Salam sejahtera dalam Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.
Tema Ibadah Persekutuan di Surabaya:
Wahyu 22: 2022:20.Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
'
Ya, Aku datang segera!'= Yesus sudah siap sedia untuk segera datang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga--Kepala--di awan-awan yang permai.
'
Amin, datanglah, Tuhan Yesus!'= kesiapan gereja Tuhan yang sempurna untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, sehingga terjadi pertemuan di udara untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya.
Yesus naik ke sorga untuk menyediakan tempat bagi kita. Kalau sudah selesai, Dia akan datang kembali.
Kesiapan kita sebagai gereja Tuhan adalah
kita harus hidup dalam kasih karunia Tuhan, supaya kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Wahyu 22; 2122:21. Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Kegunaan kasih karunia:
- Menebus kita; melepaskan kita dari dosa-dosa.
Roma 3: 23-24
3:23. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
3:24. dan oleh kasih karuniatelah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
- Memperdamaikan kita manusia berdosa; sama dengan membaharui kita.
Roma 3: 25
3:25. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
2 Korintus 5: 17-18
5:17. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
5:18. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nyadan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
Membaharui= membuat kita menjadi ciptaan baru. Kita dibaharui dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus sampai sempurna. Kita bisa menjadi mempelai wanita sorga.
Inilah persiapan gereja Tuhan.
Salah satu contoh hidup dalam kasih karunia adalah
Saulus menjadi rasul Paulus.
1 Timotius 1: 12-171:12. Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku--
1:13. aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.
1:14. Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadakudengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
1:15. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
1:16. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.
1:17. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.
Tanda pembaharuan oleh kasih karunia Tuhan:
- Ayat 15= berani mengaku bahwa kitalah manusia yang paling berdosa.
Dengan demikian, kita tidak akan mudah menuduh/menghakimi orang lain.
Di sini, rasul Paulus berani mengaku kepada Timotius, orang muda.
Praktiknya:
- Tidak menghakimi orang lain, dan tidak menyetujui dosa orang lain.
Yang benar adalah membawa orang berdosa kepada Tuhan lewat berdoa dan beribadah untuk mendengar firman.
Menyetujui orang lain berbuat dosa sama dengan kita juga ikut berbuat dosa.
- Berani mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama--datang di kayu salib--, sehingga kita mengalami pengampunan dosa oleh darah Yesus, dan tidak berbuat dosa lagi. Kita bertobat; berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan untuk hidup dalam kebenaran.
Ini berarti semua dosa sudah dipakukan di kayu salib.
1 Timotius 1: 16
1:16. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.
'menunjukkan seluruh kesabaran-Nya'= Yesus belum datang kedua kali dan rasul Paulus belum meninggal dunia. Masih diberikan kesempatan.
2 Petrus 3: 9
3:9. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabarterhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Bertobat dan hidup benar sama dengan memanfaatkan perpanjangan sabar Tuhan.
Panjang sabar Tuhan adalah Dia belum datang kembali kedua kali, dan kita masih diberi panjang umur.
Jadi, tujuan utama kita hidup di dunia--mendapat panjang umur--adalah bertobat dan hidup dalam kebenaran.
Sesudah itu kita boleh sekolah, kerja, melayani dan sebagainya.
Tanpa pertobatan, semuanya tidak akan berguna. Karena itu harus bertobat dan hidup benar lebih dulu!
Firman pengajaran mengungkapkan dosa-dosa yang tersembunyi sampai kita sadar, mengaku, diampuni dan tidak berbuat dosa lagi. Itu tujuan kita hidup di dunia.
Semua di dunia hanya sampai di liang kubur, tetapi kalau semuanya disertai dengan pertobatan dan hidup benar, kita akan menjadi teladan bagi yang lain sampai akhir hidup hidup kita--meninggal dunia atau Yesus datang kembali.
Ibrani 13: 7
13:7. Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
'Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu' = gembala.
Kita menjadi teladan terutama menjadi teladan iman.
Seorang gembala harus menjadi teladan bagi sidang jemaat, terutama teladan iman.
Seorang yang digembalakan juga harus menjadi teladan bagi orang lain, terutama teladan iman.
Menjadi teladan iman artinya:
- Hidup dalam kebenaran; tidak berbuat dosa lagi.
Contohnya: saat dalam keadaan miskin, tetapi tetap hidup benar--tidak mencuri dan sebagainya. Sekalipun sakit parah sampai meninggal, tetapi tidak berbuat dosa. Orang yang sakit, tetapi masih beribadah. Inilah teladan iman.
- Tetap percaya dan berharap kepada Tuhan saat menghadapi pencobaan yang mustahil; tidak berharap pada yang lain.
