|
|
kebaktian lain | ||
KEBAKTIAN LAINNYA
Transkrip lengkap lainnya Lain (Penataran Imam IV-Minggu Sore, 11 November 2012) Lain (Sabtu Pagi, 09 Mei 2015 (Paskah Persekutuan)) Lain (Kamis Sore, 26 Mei 2011) Lain (Jumat Agung Surabaya, 18 April 2014) Lain (Kamis Sore, 26 Agustus 2010) Lain (Kamis Sore, 13 Maret 2008) Lain (Jumat Pagi, 20 April 2012) Lain (Selasa, 11 Maret 2008) Lain (Rabu Pagi, 12 Maret 2008) Lain (Jumat Sore, 14 Maret 2008) Lain (Penataran Imam V-Senin Sore, 12 November 2012) Lain (Ibadah Paskah II, 15 Mei 2014 (Kamis Pagi)) Lain (Rabu Pagi, 25 Agustus 2010) Lain (Jumat Pagi, 14 Maret 2008) Lain (Kamis Pagi, 26 Mei 2011) ALAT TABERNAKEL Pelataran Pintu Gerbang Mezbah Korban Bakaran Bejana Pembasuhan Dari Tembaga Pintu Kemah Pelita Emas Meja Roti Sajian Mezbah Dupa Emas Pintu Tirai Tabut Perjanjian Imam-Imam Imam Besar Tahbisan Imam-Imam Ukupan Wangi-wangian Papan-papan dan Kayu Lintang Tudung (Tenda) Tabernakel ![]() Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra. Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala silahkan ganti tanda [at] dengan @ |
Kebaktian: Lain Tanggal: Penataran Imam I-Minggu Sore, 04 November 2012 Tempat: WR Supratman 4 Sby Pembicara: Pdt. Widjaja Hendra Download file: [download file transkrip] - [versi cetak] Tayang: 28 Desember 2012 Malam ini merupakan ibadah umum, tetapi juga disertai dengan penataran bagi calon imam-imam dan juga bagi para imam-imam supaya kita dapat melayani TUHAN dengan sungguh-sungguh. Bagi saudara yang mau melayani, dapat mengetahui bagaimana melayani TUHAN dan bagi yang sudah melayani supaya pelayanan itu ditingkatkan dan ini juga termasuk bagi saya. Malam ini, saya tidak membahas injil Matius, tetapi kita membaca di dalam srt 1 Petrus 2: 9, 10, 9. Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: 10. kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan. Ini berbicara tentang imam-imam dan raja-raja. Imam adalah:
Puji syukur kepada TUHAN, di ay 10 --> tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan. Bagi bangsa kafir, TUHAN membuka kesempatan lewat jalur kemurahan/belas kasihan TUHAN dan ini seharga Darah YESUS. Jadi waktu YESUS mati di kayu salib = kemurahan dan belas kasihan TUHAN, maka bangsa kafir layak/boleh menjadi imam-imam dan raja-raja. Itu sebabnya kita harus memanfaatkan --> jika kita dapat duduk di sini seperti saya dapat berkhotbah, saudara dapat menyanyi dlsbnya, harganya itu terlalu mahal sebab seharga Darah YESUS. Berapa-pun yang mau kita bayar supaya dapat berkhotbah, dapat bermain musik? --> tidak bisa!! Sebab ini seharga Darah YESUS/kemurahan TUHAN Yang tidak dapat dibeli/ditukar dengan apa-pun juga dan dengan apa yang ada di dunia ini. Itu sebabnya kita harus menghargai jabatan pelayanan sebagai imam-imam yang melayani TUHAN. Semoga kita dapat mengerti. Kemudian seorang imam/pelayan TUHAN itu harus memiliki tiga hal yaitu:
