Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Wahyu 19: 9
19:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Tuhan sedang menawarkan atau memberikan kebahagiaan Surga kepada kita. Dan ini merupakan kebahagiaan sejati yang tidak bisa dipengaruhi oleh perkara-perkara dunia.
Bahkan sampai kematianpun tidak bisa mempengaruhi kebahagiaan Surga.

Kebahagiaan Surga adalah kebahagiaan yang kekal.
Jadi, Tuhan memberikan kebahagiaan Surga, supaya kita bertahan di dunia ini sampai kita mencapai kebahagiaan kekal di Surga.

Dalam kitab Wahyu, ada 7 macam kebahagiaan Surga:
  1. Wahyu 1: 3
  2. Wahyu 14: 13
  3. Wahyu 16: 15
  4. Wahyu 19: 9 (Pokok/puncak kebahagiaan)
  5. Wahyu 20: 6
  6. Wahyu 22: 7
  7. Wahyu 22: 14

7 kebahagiaan ini bagaikan 7 pelita pada pelita emas (7 sinar kebahagiaan).
Angka 7 menunjuk pada kesempurnaan.
Dan kebahagiaan yang ditengah (pokok/puncak kebahagiaan) adalah Wahyu 19: 9. Dan ini terjadi saat kedatangan Yesus kedua kali. Terjadi pertemuan antara Yesus sebagai Mempelai Pria Surga dan kita gereja Tuhan yang sempurna sebagai mempelai wanitanya.

Sebab itu, jangan kita main-main dengan nikah!
Adam dan Hawa rusak nikahnya. Tapi Tuhan mau merestorasi nikah ini. Sebab itu, pintu keluar manusia dari bumi ini adalah pesta nikah Anak Domba Allah.

Setelah itu, kita masuk dalam kerajaan 1000 tahun damai (Wahyu 20) dan kemudian masuk ke Yerusalem Baru (Wahyu 21-22).

Kita membahas kebahagiaan ke-6
Wahyu 22: 7
22:7. "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"

Perkataan nubuat= firman nubuat, yaitu firman yang dibukakan rahasianya(ayat menerangkan ayat) dan menubuatkan segala sesuatu yang akan terjadi di akhir jaman, terutama menubuatkan tentang kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja segala raja, Tuhan segala tuan dan Mempelai Pria Surga.

Sebab itu, Firman nubuat ini disebut juga dengan kabar mempelai.

Wahyu 1: 3
1:3. Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

= kebahagiaan I, dimana masih disebutkan berbahagia yang MEMBACA DAN MENDENGAR.
Tapi di Wahyu 22: 7, disebutkan berbahagia yang MENURUTI. Artinya: sudah tidak ada kesempatan untuk membaca dan mendengar Firman lagi.

3 pengertian istilah berbahagia orang yang MENURUTI Firman:

  1. terjadi kelaparan rohani(kelaparan akan Firman Allah).
    Amos 8: 11-12-14
    8:11. "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
    8:12. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
    8:13. Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;
    8:14. mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba!
    mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."

    ay. 14= tanpa Firman pengajaran yang benar, akan membuat manusia jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa dan TIDAK BANGKIT LAGI. Artinya: tidak ada kemampuan untuk bertobat= binasa untuk selama-lamanya.

    Sebab itu, sekotor-kotornya kita, kalau masih bisa mendengar Firman pengajaran yang benar, kita masih tertolong dan masih bisa dibangkitkan.
    Hari-hari ini, jangan kita ragu-ragu untuk mendengar Firman pengajaran yang benar!

    Mengapa terjadi kelaparan rohani, terutama di rumah Tuhan?:

    1. Amos 8: 5
      8:5. dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,

      Penyebab pertama adalah
      karena terjadi neraca palsu(mengecilkan efa, membesarkan syikal).
      Efa= timbangan gandum (Firman).
      Syikal= timbangan uang.

      Artinya:

      • anak-anak Tuhan mencari perkara dunia sampai tidak ada kesempatan untuk mencari Firman pengajaran yang benar.

      • Sudah beribadah, tapi dalam ibadah hanya mencari perkara jasmani, tidak mengutamakan pembukaan Firman.

    2. Amos 8: 6
      8:6. supaya kita membeli orang lemah karena uang dan orang yang miskin karena sepasang kasut; dan menjual terigu rosokan?"

