Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita berada pada kitab Wahyu 2-3 (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).

Kita mempelajari kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di LAODIKIA(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015).

Wahyu 3: 20
3:20. Lihat,
Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

TUHAN Yesus berdiri di muka pintu dan mengetok.
Ini sama dengan panjang sabarnya TUHAN lewat pemberitaan firman pengajaran yang benaryang berisi tegoran, nasihat, bahkan hajaran untuk menantikan, supaya kita semua bisa membuka pintu hati bagi Dia.

Ada 2 kemungkinan saat TUHAN mengetok pintu:

  1. Matius 21: 12-13
    21:12. Lalu Yesus masukke Bait Allahdan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
    21:13. dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut
    rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."

    Kemungkinan pertama: jika kita mau membuka pintu hati--menerima pedang firman yang keras dan tajam--, maka TUHAN Yesus masukuntuk menyucikan hati kita, kehidupan kita--Bait Allah--, sehingga kehidupan kita menjadi rumah doa.

  2. Matius 21: 17
    21:17. Lalu Ia meninggalkanmerekadan pergi ke luar kota ke Betania dan bermalam di situ.

    Kemungkinan kedua: jika kita keras hati--menolak pedang firman--, maka TUHAN Yesus meninggalkankehidupan kita--Bait Allah--, sehingga keadaan kita menjadi sarang penyamunyang terkutuk dan dibinasakan oleh TUHAN.

Bagaimana kita bisa menjadi RUMAH DOA?

  1. Dari pihak kita: kita harus memperhatikan 3 macam rumah(sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 04 Oktober 2015):

    1. rumah tangga;
    2. rumah TUHAN;
    3. rumah doa.

  2. Dari pihak TUHAN: (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalam Alkitab, 05 Oktober 2015).
    Matius 21: 12a
    21:12a. Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusirsemua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah.

    TUHAN Yesus 'mengusir'--sudah kasar--, artinya penyucian yang menimbulkan sengsara daging--tidak enak kalau diusir. Ini menunjuk pada percikan darah; penyucian terakhir, sehingga kita bisa menjadi rumah doa.

Kita masih membahas jalan supaya kita bisa menjadi rumah doaDARI PIHAK TUHAN.
Apa yang harus disucikan--diusir--dari dalam hati dan kehidupan kita--Bait Allah--supaya kita menjadi rumah doa?

  1. Matius 21: 12 'mengusirsemua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah' =>penyucian terhadap roh jual beli; rohnya antikris (sudah diterangkan pada Ibadah Pendalam Alkitab, 05 Oktober 2015).

  2. Matius 21: 15
    21:15 Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait Allah: "Hosana bagi Anak Daud!" hati mereka sangat jengkel,

    Yang kedua: penyucian dari roh jengkel; rohnya antikris, yaitu marah tanpa sebab, marah tanpa kasih, termasuk di dalamnya kebencian tanpa alasan.
    TUHAN mengadakan mujizat dan anak-anak memuji TUHAN, tetapi malah mengamuk/jengkel. Ini kebencian tanpa alasan.

AD2. PENYUCIAN DARI ROH JENGKEL.

Malam ini kita belajar perkembangan roh jengkel; di mulai dari perjanjian lama sampai sekarang.

  1. Roh jengkel pada zaman permulaan.
    Kejadian 4: 3-5, 8
    4:3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban perrsembahan;
    4:4 H
    abel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulungkambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
    4:5 Tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu
    hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
    4:8
    Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.

    Contoh: Kain.
    Karena jengkel, Kain membunuh Habel.

    Kain dan Habel ini kakak beradik dan sama-sama melayani TUHAN.
    Idi sini, roh jengkel menghancurkan nikah dan pelayanan/tahbisan.

    Roh jengkel ini dulu bentuknya seperti Kain yang membunuh, tapi sekarang mungkin tidak lewat perbuatan lagi, tetapi lewat perkataan--saling menghujat, memfitnah, dan lain sebagainya-- di dalam rumah tangga dan pelayanan, sehingga menghancurkan nikah dan tahbisan.

    1 Yohanes 3: 12
    3:12 bukan seperti Kain, yang
    berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya.Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.

    Mengapa Kain membunuh Habel? Sebab Kain berasal dari si jahat, sehingga perbuatan dan tahbisannya jahat. Ini sama dengan hamba yang malas dan jahat.
    Hati-hati!Kalau perbuatan dan tahbisannya jahat, maka ia akan berusaha untuk menghancurkan yang benar; jadi sama dengan antikris--antikris berasal dari antara kita, tetapi yang tidak sungguh-sungguh. Ini yang bahaya! Inilah kerja antikris yang ingin menghancurkan nikah dan tahbisan yang benar lewat kebencian--roh jengkel.