Saya akan membahas tentang pelayanan/tahbisan yang benar yang tidak dapat dipisahkan dari pakaian. Jadi, pelayanan itu tidak dapat dipisahkan dari pakaian. Mulai malam ini, kita akan belajar tentang pakaian pelayanan. Kalau di dunia ini sangatlah jelas --> pelayanan/pekerjaan tidak dapat dipisahkan dari pakaian. Misalnya kita melihat ada seseorang yang memakai pakaian putih kemudian dilehernya tergantung stateskop, maka tanpa perlu ditanya, kita sudah mengetahui bahwa orang itu adalah seorang dokter. Atau seseorang yang memakai pakaian hijau-hijau dan menyandang senjata, maka kita semua sudah mengetahui bahwa orang itu adalah seorang T.N.I. Jadi, pekerjaan/pelayanan/tahbisan tidak dapat dipisahkan dari pakaian. Bayangkan kalau kita melayani dengan telanjang sebab tidak memiliki pakaian dan ini banyak terjadi yaitu orang yang melayani, tetapi telanjang. Itu sebabnya kita perlu berbicara tentang pakaian. Jika di dalam ktb Keluaran 28 yang berbicara soal pakaian dan di dalam ktb Keluaran 29, berbicara tentang tahbisan; itu sebabnya pakaian tidak dapat dipisahkan dari pelayanan/tahbisan. Sedangkan di dalam ktb perj.baru terdapat di dalam srt 1 dan 2 Tesalonika berbicara tentang pakaian, kemudian di dalam srt 1,2 Timotius dan srt Titus berbicara tentang tahbisan. Kita akan membaca tentang pakaian --> Keluaran 28: 1, 4, 1. "Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk memegang jabatan imam bagi-Ku -- Harun dan anak-anak Harun, yakni Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar. 4. Inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada raginya, serban dan ikat pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, dan bagi anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku. Jadi, jika kita mau melayani TUHAN, maka kita harus memiliki pakaian. Ada tujuh bagian dari pakaian pelayanan/pakaian imam-imam yaitu:
Tujuh pakaian imam-imam ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: klik untuk lihat gambar Pakaian imam besar ini menunjuk pada perjalanan dari TUHAN YESUS. Imam Besar adalah TUHAN YESUS dalam tanda kematian, kebangkitan dan kemuliaan sedangkan kita adalah imam-imam. Demikian juga dengan kita, jika kita memiliki pakaian seperti YESUS yaitu pakaian dalam tanda kematian, kebangkitan dan kemuliaan, maka kita juga akan terangkat ke surga. Jadi, melayani TUHAN itu bukan disiksa, tetapi merupakan perjalanan hidup kita; dulu merupakan perjalanan hidup YESUS yaitu kematian, kebangkitan dan kemuliaan sampai terangkat ke surga. Jadi melayani TUHAN itu sampai di surga/sampai masuk surga. Dan di surga, pekerjaan kita itu juga melayani --> siang malam kita beribadah kepada TUHAN (ayat-ayatnya terdapat di dalam ktb Wahyu). Pelayanan melayani TUHAN itu berbeda dengan bekerja sebagai dokter dlsbnya, sebab pekerjaan dokter dlsbnya hanya sampai di liang kubur --> ini kalau mampu, sebab banyak kali sebelum masuk liang kubur, sudah terlebih dahulu pensiun atau sudah tidak mampu lagi untuk menyuntik karena tangan sudah gemetar. Tetapi kalau melayani TUHAN/memiliki pakaian pelayanan, di mulai di bumi ini, sampai di surga; jadi di bumi ini jika kita melayani TUHAN merupakan adaptasi untuk hidup di surga. Kita masuk dalam pengalaman kematian, kebangkitan dan kemuliaan sampai juga terangkat bersama dengan TUHAN dan masuk ke dalam kerajaan surga. Siang dan malam kita beribadah melayani TUHAN. Semoga kita dapat mengerti. Kita akan mempelajari kelompok pertama yaitu tentang BAJU EFOD. Keluaran 28: 6, Baju efod itu harus dibuat mereka dari emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya: buatan seorang ahli. Baju efod ini harus dibuat dengan empat warna yaitu:
