Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Tema: Wahyu 19:9
19:9.Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Perjamuan kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga/ Kepala, dengan sidang jemaat yang sempurna/ mempelai wanita Sorga/ tubuh Kristus, di awan-awan yang permai. Yang sudah meninggal dunia di dalam Tuhan akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, dan yang hidup sampai Tuhan datang akan diubahkan dalam tubuh kemuliaan dalam sekejap mata. Sesudah itu, kita masuk kembali kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan masuk Yerusalem baru selamanya.

Pertemuan antara Mempelai Pria Sorga dan mempelai wanita Sorga adalah pertemuan kasih sempurna/ kasih mempelai. Ini terkena pada dua loh batu.
Oleh karena itu, mulai sekarang kita harus meningkatkan kasih kita kepada Tuhan:
  • Mulai dari kasih mula-mula (penebusan oleh darah Yesus) = kebenaran. Kita harus sudah mantap dalam kebenaran. Kita harus membuang yang tidak benar.
  • Kasih yang bertambah-tambah, yaitu penyucian oleh firman pengajaran yang benar = kita hidup suci.

  • Kasih sempurna = kasih yang menyatukan dan menyempurnakan kita = kesempurnaan mempelai wanita Sorga.
Di dunia kasih semakin dingin, tetapi kita harus meningkatkan kasih sampai mencapai kasih sempurna. Ini perjuangan berat.

Dua loh batu berisi dua hal:
  1. Sepuluh hukum Allah, yang terdiri dari perintah dan larangan.
    Perintah adalah sesuatu yang harus dilakukan. Kalau tidak dilakukan, akan menjadi osa.
    Larangan adalah sesuatu yang tidak boleh dilakukan. Kalau dilakukan, akan menjadi dosa.

    Jadi, Tuhan memberikan perintah dan larangan supaya kita jangan berbuat dosa, berarti kita mengalami kebahagiaan Sorga sekalipun di tengah penderitaan.

  2. Kasih Allah.
    Loh batu pertama = mengasihi Tuhan lebih dari semua.
    Loh batu kedua = mengasihi sesama seperti diri sendiri.

    Jadi, dua loh batu berisi kasih Allah sehingga kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua, dan mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita. Kita akan mengalami kebahagiaan Sorga. Kalau kita membenci orang, kita akan kering, tidak bahagia. Jangan pernah membenci orang. Rasa tidak suka saja harus dibuang.

Kejadian 2:16-17
2:16.Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
2:17.tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Sejak di taman Eden, Tuhan sudah memberikan perintah dan larangan, supaya manusia berbahagia, bukan untuk menyengsarakan kita.
Ayat 16 = perintah.
'janganlah kaumakan buahnya' = larangan.

Tetapi manusia melanggar larangan Tuhan, yaitu memakan buah yang dilarang Tuhan, karena mendengar rayuan setan. Akibatnya adalah manusia berdosa dan dibuang ke bumi.

Di bumi, Tuhan juga memberikan dua loh batu (perintah dan larangan), supaya:
  1. Manusia mengalami kebahagiaan Sorga.
  2. Kita bisa kembali ke Firdaus lewat perjamuan kawin Anak Domba.
    Perjamuan kawin Anak Domba adalah pintu masuk ke Firdaus dan Yerusalem baru selamanya.

Tetapi ada pelayan Tuhan yang menolak dua loh batu.
Matius 23 menunjuk pada penghukuman atas rumah Tuhan yang diwakilii oleh ahli Taurat dan orang Farisi. Mengapa dihukum? Karena keadaan mereka sangat bertentangan, yaitu tanpa kasih (menolak dua loh batu), sehingga harus mengalami penghukuman Tuhan sampai kebinasan.

Matius 23:29-31
23:29.Celakalahkamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh
23:30. dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu.
23:31. Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa
kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu.

'kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu' = menolak hamba Tuhan yang memberitakan dua loh batu, berarti ahli Taurat dan orang Farisi adalah tanpa kasih.

1 Petrus 4:17
4:17.Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?

'pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi' = pelayan Tuhan yang harus dihakimi lebih dulu.
Jadi, penghukuman Tuhan dimulai dari rumah Tuhan.

