RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Maret 2014 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:9-20 adalah tentang penglihatan rasul... Ibadah Raya Surabaya, 01 Juli 2018 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Kunjungan di Manokwari II, 20 Maret 2013 (Rabu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
1 Yohanes 4:8 4:8 Barangsiapa tidak mengasihi,... Ibadah Raya Malang, 17 Mei 2009 (Minggu Pagi)
Matius 24:31 adalah keadaan ketiga pada waktu kedatangan Yesus kedua kali, yaitu terdengar... Ibadah Doa Malang, 15 April 2014 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:13
1:13 Dan di... Ibadah Raya Surabaya, 11 November 2012 (Minggu Sore)
Masih
dalam rangkaian penataran imam dan calon imam
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam,... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Agustus 2010 (Senin Sore)
Matius 25: 16-17, 21-23 25:16. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang... Ibadah Raya Malang, 13 November 2016 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:8
4:8 Dan keempat makhluk... Ibadah Doa Surabaya, 17 Oktober 2012 (Rabu Sore)
Matius
28 secara
keseluruhan dalam tabernakel itu menunjuk tentang SHEKINAH
GLORY/Sinar
kemuliaan.
Matius
28 ini terbagi 3 bagian, antara lain:
Matius
28:... Ibadah Raya Surabaya, 06 Mei 2018 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Doa Surabaya, 23 Juli 2014 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Doa Malang, 09 Februari 2010 (Selasa Sore)
Digabung dengan Ibadah Doa Puasa Session III.
Matius 24:45-51 adalah... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 03 November 2016 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:8
4:8 Dan keempat
makhluk itu... Ibadah Raya Surabaya, 02 Mei 2010 (Minggu Sore)
Matius
25: 1, 13
25:1 "Pada waktu itu hal Kerajaan
Sorga seumpama sepuluh gadis,... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 22 Juni 2013 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 4:31-37 4:31 Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum,...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Doa Malang, 31 Mei 2011 (Selasa Sore)
Bersamaan
dengan doa puasa session III
--
Tentang Bejana Pembasuhan (Kolam Pembasuhan) --
Keluaran
30:17-21 menunjuk
pada
perintah untuk membuat bejana pembasuhan. Keluaran 38:8 menunjuk
pada
pelaksanaannya.
Pengajaran
Tabernakel itu praktis, langsung bisa dipraktekkan dalam hidup kita
sehari-hari.
Keluaran
30:17-21 30:17.
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
30:18
"Haruslah engkau membuat bejana dan juga alasnya dari tembaga,
untuk pembasuhan, dan kautempatkanlah itu antara Kemah Pertemuan dan
mezbah, dan kautaruhlah air ke dalamnya.
30:19
Maka Harun dan anak-anaknya haruslah membasuh tangan dan kaki mereka
dengan air dari dalamnya.
30:20
Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan, haruslah mereka
membasuh tangan dan kaki dengan air, supaya mereka jangan mati.
Demikian juga apabila mereka datang ke mezbah itu untuk
menyelenggarakan kebaktian dan untuk membakar korban api-apian bagi
TUHAN,
30:21
haruslah mereka membasuh tangan dan kaki mereka, supaya mereka jangan
mati. Itulah yang harus menjadi ketetapan bagi mereka untuk
selama-lamanya, bagi dia dan bagi keturunannya turun-temurun."
Bejana
pembasuhan terbuat dari tembaga.
Tembaga
= penghukuman Tuhan. Dalam kitab Ulangan disebutkan bahwa siapa
yang taat - akan diberkati, tetapi kepada siapa yang tidak taat -
langit akan menjadi tembaga.
Bejana
pembasuhan menunjuk pada pembaharuan.
Jadi,
untuk
bisa menerima kehidupan rohani yang baru, maka terlebih dahulu kita
harus mengalami penghukuman
hidup daging (hidup yang lama). Seperti
mengenakan pakaian yang baru, pakaian yang lama harus ditanggalkan
dulu.
