RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Doa Malam Surabaya, 20 September 2015 (Minggu Malam)
Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 Oktober 2013 (Sabtu Sore)
Salam damai sejahtera dalam kasih sayang Tuhan Yesus Kristus.
Lukas 5:29-32 5:29 Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan... Ibadah Doa Malang, 06 November 2012 (Selasa Sore)
Disertai Penataran Imam dan Calon Imam I.
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius... Ibadah Doa Malam Session II Malang, 13 Juli 2011 (Rabu Dini Hari)
Keluaran 25:37 25:37 Haruslah kaubuat pada kandil itu tujuh lampu dan lampu-lampu... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 14 Maret 2020 (Sabtu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas
14: 25-35 =>
segala sesuatu harus dilepaskan untuk mengikut... Ibadah Raya Surabaya, 23 Agustus 2015 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Doa Malang, 14 Juni 2011 (Selasa Sore)
Matius 26:16 26:16 Dan mulai saat... Ibadah Doa Surabaya, 22 November 2019 (Jumat Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih... Ibadah Doa Malam Surabaya, 19 Februari 2014 (Rabu Malam)
Selamat
malam. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dan bahagia dari Tuhan dilimpahkan ditengah-tengah... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 19 September 2016 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 15 Juni 2013 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 4:31-37 4:31 Kemudian Yesus pergi ke... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 28 Maret 2012 (Rabu Sore)
Ibadah
Doa dialihkan pada hari Senin sebelumnya. Pembicara:
Pdt. Mikha Sanda Toding Matius
9: 1-8 9:1.
Sesudah itu naiklah Yesus ke dalam... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Januari 2011 (Kamis Sore)
Dari siaran tunda Ibadah Medan
Wahyu 19:9 19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah:... Ibadah Doa Malang, 12 Juli 2016 (Selasa sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu
4:3
4:3 Dan Dia yang duduk di... Ibadah Raya Malang, 07 Agustus 2011 (Minggu Pagi)
Matius 26:17-19 26:17. Pada hari pertama dari hari raya Roti...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 Februari 2018 (Jumat Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia,
dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita
sekalian.
Tema ibadah persekutuan di Tondano, Manado: Lukas
1: 37 1:37. Sebab bagi Allah tidak ada yang
mustahil."
Dari tema ini kita bisa menyimpulkan bahwa
Allah sanggup menghapus segala kemustahilan; Allah sanggup mengadakan
mujizat.
Lukas 1: tentang Maria, seorang perawan--tidak ada
benih laki-laki--, tetapi harus mengandung dan melahirkan bayi Yesus.
Ini suatu kemustahilan secara manusia. Jalan keluarnya:
mendengar firman--jalan dari sorga. Tidak ada jalan lainnya.
Lukas
1: 26-27, 30-32 1:26. Dalam bulan yang keenam Allah
menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota
di Galilea bernama Nazaret, 1:27. kepada seorang perawan yang
bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama
perawan itu Maria. 1:30. Kata malaikat itu kepadanya:
"Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di
hadapan Allah. 1:31. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan
melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia
Yesus. 1:32. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah
Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta
Daud, bapa leluhur-Nya,
Di dunia kalau seorang perawan
disuruh mengandung dan melahirkan bayi, buntu, mau panggil siapapun
tidak akan bisa. Jalannya adalah Maria harus mendengar suara
malaikat/berita malaikat. Berita= firman Allah. Malaikat=
gembala. Berita malaikat= firman penggembalaan.
Menghadapi
kemustahilan di dunia memanggil siapapun tidak bisa. Jalan keluarnya
hanya mendengar firman penggembalaan, itulah firman pengajaran
yang benar, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk
disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, terus-menerus,
berkesinambungan, berurutan, dan diulang-ulang sehingga menjadi
makanan rohani bagi sidang jemaat, untuk menumbuhkan dan mendewasakan
kerohanian sidang jemaat sampai sempurna.
Jadi salah besar
kalau kita tidak mau datang ibadah saat ada pencobaan besar dan di
dunia tidak ada yang bisa menolong. Justru saat itu kita harus
mendengar firman penggembalaan. Dengan kata lain, kita harus
tergembala. Maria gambaran dari kaum muda dan gereja
Tuhan. Kaum muda dan gereja Tuhan banyak menghadapi kemustahilan,
karena itu kita semua harus tergembala dengan benar dan baik:
mendengar suara gembala dan berada di dalam kandang
penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Ini
mutlak untuk menghadapi kemustahilan.
Jadi, penggembalaan
adalah tempat untuk menghapus kemustahilan--nanti Yesus lahir
di kandang. Secara manusia, mana bisa seorang perawan mengandung dan
melahirkan bayi, tetapi di kandang, bisa terjadi. Setelah mendengar
berita malaikat/firman penggembalaan, Maria berada di kandang,
lahirlah Yesus. Itu sebabnya tidak ada tempat penginapan atau rumah
orang, karena itulah rencana Tuhan yaitu supaya mendengar suara
gembala dan berada di kandang--tergembala dengan benar dan
baik.
