RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Doa Surabaya, 04 Januari 2017 (Rabu Sore)
Pembicara: Pdm.
Youpri Ardiantoro
Puji TUHAN, salam sejahtera, selamat
malam, selamat beribadah di dalam kasih sayangnya TUHAN kita,... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 20 September 2014 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 7:18-35 adalah mengenai baptisan air. Baptisan air... Ibadah Doa Malang, 19 Mei 2009 (Selasa Sore)
Maleakhi 2:1-2, seorang imam mendapat prioritas utama untuk mendapat berkat-berkat dari Tuhan, tetapi... Ibadah Raya Surabaya, 03 Oktober 2010 (Minggu Sore)
Tema
Ibadah di Sidikalang "hanya
satu langkah jaraknya antara aku dan maut"
1
Samuel 20: 3 20:3.
Tetapi Daud menjawab, katanya:... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 17 Januari 2013 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius
28 secara keseluruhan tentang shekinah glory/... Ibadah Doa Malam Surabaya, 06 Maret 2020 (Jumat Malam)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman
TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih... Ibadah Doa Surabaya, 29 Januari 2014 (Rabu Sore)
Pembicaran:
Pdm. Gideon Pakpahan
Selamat
malam, selamat mendengarkan firman Tuhan, biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dan bahagia dari Tuhan... Ibadah Raya Surabaya, 23 Juni 2013 (Minggu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih
sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat
mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Paskah Malang, 16 April 2017 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 5:5-10 5:5
Lalu berkatalah seorang dari... Ibadah Doa Puasa Session II Malang, 16 Oktober 2012 (Selasa Siang)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 6:17 6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Juli 2009 (Senin Sore)
Pembicara: Pdm. Dadang
Kisah Rasul 14: 22
Untuk bisa masuk kerajaan Surga, kita harus mengalami banyak sengsara,... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 11 Juni 2019 (Selasa Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Kita masih melanjutkan
manfaat
kenaikan Yesus ke Sorga.
Kisah Rasul... Ibadah Doa Malang, 26 November 2019 (Selasa Sore)
Rekaman Ibadah Doa.
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Jika
diutus Tuhan, berarti... Ibadah Natal Surabaya, 21 Desember 2009 (Senin Sore)
Matius 24: 43-44
Berjaga-jaga dikaitkan dengan pencuri yang akan datang= berjaga supaya
tidak tidur rohani,... Ibadah Doa Malam Surabaya, 23 Februari 2018 (Jumat Malam)
Bilangan
15: 32-36 => orang yang melanggar peraturan Sabat 15:32.
Ketika orang Israel ada di padang gurun, didapati...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Raya Surabaya, 22 Mei 2016 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di
tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu
4: 6 4:6.
Dan
di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal;
di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk
penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Malam
kita membahas ayat 6a: 'Dan
di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal .' Kita
sudah mempelajari, ada dua orang yang melihat kerajaan sorga secara
jelas:
-
Di
perjanjian lama: Musa. Dia melihat kerajaan sorga di atas gunung
Sinai dan Tuhan perintahkan Musa untuk membuat sorga di bumi, itulah
Tabernakel.
-
Di
perjanjian baru: rasul Yohanes melihat kerajaan sorga di pulau
Patmos dan salah satunya, ia melihat lautan kaca.
Kalau
Musa, lautan kaca bagaikan kristal ini sama dengan bejana
pembasuhan yang menunjuk
pada baptisan air.
Kita
sekarang belajar bagaimana sejarah baptisan air sampai nanti ke
lautan kaca. Jadi tidak main-main. Baptisan air bukan tata cara
gereja atau pendapat manusia, tetapi menentukan apakah kita bisa
sampai ke lautan kaca di hadapan takhta sorga atau tidak.
Sejarah
baptisan air sampai kepada lautan kaca di hadapan takhta
sorga--sampai
kita masuk kerajaan sorga--:
-
Kata
'lautan'
pada lautan kaca mengingatkan kita pada laut Kolsom.
1
Korintus 10: 1-2 10:1.
Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang
kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua
telah melintasi
laut.
10:2. Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis
dalam awan dan dalam laut.
Seluruh
umat Israel harus dibaptis di laut Kolsom. 'dibaptis
dalam awan'
= baptisan Roh Kudus. 'dibaptis
dalam laut'
= baptisan air.
Sejarah baptisan air mulai
dari laut Kolsom.
Sebagai pengikut Musa, bangsa Israel harus dibaptis di laut
Kolsom.
Bagaimana baptisan di laut Kolsom? Keluaran 13-15
- Pasal
13: persiapan.
- Pasal
14: pelaksanaan.
- Pasal
15: hasilnya--setelah melintasi laut Kolsom, umat Israel menyanyi.
Di Wahyu 15, di tepi lautan kaca juga ada nyanyian.
Malam
ini kita membahas yang kedua saja, yaitu PELAKSANAAN/PRAKTIK
BAPTISAN AIR.
Keluaran
14: 1-31 Ada
dua bagian:
- Ayat
1-14 => menampilkan pasukan
Firaun
dengan kuda dan keretanya; menunjuk pada setan tritunggal--setan,
antikris, dan nabi palsu.
- Ayat
15-31 => menampilkan pasukan
Israel.
Demikian
juga dengan kita; kehidupan kita terdiri dari dua
bagian,
yaitu:
- Bagian
jasmani = daging.
- Bagian
rohani.
