KEBAKTIAN LAINNYA
Transkrip lengkap lainnya
Bible Study Surabaya (Senin, 19 Februari 2007)
Tayang: 24 Juni 2007
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 09 April 2007)
Tayang: 11 November 2007
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin Sore, 16 Desember 2013)
Tayang: 08 Juli 2014
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 31 Maret 2014)
Tayang: 19 Juli 2015
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 15 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 25 Agustus 2014)
Tayang: 13 Desember 2016
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 04 Februari 2008)
Tayang: 10 Maret 2010
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 21 Mei 2007)
Tayang: 07 Maret 2008
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin Sore, 26 Agustus 2013)
Tayang: 29 September 2013
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 08 Januari 2007)
Tayang: 28 April 2007
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 30 Juli 2007)
Tayang: 10 Agustus 2008
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 Desember 2007)
Tayang: 10 Maret 2010
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin Sore, 04 November 2013)
Tayang: 06 Arpil 2014
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 14 Januari 2008)
Tayang: 10 Maret 2010
[baca transkrip] | [download file transkrip]
ALAT TABERNAKEL
Pelataran Pintu Gerbang Mezbah Korban Bakaran Bejana Pembasuhan Dari Tembaga Pintu Kemah Pelita Emas Meja Roti Sajian Mezbah Dupa Emas Pintu Tirai Tabut Perjanjian Imam-Imam Imam Besar Tahbisan Imam-Imam Ukupan Wangi-wangian Papan-papan dan Kayu Lintang Tudung (Tenda) Tabernakel
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
Kebaktian: Bible Study Surabaya
Tanggal: Senin, 05 November 2007
Tempat:
WR Supratman 4 Sby
Pembicara: Pdt. Widjaja Hendra
Download file: [download file transkrip] - [versi cetak]
Tayang: 12 Juli 2009
Yudas 1 : 24, 25,
24. Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan
yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,
25. Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi
Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan
sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
Ay 24 --> merupakan penampilan YESUS sebagai Gembala Agung Yang berkuasa
untuk menjaga domba-domba/kita supaya jangan tersandung, terjatuh, tertinggal
pada saat YESUS datang dan sekaligus menuntun/membawa kita untuk menjadi kehidupan
yang tidak bercacat cela/yang tidak bernoda yaitu menjadi sempurna/menjadi Mempelai
Wanita yang siap menyambut kedatangan YESUS Yang keduakalinya.
Bagaimana proses supaya kita menjadi sempurna/menjadi Mempelai Wanita? Prosesnya
adalah YESUS sebagai Gembala Agung Yang menuntun kita untuk masuk dalam kegerakkan
Roh.Kudus hujan akhir = kegerakkan penyempurnaan dari gereja TUHAN. Di dalam
perj.lama, kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir sebagai Yosua yang masuk ke tanah
Kanaan yaitu perjalanan terakhir dari bangsa Israel/gereja TUHAN.
Yosua 3 : 1 – 6,
1. Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari
Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana,
sebelum menyeberang.
2. Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan,
3. dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu
melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang
suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --
4. hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta
panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu mengetahui jalan
yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."
5. Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kuduskanlah dirimu, sebab besok
TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu."
6. Dan kepada para imam itu Yosua berkata, demikian: "Angkatlah tabut
perjanjian dan menyeberanglah di depan bangsa itu." Maka mereka mengangkat
tabut perjanjian dan berjalan di depan bangsa itu.
Jadi, kegerakkan hujan akhir ini digambarkan sebagai Yosua yang menyeberangi
S.Yordan untuk masuk ke tanah Kanaan/tanah perjanjian dan
dipimpin oleh tabut perjanjian. Dulu tanah Kanaan ini berada di Timur- Tengah,
nanti menuju Kanaan Samawi Yerusalem Baru.
Apa arti dari tabut perjanjian? Tabut perjanjian di dalam tabernakel berada
pada puncak tabernakel dan merupakan alat yang terpenting dan memiliki dua bagian
yaitu:
- Bagian yang pertama --> tutupnya/tutupan pendamaian
dengan dua kerub yang terbuat dari emas murni dan ini menunjuk pada ke Ilahian/zat
Ilahi.
