Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Matius 24:29-30, keadaan pada masa kedatangan Tuhan kedua kali:
  1. Terjadi kegoncangan dan kegelapan di bumi, atau badai maut yang akan menenggelamkan bumi beserta isinya, termasuk anak-anak Tuhan yang tidak sungguh-sungguh.
  2. Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Raja di atas segala raja, sebagai Mempelai Laki-laki Surga.
Jadi, Yesus tampil dalam kemuliaan untuk menolong gereja Tuhan dalam badai maut di dunia; bahkan sampai saat antikris datang, kita akan ditolong oleh kuasa kemuliaan Tuhan.

Ada 2 macam kuasa kemuliaan Tuhan:
  1. Kuasa kemuliaan di atas gunung.
  2. Kuasa kemuliaan dalam dua sayap burung nazar = kuasa kemuliaan dalam firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus.
ad. 2. Kuasa kemuliaan dalam dua sayap burung nazar.
Kegunaan kuasa kemuliaan dalam dua sayap burung nazar ini adalah untuk menyempurnakan gereja Tuhan.

Filipi 3:12-14
.
Banyak kerinduan kita untuk mendapatkan sesuatu di dunia, tetapi kita harus mengejar kesempurnaan seperti Yesus. Sebab segala sesuatu yang kita peroleh di dunia, tanpa kesempurnaan hanya akan hancur dan binasa.

Syarat menuju kesempurnaan:
  1. Berlari-lari, yaitu menggunakan kecepatan burung nazar untuk mencapai kesempurnaan.
    Lot berlari-lari dari Sodom-Gomora untuk mencapai pegunungan.
    Kita tidak boleh lagi berlambat-lambat!

  2. Jangan menoleh ke belakang.
    Istri Lot adalah gambaran kehidupan yang sudah keluar dari Sodom-Gomora, yaitu sudah selamat, tetapi tidak mencapai kesempurnaan, sehingga menjadi tiang garam atau garam yang tawar.

    Penyebab menoleh ke belakang:
    1. Ada ikatan kekayaan Sodom-Gomora atau dosa Sodom-Gomora.
      Kalau ada ikatan ini, saat semakin jauh mengikut Tuhan baru makin terasa.

      Ikatan kekayaan ini adalah keinginan jahat, prakteknya:
      • Dimulai dari mencari uang sampai mengorbankan ibadah pelayanan, sampai nanti meninggalkan ibadah pelayanan, meninggalkan Yesus.
      • Mencuri milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus.
      Ikatan dosa ini adalah keinginan najis, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.

      Hati-hati, ikatan dosa ini kalau tidak segera diselesaikan, saat makin jauh mengikut Tuhan akan makin terasa.

    2. Tidak taat, tidak dengar-dengaran pada firman Tuhan.
      Tidak taat pada firman = orang sombong = menantang Tuhan.

    Tiang garam = garam tawar (tidak asin lagi), artinya:
    1. Manusia daging yang tidak ada urapan Roh Kudus lagi. Pelayanan rohani yang hanya mengandalkan daging, tanpa urapan Roh Kudus, tidak akan bertahan.
    2. Manusia daging yang sedang dibusukkan oleh ulat-ulat dosa, sampai di neraka.

    Praktek garam yang tawar adalah:
    1. Hati yang tawar, yaitu mudah bangga, mudah kecewa, mudah putus asa.

      Ada 3 tempat yang seringkali kita menjadi putus asa
      :
      1. II Korintus 4:1, dalam pelayanan.
        Orang yang sering tawar dalam pelayanan itu tidak menghargai kemurahan Tuhan. Kemurahan Tuhan akan mendorong kita untuk setia dan berkobar-kobar dalam pelayanan apapun resikonya. Orang yang tidak setia dan tidak berkobar dalam pelayanan hanya untuk dicampakkan ke neraka.

      2. Kolose 3:21, dalam nikah.
        Kaum muda jangan menjadi tawar jika belum punya jodoh, sebab ini adalah panggilan Tuhan. Anak-anak yang tidak taat pada orang tua itu membuat orang tua tawar hati. Orang tua membuat tawar hati anak jika memaksakan kehendak pada anak, atau jika mengikuti keinginan anak yang di luar firman. Istri membuat suami tawar jika tidak tunduk pada suami. Suami membuat istri tawar jika tidak mengasihi suami.

