|
|
RINGKASAN KOTBAH IBADAH RUTIN DAN IBADAH KUNJUNGAN | ||
RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Doa Surabaya, 19 Maret 2014 (Rabu Sore) Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 24 Oktober 2009 (Sabtu Sore) Ibadah Persekutuan II di Tentena-Poso, 24 September 2014 (Rabu Pagi) Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I, 11 Maret 2010 (Kamis Malam) Ibadah Raya Surabaya, 29 April 2018 (Minggu Siang) Ibadah Doa Malang, 27 Maret 2018 (Selasa Sore) Ibadah Doa Malang, 10 Mei 2011 (Selasa Sore) Ibadah Raya Malang, 24 Agustus 2014 (Minggu Pagi) Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 November 2013 (Sabtu Sore) Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 Maret 2009 (Kamis Sore) Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 Agustus 2014 (Senin Sore) Ibadah Doa Malang, 15 Agustus 2019 (Kamis Sore) Ibadah Doa Surabaya, 26 September 2012 (Rabu Sore) Ibadah Doa Malang, 10 Desember 2020 (Kamis Sore) Ibadah Doa Malang, 05 Januari 2010 (Selasa Sore) TRANSKRIP LENGKAP Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014) Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014) Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014) Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014) Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014) Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014) Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra. Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala silahkan ganti tanda [at] dengan @ |
[versi cetak] Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org Ibadah Raya Surabaya, 29 Januari 2017 (Minggu Siang) Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih sayang, damai sejahtera dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita sekalian. Kita akan belajar tema Ibadah Persekutuan di Medan dan Tuban: 'Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba'. Wahyu 19: 9 19:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah." Perjamuan kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang akan datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai kepala--Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga--dengan sidang jemaat yang sempurna--tubuh Kristus yang sempurna; kita semua--di awan-awan yang permai. Sesudah itu, kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai--Firdaus yang akan datang. Memang, manusia dan nikah diciptakan untuk ditempatkan di Firdaus; nanti kita akan kembali ke Firdaus. Sesudah itu, kita masuk kerajaan sorga yang kekal; Yerusalem baru selamanya. Tidak selamanya kita ada di dunia. Kalau kita diberkati banyak, jangan bangga dan sombong! Nanti, semua akan kita tinggalkan. Kalau kita dalam kekurangan dan penderitaan, jangan putus asa dan kecewa! Semua juga akan kita tinggalkan. Nanti, puncak pengikutan kita kepada TUHAN adalah masuk perjamuan kawin Anak Domba, kita bertemu dengan Yesus di awan-awan yang permai, sampai kita masuk Yerusalem baru selamanya. Wahyu 3: 21 3:21. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Di Yerusalem baru, kita duduk bersanding dengan TUHAN--mempelai itu duduk bersanding. Sekarang Yesus duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa, nanti kita mempelai wanita sorga akan duduk bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga di takhta sorga selamanya. Mempelai wanita sorga menjadi milik Mempelai Pria Sorga selamanya, sebaliknya Mempelai Pria Sorga menjadi milik mempelai wanita sorga selamanya. Seperti kepala dengan tubuh; kepala adalah mempelai pria (suami) dan tubuh adalah mempelai wanita (isteri). Tidak bisa terpisah sedikitpun juga. Sampai ke arah sana pengikutan kita kepada TUHAN. Ini yang disebut dengan KEPEMILIKAN MEMPELAI. Kita harus mencapai sampai menjadi milik TUHAN dan TUHAN menjadi milik kita selama-lamanya, tidak terpisah lagi. Ada tiga macam milik TUHAN yang tidak bisa diganggu-gugat:
