Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. 

Wahyu 20:11-15
20:11 Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
20:13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
20:15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

Hukuman yang terakhir adalah lautan api dan belerang, kematian kedua, neraka.
Kapan terjadinya? Sesudah kerajaan 1000 tahun damai, akan terbagi menjadi dua, ke tahta putih untuk dihukum atau ke tahta Surga.

Apa yang dihakimi di tahta putih?
  1. Segala dosa yang tersembunyi di dalam hati manusia.
    Roma 2:16 
    2:16 Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.

  2. Perbuatan dosa.
    2 Korintus 5:10 
    5:10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.

  3. Perkataan sia-sia, dusta, gosip, fitnah, hujat.
    Matius 12:36-37
    12:36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
    12:37 Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."

  4. Apa yang kita hakimi kepada orang lain.
    Matius 7:1-5
    7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
    7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
    7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
    7:4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
    7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

    Mengapa tidak boleh menghakimi orang lain?
    • Sebab orang yang menghakimi orang lain adalah orang munafik, karena pada dirinya ada balok/ dosa yang besar, tetapi melihat/ menghakimi selumbar/ dosa yang kecil pada orang lain.

    • Sebab belum waktunya untuk menghakimi.
      1 Korintus 6:2-3
      6:2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?
      6:3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.

      Nanti saat Yesus datang kedua kali, kita bersama Dia untuk menghakimi dunia.

    • Sebab orang yang menghakimi, akan dihakimi juga.
      Matius 7:1
      7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.

    Matius 7:6 
    7:6 "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."

    Yang boleh dihakimi hanya satu, yaitu soal barang yang kudus/ mutiara = firman pengajaran benar. Artinya kita harus tegas untuk memberitakan/ menyaksikan firman pengajaran benar, bukan untuk berdebat dengan anjing dan babi, yaitu orang yang tidak mau bertobat, menjadi penantang yang berbalik menyerang. Kita harus tegas untuk menerima hanya satu firman pengajaran benar yang berdasarkan Alkitab, jangan menyamaratakan/ mencampuradukkan pengajaran.

  5. Segala sesuatu yang tidak dilakukan kepada Tuhan dan sesama yang membutuhkan sekalipun sudah digerakkan oleh firman, karena egois/ mementingkan diri sendiri.
    Matius 25:45-46
    25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
    25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."

    Orang egois akan ditarik oleh setan menjauhi surga dan mendekat ke neraka.

    Orang yang melakukan kehendak Tuhan oleh dorongan firman pengajaran benar, sekalipun sakit bagi daging, tetapi akan ditarik lebih dekat kepada Tuhan. Sampai pun jika digerakkan untuk menyerahkan seluruh hidup. Tuhan tidak pernah menipu.

    Filipi 2:19-21
    2:19 Tetapi dalam Tuhan Yesus kuharap segera mengirimkan Timotius kepadamu, supaya tenang juga hatiku oleh kabar tentang hal ihwalmu.
    2:20 Karena tak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan aku dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu;
    2:21 sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus.

    Pada akhir zaman justru banyak hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang egois, tidak mau berkorban untuk kepentingan Tuhan dan sesama yang membutuhkan, malah mengorbankan Tuhan dan sesama untuk kepentingan diri sendiri. Akibatnya adalah hidupnya terkutuk, letih lesu, beban berat, susah payah, air mata.

    Segala sesuatu yang kita korbankan untuk Tuhan dan sesama yang membutuhkan oleh dorongan firman, tidak akan hilang, tetapi kita sedang menabung di Surga, ada suasana Surga yang kita alami, sampai masuk kerajaan Surga.

    Filipi 2:22 
    2:22 Kamu tahu bahwa kesetiaannya telah teruji dan bahwa ia telah menolong aku dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak menolong bapanya.

    Sikap orang yang tidak egois dalam melayani Tuhan:
    • Setia yang teruji, sudah menjadi karakter sehingga tidak mau dihalangi sampai tidak bisa dihalangi.
    • Selalu mengorbankan kepentingan diri sendiri untuk kepentingan Tuhan dan sesama yang membutuhkan.
    • Hubungan kekeluargaan, saling mengasihi, saling menolong.