Kerub yang pertama --> menunjuk pada ALLAH Bapa/TUHAN, sedangkan tutup
pendamaian dengan tujuh percikkan darah menunjuk pada Anak ALLAH/YESUS.
Kerub yang kedua --> menunjuk pada ALLAH Roh.Kudus/Kristus
Jadi ALLAH Bapa, Anak ALLAH, ALLAH Roh.Kudus = TUHAN YESUS Kristus sebagai
Mempelai Pria Surga.
- Bagian yang kedua --> tabutnya/peti yang terbuat kayu
penaga yang berwarna hitam tetapi bagian luar dan dalamnya disalut dengan
emas murni/zat Ilahi sehingga kayunya tidak terlihat lagi dan ini menunjuk
pada gereja TUHAN yang menjadi sama dengan Mempelai Pria Surga yang disebut
dengan Mempelai Wanita TUHAN. Kayu penaga yang berwarna hitam ini adalah manusia
daging yang berdosa.
Mempelai ini belum terjadi, tetapi sekarang tabut perjanjian ini baru menunjuk
pada kabarnya yaitu ‘Kabar Mempelai’ agar kita dapat menjadi Mempelai
Wanita TUHAN. Jadi kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir adalah kegerakkan yang dipimpin
oleh Firman pengajaran Mempelai/Kabar Mempelai. Semoga kita dapat mengerti.
Saya selalu menguang-ulang pemberitaan ini yaitu ada dua pemberitaan injil
yaitu injil tentang keselamatan/Firman penginjilan (Efesus 1 : 13)
yaitu Firman yang memberitakan tentang kedatangan YESUS Yang pertama kali, IA
mati di kayu salib untuk membawa orang-orang berdosa percaya kepada YESUS dan
diselamatkan. Firman penginjilan ini untuk menambah kuantitas/jumlah anggauta
Tubuh Kristus/Mempelai Wanita, sebab jumlah dari Mempelai Wanita ini haruslah
tepat/sesuai dengan kehendak TUHAN. Sebagai contoh: jari tangan kita haruslah
lima, tetapi kalau berjumlah empat, maka itu berarti belum sempurna. Jadi Firman
penginjilan itu penting untuk menambah jumah orang-orang berdosa, percaya kepada
YESUS dan diselamatkan. Itu sebabnya kita tidak boleh menghina penginjilan sebab
penting.
Tetapi belumlah cukup dengan kuantitas harus menjadi kualitas, itu sebabnya
ada yang kedua yaitu cahaya injil tentang kemuliaan Kristus/Firman pengajaran
Mempelai yang memberitakan tentang kedatangan YESUS Yang keduakali sebagai Raja
di atas segala raja dan sebagai Mempelai Pria Surga untuk menyempurnakan tubuh
Kristus/sidang jemaat. Kehidupan yang sudah selamat akan disempurnakan = menambah
kualitas dari sidang jemaat sampai menjadi sempurna seperti YESUS = menjadi
Mempelai Wanita TUHAN dan ini yang
disebut dengan Firman pengajaran Mempelai/Kabar Mempelai. Inilah dua bentuk
dari pekabaran injil.
Di bagian atas diterangkan tentang kegerakkan Roh.Kudus hujan awal dan disebut
dengan Firman penginjilan untuk menambah jumlah --> di mulai dari TUHAN YESUS
– dua belas murid – tujuhpuluh murid, kemudian pada saat Petrus
berkhotbah bertambah menjadi tigaribu orang – limaribu orang – sampai
kita sekarang.
Kemudian kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir yaitu kegerakkan dalam Firman pengajaran/Kabar
Mempelai untuk menambah kualitas dari sidang jemaat sampai menjadi sempurna
seperti YESUS. Ini yang sekarang harus kita ikuti.
Tadi di dalam srt Yudas 1 : 24, Gembala Agung menudungi kita/menjaga
kita supaya kita tidak tersandung, dan juga membawa kita ke dalam kesempurnaan
= menuntun kita masuk ke dalam kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir/kegerakkan dalam
Firman pengajaran/Kabar Mempelai.
