Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 3:21-22
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
3:22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Tujuan utama dan terakhir pengikutan dan pelayanan kita kepada Tuhan bukan untuk mendapat perkara jasmani, tetapi sampai duduk bersanding dengan Yesus di tahta Surga selama-lamanya. Mempelai wanita duduk bersanding dengan Mempelai Pria di tahta Surga.
Supaya kita bisa duduk bersanding dengan Yesus di tahta Surga, maka kita harus menjadi mempelai wanita Surga, atau tubuh Kristus yang sempurna. Kita harus masuk dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

Yohanes 2:19-21
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.

Ada dua macam pembangunan:
  1. Pembangunan Bait Allah jasmani dengan dasar hukum Taurat. Ini hanya berlaku untuk orang Israel asli.
  2. Pembangunan Bait Allah rohani atau tubuh Kristus, dengan dasar kematian Yesus di kayu salib.
    Jadi, sejak kematian Yesus di kayu salib, terjadi peralihan pembangunan Bait Allah jasmani menjadi Bait Allah rohani.
Memperingati Jumat Agung sama dengan memperingati kematian Yesus di kayu salib, maka kita harus masuk dalam pembangunan Bait Allah rohani atau tubuh Kristus yang sempurna. Ini disebut kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Praktek masuk pembangunan tubuh Kristus adalah masuk persekutuan yang benar, mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai satu tubuh Kristus yang sempurna.
Dalam Matius 21, pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna digambarkan dengan perjalanan Yesus yang terakhir menuju ke Yerusalem. Yang ditunggangi Yesus adalah keledai, yang adalah gambaran bangsa Kafir.

Hakim-hakim 15:16
15:16 Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul."

Keledai ditunggangi oleh Yesus untuk masuk ke Yerusalem. Sekarang, bangsa Kafir dipakai oleh Yesus dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir untuk masuk Yerusalem Baru.
Langkah-langkah keledai dipakai Yesus untuk masuk Yerusalem Baru:
  1. Langkah penebusan.
    Keluaran 13:13
    13:13 Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.

    Setiap keledai yang lahir harus ditebus dengan darah domba. Jika keledai tidak ditebus, maka batang lehernya harus dipatahkan.
    Sekarang, bangsa Kafir harus ditebus dengan darah domba Allah atau darah Yesus. Jika bangsa Kafir tidak ditebus, maka leher harus dipatahkan, artinya tidak ada hubungan dengan Yesus, tidak ada hubungan dengan keselamatan. Bangsa Kafir yang tidak ditebus, hanya hidup dalam dosa dan kutukan dosa.

    1 Petrus 1:18-19
    1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
    1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

    Bangsa Kafir harus ditebus oleh darah Yesus, yaitu:
    1. Darah yang mahal.
      Wahyu 1:5
      1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--

      Prakteknya:
      • Darah Yesus yang mahal melepaskan kita dari dosa-dosa yang mengikat tubuh, jiwa, roh kita, yang membuat kita tidak berharga dan murahan.
        1 Korintus 5:7-8,11
        5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
        5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
        5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

        Dosa yang mengikat tubuh adalah cabul (dosa seks dengan aneka ragamnya, nikah yang salah, dll) dan pemabuk (termasuk merokok, narkoba)
        Dosa yang mengikat jiwa adalah kikir, pemfitnah, penipu.
        Dosa yang mengikat roh adalah penyembah berhala. Berhala adalah sesuatu yang kita kasihi lebih dari Tuhan.

        Kalau kita ditebus dari dosa-dosa yang mengikat tubuh, jiwa, dan roh, maka kita bisa hidup dalam kebenaran dan kemurnian. Hidup dalam kemurnian artinya berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.

