Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 2-3 dalam susunan tabernakel menunjuk tentang 7 percikan darah di depan tabut perjanjian. Ini menunjuk pada sengsara daging yang harus dialami oleh gereja Tuhan, sama dengan penyucian terakhir bagi gereja Tuhan supaya gereja Tuhan menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus, menjadi mempelai wanita Surga yang siap bertemu Yesus di awan-awan yang permai.

Ada 4 sarana penyucian:
  1. Darah Yesus.
    Ini menunjuk penyucian dosa-dosa masa lalu, yaitu segala dosa yang sudah dilakukan, dikatakan, diangan-angankan. Ini sama dengan beban dosa, yang membuat letih lesu, beban berat, sampai binasa selamanya.

    1 Yohanes 1:7-9

    1:7Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
    1:8Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
    1:9Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

    Penyucian dosa masa lalu dalam tabernakel menunjuk halaman tabernakel. Prosesnya: kita harus mengaku dosa kita sejujur-jujurnya kepada Tuhan dan sesama. Maka darah Yesus aktif untuk:
    1. Mengampuni dosa-dosa kita, menutupi dosa-dosa kita sehingga tidak ada bekasnya lagi, seperti kita tidak pernah berbuat dosa itu.
    2. Menyucikan kita, mencabut akar-akar dosa sehingga kita tidak berbuat dosa lagi. Kita hidup dalam kebenaran, hidup dalam terang.
    Jika kita hidup dalam kebenaran/ terang, maka kita bisa masuk persekutuan tubuh Kristus yang benar, seperti carang-carang melekat pada pokok anggur yang benar (firman pengajaran yang benar), cepat atau lambat pasti berbuah manis.

    Yohanes 15:6

    15:6Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

    Hati-hati, ada carang yang kering, mempertahankan dosa, tidak mau mengaku dosa, sehingga akan kering rohani, tidak bahagia. Carang kering juga mempertahankan kebenaran diri sendiri, menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan (firman pengajaran yang benar), sama dengan menipu diri sendiri. Carang kering masuk dalam persekutuan tanpa pokok anggur yang benar (tanpa firman pengajaran yang benar), sama dengan persekongkolan.
    Raja Daud seorang yang hebat, tetapi bisa jatuh dalam dosa yang hebat, yaitu membunuh suami orang dan berzinah dengan istri orang, sehingga Daud menjadi tidak berharga, hina di hadapan Tuhan, seperti carang kering yang akan dibinasakan.
    Oleh karena itu, semakin diberkati, semakin mempunyai kedudukan tinggi, semakin dipakai Tuhan, harus semakin merendahkan diri, selalu mengaku tidak layak dan tidak mampu, selalu mengucap syukur kepada Tuhan, sehingga mendorong untuk semakin menyerah sepenuh kepada Tuhan.

    Mazmur 51:1-5, 19

    51:1Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,
    51:2 ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.
    51:3 Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!

    51:4 Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
    51:5 Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
    51:19 Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

    Raja Daud mau menerima teguran dari nabi Natan sehingga bisa hancur hati, bisa menyadari dosa-dosa dan mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Ini sangat berharga di mata Tuhan. Maka Raja Daud mengalami pengampunan dari Tuhan, pemulihan dan pengangkatan dari Tuhan, sama dengan mengalami kasih setia Tuhan yang besar sehingga tidak dihukum, tetapi diselamatkan, dibenarkan dan diberkati oleh Tuhan, menjadi biji mata Tuhan yang sangat berharga.

  2. Firman penyucian, sama dengan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
    Ibrani 4:12
    4:12Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

    Ini menunjuk penyucian dosa masa sekarang, dalam tabernakel menunjuk ruangan suci.
    Dosa masa sekarang sama dengan jerat dosa yang membuat tersandung, jatuh dan tidak bangkit lagi, gagal total dan binasa selamanya.
    Di mana kita bisa disucikan dari dosa masa sekarang? Di ruangan suci, sama dengan kandang penggembalaan. Ada 3 macam alat, menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
    1. Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Roh Kudus dengan karunia-karunia.
    2. Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, kita bersekutu dengan Anak Allah dalam firman pengajaran dan perjamuan suci.
    3. Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa dalam kasih.
    Dalam kandang penggembalaan, daging dengan segala keinginan, hawa nafsu, tabiatnya yang mengarah pada dosa sampai puncaknya dosa, sedang dibendung, sehingga kita bisa menuruti kehendak Tuhan, bisa hidup dalam kesucian dan diurapi oleh Roh Kudus, tidak kering rohani, mengalami kepuasan Surga sehingga tidak mencari kepuasan-kepuasan yang lain di dunia.

    Dengan apa kita mengalami penyucian dosa masa sekarang?
    Mazmur 119:9
    119:9Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

    Yohanes 15:3

    15:3Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

    Dengan firman yang dikatakan oleh Yesus sendiri, firman yang dibukakan rahasianya lewat ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab, sama dengan firman pengajaran yang benar, firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

    1 Timotius 4:13

    4:13Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.