Kita harus berhati-hati sebab di dalam alkitab sudah ada contoh ada kegerakkan/ibadah
pelayanan yang tidak dipimpin oleh tabut perjanjian/tidak ada pembukaan Firman
dan ibadah semacam ini disebut dengan kegerakkan/ibadah pelayanan yang nekat.
Bilangan 14 : 44, 45,
44. Meskipun demikian, mereka nekat naik ke puncak gunung itu, tetapi
tabut perjanjian TUHAN dan Musa juga tidaklah meninggalkan tempat perkemahan.
45. Lalu turunlah orang Amalek dan orang Kanaan yang mendiami pegunungan itu
dan menyerang mereka; kemudian orang-orang itu mencerai-beraikan mereka sampai
ke Horma.
Mereka nekat naik ke puncak gunung untuk menyerang tetapi Musa dan tabut perjanjian
berada di bawah. Jadi ibadah pelayanan/kegerakkan rohani tanpa tabut perjanjian/tanpa
Firman pengajaran, hanya akan menimbulkan kekalahan/kalah terhadap musuh/kalah
terhadap dosa sehingga akan menambah dosa sebab dosa-dosa lama berkembang lagi.
Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, saudara berada di dalam penggembalaan masimg-masing,
kalau di dalam pelayanan tanpa ada tabut perjanjian/tanpa ada pembukaan Firman,
maka saudara hanya akan menerima kekalahan dan sidang jemaat akan tercerai berai
bahkan kerohanian mereka menjadi merosot.
Kalau kita mengikuti fellow-ship/ibadah persekutuan tanpa pembukaan Firman,
maka kita pulang hanya dengan kekalahan dan tidak ada gunanya bahkan rugi.
Dan juga bagi sidang jemaat, jika datang ke ibadah persekutuan tanpa ada pembukaan
Firman, maka saudara pulang akan mengalami kekacauan --> rumah tangga bahkan
nikah menjadi kacau balau. Semakin kita beribadah, akan semakin tercerai berai.
Semoga kita dapat mengerti.
Jika kita mau mencapai kesempurnaan, maka kita harus melewati kegerakkan hujan
awal, tetapi harus dilanjutkan dengan dituntun oleh kegerakkan hujan akhir/kegerakkan
di dalam tabut perjanjian/pembukaan Firman pengajaran tetapi jarak dengan tabut
itu harus sesuai dengan aturan.
Yosua 3 : 4, hanya antara kamu dan tabut itu harus ada
jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya
supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah
kamu lalui dahulu."
Apa arti dari duaribu hasta? Duaribu ini menunjuk pada ruangan suci yang memiliki
ukuran --> p = 20, l = 10, t = 10, jadi isi = 20 x 10 x 10 = 2000.
Jadi jarak duaribu hasta dengan tabut perjanjian, untuk sekarang berarti kita
berada di dalam kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir = kita hidup di dalam ruangan
suci/kandang penggembalaan. Dulu di dalam ruangan suci ada tiga macam alat dan
untuk sekarang adalah ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok. Semoga kita
dapat mengerti.
Jadi, kita masuk dalam kepenuhan Roh.Kudus hujan akhir ini, bukan berarti
kita ikut kesana dan kemari, bukan! Tetapi yang harus kita lakukan adalah terlebih
dahulu kita bertekun di dalam penggembalaan. Saya selalu mengatakan apa yang
dikatakan oleh alm.bpk pdt In Juwono dan alm.bpk.pdt Pong Dongalemba, bahwa
ibadah kebangunan rohani merupakan kelimpahan dari apa yang ada di dalam sidang
jemaat. Bukan di dalam sidang jemaat kosong, kemudian kita keluar untuk mengadakan
ibadah kebangunan rohani, maka akan habis. Hal ini sangat saya takutkan sebab
hal ini merupakan hal yang sungguh-sungguh serius.Tetapi kalau berkelimpahan,
harus dibawa keluar sebab kalau tidak dibawa keluar = egois, akan merugikan
sebab akan meledak.
Jadi, awal dari ibadah kebangunan rohani adalah ketekunan di dalam tiga macam
ibadah pokok sebab ini merupakan kebangunan rohani yang sesungguhnya sebab sesudah
kita diberkati di dalam kelimpahan Firman, kita harus membawanya keluar. Semoga
kita dapat mengerti.