Kita harus menghakimi diri sendiri, mengoreksi diri, supaya tidak masuk penghakiman dan penghukuman Tuhan.
Ini yang penting hari-hari ini.

Paling sedikit kita menghakimi diri sendiri dalam tiga hal:
  1. Menghakimi diri sendiri atas segala dosa, baik dosa dalam hati-pikiran, perbuatan, maupun perkataan.
    Kita menghakimi diri lewat:
    • Firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Firman ini yang mampu menusuk sampai kedalaman hati dan pikiran kita.
      Ibrani 4:12
      4:12.Sebab firman Allah hidup dan kuatdan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

      Yohanes 12:47-48
      12:47.Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.
      12:48.Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.

      Yang menjadi hakim adalah firman pengajaran yang benar.
      Sekarang kita sama-sama mendengar firman pengajaran yang benar, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab, untuk menyucikan kita. Tetapi kalau ditolak, nanti firman akan menjadi pedang penghukuman bagi kita.

    • Perjamuan suci.
      1 Krorintus 11:28
      11:28.Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiridan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.

      Sebelum makan dan minum perjamuan suci, kita menguji diri lewat firman pengajaran yang benar.
      Kalau ada firman dan perjamuan suci, dan kita mau menguji diri, kita akan disucikan.

      Jadi, firman pengajaran dan perjamuan suci (ibadah pendalaman Alkitab) merupakan kesempatan seluas-luasnya untuk menghakimi diri sendiri, sehingga kita bisa hidup suci dan bebas dari penghukuman.

      Kalau di gereja Tuhan tidak ada ibadah pendalaman Alkitab, atau tidak mau memanfaatkan ibadah pendalaman Alkitab, Tuhan masih memberikan kesempatan ketiga.

    • Hajaran. Firman dan perjamuan suci adalah tali kasih Tuhan. Kalau ditolak, akan dipintal sampai satu waktu menjadi hajaran.
      Ibrani 12:10-11
      12:10.Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
      12:11.Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

      Mengapa harus ada hajaran? Supaya kita kembali kepada kesucian. Kalau sudah kembali pada kesucian, hajaran akan selesai.

  2. Menghakimi diri sendiri tentang apa yang tidak kita lakukan sementara Tuhan sudah menggerakkan kita atau Dia sudah memberikan perintah.
    Matius 25:45-46
    25:45.Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukanuntuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
    25:46.Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."

    Kita seringkali tidak mau memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan, padahal ini adalah perintah Tuhan.
    Oleh karena itu, apa yang Tuhan gerakkan kepada kita, biarlah kita lakukan. Kalau Tuhan yang memerintah, tidak usah takut, Tuhan yang bertanggung jawab.

    Jika kita mau melakukan apa yang Tuhan gerakkan dalam kita, sekalipun tidak enak bagi daging, itu sama dengan kita sedang menabung di Sorga.
    Kalau tidak melakukan, kita akan berhutang sampai hutang yang tidak bisa dibayar lagi, tidak terlunaskan sekalipun sudah dalam api neraka.

  3. Menghakimi diri sendiri tentang kasih sempurna, dua loh batu.
    Yohanes 21:15-17
    21:15.Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
    21:16.Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
    21:17.Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

    Pertanyaan pertama dan kedua, Yesus bertanya dengan kasih Agape dan dijawab Petrus dengan kasih Fileo (kasih sesama).
    Pertanyaan ketiga, Yesus bertanya dengan kasih Fileo, dan Petrus sedih.

    Menghakimi diri sendiri tentang kasih sempurna terjadi di dalam sistem penggembalaan. Setan tahu, oleh karena itu ia membunuh gembala-gembala. Sekarang gembala tidak mau memberi makan jemaat, sehingga jemaat tercerai-berai.

    Tugas utama gembala adalah memberi makan sidang jemaat, dan menaikkan doa penyahutan kepada Yesus.
    Tugas domba adalah makan firman penggembalaan, bukan mencari sendiri.

