|
|
RINGKASAN KOTBAH IBADAH RUTIN DAN IBADAH KUNJUNGAN | ||
RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 21 November 2018 (Rabu Sore) Ibadah Natal GPT seJawa Timur, 22 Januari 2009 (Kamis Sore) Ibadah Raya Malang, 17 Juli 2011 (Minggu Pagi) Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 18 Januari 2011 (Selasa Malam) Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 20 Juli 2017 (Kamis Pagi) Ibadah Doa Malang, 23 Juni 2015 (Selasa Sore) Ibadah Natal di Tuban, 29 Desember 2010 (Rabu Sore) Ibadah Doa Malam Session II Malang, 14 Desember 2011 (Rabu Dini Hari) Ibadah Raya Malang, 13 Mei 2012 (Minggu Pagi) Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 21 Maret 2011 (Senin Sore) Ibadah Raya Surabaya, 24 Juni 2018 (Minggu Siang) Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 28 Januari 2010 (Kamis Sore) Ibadah Doa Surabaya, 11 Mei 2015 (Senin Sore) Ibadah Doa Malang, 08 November 2011 (Selasa Sore) Ibadah Doa Surabaya, 02 April 2014 (Rabu Sore) TRANSKRIP LENGKAP Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014) Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014) Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014) Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014) Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014) Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014) Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra. Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala silahkan ganti tanda [at] dengan @ |
[versi cetak] Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org Ibadah Persekutuan di Kartika Graha Malang III, 26 Oktober 2016 (Rabu Sore) Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah bahagia dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita sekalian. Tema: Matius 25: 6 25: 6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Satu-satunya suara/kabar yang dibutuhkan pada tengah malam--akhir zaman--adalah kabar mempelai:
Lukas 8: 1 8: 1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, Yesus memberitakan injil dari desa ke desa dan dari kota ke kota. Ini adalah teladan dari Yesus. Lukas 13: 22 13: 22 Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem. Yesus juga mengajar dari desa ke desa dan dari kota ke kota. Jadi, ada dua macam pekabaran firman Allah yang diteladankan oleh Yesus dan diajarkan oleh rasul Paulus:
Pemberitaan Injil yang pertama sudah ktia terima, baik. Di akhir zmaan menjelang kedatangan TUHAN di awan-awan yang permai dan kedatangan antikris di bumi untuk memproak-porandakan bumi ini, mari terima kabar mempelai, supaya kita dipersiapkan menjadi mempelai yang layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Matius 24: 30-31 24: 30 Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. 24: 31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain. Ini adalah kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga di awan-awan. Penginjilan itu untuk memanggil, dan pengajaran untuk memilih--di sini adalah orang-orang pilihan dari keempat penjuru bumi untuk menjadi mempelai ('mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya'). Jadi, kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai ditandai dengan peniupan sangkakala yang dahsyat bunyinya--ini adalah sangkakala yang terakhir--, untuk menanmpilkan atau mengumpulkan gereja TUHAN yang sempurna; yang sama mulia dengan Yesus--memeplai wanita sorga--dari seluruh dunia (orang-orang pilihan dari keempat penjuru bumi yang disucikan, diubahkan, dan disempurnakan), untuk bertemu dengan Dia di awan-awan yang permai. Jadi, mulai dari sekarang, kita harus menerima kabar mempelai atau bunyi sangkakala--firman pegnajaran yang ekras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua; firman pengajaran yang diulang-ulang. Nanti di awan-awan, sangkakala ditiup oleh malaikat dari sorga. Sekarang di bumi, malaikat manusia yang meniup, itulah gembala sidang. Artinya: mulai dari sekarang kita harus menerima kabar mempelai--bunyi sangkakala--yang diulang-ulang. Ini adalah FIRMAN PENGGEMBALAAN DALAM KABAR MEMPELAI yang ditiup oleh seorang gembala, untuk mneyucikan dan mengubahkan hidup kita sedikti demi sedikit, sampai sangkakala terakhir yang ditiup oleh malaikat dari sorga pada saat kedatangan Yesus kedua kali, kita akan menjadi stu tubuh Kristus yang sempurna--mempelai wanita sorga yang mengalami kelepasan dari dunia ini untuk emnyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan; kita bersama Dia selama-lamanya. Meniup sangkakala tidak cukup satu kali. Tadi pagi kita sudah belajar: untuk beperang lain, untuk berkumpul lain. Harus ditiup berulang-ulang. Mulai dari sekarang kita mendengar firman penggemblaaan