      Penyebab kedua adalah
      karena di gereja, yang dijual adalah terigu rosokan.
      Artinya: menyampaikan Firman yang bukan dari Tuhan, bukan pembukaan Firman Allah dan bukan makanan rohani, tapi yang disampaikan adalah lawakan, pengetahuan, atau ilustrasi-ilustrasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.


    Cara mengatasi kelaparan rohani, yaitu HARUS mengumpulkan Firman sebanyak-banyaknya, seperti Yusuf mengumpulkan gandum= mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar lewat penggembalaan dan lewat persekutuan.

    Tidak rugi kalau kita mengumpulkan Firman sebanyak-banyaknya! Sebab nanti akan tiba waktunya, dimana orang mencari Firman kemanapun, tapi tidak menemukannya.

    Keluaran 16: 16, 22
    16:16. Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."
    16:22. Dan
    pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.

    Mengumpullkan Firman ini juga seperti bangsa Israel yang mengumpulkan manna secara dobel pada hari keenam (= akhir jaman).

    Mazmur 78: 24-25
    78:24. menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
    78:25.
    setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

    Manna= roti malaikat.
    Manna= Firman.
    Malaikat= gembala.
    Jadi,
    manna= Firman penggembalaan.

    Manna ini yang harus dobel pada akhir jaman ini. Artinya:
    mengumpulkan firman lewat penggembalaan dan persekutuan dalam sistem penggembalaan.

    Kalau kita mengumpulkan manna secara dobel,
    hasilnya: kita tidak akan kekurangan, seperti yang diucapkan oleh raja Daud.
    Artinya:
    kita dipelihara secara jasmani dan rohani, sehingga kita tidak masuk dalam kelaparan rohani. Tapi kita masuk dalam kesempurnaan.

  2. Firman pengajaran sudah harus mendarah daging dalam hidup kita.
    Kesempatan terbaik supaya Firman pengajaran mendarah dagingadalah dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Perjamuan suci itulah yang mendorong Firman itu untuk bisa mendarah daging dalam kehidupan kita.

    Kalau ibadah raya, itu bagaikan kita makan Firman.
    Pada ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, Firman itu dipecah-pecah (dicerna) untuk bisa mendarah daging dalam hidup kita.
    Pada ibadah doa, Firman itu dibawa ke seluruh tubuh untuk menjadi tabiat kita.

    Tabiat Firman, itu adalah tabiat Yesus sebagai Mempelai Pria Surga yang harus jadi tabiat kita sebagai mempelai wanita Surga.

    1 Petrus 3: 3-6
    3:3. Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
    3:4. tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang
    lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
    3:5. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka
    tundukkepada suaminya,
    3:6. sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

    'perhiasan'= tabiat Ilahi.
    Tabiat Ilahi adalah lemah lembut, tenteram (pendiam) dan tunduk (penurut).
    Ini yang harus jadi tabiat kita.

    Lemah lembut=

    1. kemampuan menerima Firman sekeras apapun.

    2. tidak kasar dalam berbicara.


    Pendiam
    = tidak banyak komentar, banyak berdiam diri.
    Penurut= taat dengar-dengaran.

    Contoh kehidupan yang tunduk adalah Sarah.

    Kejadian 18: 13-15
    18:13. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
    18:14. Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."
    18:15. Lalu Sara menyangkal, katanya: "
    Aku tidak tertawa," sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman: "Tidak, memang engkau tertawa!"

    Sarah ini memiliki kekurangan, yaitu mandul dan sudah mati haid.
    ay. 15= Sarah tertawa, tapi takut. Ini sama dengan tertawa kecut.

    Mungkin keadaan kita seperti Sarah, yaitu tertawa karena terpaksa, padahal keadaannya pahit, karena kita banyak menghadapi pintu yang tertutup.
    Tetapi karena Sarah punya perhiasan rohani, maka Tuhan membuka pintu rahim Sarah.

    Sebab itu, saat kita menghadapi kemandulan (pintu tertutup), biarlah Firman itu menjadi tabiat dalam hidup kita. Dan TUHAN AKAN MENGHAPUS SEGALA KEMUSTAHILAN.
    Dan hasilnya: Sarah bisa tertawa bahagia.

    Kejadian 21: 6-7
    21:6. Berkatalah Sara: "Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku."
    21:7. Lagi katanya: "Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya."


