Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.

Wahyu 22: 6-21 menunjuk pada tujuh peringatan/nasihat/teguran kepada sidang jemaat akhir zaman, supaya menjadi sempurna seperti Yesus dan tampil sebagai mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan masuk Yerusalem baru selamanya--angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan.

  1. Ayat 7= peringatan pertama: peringatan yang dikaitkan dengan kebahagiaan dalam menerima firman nubuat(diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 24 November 2024sampai Ibadah Raya Surabaya, 15 Desember 2024).

  2. Ayat 8-9= peringatan kedua: peringatan tentang penghormatan dan penyembahan(diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 18 Desember 2024sampai Ibadah Doa Surabaya, 08 Januari 2025).

  3. Ayat 10= peringatan ketiga; peringatan untuk tidak memeteraikan firman nubuat--firman pengajaran yang benar; wahyu dari Tuhan--, karena waktunya sudah singkat(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Januari 2025sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Januari 2025).

  4. Ayat 11-12= peringatan keempat: peringatan tentang dua macam arus di dunia: kesucian atau kenajisan. Kita harus tegas memilih (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 26 Januari 2025sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025sampai Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025).

  5. Ayat 13-16= peringatan kelima: peringatan tentang membasuh jubah. (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Februari 2025sampai Ibadah Doa Surabaya, 23 April 2025)

  6. Ayat 17= peringatan keenam: peringatan tentang tugas gereja Tuhan, yaitu bersaksi dan mengundang(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 April 2025sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Mei 2025).

  7. Wahyu 22: 18-21
    22:18.Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkansesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
    22:19.Dan jikalau seorang mengurangkansesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
    22:20.Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
    22:21.Kasih karunia Tuhan Yesusmenyertai kamu sekalian! Amin.

    Peringatan ketujuh: peringatan untuk siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali di awan-awan permai, yang dikaitkan dengan dua hal:

    1. Ayat 18-19= peringatan untuk tidak menambah dan mengurangi--merubah--firman nubuat/firman pengajaran yang benar.
      Kalau mau bertemu Yesus di awan yang permai, kembali ke alkitab (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 18 Mei 2025sampai Ibadah Raya Surabaya, 22 Juni 2025).
      Untuk kembali ke Firdaus kita harus kembali ke alkitab. Keadaan dulu dan sekarang harus sesuai dengan firman, bukan firman yang mengikuti.

    2. Ayat 21= peringatan untuk selalu hidup dalam kasih karunia Tuhan (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 29 Juni 2025).

AD. 7B

Ayat 20= gereja Tuhan harus selalu siap sedia untuk menantikan dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

Banyak kesibukan di akhir zaman seperti dinubuatkan di kitab Keluaran. Saat Israel akan keluar dari Mesir, jerami disuruh cari sendiri.
Memang sibuk, tetapi jangan lupa untuk berjaga-jaga dalam menantikan kedatangan Yesus kedua kali.

Karena itu, kita harus hidup dalam kasih karunia Tuhan.
Kasih karunia adalah pemberian Tuhan lewat kurban Kristus yang sangat berharga kepada manusia berdosa yang sebenarnya tidak layak untuk menerimanya.
Jadi, semua manusia bisa menerima kasih karunia. Tinggal mau atau tidak.

Kegunaan kasih karunia(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab, 02 Juli 2025):

  1. Menyelamatkan manusia berdosa (Titus 2: 11); hidup benar.

  2. Menyucikan (1 Petrus 1: 13-16); menjadi imam dan raja.

  3. Menyempurnakan (1 Petrus 5: 10); sempurna, sama mulia seperti Yesus. Menjadi mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus di awan-awan permai.

Sikap terhadap kasih karunia:

  1. Tidak menyia-nyiakan kasih karunia Allah(diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 06 Juli 2025sampai Ibadah Raya Surabaya, 13 Juli 2025, dan Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 17 Juli 2025).

