PENYERAHAN ANAKMazmur 92: 13-16 92:13.Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;
92:14. mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.
92:15. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
92:16. untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.
Sehebat apapun manusia di dunia--pandai, kaya, kedudukan tinggi dan sebagainya--, kita hanya seperti pohon kayu yang tumbuh di padang gurun. Kita mutlak membutuhkan air kehidupan dari sorga.
Air kehidupan bisa kita dapatkan dalam sistem penggembalaan.
Penyerahan anak sama dengan anak ditanam di Bait Tuhan; tergembala dengan benar dan baik bersama dengan orang tua; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Ini adalah sumber air kehidupan di padang gurun dunia:
- Ibadah raya= air kehidupan Roh Kudus.
- Ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci= air kehidupan firman pengajaran.
- Ibadah doa= air kehidupan kasih Allah.
Hasilnya:
- Seperti pohon aras--pohon yang kuat--yang tumbuh subur di Libanon, artinya menerima kekuatan ekstra dari Tuhan untuk bisa bertahan di padang gurun dunia, dan menang bersama Tuhan sampai pada kesempurnaan.
- Tumbuh seperti pohon korma dengan buah yang manis.
Artinya: mengalami kebahagiaan sorga di padang gurun dunia.
- Pada masa tua tetap berbuah, artinya: pembaharuan/keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yaitu jujur.
Jujur sama dengan menjadi rumah doa, yang gemar menyembah kepada Tuhan, dan doanya dijawab Tuhan untuk bisa bersaksi. Semuanya diatur oleh Tuhan, dan bisa memberitakan bahwa tidak ada kecurangan pada Tuhan--bisa menjadi saksi bahwa Tuhan tidak pernah menipu kita.
Dan saat Tuhan datang kembali, benar-benar diubahkan jadi sempurna seperti Yesus untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Tuhan memberkati.
IBADAH RAYASalam sejahtera dalam Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.
Wahyu 22: 6-21 menunjuk pada
tujuh peringatan/nasihat/teguran kepada sidang jemaat akhir zaman, supaya menjadi sempurna seperti Yesus dan tampil sebagai mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan masuk Yerusalem baru selamanya--angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan.
- Ayat 7= peringatan pertama: peringatan yang dikaitkan dengan kebahagiaan dalam menerima firman nubuat(diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 24 November 2024sampai Ibadah Raya Surabaya, 15 Desember 2024).
- Ayat 8-9= peringatan kedua: peringatan tentang penghormatan dan penyembahan(diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 18 Desember 2024sampai Ibadah Doa Surabaya, 08 Januari 2025).
- Ayat 10= peringatan ketiga; peringatan untuk tidak memeteraikan firman nubuat--firman pengajaran yang benar; wahyu dari Tuhan--, karena waktunya sudah singkat(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Januari 2025sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Januari 2025).
- Ayat 11-12= peringatan keempat: peringatan tentang dua macam arus di dunia: kesucian atau kenajisan. Kita harus tegas memilih (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 26 Januari 2025sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025).
- Ayat 13-16= peringatan kelima: peringatan tentang membasuh jubah. (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Februari 2025sampai Ibadah Doa Surabaya, 23 April 2025)
- Ayat 17= peringatan keenam: peringatan tentang tugas gereja Tuhan, yaitu bersaksi dan mengundang(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 April 2025sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Mei 2025).
- Wahyu 22: 18-21
22:18.Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkansesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
22:19.Dan jikalau seorang mengurangkansesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
22:20.Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21.Kasih karunia Tuhan Yesusmenyertai kamu sekalian! Amin.
Peringatan ketujuh: peringatan untuk siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali di awan-awan permai, yang dikaitkan dengan dua hal:
- Ayat 18-19= peringatan untuk tidak menambah dan mengurangi--merubah--firman nubuat/firman pengajaran yang benar.
Kalau mau bertemu Yesus di awan yang permai, kembali ke alkitab (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 18 Mei 2025sampai Ibadah Raya Surabaya, 22 Juni 2025).
Untuk kembali ke Firdaus kita harus kembali ke alkitab. Keadaan dulu dan sekarang harus sesuai dengan firman, bukan firman yang mengikuti.
- Ayat 21= peringatan untuk selalu hidup dalam kasih karunia Tuhan (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 29 Juni 2025).
AD. 7BAyat 20= gereja Tuhan harus selalu siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Kalau ketinggalan saat Yesus datang kembali, berarti semuanya sia-sia; gagal total dan binasa selamanya.