    Kita harus tekun membaca Alkitab, mendengar dan dengar-dengaran sehingga menjadi pengajaran yang benar dalam hidup kita. Kita dibangun di atas dasar batu karang yang teguh, iman yang teguh, sampai mencapai kesempurnaan.
    Jika membuka telinga bagi dongeng/ ajaran lain, yang membuat bimbang, maka iman akan runtuh.

    Mazmur 119:11
    119:11Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

    Kegunaan firman pengajaran adalah menjadi rem supaya kita jangan berbuat dosa, jangan menyetujui dosa.

    Mazmur 119:105

    119:105Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

    Firman pengajaran yang benar menjadi terang dalam perjalanan hidup kita, memberi arah menuju Yerusalem Baru.
    Firman pengajaran yang dipraktekkan menjadi pelita supaya kita tidak tersandung dan jatuh pada jerat dosa.

    Hati-hati, jerat dosa dipasang oleh setan pada tempat-tempat yang biasa kita lewati.
    • Jerat dosa dipasang dalam ibadah pelayanan, sehingga menjadi sombong/ bangga, atau putus asa/ kecewa sampai tinggalkan pelayanan, malas, tidak setia.

    • Jerat dosa dipasang dalam nikah/ rumah tangga: pertengkaran, kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, dll.

    • Jerat dosa dipasang di tempat-tempat yang gelap, pergaulan yang tidak baik.
      Ulangan 12:29-30
      12:29“Apabila TUHAN, Allahmu, telah melenyapkan dari hadapanmu bangsa-bangsa yang daerahnya kaumasuki untuk mendudukinya, dan apabila engkau sudah menduduki daerahnya dan diam di negerinya,
      12:30maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada allah mereka? Akupun mau berlaku begitu.

      Hati-hati juga pergaulan di dunia maya.
      Jerat dipasang di dalam hati (tempat gelap), keinginan jahat yaitu keinginan akan uang, dan keinginan najis yaitu dosa Babel, dosa makan minum dan kawin mengawinkan.

      1 Timotius 6:9

      6:9Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

    Jika menolak pengajaran yang benar, pasti akan memberi perhatian pada dosa, tertarik pada dosa, menyetujui dosa, sampai binasa.
    Kejadian 39:10
    39:10Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.

    Yusuf adalah kehidupan yang tergembala sehingga mengalami penyucian oleh pedang firman yang dapat memutuskan jerat-jerat dosa. Yusuf menjaga kesucian hidupnya, kesucian nikah, ibadah pelayanan, sampai berharga di hadapan Tuhan, menjadi biji mata Tuhan.

    Kejadian 39:20-21, 23

    39:20Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana.
    39:21Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
    39:23Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.

    Yusuf dipenjara, kecil, tidak berdaya dan tidak berharga, namun kasih setia Tuhan yang besar bisa membuat berhasil dan indah pada waktunya.

  3. Hajaran.
    Ibrani 12:10
    12:10Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.

    Ini menunjuk penyucian dosa masa sekarang.
    Hajaran datang jika kita menolak firman penyucian. Sekeras atau setajam apa pun firman Tuhan yang disampaikan, merupakan uluran tali kasih Tuhan kepada kita. Jika kita menolak uluran tali kasih Tuhan, maka akan dipintal menjadi cambuk untuk menghajar kita supaya kita kembali pada kesucian.
    Jika hajaran ditolak, maka akan dibiarkan oleh Tuhan untuk dihukum.

    Ibrani 12:12-14

    12:12Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;
    12:13dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.
    12:14Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

    Hajaran Tuhan supaya kita bisa kembali taat dengar-dengaran, setia dalam ibadah pelayanan. Kita bisa mengikut Tuhan sampai garis akhir, bisa kembali hidup dalam kebenaran dan kesucian. Kita bisa kembali memandang Tuhan, bisa menyembah Tuhan, menyerah sepenuh kepada Tuhan, sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, maka Tuhan mengulurkan tangan kepada kita, kita hidup dalam tangan Tuhan.

    Yunus 1:1-3

    1:1Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
    1:2“Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku.”
    1:3Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.

    Yunus tidak taat, menolak firman pengajaran yang benar, sama dengan menjauhkan diri dari Tuhan, tidak suci, tidak setia, tidak bisa menyembah Tuhan, sama dengan dekat dengan setan, berada dalam tangan setan, sama dengan tidak berharga di hadapan Tuhan, sampai menuju kebinasaan.
    Yunus tidak taat seorang diri, tetapi seluruh kapal hampir tenggelam. Artinya, jika seorang imam, pelayan Tuhan tidak taat, tidak suci, semua jemaat menanggung akibatnya, hutang darah yang tidak bisa terbayar.

    Keluaran 3:5

    3:5Lalu Ia berfirman: “Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.”

    Jika seorang imam hidup suci, maka hadirat Tuhan dapat dirasakan di tengah sidang jemaat.

    Yunus 2:1-3, 6, 9-10

    2:1Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu,
    2:2katanya: “Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.
    2:3Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku.
    2:6di dasar gunung-gunung. Aku tenggelam ke dasar bumi; pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya. Ketika itulah Engkau naikkan nyawaku dari dalam liang kubur, ya TUHAN, Allahku.
    2:9Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!”
    2:10Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan itupun memuntahkan Yunus ke darat.