    2 Korintus 6: 1-3
    6:1. Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.
    6:2. Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.
    6:3. Dalam hal apapun kami tidak
    memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela.

  2. Tidak menjauhkan diri dari kasih karunia Tuhan; sama dengan tidak menolak kasih karunia Tuhan (diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 16 Juli 2025).

    Ibrani 12:15
    12:15. Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.

AD. 2
Kalau menjauhkan dari kasih karunia Tuhan pasti akan tumbuh akar yang tidak baik:

  1. Akar pahitkarena mempertahankan iri hati, kebencian tanpa alasan, dan dendam, mulai dari keluarga--suami isteri, anak orang tua, kakak adik.
    Ini sama dengan menolak urapan Roh Kudus (diterangkan pada Ibadah Doa Surabaya, 16 Juli 2025).

    Akibatnya: menimbulkan kerusuhan--tidak ada damai sejahtera tetapi hanya gosip, fitnah dan lain-lain--dan kecemaran--tidak suci.

    Tidak damai dan tidak suci, berarti tidak bisa melihat Tuhan, tetapi melihat manusia, dunia dan sebagainya yang membawa pada kebinasaan.

  2. Akar racun.
    Ulangan 29: 18
    29:18. Sebab itu janganlah di antaramu ada laki-laki atau perempuan, kaum keluarga atau suku yang hatinya pada hari ini berpaling meninggalkan TUHAN, Allah kita, untuk pergi berbakti kepada allah bangsa-bangsa itu; janganlah di antaramu ada akar yang menghasilkan racun atau ipuh.

    'untuk pergi berbakti kepada allah bangsa-bangsa itu' = bangsa Kanaan; bangsa kafir.

    Kalau akarnya beracun--semuanya beracun termasuk buahnya juga beracun--akan berakhir pada kematian rohani.

Ad. 2
Mengapa ada akar racun?Karena meninggalkan Tuhan dan pergi kepada berhala-berhala lain.

Contoh: umat Israel.
Yeremia 2: 13
2:13. Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.

'yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air' = kering.

Dua macam kesalahan umat Tuhan:

  1. Meninggalkan Tuhan sebagai sumber air hidup.
    Penampilan Tuhan berbeda-beda; terkadang Ia menampilkan diri sebagai roti hidup, pokok anggur yang benar dan sebagainya.

    Meninggalkan Tuhan sebagai sumber air hidup. Artinya: meninggalkan sumur penggembalaan/kandang penggembalaan.

    Dulu, Tuhan memperlihatkan Musa kerajaan sorga, lalu Ia perintahkan Musa untuk membuat kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel.
    Tabernakel terdiri dari tiga ruangan: halaman--keselamatan; kebenaran--, ruangan suci--kesucian--, dan ruangan maha suci--kesempurnaan.

    Kita sudah benar dan selamat tetapi belum sempurna.
    Jadi, kita harus berada di ruangan suci--kandang penggembalaan; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Inilah sumber air kehidupan.

    Tiga macam ibadah pokok:

    • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
      Ini adalah sumber air kehidupan Roh Kudus.

    • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
      Ini adalah sumber air kehidupan kasih Allah.

    • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
      Ini adalah sumber air kehidupan firman pengajaran.

    Di dalam kandang penggembalaan kita mengalami air kehidupan Roh Kudus, firman, dan kasih Allah, sehingga tidak pernah kering rohani tetapi selalu dipuaskan. Kita selalu mengalami kepuasan sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun, sehingga kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan dan bersaksi. Kita mengundang kehidupan yang kering di padang gurun dunia untuk masuk kandang penggembalaan, dan mengalami sumber air kehidupan dari sorga: firman, Roh Kudus, dan kasih Allah.

    Meninggalkan Tuhan, sumber air kehidupan sama dengan tidak mau tergembala, sehingga pasti mengalami kekeringan rohani--di padang gurun tidak ada air.