Kalau keempat warna ini kita tarik garis, maka akan menjadi salib TUHAN (klik untuk lihat gambar). Jadi kesimpulannya, baju efod = perjalanan salib/kematian dari YESUS sebagai Imam Besar. Dan juga merupakan tanda kematian bagi kita para hamba-hamba TUHAN/imam-imam/pelayan-pelayan TUHAN. Jadi, inilah pakaian, dulu membuat baju efod yang berwarna-warni dengan sulaman emas tetapi warna utamanya adalah empat warna yang sekarang bagi kita berarti ‘salib’. Jadi, pakaian dari hamba-hamba TUHAN/pelayan-pelayan TUHAN dan juga bagi saudara-saudara yang hendak melayani TUHAN, pakaian utama kita adalah pakaian salib. Kalau kita tidak mau salib/tanda salib bersama TUHAN, maka kita tidak dapat melayani TUHAN. Itu sebabnya harus ada tanda salib yaitu tanda kematian bersama dengan TUHAN. Hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang menolak salib = menolak pengalaman kematian = tidak memiliki baju efod = telanjang sehingga tidak dapat melayani. Kalau telanjang akan lari sebab malu seperti Adam dan Hawa begitu mereka berbuat dosa sehingga menjadi telanjang’ begitu YESUS datang di taman Eden, mereka berdua melarikan diri dan bersembunyi. Jangankan melayani, datang mendekat saja sudah merasa malu. Kita memeriksa apakah saya ini telanjang/sudah memiliki baju untuk melayani TUHAN? itu sebabnya saya mengatakan kepada para calon imam-imam yang hendak melayani, mari! terima pakaian/baju efod terlebih dahulu. Sedangkan bagi yang sudah melayani, apakah pakaian salib itu masih ada/sudah dilepas/dicopot/sudah telanjang? Sekarang ini kita memeriksanya bersama-sama. Sekarang praktek sehari-hari dari memiliki baju efod/pakaian salib yaitu:
Kalau kita dapat mengalami sengsara daging tanpa dosa, maka di ay 14 --> Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. Di baju efod itu ada warna emas --> warna utama ada empat/salib, kita jangan takut sekali-pun daging tidak kuat jika terkena nyala api siksaan = daging ini tidak mampu untuk memikul salib. Oleh sebab itu TUHAN memberikan Roh Kudus = sulaman emas. Emas = Roh Kudus. Jadi, di saat kita harus menderita bersama dengan YESUS/memikul salib, maka TUHAN akan mencurahkan Roh kemuliaan/Roh ALLAH/Roh Kudus dan ini bagaikan sulaman emas. Jadi, baju itu selain terdiri dari empat warna, juga disulam dengan benang dari emas sehingga menjadi sangat indah dan berharga mahal. Dulu baju efod ini harus dibuat, tetapi sekarang dalam arti rohani yaitu berhenti berbuat dosa/rela sengsara tanpa dosa = sengsara daging karena YESUS. YESUS sudah sengsara karena kita, kita juga sengsara karena YESUS, maka TUHAN mencurahkan Roh kemuliaan/Roh Kudus. Untuk apa sulaman emas/Roh Kudus itu?
