Salam sejahtera dalam Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.
Wahyu 22: 6-21 menunjuk pada
tujuh peringatan/nasihat/teguran kepada sidang jemaat akhir zaman, supaya menjadi sempurna seperti Yesus dan tampil sebagai mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan masuk Yerusalem baru selamanya--angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan.
- Ayat 7= peringatan pertama: peringatan yang dikaitkan dengan kebahagiaan dalam menerima firman nubuat(diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 24 November 2024sampai Ibadah Raya Surabaya, 15 Desember 2024).
- Ayat 8-9= peringatan kedua: peringatan tentang penghormatan dan penyembahan(diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 18 Desember 2024sampai Ibadah Doa Surabaya, 08 Januari 2025).
- Ayat 10= peringatan ketiga; peringatan untuk tidak memeteraikan firman nubuat--firman pengajaran yang benar; wahyu dari Tuhan--, karena waktunya sudah singkat(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Januari 2025sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Januari 2025).
- Ayat 11-12= peringatan keempat: peringatan tentang dua macam arus di dunia: kesucian atau kenajisan. Kita harus tegas memilih (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 26 Januari 2025sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025).
- Ayat 13-16= peringatan kelima: peringatan tentang membasuh jubah. (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Februari 2025sampai Ibadah Doa Surabaya, 23 April 2025)
- Ayat 17= peringatan keenam: peringatan tentang tugas gereja Tuhan, yaitu bersaksi dan mengundang(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 April 2025sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Mei 2025).
- Wahyu 22: 18-21
22:18.Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkansesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
22:19.Dan jikalau seorang mengurangkansesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
22:20.Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21.Kasih karunia Tuhan Yesusmenyertai kamu sekalian! Amin.
Peringatan ketujuh: peringatan untuk siap sedia untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali di awan-awan permai, yang dikaitkan dengan dua hal:
- Ayat 18-19= peringatan untuk tidak menambah dan mengurangi--merubah--firman nubuat/firman pengajaran yang benar.
Kalau mau bertemu Yesus di awan yang permai, kembali ke alkitab (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 18 Mei 2025sampai Ibadah Raya Surabaya, 22 Juni 2025).
Untuk kembali ke Firdaus kita harus kembali ke alkitab. Keadaan dulu dan sekarang harus sesuai dengan firman, bukan firman yang mengikuti.
- Ayat 21= peringatan untuk selalu hidup dalam kasih karunia Tuhan (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 29 Juni 2025).
AD. 7BAyat 20= gereja Tuhan harus selalu siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Karena itu,
kita harus hidup dalam kasih karunia Tuhan.
Kasih karunia adalah pemberian Tuhan lewat kurban Kristus yang sangat berharga kepada manusia berdosa yang sebenarnya tidak layak untuk menerimanya.
Jadi, semua manusia bisa menerima kasih karunia. Tinggal mau atau tidak.
Kegunaan kasih karunia(diterangkan pada
Ibadah Pendalaman Alkitab, 02 Juli 2025):
- Menyelamatkan manusia berdosa (Titus 2: 11); hidup benar.
- Menyucikan (1 Petrus 1: 13-16); menjadi imam dan raja.
- Menyempurnakan (1 Petrus 5: 10); sempurna, sama mulia seperti Yesus.
Sikap terhadap kasih karunia:
tidak menyia-nyiakan kasih karunia Tuhan.
2 Korintus 6: 1, 36:1. Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karuniaAllah, yang telah kamu terima.
6:3. Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela.
Menyia-nyiakan kasih karunia Tuhan sama dengan menjadi batu sandungan.
Dua macam batu sandungan:
- Dari dalam: mata, tangan, dan kaki (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 06 Juli 2025).
- Dari luar: yaitu tiga 'TA': takhta--kedudukan--, wanita--dosa babel--, dan harta--kekayaan.
ad. 2TAKHTAYehezkiel 18: 3018:30.Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan.
Yudas 1: 111:11. Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
Bilangan 16: 8-1116:8. Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi!
16:9. Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka,
16:10. dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?
16:11. Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?"
Batu sandungan sama dengan kedurhakaan
seperti Korah, yaitu memberontak untuk
menuntut pangkat atau kedudukan.
Kalau menuntut, tidak akan pernah puas--baik dalam rumah tangga, penggembalaan, fellowship, organisasi--, sehingga selalu mencari dan menuntut kedudukan sampai menghalalkan segala cara, bahkan berpolitik dalam gereja Tuhan.
