Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu pasal 2-3 menunjuk 7 kali percikan darah di depan tabut perjanjian, sama dengan 7 surat kepada 7 sidang jemaat bangsa kafir, sama dengan penyucian terakhir yang Tuhan lakukan kepada 7 sidang jemaat akhir jaman supaya tidak bercacat cela, sempurna seperti Yesus.

Kita mempelajari yang pertama yaitu sidang jemaat Efesus.
Wahyu 2:4-5
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Tuhan mengakui apa yang dilakukan oleh sidang jemaat Efesus, tetapi Tuhan mencela sidang jemaat Efesus. Memang sakit bagi daging, tetapi maksudnya untuk penyucian terakhir supaya sempurna seperti Yesus. Tuhan mencela sidang jemaat Efesus karena kehilangan kasih mula-mula, kasih Allah lewat korban Kristus di kayu salib. Akibatnya:
  1. Jatuh ke lubang yang dalam, seperti domba yang jatuh ke lubang, sama dengan orang yang mati tangan kanannya.
  2. Kaki dian diambil, hidup dalam kegelapan, sama dengan buta rohani, ada cacat cela.

Matius 20:29-34

20:29 Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya keluar dari Yerikho, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia.
20:30 Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!"
20:31 Tetapi orang banyak itu menegor mereka supaya mereka diam. Namun mereka makin keras berseru, katanya: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!"
20:32 Lalu Yesus berhenti dan memanggil mereka. Ia berkata: "Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?"
20:33 Jawab mereka: "Tuhan, supaya mata kami dapat melihat."
20:34 Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia.

Keadaan sidang jemaat Efesus sama dengan keadaan dua orang buta di pinggir jalan. Di pinggir jalan menunjuk kehidupan Kristen jalanan, tidak tergembala, beredar-edar. Dua orang menunjuk suami istri, jika tidak tergembala, maka akan menjadi buta rohani sehingga hidupnya membabi buta, terjadi pertengkaran, kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, kawin cerai, sampai kawin mengawinkan. Anak-anak juga membabi buta, tidak taat dengar-dengaran pada orang tua.

Tanda kehidupan yang buta rohani (tidak tergembala):
  1. Bagaikan benih yang jatuh di pinggir jalan sehingga dimakan oleh burung.
    Matius 13:3-4
    13:3 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
    13:4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.

    Artinya:
    1. Tidak mengerti bahkan tidak mau mengerti firman pengajaran yang benar.
      Matius 13:19
      13:19 Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.

    2. Tidak percaya pada firman pengajaran yang benar.
      Lukas 8:5, 12
      8:5 "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
      8:12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.


    Jadi keadaan orang yang buta rohani adalah tidak mengerti dan tidak percaya pada firman pengajaran yang benar, tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus. Mengapa terjadi demikian?
    1. Hati selalu mengembara saat mendengar firman, tidak konsentrasi.
    2. Kaki selalu mengembara, beredar-edar, sehingga mendengar banyak pengajaran yang berbeda-beda.
    3. Menginjak-injak atau menghina benih firman pengajaran yang benar, artinya bosan terhadap firman pengajaran yang diulang-ulang, mengkritik firman pengajaran yang benar karena tidak sesuai dengan keinginan daging, mengantuk saat pemberitaan firman (= dikuasai roh najis).
    Akibatnya adalah tidak selamat, binasa untuk selamanya.

    Sikap yang benar, kita harus tergembala dengan benar dan baik, menjadi tanah hati yang baik sehingga bisa berbuah. 

    1 Petrus 2:2

    2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

    Prakteknya adalah menjadi seperti bayi yang baru lahir, yang hanya ingin air susu yang murni dan rohani yaitu firman pengajaran yang benar, firman penggembalaan. Murni artinya ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab, tidak dicampur dengan yang lain. Rohani artinya firman pengajaran yang benar disampaikan oleh seorang gembala dalam urapan Roh Kudus dengan setia, tertib, teratur, dan diulang-ulang.