KEGIATAN DALAM PENGGEMBALAAN Lukas
1: 38 1:38. Kata Maria: "Sesungguhnya aku
ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu
itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Penggembalaan
itu suasana malaikat. Firman penggembalaan dipercayakan Tuhan kepada
seorang gembala, bukan orang lain. Kandang penggembalaan = ketekunan
dalam tiga macam ibadah pokok = ruangan suci. Kegiatan dalam
penggembalaan adalah 'sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan'=
menjadi hamba Tuhan. Dalam penggembalaan hati
kita dibentuk.
Belajar dari Musa, di Mesir ia dibentuk
otaknya--kepandaian--, sehingga bisa menjadi anak raja, tetapi untuk
menjadi hamba Tuhan ia harus ke Midian--menunjuk pada
penggembalaan--, yang dibentuk adalah hatinya sampai bisa berkata:
'Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan'.
Hamba Tuhan
adalah kehidupan yang beribadah melayani Tuhan sesuai dengan
kehendak Tuhan--bukan maunya sendiri--, dan sesuai dengan
karunia jabatan dari Tuhan. Kalau tidak sesuai dengan kehendak
Tuhan, semua akan sia-sia.
"Karena itu dalam ibadah
kunjungan kalau bapak/ibu tidak setuju, silahkan berdoa untuk
dibatalkan. Mau berpuasa supaya batal, boleh, saya malah senang,
supaya kalau saya berangkat, itu benar-benar sesuai dengan kehendak
Tuhan. Kalau bukan kehendak Tuhan, tidak jadi."
Mari,
kalau tidak tergembala, kita tetap akan menghadapi kemustahilan,
sampai kemustahilan yang tertinggi, tidak bisa menjadi sama dengan
Tuhan. Natal adalah Allah lahir menjadi sama dengan manusia, supaya
manusia lahir baru menjadi sama dengan Allah. Itu mujizatnya. Kalau
tidak tergembala, manusia berdosa tidak mungkin bisa jadi sama dengan
Allah.
Mari tergembala, kegiatannya adalah menjadi hamba
Tuhan.
Pelayanan Maria adalah mengandung dan melahirkan
bayi Yesus--dari awal sampai akhir. Jangan berhenti di tengah
jalan! Artinya: kita harus melayani sampai garis akhir,
kalau tidak, bayinya akan mati.
Keluaran 29: 9 29:9.
Kauikatkanlah ikat pinggang kepada mereka, kepada Harun dan
anak-anaknya, dan kaulilitkanlah destar itu kepada kepala mereka,
maka merekalah yang akan memegang jabatan imam;
itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya.
Demikianlah engkau harus mentahbiskan Harun dan anak-anaknya.
Ini
pelajaran bagi kita. Tahbisan yang benar adalah
melayani sesuai dengan kehendak Tuhan, dan sesuai dengan
karunia jabatan dari Tuhan, disertai dengan pengorbanan sampai
garis akhir--Maria perawan tetapi harus mengandung; ia tidak
bersalah/jatuh dalam dosa/najis, tetapi harus mengandung, inilah
pengorbanan. Garis akhir= sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan
Yesus datang kembali, dan sampai selama-lamanya.
Menghadapi
kemustahilan hari-hari ini, mari tergembala; dengar firman
penggembalaan dan berada di kandang. Di situ kita dibentuk menjadi
hamba Tuhan. Layani Dia sesuai dengan kehendak-Nya, karunia dan
jabatan dari Dia, dan disertai pengorbanan. Ini jalan keluar untuk
menghadapi kemustahilan.
Lukas 1: 34 1:34. Kata
Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin
terjadi, karena aku belum bersuami?"
Sikap
Maria: ragu-ragu; bimbang. Kalau mendengar firman dengan
menggunakan pikiran, kita akan ragu-ragu. Seperti juga Abraham
diperintahkan Tuhan untuk menyembelih anaknya, kalau Abraham
menggunakan pikiran, tidak akan bisa. Maria ragu, bimbang, tidak
percaya pada firman penggembalaan karena menerima firman
penggembalaan/firman pengajaran dengan logika.
"Satu
kelas menyontek, kita jangan menyontek, kita ragu: Bagaimana bisa,
nanti aku yang tidak lulus. Itu memakai logika. Begitu juga kalau
menjual barang palsu, tetapi dibilang asli karena takut tidak laku.
Inilah menerima firman lewat logika (selalu bertanya-tanya atau
ragu)."
Yakobus 1: 6-8 1:6. Hendaklah ia
memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang
yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang
diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. 1:7. Orang yang
demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima
sesuatu dari Tuhan. 1:8. Sebab orang yang mendua hati tidak
akan tenang dalam hidupnya.
Orang bimbang
seperti gelombang laut. Kalau bimbang pada firman penggembalaan,
hidup kita tidak akan tenang--padahal di penggembalaan raja Daud
mengatakan: dibaringkannya aku di padang rumput hijau;
tenang--, banyak ketakutan, gelisah, stres, tidak mendapatkan
apa-apa, bahkan kehilangan segala-galanya, sampai tenggelam di lautan
api dan belerang. Tuhan tolong kita semua.
