PENYERAHAN ANAKKeluaran 2: 1-62:1.Seorang laki-laki dari keluarga Lewikawin dengan seorang perempuan Lewi;
2:2.lalu mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya.
2:3.Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil;
2:4.kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia.
2:5.Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya.
2:6.Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."
Musa lahir sebagai anak laki-laki yang cantik/elok.
Artinya: menyenangkan hati Tuhan, sesama, sampai pada kesempurnaan, yaitu mempelai wanita sorga yang bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan permai.
Syarat mencapai cantik/elok:
- Ayat 1= nikah orang tua harus sungguh-sungguh dalam kesatuan.
Lewi dengan Lewi artinya sepadan; satu iman, satu baptisan, satu penggembalaan, dan satu pelayanan.
- Ayat 2= disembunyikan tiga bulan lamanya.
Kisah Rasul 19: 8
19:8.Selama tiga bulanPaulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajardengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.
Artinya: harus dibawa masuk dalam firman pengajaran yang benar, sehingga bisa menghadapi dari dosa, puncak dosa dan ajaran palsu yang menyesatkan/membimbangkan--tetap berpegang teguh dan taat pada firman, sehingga hidup benar dan suci di dalam Tuhan.
- Ayat 3= harus dimasukkan dalam kerajang, artinya: masuk kandang penggembalaan, sehingga ada perlindungan dari firman pengajaran yang benar dan Roh Kudus--dulu keranjang dipakal dengan gala-gala dan ter--, supaya air dari sungai Nil tidak bisa masuk.
Kalau air sungai Nil, lama kelamaan akan tenggelam.
Ini kesalahan gereja. Seringkali kesenangan dunia dibawa masuk dalam gereja, sehingga tenggelam.
Harus tergembala, sehingga dunia dengan segala pengaruhnya tidak bisa masuk.
Pengaruh dunia seperti kesibukan, kesulitan dan lain-lain membuat kita tidak setia dalam ibadah pelayanan. Yang dihantam lebih dulu adalah gembala.
Tidak setia= tidak mengasihi Tuhan; tidak taat.
Kalau di dalam penggembalaan, kita akan tetap setia dan taat sampai Tuhan datang kembali.
- Sungai Nil menunjuk pada pengalaman kematian.
Kita harus masuk pengalaman salib; sengsara daging karena Yesus bukan dosa, supaya mendapatkan hikmat kebijaksanaan dari Tuhan.
Kalau bijaksana, kita akan dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--'orang bijaksana membangun rumah di atas batu karang'
- Ayat 6= banyak menyembah kepada Tuhan untuk menyerahkan kekurangan dan kelemahan termasuk kemustahilan--dulu diumumkan bayi laki-laki Ibrani harus mati. Jangan putus asa dan kecewa!
Menangis kepada Tuhan sampai tangan belas kasih-Nya menggendong, memandikan, dan menyempurnakan kita. Kita siap untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Jaga nikah, firman pengajaran, penggembalaan, dan pengalaman salib, ditambah banyak menangis kepada Tuhan!
Tuhan memberkati.
IBADAH RAYASalam sejahtera dalam Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.
Wahyu 22: 6-21 menunjuk pada
tujuh peringatan/nasihat/teguran kepada sidang jemaat akhir zaman, supaya menjadi sempurna seperti Yesus dan tampil sebagai mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan masuk Yerusalem baru selamanya--angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan.
- Ayat 7= peringatan pertama: peringatan yang dikaitkan dengan kebahagiaan dalam menerima firman nubuat(diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 24 November 2024sampai Ibadah Raya Surabaya, 15 Desember 2024).
- Ayat 8-9= peringatan kedua: peringatan tentang penghormatan dan penyembahan(diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 18 Desember 2024sampai Ibadah Doa Surabaya, 08 Januari 2025).
- Ayat 10= peringatan ketiga; peringatan untuk tidak memeteraikan firman nubuat--firman pengajaran yang benar; wahyu dari Tuhan--, karena waktunya sudah singkat(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Januari 2025sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Januari 2025).
- Ayat 11-12= peringatan keempat: peringatan tentang dua macam arus di dunia: kesucian atau kenajisan. Kita harus tegas memilih (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 26 Januari 2025sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025).
