Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 18 menunjuk pada buli-buli emas berisi manna. Setiap kehidupan kita adalah buli-buli (wadah) yang terbuat dari tanah liat. Buli-buli bisa diisi dengan apa saja. Jika kita tidak memiliki hikmat Sorga, buli-buli kehidupan kita hanya akan diisi dengan perkara jasmani, sehingga rapuh (mudah kecewa, putus asa, bangga), hancur (karena dosa bahkan puncak dosa), bahkan binasa selamanya. Namun, jika kita memiliki hikmat Sorga, kita pasti memanfaatkan waktu untuk mengisi buli-buli kehidupan kita dengan manna, yaitu firman pengajaran yang benar, yang diulang-ulang, dan yang kekal. Firman pengajaran yang benar bisa membawa kehidupan kita yang bagaikan tanah liat (fana) menjadi emas murni (kekal) sampai sama sempurna seperti Yesus.

Wahyu 18 memiliki dua tema:
  1. Wahyu 18:1-20 bertema "Jatuhnya Babel".
  2. Wahyu 18:21-24 bertema "Babel tidak akan bangkit lagi".

Wahyu 18:4-5
18:4 Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.
18:5 Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.

Suasana Babel adalah seperti Sodom dan Gomora. Dosa Sodom dan Gomora naik sampai ke hadirat Tuhan sehingga mendatangkan penghukuman. Demikian pula yang terjadi di Babel, dosanya sama dengan Sodom dan Gomora, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan, tetapi kualitas dosanya sudah lebih memuncak. Penghukuman Sodom dan Gomora hanya bagaikan setetes dibandingkan penghukuman yang akan terjadi di akhir zaman.

Kejadian 18:20-21
18:20 Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.
18:21 Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya."

Dosa Sodom dan Gomora sudah sangat berat di mata Tuhan. Kelak di akhir zaman, dosa Babel bahkan bertimbun-timbun sampai ke hadirat Tuhan. Dosa Babel lebih dahsyat dibandingkan dosa Sodom dan Gomora.

Yehezkiel 16:46-52
16:46 Kakakmu yang tertua ialah Samaria, yang beserta anak-anaknya perempuan diam di sebelah utaramu, dan kakakmu yang termuda ialah Sodom, yang beserta anak-anaknya perempuan diam di sebelah selatanmu.
16:47 Bukankah engkau hidup menurut perbuatan mereka dan engkau lakukan seperti perbuatan-perbuatan mereka yang keji; sebentar lagi saja engkau berbuat lebih jahat dari mereka dalam seluruh hidupmu.
16:48 Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, sesungguh-sungguhnya Sodom, kakakmu yang termuda beserta anak-anaknya perempuan tidak berbuat seperti engkau lakukan beserta anak-anakmu perempuan.
16:49 Lihat, inilah kesalahan Sodom, kakakmu yang termuda itu: kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup ada padanya dan pada anak-anaknya perempuan, tetapi ia tidak menolong orang-orang sengsara dan miskin.
16:50 Mereka menjadi tinggi hati dan melakukan kekejian di hadapan-Ku; maka Aku menjauhkan mereka sesudah Aku melihat itu.
16:51 Dan Samaria tidak membuat setengah pun dari dosa-dosamu, bahkan engkau melakukan lebih banyak kekejian dari mereka berdua, sehingga dengan segala kekejian-kekejianmu yang engkau lakukan, engkau membuat kakak-kakakmu perempuan kelihatan benar.
16:52 Tanggunglah nodamu, hai engkau, yang mengakibatkan hukuman lebih ringan kepada kakak-kakakmu perempuan; dengan dosa-dosamu yang lebih keji dari mereka, mereka lebih benar dari padamu. Biarlah engkau merasa malu dan tanggunglah nodamu, oleh karena engkau membuat kakak-kakakmu perempuan kelihatan benar."