    Sikap kitauntuk menghadapi si jahat--antikris-- yaitu:

    • belajar pada Habel.
      Kejadian 4: 4
      4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulungkambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,

      'sulung'= yang utama.
      'lemak'= bagian yang terbaik dari binatang dan hanya untuk TUHAN.

      Jadi sikap kita yang pertama untuk menghadapi si jahat yang mau menghancurkan yang benar, yaitu: seperti Habel mempersembahkan kambing domba yang sulung beserta lemak-lemaknya.

      Sekarang artinya, kita harus beribadah melayani TUHAN dengan tahbisan yang sulung--mengutamakan TUHANdalam ibadah pelayanan lebih dari semua--dan mempersembahkan yang terbaik bagi TUHAN; jangan berikan yang sisa-sisa kepada TUHAN.

    • Sikap kedua untuk menghadapi si jahat yang mau menghancurkan yang benar: belajar pada Maria, yaitu duduk dekat kaki TUHAN dan mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta marah-marah/jengkel tapi TUHAN membela Maria.

      Lukas 10: 39, 42
      10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
      10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu:
      Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

      Maria memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya; terbaik dan kekal; Maria memiliki tahbisan yang terbaik dan kekal; tadi pelayanan Habel adalah sulung dan terbaik.

    Jadi, untuk menghadapi antikris kita harus memiliki tahbisan yang benar, yaitu tahbisan yang sulung, terbaik, dan kekal; yang ditandai dengan mendengar dan dengar-dengaran pada perkataan Yesus; kalau asal melayani, akan diterkam oleh antikris.

    Perkataan Yesus adalah ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab--firman pengajaran yang benar. Dari sinilah pelayanan kita dimulai.

    Matius 7: 21
    7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

    Ukuran tahbisan adalah taat dengar-dengaran.
    Kalau kita taat dengar-dengaran pada firman TUHAN, hasilnya: pintu sorga terbuka--puncak keberhasilan--dan pintu-pintu di dunia juga terbuka.

    Ibrani 11: 4
    11:4 Karena iman,Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.

    Habel melayani dengan iman dan ketaatan, sehingga sekalipun ia meninggal dunia, tetapi ibadah pelayanannya naik ke hadirat TUHAN--berkenan dan berbau harum di hadirat TUHAN; ibadah pelayanannya naik menyertai dia; banyak pendahulu-pendahulu kita yang meninggal dunia, tetapi kalau tahbisannya benar, maka ibadah pelayanannya tetap berkenan di hadapan TUHAN.

    Pelayan TUHAN ada yang jahat dan baik.
    Antikris--si jahat--mau menghantam yang benar; seperti Kain menghantam Habel tanpa alasan.
    Hati-hati di dalam rumah tangga dan ibadah pelayanan, sebab si jahat mau menghancurkan nikah rumah tangga dan ibadah pelayanan yang benar.

    Cara menghadapinya adalah jangan melawan tetapi perbaiki tahbisanmenjadi tahbisan yang terbaik, sulung, dan kekal lewat mendengar dan dengar-dengaran pada pengajaran yang benar.

  2. Roh jengkel pada zaman gereja hujan awal.
    Kisah Rasul 6: 1, 8, 10-12

    6:1 Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah
    sungut-sungutdi antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.
    6:8 Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.
    6:10 tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.
    6:11 Lalu mereka
    menghasutbeberapa orang untuk mengatakan: "Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah."
    6:12 Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu
    gerakan di antara orang banyakserta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama.

    Hati-hati! Saat gereja TUHAN semakin bertumbuh dan diberkati, justru roh jengkel muncul; dalam wujud:

    • Iri hati; sakit hati.
    • Bersungut-sungut.
      Kalau belum setuju dengan sesuatu, jangan langsung bersungut, bertengkar, berkomentar yang negatif, menghakimi, dan lain-lain.
      Akibatnya: berhadapan dengan malaikat maut.

      Tetapi yang benar, kita banyak berdiam diri dan berdoa.
      Hasilnya: kita berhadapan langsung dengan Imam Besar yang berbelas kasihan; kita mengutarakan apa yang kita rasakan, termasuk kalau kita tidak setuju akan sesuatu; seperti Yesus yang juga mengutarakan: ’Bapa kalau bisa lalukan cawan ini dari pada ku. Tapi bukan kehendak-Ku yang jadi melainkan kehendak-Mu.’