- Ayat 13-16= peringatan kelima: peringatan tentang membasuh jubah. (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Februari 2025sampai Ibadah Doa Surabaya, 23 April 2025)
- Ayat 17= peringatan keenam: peringatan tentang tugas gereja Tuhan, yaitu bersaksi dan mengundang(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 April 2025sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Mei 2025).
- Wahyu 22: 18-21
22:18.Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkansesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
22:19.Dan jikalau seorang mengurangkansesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
22:20.Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21.Kasih karunia Tuhan Yesusmenyertai kamu sekalian! Amin.
Peringatan ketujuh: peringatan untuk siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali di awan-awan permai, yang dikaitkan dengan dua hal:
- Ayat 18-19= peringatan untuk tidak menambah dan mengurangi--merubah--firman nubuat/firman pengajaran yang benar.
Kalau mau bertemu Yesus di awan yang permai, kembali ke alkitab (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 18 Mei 2025sampai Ibadah Raya Surabaya, 22 Juni 2025).
Untuk kembali ke Firdaus kita harus kembali ke alkitab. Keadaan dulu dan sekarang harus sesuai dengan firman, bukan firman yang mengikuti.
- Ayat 21= peringatan untuk selalu hidup dalam kasih karunia Tuhan (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 29 Juni 2025).
AD. 7BAyat 20= gereja Tuhan harus selalu siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Karena itu,
kita harus hidup dalam kasih karunia Tuhan.
Kasih karunia adalah pemberian Tuhan lewat kurban Kristus yang sangat berharga kepada manusia berdosa yang sebenarnya tidak layak untuk menerimanya. Dalam salib Tuhan tidak ada minus tetapi selalu surplus.
Kegunaan kasih karunia(diterangkan pada
Ibadah Pendalaman Alkitab, 02 Juli 2025):
- Menyelamatkan manusia berdosa (Titus 2: 11); hidup benar.
- Menyucikan (1 Petrus 1: 13-16); menjadi imam dan raja.
- Menyempurnakan (1 Petrus 5: 10); sempurna, sama mulia seperti Yesus. Menjadi mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai.
Yang menentukan adalah sikap terhadap kasih karunia. Kalau sikapnya salah, maka tidak selamat, tidak suci dan tidak sempurna, berarti ketinggalan saat kedatangan Yesus.
Sikap terhadap kasih karunia:
- Tidak menyia-nyiakan kasih karunia Allah(diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 06 Juli 2025sampai Ibadah Raya Surabaya, 13 Juli 2025).
2 Korintus 6: 1-3
6:1. Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.
6:2. Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.
6:3. Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela.
- Tidak menjauhkan diri dari kasih karunia Tuhan; sama dengan tidak menolak kasih karunia Tuhan (diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 16 Juli 2025).
Ibrani 12:15
12:15. Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agarjangan tumbuh akar yang pahityang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
AD. 2
Kalau menjauhkan diri dari kasih karunia Tuhan pasti akan tumbuh akar yang tidak baik:
- Akar pahit(diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 16 Juli 2025).
- Akar racun(diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 20 Juli 2025).
- Akar kejahatan, yaitu cinta akan uang (diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 23 Juli 2025).
1 Timotius 6: 9-10
6:9. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
6:10. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
- Akar busuk.
Yesaya 5: 24
5:24. Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHANsemesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.
Ad. 4Akar busuk yaitu kehidupan yang menolak atau melawan firman pengajaran yang benar; sama dengan tidak mau diisi dengan firman pengajaran yang benar, sehingga
tampil seperti sekam. Di luarnya bagus, tetapi tidak ada isinya--kosong.
Artinya:
- Hanya diisi dengan perkara dunia--kekayaan, kepandaian, dan sebagainya--, tetapi tidak mau diisi dengan firman pengajaran yang benar; tidak ada nilai rohani.
- Hanya diisi dengan kebusukan, yaitu dosa-dosa dan puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sejenis, nikah yang salah: kawin lari, kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).
Akibatnya: hanya dibakar dan dibinasakan selamanya di neraka.
Oleh sebab itu,
kita harus menggunakan kasih karunia Tuhan, supaya kita bisa diisi dengan firman pengajaran yang benar.
Kita menjadi pelayan Tuhan yang
tampil seperti gandum sampai gandum yang matang--sempurna seperti Yesus, dan masuk lumbung Yerusalem baru.