Inilah milik Yesus Mempelai Pria Sorga. Ini tidak bisa diganggu-gugat. Kita harus mengembalikan semua milik TUHAN kepada TUHAN--kepada Yang Empunya. Bagaimana kita bisa mengembalikan persepuluhan, rumah TUHAN dan mempelai wanita TUHAN--seluruh kehidupan kita--? Jika kita mengalami PENYUCIAN oleh firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, maka kita bisa mengembalikan seluruh milik TUHAN kepada-Nya dan kita menjadi milik-Nya selamanya, dan Ia menjadi milik kita selamanya. Harus mengalami penyucian oleh firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua! Kalau tidak mengembalikan milik TUHAN, kita tidak bisa menjadi milik TUHAN. Jadi, harus ada penyucian! Kita pelajari satu persatu. AD. 1 PERSEPULUHAN DAN PERSEMBAHAN KHUSUS Maleakhi 3: 6-8 3:6. Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap. 3:7. Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?" 3:8. Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Ayat 7: 'Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?'= terjadi perpisahan; tidak bisa duduk bersanding dengan TUHAN. Ayat 8: 'menipu Allah'= mencuri milik Allah. Milik TUHAN yang pertama adalah persepuluhan dan persembahan khusus. Bagaimana kita bisa mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus? Jika kita mengalami PENYUCIAN HATI dari dosa kejahatan dan kenajisan--keinginan jahat dan najis--terutama dosa mencuri. Bisa memberi bukan soal miskin atau kaya, tetapi kalau kita mengalami penyucian hati dari keinginan jahat dan najis, terutama dari dosa mencuri. Matius 15: 19 15:19. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6) dan hujat(7). Kita mengalami penyucian hati oleh pedang firman, dari tujuh keinginan jahat dan najis, yang membuat manusia menjadi mata gelap; hidupnya membabi buta, najis, jahat sampai mencuri milik TUHAN. Ini harus disucikan, terutama dari dosa mencuri! Dosa mencuri adalah dosa yang melekat. Mulai dari perjanjian lama, bangsa Israel mencuri milik TUHAN, kemudian dalam perjanjian baru, Yudas Iskariot--gereja hujan awal--juga mencuri milik TUHAN, sampai di akhir zaman, dosa ini tetap melekat. Ini dosa yang melekat, yang sulit untuk dilepaskan, kecuali oleh pekerjaan pedang firman. Wahyu 9: 20-21 9:20. Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan, 9:21. dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian. Ayat 21: 'mereka tidak bertobat'= sudah dihukum, tetapi tidak bertobat. Ayat 21 => dosa mencuri adalah dosa yang melekat. Kita harus hati-hati! Kalau hati kita sudah disucikan dari tujuh keinginan jahat dan najis, sampai dosa yang melekat--dosa mencuri--, maka kita bisa mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus milik TUHAN. Hanya dari situ, bukan dari miskin atau kaya, tetapi melekat pada siapa. Kalau mencuri, berarti melekat pada uang/Mamon. Tetapi kalau kita bisa memberi, berarti kita melekat pada TUHAN. Tinggal melekat pada siapa? Melekat pada Mamon atau pada TUHAN? Kalau disucikan, kita bisa memberikan persepuluhan dan persembahan khusus; kita melekat pada TUHAN, bukan pada Mamon. Maleakhi 3: 10-12 3:10. Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. 3:11. Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam. 3:12. Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam. Ayat 10: 'membukakan bagimu tingkap-tingkap langit'= pintu gerbang sorga dibukakan. Ayat 12: 'berbahagia'=> tadi kita membaca di Wahyu 19: 9: 'Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba'. Sebelum kita sampai di situ, kita BERBAHAGIA dulu lewat mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus. Ini dulu, harus bahagia! Kalau mengembalikan persepuluhan, kita akan mendapatkan kebahagiaan. Di sini persepuluhan dikaitkan dengan makanan rohani bagi sidang jemaat, itulah pembukaan firman Allah--firman pengajaran yang benar. Siklus perpuluhan: ![]()