Akibatnya: kehilangan kedudukan/takhta sorga.
Bilangan 16: 31-3216:31. Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka,
16:32. dan bumi membuka mulutnyadan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka.
Akibatnya: turun ke dunia orang mati.
Artinya: kedudukannya naik, tetapi kering rohani sampai mati rohani. Tandanya: selalu bersungut-sungut dan menyalahkan orang lain.
Kalau dibiarkan, akan timbul perbuatan-perbuatan dosa, bahkan kematian kedua di neraka selamanya, berarti kehilangan takhta/kedudukan di sorga.
Dalam pekerjaan dan sebagainya, jangan berpolitik; jangan menuntut kedudukan!
Kalau memang Tuhan angkat kita dalam pekerjaan untuk menjadi pimpinan, kita terima. Itu amanah dari Tuhan dan lakukan dengan baik. Tetapi jangan meminta atau mencari kedudukan apalagi menghalalkan segala cara.
"
Yang dipesankan guru dan gembala saya pendeta Pong: Jangan kamu mencari atau meminta kedudukan, tetapi kalau diberikan, kamu harus lakukan sebaik-baiknya sesuai dengan firman apapun resikonya."
WANITAWahyu 18: 2118:21. Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Matius 18: 1618:6. "Tetapi barangsiapa menyesatkansalah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangandiikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.
'
menyesatkan'= menyandung.
Batu sandungan di sini dikaitkan dengan
dosa Babel, yaitu
dosa makan minum(merokok, mabuk, narkoba), dan
kawin mengawinkan(tontonan yang tidak baik, percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah--perselingkuhan--, hubungan sejenis, nikah yang salah: kawin lari, kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).
Akibatnya: tenggelam di lautan dunia, artinya: hidupnya merosot di dunia baik jasmani, rohani, dan rumah tangga.
Kalau diteruskan, akan tenggelam di lautan api dan belerang; binasa selamanya di neraka.
HARTAYehezkiel 7: 197:19. Perak mereka akan dicampakkan ke luar dan emas mereka akan dianggap cemar. Emas dan peraknyatidak akan dapat menyelamatkan mereka pada hari kemurkaan TUHAN. Mereka tidak akan kenyang karenanya dan perut mereka tidak akan terisi dengannya. Sebab hal itu menjadibatu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan.
Emas dan perak jasmani--kekayaan jasmani--bisa menjadi sandungan kalau sudah menjadi berhala dalam hidup kita--ikatan terakhir dalam hidup kita.
Praktik menyembah kekayaan:
- Tidak setia bahkan meninggalkan ibadah pelayanankepada Tuhan untuk berburu harta benda; tidak tekun dalam kandang penggembalaan seperti Esau.
"Saya selalu berpesan kepada orang-orang yang harus bekerja di luar negeri, sekolah di luar negeri, luar kota, luar pulau: Jaga ketekunan dalam penggembalaan dan kesetiaan dalam ibadah pelayanan. Di mana saja, situasi apa saja tetap bertekun dalam penggembalaan. Inilah bukti yang kita sembah adalah Tuhan, bukan perak emas jasmani."
Jangan ketekunan dalam penggembalaan di manapun kita berada!
Tidak tekun sama dengan bukti bahwa kita tidak menyembah Tuhan lagi tetapi emas dan perak.
Nasihat tertinggi di akhir zaman adalah nasihat untuk tetap tekun dalam penggembalaan--saling menasihati supaya kita lebih giat dalam ibadah pelayanan.
"Sejak covid sudah ada kebiasaan untuk tidak beribadah, sampai sengaja tidak mau beribadah sekalipun ada waktu, kesempatan. Ini yang sangat berbahaya."
- Mencari uang dengan cara tidak halal; menyimpang dari iman/kebenaran termasuk menipu orang lain.
Kalau sudah ada godaan yang hasilnya tinggi, itu dipakai untuk memancing keinginan akan uang. Hati-hati terhadap sesuatu yang dilarang!
Menyimpang dari iman sama dengan menyiksa diri.
1 Timotius 6: 10
6:10. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglahbeberapa orang telah menyimpang dari imandan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Ini bukan hanya melanda orang yang membutuhkan uang, termasuk juga orang-orang yang kaya. Harus waspada!
- Kikir dan serakah.