"Saya
berbicara dengan seorang dosen di Manado yang ikut live streaming.
Dia berkata: 'Kalau orang lain mengajarkan: batasi kerja dan sekolah
ya untuk ibadah--sampai anaknya ragu-ragu--, tetapi pak Wi
mengajarkan: kerja yang keras, sekolah yang keras, tetapi ibadah
lebih keras.' Baru dia sadar. Paling sedikit timbangannya sama,
tetapi di akhir zaman ibadah harus lebih ditingkatkan. Memang
berkorban waktu."
Jika melayani Tuhan dengan
logika--menerima firman dengan logika--, semua akan menjadi mustahil,
bahkan tenggelam. Tetapi kalau melayani dengan iman--'aku tidak
bisa, tetapi Tuhan bisa'--, yang mustahil menjadi tidak
mustahil. Itulah pelayanan kita yaitu harus dengan
iman.
"Dosen ini juga bertanya pada
kami tentang pelayanan. Saya jawab: 'Kalau minggu ke
sini...sini...sini.' Jawabannya: 'Kok bisa?' Minggu pagi di Malang,
siang di Surabaya, malam di Medan. Kalau logika, saya juga tidak
mampu; tidak bisa juga. Tetapi saya dengan iman, kalau dari Tuhan,
Dia pasti buka jalan."
Kalau kita yakin Tuhan
menolong kita, yang mustahil akan menjadi tidak mustahil. Sekolah,
kerja yang keras, tetapi tetap perjuangkan ibadah!
"Saya
dulu pekerja keras, jadi tidak mungkin saya suruh kurangi kerja.
Kerja keras, belajar yang keras, tetapi ibadah harus lebih
diperjuangkan lebih dari apapun."
Itu berarti suatu
pengorbanan. Sungguh-sungguh hari-hari ini!
Saat Maria
bimbang--sekarang kita yang seringkali bimbang dan pakai logika--,
Tuhan menolong lewat dua hal:
-
Lukas 1: 35
1:35.
Jawab
malaikat
itu kepadanya: "Roh
Kudus akan turun atasmu
dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak
yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak
Allah.
'malaikat'=
selalu disebutkan 'malaikat' (firman penggembalaan), itulah
jawabannya.
Yang pertama: Tuhan menolong lewat pemberitaan
firman penggembalaan dalam urapan Roh Kudus, yang diulang-ulang.
Firman diulang-ulang--tentang kehamilan Maria--, supaya
lebih jelas lagi. Tadi firman Tuhan datang: Kamu
menerima kasih karunia dan akan mengandung,
tetapi Maria menjawab: Bagaimana
mungkin?
Firman menjawab lagi: Roh
Kudus yang turun.
Semakin jelas.
Semakin firman penggembalaan diulang-ulang,
rahasianya semakin dibukakan. Tadi firmannya: Kamu
akan mengandung.
Tetapi setelah dibukakan lagi: Kamu
mengandung dari benih Roh Kudus.
Lebih jelas lagi untuk
meyakinkan kita.
Jangan pakai logika, tetapi iman! Karena itu salah kalau kita
tidak mau firman yang diulang-ulang.
Jadi firman
penggembalaan yang diulang-ulang merupakan pertolongan Tuhan,
bukan sesuatu yang membosankan.
- Lukas
1: 36
1:36.
Dan sesungguhnya, Elisabet,
sanakmu itu, iapun sedang mengandung
seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam
bagi dia, yang disebut mandul itu.
Yang
kedua: Tuhan menolong lewat kesaksian
yang benar dan sudah menjadi kenyataan, sesuai dengan fiman
pengajaran yang benar.
Maria
tahu kalau Elisabet mandul, tetapi sekarang malaikat bersaksi bahwa
Elisabet sudah mengandung enam bulan--menjadi kenyataan.
"Karena
itu bersaksi itu penting. Sekalipun waktu kita terbatas kalau hari
minggu, tetapi saya tetap buka ruang kesaksian. Jangan takut, yang
penting ditulis point apa yang mau disaksikan. Kita bersaksi apa
yang menjadi tekanan Tuhan dalam hidup kita--sama seperti kalau kita
terkena firman, tiap orang beda-beda tekanannya. Bersaksi tentang
sakit jadi sembuh, apa bebannya, dan di mana pertolongan Tuhan.
Jelaskan, biar bagi kita kecil, mungkin kita malu, tidak apa-apa,
kalau kita yakin itu dari Tuhan, saksikan. Jangan bersaksi: Nanti
kalau gaji saya naik...... itu bukan bersaksi, tetapi masih
bermimpi. Harus yang sudah menjadi kenyataan."
Lukas 1: 37 1:37.
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
Lewat
pemberitaan firman dan kesaksian, ada keyakinan yang pasti bahwa bagi
Allah tidak ada yang mustahil.
SIKAP KEHIDUPAN YANG
TERGEMBALA Lukas 1: 38 1:38. Kata Maria:
"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah
padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu
meninggalkan dia.