Berkat sorga, perlindungan sorga dan kebahagiaan sorga tidak pernah habis. Ini merupakan satu siklus yang tidak pernah habis dan tidak bisa dipengaruhi oleh keadaan apapun di dunia, sampai hidup kekal selamanya; sebab dicurahkan dari sorga. Ini kebahagiaan yang pertama. 'Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba,' ini tentang kepemilikan. Mari, kembalikan milik TUHAN, pintu gerbang sorga akan terbuka. Berkat, perlindungan dan kebahagiaan sorga dilimpahkan kepada kita semua. Tidak pernah habis dan tidak bisa dipengaruhi apapun di dunia ini, sampai hidup kekal selamanya. AD. 2 RUMAH TUHAN Milik TUHAN yang kedua, yang harus dikembalikan adalah rumah TUHAN, itulah kehidupan kita semuanya. 1 Korintus 3: 16 3:16. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? 'bait Allah'= rumah TUHAN. 1 Korintus 6: 19-20 6:19. Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? 6:20. Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! 'kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar'= kita telah dibeli dengan harga darah Yesus. Setiap kehidupan yang ditebus/dibeli oleh darah Yesus yang mahal, ia adalah rumah TUHAN--tempatnya Roh Kudus--, sama dengan milik TUHAN yang tidak bisa diganggu-gugat. "Seperti kita sudah membeli satu barang, sudah dibayar lunas seratus ribu, barang itu menjadi milik kita yang tidak bisa diganggu-gugat. Tokonya tidak bisa lagi meminta barangnya kembali. Kehidupan kita juga, kita sudah dibeli oleh darah Yesus yang mahal, sehingga kita menjadi milik TUHAN yang tidak bisa diganggu-gugat." Markus 11: 17 11:17. Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!" Rumah TUHAN untuk apa? Rumah TUHAN adalah rumah doa. Rumah TUHAN sama dengan tempatnya Roh Kudus; Roh Kudus mendorong kita untuk menjadi rumah doa. Rumah TUHAN sama dengan rumah doa. Artinya: kehidupan yang sudah ditebus oleh darah Yesus yang mahal--menjadi rumah TUHAN/rumah doa--harus beribadah dan melayani TUHAN. Harus beribadah dan melayani TUHAN. Harus! Kita dibeli oleh TUHAN untuk menjadi rumah TUHAN, bukan rumah pariwisata. Kalau hanya untuk menjadi rumah pariwisata, tidak perlu dibeli dengan darah. Kita harus beribadah dan melayani TUHAN sampai puncaknya, yaitu doa penyembahan kepada TUHAN--untuk memuliakan nama TUHAN; menjadi asap berbau harum di hadapan TUHAN. Kita dibeli bukan untuk berbuat dosa lagi, bukan untuk sesuatu di dunia. Kalau hanya untuk menjadi doktor/profesor tidak usah dibeli dengan darah Yesus. Banyak orang di luar Yesus yang menjadi doktor dan profesor. Jangan-jangan gelar doktornya ada dua; hebat. Kalau hanya untuk menjadi orang kaya, tidak usah dibeli dengan darah Yesus. Tujuan utama kita dibeli dengan darah Yesus adalah untuk menjadi rumah doa, yaitu kita harus beribadah melayani TUHAN sampai menyembah TUHAN--untuk memuliakan TUHAN; menjadi asap dupa yang berbau harum di hadapan TUHAN. Kita bangsa kafir ini bagaikan kapal yang rusak, kita manusia yang berdosa, berzinah, najis; semua sudah ditanggung oleh Yesus di kayu salib. Kita sudah dibeli oleh darah Yesus yang mahal, supaya kita menjadi rumah TUHAN--rumah doa. Mari, gunakan untuk beribadah melayani TUHAN, sampai menyembah TUHAN--untuk memuliakan TUHAN; menjadi asap yang berbau harum di hadapan TUHAN. Tadi, untuk bisa mengembalikan persepuluhan, kita harus mengalami penyucian hati. Kalau hati sudah disucikan dari dosa mencuri/cinta akan uang--melekat akan uang--kita bisa melekat pada TUHAN; kita bisa mengembalikan milik TUHAN. Sekarang, bagaimana kita bisa mengembalikan rumah TUHAN/rumah doa--bisa beribadah melayani TUHAN--? Lewat penyucian juga. Markus 11: 17 11:17. Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!" 'Lalu Ia mengajar mereka'= firman pengajaran yang benar. Ada pengajaran dulu, baru Yesus mengatakan: 'Rumah-Ku akan disebut rumah doa'. Harus disucikan oleh firman pengajaran! Jadi supaya ibadah pelayanan dan doa penyembahan kita berkenan kepada TUHAN--memuliakan nama TUHAN--, ibadah pelayanan dan doa penyembahan harus didorong oleh firman pengajaran yang benar; kita harus mengalami penyucian oleh firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Tidak sembarang melayani TUHAN! "Melayani TUHAN tidak sembarangan. Maaf saudaraku. Kalau untuk sekolah atau bekerja, mau apa saja silakan. Apalagi kalau punya modal sendiri, mau orang baik, atau orang tidak baik, bisa. Tetapi kalau untuk pekerjaan TUHAN, tidak bisa, sebab ini milik TUHAN, bukan milik kita. Harus sesuai ketentuan dari TUHAN, yaitu ada pengajaran lebih dulu, baru Dia menyatakan: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tempat ibadah pelayanan yang berkenan, harus ada pengajaran/penyucian." Apa yang disucikan? Mazmur 24: 3-4 24:3. "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?" 24:4. "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. 'Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN?'= mau beribadah melayani dan menyembah TUHAN tidak sembarangan. Tadi, kalau kita mengembalikan persepuluhan, pintu sorga akan terbuka. Kebahagiaan sorga diturunkan lewat persepuluhan; kita harus mengalami penyucian hati. Tetapi untuk beribadah melayani TUHAN, tidak cukup hanya penyucian hati, tetapi juga penyucian tangan dan penyucian mulut. Penyuciannya ditingkatkan. Yang harus disucikan yaitu:
Orang semacam ini yang boleh naik ke gunung TUHAN. Tidak sembarangan beribadah melayani TUHAN. Kalau kita ke tempat pariwisata boleh sembarangan, asalkan membayar dengan uang. Tetapi untuk ibadah pelayanan dan penyembahan yang berkenan kepada TUHAN harus disucikan. Hati suci, tangan suci, mulut suci. Salah satu contoh dalam Yakobus 1: 26; sekalipun sudah beribadah melayani TUHAN, orang mengatakan: luar biasa, tetapi kalau mulut tidak bisa dijaga, ibadah pelayanan menjadi sia-sia. Kalau mulut menghasilkan perkataan sia-sia, semua sia-sia. Tidak ada gunanya. Yakobus 1: 26 1:26. Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. Sekalipun kita beribadah melayani bahkan menyembah TUHAN, tetapi kalau tidak mengekang lidah--mengeluarkan perkataan yang sia-sia (dusta, gosip yang tidak baik, fitnah)--, ibadah pelayanan dan penyembahan kita akan menjadi sia-sia; tidak berkenan pada TUHAN, tidak memuliakan TUHAN, bahkan memalukan dan memilukan hati TUHAN. Makin beribadah, makin memalukan dan memilukan hati TUHAN. "Kita tidak tahu. Oleh karena itu, saya katakan sistem penggembalaan ini adalah sistem yang paling murni. Sebab saudara mengenal saya, saya mengenal saudara. Kalau orang lain, kita tidak tahu. 