RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 12 Desember 2018 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 24 Februari 2014 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang-Nya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman Tuhan, biarlah damai... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 23 Februari 2019 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas
13: 6-9 => perumpamaan tentang pohon ara... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Mei 2019 (Jumat Sore)
Dari
rekaman ibadah kunjungan di Malaka
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam,... Ibadah Raya Surabaya, 19 Januari 2020 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih... Ibadah Raya Malang, 08 Juli 2012 (Minggu Pagi)
Matius 27 secara keseluruhan menunjuk pada 7 percikan darah di atas Tabut Perjanjian. Sekarang... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 08 September 2017 (Jumat Sore)
Bersamaan
dengan penataran imam dan calon imam II
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam,... Ibadah Raya Malang, 02 September 2012 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Matius 27 secara keseluruhan menunjuk 7... Ibadah Doa Malam Malang Session I, 11 September 2012 (Selasa Malam)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Markus 14:37-38 14:37... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 05 Maret 2019 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 9:1-12 tentang peniupan sangkakala kelima,... Ibadah Doa Malang, 20 Desember 2016 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:8-11 tentang kegiatan di
tahta Surga: Kegiatan penyucian. Wahyu... Ibadah Doa Malang, 15 Juni 2010 (Selasa Sore)
bersamaaan dengan Ibadah Doa Puasa Session III
Kita masih membahas tentang 10... Ibadah Doa Malang, 20 Juli 2017 (Kamis Sore)
Bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa Session
III.
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu... Ibadah Doa Surabaya, 01 Agustus 2018 (Rabu Sore)
Dari
rekaman Ibadah Doa di Medan
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Saya berada di... Ibadah Raya Malang, 15 Maret 2009 (Minggu Pagi)
Matius 24:29-31 adalah keadaan pada saat kedatangan Tuhan kedua kali.
Matius...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Oktober 2018 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di
tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 8: 2 8:2. Lalu
aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di
hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh
sangkakala.
Di sini ada tujuh malaikat
yang diberikan tujuh sangkakala; berarti setiap malaikat
dipercayakan sangkakala.
Malaikat menunjuk pada gembala sidang
jemaat--'tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus, Tiatira,
......' Sangkakala menunjuk pada firman pengajaran yang benar,
yang keras, dan lebih tajam dari pedang bermata dua.
Jadi
sangkakala adalah firman pengajaran yang benar;
yang keras; yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang
dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala, untuk disampaikan kepada
sidang jemaat dengan setia, berkesinambungan--berurutan--. dan
diulang-ulang, sehingga menjadi:
-
Makanan rohani bagi
domba-domba, supaya mengalami pertumbuhan rohani ke arah kedewasaan
rohani--kesempurnaan.
Ada firman penginjilan--susu--; percaya
Yesus, bertobat, baptis air, dan diberkati Tuhan. Sesudah itu harus
ditingkatkan pada makanan keras, supaya bertumbuh ke arah kedewasaan
rohani.
-
Peringatan bagi sidang
jemaat terhadap hukuman Allah--diingatkan lebih dulu akan hukuman
Allah.
-
Komando/tuntunan tangan
Tuhan bagi sidang jemaat untuk mencapai Yerusalem baru--kandang
penggembalaan terakhir.
Karena itu firman Tuhan harus berurutan,
karena orang yang dituntun tidak bisa dilepas-lepas.
Ini
disebut juga dengan firman
penggembalaan.
Sikap
terhadap sangkakala: Yehezkiel
33: 1-6 33:1.
Lalu
datanglah firman TUHAN kepadaku: 33:2.
"Hai
anak manusia, berbicaralah kepada teman-temanmu sebangsa dan
katakanlah kepada mereka: Kalau Aku mendatangkan pedang atas sesuatu
negeri dan bangsa negeri itu mengambil seorang dari antara mereka dan
menetapkan dia menjadi penjaganya 33:3. dan penjaga
ini melihat pedang itu datang atas negerinya, lalu meniup
sangkakala
untuk memperingatkan
bangsanya, 33:4.
kalau ada seorang yang memang mendengar suara sangkakala itu, tetapi
ia tidak mau diperingatkan, sehingga sesudah pedang itu datang ia
dihabiskan, darahnya tertimpa kepadanya sendiri. 33:5. Ia
mendengar suara sangkakala, tetapi ia tidak mau diperingatkan,
darahnya tertimpa kepadanya sendiri. Kalau ia
mau diperingatkan,
ia menyelamatkan nyawanya. 33:6. Sebaliknya penjaga, yang melihat
pedang itu datang, tetapi tidak meniup sangkakala dan bangsanya tidak
mendapat peringatan, sehingga sesudah pedang itu datang, seorang dari
antara mereka dihabiskan, orang itu dihabiskan dalam kesalahannya,
tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari
penjaga itu.
'penjaga'=
gembala. 'pedang'=
penghukuman.
- Seorang
gembala
harus selalu siap sedia untuk meniupkan sangkakala--memberitakan
firman pengajaran yang keras dan benar--baik atau tidak baik
waktunya, apapun isinya, demi keselamatan sidang jemaat, apapun
resikonya sekalipun ditinggalkan jemaat.
- Domba-domba/sidang
jemaat
harus mendengar dan taat dengar-dengaran pada bunyi
sangkakala/firman penggembalaan--suara gembala--apapun
isinya.
