Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Bp. Robby

Minggu, 28 Februari 2016
Versi Cetak Download Download
Mula pertama saya mau mengucap syukur kepada Tuhan Yesus yang telah membawa saya tergembala di tempat ini, dan terima kasih kepada bapak dan ibu gembala yang selalu menaikkan doa penyautan bagi kita semua.

Saya mau menyaksikan pertolongan dan kemurahan Tuhan yang saya alami beberapa minggu yang lalu, tepatnya pada hari Minggu tanggal 31 Januari 2016 di hari pernikahan kami.
Kami mengalami kendaladi mana kami belum mengumpulkan surat N1-N4 kepada bapak gembala.

Sabtu malam, kurang lebih jam 8 malam, bapak gembala menelepon saya dan menanyakan apakah surat N1-N4 sudah dikumpulkan di gereja. Saya menjawab, saya tidak tahu kalau surat N1-N4 juga harus dikumpulkan di gereja, saya cuma mengumpulkan di catatan sipil. Dan kesalahan kami adalah kami tidak mempunyai copy berkas-berkas nya.

Saya berkata kepada bapak gembala, saya coba telepon dulu ke catatan sipil. Saya langsung menghubungi seorang ibu di catatan sipil dan menanyakan apakah berkas saya bisa saya ambil besok karena saya lupa mengcopy nya, dan ibu itu menjawab kalau besok hari minggu, Dispenduk tutup dan tidak ada petugas yang menjaga, jadi diambil saja hari Senin.

Saya meminta bantuannya tetapi dia tetap menjawab: Tidak bisa. Kurang lebih jam 10 malam saya menghubungi bapak gembala dan memberitahukan kalau berkasnya tidak bisa diambil. Bapak gembala berkata kalau dulu juga pernah ada yang tidak mengumpulkan berkas N1-N4 dan bapak gembala tidak mau memberkati karena N1-N4 adalah salah satu syarat dan dasar untuk diteguhkan dalam nikah. Waktu itu saya menjawab: 'Ya saya berusaha dulu, om.'

Saya kembali menghubungi ibu di catatan sipil dan dia memberikan nomor telepon temannya, yang mungkin saja besok dia lembur. Saya segera menghubungi ibu tersebut dan dia berkata kalau besok coba telepon lagi karena sudah malam dan dia tidak janji bisa menolong.
Malam itu saya benar-benar takut dan kuatirkarena sebagian keluarga besar sudah datang di Malang. Saya hanya bisa berserah waktu itu, karena ini merupakan sesuatu yang mustahil bagi saya dan saya sudah berusaha dengan kekuatan saya sendiri tetapi tidak mampu.
Saya memutuskan untuk mengajak Nova (calon isteri saya) dan Ayu (adik saya) untuk berdoa bersama. Kami menyembah Tuhan, memohon uluran tangan Tuhan. Waktu itu saya merasa hanya seperti anjing yang menunggu remah-remah roti yang jatuh dari meja tuannya. Kami memohon pembukaan firman Tuhan karena saya percaya kalau ada pembukaan Firman, pasti ada jalan keluardan saya percaya Tuhan sebagai Imam besar tidak akan mempermalukan kita.

Keesokan paginya jam 5 pagi, saya menghubungi ibu catatan sipil yang pertama tadi, dan handphonenya tidak aktif. Saat itu saya takut dan kuatir, karena jam pemberkatan yang semakin dekat, yaitu jam 11 siang. Saya mencoba menghubungi ibu yang kedua, tiba-tiba terbesit di pikiran saya untuk meminta nomor telepon bapak yang memegang kunci dan ibu itu memberikan nomor teleponnya.
Segera saya hubungi bapak tersebut, tetapi berkali-kali tidak diangkat. Saya tetap mencoba menghubungi dan akhirnya diangkat. Saya meminta bantuannya agar saya bisa mengambil berkas di Dispenduk malang. Dia berkata kalau bapak tersebut sedang di kota Batu dan waktu itu di Batu sedang hujan deras, jadi tidak memungkinan untuk ke Malang.

Saya tetap berdoa di dalam hati dan saya percaya Tuhan pasti tolong. Setengah jam kemudian sekitar jam 7 pagi, bapak tersebut menelepon saya dan dia berkata, kalau dia mau menjemput anaknya di alun-alun kota Malang, sekalian dia mau mengambilkan berkas-berkasnyadan menyuruh saya untuk segera ketemu di Dispenduk. Saat itu saya menyuruh adik saya, Ayu untuk mengambilkannya.

Saat itu damai sejahtera dan sukacita saya rasakan dan bersyukur bahwa Tuhan selalu memperhatikan kehidupan kami yang hanya seperti sehelai rambut yang tidak berarti di mata dunia. Jam 9 pagi berkas-berkas itu sudah di tangan saya dan saya segera menghubungi bapak gembala untuk memberitahukan bahwa surat-suratnya sudah ada. Tuhan selalu menolong tepat pada waktu-Nya.

Puji Tuhan acara kami dari pagi sampai malam berjalan dengan khidmat dan lancar, ada damai sejahtera yang bisa dirasakan, dan semua keluarga yang hadir merasakan sukacita dan berbahagia.

Dari peristiwa yang saya alami ini saya semakin diteguhkan di dalam kandang penggembalaan, saya tidak bisa membayangkan kalau saya tidak tergembala, pasti tidak ada jalan keluar.
"Tuhan tidak meminta kita memiliki iman sebesar gunung untuk memindahkan gunung, tetapi Tuhan hanya meminta iman sebesar biji sesawi untuk kita dapat memindahkan gunung."