Jadi, kita jangan takut di saat kita harus memakai baju efod/pengalaman kematian, sebab ada sulaman emas/sulaman yang mahal itulah Roh Kudus yang memberi kekuatan serta kebahagiaan kepada kita. Semoga kita dapat mengerti. Matius 18: 1, 2, 1. Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?" 2. Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka Ay 1 --> ‘siapakah yang terbesar’? sebenarnya pertanyaan ini terjadi di kalangan orang-orang dunia, seperti di kantor dlsbnya --> siapa yang terbesar? ternyata pertanyaan ini juga terjadi di kalangan para hamba-hamba TUHAN, sebab yang berbicara adalah murid-murid. Di dalam pertanyaan ini menunjuk bahwa di kalangan hamba-hamba TUHAN itu masih memiliki sifat daging/sifat dunia yaitu sombong/gila hormat dan ini sering masuk ke dalam pelayanan yaitu mau menjadi yang terbesar. Galatia 5: 24-26, 24. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. 25. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, 26. dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki. Jika tidak ada Roh/sulaman emas, maka kita menjadi gila hormat. Itu sebabnya harus ada salib terlebih dahulu, baru ada sulaman emas/Roh Kudus yang memberi kekuatan bagi kita. Sebab jika tidak ada salib, maka akan ada pertanyaan --> siapa yang paling besar? Ini berarti kita menjadi telanjang. Hamba TUHAN menjadi telanjang sebab yang ditanyakan hanyalah siapa yang terbesar = tidak memiliki salib dan juga tidak memiliki Roh Kudus. Itu sebabnya jika seorang hamba TUHAN tidak memiliki baju efod/tidak memiliki salib dan juga tidak memiliki urapan Roh Kudus, maka hamba TUHAN itu melayani dengan roh sombong/roh gila hormat. Praktek dari roh sombong/roh gila hormat adalah:
Tetapi di dalam Galatia 5: 24, 25, 24. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. 25. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, Jadi, ay 24 dan ay 25, jika daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya sudah disalib/dirobek, maka kita melayani di dalam urapan Roh Kudus/ada urapan = ada empat warna dan juga ada sulaman emas. Praktek dari melayani dalam urapan Roh Kudus adalah: Roma 14: 17, 18, 17. Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. 18. Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia. Berkenan pada ALLAH dan dihormati oleh manusia = salib. Jadi, melayani dalam urapan Roh Kudus adalah
Kita harus berhati-hati sebab banyak kali yang ditekankan adalah “sukacitanya” sedangkan Roh Kudus tidak ditekankan dan ini yang gawat. Kalau hanya “sukacita”, maka saya katakan, jika kita menyanyi dengan sukacita, maka kita mencari saja di taman Bungkul atau di Tambaksari dan melihat orang menyanyi dengan meloncat-loncat bahkan ada yang pingsan. Inilah sukacita daging. Tetapi kalau sukacita oleh Roh Kudus, maka akan tertib dan ini merupakan syaratnya. Saudara baca di dalam 1 Korintus, Roh Kudus ini sukacita/senang tetapi tertib/ada ketertiban/ada rasa takut akan TUHAN, tidak lepas begitu saja. Inilah sukacita oleh Roh Kudus --> tidak terpaksa tetapi sukacita yang tertib = sukacita yang tetap takut kepada TUHAN. Semoga kita dapat mengerti. Roma 14: 18, Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia. Berkenan kepada ALLAH (vertikal) dan dihormati oleh manusia (horizontal) = salib. Itu sebabnya di dalam melayani, kita tidak perlu mencari hormat atau mencari siapa yang terbesar sebab itu adalah daging = tidak ada Roh Kudus = tidak memiliki salib. Tetapi kalau ada Roh Kudus, maka kita melayani dengan kebenaran, dengan damai, dengan sukacita oleh Roh Kudus, maka kita berkenan kepada TUHAN dan dihormati oleh sesama. Kita menjadi pelayan TUHAN yang dihormati. Yang penting:
Kita jangan melayani dengan roh sombong dan salah satu contoh dari roh sombong ini yaitu siapa yang terbesar itulah setan. Kalau di dalam ktb Bilangan adalah Korah yang menuntut hak/pangkat, maka ia diturunkan ke bagian bumi yang paling bawah. Waktu itu, bumi terbelah sehingga Korah jatuh ke bawah. Inilah jika kita menuntut yang terbesar. Ada yang melayani dengan menuntut uang dlsbnya = menuntut sesuatu yang bersifat daging --> kehidupan itu mendapatkan apa yang dituntut, tetapi bumi terbelah sehingga jatuh ke bawah = diturunkan ke dunia orang mati. Menginginkan menjadi yang paling besar, tetapi justru menjadi yang paling bawah. Puncak dari kesombongan ini adalah setan/Lucifer/bintang fajar. Sebenarnya Lucifer ini adalah bintang fajar/penghulu malaikat, tetapi karena menjadi sombong, maka ia dicampakan ke dunia. Ia pecah dan hancur menjadi setan. --> Yesaya 14: 12 – 16, 12. "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! 13. Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: (1)Aku hendak naik ke langit, (2)aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan (3)aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. 14. (4)Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, (5)hendak menyamai Yang Mahatinggi! 15. Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur. 16. Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang, Lima kali menyebut “aku hendak” sampai hendak menyamai TUHAN, maka ia dicampakan ke bumi dan hancur = tidak ada kesempatan lagi untuk kembali pada pelayanan yang semula di surga karena melayani dengan kesombongan/siapa yang terbesar. Lima kali ini merupakan puncak kesombongan = melawan puncak kerendahan Hati YESUS Yang mati di kayu salib dengan lima luka. Lucifer dicampakan ke bumi dan hancur sehingga ia tidak dapat kembali lagi melayani di surga, sebab tempatnya diganti oleh YESUS/Bintang Fajar Yang gilang gemilang. YESUS tidak pernah jatuh sebab Ia merendahkan Diri. Semoga kita dapat mengerti. Itu sebabnya, ini merupakan pelajaran agar kita jangan sampai meninggalkan pelayanan --> jika kita sudah diangkat oleh TUHAN menjadi imam-imam, maka kita jangan tidak setia dan meninggalkan pelayanan. Sebab kalau kita tidak setia dan meninggalkan pelayanan, maka satu waktu akan diganti oleh orang lain, maka kita tidak dapat kembali lagi. Sekali-pun kita pindah kemana-mana, kita tetap tidak dapat melayani. Kecuali kalau kita dimutasi seperti saya yang semula melayani di Gending kemudian dipindahkan ke Malang karena kehendak TUHAN, bukan kehendak saya. Tetapi kalau kita meninggalkan pelayanan begitu saja dan sudah diganti oleh orang lain, maka kita tidak akan dapat melayani TUHAN untuk selama-lamanya. Contoh: Lucifer dan Yudas yang diganti oleh Matias. Semoga kita dapat mengerti. Sebenarnya jawaban dari siapa yang terbesar? Itulah YESUS Raja Agung (warna ungu)/Raja Yang berwibawa --> Matius 1: 1, Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Kejadian 23: 5, 6, 5. Bani Het menjawab Abraham: 6. "Dengarlah kepada kami, tuanku. Tuanku ini seorang raja agung di tengah-tengah kami; jadi kuburkanlah isterimu yang mati itu dalam kuburan kami yang terpilih, tidak akan ada seorang pun dari kami yang menolak menyediakan kuburannya bagimu untuk menguburkan isterimu yang mati itu." Daud seorang raja, jadi kalau anak Daud berarti anak raja sehingga YESUS menjadi Raja Agung, bukan Raja biasa. YESUS anak Abraham = Raja Agung. Jadi sekarang ini pertanyaannya siapa yang paling besar? Maka jawabannya adalah YESUS Yang paling besar dan tidak ada yang besar lagi dan ini warna ungu. Di mana letak keagungan YESUS sebagai Raja sebab disebut Raja Agung?