Hari-hari ini penggembalaan sangat penting. Di luar suara
gembala, yang ada hanya suara serigala. Kita harus masuk kandang
penggembalaan untuk digembalakan.
Inilah
sikap dari seorang yang tergembala
dengan benar dan baik.
Itu yang menjamin hidup kita; ada makanan, peringatan, dan tuntunan
Tuhan--sangkakala adalah komando tentang apa yang harus kita lakukan,
sampai tiba di Yerusalem baru, kandang penggembalaan
terakhir.
Kegunaan
bunyi sangkakala
(kegunaan pertama sampai ketiga diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 30 September 2018):
- Membawa
kita masuk kandang.
Pemberitaan firman bukan hanya membuat orang
menangis, tetapi yang penting adalah membawa masuk kandang;
ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
- Membawa
kita ke luar kandang--persekutuan. Kita harus bersekutu, jangan
egois!
- Menampilkan
gereja yang sempurna--tujuh pelita emas--, di tengah-tengahnya ada
Anak Manusia yang berjubah panjang sampai di kaki--Yesus.
Artinya:
gereja sempurna yang dilayani oleh Yesus Imam Besar, Raja segala
raja, dan Mempelai Pria Sorga.
-
Yosua
6: 1-5, 20
6:1.
Dalam
pada itu Yerikho
telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang
Israel; tidak ada orang keluar atau masuk. 6:2.
Berfirmanlah
TUHAN kepada Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu
Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah
perkasa. 6:3.
Haruslah
kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari
kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari
lamanya, 6:4.
dan
tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala
tanduk domba di depan tabut.
Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi
kota itu sedang para imam meniup sangkakala. 6:5.
Apabila
sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya dan kamu mendengar
bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa bersorak
dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh, lalu
bangsa itu harus memanjatnya, masing-masing langsung ke
depan." 6:20.
Lalu
bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah
bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan
sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat
masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut
kota itu.
Kegunaan
keempat bunyi sangkakala: untuk
menghadapi dan menghancurkan Yerikho.
Perjalanan
Israel menuju Kanaan terbagi dalam tiga etape: Mesir sampai gunung
Sinai, gunung Sinai sampai tepi sungai Yordan--seberang sungai
Yordan--, dan seberang sungai Yordan sampai masuk Kanaan tetapi
harus lewat Yerikho. Etape pertama dan kedua dipimpin Musa, dan
etape terakhir dipimpin Yosua karena Musa tidak boleh masuk
Kanaan.
Pada cerita ini, bangsa Israel dalam perjalanan/etape
terakhir untuk masuk Kanaan--kita sekarang juga berada pada zaman
akhir. Artinya: sekarang kita berada dalam kegerakan
Roh Kudus hujan akhir;
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga,
untuk siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang
permai.
Tetapi kita
juga harus menghadapi Yerikho
secara rohani. Yerikho
artinya lembah bunga--harum--; harumnya dunia. Dalam perjalanan
terakhir mengikut Yesus--mulai dari nikah, penggembalaan, antar
penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus
yang sempurna--, kita harus menghadapi dunia
dengan segala pengaruhnya
yang mau menggagalkan kegerakan pembangunan tubuh Kristus--mulai
dengan menghancurkan nikah, penggembalaan, dan fellowship.
Jadi
Yerikho menunjuk pada dunia dengan segala pengaruhnya yang mau
menggagalkan pembangunan tubuh Kristus. Kita harus waspada! Ini
yang tadi dihadapi dengan sangkakala,
tabut, dan sorak-sorai.
Ada
tujuh hal negatif di Yerikho--tujuh
pengaruh dunia--:
-
Yosua
2: 1
2:1.
Yosua
bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai,
katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota
Yerikho." Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah
seorang perempuan
sundal,
yang bernama Rahab, lalu tidur di situ.
Pengaruh
dunia yang pertama: 'perempuan
sundal'=
dosa
persundalan--roh
najis--;
kawin mengawinkan, yaitu:
- Percabulan
antara laki-laki dengan perempuan yang bukan suami isteri sah.
- Hubungan
sesama jenis.
"Mohon
maaf, guru saya sering mengatakan: Dari pengakuan-pengakuan bisa
diketahui, tetapi bukan untuk diceritakan, hanya dijadikan contoh.
Hati-hati! Orangnya hebat-hebat tetapi berhubungan sesama jenis."
- Hubungan
manusia dengan binatang.
- Perselingkuhan.
- Kawin
campur, kawin cerai, sampai kawin mengawinkan.
-
Yosua
7: 11, 20-21
7:11.
Orang
Israel telah berbuat dosa, mereka melanggar perjanjian-Ku yang
Kuperintahkan kepada mereka, mereka mengambil
sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu,
mereka mencurinya, mereka menyembunyikannya dan mereka menaruhnya
di antara barang-barangnya. 7:20. Lalu Akhan menjawab Yosua,
katanya: "Benar, akulah yang berbuat dosa terhadap TUHAN,
Allah Israel, sebab beginilah perbuatanku: 7:21. aku melihat di
antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan Sinear,
dan dua ratus syikal perak
dan sebatang emas
yang lima puluh syikal beratnya; aku mengingininya, maka kuambil;
semuanya itu disembunyikan di dalam kemahku dalam tanah, dan perak
itu di bawah sekali."