      3. Amsal 24:10, dalam pencobaan.
        Kalau tawar dalam pencobaan, maka tidak akan memiliki kekuatan untuk bertahan, apalagi untuk menang. Kehidupan semacam ini pasti akan tenggelam.

    2. Kolose 4:6, perkataan hambar, tidak menjadi berkat bagi orang lain (fitnah, gosip, dll).
      Matius 12:36-37.

    3. Galatia 5:19-21, perbuatan hambar= perbuatan daging.

    Hidup tanpa Roh Kudus ini tidak ada enaknya, hanya akan digerogoti oleh virus dosa dan menderita sampai neraka.

    Matius 5:13.
    Garam yang tawar ini akibatnya hanya untuk diinjak-injak oleh antikris selama 3.5 tahun, masuk dalam badai yang besar.
    Ada 2 kemungkinan di jaman antikris:
    1. Kehidupan Kristen yang tetap percaya, tetap menyembah Yesus, maka ia akan mengalami siksaan yang sangat dahsyat yang belum pernah terjadi, sampai dipancung = mengasinkan diri dengan darahnya sendiri sebab darah Yesus sudah tidak bekerja lagi, tetapi ia akan dibangkitkan saat kedatangan Yesus kedua kali. Tetapi ini kemungkinannya sangat kecil, sebesar lubang jarum.
    2. Kemungkinan yang besar adalah menyembah antikris, sampai dibinasakan di neraka.

    Tetapi selama antikris belum berkuasa, masih ada kesempatan garam yang tawar itu untuk diasinkan lagi.

    Proses garam tawar menjadi garam asin:
    1. Markus 9:49-50, berdamai, yaitu mengaku dosa pada Tuhan dengan sungguh-sungguh dan dengan sesama.
      Berdamai dengan sesama adalah saling mengaku dan saling mengampuni. Mengaku dosa adalah dengan jujur, jika diampuni jangan diulang lagi. Mengampuni adalah dengan tulus, jangan diungkit-ungkit lagi. Hati yang damai adalah tempatnya urapan Roh Kudus, yaitu garam yang asin.
      Berdamai = mematikan ulat-ulat dosa, sehingga kita hidup dalam urapan Roh Kudus.

    2. Matius 3:16, babtisan air.
      Babtisan air yang benar adalah kita keluar dari air bersama Yesus, yaitu kuburan air, Roma 6:4. Keluar dari air bersama Yesus = dibangkitkan untuk hidup dalam kebenaran. Jadi, dalam babtisan air ini kita sedang menguburkan ulat-ulat dosa, sehingga kita hidup dalam kebenaran, mengalami kepenuhan Roh Kudus. Sebab Roh Kudus adalah Roh Kebenaran.

    3. Doa penyembahan.
      Doa penyembahan adalah proses untuk mempermanensikan urapan Roh Kudus dan kepenuhan Roh Kudus, sampai meluap-luap dalam Roh Kudus sehingga menjadi garam yang asin.

    Praktek garam yang asin adalah:
    1. Kuat dan teguh hati apapun yang terjadi, tidak mudah kecewa, tidak mudah bangga.
    2. Perkataan menjadi berkat bagi orang lain.
    3. Perbuatan ditandai ketaatan pada firman dan kesetiaan.

    Wahyu 3:7-8.
    Kehidupan yang bagaikan garam asin ini adalah seperti jemaat Filadelfia. Sekalipun kekuatan kita tidak seberapa menghadapi badai maut di dunia. Petrus disuruh menyebarkan jala di siang hari, sekalipun tidak masuk akal, tetapi jika mau taat, maka tangan Tuhan yang bekerja. Kekuatan apapun di dunia tidak akan sanggup menghadapi badai maut hari-hari ini, harus ditambah garam yang asin, taat dan setia.

    Hasilnya:
    1. Wahyu 3:8, tangan Tuhan membuka pintu-pintu, yaitu pemeliharaan Tuhan, pertolongan Tuhan, pintu jalan keluar dari segala masalah, pintu masa depan yang indah.

    2. Wahyu 3:10, tangan Tuhan menutup pintuuntuk melindungi kita dari badai yang dahsyat, mulai dari sekarang di bumi sampai jaman antikris nanti; seperti pintu bahtera Nuh yang ditutup oleh Tuhan.
      Jangan menutupi dengan kekuatan sendiri, biar kita berdamai, masuk babtisan, dan menyembah Tuhan, maka tangan Tuhan yang akan menutup.

