Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.

Wahyu 21: 12
21:12. Dan
temboknya besar lagi tinggidan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.

Kita bicara tentang kota Yerusalem baru.
Tembok Yerusalem baru adalah besar lagi tinggi. Ini menunjuk pada keagungan, kebesaran, dan kewibawaan dari mempelai wanita sorga--Yerusalem baru adalah mempelai wanita sorga.

1 Petrus 2: 9
2:9.Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

'imamat yang rajani' = imam-imam dan raja-raja.

Secara jasmani, tembok adalah batu bata yang disusun.
Secara rohani, tembok Yerusalem baru adalah batu-batu hidup yang disusun; sama dengan imam-imam dan raja-raja yang suci, sehingga:

  1. Kita bisa memberitakan perbuatan-perbuatan ajaib dari Tuhan; kita bisa bersaksi dan memuliakan nama Tuhan.
    Kalau tidak suci, akan memilukan dan memalukan Tuhan. Dan akibatnya, kita juga akan dipermalukan seperti Yudas Iskariot--perutnya pecah dan isi perutnya keluar.

  2. Kita bisa dipakai dalam pembangunan rumah rohani, yaitu pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
    1 Petrus 2: 5
    2:5.Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidupuntuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Oleh sebab itu kita harus menjadi imam-imam dan raja-raja yang suci.
Yang sudah jadi imam-imam, mari tingkatkan kesucian.
Disucikan sama dengan ditarik dari tangan Setan, sehingga lebih merindu untuk melayani Tuhan, sampai kita diangkat jadi imam dan raja.

Kita harus menjadi imam dan raja yang aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna--mempelai wanita Tuhan--, yang siap untuk mengalami kelepasan terakhir, yaitu kelepasan dari dunia untuk bertemu dengan Yesus, Mempelai Pria Sorga yang datang kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba--nikah sempurna; puncaknya Paskah--, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya--kita tampil sebagai tembok yang besar lagi tinggi.
Kalau suci, tidak akan sulit melayani mulai dari nikah. Kalau pandai, bodoh, kaya atau miskin akan sulit melayani nikah.

Dalam perjanjian lama, Paskah adalah kelepasan bangsa Israel dari Mesir untuk menuju Kanaan, negeri perjanjian.
Dalam perjanjian baru, Paskah adalah kelepasan gereja Tuhan dari dunia menuju Kanaan Samawi, yaitu kerajaan sorga selamanya.
Ini kelepasan yang harus kita alami terus menerus untuk sampai Yerusalem baru.

Paskah adalah memperingati kebangkitan Yesus.
Salah satu arti dari Paskah adalah kelepasan.
Jadi, memperingati Paskah adalah kita mengalami kuasa kebangkitan Yesus untuk melepaskan kita dari pengaruh dunia sehingga bisa mencapai Yerusalem baru.

Untuk bisa mengalami kelepasan dari pengaruh dunia, kita harus mempersiapkan tiga hal--kita belajar dari Israel saat keluar dari Mesir--:

  1. Keluaran 12: 21-22, 29-30
    12:21.Lalu Musa memanggil semua tua-tua Israel serta berkata kepada mereka: "Pergilah, ambillah kambing domba untuk kaummu dan sembelihlah anak domba Paskah.
    12:22.Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorangpun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.
    12:29.Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan.
    12:30.Lalu bangunlah Firaun pada malam itu, bersama semua pegawainya dan semua orang Mesir; dan kedengaranlah seruan yang hebat di Mesir, sebab tidak ada rumah yang tidak kematian.

    Menyembelih anak domba paskah, supaya keluar banyak darah.
    Di sini, yang menentukan ada maut atau tidak adalah ada atau tidaknya tanda darah.
    Ayat 30 = semua pintu rumah orang Mesir tidak ada tanda darah, sehingga maut masuk--ada kematian anak sulung. Dituliskan pada ayat lain tangisannya begitu dahsyat 'belum pernah terjadi dan tidak pernah terjadi lagi.'