Pada zaman Nabi Yehezkiel, dosa-dosa Yerusalem (gereja Tuhan, anak-anak Tuhan) sudah dua kali lipat dibandingkan dosa Sodom dan Gomora, apalagi dosa di akhir zaman.

2 Petrus 3:3-7
3:3 Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
3:4 Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
3:5 Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,
3:6 dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.
3:7 Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.

Dulu kedua calon menantu Lot menjadi pengejek sebelum datang hukuman atas Sodom dan Gomora. Dua orang calon menantu Lot mengejek tentang penghukuman yang akan datang. Kelak akan muncul banyak pengejek. Mereka mengejek firman tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga (Kabar Mempelai). Mereka sengaja tidak menghiraukan kuasa firman yang sanggup menciptakan, menghukum, juga membinasakan dengan air bah (zaman Nuh), api dan belerang (zaman Lot), serta api dan belerang atas seluruh dunia (kiamat) karena dosa-dosa sudah bertimbun-timbun sampai ke hadirat Tuhan.

Kalau mengejek/ mengkritik firman, maka kebenaran dan kesucian akan merosot sampai menghilang. Saat kebenaran dan kesucian merosot, dosa pasti semakin bertimbun. Kalau mengejek firman pengajaran yang benar, maka pasti akan menyetujui bahkan mengagungkan ajaran palsu.

Wahyu 18:1
18:1 Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.

Untuk mengantisipasi dua keadaan Babel, Tuhan menampilkan terang lebih dulu pada ayat pertama. Sebelum semuanya terjadi, didahului dengan tampilnya seorang malaikat terang yang turun dari Sorga.

Wahyu 1:12-13,16,20
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

Tujuh kaki dian = tujuh sidang jemaat. Tujuh bintang = tujuh malaikat sidang jemaat (gembala sidang jemaat). Gembala menjadi malaikat jika mereka menyediakan firman penggembalaan (manna, roti malaikat). Gembala menjadi bintang kalau mereka menjadi teladan iman bagi sidang jemaat, yaitu berpegang teguh dan praktek (taat) pada firman pengajaran yang benar.

Gembala adalah bintang yang bercahaya, sedangkan jemaat adalah kaki dian yang bercahaya. Saat dunia akhir zaman sudah masuk kegelapan yang pekat karena Babel, maka gembala dan sidang jemaat (gereja Tuhan) sudah harus tampil bercahaya dalam terang Urim dan Tumim. Dengan demikian, tidak ada lagi dosa/ kegelapan yang disembunyikan oleh kuasa penyucian firman pengajaran benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua manapun. Urim = Roh Kudus. Tumim = pedang penyucian.

Ibrani 4:12-13
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Dalam firman pengajaran yang benar, ada teguran dan nasihat Tuhan untuk menyucikan kita, namun bukan untuk mempermalukan kita. Jangan kita marah dan menolak firman. Tuhan menyucikan kita supaya kita bisa bersinar terang oleh kuasa firman. Gembala dan jemaat harus sama-sama hidup dalam terang.

Mazmur 1:4-6
1:4 Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
1:5 Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
1:6 sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Jika ada kehidupan (buli-buli) yang tidak mau diisi dengan firman pengajaran yang benar = tidak mau disucikan, mereka akan tetap mempertahankan dosa-dosa sampai puncak dosa. Mereka pasti keluar dari persekutuan tubuh Kristus yang benar. Mereka tidak diusir tapi keluar dengan sendirinya karena tidak tahan, seperti orang fasik/ jahat yang tidak tahan dalam perkumpulan orang suci. Mereka menjadi seperti sekam yang mudah ditiup oleh angin ajaran palsu dan lenyap.

Matius 5:14-16
5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Kita semua dipanggil dalam terang yang semakin hari semakin terang, untuk bisa bercahaya di tengah kegelapan dunia yang semakin gelap. Kita mulai dengan menjadi terang/ teladan dalam rumah tangga (keluarga), yaitu terang dalam kejujuran, ketaatan, dsb. Selanjutnya, kita menjadi terang di depan orang di sekitar kita, bahkan sampai bisa menjadi terang dunia.