Di luar sistim penggembalaan/di luar angka duaribu, kita akan menemukan jalan
buntu dan jalan yang penuh dengan sandungan sehingga akan menjatuhkan kita.
Bahkan di luar angka duaribu yang positif ini, ada angka duaribu yang lain/yang
negatif yaitu duaribu ekor babi yang hanya mengarah kepada kegerakkan kenajisan/Babil/duaribu
ekor babi yang mati lemas. Babi ini diternakkan, berarti kenajisan itu bertambah-tambah.
Ini merupakan hal yang benar-benar serius; itu sebabnya kita harus mempertahankan
duaribu yang positif sebab ini merupakan kebangunan rohani yang sesungguhnya.
Yosua 3 : 4, hanya antara kamu dan tabut itu harus ada
jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya
supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah
kamu lalui dahulu." Kalau kita tergembala, maka kita akan menemukan jalan
yang baru = dalam penggembalaan, Gembala Agung akan menuntun kita ke jalan yang
baru. Itu sebabnya bagi rekan-rekan hamba TUHAN, saudara harus terlebih dahulu
tergembala dengan bertekun di dalam penggembalaan supaya saudara jangan menemukan
jalan yang penuh dengan sandungan dan jalan buntu yaitu jalan yang penuh dengan
kenajisan/kegerakkan di dalam kenajisan.
Di dalam penggembalaan kita akan menemukan jalan yang lain/jalan yang baru,
artinya:
- jalan tanpa Herodes/jalan tanpa sandungan. Waktu orang-orang Majus, sebelum
mereka bertemu dengan YESUS, terlebih dahulu mereka bertemu dengan Herodes
dan Herodes memerintahkan mereka untuk menyelidiki dan kemudian memberitahukan
di mana YESUS berada. Tetapi lewat mimpi, mereka diberi jalan yang baru yaitu
jalan tanpa Herodes. Jika mereka kembali ke Herodes, mereka akan dibunuh dan
YESUS juga akan dibunuh. Jadi jalan tanpa Herodes/jalan tanpa sandungan supaya
kita tidak pernah tersandung dan menjadi sandungan.
- kita selalu mengalami pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia
rohani.
- jalan keluar dari segala masalah. Di dalam penggembalaan, selalu ada jalan
keluar. Kalau orang dunia harus melalui jalan yang tidak pernah mereka lalui,
pasti mereka akan tersesat dan ini berbeda dengan orang yang berada di dalam
penggembalaan, sebab di dalam penggembalaan selalu ada jalan keluar dari segala
masalah. Saya memiliki pengalaman sebagai seorang gembala yang sudah menggembalakan
sidang jemaat selama limabelas tahun. Ada banyak bukti-bukti dari kehidupan
yang menghadapi jalan buntu. Mereka datang kepada saya dan saya hanya memberi
nasihat kepada mereka agar mereka jangan menjauhkan diri dari TUHAN, tetapi
harus bertekun di dalam tiga macam ibadah pokok. Jangan karena ada masalah,
kita meninggalkan TUHAN/ibadah dan ternyata resep ini banyak menolong. Sedikit
demi sedikit ada pembukaan jalan/ada jalan keluar dari segala masalah. Mari!
Asalkan kita jangan tersandung dan menjadi sandungan, sebab hal ini menjadikan
kita tidak memiliki jalan lain. Semoga kita dapat mengerti.
Sekarang, bagaimana sikap kita terhadap tabut perjanjian? Kita harus memiliki
sikap yang positif --> Yosua 3 : 3, 6,
3. dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah
kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang
memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya
–
6. Dan kepada para imam itu Yosua berkata, demikian: "Angkatlah tabut perjanjian
dan menyeberanglah di depan bangsa itu." Maka mereka mengangkat tabut perjanjian
dan berjalan di depan bangsa itu.
Jadi sikap yang positif dari kita terhadap tabut perjanjian ini adalah, kita
hanya boleh: -) melihat -) mengikuti dan -) mengangkat/memikul tabut perjanjian
itu.Yang lain tidak boleh kita lakukan. Inilah sikap terhadap Kabar Mempelai
yang diwahyukan oleh TUHAN kepada Musa ketika Musa menerima dua loh batu dan
tabernakel di atas G.Sinai. Kemudian rasul Paulus juga menerima wahyu dari TUHAN
sebab ia sering mengajarkan tentang kerajaan surga/tentang Mempelai/Kabar Mempelai.