    Kekeringan rohani bisa dideteksi dari perkataan sia-sia: bersungut, berdusta, gosip, fitnah, dan hujat--menghujat pengajaran yang benar dan membela pengajaran yang tidak benar.
    Menghadapi gelora lautan dunia seringkali kita iman kita goncang. Seperti yang dialami murid-murid yang perahunya diombang-ambing angin ribut, saat Tuhan datang malah dibilang hantu--pengajaran benar dibilang salah. Saat hantu yang datang dibilang itu Tuhan--ajaran salah dibilang benar dan didukung.

    Jika badai menimpa hidup kita, jangan panik. Kalau panik/bimbang/takut, Setan akan datang, sehingga kita salah pilih dalam pengajaran. Pengajaran benar dikatakan: salah. Pengajaran palsu dikatakan: benar. Ini berarti tenggelam dan binasa selamanya. Kita harus hati-hati!

    Amsal 17: 14
    17:14. Memulai pertengkaranadalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai.

    (terjemahan lama)
    17:14. Permulaan perkelahian itu seumpama air tiris, sebab itu tinggalkanlah akan perbantahan dahulu dari pada ia menjadi
    air bah yang bergelora.

    Kalau sudah kering, akan timbul pertengkaran, dan badai datang--mengundang air bah.
    Hati-hati dengan perkataan!

    Dan celakanya, setelah badai datang, justru panik/bimbang, sehingga salah pilih: ajaran benar dikatakan: salah, ajaran palsu dikatakan: benar, sehingga membawa pada kebinasaan.

  2. Menggali sumur kering.
    Yeremia 2: 13
    2:13. Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untukmenggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.

    2 Petrus 2: 17
    2:17. Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.

    Menggali sumur kering artinya: meninggalkan firman pengajaran yang benar dan beralih pada ajaran palsu yang menyesatkan dan membinasakan.

    2 Petrus 2: 1
    2:1. Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesatyang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaanatas diri mereka.

    'Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah' = sejak perjanjian lama.
    'memasukkan pengajaran-pengajaran sesat'= memasukkan dengan pelan-pelan.
    Semua pengajaran dianggap sama saja, padahal sudah berbeda.
    Sekarang sudah bisa kita rasakan. Kalau pengajaran sudah berbeda sekalipun hanya sedikit saja, sulit akan bertemu (semakin hari semakin tidak bertemu).
    'yang membinasakan' = bukan hanya dosa yang membinasakan, pengajaran palsu juga bisa membinasakan.

    Kalau berbuat dosa zinah dan sebagainya, jatuh di depan pintu surga, sehingga tidak bisa masuk surga. Tetapi kalau pengajaran palsu, arah kerajaan sorga disesatkan sehingga tidak bisa masuk sorga.

    Praktik ajaran palsu:

    • Firman Allah yang diilmiahkan--dijadikan pengetahuan.
      1 Timotius 6: 20
      6:20. Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,

      Akibatnya: seringkali melemahkan bahkan mematikan iman. Menimbulkan kebimbangan, keraguan sampai mematikan iman.

      Yang benar adalah firman merupakan ilham/wahyu dari Tuhan, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab--pembukaan rahasia firman.

    • Firman dijadikan dongeng.
      1 Timotius 4: 6-7
      4:6. Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini.
      4:7. Tetapi jauhilah
      takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.

      Dongeng adalah sesuatu yang tidak bisa dipastikan kebenarannya.
      Firman dijadikan dongeng artinya firman diterangkan bukan berdasarkan ayat-ayat dalam alkitab. Tujuannya adalah mengenakkan daging dan membuat kerohanian tidur seperti sepuluh gadis sampai mabuk.

      Tidur rohani= tidak aktif dalam ibadah pelayanan.
      Mabuk= berbuat dosa dan puncaknya dosa.