    Yang pertama: harus ada tanda darah penebusan pada pintu rumah.

    Kalau tidak ada darah penebusan, akan terjadi kematian anak sulung.
    Artinya:

    • Terjadi tangisan dan penderitaan.
    • Terjadi kematian rohani, yaitu tidak mengalami kepuasan. Semakin berbuat dosa, semakin tidak puas, karena itu dosa diulang-ulang--dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Kalau manusia berdosa tidak ditebus oleh darah Yesus, tidak akan pernah puas.
      Kalau tidak puas, akan mengomel dan salahkan orang lain--bergosip dan sebagainya.

    • Binasa selamanya di neraka.

    Oleh sebab itu, setiap pintu rumah--sekarang pintu hati masing-masing, termasuk pintu rumah tangga--harus ada tanda darah penebusan; sama dengan kelepasan dari dosa-dosa.

    1 Korintus 5: 11, 7-8
    5:11.Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul(1), kikir(2), penyembah berhala(3), pemfitnah(4), pemabuk(5)atau penipu(6); dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
    5:7.Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
    5:8.Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

    'yang sekalipun menyebut dirinya saudara' = saudara kandung, saudara seiman.

    Ayat 11= enam dosa yang mendarah daging dan sulit untuk dilepaskan kecuali oleh darah Yesus.
    Jadi, kita harus dilepaskan terutama dari enam dosa yang mendarah daging, yaitu:

    • Penyembahan berhala= segala sesuatuyang menghalangi kita untuk mengasihi Tuhan lebih dari semua, yaitu pekerjaan, hobi, study, pacar, suami, istri dan sebagainya.
      Akibatnya: tidak bisa mengutamakan ibadah pelayanan--tidak setia--; tidak taat pada Tuhan.

      Mari, kembali setia dan taat pada Tuhan! Harus bertekad! Darah Yesus mampu melepaskan kita dari berhala, sehingga kita jadi setia dan taat pada Tuhan.

      Kalau sudah jadi pemberhalaan, dosa lainnya akan jadi tabiat.

    • Pemfitnah= salah jadi benar dan sebaliknya.
    • Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan.
    • Penipu= dusta.
    • Mabuk= dosa makan minum--merokok, mabuk, narkoba.
    • Cabul= dosa kawin mengawinkan.

    Mabuk dan cabul adalah puncaknya dosa.

    Kalau kita mengalami kelepasan dari enam dosa yang mendarah daging oleh kuasa darah Yesus, kita akan hidup dalam kebenaran dan kemurnian.
    Kebenaran= hidup benar; tidak berbuat dosa.
    Kemurnian= berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar--hati diisi oleh dua belas roti yang menjadi dua susun, enam buah sesusun; 6-6 (66 kitab dalam alkitab).

    Kita merayakan paskah supaya mendapatkan tanda darah di pintu hati dan pintu rumah tangga. Doakan keluarga kita yang masih berkecimpung dalam dosa-dosa bahkan sulit diajak beribadah. Jangan berputus asa! Terus ajak dan doakan!

    Hasilnya:

    • Kita mengalami kelepasan dari tangisan, letih lesu, beban berat--tidak ada maut--, sehingga kita mengalami damai sejahtera. Semua menjadi enak dan ringan dalam hidup kita.

    • Kita mengalami kelepasan dari kematian rohani, sehingga kita mengalami suasana pesta paskah--suasana kerajaan sorga. Kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan.

    • Kita mengalami kelepasan dari kematian kedua--neraka--; kita hidup kekal selamanya.

  2. Keluaran 12: 34
    12:34.Lalu bangsa itu mengangkat adonannya, sebelum diragi, dengan tempat adonan mereka terbungkus dalam kainnya di atas bahunya.

    'kainnya' = pakaian.

    Yang kedua: harus membawa adonan tanpa ragi, yang dibungkus dengan kain/pakaian dan ditaruh di atas bahu.