      "Saya sering mengatakan: 'Saya berterima kasih kalau ada kunjungan, bapak dan ibu berdoa juga: Batalkan kalau bukan dari TUHAN.' Saya tidak apa-apa, kalau memang bukan dari TUHAN. Saya sering mengatakan: 'Jemaat Surabaya dan Malang ditambah Lempin-El sudah cukup.' Tapi kalau ada kunjungan, itu adalah kepercayaan TUHAN, tapi juga tidak ngawur. Kita berdoa, kalau bukan dari TUHAN, batalkan, tetapi sekalipun kita sudah berpuasa dan berdoa tetapi terlaksana, itu berarti dari TUHAN dan kita harus mendukung.
      Kemarin saya menerangkan di Malang, sebagai contoh secara jasmani kita bergaul: 'Saya pergi dulu, ya pak': 'Dengan siapa? Orang yang penjudi itu?': 'oh ya silahkan nak'; kan tidak mungkin. Saya orang tua rohani, kalau mau bergaul atau beribadah di mana harus lihat dulu, benar atau tidak. Kalau tidak benar, tetapi saya mengizinkan, berarti saya orang tua yang jahat. Jangan dibolak-balik. Kalau memang benar, silahkan saja; kalau tidak benar, justu bikin kacau. Dulu waktu Pdt. Pong Dongalemba masih hidup, hampir setiap jumat kami datang dan mengajak jemaat.
      "

    • menghasut: gosip-gosip yang tidak baik, sehingga membuat hati orang lain
      yang tidak mengetahui apa-apa, ikut jengkel dan benci tanpa sebab.

    • setelah menghasut timbullah 'gerakan di antara orang banyak'=>gerakan untuk menghalangi pekerjaan TUHAN/firman pengajaran yang benar. Dan gerekan ini justru dilakukan oleh banyak orang, termasuk orang-orang ternama--tua-tua dan ahli taurat.

    Hati-hati!Menghasut dan bersungut adalah perkataan yang sia-sia.
    2 Timotius 2: 16-18
    2:16 Tetapi hindarilah
    omongan yang kosongdan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.
    2:17
    Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker.Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus,
    2:18 yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dengan demikian
    merusak imansebagian orang.

    ‘menjalar seperti penyakit kanker’=>menghasut dan bersungut ini seperti penyakit kanker yang menghantam bagian yang lemah.
    Himeneus dan Filetus adalah kehidupan yang menolak salib.

    Perkataan sia-sia ini sama dengan ajaran palsu, yaitu penyakit kanker yang menyerang anggota tubuh Kristus yang lemah, sehingga kering rohani sampai mati rohani.
    Kita hati-hati, sebab saat kita lemah, penyakit kanker ini masuk.

    Gembala yang terkena kanker, khotbahnya kering.
    Sidang jemaat yang terkena kanker, tidak bisa mendengar firman yang benar dan beralih kepada yang tidak benar.

    Jadi jangan kaget kalau banyak yang jungkir-balik; dulu menolak pengajaran yang tidak benar namun sekarang mau menerima, karena perkataan-perkataan yang tidak suci--terkena kanker.

    2 Timotius 4: 3-4
    4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
    4:4 Mereka akan
    memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

    Melawan hasutan, persungutan, dan lain-lain, jalan keluarnya:

    • Kisah Rasul 6: 10
      6:10 tetapi mereka tidak sanggup melawan
      hikmatnyadan Roh yang mendorong dia berbicara.

      Jalan keluar yang pertama: memakai hikmat TUHANdari sorga.
      Hikmat TUHAN yaitu taat dengar-dengaranpada firman pengajaran yang benar. Kalau pakai cara politik, kita justru akan hancur.

      Wahyu 13: 18
      13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

      Kalau kita memiliki hikmat TUHAN, kita tidak bisa dijamah oleh antikris.

    • Jalan keluar yang kedua: lewat pengampunan.
      Kisah Rasul 7: 54-55, 60
      7:54 Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.
      7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
      7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan,
      janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

      Kalau ada hikmat dan pengampunan, kita bisa melihat Yesus sebagai Imam Besar yang berdiri di sebelah kanan takhta Allah Bapa. Yesus biasanya duduk, tapi kali ini berdiri. Artinya: Dia sudah siap bekerja; sudah siap waktunya untuk menolong kitadan untuk mengangkat/memuliakan kita di dunia ini sampai kemuliaan kekal. Pelayanan kita bukan makin merosot, tetapi semakin dihalangi semakin meningkat.