- Tidak menjadi beban bagi orang lain, tetapi meringankan beban orang lain mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan.
2 Korintus 11: 9
11:9. Dan ketika aku dalam kekurangan di tengah-tengah kamu, aku tidak menyusahkan seorangpun, sebab apa yang kurang padaku, dicukupkan oleh saudara-saudara yang datang dari Makedonia. Dalam segala hal aku menjaga diriku, supaya jangan menjadi beban bagi kamu, dan aku akan tetap berbuat demikian.
'dicukupkan oleh saudara-saudara yang datang dari Makedonia' = jemaat Makedonia miskin, dicobai, tetapi bisa menolong rasul Paulus.
Gembala tidak boleh menjadi beban bagi sidang jemaat. Dalam rumah tangga, anak-anak muda tidak boleh menjadi beban bagi orang tua.
"Saya mengucap syukur kepada Tuhan, bahwa orang-orang yang dilayani dalam ibadah persekutuan puas dan mengucapkan terima kasih. Inilah meringankan beban orang lain."
- Tidak berubah-ubah dalam firman pengajaran yang benar.
Ibrani 13: 8-9
13:8. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
13:9. Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.
Kita tetap berpegang teguh pada satu firman pengajaran yang benar, yang sudah menjadi pengalaman hidup kita--sudah mendarah daging dalam kehidupan kita.
Yesus tetap sama dalam pengajaran-Nya, berarti kuasa-Nya juga tetap sama.
Di tengah gelombang lautan dunia, banyak kali kita bimbang pada pribadi Tuhan--pengajaran yang benar--, sehingga juga bimbang pada kuasa-Nya.
Kalau tetap berpegang pada firman pengajaran yang benar, kuasa Tuhan juga akan tetap kita alami.
- Setia dan dapat dipercaya dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
1 Timotius 1: 12
1:12. Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setiadan mempercayakan pelayanan ini kepadaku--
Daging tidak akan setia, malah bosan.
Tetapi manusia baru akan tetap setia dan dapat dipercaya dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Efesus 4: 8-12
4:8. Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
4:9. Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
4:10. Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12. untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Kasih karunia Tuhan diwujudkan dalam:
- Yesus turun ke bagian bumi paling bawah--alam maut--= Yesus mati di kayu salib untuk membebaskan orang-orang yang menjadi tawanan dosa/maut termasuk membebaskan orang yang paling berdosa supaya menjadi teladan iman.
Rasul Paulus adalah orang yang paling berdosa, tetapi dilepaskan dari dosa dan menjadi teladan iman.
Kalau kita sudah dilepaskan dari dosa, harus bertobat, hidup benar, dan menjadi teladan iman.
- Yesus naik ke sorga untuk memberikan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus bagi pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Ayat 11= lima jabatan pokok= tangan Tuhan dalam sidang jemaat.
Lima jabatan pokok bisa dijabarkan jadi tim doa, penerima tamu, pemain musik dan sebagainya.
Diberi jabatan pelayanan= diangkat jadi imam dan raja untuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna/rumah rohani.
Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
Kalau tidak melayani dalam nikah, tetapi melayani dalam penggembalaan, pasti akan kering.
Kisah Rasul 9: 1-2, 4
9:1. Sementara itu berkobar-kobar hati Saulusuntuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,
9:2. dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap merekadan membawa mereka ke Yerusalem.
9:4. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"
'yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka'= yang dalam firman pengajaran yang benar justru ditangkap--dihalangi, dipersulit. Ini sudah terjadi pada gereja hujan awal, dan sedang terjadi pada gereja hujan akhir.
'"Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"= padahal yang dianiaya adalah sidang jemaat, tetapi Tuhan bilang: mengapa kamu menganiaya Aku? Karena sidang jemaat adalah tubuh Kristus.
Sebelum menerima kasih karunia, pelayanan Saulus bukan membangun tubuh Kristus tetapi menganiaya dan menghancurkan tubuh Kristus sekalipun kelihatannya berkobar-kobar.
Ini adalah semangat dari daging, bukan Roh Kudus.
Tandanya:
- Mengancam.
- Kebencian tanpa alasan.
- Dendam dan iri hati.
Kita sudah menerima kasih karunia. Sesudah kita diangkat jadi imam dan raja, mari kita melayani pembangunan tubuh Kristus yang sempurna dengan hati damai sejahtera. Tidak ada benci, dendam, dan iri hati.
Kita juga melayani dengan setia berkobar-kobar dan dapat dipercaya.