    Adonan tanpa ragi= firman pengajaran yang benar dan murni, yaitu:

    • Tertulis dalam alkitab.
    • Diwahyukan/dikatakan oleh Yesus--dibukakan rahasianya--, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.

    • Berani mengungkapkan nikah yang benar--tidak boleh kawin cerai, kawin campur, dan kawin mengawinkan.
    • Disampaikan tidak untuk mencari keuntungan jasmani, malah berkorban.
    • Dipraktikkan.

    Ini sama dengan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua (Ibrani 4:12); sama dengan Urim dan Tumim.

    Tadi, adonan diletakkan di atas bahu, artinya:

    • Kita harus berpegang teguh pada pengajaran yang benarapapun resikonya. Inilah persiapan kedua.

    • Kita harus tanggung jawab untuk praktik firman. Sesudah itu kita memberitakan atau menyaksikan apapun resikonya.

    Kesalahan kita adalah kita dengar firman tetapi tidak praktik, lalu bersaksi, sehingga tidak ada kuasa, malah jadi sandungan.
    Tetapi kalau praktik dulu--ada tanda darah--, baru bersaksi, akan ada kuasanya. Praktik firman--taat--adalah pengorbanan--tanda darah.
    Contoh: Yesus taat sampai mati di kayu salib.

    Setiap mendengar firman, lakukan dulu! Setelah itu baru kita saksikan. Tidak ada yang bisa mengganggu gugat. Itu rumusnya.

    Dibungkus dengan kain/pakaian, artinya: kalau kita praktik firman pengajaran yang benar, kita akan mengalami penyucian oleh firman pengajaran yang benar, yaitu:

    • Kisah Rasul 5: 1-6
      5:1.Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah.
      5:2.Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
      5:3.Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
      5:4.Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."
      5:5.Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu.
      5:7. Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi.


      Urim dan Tumim= Roh Kudus dan firman yang tidak bisa dipisahkan.
      Di sini, suami istri sepakat dalam berbuat dosa. Bahaya!

      Yang benar adalah suami istri satu hati dalam satu pengajaran yang benar, sehingga menjadi rumah doa--'dua orang sepakat doanya dijawab oleh Tuhan'
      Tetapi kalau suami isteri sepakat dalam dosa, keduanya akan mati rohani dan jasmaninya.

      Yang pertama: penyucian hati dari cinta akan uang--keinginan akan uang.
      Cinta akan uang= akar dosa/akar kejahatan yang membuat kikir dan serakah, ditambah dengan dusta.

      Kikir= tidak bisa memberi.
      Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.

      Akibatnya: mati rohani--kering rohani--; tidak mengalami kepuasan--tidak bahagia--sampai kematian kedua, binasa selamanya.

      Hati-hati! Suami istri harus sepakat untuk diisi dengan satu pengajaran yang benar. Kemudian sepakat berdoa, doanya akan dijawab Tuhan.
      Tetapi kalau sepakat dalam dosa, rohaninya akan mati.

    • Nehemia 7: 64-65
      7:64. Mereka itu menyelidiki apakah nama mereka tercatat dalam silsilah, tetapi karena itu tidak didapati, maka mereka dinyatakan tidak tahir untuk jabatan imam.
      7:65. Dan tentang mereka diputuskan oleh kepala daerah, bahwa mereka tidak boleh makan dari persembahan maha kudus, sampai ada seorang imam
      bertindak dengan memegang Urim dan Tumim.

      'tidak tahir'= dianggap sama dengan sakit kusta.
      'Dan tentang mereka diputuskan oleh kepala daerah, bahwa mereka tidak boleh makan dari persembahan maha kudus' = kalau tidak melayani, tidak akan boleh makan.

      Yang kedua: penyucian dalam pelayanan yang seringkali terkena penyakit kusta rohani.

      Kusta rohani= kebenaran diri sendiri, yaitu menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain dan Tuhan--pengajaran yang benar.