Keluaran
38:8 38:8
Dibuatnyalah bejana pembasuhan dan juga alasnya dari tembaga, dari
cermin-cermin para pelayan perempuan yang melayani di depan pintu
Kemah Pertemuan.
Bejana
pembasuhan dibuat dari cermin para pelayan wanita.
Wanita
dalam arti positif menunjuk pada Gereja Tuhan. Namun, secara
negatif wanita adalah gambaran dari daging. Cermin adalah alat
untuk memperindah diri/daging, dalam pengertian rohani: menyuburkan
keinginan/hawa nafsu daging.
Pada zaman Israel dulu, cermin
dibuat dari tembaga yang digosok sampai mengkilat.
Cermin-cermin
harus dihancurkan untuk dibangun menjadi bejana pembasuhan. Artinya:
untuk
mendapat hidup baru, kita harus menghancurkan
hidup lama (hawa nafsu, perbuatan, tabiat daging/dosa).
Kesimpulan:
Bejana
pembasuhan
adalah proses
penghancuran/perobekan daging untuk dibangun menjadi alat yang
berguna.
Untuk
menjadi hamba/alat Tuhan yang berguna (terutama
untuk pembangunan tubuh Kristus), daging dengan segala hawa nafsu dan
tabiatnya harus dihancurkan. Tidak
boleh ada lagi istilah: "Pokoknya melayani"!
Contoh
daging yang harus dihancurkan:
- Daging
yang malas dan jahat.
Matius
25:26, 30 25:26
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba
yang jahat dan malas,
jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak
menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? 25:30
Dan campakkanlah hamba
yang tidak berguna
itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat
ratap dan kertak gigi."
Sekalipun
melayani, namun kalau malas dan jahat, kehidupan itu hanya akan
masuk dalam masa depan yang gelap sampai kegelapan yang paling
gelap.
Kehidupan yang malas dan jahat = tidak berguna, justru
merusak tubuh Kristus. Akibatnya: hidupnya sendiri juga menjadi
rusak dan dibinasakan (masa depan gelap sampai kegelapan paling
gelap/kebinasaan).
- Malas
= tidak setia.
Lebih
berguna seorang pengerja yang setia (sekalipun pelayanannya tidak
dilihat orang, misal: mengepel gereja, dll.) daripada gembala yang
tidak setia/malas memberi makan sidang jemaat.
Jangan
ditipu! Kalau kita mengikuti gembala yang tidak setia/malas
(tidak berguna sama sekali), kita ikut menjadi tidak berguna
juga. Tidak peduli dengan besar atau kecilnya gereja, yang
penting adalah kesetiaan.
Kesetiaan
menutupi segala kekurangan dan kelemahan kita. Mungkin
kita ada kelemahan/kekurangan dalam pelayanan (berkhotbah, zang
koor, pelayanan musik, dsb.), namun kesetiaan bisa menutupi segala
kekurangan dan kelemahan kita.
Sebaliknya, sekalipun hebat,
kalau tidak setia = tidak berguna, justru merusak tubuh Kristus.
- Jahat
= suka bertengkar.
II
Timotius 2:23-25 2:23
Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak.
Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran, 2:24
sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus
ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar 2:25
dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan,
sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk
bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal
kebenaran,
Kalau
malas, pasti jahat = suka mencari persoalan/pertengkaran. Mengapa
suka bertengkar?
- Karena
memakai kebenaran diri sendiri,
yakni diri sendiri sudah bersalah, namun tidak mau mengaku salah
(mengaku diri benar) dan justru menyalahkan orang lain.
Kalau
kita bersalah, kita harus mengaku salah, kita diampuni dan jangan
berbuat lagi!
- Karena
tidak mau tunduk pada pimpinan.
Pimpinan
tertinggi adalah Tuhan (Firman Tuhan). Kalau tidak tunduk pada
Firman, pasti selalu bertengkar/mengkritik Firman. Kalau tunduk
pada Firman, apapun Firman Tuhan pasti tidak ada pertengkaran.