Daging
dan rohani ini berperang juga. Perangnya di baptisan air. Rohani
= pasukan Israel. Jasmani/daging = pasukan Firaun.
Jadi,
baptisan
air adalah peperangan
antara pasukan Israel dengan pasukan Firaun; antara rohani dengan
jasmani/daging yang dikuasai dosa. Yang menang adalah Israel, Firaun
mati semua. Artinya: kalau kita masuk baptisan air, maka rohani kita
menang dan daging yang dikuasai setan dikalahkan.
Mengapa
yang rohani bisa menang atas yang jasmani--Israel tidak punya
apa-apa bisa menang atas Firaun yang hebat--?
-
Keluaran
14: 13-14
14:13.
Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut,
berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan
diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat
hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. 14:14.
TUHAN
akan berperang untuk kamu,
dan kamu akan diam
saja."
Pertama:
yang rohani bisa menang sebab TUHAN
yang berperang ganti kita dan kita diam saja.
Diam
saja
artinya selalu koreksi
diri.
Orang menang terhadap dosa harus banyak berdiam diri--koreksi diri.
Kalau tidak, akan kalah.
"Misalnya
saya ada kesalahan tetapi gengsi, saya akan kalah. Makin hari makin
tenggelam."
Harus
koreksi diri lewat
ketajaman pedang firman!
Kalau ada salah, harus mengaku kepada TUHAN dan sesama. Jika
diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Ini kemenangan atas
setan!
Kalau kita sudah berbuat dosa, tetapi tidak mau
mengaku dosa bahkan menyalahkan orang lain, akan makin tenggelam.
Kalau mengaku, akan menang. Inilah rahasianya
baptisan air!
Jangan masuk baptisan air sebelum mengaku dosa, karena akan
tenggelam terus dan tidak pernah bangkit! Banyak orang yang masuk
baptisan, tetapi masih berbuat dosa, karena tidak koreksi
diri.
"Banyak
orang kalah. Dulu merokok, tapi sesudah keluar dari baptisan bukan
hanya merokok, malah pakai ganja. Ini karena tidak koreksi diri."
- Keluaran
14: 15
14:15.
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau
berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel,
supaya mereka
berangkat.
Kedua:
yang rohani bisa menang sebab bangsa Isarel berangkat sesuai dengan
perintah TUHAN; taat
dengar-dengaran
kepada perintah TUHAN apapun resikonya.
Di depan ada laut
tidak peduli, tetap berangkat. Inilah kemenangan. Yesus datang pada
Yohanes pembaptis, tetapi mau dicegah oleh Yohanes--sebab ia tahu
diri, seharusnya dia yang dibaptis oleh Yesus. Ini tidak taat!
Baptisan air itu taat dengar-dengaran.
Taat = menang. Tidak
taat = kalah dan hancur lebur.
Kalau bangsa Israel tidak
taat--disuruh berangkat tetapi tidak mau, karena di depan ada
lautan--, maka saat Firaun datang, bangsa Israel akan binasa. Kalau
taat, memang terasa mengerikan: 'Bagaimana kalau begini, begitu?,'
tetapi ada kemenangan.
Kalau
TUHAN memberikan perintah kepada kita, jangan menggunakan panca
indera, tetapi gunakan iman!
TUHAN menyertai dan menolong kita semua.
"Kita
ada kunjungan-kunjungan, kalau menggunakan panca indera: 'Dari mana
uangnya?' Jemaat hanya sekian, ditambah dari Malang, dari mana
uangnya? Semua dari Tuhan. Pakai iman!"
Siapa
yang menyuruh, dia yang menanggung resikonya. Kalau TUHAN yang
menanggung resikonya, semua beres. Kalau kita tidak mau saat Tuhan
perintah kita, kita yang akan menanggung resikonya dan celaka,
hancur lebur. Dalam segala hal--bekerja, sekolah dan
lain-lain--jangan gunakan panca indera, tetapi gunakan iman!
- Keluaran
14: 16
14:16.
Dan engkau, angkatlah
tongkatmu
dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga
orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat
kering.
Ketiga:
yang rohani bisa menang karena: 'angkatlah
tongkatmu',
artinya berpegang
pada salib--mengangkat
berarti memegang--dan
meninggikan salib Yesus. Praktiknya:
bertobat
dan hidup dalam kebenaran.
Yesus
mati disalib untuk mengampuni dosa. Kita juga bertobat; lepas dari
dosa dan hidup dalam kebenaran. Kalau salib--tongkat Musa--dilepas,
akan menjadi ular--kita terus berbuat dosa.
Inilah baptisan
air--kita belajar dari laut Kolsom. Merupakan peperangan antara
daging yagn dikuasai Firaun--setan tritunggal; dosa-dosa--dengan
kerohanian kita. Terus berperang, tetapi kita harus
menang.
Bagaimana supaya menang? Kita diam saja--koreksi
diri, jangan salahkan orang lain dan TUHAN/firman--, taat apapun
resikonya--TUHAN yang akan menanggung semua resikonya--, dan angkat
salib--bertobat dan hidup dalam kebenaran.
Selanjutnya, di
kayu salib Yesus berkorban--Dia tidak salah, tetapi harus mati di
kayu salib. Artinya, setelah bertobat dan hidup benar--korbankan
dosa-dosa--, kita juga harus rela
mengorbankan apapun untuk beribadah melayani TUHAN dan menjadi
senjata kebenaran--imam-imam
dan raja-raja yang dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir;
kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Dulu Israel
berangkat menuju ke Kanaan. Itu adalah kegerakan besar--603.550
orang laki-laki, belum termasuk anak kecil dan perempuan.