      Kalau disucikan oleh Urim dan Tumim, kita akan menjadi tahir, artinya kita memiliki kebenaran dari Tuhan, yaitu saling mengaku dan mengampuni. Darah Yesus akan membasuh semua dosa kita, sehingga kita hidup benar dan suci di hadapan Tuhan.

    • Mazmur 149: 6
      149:6.Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

      Ayat 6 = di tangan dahulu, baru kerongkongan.

      Yang ketiga: penyucian dari perbuatan dosa sampai mulut--perkataan.

    Kalau semua disucikan--hati, pelayanan, perbuatan, perkataan--, kita akan mengalami kelepasan dari dosa dan puncaknya dosa. Kita hidup dalam kesucian. Kalau sudah hidup dalam kesucian, kita diperlengkapi/dipercayakan jabatan pelayanan.
    Kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, sampai satu waktu kita tidak bercacat cela--sempurna. Kita siap untuk terlepas dari dunia.

    Keagungan seorang imam adalah jika hidup dalam kesucian--saling mengaku dan mengampuni.
    Contoh: Tuhan Yesus. Ketika Yesus disalibkan, Dia berseru: 'Bapa ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.' Itulah keagungan Tuhan Yesus; taat sampai mati di kayu salib. Kalau hidup suci, akan bisa saling mengaku dan mengampuni. Inilah imam-imam yang memiliki kewibawaan dan keagungan.

    Sekarang kita mengalami penyucian hati, pelayanan, perbuatan, dan perkataan lewat pedang. Letakkan pedang di bahu; kita bertanggung jawab mempraktikkan, memberitakan, dan menyaksikan.
    Yang dipercaya dalam penginjilan, silakan. Ada porsinya masing-masing. Kita yang sudah dalam pengajaran jangan mundur! Mari maju! Firman pengajaran ini sudah bertahan hampir 90 tahun. Harus dilanjutkan sampai kedatangan Tuhan yang kedua kali. Inilah tugas kita.

    Keluaran 12: 39
    12:39.Adonan yang dibawa mereka dari Mesir dibakarlah menjadi roti bundar yang tidak beragi, sebab adonan itu tidak diragi, karena mereka diusir dari Mesir dan tidak dapat berlambat-lambat, dan mereka tidak pula menyediakan bekal baginya.

    Dulu, Israel hanya mempersiapkan bekal adonan saja.
    Artinya: pada akhir zaman, menjelang kedatangan Yesus kedua kali dunia akan dilanda krisis ekonomi. Pada waktu itu hanya firman pengajaran yang benar--Urim dan Tumim--yang bisa menjamin pemeliharaan hidup kita, imam-imam dan raja-raja.
    Secara jasmani kita terlepas dari krisis ekonomi.
    Secara rohani, kita hidup kekal selamanya.

    Dulu, Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan.
    Saat itu murid-murid sudah bingung. Tuhan hanya bertanya: Berapa roti ada padamu?, bukan: Berapa uangmu?
    Di tangan Tuhan, semua akan berhasil. Kalau ada pengajaran, akan ada pemeliharaan Tuhan secara jasmani dan rohani.

    Saksikan firman pengajaran kepada keluarga. Nanti ada saatnya kita bergantung kepada firman pengajaran--makanan keras.
    Urusan kita hanya mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, supaya kita disucikan dan dipakai Tuhan. Urusan lainnya adalah urusannya Tuhan. Yakinlah!

    Persiapan pertama adalah tanda darah. Persiapan kedua adalah adonan di bahu.

  3. Keluaran 12: 40-41
    12:40.Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun.
    12:41.Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir.

    Dulu, Israel menunggu empat ratus tiga puluh tahun, baru dikeluarkan. Dan selama itu mereka dijajah.

    Yang ketiga: kita harus mengalami percikan darah.
    Percikan darah= sengsara daging karena Yesus/pengajaran yang benar; sengsara daging karena pelayanan yang benar. Kalau sengsara karena dosa, berhenti dan minta ampun. Tetapi kalau sengsara bukan karena dosa, lanjutkan.