Juga diwahyukan oleh TUHAN kepada alm.bpk.pdt v Gessel untuk dapat menyusun
66 kitab dari alkitab ke dalam susunan dari tabernakel.
Bagaimana sikap kita terhadap Firman yang diwahyukan oleh TUHAN dari jaman
ke jaman? Sebab yang boleh hanyalah melihat, mengikuti dan mengangkat/memikul.
Orang Israel pernah mengangkat tabut perjanjian ini dengan menaikkannya ke dalam
pedati, sebab hal ini pernah dilakukan oleh orang Filistin ketika mereka mengembalikan
tabut perjanjian yang mereka bawa ketika bangsa Israel kalah berperang dengan
mereka. Dan akibatnya pedati itu tergelincir.
Apa arti dari melihat, mengikuti dan mengangkat/memikul?
- melihat dan mengikuti --> segala aspek kehidupan kita
harus melihat Firman = harus sesuai dengan Firman pengajaran Mempelai/Kabar
Mempelai yang kita terima. Bagi kaum muda, jika saudara mau menikah, saudara
harus melihat Firman terlebih dahulu, jangan melihat uangnya/gajinya terlebih
dahulu. Demikian juga setelah menikah --> bagaimana sikap dari suami/isteri.
Demikian juga di dalam pekerjaan dan beribadah, semua sudah ada aturannya.
Contoh: waktu Musa membuat tabernakel, semuanya harus sesuai dengan contoh
yang ia lihat dari surga, tidak boleh meleset satu incipun.
- mengangkat/memikul = bertanggung jawab untuk mempraktekkan
Firman pengajaran Mempelai/Kabar Mempelai.
- sesudah mempraktekkan Firman, maka kita bertanggung jawab untuk memberitakan
Firman kemanapun diutus oleh TUHAN. Kalau kita terlebih dahulu mempraktekkan
Firman, kemudian kita beritakan, maka Firman itu tidak akan pernah habis.
Sekalipun kita menghadapi banyak tantangan ketika memberitakan Firman seperti
Yosua yang menghadapi S.Yordan. Memberitakan Firman ini bukan hanya berkhotbah,
tetapi dapat juga lewat kesaksian hidup di kantor atau di mana saja. Inilah
sikap yang positif terhadap Firman. Semoga kita dapat mengerti.
Ada sikap yang lain yaitu sikap yang negatif --> 2 Samuel 6 : 2,
3, 6, 7,
2. Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan seluruh
rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut
dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim.
3. Mereka menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta yang baru setelah mengangkatnya
dari rumah Abinadab yang di atas bukit. Lalu Uza dan Ahyo, anak-anak Abinadab,
mengantarkan kereta itu.
6. Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya
kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir.
7. Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana
karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.
Bangsa Israel meniru bangsa Filistin. Dulu orang Filistin mengalahkan bangsa
Israel dan mereka merampas tabut perjanjian, tetapi karena di Filistin terjadi
kekacauan, maka mereka mengirim tabut perjanjian kembali dengan menaikkan tabut
itu ke atas kereta. Kemudian sekarang, raja Daud berpikir daripada susah-susah
memikul/mengangkat tabut itu karena berat, lebih baik dinaikkan ke atas kereta
supaya lebih cepat.
Dinaikkan keatas kereta =
- memakai cara dunia, seringkali kita merasa lebih hebat
dari TUHAN sehingga bersikap salah terhadap terhadap tabut perjanjian/Kabar
Mempelai yang merupakan wahyu dari TUHAN.
Kesalahan dari tabut perjanjian dinaikkan ke atas kereta yang baru = Kabar
Mempelai dicampur dengan cara-cara dunia/cara-cara yang mengenakkan daging/cara
dari orang Filistin sebab tidak memikul/mengangkat tabut, akibatnya lembu
tergelincir.
Tergelincir = salah arah, tidak lagi menuju ke Kanaan Samawi/Yerusalem Baru.