"Setelah melayani di Malang, Surabaya, lalu melayani di Jakarta. Kalau kering jangankan ke Surabaya, Jakarta, Medan, melayani di Malang saja akan digantikan. Kalau kering, tidak mampu. Tetapi kalau ada Roh Kudus, bisa melayani. Kalau hati damai melayani ke mana pun bisa. Kalau ada iri hati, ambisi ini terlalu berat. Saya bersyukur pada berita Paskah tentang 'tandai darah (darah Yesus)' Ada apa-apa, hati pikiran tandai darah, pancaindera tandai darah, tubuh jiwa roh tandai darah. Inilah kekuatan bagi saya. Kalau hati pikiran ditandai darah, maka damai, enak dan ringan."
Pelayanan semacam ini akan membuat kita enak dan ringan.
Pelayanan pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah. di dalam nikah jangan ada ancaman. Ancaman paling mengerikan adalah: Ceraikan akuatau Minta cerai!
Kalau sudah terucap, harus minta ampun. Itu adalah caranya Setan. Kalau sudah bercerai, kepala dan tubuh akan terpisah sehingga mati. Kalau menikah lagi, akan busuk sampai masuk di lautan api dan belerang di mana ulatnya tidak mati.
Kemudian pelayanan dalam penggembalaan adalah mengasuh; tidak boleh kasar, memecat atau mengusir. Kita saling memperhatikan.
Mengasuh dan merawat seperti bayi dalam gendongan, seperti anak ayam di bawah kepak sayap induknya.
Di dalam ibadah persekutuan kita juga mengasuh dan merawat.
Damai, setia dan benar, dan tidak ada ancaman. Itulah pelayanan kita. Kita mengasuh dan merawati sampai semua bisa sehat.
Kalau tidak setia, pasti akan jahat, dan tidak akan berguna sehingga dicampakkan dalam kegelapan yang paling gelap.
Jahat dan malas= tidak bisa dipercaya.
Lebih berguna seorang pengerja yang setia daripada gembala yang tidak setia dalam memberi makan sidang jemaat.
Tuhan tidak menilai kehebatan kita, tetapi kesetiaan kita.
Untuk bisa setia dan dapat dipercaya harus ditambah dengan jujur.
1 Petrus 2: 4-5
2:4. Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
2:5. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidupuntuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
'batu yang hidup itu' = Yesus.
Jika seorang imam dan raja melayani pembangunan tubuh Kristus dengan setia, dapat dipercaya dan jujur, maka dia akan menjadi batu hidup.
Artinya: kita hidup dari kasih karunia Tuhan; kemurahan Tuhan. Yang mati bisa hidup dalam tangan kasih karunia Tuhan.
Contoh: lima roti dua ikan bisa memberi makan lima ribu orang dan sisa dua belas bakul.
Jangan bergantung pada toko, gaji, dan apapun di dunia. Kita hanya bergantung pada kasih karunia Tuhan. Itu yang mampu memelihara kita di tengah kesulitan dunia sampai hidup kekal selamanya.
Contoh batu hidup: Daniel, hamba Tuhan yang hidup.
Batu hidup bisa hidup di mana saja, kapan saja, dan situasi apa saja sampai hidup kekal di sorga.
Jangan seperti Yudas Iskariot! Hidupnya bergantung dari uang, sehingga perutnya pecah dan isi perutnya terburai; dipermalukan, busuk, hancur dan binasa selamanya.
Mari, terima kasih karunia Tuhan! Berani mengaku kita orang yang paling berdosa, tidak menghakimi orang lain. Berani mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, tidak berbuat dosa lagi--bertobat-- dan hidup benar. Kita menjadi teladan iman.
Kemudian setia dan dapat dipercaya dalam ibadah pelayanan sesuai dengan jabatan dari Tuhan, ditambah dengan jujur. Kita menjadi batu hidup.
- Menyembah Yesus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga.
1 Timotius 1: 17, 13
1:17. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.
1:13. aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.
Rasul Paulus tadinya penghujat jalan Tuhan/pribadi Tuhan, artinya mulutnya berdusta, bergosip, memfitnah, dan menghujat Tuhan--menghujat firman pengajaran yang benar dan mendukung yang salah.
Tetapi setelah menerima kasih karunia, rasul Paulus bisa menyembah Tuhan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga dengan kata: Haleluya.
Mulut adalah penentu hidup kita.
Kalau tidak mau menyembah dengan kata: Haleluya, pasti akan menghujat.
Zakharia 14: 17-18
14:17. Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akanturun hujan.
14:18. Dan jika kaum Mesir tidak datang dan tidak masuk menghadap, maka kepada mereka akan turun tulahyang ditimpakan TUHAN kepada bangsa-bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
Kalau bangsa Israel tidak mau menyembah Tuhan sebagai Raja, hujan tidak akan turun.