      Kalau melawan dengan kelompok dan politik, kita hancur juga; tidak mampu melawan antikris.

  3. Inilah perkembangan roh jengkel.
    Mulai dari Kain terhadap Habel, lawan dengan tahbisan yang sulung, terbaik dan kekal; mulai dari mendengar dan dengar-dengaran pada pengajaran benar, sehingga pintu-pintu terbuka bagi ktia semua.

    Kemudian Stefanus menghadapi ahli taurat dan tua-tua yang mau membunuh dia; menghadapi hasutan, persungutan dan gerakan sampai membunuh. Hadapi dengan hikmat dari sorga dan pengampunan. Maka, Imam Besar menolong dan bekerja di tengah kita.

    Yang ketiga, sudah benar-benar antikris yang tampil.
    Wahyu 12: 17

    12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi
    memerangi keturunannyayang lain, yang menuruti hukum-hukum Allahdan memiliki kesaksian Yesus.

    Yang ketiga, antikris marahkepada gereja TUHAN yang sempurnadan memerangi keturunannya yang tertinggal di bumi, yaitu anak TUHAN/hamba TUHAN yang memiliki 2 hal: hukum Allah--meja roti sajian--dan kesaksian--pelita emas--, tetapi tidak memiliki mezbah dupa emas, artinya kehidupan yang tidak mau menyembah TUHAN atau penyembahannya belum mencapai ukuran sampai tirai terobek; dagingnya masih bersuara--masih ada persungutan, iri, bangga, kecewa, dan lain-lain. Ini yang akan jadi sasaran dari antikris.

    Untuk menghadapi tampilnya antikris, jalan keluarnya: kita harus banyak menyembah TUHAN; doa puasa, doa satu jam, dan doa semalam suntuk kita perbanyak hari-hari ini.
    Doa penyembahan adalah proses pembaharuandari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus; mengalami lahir baru seperti bayiyang baru lahir.
    Matius 21: 16

    21:16 lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca:
    Dari mulut bayi-bayidan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?"

    Menjadi seperti bayi baru lahir, artinya:

    • hanya menangis = menyembah TUHAN.
    • tulus hati= hanya merasakan kasih dan kemurahan TUHAN; tidak ada iri hati dan dendam; tidak mengurus yang lain--itu urusannya TUHAN--, yang penting bisa meraskan kasih sayang TUHAN.

    Kalau sudah menjadi seperti bayi--punya hati yang tulus seperti merpati--, maka kita menjadi tempat hadirat TUHAN; tempatnya Roh Kudus. Roh Kudus akan dicurahkan.
    Roh Kudus adalah dua tangan TUHAN yang diulurkan bagi kita. Ini yang bekerja. Kita hanya menangis dan merasakan belas kasih TUHAN, tidak mengurus yang lain.

Kegunaan Roh Kudus
:

  1. Roma 5: 5
    5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

    Kegunaan yang pertama: Roh Kudus membuat kita kuat dan teguh hati:

    1. Tetap pegang teguh pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran, sehingga kita tetap hidup benar apapun resiko yang dihadapi.
    2. Tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN sampai garis akhir. Banyak yang berhenti di tengah jalan, tetapi biarlah TUHAN tolong kita semua.
    3. Tidak kecewa dan putus asa menghadapi apapun juga, tetapi tetap percaya dan berharap pada belas kasih TUHAN.

  2. 1 Petrus 4: 14
    4:14 Berbahagialah kamu,jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

    Kegunaan yang kedua: Roh Kudus membuat kita berbahagia di tengah penderitaan. Ini adalah kebahagiaan sorga.

  3. Titus 3: 5
    3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

    Kegunaan yang ketiga: Roh Kudus mengadakan mujizat:

    1. secara rohani: pembaharuan hidup secara terus menerus sampai mencapai kesempurnaan.
    2. mujizat jasmani: apa yang tidak bisa kita lakukan, Roh kudus yang menolong dan melakukan bagi kita. Apa yang mustahil menjadi tidak mustahil; apa yang tidak ada menjadi ada.

    3. Sampai saat kedatangan Yesus kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia--mencapai kedewasaan rohani--dan kita layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai.