Mungkin ingin lebih cepat sehingga memakai cara dunia (memakai uang, memakai
ini dan itu) sehingga akibatnya tergelincir, salah arah/tersesat. Kalau memakai
cara dunia, maka akan banyak orang yang disesatkan. Tergelincir dan tersesat
sebab terkena ajaran-ajaran sesat sehingga tidak mengarah ke Yerusalem Baru.
- mengulurkan tangan untuk memegang tabut = campur tangan
manusia terhadap Firman TUHAN. Mungkin ditambah dengan ilmu pengetahuan karena
merasa tabut itu kurang ini dan itu. Juga ditambah dengan pengalaman. Campur
tangan manusia untuk menambah atau mengurangi Kabar Mempelai dan ini merupakan
suatu keteledoran sehingga membuat tersesat, kemudian kerohanian menjadi mati
sampai mati di neraka. Mengulurkan tangan untuk memegang tabut tidak boleh
dilakukan, yang boleh hanyalah melihat, mengikuti dan mengangkat/memikul.
Memikul ini hanya pikulannya yang boleh dipegang, sedangkan tabutnya tidak
boleh dipegang.
Bagi siswa/i Lempin-El, sesudah tamat dari Lempin-El ini, maka harus dilanjutkan
dengan sekolah di bawah Kaki TUHAN, saudara jangan menambah/mengurangi, sebab
ini bagaikan saudara mengulurkan tangan = teledor sehingga mati rohani. Cukup
dengan belajar dibawah Kaki TUHAN yaitu melihat, mengikuti dan memikul tabut
sebab apa yang berasal dari TUHAN tidak boleh ditambah/dikurangi dan ini sungguh-sungguh
merupakan hal yang serius. Periksa sampai di sini!!!!!
Jadi sifat yang negatif adalah:
- tergelincir = salah arah sehingga mudah disesatkan dan menjadi
- teledor = mati rohani karena adanya campur tangan manusia lewat ilmu pengetahuan,
dan juga lewat pengalaman.
Itu sebabnya dihari-hari ini kita jangan ikut-ikutan tergelincir dan teledor
tetapi kita tetap berada pada sikap yang positif yaitu kita hanya melihat, mengikuti
dan mengangkat/memikul tabut dan ini sudahlah cukup untuk membawa kita masuk
ke Kanaan Samawi/Yerusalem Baru. Semoga kita dapat mengerti.
Jika kita sudah melihat, mengikuti dan memikul tabut perjanjian, maka akan
ada hasilnya yaitu:
- Bilangan 10 : 33, Lalu berangkatlah mereka dari gunung
TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN
berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk
mencari tempat perhentian bagi mereka.
Memberikan perhentian/kelegaan/damai sejahtera kepada kita ditengah-tengah
padang gurun dunia yang sangat panas. Kalau kita merasa kepanasan, maka saya
rasa kita tidak akan merasa damai, paling tidak kita goyang dengan kipas.
Di dalam injil Matius 11 dikatakan kalau ada kelegaan, maka akan merasa enak
dan ringan. Matius 11 : 28 – 30,
28. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu.
29. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut
dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
30. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
Marilah kepadaKU = undangan dari YESUS.
Arti dari memberi kelegaan adalah:
- letih lesu dan beban berat kita sudah ditolong oleh TUHAN. Jika ada
pemberitaan Kabar Mempelai yang sungguh-sungguh dari TUHAN, maka orang
yang datang dengan letih lesu dan berbeban berat akan mengalami perhentian
sebab sudah ditanggung oleh TUHAN/Mempelai Pria Surga. Dan
- kita sudah menjadi lemah lembut serta rendah hati = tidak ada kekerasan
hati lagi. Sebab yang membuat kita tidak merasa damai adalah kekerasan
hati dan juga tinggi hati/kesombongan. Pada awalnya kita merasa hebat
tetapi begitu kita mendengar pekerjaan Kabar Mempelai, kita dapat menjadi
rendah hati dan lemah lembut = mengakui kekurangan kita.
