Salam sejahtera dalam Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.
Wahyu 22: 7-21 menunjuk pada
tujuh peringatan/nasihat/teguran kepada sidang jemaat akhir zaman, supaya menjadi sempurna seperti Yesus dan tampil sebagai mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan masuk Yerusalem baru selamanya--angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan.
- Ayat 7= peringatan pertama: peringatan yang dikaitkan dengan kebahagiaan dalam menerima firman nubuat(diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 24 November 2024sampai Ibadah Raya Surabaya, 15 Desember 2024).
- Ayat 8-9= peringatan kedua: peringatan tentang penghormatan dan penyembahan(diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 18 Desember 2024sampai Ibadah Doa Surabaya, 08 Januari 2025).
- Ayat 10= peringatan ketiga; peringatan untuk tidak memeteraikan firman nubuat--firman pengajaran yang benar; wahyu dari Tuhan--, karena waktunya sudah singkat(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Januari 2025sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Januari 2025).
- Ayat 11-12= peringatan keempat: peringatan tentang dua macam arus di dunia: kesucian atau kenajisan. Kita harus tegas memilih (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 26 Januari 2025sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025).
- Ayat 13-16= peringatan kelima: peringatan tentang membasuh jubah. (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Februari 2025sampai Ibadah Doa Surabaya, 23 April 2025)
- Ayat 17= peringatan keenam: peringatan tentang tugas gereja Tuhan, yaitu bersaksi dan mengundang(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 April 2025sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Mei 2025).
- Wahyu 22: 18-21
22:18.Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkansesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
22:19.Dan jikalau seorang mengurangkansesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
22:20.Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21.Kasih karunia Tuhan Yesusmenyertai kamu sekalian! Amin.
Peringatan ketujuh: peringatan untuk siap sedia untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali di awan-awan permai, yang dikaitkan dengan dua hal:
- Ayat 18-19= peringatan untuk tidak menambah dan mengurangi--merubah--firman nubuat/firman pengajaran yang benar.
Kalau mau bertemu Yesus di awan yang permai, kembali ke alkitab.
- Ayat 21= peringatan untuk selalu hidup dalam kasih karunia Tuhan.
AD. 7aJangan menambah dan mengurangi--merubah--firman nubuat/firman pengajaran yang benar!
Ayat 18 '
maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini' = hukuman-hukuman akan ditambahkan sampai binasa di neraka.
Ayat 19 '
maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan' = haknya diambil dari pohon kehidupan.
Firman nubuat atau firman pengajaran yang benar adalah
- Firman Allah yang diungkapkan/dibukakan rahasianya lewat ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.
- Firman Allah yang mengungkapkan dosa-dosa yang tersembunyi dalam sidang jemaat untuk menyucikan sidang jemaat--dosa yang tidak disadari--, dan juga menunjukkan keadaan sidang jemaat sedalam-dalamnya--dalam keadaan susah, mustahil, dan sebagainya--untuk ditolong Tuhan, bukan dipermalukan--sepatah kata firman bisa menolong.
- Firman Allah yang mengungkapkan segala sesuatu yang belum terjadi tetapi pasti terjadi pada akhir zaman terutama tentang:
- Penghukuman Tuhan atas dunia: tiga kali tujuh penghukuman, sampai kiamat, dan neraka.
- Kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai.
Karena itu firman nubuat sama dengan kabar mempelai.
Matius 25: 6
25:6. Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Kabar mempelai adalah satu-satunya kabar yang dibutuhkan pada tengah malam--akhir zaman--, di mana keadaan dunia paling gelap, yaitu keadaan paling sulit, jahat, sadis, najis, dan kering--tidak puas.
Akhir zaman adalah keadaan yang paling sulit, yang sudah bekerja banyak yang di PHK, bagaimana yang sedang mencari pekerjaan? Yang penting adalah pegang firman pengajaran. Dalam menghadapi zaman yang paling sulit ini, jangan berbuat dosa, dan hidup benar--kalau hidup benar, tidak akan pernah ditinggalkan oleh Tuhan.
Karena itu kita butuh kabar mempelai lebih dari semuanya. Hanya ini satu-satunya yang bisa menerangi kegelapan di akhir zaman.
Menghadapi kesulitan, kejahatan, dan kenajisan, lari pada kabar mempelai. Semakin banyak mendengar firman! Semakin kita disinari, kegelapan akan semakin hilang.