Sekalipun berada di kandang dan
mendengar suara gembala, kalau masih terus bertanya: Bagaimana
bisa?, berarti belum tergembala, dan ia masih menghadapi
kemustahilan. Tetapi kalau sudah berada di kandang dan kita sudah
yakin pada firman penggembalaan, pasti Allah menghapus kemustahilan,
karena penggembalaan adalah tempat untuk menghapus segala
kemustahilan.
Sikap kita dalam penggembalaan adalah: 'jadilah
padaku menurut perkataanmu itu.' Tadi, kegiatan dalam
penggembalaan, kita menjadi hamba Tuhan, melayani Tuhan mulai dari
dalam nikah, dalam penggembalaan, fellowship--'sesungguhnya aku
ini adalah hamba Tuhan.'
". Nanti sesudah baptisan
air ada penataran calon imam-imam. Yang belum menjadi imam, mari
mengikuti ('sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan').
Yang sudah melayani, mari tetap menjadi imam ('sesungguhnya
aku ini adalah hamba Tuhan'). Jangan seperti Yudas: 'Dahulu
aku....'."
"Saya bertemu beberapa orang
yang bahkan dibaptiskan oleh Pdt van Gessel, tidak sadar beliau
berkata: Dahulu, om ini... Dalam hati saya bertanya: Sekarang
bagaimana? Tetapi saya tidak boleh bicara begitu. Saya berkhotbah,
dia bertanya: 'van Gessel ya?': 'Iya, kami belajar dari wahyu yang
diterima oleh Pdt van Gessel.': 'Oh, dahulu om....' Dalam hati saya
bertanya: Sekarang bagaimana? Yang penting adalah sekarang."
Yang
belum melayani, mari mulai melayani. Yang sudah melayani, jangan
hanya dahulu saja, tetapi juga sekarang, sampai
selama-lamanya--sampai garis akhir. Nanti di takhta Tuhan kita juga
melayani. Betapa indahnya; seperti sekeluarga Nuh yang melayani.
Memang semua itu pengorbanan--sekolah, bekerja lalu melayani Tuhan--,
tetapi tidak sebanding dengan kurban Kristus. "Pelayanan kita
ada tiga puluh enam. Tim Doa pun pelayanan. Mungkin tidak semuanya
mau menyanyi, terserah beban dari Tuhan (panggilan dari Tuhan). Tuhan
menolong kita "
'jadilah padaku menurut perkataanmu
itu'= taat dengar-dengaran pada firman
penggembalaan sampai daging tidak bersuara, apapun resiko yang kita
hadapi--'terserah Engkau, Tuhan'. Berkata seperti ini berat.
Pengorbanan pertama: kehilangan harga diri. Kalau melihat Maria
mengandung tanpa suami, tentu dianggap aib--sok suci. Pengorbanan
kedua: bisa kehilangan nyawa, dirajam batu sampai mati.
Tadi
berkata: 'sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan,' sudah
merupakan pengorbanan, sekarang berkata: 'jadilah padaku menurut
perkataanmu itu,' juga merupakan pengorbanan. Tetapi Maria
mengalami mujizat. Jangan takut! Allah sanggup menghapus
kemustahilan. Begitu Maria taat, mujizat terjadi, ia bisa mengandung
dan melahirkan bayi Yesus sebagai:
- Yesus
sebagai Juruselamat.
Matius
1: 21 1:21.
Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia
Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan
umat-Nya dari dosa mereka."
Kalau
kita sudah tergembala dan taat dengar-dengaran, kita akan menerima
Yesus sebagai Juruselamat, yang menyelamatkan kita yang
berdosa.
Beban terberat manusia di dunia adalah dosa karena
membebani sejak di dunia--suasana kutukan; letih lesu dan beban
berat--sampai kebinasaan di neraka. Ini yang perlu ditolong oleh
Tuhan. Kalau sudah tergembala dan taat dengar-dengaran, mujizat akan
terjadi, yaitu kita bisa menerima Yesus sebagai Juruselamat. Ini
merupakan mujizat
karena banyak yang menghina Yesus.
Proses
menerima Yesus sebagai Juruselamat:
- Percaya
(iman) kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat.
- Bertobat;
berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan; mati terhadap dosa.
Yang selalu ditekankan adalah tidak boleh lagi ada dusta dan
kebencian tanpa alasan--setan merupakan bapa pembunuh dan
pendusta--; kita terlepas dari tangan setan dan kembali dalam
tangan Tuhan.
-
Baptisan air dan Roh
Kudus; lahir baru dari air dan Roh Kudus.
Baptisan air yang
benar yaitu sesuai dengan alkitab dan kita dibaptis seperti Yesus
dibaptis--sesudah dibaptis Yesus keluar dari dalam air (kuburan
air), dan langit terbuka; Roh bagaikan burung merpati turun ke
atas-Nya (Matius 3: 16).
Dibaptis seperti Yesus dibaptis
artinya: orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap
dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, dan bangkit--keluar
dari dalam air--bersama Yesus sehingga langit terbuka, kita
mengalami baptisan Roh Kudus; kita mendapatkan hidup baru/hidup
sorgawi.