    Kalau Tuhan sudah membuka pintu yang tertutup, maka kitapun juga bisa tertawa bahagia seperti Sarah.

  3. kita sudah menjadi keluarga Allah.
    Markus 3: 35
    3:35. Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."

    Kalau kita semua menuruti Firman, kita akan menjadi keluarga Allah dan tidak terjadi permusuhan.
    Dan ini dimulai dari dalam rumah tangga.

    1 Timotius 3: 15
    3:15. Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopangdan dasar kebenaran.

    Keluarga Allah, itu sama dengan tiang penopang.
    Tiang penopang= taat dan setia serta bertanggung jawab.
    Kalau tidak setia dan bertanggung jawab, maka tiang itu roboh.
    Karena itu, jangan kita asal melayani. Tapi biarlah kita melayani dengan perasaan bahwa kalau kita tidak melayani, maka tiang itu akan roboh.

    Kalau tidak jadi tiang penopang, hidup itu akan jadi tiang garam.

    Tiang penopang ini juga berarti rela berkorban dan tahan uji.
    Jadi, kalau kita menjadi tiang penopang, kita akan menjadi keluarga Allah.

    Istri Lot menjadi tiang garam karena ia tidak taat (menoleh ke belakang).
    Tiang garam= garam yang diinjak-injak pada jaman antikris.


Contoh tiang penopang adalah Abraham= tiang iman.
Tuhan mau lihat iman kita malam ini. Tuhan tidak lihat besarnya pencobaan yang kita alami.

Praktik Abraham sebagai tiang iman adalah:

  1. taat melakukan perintah Tuhanuntuk tinggalkan negaranya dan keluarganya untuk pergi ketempat yang ia tidak ketahui.

    Ibrani 11: 8
    11:8. Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.

    Karena ketaatannya, maka Tuhan memberkati Abraham.

    Kejadian 12: 1-2
    12:1. Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
    12:2. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan
    memberkati engkauserta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.

    Saat kita taat pada Firman, Tuhan sedang memberkati kita dan kita menjadi berkat bagi orang lain.

  2. yakin akan janji Tuhan dan tahan uji, sekalipun sudah mustahil. Tapi tetap berpegang pada janji Tuhan.

    Ibrani 11: 11-12
    11:11. Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatanuntuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.
    11:12. Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya.


    Roma 4: 19-21
    4:19. Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
    4:20. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
    4:21.
    dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.

    Kalau kita tetap yakin pada janji Tuhan, maka Tuhan akan menepati janjiNya pada waktuNya.

  3. rela berkorban apapun untuk Tuhan. Hanya Firman pengajaran yang benar yang tidak boleh dikorbankan.

    Ibrani 11: 17
    11:17. Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,

    Kalau kita rela berkorban, maka kita akan mengarah pada pembangunan bait Allah Salomo.

    Kejadian 22: 2, 12, 14
    22:2. Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moriadan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
    22:12. Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
    22:14. Dan Abraham menamai tempat itu: "
    TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

    2 Tawarikh 3: 1
    3:1. Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu.

    = di gunung Moria, tempat Abraham akan mempersembahkan Ishak, disanalah Salomo membangun bait Allah. Dan disanalah Tuhan akan menyediakan.

    Jadi, kalau kita rela berkorban untuk Tuhan, maka Tuhan mampu menyediakan. Dan tidak berhenti sampa sini saja, tapi iman Abraham sampai sempurna. Artinya: iman kita juga sedang disempurnakan oleh Tuhan dan kelemahan kita sedang ditutupi.

    Yakobus 2: 21-22
    2:21. Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
    2:22. Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan
    oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.


Tuhan mau jadikan kita tiang-tiang penopang. Kalau iman kita sempurna, maka hidup kita juga sempurna. Kita menjadi tiang penopang di Yerusalem barudan kita tidak akan keluar lagi dari situ.

Wahyu 3: 12
3:12. Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

Abraham adalah salah satu tiang penopang di Yerusalem Baru.

Matius 8: 11
8:11. Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,

Lukas 16: 22
16:22. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.

Apapun yang kita hadapi, biarlah kita tetap percaya pada Tuhan.

Tuhan memberkati.


Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Persekutuan di Ciawi VI, 19 November 2009 (Kamis Sore)
    ... kepada-Mu jika Engkau sujud menyembah aku. Maka berkatalah Yesus kepadanya Enyahlah Iblis Sebab ada tertulis Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti Lalu Iblis meninggalkan Dia dan lihatlah malaikat-malaikat datang melayani Yesus. Yesus memberikan teladan dalam doa puasa. Di sini doa puasa dikaitkan dengan pencobaan tetapi ...
  • Ibadah Paskah Surabaya, 31 Maret 2024 (Minggu Siang)
    ... datang dan Yerusalem baru selamanya--kita tampil sebagai tembok yang besar lagi tinggi. Kalau suci tidak akan sulit melayani mulai dari nikah. Kalau pandai bodoh kaya atau miskin akan sulit melayani nikah. Dalam perjanjian lama Paskah adalah kelepasan bangsa Israel dari Mesir untuk menuju Kanaan negeri perjanjian. Dalam perjanjian baru Paskah adalah kelepasan ...
  • Ibadah Raya Malang, 28 Desember 2008 (Minggu Pagi)
    ... bisa disebut sebagai badai maut. Gereja Tuhan juga ikut dalam badai ini tetapi ada kesempatan ditolong oleh Tuhan. Matius Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga. Seluruh dunia akan menghadapi badai maut tetapi justru di saat itu gereja Tuhan harus bisa memandang Yesus dalam kemuliaan. Yohanes - . Dulu murid-murid ...
  • Ibadah Paskah Persekutuan I di Hotel Tunjungan Surabaya, 08 Mei 2015 (Jumat Malam)
    ... garang tidak suka yang baik . suka mengkhianat tidak berpikir panjang berlagak tahu lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah . . Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu 'tidak mempedulikan agama' mencampur adukkan agama bukan atheis karena orang-orang ini adalah ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 15 November 2014 (Sabtu Sore)
    ... di seluruh alam di bawah langit dan yang aku ini Paulus telah menjadi pelayannya. Bertekun dalam iman sama dengan kuat dan teguh hati artinya Tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan tidak dibimbangkan atau digoyahkan oleh ajaran-ajaran yang lain. Salah satu tanda akhir zaman adalah penyesatan. Jangan kita diombang-ambingkan oleh ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 11 Februari 2016 (Kamis Sore)
    ... yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dan berkata kepada mereka Ada tertulis Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun. Untuk bisa menjadi rumah doa Tuhan mengusir orang yang berjual-beli dari bait Allah artinya penyucian yang menimbulkan sengsara ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Malang, 14 Mei 2015 (Kamis Sore)
    ... rohani maka kita akan melihat kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan kita akan terangkat bersama Dia selamanya. Bagaimana kita bisa berjaga-jaga dikaitkan dengan waktu kedatangan Yesus kedua kali yang seperti pencuri Markus - Hati-hatilah dan berjaga-jagalah Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Dan halnya sama seperti ...
  • Ibadah Doa Malang, 13 Agustus 2013 (Selasa Sore)
    ... berwarna hitam menunjuk dosa. Kayu penaga juga keras menunjuk kekerasan hati. Jadi kayu penaga adalah manusia daging yang berdosa dan keras hati. Tuhan memanggil manusia yang berdosa dan keras hati untuk bisa diangkat dan disempurnakan menjadi mempelai wanita-Nya. Pertama kali Tuhan memanggil Abraham dari tengah-tengah bangsa yang keras hati di ...
  • Ibadah Doa Malang, 29 Maret 2016 (Selasa Sore)
    ... dan kerinduan yang mendalam dari Yesus Mempelai Pria Surga supaya kita masuk dalam persekutuan tubuh Kristus yang benar berdasarkan firman pengajaran yang benar sehingga Yesus sebagai Mempelai Pria Surga bisa menaungi kita mulai di dunia yang bagaikan padang gurun sampai puncak naungan yaitu duduk bersanding dengan Yesus di tahta Surga ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 Januari 2017 (Sabtu Sore)
    ... maupun rohani. Kebutuhan rohani adalah mohon pengampunan dosa kepada Tuhan sebab manusia berdosa adalah sengsara terkutuk dan binasa selamanya. Setelah diampuni jangan berbuat dosa lagi sama dengan bertobat. Ini sama dengan asap yang naik ke hadirat Tuhan. Kebutuhan jasmani adalah mohon pemeliharaan Tuhan kesembuhan pertolongan untuk perkara mustahil masa depan jodoh ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.