      Dua dongeng nenek-nenek tua:

      1. Izebel= ajaran palsu yang mengizinkan wanita mengajar dan memerintah laki-laki--wanita menjadi kepala dari laki-laki.

        Wahyu 2: 19-20
        2:19. Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
        2:20. Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita
        Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajardan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

        1 Timotius 2: 11-12
        2:11. Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
        2:12. Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.

        Perikop: mengenai sikap orang laki-laki dan perempuan dalam ibadah jemaat.

        Wanita menjadi kepala bagi laki-laki sama dengan Hawa memberikan buah terlarang pada Adam.

        Akibatnya: Tuhan tidak bisa menjadi kepala, tetapi yang menjadi kepala adalah ular/naga merah padam--Setan dengan roh najis di udara yang mengarahkan gereja Tuhan pada dosa makan minum dan mengawinkan; pembangunan Babel/gereja palsu.
        Yang benar adalah Tuhan adalah kepala dari laki-laki dan laki-laki adalah kepala dari perempuan.

      2. Babel= ajaran palsu yang mengajarkan tentang kemakmuran dan hiburan daging, tetapi tanpa penyucian.

        Wahyu17: 4-5
        17:4. Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
        17:5. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babelbesar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

        Akibatnya: dosa-dosa berkembang sampai pada puncaknya dosa. Ia dipakai dalam pembangunan Babel, gereja palsu yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan.

      Wahyu 2: 19-20
      2:19. Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
      2:20. Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

      Pekerjaannya maju, tetapi sayang, ada wanita Izebel dan Babel, sehingga sama-sama menuju pada pembangunan Babel.

Akibatmeninggalkan Tuhan dan menggali sumur kering:
Yeremia 2: 18
2:18. Dan sekarang, apakah untungmu untuk pergi ke Mesir, hendak meminum air sungai Nil? Dan apakah untungmu untuk pergi ke Asyur, hendak meminum air sungai Efrat?

'sungai Efrat' = di Babel.

  1. Minum air sungai Nil. Sungai Nil di Mesir.
    Nil menunjuk pada pengaruh dunia.
    Artinya: kena pengaruh dunia; keracunan oleh dunia; terpengaruh oleh dunia, sehingga tidak setia bahkan meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan(Ulangan 29:18).

    Kalau dari air kehidupan--digembalakan--, maka akar menyerap firman, Roh Kudus, kasih Allah, sehingga akar semakin benar dan kokoh.
    Tetapi kalau menyerap yang kering, maka menjadi akar beracun.

    Yakobus 4: 4
    4:4. Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan duniaadalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

    Kalau diteruskan, akan meninggalkan penyembahan yang benar kepada Tuhan, dan menyembah lembu emas.

    Pengaruh dunia: kesibukan, kesukaan, kesusahan, pergaulan dan sebagainya.

    Menyembah lembu emas= keras hati; berarti racun sudah masuk sampai ke jantung hati.

  2. Minum air sungai Efrat di Babel.
    Artinya: terpengaruh oleh dosa Babel, yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan--jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa (dosa makan minum--merokok, mabuk, narkoba--dan kawin mengawinkan--dosa percabulan, tontonan yang tidak baik).

    Jangan coba-coba! Sekali mencoba, akan terjerat oleh dosa Babel! Kalau sudah kena, harus tegas supaya terlepas sehingga tidak terpisah dengan Tuhan.

    Hati-hati! Percabulan juga masuk dalam gereja Tuhan seperti Hofni dan Pinehas.

Kalau sudah minum air sungai Nil dan sungai Efrat, pasti akan ketinggalan saat Yesus datang kembali, dan binasa selamanya.

Sikap yang benar: kita harus tetap berada di sumur penggembalaan sampai Yesus datang kembali, dan menuju penggembalaan terakhir di Yerusalem baru; tidak ada setetespun air mata.

Wahyu 7: 17
7:17. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan merekadan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari matamereka."