Untuk
bisa masuk baptisan air yang benar, itu merupakan mujizat
(menghapus kemustahilan),
dan akan dikuti dengan baptisan Roh Kudus.
1
Yohanes 3: 7-9 3:7.
Anak-anakku, janganlah
membiarkan seorangpun menyesatkan kamu.
Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti
Kristus adalah benar; 3:8. barangsiapa yang tetap berbuat dosa,
berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk
inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan
perbuatan-perbuatan Iblis itu. 3:9. Setiap orang yang lahir
dari Allah,
tidak
berbuat dosa lagi;
sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat
dosa, karena ia lahir dari Allah.
Istilah
'sesat' di sini mengacu pada pengajaran. 'lahir
dari Allah'
= lahir baru dari air dan Roh Kudus. 'benih
ilahi'=
terutama benih Roh Kudus.
Praktik
hidup baru:
- Tidak
berbuat dosa lagi=
- Hidup
dalam kebenaran.
- Ayat
7= tidak disesatkan= berpegang teguh pada pengajaran yang benar.
Jangan memberi kesempatan satu kalipun untuk mendengar yang lain,
itu yang membuat bimbang!
Hawa mendengar satu kali dan hancur
semua--telanjang dan panca inderanya rusak. Telinganya rusak,
matanya rusak, hidungya rusak, mulutnya rusak, pipinya rusak
(indera peraba)--mulai takut, stres. Tuhan bilang: Boleh
kaumakan buahnya dengan bebas,
ular bilang: Tidak
boleh.
Sekarang begitu, yang boleh jadi tidak boleh dan
sebaliknya.
Yang tidak boleh adalah mendengar ajaran lain,
bukan tidak boleh beribadah. Itu peraturan alkitab.
Kalau
tidak berbuat dosa, kita akan dipakai menjadi senjata
kebenaran/hamba kebenaran.
Tadi hamba Tuhan itu melayani sesuai dengan kehendak Tuhan (sesuai
jabatan), melakukan kehendak Tuhan, tapi juga hidupnya benar (hamba
kebenaran). Kalau hidup benar, dan ajarannya benar, kita akan
menjadi senjata kebenaran. Ini yang bisa membawa orang-orang
berdosa datang kepada Tuhan untuk dibenarkan, hidup dalam
kebenaran, bahkan menjadi senjata kebenaran. Ini tugas kita.
"
Kita
juga dalam pelayanan (seperti peluru). Orang datang dalam keadaan
jahat/najis, ditembak terus dengan kebenaran, lama-lama dia akan
jadi benar."
- Tidak
dapat berbuat dosa
(ayat 9 'Setiap
orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi).
Ini puncaknya; benar seperti Yesus benar (ayat 7: 'Barangsiapa
yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah
benar').
Kita diselamatkan
dari kutukan dosa menjadi damai sejahtera--enak
dan ringan--, dan kita juga diselamatkan
dari hukuman Tuhan;
tidak binasa tetapi hidup kekal selamanya.
Kutukan dosa= letih
lesu, beban berat, susah payah, dan air mata. Tidak benar
berarti tidak selamat.
Inilah pengertian
menerima Yesus sebagai Juruselamat. Malam ini, yang sudah
baptisan air yang benar, mari mantapkan untuk hidup benar. Kalau
baptisannya belum sesuai alkitab, berarti belum dibaptis. Yang sudah
benar, mari hidup benar, pegang teguh pengajaran, dan menjadi
senjata kebenaran, untuk dipakai Tuhan membawa orang-orang berdosa
datang kepada Tuhan. Berkatnya besar.
Memberi makan pada
orang lain, Tuhan katakan itu sama dengan menjamu malaikat--'Jangan
kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat
demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu
malaikat-malaikat.'.
Tidak sadar kalau menjamu malaikat. Apalagi kalau membawa jiwa
sampai bisa bertobat dan hidup benar, berkatnya pasti luar
biasa.
Semua mau dipakai Tuhan sebagai senjata kebenaran.
Mulai dari keluarga kita, bersaksi, membawa jiwa-jiwa, sampai tidak
dapat berbuat dosa--benar seperti Yesus benar. Kita selamat dari
kutukan dosa--di dalam dosa ada kutukannya, dan pasti letih lesu,
berbeban berat, susah payah, dan air mata. Kita akan mengalami
kedamaian, semua enak dan ringan, bahkan kita diselamatkan dari tiga
kali tujuh penghukuman Allah Tritunggal, kiamat, dan neraka. Kita
tidak binasa, bahkan hidup kekal.
Inilah pengertian menerima
Yesus sebagai Juruselamat.
-
Yesus sebagai Raja
diatas segala raja.
Matius
2: 2 2:2.
dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja
orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat
bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
Terima
Yesus sebagai Juruselamat lebih dulu--kedatangan-Nya yang pertama--,
setelah itu terima Dia sebagai Raja segala raja--kedatangan-Nya yang
kedua. Ini hanya terjadi di dalam penggembalaan.