Dalam Matius 20, kita dipanggil untuk bekerja di kebun anggur. Kita harus memperhatikan dan mengerti maksud dan arah panggilan Tuhan, supaya kita tidak tersesat. Ada dua maksud dan arah panggilan Tuhan:
  1. Efesus 1:13
    1:13 Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

    Ibrani 9:27-28
    9:27 Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,
    9:28 demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.

    Kita harus menerima, memberitakan, dan menyaksikan tentang Injil Keselamatan/ firman penginjilan/ Kabar Baik, yaitu firman yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali ke dunia dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. FIrman penginjilan menambah jumlah (kuantitas) anggota tubuh Kristus.

  2. 2 Korintus 4:3-4
    4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
    4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

    Ibrani 9:28b
    9:28b Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.

    Kita harus mendengar, menerima, memberitakan, menyaksikan Kabar Mempelai, yaitu cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus atau firman pengajaran benar. Kabar Mempelai memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat supaya menjadi sempurna seperti Yesus. Kabar Mempelai meningkatkan kualitas gereja Tuhan hingga mereka mendapatkan keselamatan penuh (Ibrani 9:28b), yaitu kesempurnaan.

Dengan demikian, saat kedatangan Yesus kedua kali, terbentuk satu tubuh Kristus yang sempurna dan siap sedia menyambut kedatanganNya di awan-awan permai. Buli-buli tanah liat harus diisi Kabar Baik dan kemudian Kabar Mempelai. Kemudian, apa yang terjadi?

2 Korintus 4:6-8
4:6 Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.

Jika buli-buli kehidupan kita diisi dengan firman pengajaran benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua (mendengar dan dengar-dengaran pada firman), maka:
  • Ayat 7: kita mendapat kekuatan ekstra dari Tuhan (dari firman) sehingga kita bisa menjadi kuat dan teguh hati, artinya tidak kecewa, tidak putus asa, tidak menyangkal Tuhan apapun yang sedang kita hadapi. Kita tetap memegang teguh firman pengajaran yang benar (Kabar Mempelai) dan tetap mengucap syukur. Kita hanya percaya dan berharap pada Tuhan.

    Contoh: Yosua. Musa dipakai Tuhan memimpin bangsa Israel pada dua etape perjalanan, yaitu dari Mesir ke Gunung Sinai dan dari Gunung Sinai hingga tapal batas Kanaan. Sedangkan Yosua dipakai pada etape ketiga untuk membawa bangsa Israel masuk Tanah Kanaan. Jika kita diisi dengan firman pengajaran benar, kita bisa kuat dan teguh hati seperti Yosua, dan kita akan dipakai Tuhan untuk kegerakan hujan akhir, kegerakan pembangunan tubuh Kristus sempurna, untuk kita masuk Yerusalem baru (Kanaan samawi). Kita tidak akan binasa.

  • Ayat 6: dari dalam hati yang gelap, bersinar terang kemuliaan yang dipancarkan keluar, sehingga kita tampil sebagai:
    1. Bintang-bintang di langit/ cakrawala.
      Daniel 12:3
      12:3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

      Syaratnya adalah kita harus bijaksana, yaitu mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Kita taat dengan setia, tidak pilih-pilih saat menuruti firman. Kita menjadi sama seperti bintang yang tetap berada pada orbitnya.

      Ulangan 4:5-6
      4:5 Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.
      4:6 Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.

      Selain itu, bijaksana juga berarti kita tahu batas. Kita tahu menjaga batas kemurnian dan kebenaran. Kemurnian artinya kesucian sampai ke dalam hati, terutama kita menjaga kemurnian firman pengajaran yang benar. Bijaksana juga berarti kita hanya melakukan perbuatan dan perkataan yang benar dan baik. Kita bisa membalas kejahatan dengan kebaikan, untuk menuntun orang-orang berdosa kepada kebenaran.