Itu sebabnya tidak ada alasan untuk tidak melayani TUHAN karena merasa paling najis dan paling kotor, yang penting apakah kita mau menerima baju efod/salib = berhenti berbuat dosa sehingga diampuni oleh YESUS, maka akan ada Roh Kudus yang menolong kita. Tinggal kita mau/tidak. Semua dapat menjadi imam dan raja oleh keagungan YESUS Raja segala raja. Akan mudah jika mengangkat yang besar, tetapi kalau mengangkat yang paling kecil, itu karena keagungan TUHAN. Ini juga menjadi pelajaran bagi saya yaitu kita jangan mengabaikan yang paling kecil di antara kita. Seperti jantung yang kecil dibanding dengan paha, apalagi paha dari seorang pemain sepak bola, tetapi kalau jantung itu berhenti, maka paha itu juga akan habis. YESUS sebagai Raja Agung/warna ungu, tetapi Ia rela menjadi Seorang Hamba/warna biru --> warna ungu berubah menjadi warna biru. Yang harus kita pelajari adalah proses dari ungu/Raja/Besar menjadi biru/Hamba = Besar menjadi kecil. Kalau kita hendak melayani TUHAN, bukan siapa yang paling besar tetapi besar harus menjadi kecil dan ini sangat sulit. Sebab kalau kecil menjadi besar, relatif gampang, tetapi kalau besar menjadi kecil merupakan proses yang sangat sulit dan hanya dapat belajar kepada YESUS di kayu salib dan ini merupakan pelajaran yang tidak pernah selesai bagi kita dan saya-pun belum selesai. Proses dari besar menjadi kecil : Filipi 2: 5 – 8, 5. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 6. yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 7. melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Ay 5 --> menaruh pikiran dan perasaan kita menjadi seperti Pikiran YESUS = belajar pada YESUS. Ay 6 --> walau-pun dalam Rupa ALLAH = Besar, Agung seperti ALLAH Sendiri. Inilah pelajaran di kayu salib = pelajaran dari besar menjadi kecil. Sekali-pun kita ada, tetapi merasa tidak ada seperti YESUS Yang memiliki semuanya, tetapi Ia tinggalkan = ungu menjadi biru = dolos/hamba yang tidak memiliki ‘hak’, tetapi hanya memiliki ‘kewajiban’. Hamba TUHAN:
Yesaya 49: 3, 4, 3. Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku." 4. Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku." Kita seharusnya memiliki hak untuk istirahat, tetapi kita tidak mau sebab kita memiliki kewajiban untuk beribadah dan melayani TUHAN --> jangan takut sebab hak dan upah kita semuanya ada di dalam Tangan TUHAN dan TUHAN tidak pernah menipu kita. Hamba TUHAN hanya memiliki kewajiban yaitu mengagungkan dan memuliakan TUHAN dan ini bukan hanya di gereja tetapi dimana-mana harus tetap mengagungkan dan memuliakan TUHAN, maka hak dan upah kita ada di dalam Tangan TUHAN dan tidak dapat direbut oleh siapa-pun. Hak dan upah kita itu baik untuk sekarang, untuk masa depan sampai mendapatkan hak untuk hidup kekal. Itu sebabnya seorang hamba TUHAN itu jangan menuntut, tetapi hanya melayani dan memuliakan TUHAN sehingga menjadi contoh dimana saja kita berada. Kemudian dolos itu taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi seperti YESUS Yang taat sampai mati. Jika di dalam tabernakel ada tiga bagian yaitu:
Taat = mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN juga mengulurkan Tangan kuasa-Nya kepada kita. Dia Hamba, tetapi memiliki kuasa kebangkitan yang tidak dapat dikalahkan oleh apa-pun. Sampai maut-pun tidak dapat mengalahkan. Hasilnya:
Mungkin Firman TUHAN ini sulit sebab agak dalam, tetapi kiranya Roh Kudus yang menolong sebab Firman ini untuk melayani TUHAN. Kita harus sungguh-sungguh melayani TUHAN. Baju efod/salib, kalau ada salib, maka ada Roh Kudus. Kita melayani TUHAN:
kembali ke halaman sebelumnya |
|
IBADAH RUTIN DI MALANG Minggu jam 06:45 (Ibadah Raya) IBADAH RUTIN DI MEDAN |
IBADAH RUTIN DI SURABAYA Minggu jam 09:00 (Ibadah Sekolah Minggu) IBADAH RUTIN DI JAKARTA |
IBADAH KUNJUNGAN |
All
Right Reserved Gereja Pantekosta Tabernakel "KRISTUS KASIH" Jln. Simpang Borobudur 27 Malang | Telp: (0341) 496949 | Fax: (0341) 476751 » Lihat Peta Gereja Kami di Malang Jln. WR Supratman 4 Surabaya | Telp. 08123300378 » Lihat Peta Gereja Kami di Surabaya hubungi kami | email: info@gptkk.org | sitemap | top |