Dalam
penggembalaan, kalau sudah taat dan berserah penuh, kita bisa
menerima Yesus sebagai Raja di atas segala raja. Untuk
apa,
terutama bagi bangsa kafir? Dalam perjalanan Yesus yang terakhir
ke Yerusalem, Dia menunggangi keledai dan orang berseru: Lihatlah
Rajamu!
Matius
21: 1-5 21:1.
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di
Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang
murid-Nya 21:2. dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di
depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai
betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu
dan bawalah keduanya kepada-Ku. 21:3. Dan jikalau ada orang
menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera
mengembalikannya." 21:4. Hal itu terjadi supaya genaplah
firman yang disampaikan oleh nabi: 21:5. "Katakanlah kepada
puteri Sion: Lihat,
Rajamu datang
kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai
seekor keledai,
seekor keledai beban yang muda."
Yesus
sebagai Raja segala raja menunggangi keledai--menunjuk pada bangsa
kafir--untuk dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir;
kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kita mau dipakai,
yang penting sungguh-sungguh. Terima Yesus sebagai Juruselamat.
Mantapkan dulu dasar/pilar kekristenan kita yaitu percaya, bertobat,
baptis air dan Roh Kudus. Hidup benar, pegang teguh ajaran yang
benar! Jangan merasa mampu dan sembarangan mendengar ajaran yang
lain, tidak akan mampu! Kalau secara tidak sengaja mendengar ajaran
lain, harus lari menghindar. Jangan merasa kuat!
Kalau sudah
mantap, bangsa
kafir akan ditunggangi Yesus;
kita akan dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Kaki keledai ada empat, menunjuk pada empat pilar: iman,
bertobat, baptis air dan Roh Kudus. Kalau tidak kuat, tidak bisa
ditunggangi. Kuatkan dasarnya, dan kita akan dipakai.
'seekor
keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya'
= orang tua dan orang muda. Keledai
muda= muda secara usia (kaum muda), orang yang baru menerima kabar
mempelai, atau usia tua tetapi selalu dibaharui oleh firman
pengajaran--seperti rajawali mengganti bulunya.
Yang sudah
lama menerima kabar mempelai seringkali seperti ibu mertua
Petrus--yang mempersiapkan mempelai wanita bagi Petrus--, itulah
hamba Tuhan yang sudah lama dalam kabar mempelai, tetapi demam,
artinya: menyalahkan pengajaran, dan mau memakai cara dunia. Jangan!
Salahkan diri sendiri, pengajaran tidak pernah salah! Jangan demam!
Kalau demam, melayani diri sendiri saja tidak bisa, apalagi melayani
orang lain. Tidak akan bisa!
Jadi kegerakan
Roh Kudus hujan akhir adalah kegerakan dalam kabar mempelai/firman
pengajaran
yaitu:
- Kegerakan
penyucian--dulu
Israel dipimpin tabut. Sekarang dipimpin kabar mempelai.
Keledai
disucikan
dari:
- Keledai
liar dan keledai jalang
(dalam Kitab Ayub).
Keledar
liar=
tidak mau digembalakan; dagingnya liar. Harus digembalakan pada
pengajaran yang benar--harus tertambat. Keledai liar maunya bebas,
daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya tidak mau
dibendung. Tetapi dia harus tergembala, supaya disucikan.
Keledai
jalang=
dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Harus disucikan dari dosa
ini.
- Kekuatiran.
Matius
6: 31-32 6:31.
Sebab itu janganlah
kamu kuatir
dan berkata: Apakah yang akan kami makan?
Apakah yang akan kami minum?
Apakah yang akan kami pakai? 6:32.
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan
tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya
itu.
Bangsa
kafir kuatir terus soal perkara jasmani sampai mengabaikan perkara
rohani dan Tuhan; tidak setia dan benar. Ini yang harus
disucikan. Mari sungguh-sungguh!
Matius 6:33 6:33.
Tetapi carilah
dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Kalau
disucikan kita bisa mengutamakan Tuhan/ibadah pelayanan lebih dari
semua; beribadah
melayani dengan setia dan benar.
Ini yang dipakai dalam kegerakan hujan akhir.
- Kegerakan
iman.
Matius
21: 8
21:8.
Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan
pakaiannya
di jalan, ada pula yang memotong
ranting-ranting
dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.
Tadi
pakaian dicari-cari, tetapi sekarang dilempar-lempar. Ini berarti
tidak bergantung lagi pada dunia ini tetapi pada Tuhan--kegerakan
iman. 'ranting-ranting'=
makanan keledai.
Kegerakan iman ini sampai lebih bahagia
memberi dari pada menerima. Mari, berikan semua untuk Tuhan: waktu,
tenaga, pikiran, keuangan--sampai menyerahkan seluruh hidup pada
Tuhan; untuk kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Kecuali pribadi
Yesus/pengajaran yang benar jangan dikorbankan. Kalau pengajaran
benar dikorbankan--kegerakan keledai tanpa pengajaran yang benar--,
akan jadi keledai yang ditunggangi Bileam--ajaran palsu--, dan
menuju kutukan dan kebinasaan.