      • Darah Yesus yang mahal mengangkat kita menjadi imam dan raja, yaitu menjadi senjata kebenaran. Ini sama dengan hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang melayani Tuhan dengan setia dan benar.
        Wahyu 1:6
        1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

        Berharga atau mahalnya seseorang di hadapan Tuhan, tidak tergantung pada hal jasmani, tetapi apakah dia sudah ditebus oleh Tuhan (hidup benar) dan apakah dia melayani Tuhan dengan setia dan benar.
        Jika kita bisa hidup benar dan bisa beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar, itu hanya karena kepercayaan dan kemurahan Tuhan seharga darah Yesus yang mahal.

        Waspada, kita harus menghargai kebenaran dan ibadah pelayanan. Kalau mempertahankan hal yang tidak benar, itu sama dengan menginjak-injak darah Yesus. Kehidupan semacam ini sangat murahan dan tidak ada hubungan dengan Tuhan, kering rohani, hanya untuk dipatahkan batang lehernya. Kalau kering rohani, akan mencari kepuasan di dunia sehingga jatuh dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Lebih celaka bagi hamba Tuhan yang kering rohani, sebab akan menutup-nutupi dan memasukkan kesukaan dunia di dalam gereja.

    2. Darah Anak Domba.
      1 Petrus 1:19
      1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

      Darah Anak Domba menunjuk pada kaitan dengan penggembalaan yang benar dan baik. Jadi, sesudah ditebus, hidup benar dan menjadi senjata kebenaran, bangsa Kafir harus tergembala dengan benar dan baik. Syaratnya adalah:
      • Keledai muda dan induk keledai harus tertambat pada pokok anggur yang benar.
        Matius 21:2
        21:2 2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku.

        Kejadian 49:11
        49:11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.

        Pokok anggur yang benar menunjuk pada pribadi Yesus, yaitu firman pengajaran yang benar.
        Jangan mendengar dua, sebab nanti seperti Eutikus pasti akan jatuh pada yang tidak benar.

        Baik keledai muda maupun induk keledai harus tertambat pada pokok anggur yang benar. Keledai muda jangan tertambat pada induk keledai, atau sebaliknya.

      • Selalu berada dalam kandang penggembalaan. Dalam Ruangan Suci terdapat 3 macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
        • Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya.
        • Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
        • Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.

        Dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, roh kita melekat pada Allah Tritunggal, pada firman pengajaran yang benar, sehingga kita tidak akan menjadi keledai liar dan keledai jalang.
        Esau adalah contoh keledai liar yang sering meninggalkan kandang penggembalaan untuk berburu daging. Kalau sudah meninggalkan penggembalaan, maka pasti akan berburu daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya. Esau punya potensi sebagai anak sulung, ada tanda pertobatan (warna merah) dan urapan Roh Kudus (berbulu), tetapi akhirnya kehilangan hak kesulungan. Yakub tidak punya potensi, tetapi karena dia tekun dalam penggembalaan, maka Yakub mendapatkan segala-galanya.

  2. Langkah penyucian.
    Bangsa Kafir yang berada dalam kandang penggembalaan, selalu mengalami penyucian secara intensif dari tabiat kekafiran, yaitu:
    1. Keledai liar, artinya tidak tergembala, tidak taat pada suara gembala, beredar-edar sehingga disesatkan oleh ajaran sesat.
      Ayub 39:8,10-11
      39:8 Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang?
      39:10 Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring;
      39:11 ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.

    2. Keledai jalang atau babi, artinya perempuan Babel.
      Amsal 7:10-11
      7:10 Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal dengan hati licik;
      7:11 cerewet dan liat perempuan ini, kakinya tak dapat tenang di rumah,

      Yaitu:
      • Pakaian sundal, yaitu pakaian yang tidak benar, pakaian yang menonjolkan daging.
      • Hati licik atau tidak tulus.
      • Cerewet, banyak komentar negatif, tidak tunduk.
      • Liat, keras kepala, menolak firman pengajaran yang benar.
      • Tidak dapat tenang, tidak damai sejahtera, melainkan letih lesu dan berbeban berat.

