Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Matius 26:26-29 adalah tentangMAKAN PERJAMUAN SUCI.

Matius 26:17-25adalah makan Perjamuan Paskah yang terakhir.
Makan Perjamuan Paskah yang terakhir = Perjamuan Suci yang pertama kalinya.

Dulu, makan Perjamuan Paskah adalah makan roti tidak beragi dan daging domba yang dipanggang.
Sekarang, makan Perjamuan Suci adalah makan tubuh Kristus dan minum darah Kristus.

Peraturan makan Perjamuan Paskah/Perjamuan Suci:

Keluaran 12:9
12:9 Janganlah kamu memakannya mentah atau direbus dalam air; hanya dipanggang di api, lengkap dengan kepalanya dan betisnya dan isi perutnya.
  1. Tidak boleh makan daging mentah.
    Daging mentah = api hawa nafsu daging.

    Jadi, makan Perjamuan Suci tidak boleh dengan api hawa nafsu daging, melainkan kita harus terlepas dari api hawa nafsu daging dan dosa-dosa.

  2. Tidak boleh direbus dalam air.
    Air = kesegaran dunia, pengaruh dunia.

    Yakobus 4:4
    4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

    Pengaruh kesegaran dunia membuat anak/hamba Tuhan menjadi tidak setia dalam ibadah-pelayanan kepada Tuhan.

    Jadi, makan Perjamuan Suci harus dengan kesetiaan dalam ibadah pelayanan.

Matius 17:14-15
17:14. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah,
17:15 katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air.

Waspada!
Api hawa nafsu daging (dosa) dan air kesegaran dunia selalu mengincar hamba-hamba Tuhan.
Kehidupan yang dipermainkan api hawa nafsu daging dan air kesegaran dunia = kehidupan yang gila babi (ayan secara rohani).

Lukas 17:28-30
17:28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
17:29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
17:30 Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.

Penyakit gila babi sudah melanda manusia sejak zaman Lot;
  • Manusia makan-minum dan kawin-mengawinkan = bermain-main dengan api hawa nafsu daging.
  • Manusia menanam, membangun, menjual, membeli = bermain-main dengan air kesegaran dunia.
Manusia aktif dalam kegiatan jasmani, namun tidak aktif dalam kegiatan rohani.
Bekerja dan bersekolah harus keras, namun jangan semuanya itu membuat kita tidak setia (tidak aktif) dalam kegiatan rohani, yakni pembangunan tubuh Kristus.

Akibat kehidupan yang dalam api hawa nafsu daging dan air kesegaran dunia: masuk dalam hukuman hujan api dan belerang.
Dari seluruh Sodom-Gomora (1 kota, 1 negeri), hanya 3 orang yang selamat.
Tuhan memang baik, tetapi juga adil.

Demikian pula di akhir zaman, yaitu menjelang kedatangan Yesus kedua kali (Lukas 17:30), banyakanak Tuhan yang bermain-main dengan api hawa nafsu daging/dosa dan tidak setia (bahkan meninggalkan) ibadah-pelayanan.

Akibatnyaadalah mengalami api hukuman Tuhan yang akan memusnahkan bumi beserta segala isinya, sampai tenggelam dalam lautan api dan belerang (neraka) untuk selama-lamanya.

II Petrus 3:9-10
3:9. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

Wahyu 20:14-15
20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
20:15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

Waspada! Jangan bermain-main dengan "api" dan "air" (hidup dalam dosa dan ketidaksetiaan)!
Penghukuman Tuhan pasti datang.
Penyesalan selalu di belakang. Sebab itu, lebih baik kita percaya sejak sekarang!

Kalau sampai hari ini Tuhan belum menghukum, kita masih diberi panjang umur dan Tuhan belum datang kedua kali, itu adalah panjang sabar Tuhan.
Tujuan utama panjang sabar Tuhanadalah supaya kita bisa bertobat dan kembali kepada Tuhan.

Kita harus sungguh-sungguh berdoa dan mohon kelepasan dari Tuhan.

Markus 9:21
9:21 Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya.

Penyakit gila babi (ayan rohani) melanda semua lapisan masyarakat(dari tingkat atas sampai yang termiskin) dan segala umur(dari yang paling kecil sampai yang tertua), bahkan tidak peduli sehat ataupun cacat sekalipun.
Penting untuk membawa anak-anak dalam Sekolah Minggu!

Pengertian penyakit ayan rohani:
  1. Kemerosotan moral, sehingga hidup dalam kenajisan dan kedurhakaan.

    Kedurhakaan = memberontak kepada Tuhan (Firman Tuhan), tidak setia, melawan orang tua, tidak bisa dinasehati lagi.
    Jangan biarkan anak-anak biasa memberontak pada orang tua sejak masa kecilnya!