Setelah
disucikan, ada penyerahan, baru bisa ditunggangi.
Ditunggangi Yesus= menerima beban. Ini adalah panggilan
Tuhan.
Tuhan
memberikan beban artinya:
-
Tuhan memberikan
beban di dalam hati kita untuk dilakukan;
sesuai dengan panggilan Tuhan: berkorban.
"Ada
yang telepon: 'Om, saya terbeban untuk ikut serta, tapi uangnya mau
saya berikan untuk yang lain.': 'Kalau kamu digerakkan berangkat,
berangkat, jangan dialih-alihkan uangnya.'"
Semua
harus sesuai dengan panggilan Tuhan. Kalau tidak sesuai panggilan
Tuhan, akan hancur. Melayani apapun harus sesuai dengan beban dari
Tuhan. Menikah adalah pembangunan tubuh Kristus; harus sesuai
dengan panggilan Tuhan. Ada yang dipanggil tidak menikah, jangan
menikah. Jangan paksakan, bisa hancur.
Mau menjadi hamba
Tuhan sepenuh (fulltimer)
juga sesuai panggilan Tuhan. Tidak boleh dipaksakan. Melayani dalam
bidang apa saja harus sesuai panggilan Tuhan.
Kalau melayani
sesuai dengan panggilan Tuhan, di
situ ada pembelaan dari Tuhan
karena Ia yang memanggil--Tuhan tidak menyesali panggilan dan
pilihan-Nya.
- Salib=
penyaliban daging; percikan darah.
Matius 21 ini terkena pada
tujuh kali percikan darah--langkah-langkah keledai yang diberi
beban merupakan langkah percikan darah. Kita mengalami
penyaliban daging supaya menerima Roh kemuliaan yang mengubahkan
kita dari manusia daging menjadi manusia rohani yang sama dengan
Sang Raja.
Matius
21: 5 21:5.
"Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu,
Ia
lemah lembut
dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang
muda."
Sang
Raja itu lemah
lembut, rendah hati, dan sabar:
- Rendah
hati=
- Kemampuan
untuk mengaku dosa dan segala kekurangan kita. Jika diampuni
jangan berbuat dosa lagi. Kalau tidak mau mengaku dosa, akan jadi
beban terberat, dan tidak bisa jalan.
- Kemampuan
untuk mengakui kelebihan orang lain/pemakaian Tuhan kepada orang
lain. Kalau tidak, kita jadi orang sombong--orang yang
meninggikan diri akan direndahkan.
Kalau ada orang lain
dipakai Tuhan dalam pengajaran, mari kita dukung.
- Lemah
lembut=
- Kemampuan
untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
- Kemampuan
untuk tidak menghakimi orang lain--jangan berprasangka buruk. Ini
yang dipakai Tuhan.
Berpikir yang positif!
"Dalam
fellowship, Pdt In Juwono dan Pdt Pong berkata: Kita mengurus
yang datang. Kalau mengurus yang tidak datang, pusing: Ah dia
tidak datang karena... Urus yang datang, supaya bisa memberi
makan yang rohani. Kalau yang sekian tidak bisa diberi makan,
untuk apa menuntut yang tidak datang. Berpikir saja dia tidak
datang karena sibuk dan lain-lain. Beres."
- Sabar=
- Sabar
dalam penderitaan; tidak mengomel, tidak bersungut tetapi selalu
mengucap syukur kepada Tuhan. Tidak kecewa dan putus asa, tetapi
tetap percaya berharap Tuhan.
- Sabar
menunggu waktu Tuhan. Kalau Tuhan belum menolong kita,
kesempatan, waktu kita untuk selalu menyerah pada-Nya--'waktu-Ku
belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.'
Kita koreksi diri--berdiam diri--, setelah itu berserah dan
berseru kepada Tuhan.
Efesus 4: 2 4:2.
Hendaklah kamu selalu rendah
hati,
lemah
lembut,
dan sabar.
Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling
membantu.
Perikopnya
tentang kesatuan jemaat; kesatuan tubuh Kristus dengan
karunia-karunia yang berbeda. Kalau beda pengajaran--kepala--tidak
mungkin menjadi satu. Sekalipun berbeda-beda--ada tangan, mata,
hidung dan sebagainya--, kalau satu kepala, akan menjadi satu.
Dalam pengajaran Tabernakel mulai pintu gerbang (iman)
tidak boleh berbeda. Pertobatan tidak boleh beda. Tidak satu
baptisan, tidak akan bisa menjadi satu. Inilah kesatuan dalam
pengajaran.
Kalau ada lemah lembut, rendah hati, dan
sabar, kita
akan saling membantu, dan menjadi satu.
Efesus
4:4 4:4
satu
tubuh,
dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu
pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
Mulai
dari dalam nikah, penggembalaan, fellowship
kita lemah lembut, rendah hati, dan sabar. Kalau saling membantu,
akan tambah kuat sampai bisa jadi satu dan mencapai kesatuan tubuh
Kristus yang sempurna.
