Markus 13:14-16adalah NUBUAT TENTANG ANTIKRIS.
Sikap untuk menghadapi antikris:
Peranginan = sotoh rumah adalah tempat yang banyak angin = tempat yang sejuk.
Arti rohaninya adalah hidup dalam damai sejahtera. Damai sejahtera berarti tidak ada peperangan/permusuhan dengan Tuhan dan sesama.
Kolose 1:21,kenyataannya manusia banyak memiliki permusuhan dengan Tuhan dan sesama sebab mempertahankan hati dan pikiran dosa, perbuatan dan perkataan dosa.
Kolose 1:22,jalan keluar supaya bisa hidup damai sejahtera adalah selalu hidup berdamai dengan Tuhan dan sesama.
Proses berdamai:1 Yohanes 1:7-10,mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama.
Tetapi dalam ay. 8, yang sering terjadi justru orang berdosa tidak mau mengaku dosa, malah menyalahkan orang lain = menipu diri sendiri. Kehidupan semacam ini adalah kehidupan yang tanpa firman.
Tanpa firman, kehidupan manusia adalah kosong (seperti bumi sebelum diciptakan) dan kering (seperti carang yang hanya untuk dibakar).
Yang benar adalah dalam ay.9, kalau kita mengaku dosa dengan sungguh-sungguh pada Tuhan dan sesama, maka darah Yesus akan aktif melakukan 2 hal, yaitu:
Kalau hati suci, maka akan bisa menyembah Tuhan(naik gunung). Kalau hati kering, tidak akan bisa menyembah Tuhan.
Mazmur 24:5.
Hasil menyembah Tuhan adalah menerima hujan berkat kemurahan Tuhan.
Kegunaan hujan berkat kemurahan Tuhan:
Sikap untuk menghadapi antikris:
- Orang di Yudea (Yehuda) harus lari ke pegunungan.
- Tetap tinggal di peranginan.
- Tetap tinggal di ladang.
Peranginan = sotoh rumah adalah tempat yang banyak angin = tempat yang sejuk.
Arti rohaninya adalah hidup dalam damai sejahtera. Damai sejahtera berarti tidak ada peperangan/permusuhan dengan Tuhan dan sesama.
Kolose 1:21,kenyataannya manusia banyak memiliki permusuhan dengan Tuhan dan sesama sebab mempertahankan hati dan pikiran dosa, perbuatan dan perkataan dosa.
Kolose 1:22,jalan keluar supaya bisa hidup damai sejahtera adalah selalu hidup berdamai dengan Tuhan dan sesama.
Proses berdamai:1 Yohanes 1:7-10,mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama.
Tetapi dalam ay. 8, yang sering terjadi justru orang berdosa tidak mau mengaku dosa, malah menyalahkan orang lain = menipu diri sendiri. Kehidupan semacam ini adalah kehidupan yang tanpa firman.
Tanpa firman, kehidupan manusia adalah kosong (seperti bumi sebelum diciptakan) dan kering (seperti carang yang hanya untuk dibakar).
Yang benar adalah dalam ay.9, kalau kita mengaku dosa dengan sungguh-sungguh pada Tuhan dan sesama, maka darah Yesus akan aktif melakukan 2 hal, yaitu:
- Mengampuni segala dosa kita, sampai tidak ada bekasnya lagi; kita dibenarkan dan diselamatkan oleh darah Yesus.
- Menyucikan kita dari segala kejahatan, darah Yesus mencabut akar-akar dosa, sehingga kita bisa terlepas dari dosa dan hidup dalam kesucian. Baik angan-angan hati menjadi suci, perbuatan suci, perkataan suci.
Kalau hati suci, maka akan bisa menyembah Tuhan(naik gunung). Kalau hati kering, tidak akan bisa menyembah Tuhan.
Mazmur 24:5.
Hasil menyembah Tuhan adalah menerima hujan berkat kemurahan Tuhan.
Kegunaan hujan berkat kemurahan Tuhan:
- Memelihara kehidupan kita jasmani dan rohani,supaya jangan kering dan terlantar, mulai dari sekarang sampai nanti zaman antikris.
Bukan tidak boleh kuliah, bekerja, dll., tapi jangan sampai bergantung pada itu. - Menghapus segala kemustahilan= menolong kita dari segala masalah, sampai yang mustahil sekalipun.
Matius 17:3,Musa tadinya divonis tidak bisa masuk Kanaan, tetapi lewat doa penyembahan, Musa bisa menjejakkan kakinya di gunung di tanah Kanaan. - Matius 17:2,8,mengubahkan kehidupan kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Filipi 2:8,mulai dari keubahan seperti Yesus, yaitu taat sampai daging tidak bersuara.
1 Petrus 5:5-6,rendah hati dan taat = berada di bawah tangan Tuhan yang kuat = mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Tuhan akan mengulurkan tangan kepada kita, untuk meninggikan kita tepat pada waktuNya. Istilah 'meninggikan' itu berarti Tuhan akan membuat berhasil dan indah pada waktuNya. Tangan Tuhan akan memberikan masa depan yang indah, sampai mengangkat kita di awan-awan saat kedatanganNya kedua kali, dan bersama Dia selama-lamanya.