Tidak lulus ujian masih bisa diulang, tetapi kalau ketinggalan saat Yesus datang, tidak akan waktu lagi. Semuanya hanya gagal total dan binasa.
Karena itu,
kita harus hidup dalam kasih karunia Tuhan.
Kegunaan kasih karunia(diterangkan pada
Ibadah Pendalaman Alkitab, 02 Juli 2025):
- Menyelamatkan manusia berdosa (Titus 2: 11); hidup benar.
- Menyucikan (1 Petrus 1: 13-16); menjadi imam dan raja.
- Menyempurnakan (1 Petrus 5: 10); sempurna, sama mulia seperti Yesus. Menjadi mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai.
Sikap kita terhadap kasih karunia menentukan apakah kita selamat, disucikan, sampai sempurna atau tidak, bahkan kehilangan kasih karunia dan binasa.
Sikap terhadap kasih karunia:
- Tidak menyia-nyiakan kasih karunia Allah(diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 06 Juli 2025sampai Ibadah Raya Surabaya, 13 Juli 2025).
2 Korintus 6: 1-3
6:1. Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.
6:2. Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.
6:3. Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela.
- Tidak menjauhkan diri dari kasih karunia Tuhan; sama dengan tidak menolak kasih karunia Tuhan (diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 16 Juli 2025).
Ibrani 12:15
12:15. Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agarjangan tumbuh akar yang pahityang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
AD. 2
Kalau menjauhkan diri dari kasih karunia Tuhan pasti akan tumbuh akar yang tidak baik:
- Akar pahit(diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 16 Juli 2025)= kepahitan hati--iri hati, benci, dan dendam.
Contoh: Esau terhadap Yakub; Saul terhadap Daud. Esau dan Saul gagal total.
- Akar racun/ipuhyaitu meninggalkan Allah yang benar dan menuju pada ilah yang lain; sama dengan penyembahan berhala (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 20 Juli 2025).
Ulangan 29: 16-18
29:16. Sebab kamu ini tahu, bagaimana kita diam di tanah Mesir dan bagaimana kita berjalan dari tengah-tengah segala bangsa yang negerinya kamu lalui,
29:17. dan kamu sudah melihat dewa kejijikan dan berhala mereka, yakni kayu dan batu, emas dan perak itu, yang ada terdapat pada mereka.
29:18. Sebab itu janganlah di antaramu ada laki-laki atau perempuan, kaum keluarga atau suku yang hatinya pada hari ini berpaling meninggalkan TUHAN, Allah kita, untuk pergi berbakti kepada allah bangsa-bangsa itu; janganlah di antaramu ada akar yang menghasilkan racun atau ipuh.
Akibatnya: tidak bisa menyambut kedatangan Tuhan.
- Akar kejahatan, yaitu cinta akan uang (diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 23 Juli 2025).
1 Timotius 6: 9-10
6:9. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
6:10. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
- Akar busuk(diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2025sampai Ibadah Doa Surabaya, 06 Agustus 2025).
Yesaya 5: 24
5:24. Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHANsemesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.
Ad. 2Keluaran 29: 19-2029:19. Tetapi apabila seseorang pada waktu mendengar perkataan sumpah serapah ini menyangka dirinya tetap diberkati, dengan berkata: Aku akan selamat, walaupun aku berlaku degil--dengan demikian dilenyapkannya baik tanah yang kegenangan maupun yang kekeringan--
29:20. maka TUHAN tidak akan mau mengampuni orang itu, tetapi murka dan cemburu TUHAN akan menyala atasnya pada waktu itu; segenap sumpah serapah yang tertulis dalam kitab ini akan menghinggapi dia, dan TUHAN akan menghapuskan namanya dari kolong langit.
Akibatnya: kutukan--sumpah serapah--, dan namanya dihapus dari kolong langit--namanya dihapus dari kitab kehidupan--, berarti binasa selamanya.
Sekarang, penyembahan berhala artinya kita selalu memilih yang lain daripada Tuhan--ibadah pelayanan.
Keluaran 32: 8-932:8. Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
32:9. Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
'
anak lembu tuangan' = anak lembu emas.
Ayat 8 = bangsa Israel meninggalkan Allah yang benar dan berpaling kepada ilah lain yang dianggap benar.
Dulu, Israel menyembah anak lembu emas; sama dengan kekerasan hati. Kalau ada yang benar dan salah, selalu memilih yang salah--yang penting menguntungkan dan sebagainya. Itulah hati yang keras.