    3. Anjing kembali menjilat muntah, yaitu perkataan dusta, gosip, fitnah, membuat lemah iman orang lain.

    4. Kekuatiran akan hidup sehari-hari dan masa depan. Kekuatiran terjadi karena merasa hidup dari dunia, tidak ada Yesus sebagai Kepala. Akibatnya adalah tidak setia dan tidak benar, kikir (tidak bisa memberi) dan serakah (merampas hak Tuhan dan hak orang lain).
      Matius 6:31-33
      6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
      6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
      6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.


  3. Langkah penyerahan.
    Matius 21:7-8
    21:7 Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya.
    21:8 Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.

    Artinya bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan, terutama untuk kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Sampai bisa memberi seluruh hidup kita untuk dipakai oleh Tuhan, sebab kita merasa hidup kita hanya tergantung sepenuh kepada Yesus sebagai Kepala. Yesus sebagai Kepala sudah mati di Bukit Tengkorak, untuk menjamin kehidupan kita. Kalau merasa hidup dari diri sendiri, maka pasti akan menjadi keledai liar dan jalang.

    Jadi, kegerakan Roh Kudus hujan akhir sama dengan kegerakan memberi, sama dengan kegerakan iman. Kita hanya percaya dan berharap Tuhan.

  4. Langkah penyembahan.
    Matius 21:9
    21:9 Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"

    "Hosana" adalah dalam bentuk doa permohonan. Ini adalah kegerakan menyambut kedatangan Yesus pertama kali.
    Tetapi, dalam kitab Wahyu sudah ditingkatkan menyambut kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga dengan suara "Haleluya".

    Wahyu 19:1-4,6-7
    19:1 Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
    19:2 sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya, karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu."
    19:3 Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
    19:4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
    19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
    19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

    Mengapa kita harus menyembah Yesus?
    1. Untuk tahan menghadapi percikan darah bersama Yesus.
    2. Supaya kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, sampai duduk bersanding dengan Dia di Yerusalem Baru.

    Matius 21:5
    21:5 "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."

    Kita bisa menjadi lemah lembut, rendah hati, dan sabar.
    Lemah lembut artinya kemampuan untuk menerima firman pengajaran yang keras dan tajam. Lemah lembut juga artinya kemampuan untuk bisa mengampuni dosa orang lain dan melupakan.
    Rendah hati adalah kemampuan untuk bisa mengaku dosa.
    Sabar artinya sabar dalam penderitaan, jangan mencari jalan keluar sendiri di luar jalan firman.

    Kalau sudah lemah lembut, rendah hati, dan sabar, maka kita akan mengalami kelegaan, perhentian, dan damai sejahtera dalam Roh Kudus.

    Kegunaan damai sejahtera oleh Roh Kudus:
    1. Untuk menghadapi letih lesu, beban berat, kecewa, putus asa.
      Matius 11:28
      11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

      Roh Kudus sanggup untuk membuat semua enak dan ringan. Sehingga kita bisa mencintai pelayanan yang kita lakukan.

    2. Untuk menghadapi badai gelombang di lautan dunia, yaitu masalah ekonomi, nikah, studi, dll.
      Markus 4:38-39
      4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
      4:39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.

      Saat menghadapi badai gelombang, kita harus diam dan dan tenang.
      Diam artinya memeriksa diri. Kalau ada dosa, kita harus bertobat. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kalau benar, maka kita harus tetap berdiam diri, jangan membela diri. Kalau banyak membela diri, maka tidak akan dibela oleh Tuhan.
      Tenang artinya menguasai diri sehingga dapat berdoa.
      Maka semua masalah akan selesai pada waktuNya, semua berhasil dan indah pada waktuNya.

    3. Untuk menghadapi kedatangan Yesus kedua kali, yang ditandai dengan kegerakan firman pengajaran yang benar (kilat) disertai lembah kelam.
      Lukas 17:20,24,34
      17:20 Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah,
      17:24 Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya.
      17:34 Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.

