Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 9:11
9:11 Dan raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut; namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion.

Setiap dosa ada rajanya/ kepalanya, yaitu Abadon dan Apolion, atau malaikat jurang maut.
Abadon/ Apolion/ malaikat jurang maut menguasai dan memerintah manusia pada umumnya, serta hamba Tuhan/ pelayan Tuhan, untuk berbuat dosa sampai puncaknya dosa. Serta mengikat manusia, hamba Tuhan/ pelayan Tuhan dalam dosa sampai puncaknya dosa, sehingga sulit terlepas dari dosa sampai puncaknya dosa.
Akibatnya adalah mengalami sengatan/ siksaan kalajengking selama 5 bulan, sampai kebinasaan selamanya.

Supaya kita terlepas dari Abadon/ Apolion/ malaikat jurang maut, maka kita harus menempatkan Yesus sebagai Kepala.

Dalam surat Efesus, ada 3 kali penampilan Yesus sebagai Kepala:
  1. Yesus sebagai Raja di atas segala raja, yang mengalahkan semua musuh di bawah kakiNya, sampai musuh terakhir yaitu maut dikalahkan.
    Efesus 1:22-23
    1:22 Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.
    1:23 Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

    1 Korintus 15:25-26
    15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
    15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

    Menempatkan Yesus sebagai Kepala berarti kita harus menjadi raja-raja.
    Prakteknya:
    • Menang atas dosa sampai puncaknya dosa = tidak berbuat dosa.

    • Kita hidup dalam kebenaran dalam segala aspek kehidupan kita.

    • Kita harus berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, sehingga tidak disesatkan oleh ajaran palsu.
      2 Petrus 2:1
      2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

      Nabi palsu/ guru palsu memasukkan ajaran palsu/ ajaran sesat sedikit demi sedikit, sehingga tidak disadari. Sampai terikat pada ajaran palsu dan meninggalkan ajaran yang benar, menyangkal Yesus.

      Hanya seorang gembala yang suci dan setia, ditambah urapan Roh Kudus, akan memiliki karunia untuk menimbang roh, sehingga bisa dengan tegas membedakan pengajaran yang benar dan yang tidak benar. Kita tidak kompromi sedikit pun dengan ajaran yang salah. Kita tidak memberi kesempatan satu kali pun untuk mendengar ajaran palsu.

    Jika kita tidak berbuat dosa sampai puncaknya dosa, bisa hidup dalam kebenaran, serta berpegang teguh pada satu ajaran yang benar, maka kita memiliki pagar putih dari lenan halus, yaitu pagar kebenaran dan kemurnian.

    Mazmur 5:13
    5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

    Jika ada pagar kebenaran dan kemurnian, maka hasilnya adalah ada pagar berkat dan anugerah Tuhan untuk memenuhi segala kebutuhan kita.

  2. Yesus sebagai Imam Besar, kepala dari ibadah pelayanan.
    Efesus 4:15-16
    4:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
    4:16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.


    Menempatkan Yesus sebagai Kepala berarti kita harus menjadi imam-imam.
    Imam adalah seorang yang suci dan diurapi Roh Kudus.
    Oleh sebab itu, seorang imam harus berada di Ruangan Suci/ kandang penggembalaan, yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Sehingga kita mengalami penyucian yang terus-menerus, urapan yang bertambah-tambah, sehingga tidak melanggar kesucian. Kita tetap hidup dalam kesucian sampai kesempurnaan.

    2 Timotius 1:6
    1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.

    Jabatan dan karunia Roh Kudus adalah tempat kita dalam tubuh Kristus.
    Jika tidak punya jabatan, maka tidak punya tempat dalam tubuh Kristus, dan berarti tidak punya tempat di Sorga.
    Jabatan dan karunia Roh Kudus juga adalah jubah indah.
    Jika tidak punya jabatan, berarti telanjang dan tidak bisa masuk Kerajaan Sorga.

    Jika sudah memiliki jabatan dan karunia Roh Kudus, maka sikap kita adalah harus beribadah melayani Tuhan dengan setia dan berkobar-kobar, dengan setia dan baik, sampai garis akhir.

    Matius 25:26-30
    25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
    25:27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
    25:28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
    25:29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
    25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."


    Waspada, banyak hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang malas dan jahat.
    Malas = tidak setia, bahkan tinggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan.
    Jahat = tidak baik, kikir dan serakah. Kikir artinya tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan. Serakah artinya mencuri milik Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus) dan milik sesama.
    Jahat juga memukul hamba Tuhan yang lain, artinya merugikan hamba Tuhan yang lain, berbuat jahat, membalas kejahatan dengan kejahatan, bahkan membalas kebaikan dengan kejahatan.