Berhala yang bertahan sampai hari ini adalah kekerasan hati.
1 Raja-raja 12: 28-2912:28. Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emasdan ia berkata kepada mereka: "Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
12:29. Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan.
Dulu, Israel membuat satu lembu emas, tetapi di zaman raja-raja dibuat dua lembu emas. Kekerasan hati semakin meningkat.
Kalau ibadah pelayanan dicampur dengan politik, akhirnya salah; menjadi lebih keras hati--dua lembu emas. Kerajaan Israel pecah menjadi dua; Kerajaan Yehuda dan kerajaan Israel. Yerusalem masuk dalam Kerajaan Yehuda. Supaya bangsa Israel tidak ke Yerusalem, akhirnya raja membuat dua anak lembu emas.
2 Raja-raja 10: 2910:29. Hanya, Yehu tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, yakni dosa penyembahan anak-anak lembu emasyang di Betel dan yang di Dan.
Yehu membunuh Izebel dan menghancurkan semua berhala, tetapi lembu emas tetap dipertahankan.
Artinya:
kekerasan hati masih bertahan, bahkan sampai hari ini untuk menghalangi perjalanan kita menuju Yerusalem baru--kerajaan surga.
Praktik berhala kekerasan hati dalam kehidupan sehari-hari:
- Menolak cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus. Tidak bisa melihat, tidak bisa mengerti cahaya injil tentang kemuliaan Kristus.
2 Korintus 4: 3-4
4:3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Berhala zaman ini= kekerasan hati.
Dua macam makanan rohani:
- Firman penginjilan/susu untuk jiwa-jiwa baru yang belum percaya Yesus.
Firman penginjilan sama dengan kabar baik--orang yang berdosa semestinya binasa, tetapi Tuhan menanggung kutukan/kebinasaan sampai selamat dan diberkati.
- Makanan keras/firman pengajaran untuk mendewasakan kerohanian.
Firman pengajaran sama dengan kabar mempelai--mempersiapkan kita menjadi mempelai wanita Tuhan, supaya siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai. Ini yang ditolak.
Penginjilan diterima--sudah selamat dan diberkati. Tetapi tidak mau disucikan; keras hati sampai menolak firman pengajaran.
Akibatnya: pelayan Tuhan kosong dari kabar mempelai; sama dengan menjadi kristen sekam.
Artinya: pelayan Tuhan yang beribadah melayani Tuhan tetapi hanya mencari perkara jasmani; hanya puas dengan berkat-berkat jasmani--kulit--, sehingga tidak mau disucikan oleh firman pengajaran. Ia tetap tinggal dalam dosa-dosa; tetap mempertahankan dosa.
Sekam hanya akan ditiup angin untuk dibakar di neraka selamanya.
Ini sama dengan kosong dari firman Allah.
- Melempar hamba Tuhan dengan batu= melawan gembala atau orang tua, sehingga hatinya tidak puas.
Keluaran 17: 3-4
17:3. Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"
17:4. Lalu berseru-serulah Musa kepada TUHAN, katanya: "Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!"
Ayat 3 = setelah Israel keluar dari Mesir--tidak lagi di cambuk dan dipaksa bekerja--, malah tidak bersyukur tetapi justru bersungut-sungut karena hatinya sekeras batu (ayat 4).
Melawan Musa; mau melempar Musa dengan batu--melawan orang tua, gembala. Inilah keras hati.
Keras hati= haus; tidak ada kepuasan; kering rohani; sama dengan kosong dari Roh Kudus.
Tandanya: mulutnya kering, yaitu bersungut-sungut, memfitnah, bergosip, dusta dan sebagainya.
Akibatnya: berhadapan dengan malaikat maut, sehingga binasa.
1 Korintus 10: 10-11
10:10. Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
10:11. Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.
'Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh' = dulu ini sudah menimpa bangsa Israel setelah keluar dari Mesir di padang gurun.
'dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba' = pada akhir zaman akan kembali lagi. Harus jaga hati dan mulut!
Bersungut-sungut sama dengan berhadapan dengan malaikat maut.
Kita saling mengaku dan mengampuni, kita akan berhadapan dengan Yesus, Imam Besar, dan kita mengalami pelayanan pendamaian. Hati damai sejahtera dan bahagia.
- Menyimpan dosa.
Yeremia 17: 1
17:1. "Dosa Yehuda telah tertulis dengan pena besi, yang matanya dari intan, terukir pada loh hati mereka dan pada tanduk-tanduk mezbah mereka
'pena besi, yang matanya dari intan' = menghadapi sesuatu yang keras.