Sekam dan gandum, berarti nanti akan
terjadi pemisahan. Mungkin sekarang masih bersama-sama--satu rumah, satu gereja dan sebagainya--, tetapi nanti bisa terpisah; satu terangkat, dan satu tertinggal.
Satu waktu akan terjadi pemisahan antara sekam dan gandum
lewat penampian.
Penampian= kegoncangan-kegoncangan di segala bidang yang terjadi di dunia: ekonomi dan sebagainya.
Kalau ditampi. Gandum akan tinggal tetap sampai masuk lumbung; sedangkan sekam akan terbang dan dibakar dengan api.
Dua kali penampian:
- Penampian oleh Yesus.
Matius 3: 12
3:12. Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."
Tujuannya adalah
- Memisahkan sekam dari gandum.
- Menyucikan dan memurnikansampai tidak bercacat cela, sempurna seperti Yesus--gandum yang matang.
Maleakhi 3: 1-3
3:1. Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
3:2. Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logamdan sepertisabun tukang penatu.
3:3. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
Yesus menyucikan dan memurnikan kita dengan dua hal:
- Sabun tukang penatu--mencuci pakaian diulang-ulang maju mundur, maju mundur.
Artinya: firman pengajaran yang benar untuk menyucikan pakaian atau solah tingkah laku kita--perbuatan sehari-hari--, dan menyucikan pakaian pelayanan kita.
Prosesnya: lewat pemberitaan firman pengajaran yang benar, yang diulang-ulang oleh seorang gembala; sama dengan firman penggembalaan.
Firman penggembalaan menyucikan kita dari perbuatan dosa dan puncaknya dosa, sehingga menjadi perbuatan suci.
Pakaian pelayanan disucikan dari noda malas dan jahat. Kalau malas/tidak setia, pasti akan jahat. Ini noda yang melekat pada pakaian pelayanan.
Pakaian pelayanan disucikan menjadi setia dan baik.
Kita hanya berbuat baik sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.
Kalau tingkah laku dan pelayanan disucikan, kita akan menerima pakaian putih berkilau-kilauan--pakaian mempelai. Ini berarti gandum mulai matang.
- Api tukang pemurni logam= nyala api siksaan.
Sudah suci, masih harus mengalami percikan darah supaya bisa menjadi gandum yang matang.
Percikan darah= sengsara daging karena Yesus bukan dosa.
Contoh: sengsara karena kebenaran, ibadah pelayanan dan sebagainya.
Kalau mengalami percikan darah, kita harus banyak menyembah Tuhan--dupa.
Tujuannya adalah terjadi shekinah glory.
"Ada yang mengatakan kepada saya: Om, sebelum dalam pengajaran saya bahagia, mengapa dalam pengajaran saya begini? Untuk ditingkatkan. Dalam percikan darah, rohaninya meningkat dari ruangan suci menuju ruangan maha suci. Dulu imam besar membawa darah dan dupa. Saat menghadapi nyala api siksaan, harus banyak menyembah (membawa dupa). Ini yang banyak lupa."
Kalau tidak banyak menyembah, saat mengalami percikan darah akan kecewa dan putus asa.
Karena itu harus banyak menyembah. Darah ditambah dupa akan terjadi shekinah glory.
Kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari jujur. Ini adalah gandum yang matang.
Ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar.
Saat Yesus datang kembali, kita akan diubahkan jadi sempurna, sama mulia seperti Yesus. Kita tidak salah dalam perkataan. Kita menjadi gandum yang matang, yang boleh masuk lumbung kerajaan surga; Yerusalem baru.
Penampian dari Yesus bukan untuk menghancurkan kita. Kita mengalami kegoncangan-kegoncangan sampai tidak kuat. Kalau sudah tidak kuat berarti percikan darah sudah memuncak, harus banyak menyembah, ditambah doa puasa, doa semalam suntuk. Kalau tidak berdoa, tidak akan kuat.
"Tadi ada kesaksian dari Jerman. Orang yang jahat, najis, kotor, tidak layak, tetapi bisa mendengarkan firman, digembalakan, mengikuti ibadah doa dan sebagainya, sampai dia mengalami keubahan hidup."
- Penampian oleh Setan.
Lukas 22: 31-32
22:31. Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamuseperti gandum,
22:32. tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
Tujuannya: menggugurkan/menjatuhkan iman anak Tuhan.
Dua macam kejatuhan:
- Jatuh dalam dosa.