Mari, kita menghadapi roh jengkel, tetapi TUHAN menyediakan Roh Kudus. Buang semua roh jengkel, sehingga ada Roh Kudus dan kita menjadi seperti bayi yang tulus--tidak ada jengkel, iri, benci, dan lain-lain--dan hanya menangis. Serahkan hidup dalam tangan TUHAN!

Hasilnya: Roh Kudus dicurahkan; tangan TUHAN menggendong kita dan mengadakan mujizat-mujizat dalam hidup kita.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 11 Juni 2022 (Sabtu Sore)
    ... perzinahan percabulan pencurian sumpah palsu dan hujat . Ini adalah perintah Allah dan adat istiadat orang Yahudi. Jadi gereja Tuhan tetap mempertahankan hati yang jahat. Hati yang jahat berisi tujuh keinginan jahat keinginan najis dan kepahitan sehingga hati tidak damai--tidak mengerti apa yang perlu untuk damai sejahtera. Kita akan banyak tangisan menuju ...
  • Ibadah Paskah Kaum Muda Remaja Malang, 08 April 2023 (Sabtu Sore)
    ... tetapi kita semuanya akan diubah . dalam sekejap mata pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Firman Allah dengan kuasa kebangkitan adalah sama dengan bunyi sangkakala yang keras yaitu firman pengajaran yang ...
  • Ibadah Natal Kaum Muda Remaja Malang, 21 Desember 2019 (Sabtu Sore)
    ... dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh. Tetapi sebagian besar dari bangsa Israel menolak undangan Tuhan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba--perjamuan besar--dengan alasan yang dibuat-buat sehingga terbuka kesempatan dan kemurahan Tuhan bagi bangsa kafir. Hati-hati dalam ibadah pelayanan jangan tidak datang karena alasan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 17 Juni 2012 (Minggu Sore)
    ... sampai jam tiga. . Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring Eli Eli lama sabakhtani Artinya Allah-Ku Allah-Ku mengapa Engkau meninggalkan Aku WAKTU PENYALIBAN. Kita sudah mempelajari waktu penyaliban yang sama dengan waktu bekerja di kebun anggur diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Juni . Tuhan sudah rela untuk mati di ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 14 November 2009 (Sabtu Sore)
    ... kedatangan Yesus kedua kali. Apa yang harus diubahkan Mulai dari hati menjadi lembut lidah menjadi lembut dan karakter juga diubahkan. Markus - PEMBAHARUAN PERHATIAN. Perhatian kita harus tertuju pada perkara-perkara yang tidak berlalu perkara-perkara yang kekal. Ada macam perhatian pada perkara kekal Petrus perhatian pada firman nubuat firman yang disampaikan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 21 Juli 2019 (Minggu Siang)
    ... TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera kasih karunia dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian. Wahyu - merupakan PENIUPAN SANGKAKALA KEENAM penghukuman yang keenam dari Anak Allah atas manusia di dunia yaitu sepertiga dari umat manusia akan mati secara tubuh jiwa dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 November 2018 (Kamis Sore)
    ... pembaharuan. Dalam Wahyu - ada proses pembaharuan Wahyu pembaharuan langit dan bumi yang baru. Wahyu - pembaharuan manusia baru. Wahyu - pembaharuan suasana baru. Wahyu - pembaharuan Yerusalem Baru. ad. . Pemabaharuan suasana baru terbagi menjadi macam Wahyu suasana tanpa maut. Wahyu - suasana kepuasan Sorga. Wahyu suasana kemenangan. Wahyu suasana kebenaran kesucian kesempurnaan. ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 Juni 2010 (Sabtu Sore)
    ... kehendak firman Tuhan tanpa firman Allah. Efesus - Itulah sebabnya dikatakan Bangunlah hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu. Karena itu perhatikanlah dengan saksama bagaimana kamu hidup janganlah seperti orang bebal tetapi seperti orang arif dan pergunakanlah waktu yang ada karena hari-hari ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 06 Mei 2018 (Minggu Siang)
    ... kausalut dengan emas gelang-gelang itu haruslah kaubuat dari emas sebagai tempat memasukkan kayu-kayu lintang itu dan kayu-kayu lintang itu haruslah kausalut dengan emas. Proses pertama masuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna papan harus disalut dengan emas. Papan--berasal dari pohon--menunjuk pada manusia daging yang rapuh berdosa hancur dan binasa. Memang berdosa tetapi harus ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 Februari 2020 (Sabtu Sore)
    ... tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang . Jikalau tidak ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. . Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu yang tidak melepaskan dirinya dari ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.