Ia tidak mau mengaku dosa; tidak mau bertobat sampai tidak bisa bertobat.
Ini berarti kosong dari kasih Allah; tidak ada pengampunan dosa lagi. Ini seperti dosa ditulis di tanduk mezbah.
Dulu masih ada mezbah korban bakaran. Kalau melakukan dosa yang tidak disengaja, lari ke kota perlindungan lalu pegang tanduk mezbah. Kalau dosanya tidak disengaja, maka dosanya diampuni. Tetapi sekarang, kalau tidak mau mengaku dosa--tidak mau bertobat--, maka dosanya ditulis di tanduk mezbah, bagaimana mau diampuni? Sudah tidak ada pengampunan lagi.
Kalau ada kasih Allah, akan bisa mengaku dosa.
Ayub 41: 15
41:15. Hatinya kerasseperti batu, keras seperti batu kilangan bawah.
Mulai pasal 40: tentang buaya.
Buaya adalah gambaran dari Firaun.
Jadi, semakin menyimpan dosa, hati akan semakin keras sampai sekeras hati Firaun/Setan/batu kilangan.
Wahyu 18: 21
18:21. Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Sekeras batu kilangan artinya jika mempertahankan dosa cepat atau lambat akan jatuh dalam dosa Babel, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sejenis, nikah yang salah: kawin lari, kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).
Kawin campur dalam penginjilan berarti tidak satu iman; satu percaya Yesus dan satunya tidak percaya Yesus. Kalau dalam pengajaran tidak satu baptisan termasuk kawin campur--satu di bahtera Nuh--dikuburkan--, satu di bahtera yang lain. Tidak akan pernah ketemu.
Masuk dosa Babel berarti dipakai dalam pembangunan Babel; gereja palsu yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan yang akan dibinasakan--tenggelam di lautan api dan belerang.
Kita harus selalu hidup dalam kasih karunia Tuhan. Begitu di luar dari kasih karunia, ada akar pahit, akar racun--kekerasan hati. Pemberhalaan modern yang bertahan sampai sekarang ini adalah kekerasan hati.
Praktik kekerasan hati: menolak kabar mempelai--kosong dari firman Allah. Bagaikan sekam, hanya mencari perkara jasmani dan binasa. Lalu, haus; bersungut, mengomel,akhirnya berhadapan dengan malaikat maut dan binasa. Lalu, menyimpan dosa sampai hatinya sekeras hati Firaun. Menjadi batu sandungan; batu kilangan yang tenggelam dalam dosa babel sampai tenggelam dalam lautan api belerang.
Tuhan tidak rela manusia yang diciptakan-Nya hanya jadi batu kilangan yang ditenggelamkan di neraka selamanya.
Jalan keluarnya:
- Yesus sebagai batu hidup rela dibuang, artinya Dia rela mati di kayu salib--dianggap sebagai batu keras; terkutuk, jahat dan najis--untuk menjadikan kita semua yang batu keras menjadi batu hidup.
1 Petrus 2: 4
2:4. Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
Yesus rela dibuang, supaya kita membuang dosa kita.
Prosesnya:
- Oleh dorongan firman pengajaran yang benar, kita sadar akan dosa, menyesal, mengaku dosa-dosa kepada Tuhan dan sesama, maka Yesus mengampuni segala dosa kita.
Mikha 7: 18-19
7:18. Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?
7:19. Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.
Yesus membuang dosa kita di tubir-tubir laut--paling dalam dari laut--; dosa dibuang ke alam maut. Kita yang ada di alam maut dibebaskan oleh Tuhan.
Sesudah diampuni jangan berbuat dosa lagi. Kita bertobat, masuk baptisan air, dan hidup dalam kebenaran--batu keras ditenggelamkan di dalam baptisan air untuk dapat hidup baru.
- Setelah itu kita digembalakan.
Yohanes 10: 11
10:11. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanyabagi domba-dombanya;
Yesus, Gembala yang baik menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib untuk menggembalakan kita.
Kehidupan yang sudah hidup benar akan tergembala dengan benar dan baik.
Amsal 12: 26
12:26. Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.
Kita tekun dalam kandang penggembalaan; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--ruangan suci.
Di dalam kandang penggembalaan kita tidak diterkam oleh binatang buas; kita tidak bisa dijatuhkan dalam dosa-puncak dosa dan disesatkan oleh ajaran palsu, tetapi mengalami penyucian tubuh, jiwa, roh secara intensif, sehingga kita hidup dalam kesucian.
