Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Markus 14:17-20adalah cerita Yesus makan Paskah bersama murid-muridnya.
Makan Paskah = makan firman pengajaran dan Perjamuan Suci.

Ibrani 5:11-14,ada 2 macam makanan rohani:
  1. Susu = firman penginjilan/ injil keselamatan (Efesus 1:13).
    Injil keselamatan adalah injil yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali untuk menyelamatkan manusia berdosa.
    Tanda keselamatan adalah percaya pada Yesus, bertobat, baptisan air, dan baptisan Roh Kudus.
    Sebelum diselamatkan, kita membutuhkan firman penginjilan ini. Kalau hanya minum susu, maka tingkat rohaninya hanya seperti anak kecil. Perlu jenis makanan kedua.

  2. Makanan keras = firman pengajaran/ cahaya injil kemuliaan Kristus (2 Korintus 4:3-4).
    Yaitu injil yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Mempelai Laki-laki Sorga untuk menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Dia.

    Ibrani 4:12,firman pengajaran adalah firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. 

Ada 3 macam sikap terhadap firman pengajaran:
  1. Sikap negatif, yaitu menolak firman pengajaran yang menusuk dosa.
    Kisah Rasul 5:31-33,firman pengajaran yang menusuk dosanya akan ditolak, sehingga sakit hati dan timbul kebencian.
    1 Yohanes 3:15.

  2. Matius 26:25,23-25,selalu mengelak dari tajamnya pedang firman.
    Firman yang bagaikan makanan keras memang tidak akan pernah memuji orang, tetapi justru menunjuk kesalahan.

    Firman Tuhan sudah jelas menunjuk dosa Yudas, tetapi dia selalu mengelak 'bukan aku' = tidak pernah disentuh oleh firman sehingga dosa-dosanya tertimbun dalam perut hatinya. Maka suatu waktu perut hatinya akan pecah, artinya dosa-dosanya terbeber ke luar tetapi sudah tidak ada pengampunan lagi, binasa untuk selama-lamanya.

    Lebih sekarang jika dosa ditunjukkan, kita akui kepada Tuhan dan sesama. Sekalipun harus malu/ gengsi, tetapi kita akan selamat.

  3. Markus 14:19,menerima firman pengajaran sampai sedih hati/ terharu.
    Prosesnya adalah:
    • Harus mendengar firman dengan sungguh-sungguh, dan dengan suatu kebutuhan, sehingga kita tidak bosan akan firman tetapi selalu bergairah dalam mendengar firman.

    • Mengerti firman.

    • Percaya, yakin pada firman = firman menjadi iman di dalam hati, mengena di dalam hati.
      Kalau hati percaya, maka mulut akan mengaku = hati terharu.
      Roma 10:10,
      kalau firman sampai di hati, dan mengena keadaan kita sehingga kita mengaku dosa dengan jujur, itulah hati yang terharu.

    • Praktek firman, taat dengar-dengaran pada firman.

    Saat-saat makan Paskah, saat-saat makan firman pengajaran, adalah sangat menentukan nasib masa depan kita. Apakah akan seperti Yudas yang akan binasa? Apakah akan selamat sampai sempurna seperti Tuhan?

Sikap terhadap firman pengajaran ini tergantung hati nurani.
Kalau hati nurani tidak baik (cenderung jahat dan najis, tidak taat dengar-dengaran), maka akan selalu mengelak dan menolak firman pengajaran, sehingga binasa seperti Yudas.

Dalam Perjanjian Lama ini seperti pada zaman Nuh, kehidupan yang hati nuraninya cenderung jahat akan binasa semuanya (Kejadian 6:5-8). Hanya Nuh dan keluarganya yang selamat masuk bahtera.
Bahtera ini sekarang menunjuk pada baptisan air. Sekarang kita mendapat kasih karunia Tuhan untuk masuk baptisan air (1 Petrus 3:20-21).

Dalam baptisan air terjadi pembaharuan dari hati nurani yang cenderung jahat menjadi hati nurani yang baik, yang taat dengar-dengaran. Kalau hati nurani baik, maka apapun keadaan kita, kita pasti akan bisa menerima firman pengajaran sekeras apapun juga.

Yohanes 21:3-7, Petrus dalam keadaan gagal ditambah telanjang, dipermalukan. Dia meninggalkan pelayanan dan jatuh dalam dosa. Pada waktu itu Yesus datang dan menyampaikan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang menunjukkan keadaan dan dosa-dosa mereka.

Kalau hati nurani tidak baik, maka dia akan menolak dan marah. Tetapi kalau hati nurani baik, maka akan bisa menerima firman ('adakah lauk-pauk?') dan lanjut mulut akan bisa mengaku keadaan dan dosa-dosa. Hati nurani yang baik juga akan bisa menerima firman yang tidak sesuai logika ('tebarkan jala' di siang hari) dan bisa mempraktekkan firman, taat dengar-dengaran pada firman apapun resiko yang dihadapi.