    3. Wahyu 3:12, tangan Tuhan membuka pintu Yerusalem Baru dan kita menjadi tiang penopang di Yerusalem Baru selama-lamanya.
Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malam Session II Malang, 16 April 2014 (Rabu Dini Hari)
    ... pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi. Hisop rumput lumut. Ini menunjuk pada manusia. Petrus - Sebab Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput rumput menjadi kering dan bunga gugur tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya. Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu. Di antara segala jenis ...
  • Ibadah Pemberkatan Nikah Surabaya, 12 Agustus 2009 (Rabu Sore)
    ... datang ke dunia untuk merestorasi nikah manusia supaya bisa masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah. Karena itu nikah bukan untuk main-main. Tapi suatu perjuangan untuk bisa masuk dalam pesta nikah Anak Domba. Tapi setan masih berusaha menghancurkan nikah itu salah satunya adalah lewat kekurangan air anggur bahkan sampai kehabisan air ...
  • Ibadah Doa Malang, 08 Januari 2016 (Jumat Sore)
    ... Minyak untuk melumas mata. Kita mengalami minyak urapan Roh Kudus sehingga mata terbuka untuk bisa melihat pribadi Tuhan dan melihat ladang Tuhan. Ladang menunjuk tempat bekerja tempat pelayanan. Korintus Karena kami adalah kawan sekerja Allah kamu adalah ladang Allah bangunan Allah. Ladang Allah juga sama dengan bangunan Allah. Melihat ladang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Oktober 2010 (Sabtu Sore)
    ... kali Yesus diolok dan diejek oleh serdadu. Firman ini adalah firman yang bernubuat. Di akhir jaman akan muncul banyak pengolok atau pengejek. Petrus - Yang terutama harus kamu ketahui ialah bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka Di ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 Juni 2018 (Selasa Sore)
    ... Yesus sementara yang lain sudah pergi. Artinya tidak mau cepat-cepat beranjak dari salib atau pengalaman kematian bersama Yesus yaitu Sabar dalam pengalaman kematian sabar dalam menunggu waktu Tuhan. Tuhan akan membuat semua indah pada waktuNya. Menikmati salib pengalaman kematian bersama Yesus maka kita akan mengalami kebahagiaan Sorga. Lukas - Lalu ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 15 Maret 2014 (Sabtu Sore)
    ... Tuhan. Lukas - Perjalanan hidup diasuh oleh Tuhan. Ad. . Akal diasuh oleh Tuhan. Lukas - Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata Berbahagialah hai kamu yang miskin karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah hai kamu yang sekarang ini lapar karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah hai kamu yang sekarang ini menangis karena kamu ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 24 Maret 2012 (Sabtu Sore)
    ... adalah Jiwa memuliakan Tuhan. Hati roh bergembira. Tubuh menerima perbuatan-perbuatan besar. Artinya Maria menyerahkan tubuh jiwa roh kepada Tuhan atau Maria menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan. Lukas sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia Bukti menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan adalah merendahkan diri rendah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 30 Januari 2020 (Kamis Sore)
    ... bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya lalu ia jatuh tertelungkup dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. Yudas Iskariot jatuh tertelungkup memeluk bumi. Artinya mengasihi dunia dengan isinya tidak mengasihi Tuhan membelakangi Tuhan. Yeremia yang berkata ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 28 November 2013 (Kamis Sore)
    ... datanglah banjir lalu angin melanda rumah itu tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Orang yang membaca mendengar dan menuruti firman pengajaran yang benar sama dengan orang yang bijaksana berhikmat. Praktek sehari-hari orang yang bijaksana Mendirikan rumah di atas dasar batu korban Kristus sehingga tahan uji menghadapi ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 Agustus 2021 (Sabtu Sore)
    ... dan hakim yang lalim. Janda artinya putus hubungan dengan suami. Secara rohani janda menunjuk pada gereja Tuhan yang mengalami penyaliban daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya sehingga bisa berdoa dengan tekun dan sabar--'ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim'. Tekun dan sabar juga merupakan sifat dari anak kecil. Tekun artinya terus menerus ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.