    Kehidupan yang tergembala dengan baik hanya merindukan dan menikmati firman pengajaran yang benar/ firman penggembalaan sehingga mengalami pertumbuhan rohani ke arah keselamatan (hidup benar), kesucian (menjadi imam dan raja, kehidupan yang beribadah melayani Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan), sampai kesempurnaan (mempelai wanita Tuhan).

  2. Bagaikan pohon ara yang tumbuh di pinggir jalan, hanya berdaun lebat tetapi tidak berbuah.
    Matius 21:18-19
    21:18 Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
    21:19 Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.

    Artinya aktif dalam ibadah pelayanan tetapi tidak bisa memuaskan Tuhan. Mengapa demikian?
    1. Pohon ara di taman Eden
      Kejadian 3:7
      3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

      Daun pohon ara di taman Eden dipakai untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa, sama dengan kebenaran diri sendiri, yaitu kebenaran di luar Alkitab, menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain dan menyalahkan Tuhan.

      Kejadian 3:9-13

      3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
      3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
      3:11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
      3:12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
      3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."

      Manusia berdosa yang telanjang tidak ada kemampuan untuk kembali kepada Tuhan. Oleh sebab itu, Tuhan memanggil manusia berdosa. Sebenarnya Adam dan Hawa sudah dipanggil untuk bisa kembali kepada Tuhan, namun sayang, Adam dan Hawa mempertahankan kebenaran diri sendiri, tidak mau mengaku dosa malah menyalahkan sesama, menyalahkan Tuhan sampai menyalahkan setan, tidak bisa bertobat. Akibatnya adalah diusir dari Firdaus dan mengalami suasana kutukan.

      Sikap yang benar adalah berbuah, sama dengan menerima panggilan Tuhan, yaitu menyadari dosa, menyesali dosa, dan mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Bertobat dan hidup benar, sama dengan kembali ke suasana Firdaus.

    2. Daun pohon ara dipakai untuk berteduh.
      Yohanes 1:48-51
      1:48 Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
      1:49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"
      1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
      1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."

      Artinya adalah beribadah melayani Tuhan hanya untuk mengejar perkara jasmani, hanya puas dengan perkara jasmani, hanya mengenakkan daging, mengejar kepentingan sendiri.
      Akibatnya adalah tidak bisa melihat langit terbuka, tidak bisa melihat pribadi Yesus.

      Kita harus keluar dari bawah pohon ara, artinya rela memikul salib, mengalami percikan darah untuk masuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
      Hasilnya adalah langit terbuka sehingga kita bisa mengalami 2 macam kuasa:
      1. Kuasa Tuhan turun dari atas ke bawah: kuasa pemeliharaan Tuhan secara ajaib, secara berkelimpahan sampai kita bisa mengucap syukur. Juga kuasa penyucian dan keubahan hidup, sehingga kita bisa menghasilkan buah.
      2. Kuasa Tuhan naik dari bawah ke atas, sama dengan kuasa pengangkatan. Mulai dari di dunia, kita diangkat menjadi berhasil dan indah pada waktunya. Sampai mengangkat kita ke awan-awan yang permai, kita disucikan sampai sempurna.

    3. Pohon ara tertanam di kebun anggur tetapi tidak berbuah.
      Lukas 13:6-9
      13:6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
      13:7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
      13:8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
      13:9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

      Sudah beribadah melayani Tuhan tetapi tidak berbuah sebab akarnya tidak baik, yaitu akar jahat, akar pahit, akar busuk.
      Akar jahat yaitu keinginan akan uang sehingga menjadi kikir (tidak bisa memberi) dan serakah (mencuri milik Tuhan dan milik orang lain).

      Akar pahit yaitu kebencian.
      Ibrani 12:15
      12:15 Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.

      Akar busuk yaitu tidak taat pada firman pengajaran yang benar.
      Yesaya 5:24
      5:24 Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.