      Di luar orbit = tidak taat dan tidak setia pada firman = tidak tahu batas, sehingga berbuat jahat = bintang yang jatuh. Namun, jika kita tetap menjadi bintang bercahaya, kita akan mendapatkan hasilnya. Hasil jika kita menjadi bintang yang bercahaya adalah kita menerima masa depan yang indah. Kita tidak pernah putus harapan, selalu ada harapan dalam Tuhan sampai hidup kekal bersama Tuhan.

      Amsal 24:14
      24:14 Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika engkau mendapatnya, maka ada masa depan, dan harapanmu tidak akan hilang

    2. Bintang timur yang gilang-gemilang.
      2 Petrus 1:19
      1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

      Syaratnya adalah kita fokus memperhatikan Kabar Mempelai, seperti Yosua dan bangsa Israel memperhatikan Tabut Perjanjian, seperti gadis-gadis yang memperhatikan mempelai yang akan datang (Matius 25). Yesus adalah bintang timur yang gilang-gemilang. Kita juga adalah bintang timur yang gilang-gemilang, artinya kita menjadi mempelai wanitaNya. Kita menjadi sama sempurna seperti Yesus.

      Wahyu 22:16
      22:16 "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang."

      Wahyu 21:9-11
      21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
      21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
      21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

      Terang kemuliaan mempelai wanita Sorga = terang kemuliaan kota Yerusalem baru. Terang kemuliaan mempelai wanita Sorga adalah seperti permata yaspis, menunjuk pada kerinduan yang menyala-nyala. Kita setia dan berkobar-kobar selalu (birahi rohani) dalam ibadah dan pelayanan kepada Tuhan. Terang kemuliaan mempelai wanita juga jernih seperti kristal, artinya transparan, jujur, terang-terangan, terutama mulai jujur soal firman pengajaran yang benar, jujur dalam mengaku dosa, jujur dalam keuangan, jujur dalam nikah, jujur dalam segala hal. Kita hanya percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada Tuhan.

      Jika kita jujur dan setia, maka sama dengan kita sedang mengulurkan dua tangan pada Tuhan. Hasilnya:
      • Tuhan juga akan mengulurkan tanganNya yang setia dan adil untuk mengampuni segala dosa kita dan menyucikan dari segala akar dosa. Kita bisa bertobat dan hidup benar. Tangan Tuhan yang setia dan adil memagari orang benar dengan anugerah (keselamatan) dan berkat. Kita selamat dan diberkati Tuhan, bahkan bisa menjadi berkat bagi orang lain.

        1 Yohanes 1:9
        1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

        Mazmur 5:13
        5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

      • Tuhan mengulurkan tangan yang setia dan berbelas kasih untuk mendamaikan dosa kita. Kita bisa saling mengaku dan mengampuni. Darah Yesus akan menghapus dosa kita sehingga kita bisa hidup dalam damai sejahtera, kita bisa merasa enak dan ringan. Segala yang berat sudah ditanggung Yesus di kayu salib. Kita memiliki landasan yang kuat untuk menerima pertolongan Tuhan, yaitu tangan Tuhan yang setia dan berbelas kasih untuk menyelesaikan semua masalah kita, sampai yang mustahil sekalipun, tepat pada waktunya.

        Ibrani 2:17-18
        2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
        2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

        Ibrani 4:16
        4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

      • Tuhan mengulurkan tangan yang setia dan menggenapi janjiNya untuk memelihara kita di tengah dunia yang sulit dan mustahil, bahkan sampai di zaman antikris. Tidak hanya secara jasmani, Tuhan juga melindungi dan memelihara secara rohani, kita disucikan dan disempurnakan sampai tidak bercacat cela saat Yesus datang kedua kali. Kita bisa diangkat di awan-awan permai, menyambut Dia datang dalam sorak-sorai, sampai kita masuk Yerusalem baru kekal selamanya.

        1 Tesalonika 5:23-24
        5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
        5:24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.



Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 20 Juli 2017 (Kamis Sore)
    ... perkataan kering dusta gosip bersungut dll. Maka akan mencari kepuasan di dunia dan jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Atau kepuasan dunia dibawa masuk ke dalam gereja sehingga ibadah pelayanan bersuasana dunia sampai lenyap bersama dunia. Pingsan tidak mati tidak hidup suam-suam rohani. Hanya mengutamakan perkara ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 07 Agustus 2011 (Minggu Sore)
    ... dari maut mendapat hidup kekal . tingkatan penebusan oleh darah Yesus dalam Petrus - Darah Yesus disebut dengan 'darah yang mahal'. Sehebat apapun manusia kalau masih berdosa ia tetap hina dan murah di hadapan Tuhan. Kalau manusia mengulang-ulangi dosa sampai dosa mendarah daging dalam hidupnya maka manusia hanya seharga anjing dan babi. ...
  • Ibadah Doa Malang, 07 Mei 2020 (Kamis Sore)
    ... meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan. . Sebab itu beginilah firman TUHAN Dari hal yang berikut akan kauketahui bahwa Akulah TUHAN. Lihat dengan tongkat yang di tanganku ini akan kupukul air yang di sungai Nil dan air itu akan berubah menjadi darah Tulah pertama terjadi karena dua hal ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 05 Oktober 2014 (Minggu Sore)
    ... kita untuk bisa mendengar Firman dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan seperti orang lapar makan roti terlebih seperti anjing menjilat remah-remah roti. Jika hamba Tuhan yang menyampaikan dan sidang jemaat yang mendengarkan firman ada dalam urapan Roh Kudus maka tidak ada kebosanan terhadap firman. Yesus berkata kamu tidak layak sebab roti ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 Januari 2017 (Minggu Pagi)
    ... belas murid-Nya pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka. Teladan Yesus memberitakan firman Allah dalam dua bentuk yaitu menginjil dan mengajar. Yohanes - Waktu pesta itu sedang berlangsung Yesus masuk ke Bait Allah lalu mengajar di situ. Maka heranlah orang-orang Yahudi dan berkata Bagaimanakah ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 05 Januari 2014 (Minggu Sore)
    ... oleh Rasul Yohanes Lukas Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Para gembala mendengar dan melihat berita malaikat yang menjadi wujud bayi Yesus. Jadi suara sangkakala yang nyaring yang didengar ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 15 November 2023 (Rabu Sore)
    ... sorga yang kekal diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Oktober sampai Ibadah Doa Surabaya November . 'lautpun tidak ada lagi' pembaharuan hati diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang November . Yakobus . Hendaklah ia memintanya dalam iman dan sama sekali jangan bimbang sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut yang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 24 Maret 2018 (Sabtu Sore)
    ... saya bukan Kristen dari pada menyembah Tuhan lebih baik uang saya tempel di dinding kemudian saya sembah. Sombong sekali. Memang kaya tetapi akhir-akhir saya dengar mereka sudah habis. Terlalu sombong. Jangan sampai kita sombong. Proses menyembah uang Keinginan akan uang termasuk perkara daging yang lain dunia yang tidak terkontrol oleh ...
  • Ibadah Doa Puasa Session II Malang, 22 Oktober 2013 (Selasa Sore)
    ... jahat percabulan pencurian pembunuhan perzinahan keserakahan kejahatan kelicikan hawa nafsu iri hati hujat kesombongan kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang. Hati dan pikiran disucikan dari keinginan jahat dan najis. Matius Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah. Jika hati dan pikiran disucikan maka ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 Februari 2019 (Minggu Pagi)
    ... laut katanya Demikianlah Babel kota besar itu akan dilemparkan dengan keras ke bawah dan ia tidak akan ditemukan lagi. Akibat menjadi sandungan adalah batu kilangan diikatkan pada leher dan ditenggelamkan ke dalam laut artinya tidak indah hidupnya letih lesu beban berat susah payah air mata tenggelam dalam dosa Babel sampai ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.