yang diulang-ulang--diitup oleh gembala manusia. Kita disucikan, diubahkan, dan terlepas dari dosa. Sedikit demi sedikit, mungkin dosa A hilang, dosa B hilang, dan seterusnya. Misalnya dosa itu sampai Z, saat snagkakala terakhir, dosa Z juga sudah hilang, kita bebas dari dunia ini. Kita menjadi tubuh Kristus yang sempurna dan terlepas dari dunia untuk bertemu dengan Yesus di awan-awan yang permai. Kita bersama dengan Dia selama-lamanya. Jadi, sangkakala yang dahyat bunyinya, yaitu firman penggembalaan dalam kabar mempelai, mempunyai KUASA PENEBUSAN/KELEPASAN/PEMBEBASAN dari dosa dan dunia, sedikit demi sedikit sampai pada sangkakala terakhir, kita mengalami penebusan terakhir/kelepasan terakhir/pembebadan terakhir, untuk bertemu dengan Yesus di awan-awan yang permai. Kuasa penyucian dan kuasa pembaharuan sama dengan kuasa penebusan. Di dalam perjanjian lama, sangkakala ditiup pada tahun Yobel--tahun pembebasan. Imamat 25: 8-10 25: 8 Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun. 25: 9 Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu. 25: 10 Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya. 'kebebasan'= penebusan. Sangkakala juga ditiup pada tahun Yobel--tahun pembebasan/penebusan. Ini sama dengan pengertian: di dalam sangkakala ada kuasa penebusan--menyucikan, mengubahkan, melepaskan, dam nenebus kita dari dsoa dan dunia, sampai benar-benar lepas. Di tahun Yobel juga ditiup sangkakala, supaya terjadi penebusan/kebebasan. Imamat 25: 23-24, 28 25: 23 "Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagi-Ku. 25: 24 Di seluruh tanah milikmu haruslah kamu memberi hak menebus tanah. 25: 28 Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk mengembalikannya kepadanya, maka yang telah dijualnya itu tetap di tangan orang yang membelinya sampai kepada tahun Yobel; dalam tahun Yobel tanah itu akan bebas, dan orang itu boleh pulang ke tanah miliknya." 'tanah' =tanah pusaka. Salah satu peraturan adalah jika ada orang Israel jatuh miskin sampai menjual tanah pusaka, maka tanah itu tidak boleh dijual mutlak--dijual ke A dan jadi hak milik A, tidak boleh. Tetapi harus bisa ditebus kembali; boleh dibeli kembali oleh pemilikinya. Kalau tidak punya uang, bagaimana? Kalau tidak punya uang untuk menebus, ia harus menuggu sampai tahun Yobel, sebab pada tahun Yobel, saat sangkakala ditiup, tanah itu harus kembali kepada pemiliknya tanpa membayar appaun; tanpa syarat. Artinya sekarang secara rohani: jika ada hamba/pelayan/anak TUHAN jatuh kerohaniannya--jahat, najis, pelayanannya merosot dan lain-lain--, tetapi masih mau mendengar bunyi sangkakala yang ditiup pada tahun Yobel--firman penggembalaan dalam kabar mempelai--, maka TUHAN masih meyediakan penebusan lewat kurban-Nya di kayu salib. Sudah jatuh berzinahpun, kalau masih mau mendnegar kabar mempelai--firman penggembalaan yang diulang-ulang dalam kabar mempelai--, masih ada pengangkatan dari TUHAN (penebusan lewat kurban Kristus). Yang penting ada kemauan untuk mendengar kabar memeplai. Banyak orang tidak mau dengar firman, karena firman menunjuk dosanya. Justru kalau firman menunjuk dosanya, itu seperti sangkakala yang ditiup pada tahun Yobel, dan dia sedang diangkat dari kejatuhannya. Jangan salah paham! Contoh: penebusan keluarga Naomi.:
Malam nii, kita pelajari khususnya PENEBUSAN BANGSA KAFIR. Penebusan atas Rut--bangsa kafir--adalah sampai Boas menikahi Rut. Ini namanya penebusan mempelai--penebusan terakhir. Boas gambaran dari Yesus. Rut gambaran dari ktia bangsa kafir yang disempurnakan, karena mau ditebus, mau mendengar sangkakala yang dahsyat bunyinya . Rut 1: 1-6 1: 1 Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing. 1: 2 Nama orang itu ialah Elimelekh, nama isterinya Naomi dan nama kedua anaknya Mahlon dan Kilyon, semuanya orang-orang Efrata dari Betlehem-Yehuda; dan setelah sampai ke daerah Moab, diamlah mereka di sana. 1: 3 Kemudian matilah Elimelekh, suami Naomi, sehingga perempuan itu tertinggal dengan kedua anaknya. 1: 4 Keduanya mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya. 1: 5 Lalu matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya. 1: 6 Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka. Betleham= dareah Israel; Moab= daerah bagnsa kafir. Naomi sekeluarga meninggalkan Betleham menuju Moab. Betlehem artinya rumah roti--roti menunjuk pada firman. Ini banyak terjadi, meninggalkan Betleham menuju Moab. Ini akan terjadi akhir zaman: banyak yang meninggalkan Betleham menuju Moab--daerah kafir. Betlehem adalah rumah roti. Ini gambaran dari hamba/pelayan/anak TUHAN yang meninggalkan firman penggembalaan dalam kabar memeplai, untuk mengembara. Mengapa terjadi demikian?