Waktu
Yerikho dikalahkan ada yang mencuri barang-barang. Yosua
6: 24 6:24.
Tetapi
kota itu dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dibakar mereka
dengan api; hanya emas
dan perak,
barang-barang tembaga dan besi ditaruh mereka di dalam
perbendaharaan
rumah TUHAN.
Emas
dan perak seharusnya ditaruh di dalam perbendaharaan rumah
Tuhan. Kita ingat di kitab Maleakhi, Tuhan mengatakan: Bawalah
seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah
perbendaharaan.
Pengaruh
dunia yang kedua: dosa
mencuri--roh
jahat--, terutama mencuri milik Tuhan yaitu persepuluhan dan
persembahan khusus, sehingga Israel kalah melawan Ai, kota
kecil. Kalau gembala mencuri milik Tuhan, tidak tahu bagaimana
kualitas sidang jemaatnya.
Ai artinya reruntuhan. Ai
adalah kota kecil--milik Tuhan yang paling kecil adalah
persepuluhan. Kalau
kita mencuri milik Tuhan, semua akan menjadi reruntuhan.
-
2
Raja-raja 2: 19
2:19.
Berkatalah
penduduk kota itu kepada Elisa: "Cobalah lihat! Letaknya kota
ini baik, seperti tuanku lihat, tetapi airnya tidak baik dan di
negeri ini sering ada keguguran
bayi."
Perikop:
Elisa menyehatkan air di Yerikho.
Pengaruh dunia yang
ketiga: airnya tidak baik--aliran
di dunia--,
sehingga terjadi keguguran bayi. Artinya:
tidak pernah mengalami keubahan hidup.
Banyak yang mengeluh:
Om,
saya mau melakukan firman, tetapi tidak bisa karena pergaulan saya.
Sudah berhenti merokok, lalu ketemu dengan teman, merokok lagi. Itu
yang sering terjadi. Sudah tidak mau berdusta, lalu teman mengajak
bercanda, akhirnya berdusta lagi.
Aliran di dunia yaitu
pergaulan
yang tidak baik termasuk mode,
sehingga terjadi keguguran bayi. Bukan tidak boleh mode, tetapi
jangan mode yang mempertontonkan daging. Mode yang benar adalah
menutupi ketelanjangan. Mengapa ada pakaian? Karena manusia
telanjang. Dulunya manusia punya pakaian kemuliaan dari Tuhan,
tetapi karena berbuat dosa, manusia telanjang dan butuh pakaian
jasmani untuk menutupi ketelanjangan.
"Pergaulan
tidak baik di dunia bisa berupa makan minum--merokok, mabuk, dan
narkoba. Jangan bergaul di sana! Sekarang belajar bersama atau
kelompok belajar juga saya awasi, biarpun mahasiswa saya awasi
kalau tinggal di gereja, karena banyak laporan. Awalnya bagus,
lama-lama iseng, ada ini itunya sedikit, dan akhirnya terjerumus.
Harus diperhatikan karena dosa makan minum, termasuk percabulan
menghantam di mana-mana--paling banyak di dunia pendidikan. Semua
tidak mampu. Harus ada bunyi sangkakala!"
Tidak
mengalami keubahan hidup= tetap manusia darah daging yang dicap
666. 2
Timotius 3: 1-5 3:1.
Ketahuilah
bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa
yang sukar. 3:2.
Manusia
akan mencintai dirinya sendiri(1)
dan menjadi hamba uang(2).
Mereka akan membual(3)
dan menyombongkan diri(4),
mereka akan menjadi pemfitnah(5),
mereka akan berontak terhadap orang tua(6)
dan tidak tahu berterima kasih(7),
tidak mempedulikan agama(8), 3:3.
tidak
tahu mengasihi(9),
tidak mau berdamai(10),
suka menjelekkan orang(11),
tidak dapat mengekang diri(12),
garang(13),
tidak suka yang baik(14), 3:4.
suka
mengkhianat(15),
tidak berpikir panjang(16),
berlagak tahu(17),
lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah(18). 3:5.
Secara
lahiriah mereka
menjalankan ibadah mereka,
tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri
kekuatannya.
Jauhilah mereka itu!
'masa
yang sukar'=
sukar untuk berubah. 'tidak
mempedulikan agama'=
mencampur-adukkan agama; mempelajari agama lain. 'lebih
menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah'=
tidak taat; kembali pada peristiwa Taman Eden, dan
telanjang--manusia darah daging adalah telanjang.
Beribadah
tetapi tidak berubah karena tidak ada bunyi sangkakala;
tidak ada penjaganya; gembalanya tidak tahu ada di mana; gembala
tidak siap. Akhirnya dicap 666; ada di Bait Allah tetapi bungkuk
delapan belas tahun.
Inilah aliran dunia, bahkan kesukaan
dunia masuk di gereja, supaya orang mau tinggal atau datang ke
gereja. Tidak ada pedang/firman yang keras. Akhirnya:
mengalami keguguran; pergaulannya tidak baik, sampai di dalam rumah
Tuhanpun pergaulannya tidak baik--bau harum dunia.
-
Matius
20: 29-30
20:29.
Dan
ketika Yesus dan murid-murid-Nya keluar dari Yerikho,
orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. 20:30. Ada dua
orang buta
yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu
mereka berseru: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah
kami!"
Pengaruh
dunia yang keempat: buta. Artinya: menolak
firman pengajaran.
