Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Pembicara: Pdt. Dadang Hadi Santoso

Selamat sore, salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Kiranya damai sejahtera, kasih karunia dan rahmat dari Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita, akan terus melimpah sampai kita sempurna. Sehingga suatu kelak jika Yesus datang kembali kedua kali, maka kitapun juga boleh berbahagia bersama-sama dengan Tuhan dan kita semua selamat untuk mendengarkan Firman Tuhan.Puji nama Tuhan.

Firman Tuhan malam ini kita membaca dari
Matius 10: 38
10: 38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku,
ia tidak layak bagi-Ku.

Siapa yang layak untuk Tuhan?
Layak untuk Tuhan yaitu:

  • layak mengikut Yesus sampai Yesus sampai kemana Yesus pergi.
  • layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
  • Sampai layak untuk masuk Kerajaan Surga/Yerusalem Baru untuk selama-lamanya.

Jadi, kehidupan yang layak adalah kehidupan yang mau memikul salib.
Salibadalah menanggung penderitaan daging karena kehendak Tuhan.
Jadi, kehidupan yang mau menanggung penderitaan daging karena kehendak Tuhanlah yang layak untuk mengikut Yesus sampai layak untuk masuk ke kota Yerusalem baru/kerajaan Surga yang kekal untuk selama-lamanya.
Salah satu wujudbahwa kita mau memikul salib Yesus:

2 Timotius 1: 11-13
1: 11 Untuk injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru.
1: 12 Itulah sebabnya
aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dieprcayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
1: 13 Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.


= Rasul Paulus mendapat kemurahan Tuhan untuk mendapat injil dari Tuhan terutama injil tentang kemuliaan Kristus = Firman Pengajaran yang benar, sehingga ia banyak mengalami/menanggung penderitaan daging karena kehendak Tuhan.
Jadi salah satu wujud kita mau memikul salib adalah kita mau menerima Firman Pengajaran yang benar.

Mungkin dulu kehidupan kita sebelumnya, belum menerima Firman pengajaran, tetapi setelah menerima Firman pengajaran baru bisa merasakan penderitaan-penderitaan daging, karena harus menerima Firman pengajaran yang benar.

Dalam Ibrani 4: 12, Firman Pengajaran yang benar adalah Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Jadi, Firman pengajaran benar bagaikan pedang tajam bermata dua.
Kalau manusia daging terkena pedang, otomatis akan terasa sakit/menderita.
Memang harus begitu untuk menerima Firman Pengajaran yang benar, kita seperti terkena pedang yang tajam yang sakit bagi daging. Kita banyak mengalami penderitaan daging.

Proses untuk menerima Firman pengajaran yang benar:

  1. MendengarFirman dalam urapan Roh Kudus (bukan dengan kepandaian dan lain-lain), sehingga kita bisa menerima Firman dengan sungguh-sungguh dan suatu kebutuhan sampai kita bisa mengerti akan Firman = Firman ada di akal budi.

  2. Percaya dan yakinpada Firman Pengajaran yang benar.
    Kita tidak ragu dan tidak bimbang, kita percaya dan yakin bahwa ini Firman pengajaran benar yang harus kita ikuti, pegang dan terapkan dalam kehidupan kita, dalam nikah kita, dalam kita bekerja, dalam kita mengikut Tuhan, dalam bersekolah/kuliah.
    Kalau kita masih bimbang/belum yakin, maka akan sulit.

  3. Taat dengar-dengaranpada Firman Pengajaran yang benar = praktik Firman.

Banyak kehidupan yang baru menerima Firman dan sudah menolak Firman karena sakit bagi dagingnya (terlalu lama, terlalu keras dan sebagainya).
Padahal sebenarnya sekalipun Firman itu keras/tajam menunjuk dosa kita, tapi bukan untuk menyakitiatau untuk menghancurkankita, tapi untuk menyucikansampai menyempurnakan kehidupan kita sehingga bisa sama mulia seperti Yesus.

Ibrani 4: 12
4: 12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata duamanapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Penyucian ini terutama untuk menyucikan hati dan pikirankita, sebab hati adalah gudangnya dosa (banyak dosa-dosa yang tersembunyi di dalam hati).

Kalau dikelompokkan, ada dua macam dosayaitu:

  • dosa kejahatan,
  • dosa kenajisan.

Ini yang perlu disucikan, yaitu kejahatan dan kenajisan yang banyak tersembunyi dalam hati. Ini harus disucikan lewat Firman pengajaran yang benar.
Oleh sebab itu jika kita mau disucikan, perhatikan Firman/perhatikan saat-saat mendengar Firman.Kita harus mendengar Firman dengan sungguh-sungguh, sampai mengerti Firman, kemudian praktik Firman, maka hati dan pikiran kita disucikan.