Kita
semua mau dipakai, asal kita rela berkorban apapun juga.
Semua
harus dikorbankan--waktu,
tenaga, uang dan lain-lain--untuk kita bisa dipakai dalam pelayanan
pembangunan tubuh Kristus. Kecuali
satu yang tidak boleh dikorbankan,
yaitu pribadi Yesus--firman pengajaran benar. Itu saja.
Kalau
ajarannya tidak benar, jangan! Dalam menikah, kalau tidak satu
dalam firman pengajaran, jangan! Dalam penggembalaan, lihat Yesus!
Dalam persekutuan, juga lihat pengajarannya! Kalau ada firman
pengajaran yang benar, tetapi kita tidak mendukung, kita akan
kering dan habis. Kalau pengajaran tidak benar tetapi kita dukung,
kita juga akan kering.
Fellowship
tanpa firman pengajaran benar sama seperti tubuh tanpa
kepala--mengerikan dan ngawur--, sehingga nabrak sana sini. Begitu
juga jika nikah tanpa Yesus sebagai kepala. Mengerikan! Orang yang
melihat saja ngeri, apalagi yang menjalani, ngeri sekali. Jangan
korbankan pengajaran yang benar!
Karena
itu, sebelum masuk dalam baptisan air, banyaklah mendengar firman
supaya bisa koreksi diri, taat dengar-dengaran, bertobat dan hidup
benar, sampai nanti bisa menjadi imam-imam dan raja-raja--menjadi
senjata kebenaran.
-
Keluaran
14: 16-20
14:16.
Dan engkau, angkatlah
tongkatmu
dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga
orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat
kering. 14:17. Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang
Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun
dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku
akan menyatakan kemuliaan-Ku.
14:18. Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah
TUHAN,
apabila
Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku
terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda." 14:19.
Kemudian bergeraklah Malaikat
Allah,
yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di
belakang mereka; dan tiang
awan
itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka.
14:20. Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang
Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu
menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu
tidak
dapat mendekati yang lain,
semalam-malaman itu.
Keempat:
yang rohani bisa menang sebab ada penyertaan
Allah Tritunggal:
- Ayat
16 => Musa dengan tongkat di tangan= Yesus
Anak Allah dengan kuasa salib.
- Ayat
17-18 => Allah Bapa--TUHAN--,
dengan kemuliaan-Nya.
- Ayat
19-20 => Allah
Roh Kudus--Kristus--yang bekerja sebagai tiang awan
untuk melindungi bangsa Israel, supaya tidak bisa dijamah oleh
Firaun.
Jadi,
ada penyertaan Allah Tritunggal dalam baptisan air. Oleh sebab itu,
dalam
setiap baptisan air yang benar
harus disebutkan nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, yaitu TUHAN
Yesus Kristus.
Dari
sini kita belajar bahwa orang yang mau masuk baptisan air itu
dikejar terus oleh Firaun. Artinya:
Firaun dan rakyatnya--setan tritunggal--selalu berusaha menghalangi
kita untuk masuk baptisan air yang benar, supaya kita tetap dalam
dosa, sehingga tidak
disertai oleh Allah Tritunggal,
tetapi dikuasai
oleh setan tritunggal sampai binasa.
Sudah tahu baptisan air
yang benar tetapi terus dikejar, supaya tetap dalam dosa dan
dikuasai oleh setan tritunggal untuk menuju kebinasaan.
Hati-hati!
Jangan
takut melayani Tuhan! Masuk baptisan air, koreksi diri, bertobat dan
hidup benar, taat dengar-dengaran, menjadi senjata kebenaran dan
rela berkorban apapun untuk melayani Tuhan. Jangan takut! Kita
disertai oleh Tuhan.
Matius
28: 20 28:20.
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Ini
perintah Tuhan kepada murid-murid-Nya untuk melayani. Ada baptisan
dan ada pengajaran--orang selamat diajar oleh firman pengajaran,
diarahkan pada kegerakan hujan akhir; kegerakan pembangunan tubuh
Kristus. Ini pelayanan!
Jangan takut dan ragu masuk baptisan
air! TUHAN mau melepaskan kita dari dosa, supaya kita disertai Allah
Tritunggal. Jangan ragu dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan
akhir, apapun yang harus kita korbankan--kecuali firman pengajaran
yang benar--, karena Allah Tritunggal selalu menyertai kita
selama-lamanya. Kalau Allah di pihak kita, siapakah lawan kita?
(Roma 8) Semua halangan, tantangan, rintangan diselesaikan oleh
TUHAN; sebab Allah beserta kita.
Kalau
Allah di pihak kita, semua halangan apapun kalah semua!
Roma
8: 31 8:31.
Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika
Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
Kalau
Allah Tritunggal beserta kita, Ia sanggup untuk menyelesaikan dan
mengalahkan semua tantangan dan rintangan yang kita hadapi, dan
semua masalah dalam pelayanan. Mungkin masalah biaya dan lain-lain,
Ia sanggup menyelesaikannya, sampai masalah yang mustahi sekalipun,
Ia sanggup.