Inilah pekerjaan dari tabut. Kalau masih ada hal yang berat, mari! Datang
kepada TUHAN, biar pekerjaan Firman/sinar kemuliaan Firman menerobos ke dalam
hati kita. Kita jangan keraskan hati, jangan sombong, tetapi banyak merendahkan
hati dengan mengakui kesalahan-kesalahan dan kekurangan-kekurangan kita sehingga
kita mendapatkan kelegaan. Semoga kita dapat mengerti.
- Yosua 3 : 14 – 17,
14. Ketika bangsa itu berangkat dari tempat perkemahan mereka untuk menyeberangi
sungai Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan
bangsa itu.
15. Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan
para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai
itu -- sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim
menuai --
16. maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi
bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah
Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus
sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho.
17. Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu tetap berdiri di
tanah yang kering, di tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel
menyeberang di tanah yang kering, sampai seluruh bangsa itu selesai menyeberangi
sungai Yordan.
Hasil dari melihat, mengikuti dan memikul tabut perjanjian selanjutnya adalah
kita mengalami kuasa penyucian Firman/Kabar Mempelai atas kehidupan kita.
Mengalami kuasa penyucian Firman/Kabar Mempelai atas kehidupan kita yaitu:
- air di hulu menjadi bendungan dan
- yang di hilir masuk ke dalam L. Asin.
Saya akan terlebih dahulu menerangkan penyucian air di hilir yang semuanya
masuk ke L.Asin = penyucian dari dosa masa lalu/dosa yang sudah kita lakukan/
yang mengalir selama ini. Kalau kita menerima Firman/Kabar Mempelai yang lebih
tajam dari pedang bermata dua sehingga sedikit demi sedikit kita mengakui
dosa-dosa itu dan jika diampuni, kita jangan berbuat dosa lagi dan jika ini
terjadi terus menerus = dosa masa lalu diselesaikan --> dosa yang sudah
kita katakan, kita pikirkan, kita akan diampuni, jangan berbuat dosa itu lagi
= beban dosa sudah diselesaikan.
Tetapi dari depan masih ada air yang mengalir, tetapi ketika kaki dari imam-imam
menginjak air sehingga air yang dihilir menjadi seperti bendungan = penyucian
dari dosa yang akan datang = dosa yang menjerat dan menyandung kehidupan kita.
Dibelakang sudah diselesaikan dan juga dosa yang didepan sudah diselesaikan
oleh Kabar Mempelai/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Jika
kita terus berkecimpung di dalam dosa, maka ini berarti belum ada pekerjaan
Firman pengajaran.
Mari diteliti, kalau kita selama ini terus menerus letih lesu dan belum pernah
mengalami pekerjaan dari Kabar Mempelai sehingga dosa itu terus mengalir bahkan
menjadi banjir. Mari perhatikan sikap kita/jarak duaribu, apakah kita sudah
bertekun? Kalau kita sudah bertekun, maka kita harus memperhatikan sikap,
apakah kita sudah melihat dan mempraktekkan Firman? Sebab jika kita sudah
mempraktekkan Firman, maka pasti ada hasil yaitu, kita mulai mengalami perhentian
--> apa yang berat menjadi ringan. Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, jika pelayanan
saudara terasa berat, akan menjadi enak dan ringan. Demikian juga di dalam
nikah dan buah nikah yang terasa berat, akan menjadi enak dan ringan. Juga
ekonomi yang berat, akan menjadi enak dan ringan.
Inilah pekerjaan tabut, bukan ijazah dan juga bukan usaha kita, silahkan berusaha!
Tetapi sesungguhnya yang menentukan adalah pekerjaan dari tabut perjanjian
yang menghasilkan perhentian.
Juga ada penyucian dari dosa yang mulai diputus dari bagian depan dan belakang
sehingga semuanya menjadi kering dan menjadi jalan yang tidak akan mengganggu
kita sampai kita tidak bercacat cela.
Efesus 5 : 25 – 27
25. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi
jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
26. untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan
air dan firman,
27. supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan
cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat
kudus dan tidak bercela.
Kudus dan tak bercacat cela = sempurna.
Kita jangan menyalahkan/mengkambing hitamkan pengajaran/tabut kalau kita belum
mendapatkan hasil, sebab pengajaran Mempelai ini merupakan wahyu dari TUHAN
yang tidak pernah salah, yang salah adalah kita, bagaimana jarak dan sikap
kita. Ini yang perlu dikoreksi.