Kolose 3: 5
3:5. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
Ini sama dengan menyembah uang/menyembah Antikris.
Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan mulai dari keluarga dekat baik secara rohani dan jasmani--kalau sudah bisa menjangkau, silakan, lebih besar lagi di dalam penggembalaan (jemaat), sampai antar penggembalaan.
Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Bisa memberi bukan bergantung pada kaya atau miskin, tetapi hati terikat uang atau tidak; menyembah Tuhan atau menyembah uang.
Contoh: jemaat Makedonia adalah jemaat yang miskin dan dalam pencobaan, tetapi masih bisa memberi.
Kalau menyembah Tuhan, kita akan bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan.
Menjadi sandungan atau tersandung sama-sama akan turun ke bawah sejak di bumi sampai turun ke lautan api dan belerang.
Kisah Rasul 3: 1-73:1. Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.
3:2. Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
3:3. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.
3:4. Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."
3:5. Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
3:6. Tetapi Petrus berkata: "Emas dan peraktidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
3:7. Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
Keadaan gereja Tuhan hujan awal dan hujan akhir adalah terikat pada keinginan akan uang; menyembah emas dan perak jasmani, sehingga emas dan perak menjadi batu sandungan bagi gereja Tuhan hujan awal dan hujan akhir.
Akibatnya: lumpuh secara rohani.
Artinya:
- Tidak bisa masuk pintu gerbang Indah; sama dengan tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Akibatnya: hidupnya tidak pernah indah, tetapi letih lesu, beban berat, susah payah, dan air mata.
Masuk pintu gerbang! Setia dalam ibadah! Itu yang membuat hidup kita menjadi indah pada waktunya. Indah atau tidak indah hidup kita tidak bergantung apapun dengan perkara dunia.
- 'meminta-minta'= tidak bisa memberi, sehingga pasti akan menjadi kikir dan sedekah.
Sebenarnya, kita datang beribadah bukan untuk mencari atau meminta berkat, tetapi untuk memberi kepada Tuhan: waktu, tenaga, pikiran, keuangan, sampai seluruh hidup kita.
Roma 12: 1
12:1. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmusebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
'mempersembahkan' = bukan meminta.
- Jatuh bangun dalam dosa babel dan mengalami kehancuran nikah dan buah nikah.
Takhta membuat turun, wanita membuat tenggelam, dan harta membuat lumpuh rohani.
Lumpuh= jatuh bangun dalam dosa kenajisan, sampai nanti tidak bisa masuk pintu gerbang kerajaan sorga, berarti tenggelam di lautan api dan belerang.
Karena itu
kita harus mengejar emas dan perak rohani, supaya tidak tersandung pada emas dan perak
Emas dan perak rohani artinya:
- Penebusan oleh darah Yesus.
1 Petrus 1: 18-19
1:18. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebusdari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1:19. melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Ini kelepasan dari dosa oleh darah Yesus; kelepasan dari dosa warisan yang kita warisi dari nenek moyang maupun dari dosa sendiri.
"Dosa warisan kami sekeluarga yaitu menyembah berhala; pergi ke kuburan (sejak dari kecil sudah diajarkan dari nenek moyang). Kalau mau ulangan, datang ke kuburan untuk minta pandai dan sebagainya."
1 Yohanes 1: 7, 9
1:7. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
1:9. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampunisegala dosa kita dan menyucikankita dari segala kejahatan.
Prosesnya: berdamai dengan Tuhan dan sesama.
Berdamai dengan Tuhan= mengaku dosa kepada Dia dengan sejujur-jujurnya. Jika diampuni oleh darah Yesus tidak berbuat dosa lagi.
Berdamai dengan sesama= saling mengaku dan mengampuni.
Ini sama halnya berlaku pada rumus nikah antara suami isteri--'seoranglaki-laki akan meninggalkan ayah ibunya, dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.'
1 (suami) + 1 (isteri) = 1--diantara suami isteri hanya ada tanda salib (berdamai). Jika dosa disingkirkan maka nikah menjadi satu. Selama masih ada dosa akan terpecah belah.
Kalau berdamai dengan Tuhan dan sesama, darah Yesus akan aktif untuk menutupi segala dosa kita sampai tidak ada bekasnya.
Artinya: Tuhan, Setan, dan orang lain tidak bisa menuduh kita dan diri sendiri tidak bisa merasa tertuduh. Kita kelihatan seperti tidak pernah berbuat dosa itu.