"Mohon
maaf jika saya bersaksi ini dianggap sombong. Tetapi saya semakin
hari juga semakin heran. Dulu setelah om Pong meninggal, mulai ada
undangan-undangan. Saya tidak pernah telepon-telepon. Akhirnya pada
tahun 2005, setiap bulan ada kunjungan--harus membayar tiket pesawat
dan membantu panitia. Lalu ada seorang hamba Tuhan berkomentar di
depan saya: 'Aduh, kalau satu bulan satu kali, dari mana biayanya?'
Saya juga berpikir: 'Lho, iya, dari mana ya biayanya?' Sedangkan
waktu pertama kali kami diundang ke Medan, panitianya bertanya:
'Pak, ada kolekte?' Saya jawab: 'Tidak usah.' Mereka kaget: 'Dari
mana biayanya?' Saya dulu diutus ke mana-mana oleh om Pong juga
tidak diberi uang. Lalu saya dipanggil dan ditanya: 'Pak Wi, sudah
ke sana, ke sana?': 'Sudah': 'Dari mana?' Om Pong sendiri bingung.
Tetapi beliau jawab sendiri: 'Dari
iman
ya?': 'Ya, dari iman.' Baru saya diberi uang. Begitu juga waktu
seorang hamba Tuhan bertanya: 'Dari mana biayanya?' Saya langsung
jawab: 'Dari
iman.'
Yang di Medan juga saya katakan: 'Dari
iman.'
Saya teringat jawaban itu. Sekarang malah satu minggu sekali harus
ke Medan dan Jakarta. Belum lagi ibadah kunjungannya. Kalau
menggunakan panca indera, stop. Tetapi kalau menggunakan iman, kalau
Tuhan di pihak kita, siapakah lawan kita? Bukan saya sombong.
Tetapi saya heran juga. Kemarin baru datang dari Poso, Palu,
Jakarta. Besok ke Ambon. Sebentar lagi ada kebaktian persekutuan di
Surabaya. Dari mana? Dari iman. Tidak usah takut jika Tuhan
menyertai kita. Semua beres. Segala tantangan dan rintangan, apalagi
cuma manusia, bahkan setanpun tidak bisa menghalangi, asal Tuhan
yang menyuruh kita. Kita keluar uang terus, padahal tanah di
belakang gereja di Malang sudah ditawarkan Rp 3,5 M, belum
bangunannya. Tidak apa-apa. Yang butuh Tuhan, bukan saya. Kalau
Tuhan yang butuh, biar Tuhan yang membeli; kalau tidak, tidak usah,
tidak masalah. Saya tidak perlu bingung. Kalau saya yang beli, mau
pakai apa? Tapi kalau Tuhan yang beli, semua beres. Tuhan menolong
kita semua."
Ini
pelajaran tentang laut Kolsom; sudah berlalu tetapi sekarang harus
menjadi
praktik dalam hidup kita.
Baptisan air adalah KOREKSI
DIRI, HIDUP BENAR, TAAT DENGAR-DENGARAN, DAN MENJADI SENJATA
KEBENARAN. Hasilnya:
Tuhan menyertai kita. Firaun yang dahysat dan hebat bisa kalah,
tetapi Israel yang lemah bisa menang bersama dengan Tuhan.
Baptisan
air adalah peperangan
antara rohani dengan jasmani.
Kita harus menang!
- Dari
kata 'lautan kaca', tadi kita pelajari lautannya, sekarang kita
pelajari kacanya/cermin.
Keluaran
38: 8 38:8.
Dibuatnyalah bejana
pembasuhan
dan juga alasnya dari tembaga, dari
cermin-cermin
para pelayan perempuan
yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan.
Musa
sudah melihat kerajaan sorga di gunung Sinai dan Tuhan perintahkan
Musa membuat Tabernakel. Salah satu alatnya adalah bejana
pembasuhan yang dibuat dari cermin-cermin
para pelayan perempuan, bukan sembarangan.
Pengertian
wanita secara positif adalah gereja
TUHAN--kita semua--,
karena Yesus sebagai laki-laki/suami.
Secara negatif, wanita
adalah gambaran daging. Cermin
atau kaca adalah alat untuk memperindah diri/daging. Arti rohaninya
adalah alat
untuk menyuburkan hawa nafsu, keinginan, dan tabiat daging.
Dulu, cermin dibuat dari lempengan tembaga yang digosok
sampai bisa dijadikan cermin. Dari cermin baru dibuat menjadi bejana
pembasuhan.
Cermin-cermin
tembaga harus dihancurkan/dilebur dulu, baru bisa dibentuk menjadi
bejana pembasuhan. Demikian juga kita. Untuk
mendapat hidup baru--dari
cermin menjadi bejana--,
kita harus rela
mengorbankan kehidupan yang lama
dengan segala hawa nafsu, keinginan, dan tabiat dagingnya; semua
harus dihancurkan dulu.
Ini pelajaran baptisan air dari
bejana pembasuhan pada zaman Tabernakel. Kalau zaman laut Koslom
tadi: buang dosa, hidup benar, menjadi senjata kebenaran. Tidak usah
takut! Yesus menyertai kita. Segala halangan, rintangan, dan
tantangan sampai yang mustahil selesai. Dia beserta kita.
Sekarang,
bejana pembasuhan adalah PROSES
PENGHANCURAN/PEROBEKAN DAGING
untuk dibangun menjadi alat yang berguna bagi kerajaan sorga. Kalau
hanya cerminnya, tidak dipakai dalam Tabernakel. Kalau dihancurkan
dulu, baru menjadi alat yang berguna untuk kerajaan sorga, itulah
hamba TUHAN/pelayan TUHAN.