    Tiga kali Tuhan bertanya kepada Petrus menunjuk pada tiga macam alat dalam ruangan suci, ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
    • Pelita emas = ketekunan dalam ibadah raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
      Domba diberi minum sehingga segar.

    • Meja roti sajian = ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan korban Kristus.
      Domba diberi makan sehingga ada kekuatan ekstra dalam melayani, menghadapi musuh, dan bertumbuh ke arah kedewasaan rohani.

    • Mezbah dupa emas = ketekunan dalam ibadah doa, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
      Domba bernafas.

    Hati Petrus sedih karena ia tidak punya kasih, kasih Fileo tidak punya apalagi kasih Agape. Petrus sadar dia sudah menyangkal Yesus sebagai Sahabat dan Gurunya.
    Petrus adalah hamba Tuhan hebat, tetapi melayani tanpa kasih.

    Tanda pelayanan tanpa kasih:
    • Sombong = merasa lebih dari orang lain, meremehkan orang lain, mulai dari dalam nikah.
    • Egois = kepentingan sendiri, sehingga mudah tersinggung, tersandung, dan menjadi sandungan.

    Di dalam kandang, kita bisa mengoreksi diri sendiri, apakah kita mengasihi Tuhan sungguh-sungguh, dan kita juga bisa menerima kasih Allah yang bertambah-tambah.
    Semakin disucikan, kasih akan bertambah sampai menerima kasih sempurna/ kasih mempelai.

    Kapan kita menerima kasih sempurna?
    • Saat kita menangis karena dosa-dosa kita, seperti Petrus menangis karena menyangkal Tuhan.
      Artinya oleh pekerjaan pedang firman yang menunjukkan dosa-dosa kita, kita bisa sadar akan dosa-dosa kita, menyesali, dan mengakuinya kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.

      Amsal 28:13
      28:13.Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.

      Kalau dosa dibuang, kasih Allah akan masuk. Kalau dosa dipertahankan, kasih tidak akan bisa masuk.

      1 Petrus 4:8
      4:8.Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

      Kasih menutupi banyak dosa, sehingga kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua, dan mengasihi sesama seperti diri sendiri, sampai tidak ada dosa lagi. Kita sempurna seperti Yesus.

    • Saat kita menangis tersungkur di bawah kaki Yesus.
      Yohanes 11:31-32
      11:31.Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
      11:32.Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nyadan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."

      Lazarus sudah mati empat hari dan sudah busuk.
      Maria adalah kehidupan yang tergembala, sehingga ia tidak meratap tetapi tersungkur di kaki Tuhan.

      Lazarus mati empat hari artinya menghadapi kebusukan dosa dan puncaknya dosa, kehancuran nikah dan buah nikah, kehancuran pelayanan, kehancuran masa depan, dan kemustahilan dalam segala bidang.

      Saat-saat menghadapi Lazarus mati empat hari, mendung yang tebal, kita harus jaga agar jangan meratap, artinya jangan menyalahkan orang lain dan Tuhan. Pasti tidak tertolong dan binasa.

      Sikap yang benar adalah tersungkur di bawah kaki Tuhan. Kita merendahkan diri serendah-rendahnya dan mengaku bahwa kita hanya tanah liat, tidak layak dan banyak kesalahan. Kita tidak bisa berbuat apa-apa, tidak berharga, sehingga kita hanya bergantung pada kasih Tuhan yang sempurna.

      Yohanes 11:33-36
      11:33.Ketika Yesus melihat Maria menangisdan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:
      11:34."Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!"
      11:35.Maka menangislah Yesus.
      11:36.Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!"

      Kalau kita tersungkur, saat itu Yesus juga menangis. Yesus ikut menangis bukan karena Lazarus mati, tetapi karena melihat Maria menangis.
      Saat menghadapi kehancuran dan kemustahilan, tidak ada yang bisa dilihat lagi, tetapi masih ada kasih Tuhan yang bagaikan matahari, sehingga mendung dan hujan menjadi pelangi kemuliaan Tuhan.

      Tuhan juga menangis artinya Tuhan tidak melewatkan setetespun air mata kita. Dia mencurahkan kasih-Nya, sama dengan menyinarkan sinar matahari saat kita menghadapi mendung tebal, sehingga timbul pelangi kasih Tuhan.