      Matius 7:21-23

      7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
      7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
      7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

      Pelayanan yang tidak sesuai firman pengajaran yang benar sama dengan pembuat kejahatan. Sebaliknya, pembuat kejahatan
      seperti penjahat yang disalib di sebelah Yesus, jika mau taat pada firman pengajaran yang benar, maka bisa menjadi penghuni Firdaus.
      Taat dengar-dengaran sama dengan menghasilkan buah, maka pintu-pintu di dunia akan terbuka, sampai pintu Surga terbuka bagi kita.

     

  3. Bagaikan domba yang tidak tergembala.
    Matius 9:35-36
    9:35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
    9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.

    Keadaannya adalah lelah (letih lesu dan berbeban berat) dan terlantar (tidak ada yang bertanggung jawab atas keselamatan hidupnya). 
    Jika tidak tergembala, akan menjadi anjing (perkataan sia-sia) dan babi (jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa: dosa makan minum dan kawin mengawinkan).
    Kehidupan semacam ini sangat menderita, terutama penderitaan dalam nikah dan buah nikah, menghadapi masalah yang tidak pernah selesai.

    Matius 20:34, 30-31
    20:34 Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia.
    20:30 Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!"
    20:31 Tetapi orang banyak itu menegor mereka supaya mereka diam. Namun mereka makin keras berseru, katanya: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!"

    Jika buta, maka akibatnya tidak bisa mengikut Yesus menuju Yerusalem Baru, melainkan menuju ke neraka.
    Jalan keluarnya:
    1. Yesus lewat, artinya Yesus sebagai Gembala Agung mau mendekati kita, ini merupakan kemurahan Tuhan.
      Yohanes 10:3, 11
      10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
      10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

      Yesus mendekati kita lewat pemberitaan firman pengajaran yang benar (suara gembala) dan lewat korban Kristus (perjamuan suci).

    2. Yesus sebagai Gembala Agung memanggil kita.
      Matius 10:32-33
      10:32 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.
      10:33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."

      Yesus memanggil kita saat firman menunjuk keadaan kita. Saat kita terkena firman, itu adalah panggilan Tuhan secara pribadi kepada kita.
      Tuhan memberi kesempatan seluas-luasnya untuk kita mencurahkan seluruh isi hati kepada Tuhan, mengaku segala keadaan dan dosa kita, sehingga kita mengalami hubungan secara pribadi yang dekat dengan Tuhan.

    3. Yesus bertanya.
      Matius 20:32
      20:32 Lalu Yesus berhenti dan memanggil mereka. Ia berkata: "Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?"

      Artinya Tuhan sanggup menolong apa pun masalah yang kita hadapi.

      Matius 20:33

      20:33 Jawab mereka: "Tuhan, supaya mata kami dapat melihat."

      Kebutuhan utama kita menghadapi masalah apa pun adalah melihat Tuhan (firman pengajaran yang benar). Prosesnya: mendengar firman dengan sungguh-sungguh sampai mengerti, percaya/ yakin pada firman sampai praktek firman.

      Mazmur 119:18
      119:18 Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.

      Maka kita bisa melihat keajaiban Tuhan, mengalami uluran tangan anugerah Tuhan untuk melakukan keajaiban. Mulai dari keubahan hidup, dari buta menjadi melihat, dari manusia daging menjadi manusia rohani.

      Efesus 4:24-28

      4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
      4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
      4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
      4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
      4:28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan. 

      Kita kembali menjadi seperti bayi yang lemah dalam tangan Tuhan yang kuat.
      Maka mujizat jasmani juga akan terjadi, yang mustahil menjadi tidak mustahil, semua menjadi indah pada waktunya. Langkah-langkah hidup kita adalah langkah-langkah keajaiban. Sampai jika Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Tuhan, kita mengikut Dia sampai masuk Yerusalem Baru.




Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 18 Desember 2014 (Kamis Sore)
    ... menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Jika kita bangsa kafir mendapat kasih karunia Tuhan maka kita selamat dari penghukuman Tuhan dan kita bisa menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Ibrani Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah agar jangan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 26 September 2018 (Rabu Sore)
    ... yang benar berasal dari mendengar firman Kristus firman Allah yang diurapi Roh Kudus. Kalau kita mendengar firman dalam urapan Roh Kudus maka Kita bisa mengerti firman Allah--firman Allah ditulis di dahi. Roh Kudus yang menolong kita karena Ia adalah Guru. Kita bisa percaya akan firman sehingga menjadi iman di dalam hati--firman ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 23 Oktober 2022 (Minggu Siang)
    ... awan-awan yang permai kalau Babel pesta di dunia. Hati-hati Babel meniru tetapi tidak sama. Kehidupan yang menolak pedang firman penyucian akan mengalami pedang penghukuman dan pembantaian saat Yesus datang kembali sampai binasa selamanya. Hati-hati Kalau kita suci tetapi tidak aktif dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna berarti kita suci sendiri--benar ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 05 Februari 2019 (Selasa Sore)
    ... Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka Penyebab batu sandungan adalah hati yang keras. Juga mata kaki dan tangan yang berasal dari hati yang keras. Jadi batu sandungan terbesar berasal dari diri sendiri. Mata yang menjadi batu sandungan didorong oleh hati yang najis dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 24 Agustus 2016 (Rabu Sore)
    ... dan juga merupakan takhta sorga--tempat TUHAN bertakhta ada di atas tabut. Inilah dua macam kegiatan--penyucian dan penyembahan--yang arahnya sampai ke tabut perjanjian. Kegiatan kita di dunia harus mengarah meniru kegiatan takhta sorga. Bukan suasana dunia--diskotik dan lain-lain--yang dibawa masuk dalam gereja. Jadi kegiatan kita sekarang adalah Kegiatan memberi mengunjungi seperti dulu ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 November 2015 (Minggu Pagi)
    ... hidup dalam suasana kutukan letih lesu beban berat susah payah air mata dan kepedihan. Di dalam dunia manusia termasuk hamba Tuhan pelayan Tuhan tetap berbuat dosa bahkan sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum merokok mabuk narkoba dan dosa kawin-mengawinkan dosa seks dengan berbagai ragamnya penyimpangan seks kawin campur kawin cerai ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab, 05 Januari 2012 (Kamis Sore)
    ... menyerahkan Yesus kemunafikan. Yudas Iskariot menjadi munafik sebab Yudas menyembunyikan dosa-dosa di dalam perut hatinya yaitu Dosa mencuri. Yohanes - Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin melainkan karena ia adalah seorang pencuri ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Juni 2021 (Selasa Sore)
    ... barangsiapa yang bimbang kalau ia makan ia telah dihukum karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman adalah dosa. Tanpa iman hanya berbuat dosa tanpa penebusan berarti tanpa bulan sehingga hidup dalam kegelapan. Pelitanya hampir padam sampai padam karena tidak memiliki minyak persediaan. Matius . Gadis-gadis yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 15 Januari 2017 (Minggu Pagi)
    ... malas. Bilangan Kemudian berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji Ruben menurut pasukan mereka yang mengepalai laskar itu ialah Elizur bin Syedeur Kegiatan administrasi surat-menyurat. Ini ditunjukkan oleh mahkluk ketiga yang seperti manusia. Kegiatan ini di bawah panji-panji suku Efraim. Ini harus disertai kesucian supaya tertib. Bilangan Kemudian berangkatlah laskar yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 31 Januari 2010 (Minggu Pagi)
    ... bekerja tidak sesuai panggilan atau pilihan karena hanya mencari keuntungan jasmani sehingga tidak peduli firman pengajaran yang benar. Keluaran pengerah orang Mesir menunjuk pada orang dunia yang memang tidak bertobat sehingga berbuat dosa sampai puncaknya yaitu dosa kejahatan dan kenajisan. Akibatnya adalah dibunuh yaitu kering mati rohani sampai ketinggalan saat Yesus ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.