    Ini landasan yang kuat untuk menerima berkat Tuhan, dikejar oleh berkat Tuhan sampai hidup kekal.

Tempat penghakiman adalah di tahta putih.

Wahyu 20:12 
20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.

Siapa yang dihakimi? Semua orang yang berdosa, besar dan kecil.

Ada 3 buku di tahta putih:
  1. Alkitab, sebagai sumber kebenaran, sebagai dasar untuk menghakimi.
    Yohanes 12:47-48
    12:47 Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.
    12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.

    Alkitab = perkataan Yesus, firman yang dibukakan rahasianya/ diwahyukan oleh Roh Kudus, ayat menerangkan ayat, firman pengajaran benar.

    Oleh sebab itu selama hidup di dunia, kita harus kembali ke Alkitab.

  2. Kitab-kitab = kitab pribadi manusia yang mencatat apa yang kita lakukan, baik atau jahat/ dosa.
    Kalau sekarang kita berdamai, mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, maka segala dosa dihapus oleh darah Yesus sehingga tidak perlu dipertanggungjawabkan di tahta putih.

  3. Kitab kehidupan = kitab yang hanya memuat nama-nama orang yang dosanya sudah diperdamaikan oleh darah Yesus.

Oleh karena itu selama hidup di dunia, kita harus menggunakan perpanjangan sabar Tuhan (Yesus belum datang kedua kali, kita masih diberi panjang umur) untuk banyak menghakimi diri sendiri, menyelesaikan dosa-dosa oleh dorongan firman pengajaran benar. Jika kita banyak mendengar firman pengajaran, maka:
  • Firman pengajaran menunjuk segala dosa yang tersembunyi sehingga kita sadar, menyesal, mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi, maka darah Yesus menghapus segala dosa kita.
  • Kita bisa taat dengar-dengaran/ praktik firman sehingga firman pengajaran menyucikan kita dari jerat dosa di depan sehingga kita hidup dalam kesucian.

Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

Kita diperlengkapi jabatan pelayanan dan karunia (= jubah indah) untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, mulai dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, dst. Ini sama dengan menempatkan Yesus sebagai Kepala. Maka hidup kita, nikah kita menjadi indah, sampai yang terindah masuk perjamuan kawin Anak Domba, masuk Firdaus, sampai Yerusalem baru.

Lukas 10:38-42
10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Marta sibuk melayani tetapi tanpa mendengar firman pengajaran benar, mau menjadi kepala, sehingga Yesus tidak ada tempat menjadi Kepala, melainkan ular yang menjadi kepala. Akibatnya adalah terkutuk, letih lesu, beban berat, susah payah, air mata.

Maria duduk di kaki Yesus untuk mendengar dan dengar-dengaran pada pengajaran benar = menghakimi diri sendiri.

Wahyu 1:15 
1:15 Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.

Kaki Yesus bagaikan tembaga, menunjuk penghukuman/ penghakiman.

Ulangan 28:23
28:23 Juga langit yang di atas kepalamu akan menjadi tembaga dan tanah yang di bawah pun menjadi besi.

Ini sama dengan menempatkan Yesus sebagai Kepala.

Matius 15:29-31, 34-35
15:29 Setelah meninggalkan daerah itu, Yesus menyusur pantai danau Galilea dan naik ke atas bukit lalu duduk di situ.
15:30 Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.
15:31 Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.
15:34 Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan kecil."
15:35 Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.

Duduk di bawah kaki Tuhan, mengaku tanah liat yang tidak layak, tidak mampu, maka hasilnya:
  1. Tangan belas kasih Tuhan mampu melindungi, memelihara hidup kita yang tidak berdaya di tengah kesulitan dunia.
  2. Kuasa kesembuhan dari penyakit jasmani, penyakit rohani, penyakit nikah.
  3. Kuasa untuk mengalahkan maut.