    Hamba yang malas dan jahat = hamba yang tidak berguna, malah merusak tubuh Kristus. Kepalanya adalah Abadon dan Abalion, malaikat jurang maut, sehingga diseret ke dalam lubang jurang maut. Hidupnya sengsara dan tersiksa, sampai kebinasaan di neraka selamanya.

    Mengapa kita harus menjadi imamat rajani, imam dan raja, yang setia dan berkobar, yang setia dan baik sampai garis akhir?
    1 Petrus 2:5
    2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

    Supaya kita menjadi batu hidup, dipakai dalam pelayanan pembangunan rumah rohani.
    Batu hidup artinya kita hidup dari kemurahan Tuhan yang seharga korban Kristus/ darah Yesus di kayu salib.
    Hasilnya adalah:
    • Kita bisa hidup di mana saja, situasi dan kondisi apa saja, sampai hidup kekal selamanya.
      Batu hidup sama dengan menjadi biji mata Tuhan sendiri. Kita tidak pernah ditinggalkan oleh Tuhan.

    • Kemurahan Tuhan membuat hidup kita tertata rapi.
      Efesus 4:16
      4:16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

    • Sampai menjadi batu permata di Yerusalem Baru.

    Waspada, Yudas Iskariot adalah rasul, bendahara, kepercayaan Tuhan, hamba Tuhan yang hebat, tetapi bergaul dengan ahli Taurat yang menentang ajaran Yesus.
    Yudas menjadi malas, tidak setia, bahkan tinggalkan ibadah pelayanan, karena sesuatu di dunia.

    Wahyu 18:21
    18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.

    Akibatnya adalah tenggelam di lautan dunia, jatuh dalam dosa Babel, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan, hidupnya gagal total sampai binasa di lautan api dan belerang selamanya.

  3. Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga.
    Efesus 5:23,25-27
    5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
    5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
    5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
    5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.


    Menempatkan Yesus sebagai Kepala berarti kita harus menjadi mempelai wanita Sorga/ tubuh Kristus.
    Prakteknya adalah kita harus mengalami penyucian dan pembaharuan secara dobel dan terus-menerus, lewat:
    • Air = baptisan air yang benar.
      Baptisan air yang benar adalah menurut kehendak Tuhan, dan seperti Yesus dibaptis demikian pula kita harus dibaptis.

      Matius 3:16
      3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

      Roma 6:4
      6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

      Baptisan air yang benar adalah kehidupan yang sudah percaya Yesus dan bertobat, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, sehingga keluar dari dalam air bersama Yesus, dan langit terbuka. Kita menerima hidup baru, yaitu jenis kehidupan Sorgawi.

    • Air hujan firman pengajaran yang benar.
      Ulangan 32:1-2
      32:1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
      32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.


      Setelah batu keras ditenggelamkan dalam baptisan air, maka harus ditenggelamkan lagi dalam air hujan firman pengajaran, sampai sempurna seperti Yesus.
      Apa yang harus disucikan? Penyucian dobel adalah untuk penyucian dari kusta.

      Imamat 14:8-9
      14:8 Orang yang akan ditahirkan itu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur seluruh rambutnya dan membasuh tubuhnya dengan air, maka ia menjadi tahir. Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus tinggal di luar kemahnya sendiri tujuh hari lamanya.
      14:9 Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur seluruh rambutnya: rambut kepala, janggut, alis, bahkan segala bulunya harus dicukur, pakaiannya dicuci, dan tubuhnya dibasuh dengan air; maka ia menjadi tahir.


      Putih tetapi kusta menunjuk pada kebenaran diri sendiri, yaitu menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain.
      Kusta harus disucikan menjadi kebenaran dari Tuhan, yaitu saling mengaku dan saling mengampuni. Jika salah, kita harus bisa mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Jika benar, maka kita harus bisa mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Maka hati kita menjadi damai sejahtera. Kita hanya merasakan kasih dan kemurahan Tuhan dalam hidup kita. Maka kita bisa berdoa.

      1 Petrus 4:7
      4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

      Hati damai sejahtera adalah hati mempelai. Kita tidak merasakan apa-apa lagi yang daging rasakan. Sehingga kita bisa berseru dan berserah kepada Tuhan, mengharap belas kasih Tuhan. Maka Tuhan akan selalu memperhatikan dan mempedulikan hidup kita. Tuhan bergumul untuk mengulurkan tangan belas kasihNya.
      Hasilnya:
      1. Tangan belas kasih Tuhan sanggup menghancurkan iblis, sumber masalah yang mustahil, sumber air mata, sumber kegagalan, sumber kejatuhan dalam dosa.
        Roma 16:20
        16:20 Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!