Alat yang berguna bagi bank adalah
direktur, teller,
manager.
Alat yang berguna bagi sekolah yaitu kepala sekolah dan guru. Alat
yang berguna bagi kerajaan sorga yaitu gembala, bukan manager. Kalau
manager tempatnya di bank. Kalau gembala hanya menghitung uang, itu
sama dengan manager di bank, jangan di gereja! Tugas gembala adalah
berkhotbah.
Meja roti sajian diisi roti, itulah makanan bagi
sidang jemaat. Kalau tidak ada roti, yang ada uang. Bahaya!
"Doakan
saya. Tugas memang banyak, tapi tugas utama saya gembala. Saya tidak
akan melayani ke luar kalau di dalam tidak berkhotbah, karena itu
artinya kosong. Ajaran almarhum pendeta In Juwono tertanam dalam
diri saya, sekalipun waktu itu saya belum menjadi hamba Tuhan: gelas
harus diisi dulu sampai meluber, baru mengalir ke luar. Kalau di
dalam saja masih bingung, bagaimana mau ke luar? Akan kering
semuanya. Kering luar dan dalam. Harus sungguh-sungguh! Doakan saya
sungguh-sungguh."
Jadi,
untuk menjadi hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang berguna bagi kerajaan
sorga, kita
harus rela menghancurkan hal-hal berikut:
-
Tabiat
daging
yang membuat tidak berguna, salah satunya adalah jahat dan
malas.
Matius
25: 26, 30 25:26.
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba
yang jahat dan malas,
jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak
menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? 25:30.
Dan campakkanlah hamba
yang tidak berguna
itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat
ratap dan kertak gigi."
Malas,
artinya:
tidak
setia dalam ibadah pelayanan, bahkan meninggalkan ibadah pelayanan.
Sekalipun tangan hebat--sudah fitness--,
kalau malas, tidak ada gunanya. Gembala sekalipun hebat khotbahnya,
kalau tidak mau berkhotbah, tidak ada gunanya. Lebih baik hamba
TUHAN yang sederhana tetapi mau khotbah. Dia berguna! Tuhan
tidak melihat kehebatan kita, tetapi yang
dilihat Tuhan adalah kesetiaan. Setia
sama dengan berguna; tidak setia sama dengan tidak berguna. Jangan
ditipu!
Kalau malas, pasti jahat. Jahat,
artinya: keinginan akan uang--akar
kejahatan--yang membuat kikir dan serakah. Kikir = tidak bisa
memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan. Serakah
= merampas milik sesama terutama milik Tuhan (persepuluhan dan
persembahan khusus).
"Sekarang
banyak hamba Tuhan yang hanya membayar iuran--sekedarnya--, bukan
persepuluhan. Tuhan tidak butuh uangnya"
Persepuluhan
adalah pengakuan bahwa kita hidup dari Tuhan; kita menerima makanan
rohani dari Tuhan. Itu yang menghidupkan kita semua.
Yudas
Iskariot tidak
berguna dan merusak tubuh Kristus
karena ia malas dan jahat.
Akibatnya perutnya pecah--tubuh Kristus hancur. Sekian lama dia
melayani TUHAN, tetapi tidak ada gunanya.
Matius
25: 21 25:21.
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai
hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara
kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara
yang besar. Masuklah
dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Kita
harus menjadi hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang setia
dan baik, setia dan berkobar-kobar,
supaya kita berguna dan bahagia. Sekali lagi, bukan besar atau
kecilnya, tetapi setia atau tidak.
- Rela
menghancurkan keinginan/hawa
nafsu daging,
yaitu keinginan najis--dosa makan-minum dan
kawin-mengawinkan.
Dosa makan-minum: merokok, mabuk,
narkoba.
Kalau sudah melayani TUHAN, tidak boleh ada lagi
keinginan najis. Sekarang, hal ini banyak tidak disinggung lagi di
gereja: 'Biarlah melayani, supaya senang dan sama-sama enak.'
Tetapi ini tidak berguna dan bahkan merusak.
"Kaum
muda, tidak ada yang tahu, saya juga tidak tahu siapa yang masih
merokok, mungkin mabuk, tetapi menyanyi, berkhotbah. Sudah dianggap
biasa semua. Bukan rahasia umum lagi. Tidak pernah disinggung lagi
di dalam rumah TUHAN. Tetapi itu tidak berguna dan merusak."
Dosa
kawin-mengawinkan= dosa percabulan dengan berbagai
ragamnya.
Sekarang justru orang yang masih melakukan dosa
makan-minum merasa dipakai Tuhan, merasa berubah. Bagaimana bisa?
Belum dihancurkan tapi sudah berubah? Tidak mungkin. Masih berupa
cermin, tetapi sudah merasa menjadi bejana. Harus dihancurkan dulu,
baru menjadi bejana dan berguna.
Bejana pembasuhan bukan
terbuat dari cermin yang ditambal-tambal, tetapi cermin harus
dilebur, baru dicetak menjadi bejana.
Hawa nafsu daging,
hancurkan!, supaya kita bisa menjadi hamba
TUHAN/pelayan TUHAN yang benar dan suci.
Hati-hati!
Pelayan Tuhan/hamba Tuhan yang tidak benar dan suci sudah ada dari
dulu. Tadi, bejana pembasuhan dibuat dari cermin-cermin para
pelayan wanita.