  2. Penderitaan secara lahir dan batin, banyak kesusahan dan air mata.
    Kehidupan yang ayan itu sendiri menderita, juga sesamanya (suami, istri, orang tua, anak).

  3. Tidak ada masa depan yang indah, terutama secara rohani.

  4. Masalah yang tidak terselesaikan (mustahil).
Semuanya melanda anak Tuhan dan hamba-hamba Tuhan (bukan lagi manusia secara umum).

Cara Tuhan menolong:
  1. Bawalah anak itu ke mari! = suara Firman Penginjilan, panggilan Tuhan -- menunjuk pada ketekunan dalam Ibadah Raya (Pelita Emas).
    Markus 9:19
    9:19 Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"


    Ini langkah pertama untuk ditolong Tuhan.
    Kalau tidak dibawa kepada Tuhan, sampai kapanpun tidak akan pernah tertolong.

  2. Yesus menegor dengan keras = suara Firman Pengajaran yang menegor dengan keras, lebih tajam dari pedang bermata dua manapun -- menunjuk pada ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci (Meja Roti Sajian).
    Markus 9:25
    9:25 Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"

    Firman Pengajaran benar dan Perjamuan Suci adalah kekuatan ekstra untuk menghadapi api hawa nafsu daging/dosa dan air kesegaran dunia yang membinasakan.

  3. Dalam terjemahan lama: "Maka berteriaklah bapa budak itu sambil menangis ..." = suara doa penyembahan -- menunjuk pada ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan (Mezbah Dupa Emas).
    Markus 9:22-24
    9:22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
    9:23 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
    9:24 Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"

    Bapak/suami adalah gambaran kekuatan.
    Lebih dari perjuangan untuk menafkahi keluarga, penting kita semua berusaha menaikkan doa penyembahan kepada Tuhan.

Jadi, hanya lewat sistem penggembalaankita bisa mengalahkan/mengatasi penyakit ayan rohani (gila babi).
Tidak ada jalan lain, bertekun dalam penggembalaan!

Apapun yang kita alami, bawa kehidupan kita dalam penggembalaan, maka Tuhan sendiri yang akan mengasuh, menolong, dan melepaskan kita dari penyakit gila babi.

Dalam sistem penggembalaan, Tuhan sebagai Gembala Agung lebih dulu membenahi kehidupan rohani kita, sampai kita bisa MENGULURKAN TANGAN KEPADA TUHAN.
Saat kita bisa mengulurkan dua tangan kepada Tuhan, kita sudah mendapatkan segala-galanya.

Contoh: Petrus, gambaran hamba Tuhan senior yang hebat, namun masih perlu dibenahi lewat sistem penggembalaan.

Yohanes 21:15-19
21:15. Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

'Bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan' adalah ukuran kedewasaan rohani.

Lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok (3x pertanyaan Yesus), maka Petrus bisa menyadari kekurangan-kekurangannya sampai ia menyangkal Yesus.
Dalam segala sesuatu yang dilakukan Petrus, sekalipun Petrus giat melayani, ternyata Petrus tidak memiliki kasih.

Dalam sistem penggembalaan, yang Tuhan tunggu adalah sampai kita bisa mengulurkan kedua tangan kepada Tuhan;
  • Taat dengar-dengaran, apapun resikonya.
  • Rela berkorban apapun juga untuk Tuhan.
  • Mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu.

Markus 9:22-24
9:22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
9:23 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
9:24 Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"

Demikian pula pada keluarga yang anaknya menderita sakit ayan, Tuhan menolong kelemahan rohani terlebih dulu.
Setelah dikoreksi, ternyata ayah anak itu 'tidak percaya kepada Tuhan' = tidak punya iman.

Tidak punya iman:
  • Saat menghadapi ajaran palsu, sudah mulai bimbang dan menganggap semua sama saja, selisih sedikit tidak apa-apa.
  • Saat menghadapi pencobaan, mulai ragu-ragu.
Lewat sistem penggembalaan, kita bisa PERCAYA DAN MEMPERCAYAKAN DIRI SEPENUH KEPADA TUHAN.

Persoalan yang rohani tidak bisa dipikul oleh yang jasmani. Kepandaian dan kekayaan jasmani sehebat apapun tidak bisa menolong kita.
Kita perlu mengulurkan kedua tangan kepada Tuhan, percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada Tuhan.

Markus 9:26-27
9:26 Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati."
9:27 Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri.