'Oh itu luar biasa,' tetapi kita tidak tahu bagaimana nikahnya. Disebut: luar biasa, tetapi begitu kita mengenal keluarganya, ternyata dia sudah dua kali kawin cerai. Penggembalaan ini yang paling enak." Hati-hati! Yang dinilai oleh TUHAN adalah kesucian. Kalau tidak, ia tidak akan berkenan dan tidak memuliakan TUHAN, tetapi memalukan TUHAN. Memilukan TUHAN berarti ibadah pelayannnya ditolak oleh TUHAN, ditambah hukuman datang. Pada zaman Nuh, anak-anak TUHAN memilukan hati TUHAN. Nikahnya saja memilukan hati TUHAN; melihat yang aneh-aneh dan lain-lain. Akibatnya langsung dihukum oleh TUHAN. Bukan hanya ibadah pelayanannya yang tidak diterima tetapi ditambah dengan hukuman datang. Oleh karena itu kita harus beribadah sungguh-sungguh! Mulai dari mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus. "Mulai dari saya, harus mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus supaya langit terbuka. Jangan langit tertutup! Kalau langit tertutup, kita susah." Biarlah langit terbuka/pintu sorga terbuka: ada berkat dari sorga, perlindungan sorga dan kebahagiaan sorga yang tidak pernah habis, tidak bisa dipengaruhi oleh keadaan dunia apapun, sampai hidup kekal. Lalu ditambah dengan mengembalikan rumah TUHAN lewat kesucian yaitu hati, tangan dan mulut yang suci. Cukup mulut ini saja. Mulut ini seringkali tidak bisa direm, belum lagi perbuatan dan lain-lain. Ini yang memilukan TUHAN, sehingga ibadah pelayanannya ditolak oleh TUHAN, ditambah dengan hukuman dari TUHAN. "Saya juga bertanggung jawab. Jangan sampai orang datang ke sini, hanya untuk dihukum! Ini tanggung jawab seorang hamba TUHAN; hutang darah yang tidak bisa dibayar. TUHAN tolong kita semuanya." Kalau kita sudah ditebus oleh darah Yesus--kita menjadi rumah doa/rumah TUHAN; bisa beribadah melayani dan menyembah TUHAN--, kita harus menjaga, jangan sampai melalaikan ibadah pelayanan dan penyembahan kepada TUHAN! Lalai sama dengan tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan kepada TUHAN. Apapun alasannya, jangan! Kalau kita sudah ditebus oleh darah Yesus--jadi rumah TUHAN/rumahdoa--lalu tidak mau beribadah melayani dan menyembah TUHAN, akibatnya:
Cinta sekuat maut artinya cinta yang membara sungguh-sungguh. Jadi, kita harus beribadah melayani TUHAN dengan didorong oleh cinta sekuat maut--cinta yang membara--yaitu kita harus beribadah melayani TUHAN dengan setia dan berkobar-kobar sampai garis akhir. Garis akhir artinya sampai meninggal dunia, atau sampai TUHAN datang kedua kali. Dia cinta sekuat maut sampai mati. Dia mengasihi kita, membara cinta-Nya supaya kita menjadi rumah TUHAN/rumah doa sampai masuk kerajaan sorga dan jangan binasa. Mari, biarlah cinta yang membara ini membakar kita pada siang hari ini, sampai kita bisa setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN sampai garis akhir. "Semoga kita semuanya hidup sampai TUHAN datang kedua kali. Kita boleh berdoa, tetapi tidak boleh memaksa TUHAN. Sekalipun ada penyakit, hidup kita di tangan TUHAN. Tangan TUHAN yang menentukan. Ada orang yang sehat, baru naik tempat tidur sudah meninggal. Atau seperti cerita dari seorang dokter di Medan, dia bercerita pada saya, ada orang cek jantungnya. Hasilnya baik-baik saja, tetapi begitu pulang, dia meninggal. Ada yang sudah divonis dalam kondisi bahaya, tetapi tidak meninggal. Semua di tangan TUHAN. Tetapi juga jangan sembarangan. Kalau ada pantangan makanan, jangan sembarangan. Tetap serahkan kepada TUHAN! Berobat boleh, silakan, tetapi tangan TUHAN yang menentukan. Yang penting kita tetap setia berkobar-kobar sampai garis akhir--sampai meninggal atau sampai TUHAN datang. Kalau sampai TUHAN datang, Itu luar biasa. Tetapi yang meninggalpun juga luar biasa kalau di tangan TUHAN. Sama saja, itu otoritas TUHAN." Hasil mengembalikan rumah TUHAN--beribadah melayani TUHAN dan menyembah TUHAN--: Kejadian 28: 16-17 28:16. Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya." 28:17. Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."
