengan mengucap syukur dalam keadaan apapun. Lima roti dua ikan di tangan Yesus, Dia mengucap syukur. Saat Lazarus mati empat hari, Dia mengucap syukur. Inilah manusia mulia.

      Kita terus diubahkan sampai tidak dusta, dan kita tidak salah dalam perkataan, kita menjadi sempurna.

Posisi orang yang menghakimi diri sendiri
--mau disalut dengan emas murni; mau disucikan dan diubahkan--: berada di bawah kaki Yesus(tanah; berada di tempat terendah); kita mengaku hanya tanah liat yang tidak layak, banyak kesalahan, tidak mampu, tidak berdaya, tidak bisa apa-apa dalam menghadapi apapun, tidak berharga tetapi hanya diinjak-injak.
Tanah liat hanya bergantung pada kuasa kebangkitan dan belas kasih Yesus.

Kita hanya mengangkat tangan, bergantung pada kuasa kebangkitan dan belas kasih Tuhan, berseru pada Dia malam ini dan Dia akan mengulurkan tangan kuasa kebangkitan dan belas kasih-Nya kepada kita.

Di bawah kaki Yesus sama dengan menjadi takhta sorga.
Yehezkiel 43: 7
43:7. dan Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, inilah tempat takhta-Kudan inilah tempat tapak kaki-Ku; di sinilah Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel untuk selama-lamanya dan kaum Israel tidak lagi akan menajiskan nama-Ku yang kudus, baik mereka maupun raja-raja mereka, dengan persundalan mereka atau dengan mayat raja-raja mereka yang sudah mati;

Malam ini kita berada di tempat paling rendah--di bawah kaki Yesus--; tempat mengaku bahwa kita hanya tanah liat yang banyak dosa, tidak mampu, banyak masalah mustahil, penyakit, tidak berharga, tidak layak, hanya mengangkat tangan, bergantung sepenuh pada kuasa kebangkitan dan belas kasih Tuhan. Dia akan mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita.

Di bawah kaki Tuhan (tanah), itulah suasana takhta sorga. Dari takhta-Nya Tuhan akan mengulurkan tangan. Jangan tunjukkan kehebatan kita, itu bukan tanah liat!
Kita mengangkat tangan; tidak bisa apa-apa, banyak dosa, banyak salah. Kita tidak mampu apa-apa dalam pelayanan, pekerjaan, penyakit, rumah tangga. Kita hanya bergantung pada kuasa kebangkitan dan belas kasihan Tuhan. Dia akan mengulurkan tangan-Nya.

Hasilnya:

  • Matius 15: 29-31
    15:29. Setelah meninggalkan daerah itu, Yesus menyusur pantai danau Galilea dan naik ke atas bukit lalu duduk di situ.
    15:30. Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu
    meletakkan mereka pada kaki Yesusdan Ia menyembuhkan mereka semuanya.
    15:31. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.

    Hasil pertama: kuasa kesembuhandari penyakit secara ajaib.

  • Matius 15:34-35
    15:34. Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan kecil."
    15:35. Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu
    duduk di tanah.

    'duduk di tanah' = duduk di bawah kaki Yesus.

    Hasil kedua: kuasa pemeliharaanTuhan secara ajaib kepada kita yang kecil tak berdaya---hanya tujuh roti; gajinya kecil--di tengah kesulitan dunia yang besar sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.

  • Hasil ketiga: kuasa untuk mengalahkan maut.
    1 Korintus 15: 25-26
    15:25. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
    15:26. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah
    maut.

    Di bawah kaki Tuhan ada kuasa untuk mengalahkan maut.
    Yohanes 11: 32, 35, 40-41, 44
    11:32. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nyadan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
    11:35. Maka menangislah Yesus.
    11:40. Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
    11:41. Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.
    11:44. Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."

    Maria tersungkur dibawah kaki Tuhan--menghakimi diri sendiri; merasa tidak mampu, hanya bergantung kepada Tuhan--untuk menghadapi Lazarus yang mati empat hari (maut, busuk, hancur). Di sinilah ada kuasa kebangkitan Tuhan.

    Lazarus mati empat hari artinya:

    • Secara rohani: busuk dalam dosa-dosa; binasa dalam dosa-dosa. Tetapi kalau malam ini mau tersungkur di bawah kaki Tuhan, maka Lazarus dibangkitkan artinya: yang busuk menjadi harum. Kita dipakai untuk membawa keharuman Kristus lewat kabar baik--orang bisa percaya Yesus dan diselamatkan--, dan kabar mempelai--orang selamat bisa disempurnakan (masuk tubuh Kristus yang sempurna).