    Yunus dihajar sampai di dasar lautan, sama dengan gagal total, kesusahan, penderitaan, air mata, letih lesu, beban berat, menghadapi masalah yang mustahil, sampai kebinasaan.
    Namun hajaran membuat Yunus yang keras hati menjadi hancur hati, mengaku segala dosa-dosa kepada Tuhan, jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Yunus bisa berdoa menyembah Tuhan, memandang wajah Tuhan, berseru kepada Tuhan dan mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka tangan kasih setia Tuhan diulurkan untuk mengangkat dan memulihkan, menjadi berharga kembali di hadapan Tuhan.

  4. Percikan darah (akan dibahas kemudian).


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 18 Maret 2009 (Rabu Sore)
    ... kita tekun mendengar Firman penggembalaan sedikit demi sedikit kita akan mengalami penyucian sampai nanti ditampilkan sebagai pelita emas yang bercahaya. Korintus - penderitaan bersama dengan Tuhan. Seperti halnya pelita itu dibentuk dengan ditempa dan dipanaskan bukan di cor. Inilah penderitaan tanpa dosa bersama Yesus penyaliban daging perobekan daging. Dan ini bisa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Juni 2022 (Kamis Sore)
    ... saja yang kita lihat. Orang-orang bernafsu rakus orang-orang bajingan. Mereka ada di tengah-tengah bangsa Israel. Orang-orang bernafsu rakus tersebut termasuk pada bangsa Kafir namun ikut bersama bangsa Israel yang keluar dari Mesir. Mereka adalah imam hamba Tuhan pelayan Tuhan yang tidak merindukan tidak menghargai manna yaitu firman penggembalaan firman pengajaran ...
  • Ibadah Raya Malang, 31 Mei 2015 (Minggu Pagi)
    ... semua yang sudah kita capai di dunia ini tidak akan ada artinya sia-sia bahkan binasa selamanya. Berjaga-jaga tentang kedatangan Yesus kedua kali dikaitkan dengan dua hal Waktu kedatangan Yesus kedua kali adalah seperti pencuri oleh sebab itu kita harus berjaga-jaga. Menjaga pakaian putih supaya tidak dicemarkan tidak ternoda. Ada tiga ...
  • Ibadah Doa Malang, 30 September 2014 (Selasa Sore)
    ... takhta itu itulah ketujuh Roh Allah. Tujuh lampu menunjuk Roh Kudus dengan manifestasinya. Yesaya - a Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya roh hikmat dan pengertian roh nasihat dan keperkasaan roh pengenalan dan takut akan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 05 Desember 2012 (Rabu Sore)
    ... keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. . Aku berkata kepadamu Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu. Yesus mengutus murid-muridNya sesuai dengan kehendakNya untuk masuk dalam pelayanan tubuh Kristus. ay. dalam pengutusan Tuhan memerintahkan murid-muridNya kepada ...
  • Ibadah Doa Malang, 03 Januari 2012 (Selasa Sore)
    ... seorang dari kedua belas murid itu dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka Orang yang akan kucium itulah Dia tangkaplah Dia. Dan segera ia maju mendapatkan Yesus dan ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session II, 11 Juni 2009 (Kamis Tengah Malam)
    ... di dalam tetapi satu dari luar. Ini menunjuk pada persekutuan gereja Tuhan anak-anak Tuhan umat ketebusan Tuhan yang ditandai dengan Kain kirmizi merah kematian bersama Yesus. Kain ungu tua kebangkitan bersama Yesus. Kain ungu muda kemuliaan bersama Yesus. Untuk bisa bersekutu harus ada pengalaman kematian terhadap dosa harus ada pengalaman kebangkitan yaitu hidup ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 07 Juli 2017 (Jumat Malam)
    ... dua puluh tahun ke atas sejumlah enam ratus tiga ribu lima ratus lima puluh orang. . Seratus talenta perak dipakai untuk menuang alas-alas tempat kudus dan alas-alas tiang tabir itu seratus alas sesuai dengan seratus talenta itu jadi satu talenta untuk satu alas. . Dari yang seribu tujuh ratus tujuh ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 02 Oktober 2018 (Selasa Sore)
    ... Sementara di kaki gunung Sinai terjadi penyembahan berhala terhadap lembu emas. Daripada seluruh Israel mati maka lebih baik dua loh batu dipecahkan. Artinya sekarang daripada seluruh manusia di dunia binasa maka lebih baik Yesus mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Roma - Karena semua orang telah berbuat dosa dan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 Februari 2010 (Minggu Sore)
    ... akan uang yang membuat manusia menjadi kikir dan serakah. Kejahatan ini juga satu paket dengan kemalasan tidak setia . Tipu muslihat termasuk dusta. Kita tidak boleh berdusta apapun resiko yang harus kita tanggung. Kemunafikan. Kedengkian termasuk iri hati benci dan dendam. Fitnah. Kalau hal ini dibuang maka kita bisa bertobat ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.