    Mengapaharus ada percikan darah?
    1 Petrus 4: 12-14
    4:12.Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    4:13.Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
    4:14.Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

    Paskah adalah memperingati kebangkitan Yesus--ada Roh kemuliaan yang membangkitkan Yesus.

    Kita mengalami percikan darah, supaya kita menerima Roh kemuliaan, yang di dalamnya mengandung kuasa kebangkitan.

    Kegunaan Roh kemuliaan:

    • Tangan Roh Kudus sanggup mengubahkan kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
      1 Petrus 3: 4-5
      3:4.tetapi perhiasanmuialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembutdan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
      3:5. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka
      tundukkepada suaminya,

      'tenteram' = pendiam.
      'tunduk' = penurut.

      Ini sama dengan kita dihiasi dengan lemah lembut, pendiam, dan penurut.

      Lemah lembut= kemampuan untuk menerima firman pengajaran yang benar sekeras apapun dan selama apapun; dan bisa menerima orang lain dalam kekurangan, yaitu bisa mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.

      Pendiam= koreksi diri oleh ketajaman pedang firman. Kalau ditemukan dosa, kita mengaku dan bertobat.

      Penurut= taat dengar-dengaran.

      Kita bisa berseru: Ya Abba, ya Bapa. Kita mengangkat tangan kepada Tuhan. Akui semuanya! Serahkan semua kepada Tuhan! Apa kekurangan, kelemahan, kekuatiran, ketakutan, kemustahilan yang kita rasakan, serahkan pada Tuhan. Tuhan akan mengulurkan tangan Roh Kudus.

    • Roh Kudus sanggup menghidupkan apa yang sudah mati.
      Roma 8: 11
      8:11.Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

      Secara jasmani, apa yang mati bisa dibangkitkan; segala yang mustahil menjadi tidak mustahil.
      Secara rohani, dari tidak bergairah lagi dalam perkara rohani diubahkan jadi setia berkobar-kobar. Dari berbuat dosa sampai puncaknya dosa bisa hidup benar dan suci.

      Suci dan setia berkobar-kobar sama dengan menjadi biji mata Tuhan sendiri. Kita dibela dan dipelihara oleh Tuhan; kita menjadi kesayangan Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat siapapun.

      Jika Yesus datang kembali tangan Roh Kudus mengubahkan kita menjadi sempurna seperti Dia, untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita tidak salah dalam perkataan. Kita hanya bersorak: Haleluya. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba--puncaknya Paskah--, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru. Kita menjadi tembok yang besar lagi tinggi.

Hanya satu kata yang memisahkan.
Dulu Israel dan Mesir dipisahkan dengan tangisan atau sukacita. Yang tidak ada tanda darah, akan menangis. Tetapi yang ada tanda darah akan bersorak sorai.

Nanti juga satu kata yang memisahkan, yaitu Haleluya. Kalau kita berseru: Haleluya, kita akan naik. Yang lainnya akan turun dan binasa selamanya.

Mari, banyak gunakan mulut untuk menyembah Tuhan dengan: Haleluya!