Kalau sudah bimbang saat menghadapi goncangan, pasti akan jatuh dalam dosa, artinya berbuat dosa dan puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan).
Dan ini terjadi dalam sekejap. Hati-hati!
- Jatuh dalam pencobaan, artinya: saat menghadapi masalah justru menyelesaikan dengan berbuat dosa.
Contoh: korupsi untuk membayar hutang.
Bersungut-sungut dalam pencobaan sudah jadi tanda jatuh dalam pencobaan.
Kalau diteruskan, akan menghujat Tuhan dan mencari jalan keluar sendiri di luar firman, sehingga hancur dan binasa, bahkan menyangkal Tuhan--pindah agama. Ini akibat dari penampian Setan.
Lukas 22: 32-34
22:32. tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
22:33. Jawab Petrus: "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!"
22:34. Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku."
Sikap menghadapi penampian oleh Setan:
- Sikap Tuhan: (ayat 32)
- Yesus mati, bangkit, dan naik ke sorga untuk duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa. ia tampil sebagai Imam Besar dan Gembala Agung yang menaikkan doa syafaat bagi kita ditambah doa penyahutan dari gembala manusia, supaya kita tidak gugur dari iman.
- Tuhan tampil sebagai Imam Besar yang menyampaikan firman pengajaran yang benar dan diulang-ulang--makanan bagi domba-domba--, supaya kita tergembala dengan benar dan baik. Kita selalu ada di kandang penggembalaan; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa dijamah dan digugurkan oleh Setan tritunggal.
Tetapi begitu keluar dari kandang, akan langsung jatuh.
Ibrani 2: 17-18
2:17. Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2:18. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
'maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya' = Yesus menjadi manusia yang tidak berdosa, supaya bisa menolong manusia.
'maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai'= 'dapat' berarti tidak ada batasan.
Yesus, Imam Besar yang berdoa syafaat dan memberi makanan bagi domba-domba, sama dengan:
- Yesus Imam Besar mengulurkan dua tangan setia dan belas kasih-Nya untuk mendamaikan dosa manusia.
Yesus menyelesaikan dosa-dosa yang merupakan beban terberat manusia, sehingga kita merasa damai sejahtera. Semua jadi enak dan ringan.
Meski masalah belum selesai, tetapi kalau kita bisa memandang Yesus dan tergembala, hati kita akan damai. Kita tidak terganggu lagi oleh masalah kita.
Usaha tetap kita lakukan, tetapi kita serahkan semuanya kepada Tuhan.
- Ayat 18= Tuhan mengulurkan tangan setia dan belas kasih-Nya untuk dapat menolong kita tepat pada waktunya; tidak terlalu cepat dan tidak terlambat.
Ibrani 4: 16
4:16. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Pertolongan Tuhan seperti menolong orang yang hampir tenggelam--dapat dan tepat pada waktunya.
Hanya Yesus yang dapat menolong kita apapun kebutuhan kita.
Memikirkan masalah sampai stres sama dengan jatuh dalam pencobaan.
" Saya selalu ingat saat beli tanah di Malang. Saya berdoa terus seperti mimpi. Saya tidak punya uang tetapi saya berdoa terus selama 25 tahun. Ada yang menertawakan saat didengar tetangga. Saya mau menawar malu. Saya bertanya satu kali, lalu tidak ditelepon lagi karena terlalu murah menawarnya. Tetapi akhirnya bisa, tepat pada waktunya. Kurang waktu 1-2 minggu harus dilunasi, saya cepat-cepat jual rumah. Tiba-tiba, Tuhan dapat menolong, inilah pengalaman saya. Tidak bisa diceritakan tetapi harus dialami, baru percaya. Tuhan dapat dan tepat menolong kita."
- Sikap kita:
- Kita harus diisi dengan firman penggembalaan, artinya mendengar dan dengar-dengaran pada firman penggembalaan untuk memberi kekuatan ekstra kepada kita, sehingga kita bisa mengalahkan kuasa Setan.
Ini sama dengan pengisian gandum--firman pengajaran ditambah dengan perjamuan suci.
- Banyak menyembah Tuhan. Kita selalu ada hubungan dengan Tuhan; bisa ditambah dengan doa satu jam, doa rantai, doa puasa, doa semalam suntuk.