1 Petrus 2: 5
2:5. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidupuntuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Efesus 4: 11-12
4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12. untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Ayat 11= lima jabatan pokok, bisa dijabarkan yang lainnya. Termasuk tim doa--berdoa di rumah.
Kalau suci, kita akan diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus--jubah indah. Kita dipilih/diangkat jadi imam-imam dan raja-raja yang dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Imam dan raja adalah batu hidup.
"Jika digerakkan untuk ikut ibadah persekutuan, silakan ikut. Yang tinggal tetap ikuti tiga kali ibadah ditambah berdoa setiap hari (doa rantai). Kita berdoa supaya Tuhan bukakan firman dan terjadi gerakan gempar. Orang datang bukan karena takut, tetapi karena ingin mendengar firman pengajaran yang benar. Inilah fellowship yang benar. Jadi fellowship itu wajar; kalau kenyang (tidak mau makan), jangan dipaksa. Pesan guru saya sebelum meninggal: Jangan telepon orang untuk minta khotbah dan jangan paksa orang untuk datang. Kalau orang rindu pengajaran; lapar, tidak akan bisa ditahan. Mari kita semuanya dipakai dalam Fellowship sampai pembangunan tubuh Kristus yang sempurna."
Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
Jika dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus, kita menjadi batu hidup artinya Yesus sebagai kepala yang memberikan kehidupan kepada kita lewat kasih karunia-Nya, sehingga kita bisa hidup di mana saja, kapan saja, dan situasi apa saja.
Dalam tubuh Kristus semuanya bekerja. Kalau tidak bekerja akan dipotong. Semuanya harus menjadi imam dan raja.
- Yesus mencurahkan Roh Kudus.
Yohanes 16: 7
i16:7. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Yesus pergi= Yesus mati, bangkit, dan naik ke sorga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita. Ini kekuatan ekstra dari sorga bagi kita.
Hasilnya:
- Roh Kudus membaharuikehidupan kita dari manusia daging jadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari jujur.
Titus 3: 5
3:5. pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Jujur--tulus--sama dengan menjadi bayi yang baru lahir--tidak bisa apa-apa--; kita bergantung sepenuh pada kemurahan Tuhan.
Jujur sama dengan menjadi rumah doa. Kita selalu menangis kepada Tuhan; gemar menyembah Tuhan.
Kekurangan kita adalah tidak mau menyembah Tuhan.
Banyak menyembah! Serahkan semua kepada Tuhan!
Doa kita dijawab oleh Tuhan.
- Roh Kudus membuat kita tetap setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir apapun tantangannya.
Roma 12: 11
12:11. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyaladan layanilah Tuhan.
Sehebat apapun daging, pasti kendor. Yang mulai malas, minta Roh Kudus untuk menjamah.
- Roh Kudus membuat kita taatdengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
Roma 8: 15
8:15. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Kita hanya berseru: Ya Abba, ya Bapa.
Kalau tidak taat, akan kecewa.
Contoh: Abraham taat untuk mempersembahkan anaknya yang tunggal kepada Tuhan.
Taat, berarti pintu sorga terbuka. Kalau tidak taat, pintu akan tertutup.
Jika kita taat dengar-dengaran, kita akan mendapatkan pintu-pintu di dunia---pintu pelayanan, pekerjaan, masa depan.
Yang masih menghadapi pintu yang tertutup, periksa kejujuran. Harus menjadi rumah doa. Banyak menyembah hari-hari ini.
Lalu, jaga kesetiaan, jangan kendor.
Terakhir, ketaatan, pintu akan terbuka di dunia ini sampai pintu sorga terbuka.
Matius 7: 21
7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Kuyang di sorga.
Kalau pintu sorga terbuka, mulai sekarang kita akan merasakan suasana sorga di tengah kutukan dunia.
Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia; menjadi mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai--pintu sorga benar-benar terbuka bagi kita semuanya.
Kita butuh pengangkatan dari batu keras menjadi batu hidup. Yang belum diangkat, mari berdoa supaya bisa melayani. Yang sudah diangkat, kita butuh Roh Kudus untuk bisa melakukan pekerjaan sorga. Pekerjaan sorga tidak bisa dipikul oleh daging--kepandaian, kehebatan--, tetapi hanya bisa dipikul oleh kuasa Roh Kudus. Tuhan tolong kita semuanya. Pintu yang tertutup akan dibuka oleh Tuhan; yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Tuhan memberkati.