Kalau mulut mengaku dan tangan praktek firman, ini bagaikan dua tangan yang diulurkan kepada Tuhan. Maka Tuhan akan mengulurkan tangan kasihNya kepada kita, sehingga terjadi mujizat.
Mujizat secara jasmani adalah dari tidak ada ikan menjadi ada ikan, yang mustahil menjadi tidak mustahil, yang gagal menjadi berhasil.
Mujizat secara rohani adalah kita bisa berpakaian kebenaran, bisa hidup benar. Inilah mujizat yang besar, yang tidak bisa ditiru setan. Lanjut berpakaian kesucian, bisa melayani menjadi imam dan raja. Sampai mujizat terakhir berpakaian putih berkilau-kilau, pakaian mempelai untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali (Wahyu 19:8-9).

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Januari 2020 (Rabu Sore)
    ... manusia terjemahan lama . Maka menyahutlah orang banyak itu dengan sorak katanya Inilah suara suatu dewa bukannya suara manusia Kolose . Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi Yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 19 Maret 2023 (Minggu Pagi)
    ... pertama dari segala penghasilan kepada Tuhan. Mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan dengan sukacita. Perpuluhan pengakuan bahwa kita sudah diberkati dan dipelihara oleh Tuhan. Pengakuan bahwa kita dan apa yang kita miliki adalah milik Tuhan tidak bisa diganggu-gugat oleh siapa pun. Persembahan khusus ucapan syukur karena kita sudah diberkati dan dipelihara oleh ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 26 Agustus 2009 (Rabu Sore)
    ... dengan langit dan bumi yang berlalu. Jadi kalau tidak mengalami pembaharuan maka kita akan berlalu seperti dunia ini. Korintus - ay. - tidak ada ikatan dengan apapun yang ada di dunia ini. ay. yang harus dibaharui adalah PERHATIAN kita. Perhatian kita sekarang terutama kepada perkara Tuhan perkara yang tidak berlalu ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 Mei 2009 (Minggu Pagi)
    ... saat itu Tuhan menggembalikan apa-apa yang sudah hilang dari bangsa Israel. Firman penggembalaan bunyi sangkakala sanggup menggembalikan apa yang sudah hilang dari manusia. Apa yang sudah hilang dari manusia Pakaian kemuliaan. Damai sejahtera. Berkat Kejadian kehilangan berkat dan diganti dengan kutukan. Ad. . Galatia - Yesus harus mati terkutuk di kayu salib untuk mengangkat ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 02 September 2015 (Rabu Sore)
    ... minyak urapan Roh Kudus supaya kita bisa melihat pribadi TUHAN diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Agustus . Ladang TUHAN diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Agustus . Hati-hati soal minyak urapan Dulu minyak urapan memang terbuat dari minyak zaitun di tambah empat macam rempah-rempah tetapi setelah Yesus mati di ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 Juli 2019 (Minggu Siang)
    ... ia mengajarkan ajaran palsu seluruh jemaat mati. ' Itulah ajaran palsu yang bekerja diam-diam tidak disadari malah merasa hebat. Pengajaran palsu ditandai dengan pemaksaan ia merasa hebat sekali sehingga memaksa yang lain. Kalau soal dosa kita masih menyadari tetapi kita seringkali tidak sadar menghadapi ajaran palsu. Dulu saya masih bergantung pada guru dan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 28 April 2018 (Sabtu Sore)
    ... tanda lapar rohani. Kalau ketidakpuasan dibiarkan bahkan kepuasan dunia--cara dunia--dimasukkan dalam gereja akan pingsan. Pingsan suam-suam rohani tidak mati tidak hidup--mulai malas bosan untuk ibadah berdoa dan baca firman. Coba bandingkan kalau untuk kegiatan jasmani tidak boleh dihalangi tetapi yang rohani tidak demikian itu berarti sudah pingsan. Kalau dilanjutkan akan sakit ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 26 Januari 2011 (Rabu Sore)
    ... tidak akan mengalami datangnya keadaan baik ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. . Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN yang menaruh harapannya pada TUHAN Kalau dalam hidup ini kita hanya berharap manusia akibatnya hidup dalam suasana kutukan. Tidak mengalami datangnya keadaan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 11 Desember 2013 (Rabu Sore)
    ... emas . Bagi kita sekarang kita berpuasa tidak usah dibuang ke Pulau Patmos. BERPUASA sengsara daging karena firman Allah meja roti sajian dan karena Roh Kudus pelita emas sengsara daging untuk mengalami penyucian hati dan pikiran oleh pekerjaan firman Allah dalam urapan Roh Kudus firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 04 Agustus 2017 (Jumat Sore)
    ... kematian yang kedua di neraka. Korintus - . Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia kita tidak akan mati semuanya tetapi kita semuanya akan diubah . dalam sekejap mata pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.