Jadi, setiap milik TUHAN kita serahkan, pintu gerbang sorga terbuka bagi kita. Mulai dari mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus, pintu gerbang sorga terbuka. Lalu kita mengembalikan rumah TUHAN--ibadah pelayanan sungguh-sungguh--, pintu gerbang sorga juga terbuka untuk yang kedua kalinya. AD. 3 MEMPELAI WANITA TUHAN--TUBUH KRISTUS YANG SEMPURNA Yohanes 3: 29 3:29. Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Manusia terdiri dari tiga bagian besar:
Jadi, mempelai wanita TUHAN adalah milik Mempelai Pria Sorga yang tidak bisa diganggu-gugat oleh apapun juga. Siapa mempelai wanita? Kehidupan yang mengalami penyucian sampai sempurna seperti TUHAN. Semua milik TUHAN berkaitan dengan penyucian:
KEBAHAGIAAN KETIGA adalah 'Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.'--kita menjadi mempelai wanita, itulah kehidupan yang mengalami penyucian sampai sempurna seperti TUHAN. Apa yang disucikan? Ester 2: 7, 3 2:7. Mordekhai itu pengasuh Hadasa, yakni Ester, anak saudara ayahnya, sebab anak itu tidak beribu bapa lagi; gadis itu elok perawakannya dan cantik parasnya. Ketika ibu bapanya mati, ia diangkat sebagai anak oleh Mordekhai. 2:3. hendaklah raja menempatkan kuasa-kuasa di segenap daerah kerajaannya, supaya mereka mengumpulkan semua gadis, anak-anak dara yang elok rupanya, di dalam benteng Susan, di balai perempuan, di bawah pengawasan Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan; hendaklah diberikan wangi-wangian kepada mereka. Ester nantinya menjadi ratu--permasuri; mempelai wanita dari mempelai pria. Siapa Ester? Ester tidak beribu dan tidak berbapa, artinya tidak berdaya apa-apa, tidak punya potensi secara dunia--Ester ini yatim piatu sejak anak-anak. Tetapi Ester punya potensi dari TUHAN yaitu elok, sama dengan suci. Ini yang sebenarnya dicari oleh TUHAN. Potensi dari dunia, silakan, tetapi potensi dari TUHAN adalah suci. "Kalau gembala suci, jemaat senang melihatnya. Kalau gembalanya hutang di mana-mana dan lain-lain, bagaiamna mau datang? Saya tidak bermaksud menjelek-jelekkan, tetapi ada cerita seperti itu, sampai ia berkata: 'Tidak kuat lagi saya untuk datang beribadah.' Saya belum cek kebenarannya. Coba kalau gembalanya suci, akan menarik hati untuk semua bisa datang. Ktia juga, kalau semua suci, akan enak dipandang. Itu potensi dari TUHAN." Di ayat 3, Ester masuk ke balai perempuan di dalam benteng Susan, sekarang menunjuk pada kandang penggembalaan. Di balik benteng masih ada balainya, itulah Tabernakel--Tabernakel ada bentengnya (pagarnya), halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci. Kandang penggembalaan= ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--Ini harus diperhatikan baik-baik kalau mau pintu gerbang sorga terbuka selamanya; kita bersama Dia selamanya; tidak terpisah lagi--:
Di dalam kandang penggembalaan ada makanan, minuman dan sirkulasi udara yang baik, sehingga kita mengalami pertumbuhan ke arah kedewasaan rohani--penyucian ke arah kesempurnaan; sampai tidak bercacat cela. Apa yang disucikan di dalam kandang penggembalaan? Ester 2: 15 2:15. Ketika Ester--anak Abihail, yakni saudara ayah Mordekhai yang mengangkat Ester sebagai anak--mendapat giliran untuk masuk menghadap raja, maka ia tidak menghendaki sesuatu apapun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan. Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia. 'Hegai'= satu orang yang menjaga balai perempuan; artinya sekarang adalah gembala yang menjaga di kandang penggembalaan.