    • Secara jasmani: sesuatu yang mustahil, tidak ada masa depan lagi.
      Lazarus bangkit artinya yang mustahil menjadi tidak mustahil; Tuhan selesaikan semua, ada masa depan yang berhasil dan indah.

Apa yang kita hadapi? Maut secara jasmani (kemustahilan, masa depan yang gagal), maut rohani (sudah busuk dalam dosa, binasa)? Mungkin itu diri kita, keluarga kita (suami, isteri, kakak, adik kita, sidang jemaat yang kita layani), mari kita yang datang--dulu Maria berdoa untuk Lazarus. Di bawah kaki Tuhan adalah tempat paling rendah tetapi di situ takhta Tuhan; tempat untuk mengaku segala kekurangan, kelemahan dan ketidakberdayaan kita. Kita mengulurkan tangan dan Dia mengulurkan tangan-Nya: ada kuasa kesembuhan, kuasa pemeliharaan, dan kuasa untuk mengalahkan maut (kebusukan, kemustahilan, kehancuran).

Sampai kalau Tuhan datang kembali kedua kali kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang permai.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 18 Januari 2019 (Jumat Sore)
    ... dengan burung nasar yang naik ke atas gunung penyembahan sampai gunung Yerusalem baru. Burung nasar menunjuk pada kehidupan yang menantikan kedatangan Tuhan ke dua kali. Ayub - . Atas perintahmukah rajawali terbang membubung dan membuat sarangnya di tempat yang tinggi . Ia diam dan bersarang di bukit batu di puncak bukit ...
  • Ibadah Raya Malang, 19 Desember 2021 (Minggu Pagi)
    ... kehidupan yang menolak salib hidupnya mengikut Yesus hanya untuk mendapat dan puas dengan perkara duniawi. Mereka tidak mau diisi firman tidak mau bertekun dalam iman sehingga hidupnya kosong dari firman Roh Kudus dan kasih Allah. Mereka diisi oleh roh jahat dan najis hidup dalam dosa sampai puncak dosa dan akan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 29 Januari 2017 (Minggu Siang)
    ... mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan sihir percabulan dan pencurian. Ayat 'mereka tidak bertobat' sudah dihukum tetapi tidak bertobat. Ayat gt dosa mencuri adalah dosa yang melekat. Kita harus hati-hati Kalau hati kita sudah disucikan dari tujuh keinginan jahat dan najis sampai dosa yang melekat--dosa mencuri-- maka kita bisa mengembalikan persepuluhan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 November 2015 (Kamis Sore)
    ... engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi hai yang mengalahkan bangsa-bangsa Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu Aku hendak naik ke langit aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan hendak menyamai Yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 September 2019 (Minggu Pagi)
    ... memiliki roh takut akan Tuhan sehingga menjadi sombong. Yesaya - Wah engkau sudah jatuh dari langit hai Bintang Timur putera Fajar engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi hai yang mengalahkan bangsa-bangsa Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu Aku hendak naik ke langit aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 14 Oktober 2010 (Kamis Malam)
    ... dari Tuhan . binatang buas di darat itulah nabi palsu dengan roh dusta dan ajaran-ajaran palsu yang mengakibatkan anak Tuhan gugur dari iman dan binasa selamanya. Musuh dari dalam daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya yang membuat kita tidak taat dengar-dengaran bahkan menentang firman Tuhan. Daging inilah yang harus kita ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 Februari 2017 (Minggu Pagi)
    ... lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh sendi-sendi dan sumsum ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Gulungan kitab ini ditulisi sebelah luar dan sebelah dalam. Artinya firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua sanggup menyucikan kita luar ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 Februari 2021 (Sabtu Sore)
    ... . Hati-hatilah dan berjaga-jagalah Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. . Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya masing-masing dengan tugasnya dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga. . Karena itu berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang ...
  • Ibadah Raya Malang, 12 Mei 2019 (Minggu Pagi)
    ... domba terhadap Gembala tetapi masih ada domba terhilang. Pengikutan murid terhadap Guru tetapi masih bisa terpisah. Pengikutan kepada Yesus ke mana saja Ia pergi pengikutan tubuh terhadap Kepala pengikutan mempelai. Praktek pengikutan mempelai adalah kita harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Ini dimulai dari nikah suami bisa ...
  • Ibadah Persekutuan Ambon I, 12 November 2013 (Selasa Malam)
    ... sedang hancur bukan akan hancur. Jadi didalam dunia tidak ada kehidupan jasmani dan rohani tetapi yang ada hanya kehancuran menuju kebinasaan. Itu sebabnya Yesus harus datang kedunia ini. Hidup dalam kelimpahan hidup yang dipelihara oleh Tuhan sampai selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Kelimpahan bukan diukur dari jumlahnya tetapi bagaimana kita mengucap syukur pada ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.