Makan firman dan berdoa, sama dengan mengulurkan tangan iman kepada Tuhan; kita hidup dalam tangan belas kasih Tuhan, dan mujizat pasti terjadi.
Contoh: Petrus.
Yohanes 21: 18-19
21:18. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmudan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19. Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
'Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki'= kalau kerohaniannya masih muda/kecil, hanya mengikuti kehendaknya sendiri. Tidak diisi firman, malah diisi perkara dunia. Kalau melawan firman diisi akar busuk.
Saat Petrus jatuh dalam pencobaan, ia menyangkal Yesus tiga kali--Petrus takut disalibkan seperti Yesus. Seharusnya ia binasa selamanya--menyangkal Allah Bapa, Anak Allah dan Allah Roh Kudus.
Tetapi untung ada kokok ayam, artinya saat Petrus mendengarkan firman penggembalaan yang diulang-ulang dalam tiga macam ibadah pokok, maka Petrus bisa sedih; ia sadar, menyesal, dan mengaku segala dosanya. Petrus mendapatkan pengampunan dari Tuhan dan tidak berbuat dosa lagi. Ia kembali hidup benar.
Dan Petrus bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan; hidup dalam tangan belas kasih Tuhan sampai namanya tertulis di tembok Yerusalem baru.
Saat kita jatuh dalam pencobaan dan sebagainya, mari dengar firman sampai bisa mendorong kita untuk menyembah Tuhan! Tuhan akan menolong kita.
Kalau ada dosa, diakui, banyak menyembah dan Tuhan akan menolong kita.
Yesaya 36: 12
36:12. Tetapi juru minuman agung berkata: "Adakah tuanku mengutus aku untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di atas tembok, yang memakan tahinya dan meminum air kencingnya bersama-sama dengan kamu?"
Ini keadaannya sudah terlalu miskin.
Yesaya 37: 1, 6-7, 14-17, 36
37:1. Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.
37:6. berkatalah Yesaya kepada mereka: "Beginilah kamu katakan kepada tuanmu: Beginilah firman TUHAN: Janganlah engkau takut terhadap perkataan yang kaudengar yang telah diucapkan oleh budak-budak raja Asyur untuk menghujat Aku.
37:7. Sesungguhnya, Aku akan menyuruh suatu roh masuk di dalamnya, sehingga ia mendengar suatu kabar dan pulang ke negerinya; Aku akan membuat dia mati rebah oleh pedang di negerinya sendiri."
37:14. Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHANdan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.
37:15. Hizkia berdoadi hadapan TUHAN, katanya:
37:16. "Ya TUHAN semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.
37:17. Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya TUHAN, dan lihatlah; dengarlah segala perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mencela Allah yang hidup.
37:36. Keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!
Hizkia menghadapi kepungan dari raja Sanherib, sehingga menghadapi krisis total di segala bidang.
Saat itu Hizkia datang ke rumah Tuhan untuk:
- Mendengarkan firman Tuhan, sehingga mendapatkan kekuatan baru--kuat teguh hati.
- Berdoa menyembah Tuhan.
Hizkia mengulurkan tangan kepada Tuhan, maka Tuhan mengulurkan tangan kepada Hizkia, sehingga musuh yang kuat--masalah mustahil--jadi bangkai; tidak berarti.
Dalam penampian, yang penting datang ke rumah Tuhan; dengar firman, dengar-dengaran dan banyak berdoa menyembah Tuhan. Dalam menghadapi apapun juga, Tuhan akan tampil sebagai Imam Besar yang berdoa dan memberi makan bagi domba-domba. Ia mendamaikan dosa-dosa dan dapat menolong kita.
Apapun yang terjadi saat ini, Tuhan akan menolong kita.
Sebaliknya, dari bangkai--Lazarus--bisa dibangkitkan jadi tentara besar. Mungkin kita sudah seperti bangkai yang tidak berguna dalam jasmani dan rohani, tetapi kalau mau mendengar firman dan menyembah Tuhan, kita akan dibangkitkan jadi tentara besar, yaitu imam dan raja yang dipakai Tuhan untuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Mustahil jadi tidak mustahil.
Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia; menjadi mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita jadi gandum yang matang. Kita bersorak: Haleluya Kita masuk Yerusalem baru.
Ada uluran tangan Tuhan dan kita ulurkan tangan kepada Tuhan.
Tuhan memberkati.