Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

kita berada dalam kitab Wahyu 11:

  • Ayat 1: apa yang diukur oleh Tuhan, yaitu Bait Suci Allah dan mezbah dupa emas, sampai daging tidak bersuara lagi--sempurna--untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Desember 2019sampai Ibadah Doa Surabaya, 24 Januari 2020).

  • Ayat 2: kalau tidak memenuhi ukuran Tuhan--kristen halaman; kualitas anak kecil; hanya menerima firman penginjilan, tidak ada pengajaran--, ia akan diserahkan kepada antikris selama tiga setengah tahun untuk memenuhi ukuran Tuhan; membuktikan bahwa dagingnya tidak bersuara; tetap menyembah Yesus sekalipun disiksa sampai dipancung kepalanya--tirai terobek; sempurna; daging tidak bersuara lagi untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai--(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 26 Januari 2020sampai Ibadah Doa Surabaya, 07 Februari 2020).
    Lebih baik sekarang kita menerima pedang firman dari pada harus mengalami pedang antikris.

  • Ayat 3: Tuhan mengirimkan dua saksi yaitu Musa dan Elia untuk menguatkan kehidupan yang masuk aniaya antikris, supaya tidak menyembah antikris tetapi tetap menyembah Tuhan sampai dipancung kepalanya untuk memenuhi ukuran tirai terobek--kesempurnaan--(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 09 Februari 2020) sampai Ibadah Doa Surabaya, 21 Februari 2020).

  • Ayat 4: tentang urapan Roh Kudus yang merupakan kekuatan untuk bersaksi (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 23 Februari 2020sampai Ibadah Doa Malam Surabaya, 06 Maret 2020).

Siang ini kita lanjutkan di ayat 5.
Wahyu 11: 5

11:5.Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut merekamenghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu.

Ini tentang api yang keluar dari mulut hamba Tuhan.
Api yang keluar dari mulut seorang nabi/hamba Tuhan sudah dinubuatkan dalam Yeremia 5: 11-14
5:11.Sebab kaum Israel dan kaum Yehuda telah sungguh-sungguh berlaku tidak setia terhadap Aku, demikianlah firman TUHAN.
5:12.Mereka memungkiri TUHANdan berkata: "Dia tidak berbuat apa-apa! Malapetaka tidak akan menimpa kita, perang dan kelaparan tidak akan kita alami.
5:13.Para nabi akan menjadi angin, firman TUHAN tidak ada pada mereka."
5:14.Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam: "Oleh karena mereka berkata seperti itu, maka beginilah akan terjadi kepada mereka: Sesungguhnya Aku akan membuat perkataan-perkataan-Ku menjadi api di dalam mulutmu, dan bangsa ini menjadi kayu bakar, maka api akan memakan habis mereka.

Ayat 12: 'memungkiri TUHAN'= banyak orang yang menantang Tuhan.
Api yang keluar dari mulut seorang nabi--hamba Tuhan yang dipakai Tuhan--adalah firman yang merupakan perkataan-perkataan Tuhan sendiri, itulah firman yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab; sama dengan firman pengajaran yang benar--Yesus berkata: 'Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakankepadamu.'.

Ada dua sikapyang menentukan pekerjaan dari api firman pengajaran yang benar:

  1. Sikap negatif: menolak firman--bangsa Israel banyak menolak firman (ayat 12).
    Akibatnya: api firman pengajaran yang benar menjadi api penghukuman.

  2. Sikap positif: menerima api firman pengajaran--mendengar dan dengar-dengaran.
    Hasilnya: api firman pengajaran menjadi api penyucian sampai kita sempurna seperti Yesus.

Sebenarnya yang keluar dari mulut nabi/hamba Tuhan adalah perkataan Tuhan--firman pengajaran yang benar--, selanjutnya bergantung pada sikap kita.

Contoh kehidupan yang mengalami api penyucian: Musa. Karena itu dari mulut Musa keluar api, karena ia sudah lebih dulu mengalami api penyucian.
Keluaran 3: 1-5
3:1.Adapun Musa, ia biasa menggembalakankambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2.Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3.Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
3:4.Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
3:5.Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmudari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

'biasa menggembalakan'= tekun dalam penggembalaan. Jadi api penyucian yang intensif terjadi di dalam kandang penggembalaan; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:

  • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya.
  • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
  • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa.

Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa dijamah oleh Setan tritunggal, dan kita mengalami api penyucian tubuh, jiwa, dan roh secara intensif.