Dulu, Hofni dan Pinehas tidur dengan pelayan-pelayan wanita--sesama
pelayan yang mempertahankan cerminnya, tidak mau dihancurkan. Ngeri
sekali! Sudah
hancur-hancuran.
Mari kita jaga dengan hidup suci!
1
Samuel 2: 22 2:22.
Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang
dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka
itu tidur
dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah
Pertemuan,
Harus
hancurkan tabiat daging--kikir dan serakah--! Kalau tidak, akan jadi
seperti Yudas Iskariot. Harus
hancurkan hawa nafsu daging!
Kalau
tidak, akan jadi sepeti Hofni Pinehas. Israel hancur--tabut
perjanjian dirampas dan terjadi ikabod--tidak
ada kemuliaan TUHAN. Yang ada hanya kehancuran dan dipermalukan.
Ngeri!
Kita benar-benar jaga! Cermin-cermin harus
dihancurkan, supaya kita bisa setia
dan baik, setia berkobar-kobar, dan suci.
Kalau
kita melayani TUHAN dengan suci ditambah setia berkobar-kobar, kita
akan menjadi pelayan Tuhan bagaikan nyala api. Mata TUHAN juga
bagaikan nyala api. Jadi, pelayan TUHAN yang melayani dengan
suci, setia dan berkobar-kobar sama dengan menjadi
biji mata TUHAN sendiri.
Kita dipelihara dan dilindungi oleh TUHAN secara ajaib, mulai dari
zaman yang sudah sulit ini sampai zaman antikris berkuasa di bumi
selama 3,5 tahun. Tidak usah takut!
"Sepanjang
siang tadi, saya berdoa dan membaca firman, saya mengagungkan Tuhan.
Pelajaran berharga bagi kita hamba-hamba TUHAN. Dari laut Kolsom dan
lautan kaca ada pelajaran besar bagi kita semua."
Kalau
mau sampai ke takhta, harus mulai dari laut Kolsom, yaitu kita harus
koreksi diri, membuang dosa--hidup benar--, dan menjadi senjata
kebenaran. Kita sudah disertai Tuhan. Tidak usah takut berapapun dan
apapun yang harus kita korbankan, asal jangan mengorbankan pribadi
Yesus.
Lalu hancurkan cermin--buang tabiat dan hawa nafsu
daging! Jadilah alat yang berguna bagi Tuhan sekalipun kecil! Kita
setia berkobar-kobar dan suci. Kita menjadi biji mata Tuhan
sendiri.
-
Kita
belajar dari perjanjian baru: pengikut
Yesus harus dibaptis seperti Yesus dibaptis--bersama Yesus.
Inilah baptisan air sampai ke lautan kaca di takhta sorga dan kita
bersama Yesus.
Matius
3: 13-16 3:13.
Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk
dibaptis olehnya. 3:14. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya:
"Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang
kepadaku?" 3:15. Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya:
"Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita
menggenapkan seluruh kehendak Allah."
Dan Yohanespun menuruti-Nya. 3:16. Sesudah dibaptis, Yesus
segera keluar dari air
dan pada waktu itu juga langit
terbuka
dan Ia melihat Roh
Allah seperti burung merpati
turun ke atas-Nya,
Tadi
point 1-2--laut Kolsom dan bejana pembasuhan--adalah jalannya untuk
menuju lautan kaca. Sekarang, bersama Yesus kita akan sampai di
sana.
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air. Ini
sudah sangat jelas. Kalau hanya membutuhkan air yang sedikit, tidak
perlu sampai turun ke sungai, di rumah banyak air minum dan
sebagainya. Kenapa harus ke sungai? Ini sudah jelas. Tinggal hati
kita lembut atau tidak.
Baptisan
air yang benar
adalah:
- Menurut
alkitab/ sesuai kehendak Allah.
Kalau
menurut Yohanes, tidak mungkin membaptis Yesus--Yesus lebih tinggi
dari Yohaens. Seringkali kita memakai logika. Nanti di kutub, di
gunung, baptisan airnya bagaimana? Tetap baptisan seperti Yesus,
jangan seperti lainnya. TUHAN siap mengadakannya.
Waktu
sida-sida Etiopia di padang gurun dapat pelajaran tentang baptisan
air, tiba-tiba ada tempat yang banyak airnya, sehingga dia bisa
dibaptis (Kisah Rasul). Tuhan bisa mengadakan semuanya. Jangan
dibatasi dengan logika! Kalau dengan logika, Yohanes tidak bisa
menerima: 'Aku yang harus dibaptis oleh Yesus.' Tetapi kehendak
TUHAN lain, Ikuti saja kehendak TUHAN!
-
Kita
harus dibaptis seperti Yesus dibaptis.
Roma
6: 2, 4 6:2.
Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah
mati bagi dosa,
bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? 6:4. Dengan
demikian kita telah dikuburkan
bersama-sama dengan Dia
oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan hidup
dalam hidup yang baru.
Ayat
2 => dasar baptisan air yang benar, yaitu membuang dosa/mati
terhadap dosa.
Ayat 4 => baptisan air yang benar adalah
orang yang sudah mati terhadap dosa--bertobat; membuang
cermin-cermin; masuk laut Kolsom--harus dikuburkan bersama Yesus di
dalam air, dan bangkit/keluar dari dalam air bersama Yesus, untuk
mendapatkan hidup baru. Yaitu hati
nurani yang baik/hati
yang tulus seperti merpati
(1 Petrus 3).