Akibatnya: Naomi mengalami tiga kali kematian: suaminya dan dua anaknya. Artinya:
Jadi, waspada! Jangan undur atau tinggalkan firman penggembalaan dalam kebar mempelai yagn sudah ktia nikmati dan lalmi, dulu kita katakan: Dahsyat, luar biasa! "Saya punya pengalaman saat masih pengerja. Ikut PPI rombongan Pdt Pong (alm) ke mana, saya lupa. Saya naik kapal, lalu saya disuruh untuk khotbah. Saya pengerja, banyak hamba TUHAN, tetapi kemurahan TUHAN, saya yang dipilih. Saya khotbah. Di kapal, kami di kelas ekonomi dan saya yang antrikan makanan. Ada yang nitip, ditumpuk saja, bawa 10-15. Tetapi besok paginya dumumkan: Bpk Pdt Widjaja Hendra dan pendeta-pendeta yang kemarin ikut kebaktian, boleh makan di kelas. Saya jalan paling depan, saya dengar suara hamba TUHAN yang di belakang: Ini karena pengajaran...ini karena pengajaran. Luar biasa dulu. Sekarang bagaimana? Malah berkata: Salah pengajaran ini! Ini yang bahaya. Dulu baru dapat gelar Pdm sudah berkata: Karena pengajaran. Sekarang? Ini yang bahaya! Jemaat juga: Luar biasa, karena pengajaran saya disembuhkan, dan diberkati. Sekarang? Mau menghilang, mau tinggalkan Betlehem seperti Naomi sekeluarga. Konyol! Jangan undur!" Kalau mundur dari firman pengajaran yang benar, maut pasti menghadang untuk membawa pada kebinasaan selamanya. Memang dapat semuanya--kedudukan dan lain-lain--, tetapi binasa selamanya. Sudah terbukti pada Yudas dan Esau. Gembalanya Yudas adalah Yesus sendiri. Saling koreksi! Gembala jangan slaahkan jemaat kalau jemaat pergi! Jemaat juga. Saling koreksi diri lewat ketajaman pedang firman--sangkakala yang dhaysat bunyinya--, supaya ktia diberkati oleh TUHAN, bukan dihadang oleh maut. Ini tentang Naomi, sekarang tentang Rut, sebab ada penebusan terhadap Rut. Rut adalah seorang janda; sangat tidak berdaya. Maafkan ibu-ibu janda. Rut orang Moab--bangsa kafir: najis. Sampai keturunan kesepuluh, bangsa Moab tidak boleh masuk Bait Allah--najis; hanya seharga anjing dan babi. Inilah keadaan kita. Tetapi bisa datang ke Betlehem. Naomi sekeluarga orang Israel, tetapi meninggalkan Betlehem; Rut, seorang janda--sanga tidak berdaya; bangsa kafir--bisa datang ke Betlehem. Ini adalah anugerah TUHAN yang besar. Sungguh-sungguh! "Saya tidak mau mendiskrediktan yang lain, tetapi ini pengaalaman saya pribadi. Mohon maaf. Setelah tamat S1, saya mendapatkan panggilan TUHAN--memang sudah lama panggilan TUHAN, tetapi saya lari. Saya rindu mau ke luar negeri untuk melanjtukan S2 dan S3 di bidang agama, supaya jadi pendeta yang dapat gelar. Saya ke luar negeri juga untuk menghibur ayah saya supaya tidak kecewa karena sudah sekolahkan saya, tetapi sudah lulus malah mau jadi pendeta. Tetpai ayah saya menjawab: 'Jangan! Di Indonesia saja.' Dijawab: boleh saja, itu sudah luar biasa. Dan TUHAN tempatkan saya di Lempin-El 'Kristus Ajaib'. Saya bersyukur. Inilah anugerah TUHAN yang besar, seperti kepada Rut. Saya najis, jahat, melawan orang tua, tetapi bisa datang ke Betlehem. Hanya oleh karena anugerah TUHAN yang besar. Ini pengalaman saya pribadi. Kalau dianggap sombong, minta ampun. TUHAN celikkan mata saya. Setelah saya di Lempin-El, diangkat oleh TUHAN lewat Pdt Pong sebagai guru kebersihan, lalu menjadi guru pengganti kalau om Pong tidak bisa, lalu diangkat jadi guru tetap. Terakhir, beliau mau meninggal, saya dipersiapkan. Saya disuruh mengajar Tabernakel. Tidak mungkin, tetapi terjadi. Setelah berjalan, TUHAN