Markus 7: 21-23
7: 21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan(1), pencurian(2), pembunuhan(3),
7: 22
perzinahan(4), keserakahan(5), kejahatan(6), kelicikan(7), hawa nafsu(8), iri hati (9(9)ujat(10), kesombongan(11), kebebalan(12).
7: 23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

Dosa-dosa di dalam hati:

  1. Percabulan: dosa percabulan,
  2. Pencurian: keinginan jahat yaitu mencuri milik Tuhan.
  3. Pembunuhan: kebencian-kebencian yang tak terselesaikan dengan sesama, dalam nikah rumah tangga (anak dengan orang tua, menantu dengan mertua) dan penggembalaan (antar jemaat, gembala dengan jemaat, atau sesama hamba Tuhan). Sampai pada kebencian tanpa alasan.
    Membenci = dosa membunuh.

  4. Perzinahan: keinginan najis didalam hati.
  5. Keserakahan: sama dengan mencuri,
  6. Kejahatan,
  7. Kelicikan: tidak ada ketulusan, pikiran-pikiran yang licik.
  8. Hawa nafsu,
  9. Iri hati: iri hati terhadap sesama.
  10. Hujat,
  11. Kesombongan,
  12. Kebebalan.

Tanda
kalau hati disucikan oleh Firman Pengajaran yang benar:

  1. Ibrani 8: 10-11
    8: 10 “Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budimereka dan menuliskannya dalam hatimereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
    8: 11 Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan
    mengenal Aku.

    Yang pertama, kita bisa mengenal Tuhan Yesus dengan jelas, sehingga tidak akan pernah ragu/bimbanglagi untuk:

    • Tetap percayadan berharap kepada Tuhansaat menghadapi apapun juga.
      Saat menghadapi persoalan, tidak ragu/tidak bimbang, tetapi tetap percaya dan berharap Tuhan.

    • Tetap mengikut Yesussampai garis akhir.
      Jangan sampai karena jodoh, kita tidak mengikut Yesus lagi. Banyak yang karena jodoh, gagal di tengah jalan sehingga tidak mengikut Yesus lagi.

      Mengikut Yesus, juga artinya mengikut pengajaran yang benar. Karena ingin mencari kemakmuran secara jasmani, ingin dipuji, dihormati, ingin disanjung, maka tidak mau mengikut Yesus lagi, tetapi mengikut Yesus yang lain.

    • Tetap tekun dan setiadalam beribadah dan melayani Tuhan dalam sistem penggembalaan yang benar.

    • Tetap menyembah Tuhan= tidak mau menyembah yang lain.
      Contoh: Sadrakh, Mesakh, dan Abednego yang tetap menyembah Tuhan saat menghadapi pencobaan (kalau Tuhan yang kami sembah sanggup melepaskan kami,seandainya tidak, kami tetap menyembah Tuhan) karena mengenal siapa Tuhan yang dia ikuti.

    Kalau masih banyak ragu saat menghadapi pencobaan ('kok Tuhan tidak menolong? Padahal saya sudah tekun, setia dan berdoa.'). Mengapa? Sebab hatinya belum mengalami penyucian, sekalipun sudah beribadah dan mendengar Firman, tetapi masih tetap mempertahankan dosa, tidak mau menerima penyucian. Akibatnya, membuat kita banyak ragu/bimbang, tidak percaya dan tidak berharap Tuhan, tidak setia dalam ibadah pelayanan (kalau bisa datang, kalau tidak bisa tidak datang = tidak ada perjuangan/pengorbanan), dan tidak mau menyembah Tuhan.

  2. Tanda kedua: bisamengenal diri sendiri.
    Dimulai dari:

    • Bahwa kita masih ada kekurangan dan kelemahan, sehingga kita tidak menjadi sombong dan tinggi hati.

      Prakteknya:

      1. rendah hati: kemampuan untuk mengaku dosa.
      2. lemah lembut: kemampuan untuk mengampuni kesalahan orang laindan melupakannya.