Zaman
laut Kolsom:
hidup benar, menjadi senjata kebenaran, kita menjadi imam dan raja.
Kita disertai oleh Tuhan. Tidak usah takut! Zaman
bejana pembasuhan:
menjadi imam-imam yang setia dan baik, dan hidup suci; itu menjadi
biji mata Tuhan. Zaman
Yesus:
HATINYA
HARUS TULUS.
Baptisan
air menghasilkan hati yang tulus. Tulus sama dengan jernih
seperti kristal.
Hati yang tulus menjadi tempat air kehidupan Roh Kudus--dari takhta
akan mengalir. Sesudah Yesus dibaptis/keluar dari air, Roh
bagaikan burung merpati turun dari sorga.
Dulu zaman
Tabernakel, minyak urapan memang berasal dari dunia--bahan-bahannya
dari dunia--; tetapi sejak Yesus mati, bangkit, dan naik ke sorga,
sejak peristiwa loteng Yerusalem, Roh Kudus sudah langsung dari
sorga. Karena itu di sini dikatakan: 'Langit
terbuka dan Roh
Allah seperti burung merpati
turun ke atas-Nya.'
Begitu juga dengan kita. Sebagai pengikut Yesus, kita
dibaptis menurut kehendak TUHAN dan kita dibaptis seperti Yesus
dibaptis. Saat kita keluar dari air, kalau kita memiliki hati yang
tulus bagaikan merpati--tidak ada kepahitan, geram, marah (Efesus
4:31)--maka dari takhta sorga mengalir air
kehidupan Roh Kudus yang jernih seperti kristal
(karena hati kita jernih seperti kristal; transparan).
Wahyu
22: 1 22:1.
Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai
air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal,
dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Kalau
hati kita sudah tulus, dari takhta sorga mulai mengalir ke dalam
hati kita sungai air kehidupan Roh Kudus yang jernih bagaikan
kristal. Ini yang mengerjakan hidup kita.
Kegunaan
Roh Kudus:
-
Yehezkiel
47: 7-9
47:7.
Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada
amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana. 47:8.
Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah
timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air
yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,
47:9. sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk
hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi
sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air
laut di situ menjadi tawar
dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya
di sana hidup.
Roh
Kudus adalah sungai
air kehidupan. Kegunaan
Roh Kudus yang pertama: memberi
kehidupan
secara jasmani dan rohani, sampai hidup kekal.
Dunia ini
bagaikan laut mati, kadar garamnya tinggi, bakteri tidak bisa
hidup; semua tidak bisa hidup. Tetapi kalau ada sungai air
kehidupan mengalir ke Laut Asin, maka ikan-ikan bisa
hidup.
Mungkin kita sudah seperti Laut Mati: usaha sudah
mati, semua mati, tidak bisa. Mari, jika ada sungai air kehidupan
Roh Kudus, Ia sanggup menghidupkan apa yang sudah mati. Artinya:
- Roh
Kudus sanggup memelihara kehidupan jasmani kita, sekalipun
mustahil bagi kita.
- Roh
Kudus sanggup memeliharan kehidupan rohani kita: mematikan
perbuatan dosa, supaya kita hidup benar dan suci, sampai hidup
kekal.
Roma
8: 13 8:13.
Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika
oleh
Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu,
kamu akan hidup.
Roh
Kudus mematikan
virus dosa--tidak kelihatan--, bakteri dosa, sampai ulat bangkai
dosa--sudah sengaja--, sehingga kita hidup bisa benar dan suci,
sampai hidup kekal.
"Hati-hati
dengan virus dosa! Virus dosa seringkali tidak disadari, tetapi
ada. Kalau dinasihati, kita membela diri. Anak muda seringkali,
kalau dinasihati: 'Jangan bergaul dengan itu,': 'Oh, saya tidak
ada apa-apa!' Marah. Itu virusnya sudah bekerja. Dia sudah sakit,
tetapi tidak sadar, sehingga ia membela diri. Semakin keras
berteriak: 'Tidak ada apa-apa,' berarti ada apa-apanya semakin
keras. Nanti bakteri. Begitu juga suami isteri. Kalau ditanya:
'Pak, kok ada SMS?': 'Oh, tidak ada apa-apa,' lalu bertengkar. Itu
virus dan bakteri sudah bekerja, sebentar lagi jadi belatung."
Roh
Kudus mematikan semua, supaya kita bisa hidup benar dan suci,
sampai hidup kekal. Mari, yang pekerjaannya sulit, bagaikan mati
hari-hari ini, Tuhan tolong. Perbaiki
baptisan!
Kalau caranya sudah benar, perhatikan hasilnya!
Belajar dari
laut Kolsom: koreksi diri, hidup benar, dan menjadi senjata
kebenaran, supaya kita disertai TUHAN. Belajar dari
Tabernakel--bejana pembasuhan--: hancurkan semua tabiat daging,
supaya kita hidup suci dan setia. Roh Kudus akan mengalir ke
dalam hati yang tulus, ke dalam hidup kita: jasmani, rohani, dan
nikah rumah tangga kita.
- Yohanes
4: 14
4:14.
tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia
tidak akan haus untuk selama-lamanya.
Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air
di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup
yang kekal."
Kegunaan
Roh Kudus yang kedua: sungai air kehidupan memberikan
kepuasan sorga,
sehingga kita tidak jatuh dalam dosa makan-minum dan
kawin-mengawinkan.