1 Korintus 15:25 
15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.

Ini sama dengan kuasa untuk mengubahkan kita sedikit demi sedikit, mulai dari jujur. Jujur soal pengajaran, jujur dalam mengaku dosa, jujur dalam segala hal. Kita menjadi rumah doa. Yang mustahil menjadi tidak mustahi. Sampai kita diubahkan menjadi sempurna.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 18 Desember 2014 (Kamis Sore)
    ... menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Jika kita bangsa kafir mendapat kasih karunia Tuhan maka kita selamat dari penghukuman Tuhan dan kita bisa menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Ibrani Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah agar jangan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Oktober 2010 (Senin Sore)
    ... dengan ajaran palsu yang membuat kering rohani. Petrus . Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering seperti kabut yang dihalaukan taufan bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat. iri hati kebencian tanpa alasan dendam dan sebagainya seperti Yusuf yang dimasukkan oleh kakak-kakaknya ke dalam sumur ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 September 2011 (Kamis Sore)
    ... segala pikiran jahat pembunuhan perzinahan percabulan pencurian sumpah palsu dan hujat. Tujuh kebanggaan secara lahiriah. Filipi - . Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah aku lebih lagi disunat pada hari kedelapan dari bangsa Israel dari ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 April 2014 (Minggu Pagi)
    ... penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan ayat Penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Imam Besar. ayat Penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Raja diatas segala raja. ayat Penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Hakim yang adil. ayat Penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga. ad. . Penampilan pribadi Yesus dalam ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 31 Oktober 2013 (Kamis Sore)
    ... Peta jaman mengungkapkan rencana penyelamatan Tuhan atas umatNya dari abad ke abad jaman ke jaman. Rahasia yang tersembunyi dari turunan ke turunan turun-temurun yaitu pengajaran tabernakel dan mempelai Kabar Mempelai dalam terang tabernakel yang diwahyukan Tuhan kepada Pdt. FG van Gessel Indo-Belanda . Keluaran Di dalam Kemah Pertemuan di depan tabir ...
  • Ibadah Raya Malang, 3 Februari 2013 (Minggu Pagi)
    ... doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun. Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya. Praktek roh jual beli adalah Beribadah melayani Tuhan hanya untuk mencari keuntungan jasmani. Banyak mulut. Wahyu - Dan kepada binatang itu diberikan mulut yang penuh kesombongan dan hujat kepadanya diberikan ...
  • Ibadah Raya Malang, 07 Juni 2015 (Minggu Pagi)
    ... kita seperti Yesus ad. . Seperti jalan rajawali di udara. Ini menunjuk tabiat Yesus sebagai Raja yang agung yang selalu memberi kekuatan dan kemenangan kepada kita. Yesaya - Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru mereka seumpama rajawali yang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 01 Maret 2020 (Minggu Siang)
    ... percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri sah hubungan sejenis nikah yang salah kawin lari kawin campur kawin cerai dan kawin mengawinkan . Kalau masih berbuat dosa--hidup dalam kegelapan-- berarti kita tidur dan saat Tuhan datang kita akan ketinggalan. Harus sungguh-sungguh kedatangan Tuhan sudah sangat dekat. Berbuat dosa dan puncaknya ...
  • Ibadah Doa Malang, 10 Juli 2012 (Selasa Sore)
    ... sebagai Raja segala raja adalah pelangi mahkota kemuliaan. Memahkotai Yesus dengan mahkota duri sama dengan mengolok-olok kemuliaan Yesus sebagai Raja. Kehidupan yang hatinya penuh dengan kenajisan dan kejahatan seperti duri maka perbuatan dan perkataannya akan memilukan hati Tuhan memedihkan hati orang tua membuat gembala berkeluh kesah sehingga doa penyautan terhalang. Akhirnya ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2009 (Minggu Sore)
    ... ibadah pelayanan yang bisa memuaskan Tuhan dimana ibadah pelayanan itu bukan dinilai dari perkara jasmani. Tapi yang benar adalah melakukan kehendak Tuhan buah Kebenaran. melakukan kehendak Tuhan buah Ketaatan. menyelesaikan pekerjaanNya buah Kesetiaan. Buah-buah inilah yang bisa memuaskan Tuhan. Dan kalau Tuhan dipuaskan maka Tuhan juga akan memuaskan kehidupan kita ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.