Yeremia 23: 29
23:29.Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

Sebelum masuk penggembalaan, Musa orang pandai, kaya, punya kedudukan, tetapi tidak bisa melayani dua orang. Karena itu ia harus masuk penggembalaan lebih dulu untuk mengalami api penyucian, setelah itu baru dia bisa dipakai Tuhan, bahkan nanti dipercaya oleh Tuhan menjadi saksi di zaman antikris, karena ia sudah ada pengalaman dengan api di dalam kandang penggembalaan.

Ada dua macam api penyucian yang harus kita alam:--dulu dialami oleh Musa-:

  1. Maleakhi 3: 1-3
    3:1.Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
    3:2.Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logamdan seperti sabun tukang penatu.
    3:3.Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikanmereka seperti emasdan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.

    Penyucian yang pertama: api penyucian yang menghasilkan hamba/pelayan Tuhan seperti emas dan perak yang murni.

    Jadi kita tidak sembarang dalam melayani Tuhan; kita harus melayani Dia dengan kesucian, supaya berkenan kepada Dia.

    Praktikhamba Tuhan seperti emas dan perak: mengalami penyucian dari nafsu orang muda.
    2 Timotius 2: 20-22
    2:20.Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang muliadan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
    2:21.Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
    2:22. Sebab itu
    jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.

    Di sini hamba Tuhan dibedakan antara rumput dengan emas.
    Saat antikris/api penghukuman/api pencobaan datang, rumput dan emas akan dibedakan. Yang terbuat dari rumput, kayu akan terbakar semua, tetapi yang dari emas dan perak akan bertambah murni/sempurna.
    Karena itu jangan bangga dengan jumlah, tetapi perhatikan kualitas.

    Nafsu orang muda artinya

    • Keinginan dan hawa nafsu daging yang tidak terkontrol.
      "Di dalam Lempin-El, selama pendidikan, nafsu orang muda juga termasuk pacaran. Sidang jemaat boleh pacaran, tetapi ingat, tujuan pacaran adalah menikah, dan tujuan menikah menjadi satu daging. Secara jasmani, pria dan wanita sulit menjadi satu. Karena itu yang rohani harus sama yaitu satu iman, satu pengajaran, satu baptisan. Ini yang bisa menolong kita. Kalau cara dunia: cari yang cocok secara jasmani, kalau tidak cocok, putus, cari lagi. Itulah nafsu orang muda."

      Hati-hati, jaga mulai dari permulaan nikah yang benar, suci, dan satu.

    • Dosa makan minum--merokok, mabuk, narkoba--dan kawin mengawinkan--percabulan, nikah yang salah: kawin campur, kawin cerai.
      Kalau masih ada dosa ini, tidak boleh menjadi hamba Tuhan. Seringkali kita terlalu meremehkan sorga, mabuk tetapi main musik.

    Kalau kita disucikan dari nafsu orang muda, maka kita bisa mengejar 'keadilan, kesetiaan, kasih dan damai, hati yang murni'

    • Keadilan; kita menjadi hamba Tuhan yang adil, tidak memihak siapapun kecuali Tuhan/firman pengajaran yang benar.
      Saat bangsa Israel menyembah berhala, Musa bukan berkata: Siapa memihak aku?, tetapi 'Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku! Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya.'--adil.
      'membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya' artinya: jangan menyetujui kalau mereka berbuat dosa.

    • Kesetiaan.
    • Kasih.
    • Damai sejahtera; semua enak dan ringan.
    • Hati yang murni--emas dan perak yang murni.

    Emas dan perak dipakai dalam pekerjaan yang mulia, itulah pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.

    Kalau kita digembalakan dan disucikan secara intensif sampai tampil seperti emas dan perak, maka kita bisa melayani nikah. Punya kekayaan, kepandaian belum tentu bisa melayani nikah. Banyak orang kaya tercerai berai nikahnya.

    Sampai hari ini Israel dan kafir mau diperdamaikan dengan apapun tidak bisa. Yang bisa melayani sampai Israel dan kafir menjadi satu adalah hamba Tuhan yang mengalami penyucian; tampil sebagai emas dan perak.
    Semakin disucikan, kita semakin dipakai, dan hidup semakin indah.

    Hasilnya:

    • Kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--pekerjaan mulia.
    • Kita bisa bertahan untuk melayani Tuhan sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali.
      Emas dan perak tidak pernah terbakar apalagi tersandung.