Kalau kaum Mesir--bangsa kafir--tidak mau menyembah Tuhan sebagai Raja--Yesus Sang Raja--, maka tidak akan turun hujan (kering), bahkan turun tulah (hukuman).
'Pondok Daun' = pernikahan antara mempelai pria dan mempelai wanita.
Hubungan paling erat antara kepala dan tubuh adalah leher--doa penyembahan.
Bangsa kafir seperti anjing yang menjilat muntah--dusta, gosip, sampai menghujat. Biar mulut kita diubahkan oleh kasih karunia Tuhan, sehingga kita bisa menyembah Yesus Raja.
Dan hujan Roh Kudus akan turun atas kita. Tanpa Roh Kudus kita tidak akan bisa apa-apa.
Jangan sampai kering!
"Tadi ada kesaksian, seorang dari pulau Madura. Dia mengalami kecelakaan (usianya sekitar 50 tahun), jatuh dari sepeda motor, rusuknya terkena benturan setir. Sebelumnya dia ragu mau datang ibadah persekutuan di Surabaya, tetapi dia ingat firman yang disampaikan dalam penggembalaan (dia ikut ibadah online): 'satu tulang pun tidak dipatahkan' Akhirnya, sekalipun sakit dia tetap berangkat. Saat kebaktian ketiga dia dijamah oleh Roh Kudus, dia bersaksi: Bertahun-tahun, tidak bisa lagi menyembah dengan hancur hati, dalam ibadah ketiga dijamah oleh Roh Kudus dan bisa hancur hati. Sesudah itu secara tidak sadar, sakitnya sudah hilang semuanya. Ini juga berlaku bagi kita di mana saja. Mungkin kita tidak layak dipenuhi oleh Roh Kudus, biarlah Roh Kudus menjamah kita, maka semuanya akan selesai."
Hasilnya:
- Roh Kudus sanggup menghujani kehidupan yang kering secara jasmani dan rohani.
Yesaya 44: 3-5
44:3. Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.
44:4. Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusa di tepi sungai.
44:5. Yang satu akan berkata: Aku kepunyaan TUHAN, yang lain akan menyebut dirinya dengan nama Yakub, dan yang ketiga akan menuliskan pada tangannya: Kepunyaan TUHAN, dan akan menggelari dirinya dengan nama Israel."
- Secara jasmani, Roh Kudus sanggup memelihara kita di tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi.
- Secara rohani, letih lesu, beban berat, susah payah, dan air mata--suasana kutukan--diubahkan jadi kebahagiaan sorga. Bahkan di tengah penderitaan kita bahagia.
Siang ini, cukup dijamah oleh Roh kudus!
- Pohon gandarusa--pohon yang kecil, lemah--menunjuk pada pelayan Tuhan. Kalau tidak disirami oleh Roh Kudus, akan jadi tempat untuk menggantung kecapi, artinya berhenti melayani.
Tetapi kalau ada Roh Kudus kita akan tetap setia berkobar-kobar sampai Tuhan datang kembali.
Mazmur 137: 1-3
137:1. Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.
137:2. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.
137:3. Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"
Ayat 3 = disiksa, tetapi disuruh menyanyi lagu suka cita. Inilah gambaran orang berhenti melayani.
Roh Kudus mampu menguatkan pohon gandarusa supaya tidak berhenti melayani tetapi tetap setia berkobar-kobar sampai Tuhan datang kembali.
Biarpun kita lemah, tak berdaya, tetapi Roh Kudus menolong kita.
- Yakub menjadi Israel artinya Roh Kudus membaharui kita dari manusia daging--pendusta--menjadi pemenang--jujur.
Yesaya 44:5
44:5. Yang satu akan berkata: Aku kepunyaan TUHAN, yang lain akan menyebut dirinya dengan nama Yakub, dan yang ketiga akan menuliskan pada tangannya: Kepunyaan TUHAN, dan akan menggelari dirinya dengan nama Israel."
Jujur sama dengan menjadi rumah doa. Tuhan akan menyelesaikan semua yang mustahil tepat pada waktu-Nya.
Terima kasih karunia Tuhan; kita mengaku manusia paling berdosa, kita melayani dengan setia, dapat dipercaya dan jujur, kita menyembah Yesus Sang Raja.
Kita butuh hujan Roh Kudus. Apapun yang kita hadapi, biar Dia menjamah kita. Sudah cukup! Semua akan berhasil dan indah.
Jika Yesus datang kembali, Roh Kudus mengubahkan kita menjadi sempurna seperti Dia; kita menjadi mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai.
Tuhan memberkati.