Terima kasih, semoga kesaksian ini bisa menjadi berkat dan kekuatan bagi kita semua dan saya mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan.

Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Versi Cetak

Kesaksian
  • Seorang diri bersama Yesus (Ibu Sepina Simanjuntak (Medan))
    ... bersama Tuhan Yesus beberapa minggu terakhir ini. Pada hari rabu pagi sehabis ibadah doa semalaman saya pulang ke rumah dan tidak seberapa jauh ke simpang rumah saya tiba-tiba dalam angkutan umum angkot saya menggigil kedinginan sampai seluruh tubuh gemetar. Saya berdoa tolak roh-roh jahat dan terus menyembah Tuhan. Turun dari ...
  • Prajurit Yesus Kristus (Sejanti)
    ... adalah seorang yang jahat. Tidak ada yang saya lakukan bagi Tuhan walaupun saya adalah pelayan Tuhan dari sejak kecil. Ayah saya selalu berkata Lebih baik kamu menjadi prajurit Yesus Kristus daripada prajurit dunia. Saya berpikir bahwa itu adalah adalah hal yang baik karena selama saya bekerja di dunia saya tidak ...
  • Mujizat jasmani menyertai mujizat rohani yang saya alami (Sdr. Andro Abraham Damanik (GPTKK Jl. Suprapto Medan))
    ... pengerjaan skripsi saya diberikan tugas atau amanat dari kampus saya agar bersedia mengikuti Olimpiade Kedokteran Indonesian Medical Olympiad yang diadakan di Makasar Universitas Hasanudin dan sepulangnya dari Makassar saya diperhadapkan dengan ujian blok sehingga sekitar minggu saya tidak bisa menjumpai dosen pembimbing saya untuk bimbingan skripsi. Setelah itu saya menjumpai dosen ...
  • Tuhan Tidak Pernah Menipu (Ibu Wita Mertes (Jerman))
    ... terlepas dari ancaman maut. Yang pertama saya mengalami ini saat waktu kembali dari Indonesia ke Jerman bulan Maret yg lalu selesai mengikuti ibadah kunjungan dari Papua. Pesawat yg saya tumpangi dari Jakarta menuju Jerman mengalami kerusakan yang tidak diketahui. Saat pesawat mau terbang tiba-tiba kita mendengar info bahwa pesawat harus distop Kita ...
  • Kuasa Firman Penggembalaan (Ibu Wita Mertes)
    ... keluarga kami dari Jerman sehingga bisa berdiri di sini melihat langsung ibadah di GPT Kristus Kasih Malang Indonesia sekalipun hanya minggu. Pertama kali saya mendengar pengajaran ini tahun dari Majalah Manna yang dikirim kakak saya dari Medan. Kemudian setelah saya baca saya lihat di internet lewat website-nya. Saya penasaran dan ...
  • Kuasa Hidup Tergembala (Wita Mertes (Jerman))
    ... jarak jauh untuk boleh bersaksi lewat internet siaran langsung ini. Dan terima kasih juga untuk waktu yang diberikan. Sebenarnya saya sudah lama merindukan untuk bisa bersaksi seperti ini tapi tadinya saya tidak tahu bagaimana caranya. Lalu saya bergumul dalam doa. Pada awal bulan Desember yang lalu kalau tidak salah tanpa ...
  • Tuhan Tidak Tinggalkan Hidup yang Setia (Pretty Cindy)
    ... saya menyusun proposal Tugas Akhir TA . Karena waktu yang diberikan sangat singkat dan mepet ditambah pembimbing saya yang agak ruwet saya banyak merasa jengkel dan marah begitu pula teman-teman saya kelas lainnya. Tapi pada saat saya membaca firman Tuhan Tuhan menegur saya bahwa jengkel dan marah adalah tabiat antikris ...
  • Kebaktian Kunjungan di Bandung (Yohan)
    ... Bandung. Awal berangkat karena naik bis rombongan Malang mengatakan akan bertemu dengan rombongan Surabaya di tempat istirahat jam pagi. Tepat jam pagi saya sudah sampai di tempat istirahat di Tol Sidoarjo. Ternyata baru dapat kabar jam bis baru berangkat dari Malang. Jadi harus tunggu sekitar jam lebih di tempat istirahat ...
  • Tuhan Tentukan Hidupku (Ibu Aruman)
    ... syukur atas kemurahan Tuhan karena saya diberi kesembuhan. Saya sakit selama minggu. Kalaupun saya sakit itu semata-mata kemurahan Tuhan. Saya berjanji pada Tuhan kalau hidup saya sampai di sini saya menyerah. Hanya Tuhan yang menentukan hidup saya. Kepada Bapak dan Ibu yang sudah mengunjungi saya tidak bisa membalas apa-apa saya ...
  • Tragedi Rawon (Maya/ Ibu Yudha)
    ... Yesus Kristus. Sebenarnya saya malu untuk menyaksikan ini karena saya menganggap ini masalah sepele tetapi melihat kebaikan Tuhan yang begitu besar dan bahaya yang akan terjadi akibat kelalaian saya saya tidak malu untuk bersaksi. Beberapa waktu lalu hari Kamis tanggal Januari sekitar jam . WIB saya memanaskan rawon. Habis menyalakan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.