celikkan, maafkan, murid saya tahun lalu ada Doktor Theologia, tahun ini ada Master Theologia. Saya sudah terhibur, biar saya tidak punya gelar, murid-murid saya punya gelar. Saya bersyukur kepada TUHAN. Mari sungguh-sungguh! Jangan undur! Yang S.Th, Drs banyak yang menyerahkan diri pada TUHAN. Ada yang tidak tamat SD juga, tidak masalah, yang penting adalah suci. Sudah ada calon-calon Doktor juga, sudah panggilan, tetapi belum saatnya. Nanti, hebat Lempin-El ini, akan TUHAN permuliakan. Ini khotbahnya Pdt In Juwono: Orang kaya dan orang pandai akan dipakai. Jangan sampai yang terdahulu menjadi terkemudian. TUHAN tolong kita semua. Sungguh-sungguh!" Mengapa bangsa kafir bisa datang ke Betlehem? Roma 11: 25, 30-31 11: 25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk. 11: 30 Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka, 11: 31 demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan. 'ketidaktaatan mereka'= ketidaktaatan Israel. Riut bisa ke Betlehem karena Naomi pergi ke Moab. Aritnya: karena sebagian dari Israel menjadi tegar dan menolak Yesus--pengajaran ayng benar--maka terbuka kesmepatan dan kemurahan TUHAN bagi bangsa kafir untuk menerima Yesus--anjing dan babi menjadi domba-domba yang tergebmala; menerima sangkakala yang dahsyat bunyinya; menerima ifman penggembalaan dalam kabar mempelai; menerima anugerah TUHAN yang besar sehingga kita disucikan sampai disempunakan. Ini jawabannya. Masih ada tugas kita di ayat 30-31. Setelah menerima kemurahan dari TUHAN, mari bawa kemurahan--kabar mempelai--ini kepada Israel, supaya mereka juga beroleh kemurahan TUHAN dan menerima Yesus yang akan datang kedua kali--menerima penyucian dan pembaharuan--, sehingga Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna--mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Mari, sungguh-sungguh! Ada kesempatan, gunakan! Matius 15: 24-28 15: 24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." 15: 25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." 15: 26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." 15: 27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." 15: 28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh. Permepuan Kanaan--bangsa kafir--adalah anjing dan babi yang tidak tayak. Janda bangsa kafir ini bisa tertolong-- tertolong masalahnya, nikah dan bua nikahnya--karena menjilat remah-remah roti. Artinya: menghargai dan menerima firman penggembalaan dalam kabar mempelai yang diulang-ulang. Ini makanan rohnai kita. Ini pertolongan TUHAN. Malam ni kesempatan kita. Kalau ada sangkakala yang dahsyat bunyinya--pemberitaan firman penggembalaan dalam kabar mempelai--, ada kesempatan bagi bangsa kafir runtuk ditolong oleh TUHAN. Kalau ktia bukan mendengar fireman, tetapi hanya lawak/pidato, rugi! Hanya membuang tetnaga! Tetapi kalau mendengar sangkakala yang dahsyat bunyinya--firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua--, ada kesempatan bagi kita untuk disucikan dan diubahkan; kesempatan kita dotlong oleh TUHAN. Kalau masalah nikah dan buah nikah ditolong, masalah lain juga bisa ditolong lewat pemberitaan firman. Masalah nikah tidak ada pakarnya. TUHAN tolong kita lewat pedang. Tadi pagi, Salomo menghadapi masalah kehancuran nikah dan buah nikah--perempuan sundal, tidak tahu suaminya di mana, lalu masing-masing punya anak, yang satu mati dan satu lagi diperebutkan. Bagaimana menyelesaikannya? Lewat pedang! Begitu