      2. Tangan belas kasih Tuhan sanggup memelihara hidup kita secara ajaib.
        1 Tesalonika 5:23-24
        5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
        5:24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.


      3. Tangan belas kasih Tuhan menyucikan dan mengubahkan sampai sempurna seperti Yesus. Sampai tidak lagi salah dalam perkataan, kita bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 25 April 2020 (Sabtu Sore)
    ... gembira Oleh sebab itu Yesus sebagai Gembala yang baik harus menyerahkan nyawa di kayu salib untuk menebus dosa kita--mencari memanggil menemukan dan menyelamatkan domba berdosa sehingga bebas dari maut sama dengan bebas dari penderitaan air mata kebinasaan dan mengalami sukacita sorga mulai sekarang sampai kekal selamanya. Ini semua dari pihak Tuhan. Dari ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 05 Desember 2010 (Minggu Sore)
    ... Surgawi yaitu takut akan Tuhan dan lemah lembut. MALAM INI KITA PELAJARI POSISI KIRI posisi kambing karena tidak memiliki hikmat Surgawi bodoh sehingga harus masuk dalam api yang kekal . Amsal . Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan. Salah satu praktik kambing yang bodoh adalah mencemoohkan korban tebusan. Pada ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 18 Juli 2020 (Sabtu Sore)
    ... kita masih dapat hidup di dalamnya . Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Matius . Sesudah dibaptis Yesus segera keluar dari air dan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 04 Juni 2022 (Sabtu Sore)
    ... sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi . Beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata kepada Yesus Guru tegorlah murid-murid-Mu itu. . Jawab-Nya Aku berkata kepadamu Jika mereka ini diam maka batu ini akan berteriak. Ayat kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah kegerakan penyembahan kepada ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 29 Agustus 2016 (Senin Sore)
    ... Lalu kata orang itu kepada-Nya Guru semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku. Tentang jawaban Yesus yang pertama orang kaya ini menanggapi bahwa ia sudah menuruti semuanya berarti ia sudah mengasihi sesama seperti diri sendiri. Tetapi masih ada jawaban kedua. Markus . Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 22 Juni 2016 (Rabu Sore)
    ... makhluk diwakili oleh Musa--lewat mati bangkit dan naik ke sorga--dan Elia--langsung naik ke sorga. Zaman akhir empat makhluk diwakili Yesus Mempelai Pria--kepala. Dia mati bangkit dan naik ke sorga. Masih kurang satu yang nanti akan mengikuti untuk naik ke awan-awan sampai masuk kerajaan sorga yaitu kita semua gereja TUHAN--mempelai wanita ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 14 April 2020 (Selasa Sore)
    ... Hubungan kesucian. Ranting memang kecil tetapi kalau setia tekun dan suci ranting akan mengalami urapan Roh Kudus sehingga menghasilkan angka sembilan yaitu Sembilan karunia Roh Kudus. Korintus - . Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 November 2024 (Sabtu Sore)
    ... Petrus Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah melainkan apa yang dipikirkan manusia. Mengikut dari jauh artinya menolak salib tidak mau mengalami sengsara daging bersama Yesus tidak mengalami sengsara daging karena kehendak Allah. Mengapa demikian Karena Petrus menggunakan pikiran daging. Kalau menggunakan pikiran Allah ...
  • Ibadah Ucapan Syukur Surabaya, 29 Desember 2008 (Senin Sore)
    ... tersandung pada ibadah pelayanan sehingga kehilangan hak dibahas pada minggu kemarin . menjadi sandungan bagi orang lain. Matius Tersandung pada orang lain dan menjadi sandungan bagi orang lain itu sama saja. 'menyesatkan' menyandung pada bahasa aslinya . 'anak kecil' orang yang rendah hati jujur atau polos. Kalau menjadi sandungan bagi anak kecil hidup itu harus ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 November 2013 (Rabu Sore)
    ... . Dalam Wahyu setelah tubuh Kristus yang sempurna selesai dibangun Yesus datang kembali kedua kali dengan awan kemuliaan. Kita sebagai tubuh Kristus yang sempurna mempelai wanita surga akan diangkat di awan-awan yang permai untuk bertemu dengan Yesus. Bagaimana kita bisa terangkat mencapai awan kemuliaan jika Yesus datang kembali kedua kali kita belajar ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.