Jadi, kalau kita disucikan dari kehendak sendiri dan kepentingan daging, pintu tirai akan terobek. Saat di taman Getsemani, Yesus berkata: 'Bukan kehendak-Ku yang jadi, tetapi kehendak-Mu,' sampai Ia mati di kayu salib, saat itu pintu tirai terobek. Kita bisa mengulurkan tangan kepada TUHAN, menyerah sepenuh kepada TUHAN ('terserah Kau, TUHAN') dan TUHAN mengulurkan tongkat emas--raja Ahasyweros adalah gambaran dari Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga. Ester 5: 1-2 5:1. Pada hari yang ketiga Ester mengenakan pakaian ratu, lalu berdirilah ia di pelataran dalam istana raja, tepat di depan istana raja. Raja bersemayam di atas takhta kerajaan di dalam istana, berhadapan dengan pintu istana itu. 5:2. Ketika raja melihat Ester, sang ratu, berdiri di pelataran, berkenanlah raja kepadanya, sehingga raja mengulurkan tongkat emas yang di tangannya ke arah Ester, lalu mendekatlah Ester dan menyentuh ujung tongkat itu. Tongkat emas= kemurahan dan kebajikan TUHAN--kunci Daud. Itu yang ada di penggembalaan, yaitu hanya kemurahan dan kebajikan TUHAN. Kegunaan tongkat emas:
Tadi, begitu kita mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus, pintu sorga terbuka dan semua dicurahkan ke bawah. Begitu kita beribadah melayani TUHAN, pintu sorga terbuka dan semua dicurahkan ke bawah. Sekarang, jika kita menjadi sempurna oleh kemurahan dan kebajikan TUHAN, berbalik arah, kita akan terangkat ke atas, bertemu dengan Dia: 'Berbahagialah mereka yang dipanggil pada perjamuan kawin Anak Domba.' Kita bertemu dengan Dia di awan-awan yang permai, sesudah itu kita ke Firdaus, sampai ke Yerusalem baru--duduk di takhta; di situ ada tongkat emas. Wahyu 21: 15 21:15. Dan ia, yang berkata-kata dengan aku, mempunyai suatu tongkat pengukur dari emas untuk mengukur kota itu serta pintu-pintu gerbangnya dan temboknya. Semua sudah kita lakukan: mengembalikan persepuluhan, bagus, beribadah melayani TUHAN, bagus, sudah berpuasa, bagus. Tetapi kurang satu, ukurannya hanya satu yaitu tongkat emas. Kalau semua sudah dilakukan tetapi masih tidak bisa, tinggal kembali kepada tongkat emas. Ini yang membawa kita ke takhta sorga. Sekalipun sudah di lembah, sekalipun seharusnya dihukum dan hancur, kalau bisa meraih tongkat emas pada siang hari ini, TUHAN masih tolong kita semuanya. Raja Daud pernah jatuh di lembah, tetapi ada tongkat emas. Jangan ragu pada kemurahan dan kebajikan TUHAN! Kaum muda, apapun yang kau hadapi, lembah apapun, bapak-bapak, ibu-ibu, yang sudah berhasil jangan sombong! Semua hanya kemurahan dan kebajikan TUHAN. Hirup nafas satu kali, lalu hembuskan, itulah nilai kemurahan dan kebajikan TUHAN. Biar kita punya banyak emas, kalau tidak ada kemurahan dan kebajikan TUHAN, kita akan mati ;kita tidak bisa apa-apa. Sebaliknya, sekalipun kita sudah hancur-hancuran, sudah divonis ini itu secara jasmani dan rohani, tetapi kalau masih bisa menerima tongkat emas, masih ada pertolongan TUHAN. Tidak boleh bangga, semua karena kemurahan dan kebajikan TUHAN. Tidak boleh putus asa, masih ada kemurahan dan kebajikan TUHAN. Mari, kembali pada TUHAN! Kembalikan semua milik TUHAN! Seluruh hidup kita ada di dalam tangan TUHAN. Yakinlah siang ini! Kalau TUHAN datang kita bersama keluarga kita ada di tangan TUHAN. Jangan ada yang ketinggalan! TUHAN memberkati. kembali ke halaman sebelumnya |
|
IBADAH RUTIN DI MALANG Minggu jam 06:45 (Ibadah Raya) IBADAH RUTIN DI MEDAN |
IBADAH RUTIN DI SURABAYA Minggu jam 09:00 (Ibadah Sekolah Minggu) IBADAH RUTIN DI JAKARTA |
IBADAH KUNJUNGAN |
All
Right Reserved Gereja Pantekosta Tabernakel "KRISTUS KASIH" Jln. Simpang Borobudur 27 Malang | Telp: (0341) 496949 | Fax: (0341) 476751 » Lihat Peta Gereja Kami di Malang Jln. WR Supratman 4 Surabaya | Telp. 08123300378 » Lihat Peta Gereja Kami di Surabaya hubungi kami | email: info@gptkk.org | sitemap | top |