Kita butuh Roh Kudus. Serahkan kekurangan dan kelemahan kita pada Tuhan. Biar tangan Roh Kudus yang menjangkau untuk menolong kita semuanya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 10 Januari 2017 (Selasa Sore)
    ... kegiatan penyucian. Ada macam kegiatan di dalam gereja Tuhan sidang jemaat yang ditunjukkan oleh makhluk di tahta Surga Kegiatan kesejahteraan memberi dan mengunjungi. Ditunjukkan oleh makhluk seperti singa menunjuk Raja. Ini harus ditandai kesucian supaya tidak menjadi pencuri seperti Yudas Iskariot. Kegiatan pelayanan umum ditunjukkan oleh makhluk seperti anak lembu menunjuk ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 13 Juni 2012 (Rabu Sore)
    ... dengan suara nyaring Eli Eli lama sabakhtani Artinya Allah-Ku Allah-Ku mengapa Engkau meninggalkan Aku Waktu penyaliban waktu bekerja di kebun anggur yaitu jam jam jam . Artinya Yesus rela mati di kayu salib supaya kita bisa bekeja di kebun anggur aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus . Matius Mulai dari ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 08 Februari 2024 (Kamis Sore)
    ... kepada Allah ia mati dimakan cacing-cacing. Menyembah malaikat berdasarkan penglihatan bukan dorongan firman. Kolose Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi Sampai menyembah iblis setan untuk mendapat kekayaan berkat ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 28 Desember 2013 (Sabtu Sore)
    ... Yakobus dan Yohanes Filipus dan Bartolomeus Matius dan Tomas Yakobus anak Alfeus dan Simon yang disebut orang Zelot Yudas anak Yakobus dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Dulu Tuhan memanggil murid menjadi rasul. Sekarang Tuhan memanggil dan memilih kita untuk menjadi imam dan raja sama dengan memiliki kedudukan rohani. Mengapa ...
  • Ibadah Persekutuan Poso III, 10 Agustus 2022 (Rabu Sore)
    ... semua harus mantap dalam penebusan oleh darah Yesus sehingga kita mendapatkan naungan sayap Tuhan pagar kebenaran kemurnian kasih dan kemuliaan. Kemudian kita mantap dalam penebusan sehingga diangkat menjadi imam dan raja untuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Malam ini kita belajar angka secara khusus. Kejadian . Lalu pergilah Abram seperti ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 29 Maret 2010 (Senin Sore)
    ... Firman nubuat Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua Ibrani - . Perhatian kita hari-hari ini harus pada Firman nubuat Praktik memusatkan perhatian pada Firman adalah bisa mendengarkan Firman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan. Ini seperti memperhatikan pelita di tempat yang gelap. Di tempat yang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 25 Juni 2017 (Minggu Siang)
    ... rohani-- Praktik kemerosotan rohani yang pertama berbuat dosa kebiasaan dan dosa sengaja. Ibrani - . Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita seperti dibiasakan oleh beberapa orang tetapi marilah kita saling menasihati dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. . Sebab jika kita sengaja berbuat dosa sesudah memperoleh ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 10 Agustus 2019 (Sabtu Sore)
    ... dengan sedih sebab banyak hartanya. Dalam cerita ini Yesus diperhadapkan pada seorang kaum muda yang kaya--berhasil dalam kuliah dan usaha pekerjaannya-- ditambah baik karena ia menuruti enam hukum Tuhan dari sepuluh hukum. Kaum muda ini tidak seperti kaum muda pada umumnya yang berkeliaran sana sini gagal brutal dan najis. Pada pemandangan manusia baik ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 18 Januari 2017 (Rabu Dini Hari)
    ... di sungai Nil maka lama-kelamaan pasti akan tenggelam. Sungai Nil menunjuk pada pengalaman kematian arus duniawi pergaulan dunia kesibukan dunia kesulitan-kesulitan dunia yang banyak membuat putus asa ajaran palsu. Supaya bisa bertahan di sungai Nil maka peti pandan ini harus dipakal dengan gala-gala dan ter. Gala-gala menunjuk pada firman Allah. ...
  • Ibadah Raya Malang, 21 Februari 2021 (Minggu Pagi)
    ... penting supaya kita tidak dipengaruhi oleh arus duniawi tetapi kita dipengaruhi oleh arusnya Tuhan aliran kebenaran dan kesucian dari Tuhan. Jadi naga setan menyemburkan air sebesar sungai adalah menyemburkan aliran-aliran duniawi yaitu Kesibukan-kesibukan di dunia kesukaan dunia yang semu kesusahan dunia kesulitan-kesulitan dunia sampai pergaulan dunia yang tidak benar menunjuk mode ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.