Perempuan Samaria tidak puas, lima kali
kawin cerai, yang keenam, ketujuh dan seterusnya hanya
kawin-mengawinkan. Kalau ada Roh Kudus baru bisa puas. Orang
yang merokok, kawin-mengawinkan, berarti hidupnya tidak
puas.
Bukan hanya memuaskan kita, sungai
air kehidupan juga mengalir
ke tempat-tempat yang kering, sehingga kita bisa
bersaksi
kepada sesama yang membutuhkan--menjadi berkat, bukan bergosip--,
kemudian sungai
air kehidupan--Roh Kudus--bisa memancar
ke atas,
artinya kita
gemar menyembah TUHAN.
Mari,
gemar menyembah. Itu ada Rooh Kudus di dalam hati kita. Hatinya
tulus, ada Roh Kudus yang jernih bagaikan krristal. Kita puas,
bahagia, dan bisa bersaksi. Kalau bergosip, akan kering. Bahkan
bergosip sampai di mimbar, yang tidak datang yang diurus.
"Saya
beruntung dapat dua guru dan gembala yang terakhir--om Yo dan om
Pong--, tidak ada yang singgung-singgung orang tidak datang atau
datang. Tetapi yang datang saja yang dilayani dengan baik. Tidak
usah bingung."
Saat
menyembah TUHAN, kita mengalami pembaharuan--seperti Yesus di atas
gunung--, yaitu jujur. Kalau
hatinya tulus, mulutnya jujur; ya di atas ya, tidak di atas
tidak. Kalau hatinya tulus, imannya juga tulus--percaya.
Inilah
pembaharuan yang kita alami saat Roh Kudus yang jernih bagaikan
kristal mengalir dalam hidup kita. Tadi memelihara jasmani dan
rohani kita sampai hidup kekal. Kemudian membuat kita puas,
bersaksi, menyembah dan kita diubahkan--mujizat terbesar--, yaitu
mulut jujur.
Mulai dari jujur soal pengajaran. Kalau
pengajaran benar, katakan: benar; kalau pengajaran tidak benar,
katakan: tidak benar. Jangan katakan: benar, tetapi...; tidak
benar, tetapi... Itu ular! Harus jujur, itu yang bisa pergi ke
lautan kaca yang jernih seperti kristal.
Inilah hidup
bagaikan kristal, yaitu jujur dan percaya benar-benar, tidak ragu
sedikitpun. Kalau kita sudah jujur dan percaya, mujizat jasmani
juga terjadi.
Menghadapi
Lazarus yang sudah mati selama empat hari (Yohanes 11), TUHAN
berkata kepada Marta: 'Angkat batu itu!': 'Oh, jangan TUHAN.'
Memang kalau batunya disingkrkan akan kelihatan busuk-busuknya.
Harus jujur.
Marta mau menutup-nutupi, tetapi Yesus berkata:
'Marta,
jika engkau jujur dan percaya, engkau akan melihat kemuliaan
Allah.'
Lazarus
yang sudah mati empat hari artinya:
- Kebusukan
dalam dosa dan bidang apa saja;
- kehancuran
nikah dan buah nikah, masa depan, bidang apa saja;
- kemustahilan--sudah
mati empat hari.
Kalau
jujur dan percaya, Roh kemuliaan TUHAN bekerja. Lazarus
bangkit. Yang busuk menjadi harum; yang hancur menjadi pulih;
masa depan yang hancur menjadi indah; yang mustahil menjadi tidak
mustahil. Mari, jernih seperti kristal! Tulus dan ada air kehidupan
yang jerih seperti kristal.
Sampai pembaharuan yang
terakhir, kita akan diubahkan menjadi sama mulia dengan TUHAN saat
Yesus datang kedua kali; tidak salah dalam perkataaan, hanya
menyeru: 'Haleluya!'
Kita menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai
dengan satu suara: 'Haleluya!'--satu
tubuh, satu suara.
Tadi, langit terbuka, dari atas ke
bawah--Roh Kudus dicurahkan bagi kita. Sekarang, langit terbuka,
dari bawah ke atas. Kita naik sampai ke takhta sorga, kita
menyeberangi lautan kaca bagaikan kristal di hadapan takhta Tuhan.
Roh Kudus menolong kita semua.
Dari
baptisan air, langit terbuka. Roh Kudus dicurahkan untuk mengadakan
mujizat--dari atas ke bawah. Nanti langit terbuka, kita yang
terangkat--dari bawah ke atas--sampai di tepi lautan kaca bagaikan
kristal, bersama dengan Tuhan selama-lamanya.
Kebutuhan kita
malam ini adalah Roh Kudus, apapun keadaan kita. Tuhan tolong kita
semuanya.
Tanpa Roh Kudus, bangsa kafir hanya seperti
perempuan Samaria: tidak pernah puas, jatuh dalam dosa, hancur,
busuk, dan menghadapi kemustahilan; seperti lazarus yang mati empat
hari: hanya tenggelam di dalam dunia dan binasa. Kita butuh Roh Kudus
malam ini. Jangan putus asa sampai malam ini, sampai detik ini,
sekalipun sudah busuk, hancur, dan mustahil! Ada Roh Kudus yang
bekerja bagi kita. Roh kudus adalah janji TUHAN bagi kita. Bangsa
kafir tidak bisa apa-apa tanpa Roh Kudus.
TUHAN memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|