    • Kita menjadi milik Tuhan selama-lamanya; tidak bisa diganggu gugat.
      Hagai 2: 9
      2:9.Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.


    • Keluaran 3: 1
      3:1.Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

      Dulu Musa digembalakan sampai ke gunung Horeb, gunung Allah.

      Hasil keempat: kalau kita disucikan, kita akan menuju Yerusalem baru, kota di atas gunung, kerajaan sorga yang kekal selamanya.

    Terima api penyucian--api yang keluar dari mulut hamba Tuhan--, jangan api penghukuman!
    Karena itu hamba Tuhan harus hati-hati dengan perkataannya. Jangan mengutuk dan lain-lain, benar-benar api penghukuman yang akan terjadi. Jemaat juga harus menahan diri, jangan memancing api, kalau sampai terlontar, bahaya.

  2. Keluaran 3: 5
    3:5.Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmudari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

    'tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus'= kalau hamba/pelayan Tuhan disucikan, tempat di mana ia berdiri adalah tempat yang kudus--berimbas pada sekeliling kita, sehingga orang lain sungkan untuk berbuat dosa; takut akan Tuhan--, dan ada hadirat Tuhan yang bisa dirasakan di situ. Ini tugas kita. Kita menjadi berkat di manapun kita berada.
    Jangan sampai menjadi sandungan!

    Penyucian yang kedua: penyucian sampai menanggalkan sepasang kasut.
    Artinya:

    • Mengosongkan diri--seperti bayi yang baru lahir--terutama dari keegoisan; ada tetapi merasa tidak ada.
      Kalau egois, pasti banyak menuntut hak, terutama untuk dihormati, dipuji dan lain-lain, sehingga hidupnya tidak pernah puas--kering--, akibatnya: mencari kepuasan di dunia dan jatuh dalam dosa-dosa, atau kepuasan dunia dibawa masuk dalam gereja.

      Hati-hati, segala puji dan hormat adalah untuk Tuhan. Kalau kita dipuji, kita harus merasa tidak layak; tidak bangga/sombong. Itu kuncinya supaya kita tidak jatuh.

      Mari meneladan Yesus! Di atas kayu salib Dia benar-benar mengosongkan diri.
      Filipi 2: 5-9
      2:5. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
      2:6. yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
      2:7. melainkan
      telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
      2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan
      taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
      2:9. Itulah sebabnya
      Allah sangat meninggikan Diadan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

      Yesus telah mengosongkan diri dan taat sampai mati di kayu salib.
      Kalau kita sudah menghampakan diri ditambah dengan merendahkan diri, barulah bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara--Yesus taat sampai di kayu salib.
      Melayani Tuhan harus kosong dari keegoisan, kesombongan, dan kebanggaan.

      Hasilnya:

      1. 'Allah sangat meninggikan Dia'= kita juga dipermuliakan oleh Tuhan; dipakai oleh Tuhan.
        Secara jasmani kita juga dipermuliakan.

      2. Filipi 2: 10
        2:10.supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit(Setan)dan yang ada di atas bumi(nabi palsu)dan yang ada di bawah bumi(antikris),

        Hasil kedua: kita mengalami kuasa nama Yesus untuk mengalahkan Setan tritunggal.
        Setan adalah sumber masalah dan air mata. Kita menang berarti semua masalah selesai, dan air mata dihapus.

      3. Kita mengalami kepuasan sorga dalam ibadah pelayanan, nikah, dan segala hal.
        Ini adalah keuntungan besar. Cari rasa puas dalam ibadah!
        1 Timotius 6: 6
        6:6. Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.

        Keuntungan besar adalah kedua sayap dari burung nasar yang besar. Kita disingkirkan ke padang gurun, tidak masuk aniaya antikris.
        Wahyu 12: 14
        12:14. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.


      Untuk melayani Tuhan, seorang hamba Tuhan harus bertemu dengan api penyucian lebih dulu.
      Kita disucikan dari nafsu orang muda, kemudian penyucian sampai melepaskan sepasang kasut.


    • Menjadi seperti bayi yang baru lahir dengan tanda-tanda:
      1 Petrus 2: 1-3
      2:1. Karena itu buanglahsegala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
      2:2. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
      2:3. jika kamu benar-benar telah
      mengecap kebaikan Tuhan.


      1. Membuang dosa-dosa terutama lima dosa:

        1. Kejahatan.
          Ini adalah akarnya; akar kejahatan adalah cinta akan uang yang membuat kikir dan serakah.

          Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama.
          serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan.