Sikap terhadap firman nubuat:
- Sikap negatif:
- Yohanes 6: 60-62, 66
6:60. Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
6:61. Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sunguttentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
6:62. Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?
6:66. Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diridan tidak lagi mengikut Dia.
Sikap dari murid-murid, yaitu bersungut-sungut saat mendengar firman pengajaran yang benar.
Mengapa? Karena terlalu lama, terlalu keras--menunjuk dosa-dosa--dan sebagainya.
Akibatnya:
- Tidak bisa menerima firman pengajaran yang benar, dan tidak bisa melihat kedatangan Yesus kedua kali(ayat 62).
Padahal firman diulang-ulang justru untuk melepaskan kita dari dosa.
- Mengundurkan diri dari firman pengajaran yang benar (ayat 66), berarti beralih pada ajaran palsu--dongeng.
2 Timotius 4: 3-4
4:3. Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Dongeng= tidak berdasarkan ayat dalam alkitab, tetapi dari cerita lama, penglihatan yang tidak jelas tujuan rohaninya dan sebagainya.
Ini berarti tidak lagi mengikut Yesus tetapi mengikut nabi-nabi palsu, sampai satu waktu menjadi sama dengan nabi palsu untuk dibinasakan selamanya.
- Matius 14: 3-4, 9-10
14: 3. Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya.
14: 4. Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!"
14: 9. Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya.
14: 10. Disuruhnya memenggal kepala Yohanesdi penjara
Ayat 4 = nikah yang tidak sah; nikah yang salah (kawin cerai dan sebagainya).
Sikap raja Herodes yaitu menolak firman pengajaran yang benar, yang menunjukkan dosa-dosa dalam nikah rumah tangga atau nikah rumah tangga yang salah.
Menolak= marah terhadap firman pengajaran yang benar.
Akibatnya: Herodes memenggal kepala Yohanes Pembaptis.
Ini berarti menjadi sama dengan Antikris--nanti Antikris akan menyiksa orang-orang kristen yang ketinggalan, terakhir sudah lemas baru dipancung kepalanya.
- Wahyu 22: 18-19
22:18. Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkansesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
22:19. Dan jikalau seorang mengurangkansesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
Banyak kehidupan yang menambah dan mengurangi firman nubuat; sama dengan merubah firman nubuat.
Firman yang benar hanya untuk didengar, dimengerti, diyakini dan dipraktikkan.
Amsal 30: 5-6
30:5. Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya.
30:6. Jangan menambahifirman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.
Firman di dalam alkitab adalah murni.
Menambah dan mengurangi firman nubuat sama dengan pendusta.
Ini berarti menjadi sama dengan setan, bapa pendusta.
Tetapi kalau tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran, firman akan menjadi perisai/perlindungan bagi kita dalam menghadapi akhir zaman yang paling gelap:
- Kita dilindungi dari kesulitan-kesulitan, sehingga kita tetap terpelihara.
- Kita dilindungi dari kejahatan, kesadisan di dunia, sehingga kita tetap damai sejahtera, enak dan ringan.
- Kita dilindungi dari kenajisan, sehingga kita tetap hidup suci.
Jadi, sikap negatif terhadap firman nubuat membuat kehidupan itu sama seperti Setan tritunggal yang akan dibinasakan selamanya di neraka.
Wahyu 20: 10
20:10. dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatangdan nabi palsuitu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
'Iblis' = Setan.
'lautan api dan belerang' = neraka.
'binatang'= Antikris.
Jadi, sikap terhadap firman nubuat menentukan nasib hidup kita di dunia sampai di akhirat.
Doakan supaya gembala bisa menyampaikan firman pengajaran yang benar!
- Sikap positif
Wahyu 1: 3
1:3. Berbahagialah ia yang membacakandan mereka yang mendengarkankata-kata nubuat ini, dan yang menurutiapa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Sikap positif yaitu kita harus membaca, mendengar firman nubuat dalam urapan Roh Kudus, sehingga bisa mengerti, percaya, dan melakukan firman nubuat.
Hasilnya:
- Berbahagia.
Di dalam ibadah, kita bahagia karena apa? Kalau bahagia saat mendengar dan taat dengar-dengaran kepada firman nubuat, itulah kebahagiaan sorga yang tidak bisa diganggu gugat oleh apapun di dunia termasuk penderitaan sekalipun.
- Kita memiliki sikap penundukan mempelai.
Karena mempraktikkan kabar mempelai, berarti mempunyai sikap penundukan mempelai.