      Kalau ada orang lain yang berdosa datang mengaku pada kita dan kita tidak mau mengampuni atau kita berbuat dosa tetapi tidak mau mengaku, ini sama dengan orang sombong/tinggi hati, merasa diri hebat, merasa mampu, merasa paling benar = tidak mengenal diri sendiri. Tetapi kalau bisa mengenal diri sendiri, maka kita bisa mengenal diri sendiri yang masih banyak kekurangan dan kelemahan, bisa rendah hati, jika ada kesalahan cepat mengaku dan minta ampun, kalau ada orang datang minta ampun pada kita, maka kita maafkan/kita ampuni.
      Barangsiapa tidak mau mengampuni dosa sesamanya, maka dosanya juga tidak akan diampuni oleh Tuhan


    • Bahwa kita adalah debu tanah, sehingga kita terus berusaha dan berjuang supaya debu tanah tidak kembali menjadi debu.
      Kita bisa mengenal diri sendiri yang adalah debu tanah, bukan emas. Dalam kitab Mazmur, Tuhan mengingat siapa kita. “Kamu adalah tanah liat” = manusia tanah liat. Mengapa kita yang debu tanah seringkali tidak tahu diri?

      Kami kalau sudah menjadi hamba Tuhan, seringkali merasa hebat, merasa super. Kalau salah tidak mau mengaku dosa, apalagi kalau benar.

      Kalau debu kembali menjadi debu = tetap manusia daging, tidak mengalami keubahan.
      Debu tanah tidak kembali menjadi debu artinya debu tanah bisa menjadi sama mulia dengan Yesus.
      Debu kembali menjadi debu = kutukan.

      Tadinya, manusia itu sama mulia seperti Yesus, tapi karena jatuh ke dalam dosa sehingga hilang semua kemuliaan dan mengalami kutukan (debu kembali menjadi debu).

    Mari, sekarang kita disucikan lewat Firman Pengajaran yang benar supaya kita bisa mengenal diri sendiri, debu kembali pada ciptaan yang semula yaitu sama mulia seperti Yesus.

    Prakteknya
    :

    • Praktek pertama: Taat dengar-dengaranpada Firman Pengajaran yang benar dalam segala hal.
      Taat dimulai dari:

      1. Taat soal nikah.
        Nikah harus sesuai dengan Firman. Kalau tidak sesuai dengan Firman, JANGAN!Jangan dijalankan/diterobos/jangan dipaksa = debu kembali menjadi debu. Nikah atau tidak menikah itu semua panggilan/karunia dari Tuhan, jangan kita paksakan! Yang penting debu menjadi sama mulia dengan Tuhan Yesus.

      2. Taat soal beribadah. Kita melayani dengan taat pada Firman.
        Jangan melayani semau gue/terserah kita, ini debu kembali menjadi debu!
        Dalam kehidupan sebagai warga negara Indonesia, kita harus taat pada Firman. Jangan melangkahi Firman, ikuti Firman dan kita melangkah pada jalur Tuhan/jalur Firman, apapun resiko yang harus kita tanggung.

      Untuk taat dengar-dengar memang berat bagi daging.

      Kesaksian:
      Dulu saya waktu masih pengerja, kalau bapak Gembala menyampaikan tentang ketaatan, saya belum terlalu mendalam tentang taat dalam penggembalaan, karena belum menjadi gembala. Tapi begitu saya ditahbiskan menjadi gembala, mulai menjadi gembala, belajar taat sebagai gembala itu tidak mudah. Banyak tawaran-tawaran dan godaan-godaan. Untuk mempertahankan tahbisan yang benar, untuk mempertahankan pengajaran yang benar, untuk mempertahankan tata cara ibadah yang benar, itu tidak mudah. Daging ini banyak bersuara, 'kok gini'. Ayo taat, tidak apa-apa jemaat banyak/tidak banyak tidak apa-apa, terserah mau berapapun yang penting tidak debu kembali menjadi debu.

      Kalau debu kembali menjadi debu, semuanya sia-sia/tidak berguna.


    • Praktek kedua: Menyembah Tuhan.


    Taat dan menyembah= mengulurkan kedua tangan kepada Tuhandan otomatis Tuhan akan mengulurkan dua tangan kemurahan dan kebaikanNya kepada kita, untuk:

    • Yang pertama: (secara rohani) menciptakan kita sedikit demi sedikit/mengubahkan kita manusia daging menjadi manusia mulia sampai nanti yang termulia, kita menjadi sama mulia seperti Yesus.
      Kalau kuasa penciptaan secara rohani terjadi, maka kuasa penciptaan secara jasmani juga pasti akan terjadi.

    • Yang kedua: (secara jasmani) menjadikan yang tidak ada menjadi ada secara ajaib (tidak ada makan-minum, tidak ada masa depan, Tuhan jadikan ada secara ajaib, seperti dari tidak ada ikan menjadi ada ikan), untuk menciptakan apa yang sudah mati,berulat dan busuk seperti Lazarus, bisa hidup kembali, menjadi baik, indah dan bahagia.