          Kalau ada akar, bahaya, pasti tumbuh dan berbuah.
          Akar ini yang harus dicabut!

        2. Tipu muslihat, kemunafikan, dan kedengkian. Ini adalah tunas dosa.
        3. Fitnah--buah bibir--sampai menghujat Tuhan--ajaran benar jadi salah dan sebaliknya.
          Ini adalah buah dosa.

        Mari cabut semuanya mulai dari akar, sehingga kita bisa bertobat dan hidup benar.
        kalau masih ada akar kejahatan, tidak akan bisa bertobat.

      2. 'selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani'= selalu membutuhkan firman penggembalaan yang benar dan murni lebih dari semua.
        Benar dan murni= sesuai dengan alkitab.

        Bayi hanya menginginkan susu karena hidupnya bergantung pada susu.
        Begitu juga dengan kita, biar firman menjadi kebutuhan hidup kita yang tidak bisa digantikan dengan yang lain; mengaku bahwa kita tidak bisa apa-apa tanpa firman. Di situlah kita baru bertemu Tuhan.

        Sikap kitaadalah harus menikmati firman penggembalaan--mendengar dengan baik dan taat dengar-dengaran.
        Kalau bisa menikmati firman, hidup kita akan tenang--damai--dan kenyang--terpelihara. Biar dunia susah, tetapi ada firman penggembalaan yang memelihara kita.

        Hasilnya: bertumbuh ke arah kebenaran, kesucian, sampai kesempurnaan.

      3. 'mengecap kebaikan Tuhan'= hanya bergantung sepenuh pada kemurahan dan kebaikan Tuhan lewat menangis--doa penyembahan.
        Jangan sombong! Harta dan lain-lain tidak bisa menjamin. Yang diberkati banyak, jangan sombong; yang belum ada, jangan pesimis lalu putus asa. Masih ada kemurahan dan kebajikan Tuhan.
        Bagaimana kita tahu? Hirup napas, dan hembuskan, berarti masih ada kemurahan dan kebaikan Tuhan.

        Ada apa-apa, sembah Tuhan; kita mengaku tidak layak, tidak mampu, tidak berharga apa-apa. Sungguh-sungguh!

        Awal hidup Musa ditandai dengan tangisan saat menghadapi puteri Firaun, sehingga yang mustahil jadi tidak mustahil--seharusnya ia mati tetapi bisa jadi anak raja; bagi kita sekarang artinya diangkat menjadi imam dan raja. Kalau bisa melayani Tuhan, itu adalah belas kasih Tuhan. Jangan meletakkan pelayanan, tetapi dosanya yang dibuang!

        Di pertengahan hidup, Musa melepaskan kasut; kembali menjadi seperti bayi.
        Mungkin kita banyak menghadapi badai lautan dunia, seperti Musa dikejar Firaun, mari menangis.
        Tuhan menolong dan mengangkat Musa menjadi pemimpin Israel.

        Tetapi sayang, di akhir hidupnya Musa harus mati dan tidak boleh masuk Kanaan. Gagal total!
        Mungkin perjalanan hidup kita seperti itu. Tetap jadi bayi!
        Di gunung di tanah Kanaan saat Yesus menyembah ada Musa dan Elia. Musa bisa menginjakkan kaki di tanah Kanaan. Yang mustahil jadi tidak mustahil.

        Itulah belas kasih Tuhan, dan saat Tuhan datang kembali kita akan disempurnakan untuk layak menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang permai.

Serahkan semua kepada Tuhan!
Bagaimana awal hidup kita? Mungkin sudah banyak mengalami pertolongan Tuhan. Pertengahan hidup? Mungkin ada gelombang. Sekarang akhir zaman? Mungkin sudah gagal total. Kalau berhasil, tetap menangis kepada Tuhan.

Renungkan perjalanan hidup kita mulai dari awal, pertengahan, sampai akhir zaman. Banyak liku-liku, kejatuhan, kegagalan, masih ada belas kasih Tuhan bagi bayi-bayi yang menangis kepada-Nya.
Mungkin suami, isteri, orang tua, anak tidak tahu, jangan marah, kesempatan untuk menangis kepada Tuhan. Kalau suami, isteri, anak, orang tua tahu, baik, tetapi jangan andalkan itu semua, nanti kita akan kecewa. Tetap andalkan belas kasih Tuhan!