Tiga contoh penundukanmempelai dari zaman ke zaman:
- Zaman Allah Bapa= dari Adam sampai Abraham, diwakili oleh Sarah--seorang ibu.
Kejadian 18: 11-15
18:11. Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.
18:12. Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?"
18:13. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
18:14. Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."
18:15. Lalu Sara menyangkal, katanya: "Aku tidak tertawa," sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman: "Tidak, memang engkau tertawa!"
Sarah mandul dan sudah mati haid; tidak mungkin lagi memiliki anak--pintu rahim tertutup rapat.
Firman pengajaran seringkali menunjukkan keadaan kita yang tersembunyi--di sini Sarah tertawa tetapi takut.
Sarah tertawa tetapi takut karena memiliki masalah yang mustahil--mandul dan mati haid.
Mungkin kita menghadapi sesuatu yang mustahil. Hadapi dengan penundukan terhadap firman! Jangan bersungut, menolak, atau merubah firman!
1 Petrus 3: 1, 5
3:1. Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
3:5. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
Penundukan istri adalah penundukan kepada suami yang tidak taat pada firman--suami yang bengis.
Artinya: banyak berdiam diri; koreksi diri; tidak mengajar dan memerintah laki-laki; tetap melakukan kewajiban seorang istri tanpa menuntut hak.
Sarah ada aib, tetapi ia tetap tunduk kepada suaminya.
Suami juga harus mengasihi istri seperti diri sendiri dan tidak berlaku kasar; anak taat pada orang tua.
Ini adalah penundukan terhadap firman pengajaran yang benar di dalam nikah rumah tangga.
Hasilnya:
- Kita mengalami perlindungan Tuhan terhadap dosa-dosa dan puncaknya dosa.
Dulu Sarah diberikan kepada laki-laki lain oleh Abraham, dan Sarah tunduk, tetapi Allah melindungi Sarah.
Kita tetap hidup dalam kebenaran dan kesucian, sehingga suami, istri, dan anak bisa dimenangkan. Semua yang tidak taat pada firman bisa dimenangkan, bukan diceraikan.
Nikah yang hancur menjadi nikah yang benar, suci, baik, dan satu di dalam Tuhan.
Semua bergantung pada sikap kita terhadap firman pengajaran yang benar.
- Mengalami pembukaan pintu rahim--Sarah bisa memiliki anak.
Artinya: segala masalah diselesaikan oleh Tuhan; ada jalan keluar dari segala masalah yang kita hadapi.
Pintu-pintu di dunia juga terbuka bagi kita.
Kalau tidak tunduk, pintu akan tertutup.
Absalom adalah seorang yang hebat, tetapi karena tidak tunduk kepada orang tua, hidupnya malah terkatung-katung tidak sampai di langit dan bumi. Apa yang dibanggakan justru membuat terkatung-katung.
- Zaman Anak Allah= dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali ke dalam dunia, diwakili oleh Maria--kaum muda.
Lukas 1: 38
1:38. Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Malaikat= gembala.
Dulu, Maria tunduk pada firman yang dibawa oleh malaikat.
Sekarang, kita harus tunduk pada firman penggembalaan; firman pengajaran yang benar, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, teratur, berkesinambungan, dan diulang-ulang untuk menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat. Kita tunduk apapun resikonya.
Dulu, Maria hamil tanpa menikah, berarti terancam risiko besar yaitu dirajam batu.
Penundukan pada firman memang harus menanggung risiko, karena tidak cocok dengan dunia, tetapi Tuhan akan membela.
Tidak usah takut kalau memang sesuai dengan firman! Tuhan, Gembala Agung yang akan menolong, membela, dan memelihara kita.
Hasilnya: Maria bisa melahirkan Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat.
Matius 1: 21
1:21. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Ini berarti pintu sorga terbuka; pintu rohani dan pintu keselamatan terbuka--pintu kebenaran, kesucian, dan kesempurnaan (halaman, ruangan suci, ruang maha suci).
Jadi, sikap kita terhadap firman penggembalaan menentukan kita masuk kerajaan sorga atau tidak.
Wahyu 21: 12
21:12. Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikatdan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.
Pintu sorga dijaga oleh malaikat--gembala.
Kalau menolak firman penggembalaan--tidak tunduk pada firman penggembalaan--, pintu surga tertutup dan mulai dari sekarang akan hidup dalam penghukuman Tuhan.