Di
dunia ini kita juga punya pimpinan. Kalau pimpinan sudah benar,
tunduk/taat saja! Kalau tidak tunduk, pasti bertengkar. Kalau
tidak benar, mari kita saling menasihati.
Ada juga pemimpin
dalam rumah tangga. Anak-anak harus tunduk pada orang tua.
Kalau orang tua memang benar, taat saja! Kalau mungkin
mereka salah/khilaf, semua bisa dibicarakan baik-baik sesuai
kebenaran Firman.
Kalau
kita menghukum/merobek daging yang malas dan jahat, maka kita
menjadi hamba
Tuhan yang SETIA dan BAIK
= hamba Tuhan yang berguna dan memuliakan Tuhan. Hasilnya: Kita
mengalami kebahagiaan Surga sampai masuk Kerajaan Surga, ada masa
depan yang indah, bahagia, sampai betul-betul masuk Kerajaan
Surga.
Matius
25:21 25:21
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai
hambaku
yang baik dan setia;
engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu
tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam
kebahagiaan tuanmu.
- Daging
yang najis.
II
Timotius 2:22 2:22.
Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan,
kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan
dengan hati yang murni.
Waspada
dengan hawa nafsu daging yang najis (terutama kaum muda)! Daging
yang najis: percabulan, dosa seks dengan berbagai ragamnya,
penyimpangan seks, termasuk sering berganti-ganti pacar, sampai
kawin-cerai, dll.
Daging yang najis harus dirobek supaya kita
bisa menjadi pelayan Tuhan yang berguna.
Contoh: Hofni dan
Pinehas (kaum muda). Pelayanan mereka adalah penting, namun
dengan daging yang najis justru membuat Rumah Tuhan menjadi "ikabod"
(Tabut Perjanjian dirampas oleh orang Filistin/daging). Ikabod =
kehilangan kemuliaan Tuhan, yang ada hanya hukuman Tuhan.
Kita
semua (gembala, tua-tua, pengerja, semua pelayan) bertanggung
jawab! Waspada
dalam Rumah Tuhan maupun rumah tangga kita!
Dalam rumah
tangga juga jangan ada daging yang jahat, malas, najis! Ingat
rumah tangga Imam Eli yang dihukum!
Bejana
pembasuhan berada dalam satu pasal dengan Mezbah Dupa Emas (Keluaran
30).
Mengapa? Sebab
keduanya sama-sama berbicara tentang perobekan/penyaliban
daging. Penyembahan
juga merupakan proses perobekan daging.
Jadi,
dalam pengertian rohani, baptisan air (bejana pembasuhan) juga
merupakan bagian dari penyembahan.
I
Petrus 3:20-21 3:20
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat
kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh
sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan
orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21.
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani,
melainkan untuk memohonkan
hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Dalam
baptisan air kita memohonkan
hati nurani yang baik kepada Allah.
Mengapa
di zaman Nuh anak-anak Tuhan hidup jahat, malas dan najis? Karena
hati nurani mereka cenderung jahat. Mereka hidup dalam kawin-campur,
kawin-cerai, dsb. Mereka memilukan hati Tuhan.
Sebenarnya,
hati nurani manusia cenderung jahat dan najis. Namun, lewat
baptisan air kita memohonkan hati
nurani yang baik = hati nurani yang TAAT DENGAR-DENGARAN, MENGASIHI
TUHAN.
Kalau
tidak taat pada Firman = melawan Tuhan = tidak mengasihi Tuhan,
sekalipun menyanyi "aku mengasihi Tuhan" itu hanya
kemunafikan.
Contoh: Petrus (Yohanes
21).
Praktek
hati nurani baik yang taat dengar-dengaran:
- Tergembala
pada 'satu' Firman Pengajaran benar
(pribadi Yesus, pokok anggur yang benar) dan tekun
dalam 3 macam ibadah pokok.
Tiga
kali pertanyaan Yesus kepada Petrus = ketekunan dalam 3 macam ibadah
pokok:
- Ibadah
Raya.