      Lembah kelam menunjuk pada anak-anak Tuhan kembali pada keadaan seperti di jaman Lot, kehancuran nikah dan buah nikah. Lembah kelam sampai situasi di mana dua orang di atas satu tempat tidur (suami istri) akan mengalami pemisahan selama-lamanya.
      Biar kita bergumul untuk terus mengalami penyucian sampai layak menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai. Kita duduk bersanding dengan Dia di tahta Surga selamanya.

      Lukas 17:37
      17:37 Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."

      Sumber ketenangan, damai sejahtera, dan pertolongan adalah Perjamuan Suci. Menghadapi lembah yang kelam, biar kita menerima Perjamuan Suci yang adalah sumber kekuatan untuk kita terus bergumul sampai kedatangan Tuhan kedua kali.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 September 2012 (MInggu Sore)
    ... engkau berbuat baik Tetapi jika engkau tidak berbuat baik dosa sudah mengintip di depan pintu ia sangat menggoda engkau tetapi engkau harus berkuasa atasnya. . Kata Kain kepada Habel adiknya Marilah kita pergi ke padang. Ketika mereka ada di padang tiba-tiba Kain memukul Habel adiknya itu lalu membunuh dia. Contohnya Kain. Kain ...
  • Ibadah Raya Malang, 30 November 2014 (Minggu Pagi)
    ... rohani yaitu firman Allah. Kejadian - Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden di sebelah timur disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu serta pohon pengetahuan tentang yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 30 Juni 2022 (Kamis Sore)
    ... di dalam Kerajaan Allah tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar. Matius Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Tidak mau mengalami penyaliban perobekan daging sehingga tidak mau masuk pintu kandang penggembalaan. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 02 Mei 2010 (Minggu Sore)
    ... akan binasa yaitu orang-orang yang tidak percaya yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah. kabar mempelai yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga untuk menyucikan dan menyempurnakan ...
  • Ibadah Raya Malang, 15 Januari 2023 (Minggu Pagi)
    ... kenajisan dan dosa kejahatan. Menjadi seperti batu kilangan yang dilemparkan ke laut sampai binasa selamanya di neraka. Yesaya - Dengarkanlah hai orang-orang tuli pandanglah dan lihatlah hai orang-orang buta Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 16 Maret 2018 (Jumat Sore)
    ... Tuhan pelayan Tuhan--seorang imam dengan jabatan rasul. Kita juga imam gembala pemain musik dan lain-lain. Sekarang artinya menggigit tangan para imam. Hati-hati Mengapa tangan imam yang digigit dipagut oleh ular beludak Keluaran . Kauikatkanlah ikat pinggang kepada mereka kepada Harun dan anak-anaknya dan kaulilitkanlah destar itu kepada kepala mereka maka ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Juni 2014 (Kamis Sore)
    ... dengan memaksa. Pelajaran bagi kita adalah jika kita melakukan sesuatu untuk Tuhan ibadah pelayanan berkorban jangan sampai dengan terpaksa tetapi dengan ucapan syukur. Kalau melakukan sesuatu dengan terpaksa itu berarti menghina korban Kristus. Korintus - Atau tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu ...
  • Ibadah Raya Malang, 08 November 2020 (Minggu Pagi)
    ... Sesungguhnya tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar . tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu sehingga Ia tidak mendengar ialah segala dosamu. . Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 14 Januari 2016 (Kamis Sore)
    ... ratap dan kertak gigi. Ngengat adalah sifat malas dan jahat yang membuat hamba Tuhan pelayan Tuhan menjadi tidak berguna gelap sampai binasa. Amsal Pada musim dingin si pemalas tidak membajak jikalau ia mencari pada musim menuai maka tidak ada apa-apa. Malas artinya tidak setia dalam ibadah pelayanan bahkan tinggalkan jabatan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 Mei 2016 (Sabtu Sore)
    ... seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah yang bernama Gerbang Indah untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. Ketika orang itu melihat bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah ia meminta ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.