Harus bertekad sungguh-sungguh untuk melawan dosa!
Bertekad juga untuk tekun dalam penggembalaan sampai Tuhan datang! Harus tegas dan bertekad!

Contoh: Musa.
Keluaran 2: 15-16, 21
2:15. Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur.
2:16. Adapun imam di Midian itu mempunyai
tujuh anak perempuan. Mereka datang menimba air dan mengisi palungan-palungan untuk memberi minum kambing domba ayahnya.
2:21. Musa bersedia tinggal di rumah itu, lalu diberikan Rehuellah
Zipora, anaknya, kepada Musa.

'lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur' = penggembalaan.
'Firaun' = gambaran setan. Setan mengejar kita lewat pencobaan, dosa, ajaran palsu.

Musa dikejar Firaun lewat dosa, ajaran palsu.
Yang paling aman adalah sumur penggembalaan. Kita bisa duduk-duduk. Inilah cara Tuhan menolong kita.
Penggembalaan banyak dihantam oleh Setan.

Sumur penggembalaan bukan hanya melindungi kita dari Setan tetapi sampai kita menjadi mempelai (ayat 21). Jangan tinggalkan penggembalaan!

Setan tritunggal selalu mengejar anak Tuhan lewat pencobaan yang mustahil supaya gugur dari iman, dosa dan puncaknya dosa, dan ajaran palsu untuk menjatuhkan dan menyesatkan bahkan menghancurkan kerohanian sampai ketinggalan saat Yesus datang kembali.

"Saudara yang dalam pencobaan, mau lari ke mana? Jangan lari-lari, tetapi duduk di tepi sumur penggembalaan. Pasti Tuhan tolong."

Kembali pada penggembalaan apapun yang sedang kita hadapi! Kita harus tergembala dengan benar dan baik.

Kegunaan sumur penggembalaan:

  1. Tempat melarikan diri dari kejaran Firaun dan pasukannya--Setan dengan segala tipu daya dan senjatanya--, sehingga kita tidak bisa dijamah dan dilihat oleh Firaun (Setan tritunggal).

    Sekarang kalau kita digembalakan, bukan hanya tidak bisa dijamah tetapi sampai tidak bisa dilihat, sebab ada Gembala Agung yang memonitor kita.

  2. Tempat duduk-duduk sampai berbaring (Mazmur).
    Artinya: tempat yang membuat kita damai, tenang, dan teduh, sehingga kita tidak merasakan lagi apa-apa yang daging rasakan: ketakutan, kekuatiran, kenajisan dan sebagainya.

    Kita sudah menyerahkan segalanya kepada Tuhan, sehingga Tuhan menanggung semuanya, dan kita merasakan kasih Tuhan dalam hidup kita.

    Semua menjadi enak dan ringan sekalipun belum ditolong.

  3. Ayat 21= tempat pertemuan mempelai--Musa sebagai mempelai pria dan Zipora sebagai mempelai wanita.
    Dalam kandang penggembalaan kita sedang dibentuk terus menerus untuk menjadi mempelai wanita sorga.

    Prosesnya:

    1. Menimba air banyak-banyak.
      Keluaran 2: 17, 19
      2:17. Maka datanglah gembala-gembala yang mengusir mereka, lalu Musa bangkit menolong mereka dan memberi minum kambing domba mereka.
      2:19. Jawab mereka: "Seorang Mesir menolong kami terhadap gembala-gembala, bahkan ia
      menimba air banyak-banyakuntuk kami dan memberi minum kambing domba."

      Artinya: mendengar firman pengajaran yang benar, yang diulang-ulang oleh seorang gembala sampai taat dengar-dengaran. Mendengarkan firman, mengerti, percaya sampai praktik firman.

      Efesus 5: 25-27
      5:25. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
      5:26. untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan
      memandikannya dengan air dan firman,
      5:27. supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat
      kudus dan tidak bercela.