Seringkali saat kita mulai belajar mengulurkan tangan, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, sepertinya sesuatu justru menjadi makin buruk (anak yang tadinya sakit ayan terlihat mati).
Kalau kita mau cepat-cepat, yang ada hanya kuasa kesembuhan.
Namun, Tuhan justru ingin menunjukkankuasa kebangkitan, yaitu:
  • Kuasa kebangkitan mengadakan mujizat rohani.
    Kita mengalami keubahan hidup dari buli-buli tanah liat menjadi buli-buli emas berisi manna.
    Dosa-dosa dilepaskan dan kita bisa hidup baru: hidup benardan aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.

  • Kuasa kebangkitan mengadakan mujizat jasmani.
    Masalah yang mustahil menjadi tidak mustahil.
    Tuhan menyediakan masa depan yang indah dan bahagia.
Langkah-langkah dalam sistem penggembalaan adalah langkah-langkah mujizat rohani, diikuti mujizat jasmani.
Saat Yesus datang kedua kali, langkah terakhir adalah kita menjadi sama sempurna seperti Dia dan kita bisa terangkat di awan-awan permai untuk bersama Dia selama-lamanya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 29 Juli 2021 (Kamis Sore)
    ... Tuhan mereka ialah perut mereka kemuliaan mereka ialah aib mereka pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi. Jika mata dan pikiran hanya tertuju pada perkara duniawi dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan maka pasti terpengaruh oleh tanda dahsyat dan api dari nabi palsu sehingga menjadi seteru salib. Artinya adalah menolak salib menolak nyala ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 01 Desember 2024 (Minggu Siang)
    ... . Jadi jika aku terlambat sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah yakni jemaat dari Allah yang hidup tiang penopang dan dasar kebenaran. Keluarga Allah sama dengan tiang penopang di dalam Bait Allah yaitu pribadi kita masing-masing nikah rumah tangga penggembalaan dan tubuh Kristus. Tiang penopang artinya setia dan ...
  • Ibadah Doa Malam Malang, 27 April 2017 (Kamis Malam)
    ... mau diutus oleh Tuhan maka pasti akan diutus oleh setan untuk pembangunan Babel. Ada dua macam bekal pengutusan Dua pedang yaitu firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Lukas - Lalu Ia berkata kepada mereka Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi bekal dan kasut adakah kamu ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 September 2019 (Minggu Siang)
    ... kali percikan darah bukan hanya di atas tutup pendamaian tetapi juga di depan peti perjanjian. Peti dari tabut perjanjian menunjuk pada kehidupan kita--peti terbuat dari kayu yang disalut emas firman Roh Kudus dan kasih Allah . Bentuk percikan darah dinista tidak salah disalahkan berpuasa doa semalam suntuk beribadah melayani Tuhan sekalipun hari ...
  • Ibadah Doa Malang, 26 Maret 2024 (Selasa Sore)
    ... yang bercahaya sehingga kita menerima cahaya kemuliaan Allah. Proses memandang wajah Yesus yang bersinar bagaikan matahari Memandang mulut Yesus yang mengeluarkan sebilah pedang tajam bermata dua pedang firman. Wahyu Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 31 Mei 2012 (Kamis Sore)
    ... - Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita seperti dibiasakan oleh beberapa orang tetapi marilah kita saling menasihati dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ...
  • Ibadah Natal Persekutuan Malang, 24 Desember 2022 (Sabtu Sore)
    ... majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya Di manakah Dia raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia. Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Praktik batu sandungan Herodes dan seluruh Yerusalem terkejut mendengar Yesus yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 Januari 2013 (Minggu Pagi)
    ... akan ada lagi ketakutan. Yohanes - Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman karena sama seperti Dia kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan sebab ketakutan mengandung hukuman ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Mei 2017 (Rabu Sore)
    ... kemuliaan tubuh kesempurnaan seperti Yesus. Yang kedua yang hidup dalam Yesus---dalam penyucian dan pembaharuan mati bangkit bersama Yesus-- akan diubahkan dalam sekejap mata dalam tubuh kemuliaan tubuh yang sempurna seperti Yesus. Keduanya akan menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna---mulia-- mempelai wanita sorga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di ...
  • Ibadah Doa Malam Session II Malang, 14 Desember 2011 (Rabu Dini Hari)
    ... Engkau menghujat Allah Karena Aku telah berkata Aku Anak Allah Aku Anak Allah -- gt pengalaman kemuliaan. nbsp Dalam sistem penggembalaan yang benar domba-domba harus dibawa pada pintu sempit pengalaman kematian untuk mendapat hidup dalam kelimpahan yaitu selalu mengucap syukursaat kita membutuhkan sesuatu Tuhan selalu menyediakan. nbsp Hati-hati saat ini ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.