    Yang pertama bisa mengenal Tuhan, jangan bimbang dan tidak ragu pada Tuhan (Ini Tuhanku, tetap Tuhan, jangan yang lain). Jangan tukar Tuhan dengan jodoh, kedudukan, dengan apapun juga.

    Kesaksian:
    Di Ngawi, tempat saya terjadi, tukar dengan kedudukan. Tapi bukan jemaat kami, ini di tempat lain. Tukar dengan kedudukan untuk mencapai kedudukan ketua. KTP nya diganti, karena bimbang dan ragu bahwa Tuhannya tidak mampu pelihara, tidak mampu menjadikan baik).

    Dan yang kedua, banyak mengenal diri sendiri, yaitu banyak kekurangan dan kelemahan, kalau ada dosa mengaku dan kalau ada orang lain salah kita ampuni = berdamai dan mengaku bahwa kita ini debu yang mau menjadi sama mulia seperti Yesus, lewat taat dan menyembah Tuhan.

  3. Yang ketiga: bisa mengenal setan dengan segala siasat dan tipu dayanya,sehingga kita tidak gampang kalahdalam bidang apapun, kita bisa mengetahui sesuatu yang bukan dari Tuhan dan kita tidak bisa disesatkanoleh ajaran-ajaran palsu dengan berbagai macam bentuk dan cara, tetapi kita selalu berkemenangandan tetap pada jalan Tuhan.

    Kesaksian:
    Pernah saya didatangi dari saksi-saksi, datang kerumah tidak tahu kalau saya pendeta. Dibajunya ada tulisan/plakatnya dan saya pelototi. Kemudian dia bertanya 'bapak sakit ya?'. Saya katakan 'tidak'. Bukan sombong karena saya pendeta, bukan. Tapi dari cara ngomong pertama sudah tidak benar. Dia katakan ' lho bapak ibadahnya dimana?' maksudnya apa ibadah ditempat lain, saya katakan ' saya digereja'.' oh, bapak kristen?', saya katakan ' saya pendeta'. Dia katakan ' oh ya, saya permisi', akhirnya mereka pergi.

    Jangan beri kesempatan mendengar ajaran lain, seperti Hawa yang memberi kesempatan untuk mendengar suara ular.

Kalau Firman betul-betul kita mengerti, yaitu Firman ada di dahi kita, kita percaya dan yakin = Firman ada di hati kita, dan kita lakukan = Firman ada di tangan kita, sehingga kita bisa mengenal Tuhan dan diri sendiri,sampai mengenal setan.

Hasilnya:
Ulangan 30: 14-16
30: 14 tetapi Firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.
30: 15 Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan,
30: 16 karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya.

Kita mendapat kehidupan dan keberuntungan dari Tuhan. Lawan katanya kematian dan kecelakaan.
'aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan'= Jadi setiap hari, kita selalu diperhadapkan pada kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan.

Tapi kalau kita mau terima pengajaran yang benar, kita mau mendengar, mengerti, percaya dan yakin, praktik Firman, maka kita akan mengalami penyucian, kita hanya mendapatkan kehidupan dan keberuntungan.

Sebaliknya, kalau tidak mau mengalami penyucian maka akan diperhadapkan pada kematian dan kecelakaan, sehingga yang ada hanya suasana kematian, duka cita, air mata, ratapan, tangisan, dan kegagalan-kegagalan/tidak pernah ada keberhasilan dan kesuksesan. Nikah gagal, buah nikah juga gagal, anak jatuh dalam dosa dan sebagainya.

Kalau yang ada hanya suasana kematian dan kecelakaan, koreksi diri bagaimana sikap kita terhadap Firman.

Tetapi yang positif, kita akan mendapatkan kehidupan dan keberuntungan.

Kehidupan, artinya:

  • secara jasmani: panjang umur, kesehatan, keselamatan, kebahagiaan.
    Kebahagiaan Surga bukan diukur dari banyaknya uang,dan lain-lain. Tapi bisa diukur dari apabila rumah tangga kita bisa rukun,harmonis, bisa sama-sama melayani Tuhan, sama-sama masuk pesta nikah Anak Domba sampai masuk Yerusalem Baru.

    Jadi kalau dalam nikah rumah tangga masih belum sama-sama melayani, kita harus banyak bergumul kepada Tuhan! Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan.

  • Secara rohani: dosa-dosa kita diampuni oleh Tuhan, semua sudah dibayar lunas oleh Tuhan di atas kayu salib. Kita disucikan dan ubahkan oleh Tuhan.