Inilah
mujizat
secara rohani
yang terbesar--menjadi lemah lembut, rendah hati, dan sabar. Dan
mujizat
jasmani
juga akan terjadi:
- Yesaya
43: 15-16
43:15.
Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu,
yang menciptakan Israel." 43:16. Beginilah firman TUHAN,
yang
telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,
Yang
pertama: Sang Raja mampu membelah
laut Kolsom.
Menerima
Yesus sebagai Juruselamat, menerima Yesus sebagai Sang
Raja--ditunggangi--sudah merupakan mujizat, sampai lemah lembut,
rendah hati, sabar, juga mujizat. Kita berdiam diri, berserah dan
berseru, maka Sang
Raja akan memberikan jalan keluar
dari segala masalah yang mustahil--menghapus kemustahilan.
Percayalah!
Sang
Raja juga memberikan masa depan yang berhasil dan indah. Ada
masalah dan jalan buntu, mari tergembala dengan baik sampai
menerima Yesus sebagai Juruselamat--hidup benar, pegang pengajaran
yang benar.
Kalau mendengar yang salah, hidup kita akan
kacau--seperti Hawa dari taman Eden--menjadi kutukan. Kalau sudah
terkutuk masih dengar suara lain, akan menuju kebinasaan. Bukan
berarti di sini yang paling benar, tetapi harus sesuai alkitab.
Kalau tidak sesuai dengan alkitab, jangan didengar! Kalau
telinganya rusak, semua akan rusak.
Kemudian terima Dia
sebagai Raja, supaya kita ditunggangi--dipakai dalam pelayanan
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--, sampai sabar--berserah
berseru kepada Tuhan.
- Zakharia
14: 17
14:17
Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke
Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja,
TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun
hujan.
Yang
kedua: kalau menyembah Sang Raja, pintu langit akan terbuka, Dia
mencurahkan hujan
berkat
bagi kita.
Kalau kering di bumi, cara dunia tidak bisa,
minta air hujan kepada Tuhan. Kita berusaha, tetapi Dia yang
menentukan; Dia mencurahkan hujan berkat jasmani yang
berlimpah-limpah. Kita bisa mengucap syukur kepada Tuhan, menutupi
semua kekurangan. Dan kita mengalami hujan kebahagiaan sorga.
Lukas
23: 42-43 23:42.
Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila
Engkau datang sebagai Raja." 23:43.
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari
ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam
Firdaus."
Yang
terakhir, kita dibaharui
sampai sempurna--pintu Firdaus terbuka. Malam ini, penjahatpun masih
bisa diubahkan oleh Sang Raja. Mari berseru pada Sang Raja malam
ini saat menghadapi apapun juga--menghadapi laut Kolsom, kekeringan
di bumi--, sampai hujan berlimpah-limpah, meluap-luap menutupi
kekeringan dan ada kebahagiaan sorga.
Pembaharuan
terakhir,
siapapun kita dan apapun keadaan kita malam ini Tuhan bisa
membaharui kita sampai sempurna seperti Dia, sehingga layak
menyambut kedatangan Sang Raja yang kedua kali di awan-awan yang
permai, kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, Firdaus, sampai
Yerusalem baru.
Apa
masalah kita, kita berserah dan berseru pada Sang Raja. Sabar dalam
menunggu waktu Tuhan! Dia akan nyatakan waktu-Nya. Yang penting
kita tergembala. Dengar firman penggembalaan! Perhatikan kandang!
Jangan ragu lagi sampai benar-benar taat dengar-dengaran dalam
penggembalaan. Yesus akan lahir sebagai Juruselamat--kita selamat dan
hidup benar--dan lahir sebagai Raja--kita dipakai Tuhan. Benar-benar
mujizat rohani dan jasmani terjadi. Kita sungguh-sungguh menghadap
Sang Raja.
Jangan gunakan logika, tetapi iman! Di saat Maria
menggunakan iman, ia bisa sungguh-sungguh menerima Yesus sebagai
Juruselamat dan Sang Raja. Yesus bisa melakukan apa saja bagi
kita. Suami, isteri, anak, orang tua tidak tahu, tetapi Sang Raja
tahu keadaan kita bangsa kafir.
Ada Sang Raja dan Juruselamat
di tengah kita. Jangan putus asa dan kecewa! Dia tidak menipu kita.
Secara rohani mungkin kita tidak lebih dari penjahat--jahat, najis
dan lain-lain--, tetapi masih ada pertolongan dari Sang Raja. Mungkin
kering ekonomi dan lain-lain hari-hari ini, tidak ada hujan, masih
bisa ditolong. Mungkin seperti menghadapi laut Kolsom (jalan buntu),
masih bisa ditolong. Percayalah kepada Dia! Sang Raja mampu menghapus
segala kemustahilan. Sang Raja sangat memperhatikan bangsa
kafir.
Serahkan semua kepada Dia! Kita pulang, dan segala
beban sudah ditanggung Dia. Dia memberikan beban di hati untuk kita
melayani, tetapi menanggung segala beban kita di kayu salib. Jangan
ragu-ragu!
Tuhan memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|