2
Korintus 4: 3-4 4:3.
Jika
Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup
untuk mereka, yang akan binasa, 4:4.
yaitu
orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan
oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus,
yang adalah gambaran Allah.
Dua
macam pemberitaan firman:
- Firman
penginjilan/Injil keselamatan: percaya, bertobat, selamat,dan
diberkati--kedatangan Yesus pertama kali.
- Cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus--kedatangan Yesus kedua kali untuk
menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna.
Buta
rohani artinya tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan
Kristus; menolak firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang
bermata dua, sehingga tidak
pernah mengalami penyucian,
tetapi tetap berkubang dalam dosa dan puncaknya dosa yaitu dosa
makan minum dan kawin mengawinkan. Harus ada pedang; harus ada
bunyi sangkakala!
Seperti tadi di dalam kitab Yehezkiel:
Hati-hati!
Hukuman sudah datang! Berhenti!
Kalau tidak ada sangkakala, akan terus berbuat dosa; tidak ada
penyucian. Buta semua! Tidak bisa melihat Tuhan dan diri sendiri.
-
Lukas
10: 30
10:30.
Jawab
Yesus: "Adalah seorang yang turun
dari Yerusalem ke Yerikho;
ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun
yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga
memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah
mati.
Pengaruh
dunia yang kelima: kemerosotan rohani yaitu tidak
setia--turun
dari Yerusalem ke Yerikho.
Yerusalem= pusat kegiatan
rohani. Yerikho= pusat kegiatan dunia/perdagangan.
Sekarang
banyak terjadi kemerosotan rohani karena pengaruh dunia. Kita
tetap giat bekerja dan sekolah, tetapi jangan lupa untuk lebih
giat/setia lagi dalam beribadah. Banyak kali kita ditarik oleh
dunia ini.
"Sekarang
tugasnya pelajar banyak sekali--hidupnya ditarik oleh lembah bunga;
harumnya dunia. Banyak orang yang akhirnya menjadi tidak setia
bahkan meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan. Gembalapun tidak
setia."
Orang
semacam ini berada
di dalam tangan setan--penyamun
menunjuk pada setan. Hidupnya benar-benar setengah mati--tidak
mendapat dunia dan sorga. Rugi! Kerja keras, kuliah yang keras,
tetapi jangan abaikan ibadah pelayanan, harus lebih keras lagi.
Korbankan waktu untuk ibadah sungguh-sungguh! Di luar
ibadah berarti di luar tangan Tuhan. Yudas Iskariot berada di
tangan setan dan langsung dibanting, sehingga ia sengsara, sampai
setengah mati hidupnya, bahkan binasa selamanya.
-
Yosua
6: 26
6:26.
Pada
waktu itu bersumpahlah Yosua, katanya: "Terkutuklah
di hadapan TUHAN orang yang bangkit untuk membangun kembali kota
Yerikho
ini; dengan membayarkan nyawa anaknya yang sulung ia akan
meletakkan dasar kota itu dan dengan membayarkan nyawa anaknya yang
bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya!"
Pengaruh
dunia yang keenam: suasana
kutukan:
letih lesu, beban berat, susah payah, dan air mata. Ini yang kita
hadapi, sampai membuat kecewa dan putus asa.
Jangan menyerah
kalah! Yerikho bisa dikalahkan dengan bunyi sangkakala, tabut, dan
sorak sorai. Tiga hal ini jangan diterangkan hanya satu: Ayo
bersorak.
Sekalipun mereka bersorak, kalau tidak ada tabut perjanjian dan
bunyi sangkakala, tidak akan bisa. Yang benar adalah ada sangkakala
dan tabut, setelah itu baru ada sorakan.
Jangan bimbang,
kecewa, dan putus asa, tetapi tetap percaya dan berharap kepada
Tuhan. Dia akan memberikan kelegaan kepada kita--'Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu.'
Memang ada masanya di mana kita mencucurkan air mata, mengalami
letih lesu, berbeban berat, mari berseru kepada-Nya! Tetap percaya
dan berharap Tuhan!
-
Lukas
19: 1-10
19:1.
Yesus
masuk ke kota Yerikho
dan berjalan terus melintasi kota itu. 19:2.
Di
situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia
seorang yang kaya. 19:3.
Ia
berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak
berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. 19:4.
Maka
berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara
untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. 19:5.
Ketika
Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata:
"Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang
di rumahmu." 19:6.
Lalu
Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. 19:7.
Tetapi
semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia
menumpang di rumah orang berdosa." 19:8.
Tetapi
Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah
dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada
sesuatu yang kuperas
dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." 19:9.
Kata
Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada
rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. 19:10.
Sebab
Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang
hilang."
Pengaruh
dunia yang ketujuh: mencuri
milik orang lain,
termasuk hutang tidak bayar, korupsi dan lain-lain. Kalau memang
pailit, tidak bisa membayar hutang, harus baik-baik perjanjiannya.
Jangan malah marah saat ditagih!
Di dalam berkat yang Tuhan
berikan kepada kita di dalamnya ada:
- Milik
Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Jangan menjadi
seperti Akhan, akhirnya ia runtuh.
- Milik
sesama yang membutuhkan. Seringkali kita mencuri milik sesama yang
membutuhkan yaitu tidak memberi dan mengunjungi--'ketika
Aku lapar kamu tidak memberi Aku makan, ketika Aku di penjara kamu
tidak melawat Aku.....'