- Zaman Allah Roh Kudus= dari kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan Yesus kedua kali, diwakili oleh gereja mempelai, kita semua.
Wahyu 12: 1-3
12:1. Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2. Ia sedang mengandungdan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkania berteriak kesakitan.
12:3. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
Siapapun gereja Tuhan, dan apapun keadaan gereja Tuhan--hebat, kaya, miskin, pandai, bodoh dan sebagainya--, keadaannya sama yaitu perempuan yang mengandung dan hendak melahirkan.
Ini adalah keadaan yang sangat lemah; tidak berdaya; tidak bisa apa-apa.
Bahkan masih menghadapi naga merah padam yang besar.
Yang dibutuhkan adalah penundukan mempelai.
Kita harus mendengar dan praktik kabar mempelai.
Penundukan mempelai adalah penundukan dalam nikah rumah tangga--istri tunduk pada suami, suami mengasihi istri, anak taat pada orang tua--, tunduk pada pemerintah--ikut aturan pemerintah--, tunduk pada gembala, dan tunduk pada firman pengajaran yang benar dan murni.
Pada saat mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, saat itu Tuhan memberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar--firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus--untuk menghadapi naga merah padam.
Semakin kita disucikan, maka kedua sayap burung nasar akan semakin besar.
Wahyu 12: 6, 14
12:6. Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
12:14. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
'1260 hari'= tiga setengah tahun; 42 bulan.
Begitu Antikris menyerang kita, kita akan disingkirkan ke padang gurun dengan kedua sayap dari burung nasar yang besar, jauh dari mata Antikris.
Kegunaan kedua sayap burung nasar:
- Membawa kita dekat kepada Tuhan.
Keluaran 19: 4
19:4. Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawalidan membawa kamu kepada-Ku.
Kalau ada penundukan kepada firman pengajaran yang benar, kita akan semakin dekat dengan Tuhan.
Buktinya: diam dan tenang.
Mazmur 62: 2
62:2. Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
Dekat dengan Tuhan sama dengan diam dan tenang.
Diam= koreksi diri. Kalau ditemukan dosa, kita mengaku dosa dan bertobat.
Tenang= menguasai diri; tidak berharap pada yang lain tetapi hanya berharap kepada Tuhan--berdoa.
Bertobat dan berdoa, laut yang bergelora akan menjadi teduh.
Diam dan tenang= memanfaatkan kematian dan kebangkitan Tuhan. Yesus mati, kita bertobat; Yesus bangkit, kita tenang (berdoa).
Laut teduh artinya semua masalah mustahil selesai pada waktunya, dan kita mengalami damai sejahtera. Semua menjadi enak dan ringan sampai mencapai pelabuhan damai sejahtera--Yerusalem baru.
Kalau laut teduh arahnya akan pasti yaitu pelabuhan damai sejahtera.
- Menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata Antikris yang berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
Wahyu 12: 14
12:14. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Semakin dekat dengan Tuhan, kita semakin jauh dari Antikris sampai nanti kita tidak terlihat lagi oleh Antikris.
Kita dipelihara oleh firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci selama di padang gurun.
Perhatikan kebaktian pendalaman alkitab!
- Memberikan kekuatan ekstra kepada kita, sehingga kita tidak letih lesu, beban berat, susah payah, dan air mata--sayap terkulai.
Yesaya 40: 29-31
40:29. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
40:30. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
40:31. tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHANmendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Kita tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir.
Banyak sayap terkulai--musim dingin rohani--menjelang kedatangan Tuhan.
Minta uluran tangan Tuhan!
Buktimemiliki sayap burung nasar: setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan; tekun dalam penggembalaan; tekun dalam doa penyembahan.
Kedua sayap burung nasar yang besar juga sanggup mengangkat kita ke awan-awan yang permai.
Artinya: mengubahkan kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yaitu kuat teguh hati.
Artinya: tidak kecewa, putus asa, dan tinggalkan Tuhan apapun yang terjadi tetapi tetap menantikan kedatangan Tuhan kedua kali.
Mungkin ada gangguan sedikit--sakit, masalah ekonomi dan sebagainya--, tetapi tetap kuat teguh hati.
Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia; menjadi mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersorak: Haleluya. Kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru selamanya.
Minta uluran tangan Tuhan--dua sayap burung nasar--! Pintu-pintu akan terbuka: pintu jasmani, pintu rohani, sampai pintu sorga terbuka bagi kita.
Tuhan memberkati.