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Jumat Agung Malang, 03 April 2015 (Jumat Sore)
    ... Kristus ialah Allah. Susunan yang benar adalah Kristus menjadi Kepala dari laki-laki laki-laki kepala dari wanita. Kalau wanita menjadi kepala dari laki-laki berarti Kristus tidak bisa menjadi Kepala dalam ibadah dan rumah tangga. Yang menjadi kepala ialah ular. Ini adalah suatu ketelanjangan dan kehancuran. Pengajaran yang benar yaitu pengajaran mempelai melarang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 06 Maret 2016 (Minggu Sore)
    ... sehingga pintu sorga juga terbuka. Praktik firman sehingga iman kita sungguh-sungguh menjadi iman yang benar. Kita bukan menolak atau mengkritik firman tetapi menerima firman. Kalau percaya firman akan menjadi iman di dalam hati. Kalau kita praktik firman firman akan menjadi perbuatan iman. Hasilnya semua pintu yang tertutup di dunia terbuka bagi ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 08 Februari 2019 (Jumat Sore)
    ... Lucifer yang jatuh menjadi setan dengan roh jahat dan najis. Lucifer adalah penghulu malaikat bidang musik dan pujian. Yesaya - . Wah engkau sudah jatuh dari langit hai Bintang Timur putera Fajar engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi hai yang mengalahkan bangsa-bangsa . Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu Aku hendak ...
  • Ibadah Doa Malam Session I Malang, 11 Oktober 2011 (Selasa Malam)
    ... Doa orang benar. Proses menjadi orang benar adalah saling mengaku dan mengampuni dosa. Kita mengaku dosa dengan sungguh-sungguh dan jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Kita mengampuni dosa orang lain yang sudah mengaku dengan sungguh-sungguh dan melupakannya. Saling mengaku dan mengampuni memperbaiki medzbah yang runtuh. I Raja-raja Kata Elia kepada seluruh ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 26 Maret 2013 (Selasa Siang)
    ... domba terlalu banyak untuk satu rumah tangga maka ia harus membagi dengan tetangga. Artinya jika kita menerima keselamatan maka kita harus membagi berkat keselamatan dengan sesama. Ini sama dengan bersaksi. Demikian juga jika kita menerima penyucian lewat firman pengajaran yang benar maka kita juga harus membagi berkat penyucian kesempurnaan pada ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 28 Februari 2018 (Rabu Sore)
    ... dengan cara tidak halal--tidak sesuai dengan iman firman pengajaran yang benar. Mencari uang sampai meninggalkan ibadah pelayanan. Mencuri milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Inilah hati nurani yang tidak tulus. Titus . Bagi orang suci semuanya suci tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 03 Agustus 2016 (Rabu Sore)
    ... sudah mendengar 'yang sudah ada' menunjuk pada penyucian masa lalu 'yang ada' menunjuk pada penyucian masa sekarang 'yang akan datang' menunjuk pada penyucian masa yang akan datang lewat percikan darah. Ini sama dengan penyucian seluruh hidup kita--masa lalu sekarang dan masa depan harus disucikan seluruh hidup dikaitkan dengan waktunya. Malam ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 Juni 2021 (Minggu Pagi)
    ... seluruh tanah Kush. Nama sungai yang ketiga ialah Tigris yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat. Ada sungai di Taman Eden menunjuk aliran sungai kehidupan menuju kehidupan kekal. Angka menunjuk injil yang membawa pada kepuasan dan kebahagiaan kekal. Selama kita hidup dalam kepuasan mulut tidak ...
  • Ibadah Raya Malang, 24 Agustus 2014 (Minggu Pagi)
    ... yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Yesus juga memberikan kunci Kerajaan Surga kepada kita yang sudah menang atas maut sehingga kita bisa masuk Kerajaan Surga yang kekal. Kita belajar praktek menerima kunci Kerajaan Surga dari Tabernakel. Tuhan memperlihatkan Kerajaan Surga kepada Musa dan Tuhan memerintahkan Musa untuk ...
  • Ibadah Raya Malang, 24 Maret 2013 (Minggu Pagi)
    ... asal melayani. Tahbisan yang benar tidak bisa dipisahkan dengan pakaian pelayanan. Orang telanjang sama dengan hidup dalam dosa sengaja berbuat dosa setuju dengan dosa tidak boleh dan tidak bisa melayani Tuhan. Kehidupan semacam ini sedang melayani diri sendiri dan melayani setan dan sedang menuju kebinasaan. Dalam Keluaran ada bagian pakaian ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.