"Karena
itu istilah saya bukan KKR, tetapi ibadah kunjungan. Kita memberi
dan mengunjungi baik secara jasmani maupun rohani."
Inilah
tujuh hal negatif di Yerikho--tujuh pengaruh dunia; seperti tujuh
lampu pada pelita emas.
Yang menjadi POKOK
DARI PENGARUH DUNIA
adalah point keempat: BUTA.
Kalau buta, semua akan gelap--tujuh lampu gelap semua. Apa pokok
dari pengaruh dunia? Tidak
mau bunyi sangkakala
sehingga membuat kita buta
rohani--MENCIUM BAU DUNIA.
Kita hidup dalam pengaruh dunia, kegelapan, kehancuran, dan
kebinasaan.
Keadaan ini sama seperti Yerikho. Saat bangsa
Israel datang dengan sangkakala dan tabut perjanjian, Yerikho menutup
pintu gerbangnya, artinya menolak bunyi sangkakala. Inilah pokok
dari pengaruh dunia yang membuat kita menjadi buta rohani; tidak bisa
menerima firman penggembalaan--sangkakala ditiupkan
berulang-ulang.
"Orang
berkata: Tidak enak kalau hanya satu orang yang berkhotbah. Saya
paling setuju kalau itu benar. Enak, santai, tidak usah bingung,
tidak usah berpuasa. Tetapi karena tidak benar, saya tidak setuju.
Bunyi sangkakala harus diulang-ulang. Seorang gembala adalah penjaga,
dan juga orang tua yang memberi makan anak-anaknya. Tugas utama
gembala adalah memberi makan. Semua dimulai dari makan dulu. Seorang
bertanya kepada saya: Bagaimana om mengikut Tuhan?: Di mana kamu
bisa makan. Makan dulu.: Tetapi saya sudah melayani.: Kamu melayani
tetapi tidak bisa makan, sebentar lagi kamu rebah. Lebih hebat kamu
melayani lebih cepat kamu rebah. Makan dulu, setelah itu kamu bisa
berbuat apa saja."
Itulah penggembalaan. Tetapi sekarang dibutakan oleh pengaruh
dunia, mulai dari gembalanya dibuat buta. Kalau ditanya: Mengapa
tidak berkhotbah?
Dijawab: Tidak
ada waktu untuk ini itu.
Kalau seperti itu, jangan jadi gembala. Itu artinya dia menjadi
gembala tetapi bukan dari Tuhan.
Pengaruh dunia membuat buta
rohani; menolak firman pengajaran yang benar/firman
penggembalaan--sama seperti Yerikho. Yosua
6: 1, 6 6:1.
Dalam
pada itu Yerikho
telah menutup pintu gerbangnya;
telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar
atau masuk. 6:6.
Kemudian
Yosua bin Nun memanggil para imam dan berkata kepada mereka:
"Angkatlah tabut
perjanjian itu dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala
tanduk domba di depan tabut TUHAN."
Tabut
perjanjian= kabar mempelai/firman pengajaran yang benar. Sangkakala=
firman pengajaran yang benar, yang diulang-ulang. Sangkakala yang
ditiup= kabar mempelai yang diulang-ulang, itulah firman
penggembalaan. Firman penggembalaan/firman pengajaran yang benar
inilah yang ditolak.
"Orang
berkata: Jangan diulang-ulang, nanti jemaat bosan. Memang bosan kalau
diberi camilan, tetapi kalau diberi makanan tidak akan bosan. Kalau
bosan dengan makanan, bahaya, ia sudah dekat dengan tanah. Pagi makan
nasi, siang nasi, malam nasi, begitu seterusnya. Mengapa tidak bosan?
Karena makanan. Coba kalau diberi es campur, malam dikasih es campur
lagi, sudah tidak mau karena takut kena diabetes. Itulah camilan.
Tetapi kalau makanan tidak akan pernah bosan. Karena itu doakan kami
gembala, supaya bukan memberi camilan tetapi makanan bagi sidang
jemaat; firman diulang, maju, diulang, maju. Tuhan tolong
kita."
Sekarang
ini hati-hati dengan pengaruh dunia yang membuat kita buta rohani;
menolak bunyi sangkakala--seperti Yerikho menutup pintu
gerbang. Akibatnya:
hancur dan binasa.
Kalau
sudah buta, maka enam pengaruh dunia yang lain juga masuk,
sehingga terjadi kehancuran dan kebinasaan--erangan/seruan hebat
seperti di Mesir waktu Israel keluar dari Mesir; Israel ada tanda
darah sedangkan Mesir tidak ada, Israel keluar dari Mesir dengan
bersorak-sorai, tetapi di Mesir terjadi seruan/erangan yang hebat. Di
Yerikho tidak ada sorak-sorai penyembahan, tetapi seruan/erangan yang
hebat--penderitaan.
Tetapi selama
kita masih bisa mendengar bunyi sangkakala sekalipun kita masih ada
gelapnya,
ada
harapan untuk menjadi terang.
Karena
itu untuk menghadapi tujuh pengaruh dunia, mulai
dari sekarang kita harus membuka
hati--membuka
pintu gerbang--supaya kita bisa
mendengar dan dengar-dengaran pada kabar mempelai/bunyi
sangkakala yang diulang-ulang.