      Mengapa harus menimba air banyak-banyak? Untuk memandikan. Kalau hanya minum segelas itu firman penginjilan. Kalau firman pengajaran harus banyak, supaya bisa mandi.

      Setelah dimandikan dalam baptisan air, dilanjutkan dimandikan dalam air hujan firman pengajaran yang diulang-ulang.

      Kita disucikan dan diubahkan secara tubuh, jiwa, dan roh, terutama terhadap enam dosa yang mendarah daging dalam hidup kita.
      Harus ditenggelamkan dalam baptisan air dan air hujan firman pengajaran yang benar, baru bisa lepas dari enam dosa yang mendarah daging.

      1 Korintus 5: 11
      5:11. Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul(1), kikir(2), penyembah berhala(3), pemfitnah(4), pemabuk(5)atau penipu(6); dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

      Mengikat tubuh: cabul dan mabuk (dosa makan minum dan kawin mengawinkan), sehingga tidak bisa melekat pada Tuhan.

      Mengikat jiwa--menjadi tabiat--: kikir, pemfitnah, dan penipu.
      Kikir= tidak bisa memberi.

      Mengikat roh= penyembah berhala.

      Kita tetap menyembah Tuhan dan beribadah melayani Dia apapun yang terjadi dalam hidup kita seperti Sadrakh, Mesakh, dan Abednego.

      Kalau disucikan dari enam dosa yang mendarah daging, kita hidup dalam kesucian.

    2. Makan bersama= masuk persekutuan.
      Keluaran 2: 20
      2:20. Ia berkata kepada anak-anaknya: "Di manakah ia? Mengapakah kamu tinggalkan orang itu? Panggillah dia makan."

      Jadi, dalam persekutuan yang diutamakan adalah makanan rohani; harus ada firman pengajaran.
      Persekutuan dimulai dari nikah, harus ada firman pengajaran.

      Kita bersekutu dengan Tuhan= mengasihi Tuhan lebih dari semua--taat dan setia.
      Bersekutu dengan sesama= mengasihi sesama seperti diri sendiri--saling mengasihi.

      Suci, setia, taat, dan saling mengasihi, kita akan diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

      Suci dan setia berkobar-kobar, kita akan menjadi biji mata Tuhan sendiri. Kita dilindungi dan dipelihara langsung oleh Tuhan di tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi tiga setengah tahun.

    3. Masuk perjamuan kawin Anak Domba--menikah.
      Keluaran 2: 21
      2:21. Musa bersedia tinggal di rumah itu, lalu diberikan Rehuellah Zipora, anaknya, kepada Musa.

      Dari tujuh gadis--suci, setia, taat, dan saling mengasihi--dipilih satu, yaitu Zipora karena ada kelebihan.

      Zipora artinya burung kecil. Yang dibutuhkan burung kecil adalah suaranya, itulah suara penyembahan kepada Tuhan. Ini nilai tambahnya.

      Roh Kudus menolong kita untuk menyembah Tuhan dengan hancur hati--keluhan-keluhan tak terucapkan--sampai bisa berbahasa roh seperti yang diajarkan oleh Roh Kudus.
      Kita mengaku segala kekurangan, ketidakberdayaan dan kelemahan kita; mengaku tidak layak; kita hanya bergantung pada belas kasih Tuhan yang tak terbatas.

      Kita mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia mengulurkan tangan-Nya untuk melakukan apa saja bagi kita. Biar Tuhan bekerja.

      Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersorak: Haleluya. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malam Session II Malang, 14 Juni 2011 (Selasa Malam)
    ... Syur tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air. Sampailah mereka ke Mara tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara. Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa kata mereka Apakah yang akan kami ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Juni 2014 (Selasa Sore)
    ... dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu untuk menelan Anaknya segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. Yesaya Tua-tua dan orang yang terpandang itulah kepala dan nabi yang mengajarkan dusta itulah ekor. Ekor naga menunjuk ajaran palsu gosip dll. Ekor naga juga menunjuk ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 07 Oktober 2015 (Rabu Sore)
    ... menunjuk pada percikan darah penyucian terakhir sehingga kita bisa menjadi rumah doa. Kita masih membahas jalan supaya kita bisa menjadi rumah doaDARI PIHAK TUHAN. Apa yang harus disucikan--diusir--dari dalam hati dan kehidupan kita--Bait Allah--supaya kita menjadi rumah doa Matius 'mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah' penyucian terhadap ...
  • Ibadah Raya Malang, 28 November 2021 (Minggu Pagi)
    ... dosa lagi setiap orang yang tetap berbuat dosa tidak melihat dan tidak mengenal Dia. Kenyataannya semua manusia telah berbuat dosa sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Bagaimana supaya manusia lepas dari dosa dan hidup dalam kebenaran Kita harus mengaku dosa pada Tuhan dan sesama dengan sejujur-jujurnya dan setelah diampuni jangan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 24 November 2013 (Minggu Sore)
    ... nabi Zakharia. Nubuat nabi Zakharia tentang orang-orang yang meratap saat melihat Yesus yang tertikam digenapkan kali pada saat Yesus mati diatas kayu salib sudah terjadi . Lukas - . Sejumlah besar orang mengikuti Dia di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia . Yesus berpaling kepada mereka dan berkata Hai puteri-puteri ...
  • Ibadah Doa Malang, 04 November 2008 (Selasa Sore)
    ... korban Kristus . JADI gereja Tuhan yang menanti kedatangan Tuhan harus selalu bersekutu dan menghargai korban Kristus mau memikul salib. Filipi - Sebaliknya sekarang malah banyak orang yang menolak salib menjadi seteru salib. Orang seperti ini pikirannya hanya tertuju pada perkara dunia. Praktek memikul salib menderita bersama Tuhan Petrus - ...
  • Ibadah Doa Malang, 15 September 2009 (Selasa Sore)
    ... kita sudah bisa mengerti firman. Kisah Rasul berdoa dan memberi sedekah kepada sesama juga bernilai rohani hasilnya adalah Tuhan mengingat kita Tuhan memelihara kita Mazmur membela dan melindungi kita. Matius orang muda yang kaya ini diberi kesempatan untuk bisa memberi pada Tuhan dan sesama. Tetapi sayang dia tidak bisa memberi. Tidak bisa ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 Desember 2018 (Minggu Siang)
    ... . Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus dan banyak orang mati karena air itu sebab sudah menjadi pahit. Ini adalah peniupan SANGKAKALA KETIGA--penghukuman yang ketiga dari Anak Allah atas dunia-- jatuhlah dari langit sebuah bintang besar menyala-nyala seperti obor yang bernama Apsintus--KEPAHITAN-- diterangkan mulai dari ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 23 Desember 2008 (Selasa Pagi)
    ... oleh apipanggilan Tuhanperlengkapan dari Tuhan. ad. . Penyucian oleh apiKeluaran - . Yeremia . Maleakhi - . Ini menunjuk pada penyucian oleh api firman yang menghasilkan Murni bagaikan perak dan emas. Perak menunjuk pada penebusan sampai lidah tidak bersalah Amsal . Emas menunjuk pada iman yang teruji. Hamba Tuhan yang imannya teruji tidak akan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Mei 2009 (Senin Sore)
    ... atas hidup kita. Tujuannya untuk mengangkat bangsa kafir menjadi imam dan raja. untuk mengganti kutuk jadi berkat Abraham untuk bangsa-bangsa kafir. Jadi imam mendapat prioritas utama untuk mengalami berkat Abraham atas kehidupan kita. Maleakhi - kita harus waspada sebab seorang imam disini bisa kehilangan berkat dan jadi kutukan apabila imam ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.