Mari sekali lagi! Kita jangan memperdebatkan ini dan itu, tetapi kita harus
menjaga sikap terhadap tabut/jarak terhadap tabut sebab ini yang terpenting
supaya hasilnya menjadi nyata.
- Mazmur 132 : 8, Bangunlah, ya TUHAN, dan pergilah
ke tempat perhentian-Mu, Engkau serta tabut kekuatan-Mu!
Hasil selanjutnya dari melihat, mengikuti dan memikul tabut perjanjian adalah
kita mendapatkan kekuatan extra sehingga kita menjadi kehidupan yang kuat
dan teguh hati. Tabut perjanjian ini tidak memberikan kekuatan otot yang hebat,
tetapi kekuatan yang menjadikan kita kuat dan teguh hati dalam menghadapi:
- pengajaran-pengajaran palsu. Jika ada yang membicarakan tentang tabut
perjanjian yang sudah dijamah oleh tangan dengan ilmu pengetahuan, kita
jangan mau menerima sebab nanti kita akan tergelincir.
- masalah-masalah di akahir jaman.
- dosa-dosa.
Inilah pekerjaan tabut yaitu:
- berharap sepenuhnya kepada TUHAN, tidak kepada yang lain
- memberi perhentian
- memberi penyucian dan
- memberi kekuatan/kuat dan teguh hati sehingga TUHAN Yang akan menyelesaikan
semuanya. Kita tidak akan pernah ditinggal sendirian.
1 Tawarikh 28: 20, Lalu berkatalah Daud kepada Salomo,
anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah
takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau.
Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk
ibadah di rumah Allah selesai.
Di saat kita menghadapi segala sesuatu, tetapi kalau kita tetap kuat dan teguh
hati dan hanya berharap kepada TUHAN, maka TUHAN tidak pernah membiarkan kita
bergumul sendirian. TUHAN akan bersama dengan kita sampai TUHAN menyelesaikan
semuanya, seperti Yang IA teriakkan dari atas kayu salib ‘sudah selesai’.
Perjamuan suci merupakan bukti bahwa IA sanggup/TUHAN bergumul dan tidak membiarkan
kita bergumul sendiri. TUHAN bergumul bersama kita untuk menyelesaikan segala
masalah kita/segala dosa kita sampai menjadikan kita menjadi Mempelai Wanita
yang sempurna.
Bagi kaum muda! Untuk masa depanmu, saudara tidak pernah dibiarkan sendiri
asal ada tabut perjanjian sehingga ada:
- perhentian
- penyucian
- kuat dan teguh hati, maka saudara tidak akan pernah dibiarkan/bergumul
sendirian sebab TUHAN juga bergumul bersama dengan saudara dan IA menyelesaikan
segalanya seperti yang IA teriakkan dari atas kayu salib ‘sudah selesai’,
itu sebabnya saudara jangan ragu-ragu.
Perjamuan suci, biarlah menguatkan kita kembali sebab TUHAN sudah menyelesaikan
semuanya, bukan hanya masalah dan dosa-dosa yang sudah diselesaikan tetapi sampai
kita menjadi Mempelai Yang sempurna agar layak menyambut kedatanganNYA Yang
kedua kalinya.
Mazmur 27 : 14, Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah
hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Jika kita kuat dan teguh hati, maka kita dapat menantikan kedatangan TUHAN,
kita tidak akan tersandung lagi tetapi kita akan terangkat bersama-sama dengan
Dia selama-lamanya.
Mari! Sekarang ini TUHAN mau melihat bagaimana:
- sikap kita terhadap tabut perjanjian
- bagaimana jarak kita terhadap tabut. Jika sudah benar, maka pasti ada hasilnya
yaitu:
- perhentian
- penyucian
- kuat dan teguh hati sehingga TUHAN bergumul bersama dengan kita. IA
tidak akan meninggalkan kita sedikitpun dan IA akan menyelesaikan segala
masalah sampai kita menjadi Mempelai yang layak untuk menyambut kedatangan
YESUS Yang keduakalinya dan TUHAN selalu bersama dengan kita selama-lamanya.
TUHAN memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|