Nanti
akan terjadi dua keadaan kontras--ada
yang seperti Yerikho yang menutup pintu, tetapi ada yang membuka
pintu--:
-
Wahyu
8: 5
8:5.
Lalu
malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari
mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah
bunyi guruh,
disertai halilintar dan gempa bumi.
Gempa
bumi secara jasmani sudah dahsyat, terlebih lagi gempa bumi secara
rohani. Gempa bumi secara jasmani hanya membunuh tubuh. Jika ada
anak Tuhan yang menjadi korban, tetapi sebelum mati ia berseru:
Yesus,
tolong,
ia selamat; hanya tubuhnya yang mati, sedangkan jiwa dan rohnya
selamat. Tetapi kalau mengalami gempa bumi rohani, tubuh, jiwa,
dan rohnya akan mati binasa di neraka.
Keadaan yang pertama:
kehidupan kristen yang menolak
bunyi sangkakala tidak akan mengalami penyucian dan
pembaharuan--tetap manusia darah daging yang berdosa--, sehingga
mengalami KEGONCANGAN
yang semakin bertambah sampai mengalami tiga kali tujuh penghukuman
Tuhan dan kiamat; ketinggalan saat Yesus datang, dan menimbulkan
suara erangan yang dahsyat, sampai seruan yang hebat selamanya di
neraka. Tidak main-main!
-
Wahyu
8: 1-4
8:1.
Dan
ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi
senyaplah di sorga,
kira-kira setengah jam lamanya. 8:2.
Lalu
aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan
kepada mereka diberikan tujuh sangkakala. 8:3.
Maka
datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah
dengan sebuah pedupaan
emas.
Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya
bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di
hadapan takhta itu. 8:4.
Maka
naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu
dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
'pedupaan
emas'=
doa penyembahan.
Yang kedua: kehidupan kristen yang menerima
bunyi sangkakala akan mengalami
penyucian dan pembaharuan
sampai menjadi mempelai wanita sorga yang sempurna, sehingga bisa
menyembah
Tuhan
dengan suara: Haleluya--penyembahan
mempelai (Wahyu 19: 6-7). Ini sama dengan MENCIUM
BAU DUPA--tadi
mencium bau dunia. Kalau menolak firman, ia akan mencium bau harum
dunia--bertahan pada daging/dosa--, sehingga tidak bisa mencium bau
dupa.
Kalau kita mencium bau dupa, kuasa
Tuhan akan turun untuk menghancurkan bau harum dunia--tujuh
pengaruh negatif di dunia hancur semuanya--, dan kita mengalami
KETENANGAN
yang bertambah-tambah sampai ketenangan setengah jam lamanya di
sorga, bahkan masuk kerajaan sorga yang kekal.
Kita tidak
terpengaruh lagi oleh dunia. Dunia ini tidak tenang; baru menerima
banyak uang, sudah goncang, baru jadi direktur, ada ini itu, goncang
lagi dan sebagainya. Tetapi di dalam Tuhan kita mengalami ketenangan
yang bertambah-tambah sampai masuk kerajaan sorga yang kekal
selamanya.
Urusan
kita sekarang adalah mau TERGEMBALA--mendengar
sangkakala--, disucikan, dan diubahkan. Tambah suci, penyembahan akan
tambah meningkat, dan kuasa Tuhan akan semakin meningkat. Kita harus
mendengar bunyi sangkakala sampai garis akhir. 1
Korintus 15: 51-52 15:51.
Sesungguhnya
aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita
tidak akan mati semuanya,
tetapi kita semuanya akan diubah, 15:52.
dalam
sekejap mata, pada waktu bunyi
nafiri yang terakhir.
Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan
dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita
semua akan diubah.
'kita
tidak akan mati semuanya'=
ada orang kristen yang meninggal dunia, dan ada yang hidup sampai
Tuhan datang kembali. Kita berdoa semoga Tuhan cepat datang, dan kita
tidak usah dikuburkan. 'nafiri'=
sangkakala.
Kita harus mendengar dan dengar-dengaran pada
bunyi sangkakala sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau
Yesus datang kembali. Jangan berhenti! Pada hari minggu kita sudah
mendengar, penggembalaan itu menuliskan nama dalam kitab kehidupan.
Harus urut sampai selesai. Kita makan juga berurutan, bayi baru
berumur satu hari diberi susu, besok diberi ketan, bisa mati bayinya.
Harus berurutan. Itulah penggembalaan.
Firman penggembalaan
juga memberikan peringatan. Harus disampaikan terus menerus, supaya
tidak lupa. Jangan marah! Kalau marah, nanti saat datang masalah:
Kenapa
saya tidak diingatkan?
Tetapi kalau tidak marah, begitu masalah datang: Untung
aku diingatkan. Itulah
penggembalaan. Mari tergembala sampai garis akhir!
"Melayani
orang yang tergembala sampai garis akhirnya, ringan, tugas saya
sebagai gembala sudah selesai, dan saya serahkan dia kepada Tuhan.
Kalau tidak, susah, pikiran saya: mau bicara apa saya? Tidak yakin
juga. Tetapi kalau tergembala sampai akhir, saya berani berteriak:
Saat Yesus datang kau akan dibangkitkan."