ada pedang, masalah selesai. Salomo tidak punya pengalaman, masih muda, tetapi bisa menyelesaikan masalah internasional. Masalah nikah adalah masalah internasional yang tidak bisa ditanggulangi oleh kekuatan apapun di dunia. "Gembala kami Pdt In Juwono selalu mengatakan: Korban perang dunia I dan II bisa dihitung. Tetapi korban nikah dan buah nikah yang hancur tidak bisa dihitung. Tidak ada statistiknya. Mulai dari istana presiden, rumah raja, sampai kolong jembatan, kena semua." Ini problem bangsa kafir. Yang bisa menanggulangi adalah lewat menjilat remah-remah roti--memperhatikan, menghargai, dan menerima firman penggembalaan dalam kabar mempelai--pembukaan rahasia firman yang lebih tajam dari pedang bbermata dua. Ini sama seperti yang dialami oleh Rut Rut 2: 2-3, 8 2: 2 Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya: "Pergilah, anakku." 2: 3 Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh. 2: 8 Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerja perempuan. Rut memungut jelai gandum di ladang Boas. Yang dipungut adalah jelai yang tercecer, bukan panen. Memungut jelai yang tercecer, sama seperti anjing menjilat remah-remah roti--rotinya sudah dimakan oleh anak, dan ada remah-remah yang jatuh. Seperti itu kerinduannya. Ini juga, jelai gandum yang tercecer, ia pugut. Boas= mempelai pria (Yesus). Ladang Boas= ladang mempelai--penggembalaan dalam kabar mempelai. Kabar memeplai bukan satu gereja atau satu organisasi atau satu golongan, tetapi milik semua gereja TUHAN, seperti tema kita: Mempelai datang! Songsonglah dia! Jadi jangan ada yang tersinggung. Ini istilah di alktiab, kabar baik ditingkatkan menjadi kabar mempelai. Milik semua gereja--alkitab milik semua gereja. Pesan Boas: Jangan ke ladang lain! ('Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain'). Aritnya: jangan beredar-edar! Yudas Iskariot gembalanya Yesus sendiri, tetapi ia tidak pernah puas. Ia beredar-edar dan berfellowhsip dengan tua-tua yang ajarannya jelas bertentangan dengan Yesus. Akhirnya ia terhilang. Kalau kita mendengar dua hal yang berbeda: satu suara TUHAN--pengajaran yang benar--, satu tidak benar, sekarang kuat, tetapi satu waktu pasti yang benar yang ditinggalkan--seperti Salomo membuang pedangnya. Tidak mungkin suara isterinya yang dibuang. Itu sudah rumus alkitab. Dari kitab Kejadian: Hawa mendengar suara TUHAN dan ular, sampai kitab Wahyu: Jangan menambah dan mengurani!! Jangan menentang rumus alkitab dengan logika! "'Kenapa tidak mau mendengarkan, Pak? Kan kita bisa pilah-pilah' Saya hanya jawab: 'Salomo yang hebat bisa jatuh, apalagi aku, aku jauh dari Salomo, aku takut.' Sudah beres. Mau dipaksa bagaimanapun, saya hanya jawab seperti itu: 'Situ mengajar yang lain, bukan saya mengihina, tetapi justru saya takut melepas pengajaran.' Dan banyak terjadi. Sungguh-sungguh hari-hari ini!" Rut menghargai firman penggembalaan dalam kabar mempelai, aritnya:
Rut 2: 5-7 2: 5 Lalu kata Boas kepada bujangnya yang mengawasi penyabit-penyabit itu: "Dari manakah perempuan ini?" 2: 6 Bujang yang mengawasi penyabit-penyabit itu menjawab: "Dia adalah seorang perempuan Moab, dia pulang bersama-sama dengan Naomi dari daerah Moab. 2: 7 Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketikapun ia tidak berhenti." 'Dari manakah perempuan ini?'= Boas sudah betanya, artinya sudah mulai ada perhatian. 'seketikapun ia tidak berhenti'= saat-sat memilih jelai yang tercecer--saat--saat kkita menghargai dan memperhatikan firman penggembalaan dalam kabar mempelai; firman yang memang keras, lebih tajam dari pedang bermata dua--saat itulah Boas--Yesus Mempelai Pria Sorga--sedang:
Rut 3: 2-3 3:2. Maka sekarang, bukankah Boas, yang pengerja-pengerjanya perempuan telah kautemani itu, adalah sanak kita? Dia pada malam ini menampi jelai di tempat pengirikan; 3:3. maka mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan pergilah ke tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu, sebelum ia selesai makan dan minum. Ada tiga aktifitas dalam kandang penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--:
Hasil kalau sudah masuk kandang:
Posisi kehidupan yang tergembala dalam kabar mempelai: Rut 3: 8 3: 8 Pada waktu tengah malam dengan terkejut terjagalah orang itu, lalu meraba-raba ke sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan berbaring di sebelah kakinya. 'Pada waktu tengah malam'= sama dengan Matius 25: 6. Posisi bansa kafir yang tergembala pada kabar memepai, yang dipakai dalam kegerekan hujan akhir adaalah berada di kaki Boas--berada di bawah kaki TUHAN. Untuk apa? Untuk mengalami naungan sayap penebusan/naungan sayap Mempelai dari TUHAN--pelukan tangan anugerah TUHAN yang besar. Rut 3: 9 3: 9 Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami." "Ini tema hidup saya yang saya ajarkan pada jemaat. Tema yang tidak pernah berhenti dalam penggembalaan. Kita kecil seperti Rut--janda yang tidak berdaya. Kita banyak kesalahan dan kenajisan, tida layak, tetapi ktia berusaha hidup di dalam naungan sayap Mempelai--pelukan tangan anugerah TUHAN yang besar, lebih besar dari apapun. Saya tidak menggurui. Biar kita keicl dan tidak bisa apa-apa, kesulitan dan lain-lain, berusaha seperti Rut! Mari, ada suara sangkakala dahsyat, ada remah-remah roti--pembukaan firman--, mari, usahakan sungguh-sungguh! Jemaat usahakan sungguh-sungguh dalam penggembalaan dan felowwship. Tidak rugi! Kalau kita menerima sampai mempraktikkan firman, kita akan disucikan, digembalakan, dipakai, dan kita tinggal berada di dalam naungan tangan anugerah TUHAN yang besar." Hasilnya: kita mengalami naungan sayap burung nasar. Ini adalah pelukan tangan anugerah TUHAN yang besar. Wahyu 12: 14 12: 14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa." Tangan anugerah TUHAN yang besar, yaitu dua sayap burung nasar yang besar:
Jujur dan percaya di hadapan TUHAN! Kaum muda, ada hati yang rindu! Malam ini kaum muda dulu. Biar sudah mati atau hampir mati masa depannya, kesuciannya, tetapi rindu dibasuh/disucikan oleh TUHAN. Ada langkah mujizat dalam pelukan tangan anugerah yang besar. Mungkin dalam kekurangan, ada kuasa penebusan/pembebasan dari apapun juga malam ini. Mujizat terjadi! Kaum muda, jangan bergantung pada siapapun! Akan kecewa, tetapi datang pada Yesus malam ini, apapun keadaan kita! TUHAN memberkati. kembali ke halaman sebelumnya |
|
IBADAH RUTIN DI MALANG Minggu jam 06:45 (Ibadah Raya) IBADAH RUTIN DI MEDAN |
IBADAH RUTIN DI SURABAYA Minggu jam 09:00 (Ibadah Sekolah Minggu) IBADAH RUTIN DI JAKARTA |
IBADAH KUNJUNGAN |
All
Right Reserved Gereja Pantekosta Tabernakel "KRISTUS KASIH" Jln. Simpang Borobudur 27 Malang | Telp: (0341) 496949 | Fax: (0341) 476751 » Lihat Peta Gereja Kami di Malang Jln. WR Supratman 4 Surabaya | Telp. 08123300378 » Lihat Peta Gereja Kami di Surabaya hubungi kami | email: info@gptkk.org | sitemap | top |