- Ibadah
Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
- Ibadah
Doa Penyembahan.
Orang
malas, jahat, najis tidak mungkin mau tekun dalam 3 macam ibadah
pokok. Namun, kalau kita memiliki hati nurani yang taat dan
mengasihi Tuhan, pasti bisa berkorban apa saja untuk bisa tekun
dalam 3 macam ibadah pokok.
Kita harus tergembala pada 'satu'
Firman Pengajaran benar! Istilah 'satu' bukan menunjuk pada
'satu' gereja atau 'satu' pribadi manusia (pendeta), namun
satu
Firman Pengajaran yang benar
bisa ada di mana saja.
Dalam ilmu di dunia ini,
berbeda/selisih sedikit saja - tetap salah, dan kalau
dipertahankan pasti tidak pernah lulus seumur hidup.
Apalagi
perkara Surga, Firman Tuhan lebih pasti dari ilmu pasti! Sekalipun
"berbeda sedikit", seperti rel yang menyimpang sedikit, kalau
dilanjutkan pasti tidak akan pernah bertemu lagi dengan yang
benar.
Kalau sudah mengakui "berbeda
sedikit", jangan menyalahkan orang lain!
Hati nurani yang
baik dibuktikan dengan ketekunan dalam kandang penggembalaan, tegas
tidak mendengarkan suara-suara asing!
- Sedih
hati saat menerima Firman.
Yohanes
21:17 21:17
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak
Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih
hati
Petrus
karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau
mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau
tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Ini
pentingnya Firman Penggembalaan diulang-ulang dengan setia. Contoh:
Saat keadaan ekonomi baik, mungkin marah saat Firman menunjuk
dosa. Namun, kalau Firman Penggembalaan diulang-ulang, suatu
waktu keadaan ekonomi lemah, hati bisa tertusuk/sedih saat Firman
menunjukkan dosa.
Poin tertinggi adalah saat penyampaian
Firman dalam pelayanan kematian. Sekalipun hati manusia keras,
semua menjadi lembut saat menghadapi kematian.
Saat mendengar
pertanyaan Yesus ketiga kalinya, Petrus sedih hati dan ingat bahwa
ia pernah menyangkal Yesus. Sedih hati adalah tanda hati nurani
yang baik, taat, dan mengasihi Tuhan (hati seorang hamba).
Sedih
hati = introspeksi/memeriksa diri sendiri. Jangan
memeriksa orang lain, apalagi memeriksa atasan! Anak-anak,
periksa diri sendiri! Jangan justru memeriksa orang
tua!
Introspeksi
diri sampai menyadari bahwa ada "sesuatu
yang belum beres"
dalam hidup kita. Di
antara kita semua pasti masih ada yang belum beres. Kalau semua
sudah beres, pasti Tuhan sudah mengangkat kita. Ini gunanya
Firman diulang-ulang, sampai kita bisa menyadari bahwa masih ada
yang belum beres.
Kalau ditemukan dosa, akui pada Tuhan dan
sesama, jika diampuni - jangan berbuat dosa lagi! Bereskan
semua!
Tergembala dengan baik dan jangan mendengar "suara
asing"! Hati orang tua/guru/gembala menjadi sakit, saat ada
sesuatu sudah benar, namun anak tidak mau mengikuti, justru lebih
mendengar dan mengikuti yang lain/suara asing (tanda hati nurani
yang tidak baik). Mendengar suara asing = menyakitkan hati Tuhan,
sama seperti saat Petrus menyangkal Yesus.
Kehidupan yang
mendengar "suara asing" menunjukkan bahwa hati nuraninya tidak
baik, dan pasti banyak yang tidak beres (tidak selesai) dalam
hidupnya.
Kalau hati nurani baik, pasti tergembala pada satu
Firman Pengajaran benar (tidak akan mendengar suara asing), tekun
dalam kandang penggembalaan, sedih hati/introspeksi diri.
- Mengulurkan
tangan kepada Yesus.