Masalah
meninggal atau hidup sampai Tuhan datang tidak penting. Yang
penting selama hidup kita mendengar dan dengar-dengaran pada bunyi
sangkakala,
sehingga kita mengalami PENYUCIAN
DAN PEMBAHARUAN
secara terus menerus--yang lama dipotong, yang baru muncul--sehingga
PENYEMBAHAN
kita juga semakin meningkat sampai penyembahan mempelai dengan suara:
Haleluya--satu
pengajaran satu suara penyembahan--untuk menyongsong kedatangan Tuhan
kedua kali.
Wahyu
19: 6-7 19:6.
Lalu
aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti
desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. 19:7.
Marilah
kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap
sedia.
Kalau
hari-hari ini kita masih bergosip atau memfitnah, kita terlalu jauh;
kita sudah di ujung kedatangan Tuhan, terlalu riskan kalau masih
berdusta, bergosip, atau memfitnah. Arahkan diri untuk banyak
menyembah Tuhan--karena banyak masalah/kegoncangan yang kita
hadapi--, supaya kita bisa tenang, dan saat Yesus datang kembali
benar-benar terjadi dua peristiwa:
-
Yang mati dalam
kesucian, keubahan, dan penyembahan mempelai akan dibangkitkan dalam
tubuh kemuliaan seperti Yesus.
-
Yang hidup dalam
penyucian, pembaharuan, dan penyembahan mempelai akan diubahkan
dalam sekejap mata menjadi tubuh kemuliaan seperti Yesus.
Keduanya
akan menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna untuk menyambut
kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dengan sorak
sorai: Haleluya,
sampai masuk Yerusalem baru.
Malam ini juga kita belajar.
Dengan adanya pedang--firman bekerja--, mari, mungkin ada tujuh
pengaruh dunia dalam hidup kita, tidak apa-apa--bukan saya setuju,
sampai detik ini, berhenti--, yang penting terima pekerjaan
firman--kita disucikan, diubahkan, sampai menyembah Yesus Sang
Raja.
Kegunaan
kita disucikan dan diubahkan, sampai menyembah Yesus dengan suara:
Haleluya:
-
1
Korintus 15: 25-26
15:25.
Karena
Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja
sampai Allah meletakkan
semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. 15:26.
Musuh
yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
'Raja'=
Yesus adalah Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga.
Kegunaan
pertama: kita mengalami kuasa
kemenangan atas maut.
Perjalanan
hidup kita adalah sama seperti kapal di tengah lautan dunia menuju
pelabuhan damai sejahtera--Yerusalem baru. Mau tidak mau kita harus
menghadapi angin dan gelombang yang ditiupkan setan dengan kuasa
maut untuk menggagalkan, menyengsarakan, sampai membinasakan kita,
yaitu:
- Secara
jasmani:
pencobaan yang mustahil dalam segala bidang: ekonomi, kesehatan,
studi dan sebagainya.
Kalau kita mau disucikan dan diubahkan,
sampai menyembah Tuhan, Dia akan memberikan kuasa kemenangan
sehingga segala
masalah sampai yang mustahil diselesaikan.
Yakinlah! Dia mampu!
- Secara
rohani:
dosa-dosa dan puncaknya dosa, termasuk ajaran-ajaran palsu yang
terus menghantam kita.
Hadapi dengan penyucian dan pembaharuan,
sampai menyembah Dia. Kita akan mengalami kuasa kemenangan sehingga
kita bisa hidup
benar dan suci--mau
berbuat dosa, serukan nama Yesus. Kita berpegang teguh pada
firman pengajaran yang benar, supaya tidak bisa disesatkan.
- Nikah
dan buah nikah.
Ini
yang dihantam oleh setan karena nanti saat menyambut kedatangan
Yesus kedua kali, kita tidak langsung ke sorga tetapi masuk
perjamuan kawin Anak Domba--nikah rohani--di awan-awan lebih dulu.
Ini adalah pintunya, setelah itu masuk Firdaus dan kerajaan
sorga.
Nikah ini yang menjadi pintunya, karena itu dihantam
oleh setan. Hati-hati dengan kehancuran nikah dan buah nikah! Mari,
banyak mendengar dan dengar-dengaran pada kabar mempelai. Kita
digembalakan; disucikan dan diubahkan, sampai menyembah Tuhan. Kita
akan mengalami kuasa kemenangan sehingga nikah
kita tetap benar--sesuai
dengan alkitab--, suci,
dan satu.
Nikah harus benar:
tidak boleh kawin campur, sesama jenis tidak boleh, kawin cerai
tidak boleh.
Kalau sudah benar, jaga kesucian
nikah; jangan ada perselingkuhan. Mulai dari awal pacaran jaga
kesucian.
Dan terakhir, jaga kesatuan
nikah! Ada apa-apa dalam nikah, harus saling mengaku dan
mengampuni--datang pada salib--, supaya nikah tetap dalam
kesatuan.
Jaga nikah untuk masuk dalam perjamuan kawin Anak
Domba!
Bertahan
dalam penggembalaan; kita disucikan dan diubahkan, sampai menyembah
Tuhan.
Bukti
menang atas maut:
- Mengalami
damai
sejahtera, semua enak dan ringan--lautan teduh.
-
Giat
selalu dalam pekerjaan Tuhan.
1
Korintus 15: 57-58 15:57.
Tetapi
syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan
oleh Yesus Kristus,
Tuhan kita. 15:58. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih,
berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah
selalu dalam pekerjaan Tuhan!
Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu
tidak sia-sia.
Kita
harus lebih setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada
Tuhan! Usia boleh bertambah, tetapi setia berkobar-kobar juga
bertambah-tambah, jangan merasa tua, ada kekuatan dari Tuhan.
-
Efesus
5: 25-29
5:25.
Hai
suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat
dan telah menyerahkan diri-Nya baginya 5:26.
untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya
dengan air dan firman, 5:27.
supaya
dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan
cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya
jemaat kudus dan tidak bercela. 5:28.
Demikian
juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri:
Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. 5:29.
Sebab
tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya
dan merawatinya,
sama seperti Kristus terhadap jemaat,
Kegunaan
kedua: Tuhan
merawat, mengasuh, dan memandikan kita.
Merawat
dan mengasuh
artinya:
- Kita
dipelihara dan dilindungi di tengah kesulitan dunia yang besar
sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun,
bahkan sampai hidup kekal. Tuhan yang bertanggung jawab.
- Tuhan
memberi kehangatan--merawat dan mengasuh sama seperti induk ayam
melingkupi anak-anaknya. Jangan dingin! Kita bisa mengasihi Tuhan
lebih dari semua, mengasihi sesama, sampai mengasihi orang yang
memusuhi kita. Kita merasakan kebahagiaan.
Memandikan,
artinya kita disucikan dan diubahkan sampai sempurna seperti Dia.
Dunia ini kotor, ada dosa di mana-mana, karena itu kita perlu
dimandikan.
-
Lukas
23: 40-43
23:40.
Tetapi
yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga
tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? 23:41.
Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang
setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat
sesuatu yang salah." 23:42. Lalu ia berkata: "Yesus,
ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." 23:43.
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari
ini juga engkau
akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
'Yesus,
ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja'=
biarpun orang hebat, kalau sudah buta--tidak mau mendengar firman--,
ia akan hancur seperti Yerikho. Sebaliknya, sejahat, segagal, dan
senajis apapun--seperti penjahat--kalau masih mau mendengar suara
Tuhan, ia masih bisa ditolong. Karena itu jangan menghina orang
lain! Penjahat bisa jadi pendeta, pendeta bisa jadi penjahat.
Bergantung hati, bukan penampilan luar!
Jangan menghina
orang kalau ia lagi jatuh! Doakan, bukan menyetujui kejatuhannya!
Jangan dibuang! Kalau dibuang, selamanya ia hilang. Kita doakan,
siapa tahu penjahat bisa jadi hamba Tuhan--Firdaus adalah tempatnya
imam dan raja.
Penjahat gambaran dari kejahatan,
kenajisan, kegagalan, kehancuran dan lain-lain. Apa keadaan kita?
Kalau kita masih mau mendengar dan dengar-dengaran pada firman,
sampai menyembah Yesus, Dia masih bisa mengadakan pengangkatan.
Kegunaan ketiga: Tuhan
sanggup mengangkat kita.
Secara
rohani: kita dibenarkan dan diampuni. Secara jasmani: yang gagal
dipulihkan oleh Tuhan, bahkan berhasil dan indah--suasana
Firdaus.
Apapun keadaan kita, yang penting mau disucikan dan
diubahkan--tinggalkan dosa-dosa--, sampai menyembah Tuhan. Kita akan
dipulihkan, bahagia di dalam Tuhan, dan jika Yesus datang kembali
kita benar-benar diangkat, bersama Dia selama-lamanya. Kita masuk
perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus
yang akan datang), sampai masuk Yerusalem baru--pelabuhan damai
sejahtera; kandang penggembalaan terakhir.
Penjahat
di sebelah Yesus sudah susah bernafas, tetapi masih bisa menyembah
Tuhan. Jangan putus asa, kecewa! Penjahat bisa ditolong. Kalau
penjahat saja ditolong, masakan hamba/pelayan Tuhan tidak ditolong
Tuhan? Tidak mungkin! Sembah Dia! Kita menyerah sepenuh pada Tuhan.
Apa keadaan kita secara jasmani, rohani, dan dalam nikah rumah
tangga? Kegagalan, kesulitan, kemustahilan? Bukan hanya ditolong,
tetapi sampai diangkat jika Dia datang kembali kedua kali. Ingat
keluarga kita, doakan semuanya.
Penjahat sudah
tersengal-sengal, tetapi masih ada nafasnya. Mungkin rohani kita
tersengal-sengal, mau mati, tetapi masih ada kekuatan dari Tuhan.
Sembah Dia! Jangan ragu-ragu untuk berseru dan berserah kepada Dia!
Penjahat ditolong bahkan bisa masuk Firdaus; Rahab bangsa kafir juga
selamat; demikian juga kita, apapun keadaan kita. Tidak ada yang
mustahil bagi Tuhan. Dia sudah rela dihancurkan di kayu salib untuk
menolong kita yang hancur lebur seperti Yerikho/penjahat/Rahab.
Kehancuran apapun, Dia sanggup memulihkan.
Perjamuan suci
adalah uluran tangan Tuhan, bukan hanya menyembuhkan dan menolong di
dunia, tetapi juga memulihkan bahkan menyempurnakan kita. Ingat
keluarga kita sekalipun mereka memusuhi kita, doakan, jangan ada yang
ketinggalan saat Yesus datang kembali.
Tuhan memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|