      Hasilnya adalah Lazarus dibangkitkan.
      Artinya:
      1. Keubahan hidup dari busuk menjadi harum. Kita dipakai untuk membawa keharuman Kristus ke mana-mana mulai dari dalam nikah.
      2. Yang hancur menjadi baik. Nikah, pelayanan, ekonomi menjadi baik semua.
      3. Yang mustahil menjadi tidak mustahil.

      Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru selamanya, di mana ada pelangi di takhta Sorga.

      Wahyu 4:2-3

      4:2.Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
      4:3.Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itugilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.

      Kita duduk bersama Yesus di takhta Sorga selamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 Mei 2010 (MingguSore)
    ... menyongsong kedatangan Yesus kedua kali untuk masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah. Matius . Akan tetapi waktu mereka sedang pergi untuk membelinya datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin lalu pintu ditutup. Kalau kita sudah diberkati Tuhan masih belum ...
  • Ibadah Doa Malang, 09 Juni 2015 (Selasa Sore)
    ... dalam pakaian putih. Wahyu Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih karena mereka adalah layak untuk itu. Ini sama dengan pengikutan murid-murid. Matius - tentang hal mengikut Yesus. Ada golongan pengikutan kepada Yesus Golongan ahli Taurat Matius - sama ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 22 April 2015 (Rabu Sore)
    ... mantap di dalam penggembalaan. kita harus merendahkan diri serendah-rendahnya supaya kita mengalami mujizat dari TUHAN. AD. . KITA HARUS MANTAP DI DALAM PENGGEMBALAANSiapa yang harus mantap didalam penggembalaan 'yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki. 'Laki-laki menunjuk pada gembala. Jadi dimulai dari gembala harus mantap dalam penggembalaan supaya diikuti oleh seluruh sidang ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 22 Juli 2014 (Selasa Pagi)
    ... milik yang harus dipertahankan melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib. Contohnya adalah Yesus. Yesus tidak berdosa tetapi Ia rela merendahkan diri dan direndahkan. ...
  • Ibadah Doa Malang, 15 Juli 2021 (Kamis Sore)
    ... karena itu hati-hati dalam pengajaran. Sebaliknya firman pengajaran yang benar mendorong kita untuk masuk dalam penyembahan yang benar kepada Tuhan. Kita menjadi sama dengan Yesus untuk mewarisi kerajaan Sorga. Jadi kita harus waspada karena ada penyembahan yang benar dan yang tidak benar. Begitu juga dengan doa puasa ada doa puasa yang benar dan ...
  • Ibadah Raya Malang, 08 November 2009 (Minggu Pagi)
    ... bah datang Nuh masuk dalam bahtera Nuh. Sekarang kita juga berjaga-jaga dengan masuk bahtera Nuh dalam arti rohani. Ada pengertian bahtera Nuh Baptisan air yang benar Petrus - nbsp Dibaptis seperti Yesus dibaptis yaitu dikubur dalam air bersama Yesus bangkit dalam hidup yang baru memiliki hati nurani yang baik. Ini ...
  • Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus di Kartika Graha III, 17 Juli 2013 (Rabu Sore)
    ... yang permai. Wahyu Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum Injil keselamatan ditambah Injil kemuliaan sama dengan Injil yang kekal yang harus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 September 2014 (Kamis Sore)
    ... mendengar dan menuruti kata-kata nubuat. Wahyu Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya sebab waktunya sudah dekat. Firman nubuat adalah Firman yang dibukakan rahasianya diilhamkan diwahyukan oleh Tuhan yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab. Firman ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 April 2018 (Kamis Sore)
    ... berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus apakah gunanya hal itu bagiku Jika orang mati tidak dibangkitkan maka marilah kita makan dan minum sebab besok kita mati . Akibatnya adalah masuk pergaulan binatang buas yaitu hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa nikahnya buas perkataannya buas. Wahyu ...
  • Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 16 Oktober 2012 (Selasa Pagi)
    ... Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib. Ada tujuh pikiran dan perasaan Yesus sampai puncaknya adalah taat ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.