Yohanes
21:18 21:18
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau
mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja
kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan
mengulurkan
tanganmu
dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat
yang tidak kaukehendaki."
Awalnya,
Petrus
memiliki hati nurani yang tidak baik:
- Petrus
mengulurkan tangan justru untuk
menarik Yesus ke samping
saat mau pergi ke Yerusalem dan disalibkan. Petrus merasa hebat
padahal sebenarnya egois = menolak salib.
- Petrus
mengulurkan tangan dengan pedang
pada Malkhus
sehingga memotong telinganya.
Namun,
Tuhan menolong Petrus untuk mendapat hati nurani yang baik, sampai
bisa mengulurkan tangan kepada Yesus. Dulu Petrus takut mati,
namun kemudian Petrus bisa mengulurkan tangan pada Yesus karena rela
mati.
Mengulurkan
tangan kepada Yesus, artinya:
- Rela
berkorban apapun untuk Tuhan.
Jangan
perhitungan dengan Tuhan, sementara Tuhan sudah banyak memberkati
kita! Seringkali kita bisa berkorban untuk kepentingan sendiri,
namun sangat perhitungan untuk pelayanan.
- Taat
dengar-dengaran apapun resikonya.
- Menyerah
sepenuh kepada Tuhan, menyembah Tuhan.
Kita
mengulurkan tangan kepada Tuhan dan Tuhan juga mengulurkan tangan
pada kita = kita
hidup dalam tangan Tuhan, Gembala Agung. Tuhan
selalu memperhatikan, mempedulikan dan bergumul bersama kita, untuk
membereskan segala sesuatu yang belum beres.
Jaminan/buktinya:
Sebelum menyerahkan nyawa di atas kayu salib, Yesus berseru, "Sudah
selesai."
Hasilnya:
- Markus
1:19
1:19
Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi,
dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang
membereskan
jala
di dalam perahu.
Jala
menunjuk pada profesi (pekerjaan, sekolah), juga pelayanan (bagi
hamba Tuhan).
Membereskan jala =
Tangan Tuhan membereskan segala sesuatu dalam pekerjaan, sekolah,
masa depan, serta pelayanan kita. Sekalipun
sudah banyak mengusahakan segala sesuatu, kalau belum mengulurkan
tangan kepada Tuhan - belum beres.
- Kisah
Rasul 9:34
9:34
Kata Petrus kepadanya: "Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan
engkau; bangunlah dan bereskanlah
tempat tidurmu!"
Seketika itu juga bangunlah orang itu.
Membereskan
tempat tidur = Tangan
Tuhan mampu membereskan segala masalah nikah dan buah
nikah.
Bereskan
segala sesuatu yang belum beres (ganjalan-ganjalan) dalam nikah dan
buah nikah!
Eneas artinya terpuji, terpandang. Banyak
orang terpuji, terpandang/tersohor, terkaya, tetapi ternyata nikah
dan buah nikahnya tidak beres.
Kalau kita hanya berusaha
dengan usaha sendiri, apalagi dengan cara di luar Firman, sampai
kiamat semuanya tidak akan pernah beres. Hanya dalam Firman,
kita bisa mengulurkan tangan pada Tuhan dan Tuhan bisa membereskan
semuanya.
Secara rohani,
tangan Tuhan juga membereskan segala dosa-dosa kita
=
Tuhan menyucikan dan mengubahkan kita
sampai
sempurna seperti Dia,
menjadi mempelai wanita Tuhan yang siap sedia/beres, terangkat di
awan-awan permai untuk menyatu bersama Dia selama-lamanya.
Lewat
kesempatan doa puasa, biarlah jangan kita keras hati! Petrus
mewakili kehidupan yang keras hati dan spontan, namun masih bisa
tertolong lewat pekerjaan Firman yang diulang-ulang. Lewat
baptisan air dan Firman Penggembalaan yang diulang-ulang, masih ada
kesempatan untuk mendapat hati nurani yang baik.
Tuhan
memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|