Keberuntungan
, artinya: kita diberkati, disertai, dan dilindungi oleh Tuhan.
Seperti waktu Musa hendak berangkat ke Kanaan, Musa tidak mau jika Tuhan tidak menyertai. Apa artinya biarpun berjalan maju menuju Kanaan tetapi jika tanpa penyertaan Tuhan? Bisa hancur di tengah jalan.
Di tangan kiri dan tangan kanan Tuhan ada kehidupan dan keberuntungan = dua tangan Tuhan memeluk kehidupan kita, menggendong kehidupan kita. Kita menjadi milik Tuhan sampai kita menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna, bahagia untuk selama-lamanya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 12 November 2017 (Minggu Pagi)
    ... Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah bagaikan permata yaspis jernih seperti kristal. Tuhan memberkati. IBADAH RAYASalam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Wahyu - Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 September 2016 (Selasa Sore)
    ... Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Puncak dari urapan Roh Kudus adalah takut akan Tuhan. Praktiknya Membenci dosa sampai membenci dusta. Amsal Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan aku benci kepada kesombongan kecongkakan tingkah laku yang jahat dan mulut penuh tipu muslihat. Sama ...
  • Ibadah Raya Malang, 03 April 2016 (Minggu Pagi)
    ... buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan Nama-Nya ialah TUHAN beria-rialah di hadapan-Nya Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara Ia mengeluarkan orang-orang tahanan sehingga mereka bahagia tetapi pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 Februari 2022 (Minggu Pagi)
    ... atau bimbang terhadap kuasa Yesus saat menghadapi pencobaaan. Ini artinya hatinya kosong dari kasih Allah tanpa kasih Allah. Kalau dibiarkan akan kecewa putus asa bahkan menyangkal Tuhan. 'Tuhan apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami dan bukan kepada dunia ' mengapa Tuhan tidak menyatakan diri-Nya kepada dunia Karena dunia penuh kebencian ...
  • Ibadah Doa Malang, 11 Februari 2014 (Selasa Sore)
    ... kedatangan Yesus kedua kali jalan kemuliaan. Jalan salib pengalaman kematian merupakan penentu untuk kita bisa lanjut dalam jalan kebangkitan sampai kemuliaan. Ada hal yang harus kita miliki supaya kita berhasil menghadapi jalan salib Sifat tabiat penundukan. Petrus Hai kamu hamba-hamba tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu bukan saja kepada yang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 01 April 2009 (Rabu Sore)
    ... emas maka tugas gereja Tuhan adalah bersaksi Kisah Rasul . mengundang Wahyu . Kekuatan untuk bersaksi dan mengundang adalah kuasa Roh Kudus. Roh Kudus itu bagaikan minyak. Kalau pelita mau menyala harus ada minyak. Mengapa kita memerlukan kuasa Roh Kudus Yohanes - sebab kita menghadapi dunia akhir jaman yang penuh dengan kegelapan. Kegelapan itu ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 04 Februari 2018 (Minggu Siang)
    ... berbuat dosa lagi kita mengalami kelepasan dari dosa. Dulu bangsa Israel membawa binatang korban untuk pengampunan dosa sekarang dalam bentuk mengaku dosa kita tidak usah lagi membawa binatang ke gereja karena sudah digenapkan oleh darah Yesus. Inilah proses mendapatkan meterai darah Yesus--ada meterai di dahi dan tangan 'Hal itu harus menjadi tanda ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 September 2013 (Minggu Sore)
    ... yang bisa membendung hal ini. Hanya kabar mempelai yagn bisa membendung. 'tengah malam' puncak kesulitan dan kegoncangan-kegoncangan di segala bidang sampai antikris berkuasa dibumi selama tahun. 'tengah malam' kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai ayat ini bercerita tentang anak dara sekaligus menghadapi penghukuman Allah sampai neraka sebab bumi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 20 April 2023 (Kamis Sore)
    ... untuk menguduskan mereka supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela Ini sama dengan disucikan dan diperlengkapi dengan jabatan dan karunia sehingga kita bisa beribadah melayani Tuhan sesuai jabatan dan karunia yang Tuhan percayakan. Sebenarnya yang layak menjadi imam ...
  • Ibadah Doa Malang, 04 Mei 2010 (Selasa Sore)
    ... diusung ke luar anak laki-laki anak tunggal ibunya yang sudah janda dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. Dan ketika Tuhan melihat janda itu tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan lalu Ia berkata kepadanya Jangan menangis Nain artinya padang rumput menunjuk pada tempat penggembalaantempat yang menyenangkan. Biarlah hari-hari ini kita ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.