Darah Yesus juga aktif untuk menyucikan; sama dengan mencabut akar-akar dosa, sehingga kita tidak berbuat dosa lagi, tetapi hidup dalam kebenaran.
Inilah mengejar perak emas secara rohani; penebusan oleh darah Yesus. Begitu ada tuduhan dalam hati selesaikan!
Kalau hidup benar, kita akan bebas dari maut.
Amsal 11: 4
11:4. Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.
'Pada hari kemurkaan' = pada saat hari kedatangan Yesus kedua kali Dia sebagai Raja, Mempelai Pria surga untuk mengangkat kita, tetapi Dia juga sebagai Hakim untuk memurkai/menghukum dunia.
Kebenaran lebih berguna dari pada harta. Wariskan kebenaran kepada anak kita.
- Penyucian oleh firman pengajaran yang benar.
2 Timotius 2: 20-22
2:20. Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
2:21. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
2:22. Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
Emas dan perak yang diuji dengan api akan tambah murni. Tetapi kayu akan terbakar.
Harus mengejar perak dan emas, jangan melayani dengan kayu dan tanah (manusia daging)--pelayanan bersifat daging; hanya jasmani saja.
Inilah perbedaan dalam penggembalaan dan tidak dalam penggembalaan Dalam penggembalaan dididik sampai jadi perak emas. Kalau tidak dalam penggembalaan saat datang api akan terbakar habis.
Penyucian oleh pedang firman; penyucian imam-imam dan raja-raja oleh pedang firman.
Kita disucikan dari nafsu orang muda.
Nafsu orang muda adalah
- Dosa kenajisan= dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
- Pertengkaran--dosa kejahatan--= kebenaran diri sendiri--menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain yang benar, menyalahkan pengajaran yang benar.
2 Timotius 2: 23
2:23. Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
Seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar. Seorang yang suka bertengkar tidak boleh menjadi hamba Tuhan. Kalau bertengkar akan menjadi batu sandungan.
Dengan demikian kita bisa melayani Tuhan dalam kesucian, kesetiaan, keadilan, damai, dan kasih--'kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni'.
Inilah pelayanan kualitas sorgawi.
Pelayanan kita bisa mencapai garis akhir--sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Tuhan--bahkan sampai kekal selamanya.
- Tabiat ilahi.
Perak= penebusan sampai jujur.
Amsal 10: 20
10:20. Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.
Emas= taatdengar-dengaran--Yesus taat sampai mati di kayu salib.
Jujur dan taat = 'Ya Abba, Ya Bapa' .
Jujur dan taat sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan; menyeru nama Yesus. Kita menyembah Tuhan dengan hancur hati.
Tuhan akan mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita.
Hasilnya: orang lumpuh disembuhkan.
Artinya: Tuhan menyelesaikan semua masalah yang mustahil; sesuatu yang tidak beres menjadi selesai.
Lumpuh bisa berjalan, artinya kita mengalami pembaharuan hidup.
Kisah Rasul 3: 7-8
3:7. Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
3:8. Ia melonjak berdirilalu berjalankian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.
Dari lumpuh tidak bisa masuk Bait Allah, menjadi bisa masuk Bait Allah. Dari tidak setia menjadi setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan; bergemar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan seperti Dia bergemar pada kebun anggur-Nya.
Yesaya 5: 7
5:7. Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.
'kaum Israel' = Israel rohani.
Tuhan masih bergemar dalam kebun anggur-Nya sekalipun buahnya masam--onar, lalim, jahat. Bagaimana kita tidak bergemar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan?
Kalau sudah bosan dalam ibadah pelayanan, minta dijamah Tuhan dan serukan nama Yesus.
Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia; menjadi mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya.
Jangan tersandung oleh takhta, wanita, dan harta:
- Jangan cari kedudukan di dunia atau gereja Tuhan dengan cara tidak halal--berpolitik, tidak sesuai firman dan iman. Berdoa kepada Tuhan.
Kalau bekerja di kantor, bekerja yang baik, tunjukkan prestasi, dan berdoa kepada Tuhan.
- Hati-hati dengan dosa Babel!
- Cari emas dan perak rohani, yaitu penebusan, penyucian, dan kuasa nama Yesus yang menolong kita.
Ada apa-apa, sebut nama Yesus--'Yesus tolong'
Tuhan memberkati.